Category: Liputan6.com Regional

  • Salah Ambil Sepeda Motor Usai Nonton Orgen Tunggal, Remaja di Pesisir Barat Tewas Dikeroyok Dikira Maling

    Salah Ambil Sepeda Motor Usai Nonton Orgen Tunggal, Remaja di Pesisir Barat Tewas Dikeroyok Dikira Maling

    Dari hasil penyelidikan, dijelaskan Fabian, pengeroyokan berawal ketika korban FA bersama dua temannya hendak mengambil sepeda motor di area parkir usai menonton orgen tunggal di Pekon Kebuayan. Saat itu, terjadi kesalahpahaman dengan salah satu pelaku. Korban dikira ingin mencuri sepeda motor hingga terjadi peristiwa pengeroyokan.

    “Tanpa banyak bicara, pelaku langsung memukul korban dua kali di bagian wajah, lalu diikuti oleh pelaku lain hingga korban tersungkur,” kata Fabian.

    Akibat pengeroyokan tersebut, FA mengalami luka robek di belakang kepala dan lebam pada mata kanan akibat benda tumpul.

    Korban sempat dibawa ke Puskesmas Karya Penggawa dan dirujuk ke RS Handayani Kotabumi, namun nyawanya tidak tertolong.

    Atas perbuatannya, para pelaku dijerat Pasal 80 ayat (3) jo 76C UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak atau Pasal 170 ayat (2) ke-3 KUHP, dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun penjara.

    “Kami berkomitmen menindak tegas segala bentuk kekerasan, terutama yang melibatkan anak di bawah umur. Para pelaku akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegas Fabian.

    Dia berharap peristiwa serupa tidak terulang dan masyarakat semakin sadar pentingnya menjaga keamanan serta menghindari tindakan kekerasan.

    “Tindakan brutal hanya akan merugikan diri sendiri dan orang lain,” ujar Fabian menambahkan.

  • Duduk Perkara Warga Serbu Mapolres Lumajang

    Duduk Perkara Warga Serbu Mapolres Lumajang

    Liputan6.com, Lumajang – Sebanyak 18 orang diamankan dalam kejadian penyerbuan Mapolres Lumajang pada Minggu malam (13/10/2025).

    Polisi langsung bertindak setelah massa merusak pagar dan masuk ke Mapolres Lumajang. Massa yang melakukan tindakan anarkis langsung diamankan.

    “Untuk hari ini ada perusakan ringan, diamankan 18 orang,” ujar Kasi Humas Polres Lumajang Ipda Untoro, Senin (13/10/2025).

    Untoro, menambahkan pihaknya akan menyelidiki lebih lanjut dengan meminta keterangan dari 18 orang tersebut. Untoro menyebut situasi saat ini di Polres Lumajang telah kondusif.

    “Dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Alhamdulillah situasi terkendali aman,” tambah Untoro

    Untuk dugaan penganiayaan yang disebut keluarga yang membuat pelaku meninggal, Untoro mengatakan jenazah pelaku telah dibawa ke RSUD dr Haryoto untuk dilakukan autopsi.

    “Untuk dugaan tersebut pihak keluarga yang menyatakan seperti itu. Oleh Polri Jenazah dibawa ke RS umum untuk dilakukan autopsi. Nanti hasilnya menunggu dari RS umum,” paparnya.

     

  • Teror Geng Motor Bersenjata Bikin Resah Warga Makassar, Arung Pulang dari Masjid Jadi Korban

    Teror Geng Motor Bersenjata Bikin Resah Warga Makassar, Arung Pulang dari Masjid Jadi Korban

    Liputan6.com, Makassar – Aksi brutal geng motor bersenjata busur dan parang kembali meneror warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Tak lagi beraksi di tengah malam, kini para pelaku berani menebar teror di waktu salat Isya, saat warga baru saja keluar dari masjid.

    Korban geng motor Makassar kali ini adalah Arung (33), warga Kelurahan Banta-Bantaeng, Kecamatan Rappocini. Arung harus dilarikan ke rumah sakit setelah dada kirinya tertancap busur panah yang dilepaskan oleh sekelompok pemuda tak dikenal pada Minggu (12/10/2025) malam.

    Dalam rekaman video CCTV yang beredar, tampak puluhan pemuda berboncengan dua hingga tiga orang per motor, membawa senjata tajam, busur hingga kayu panjang mengamuk di Jalan Andi Djemma, Lorong 9. Aksi mereka sempat membuat warga dan pengguna jalan panik.

    Kapolsek Rappocini, Kompol Ismail, membenarkan insiden tersebut. Ia menyebut serangan itu terjadi secara mendadak, membuat warga panik dan terpaksa melakukan perlawanan.

    “Korban terkena busur di bagian dada sebelah kiri. Langsung kami evakuasi ke Rumah Sakit Faisal,” kata Ismail kepada wartawan, Senin (13/10/2025).

    Beruntung, nyawa Arung berhasil diselamatkan. Setelah menjalani perawatan intensif dan pencabutan anak panah dari dadanya, ia kini mulai pulih dan bisa beraktivitas kembali.

    Ismail mengaku bahwa saat ini pihaknya bersama Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar tengah menyelidiki kejadian tersebut. Ismail bahkan mengaku telah mengantongi identitas salah satu pelaku.

    “Kami sudah kantongi identitas salah satu terduga pelaku. Saat ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya.

    Namun hingga kini, motif di balik aksi penyerangan geng motor tersebut belum terungkap.

    “Masih kami dalami, identitas pelaku belum semuanya jelas. Berdasarkan keterangan saksi di lokasi, kami sudah mengantongi beberapa nama dan akan segera melakukan penangkapan,” tegas Kompol Ismail.

    Aksi geng motor bersenjata di Makassar belakangan ini memang kian meresahkan. Warga berharap aparat segera bertindak tegas agar teror yang tak kenal waktu ini tak lagi menelan korban berikutnya.

     

     

  • Gempa M5,0 Guncang Sumenep, Getaran Terasa Sampai di Malang

    Gempa M5,0 Guncang Sumenep, Getaran Terasa Sampai di Malang

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa magnitudo 5,0 mengguncang wilayah Sumenep Jatim, Senin (13/10/2025), pukul 14.10.31 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa Sumenep ini berada pada koordinat 7.28 LS, 114.14 BT, dengan episenter gempa berada di laut 47 km tenggara Sumenep.

    “Kedalaman gempa 14 km,” tulis BMKG.

    BMKG menyebutkan, gempa dirasakan antara lain pada skala (MMI), antara lain  II – III Pasuruan, II – III Pamekasan, II-III Sapudi, II Kota Malang.

    BMKG memastikan gempa tidak berpotensi tsunami.

    Belum ada laporan kerusakan akibat gempa, namun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

  • Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Sumenep Jatim

    Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Sumenep Jatim

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 5,0 mengguncang wilayah Sumenep Jatim, Senin siang (13/10/2025), pukul 14.10.31 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa Sumenep ini berada pada koordinat 7.28LS, 114.14BT, dengan episenter gempa berada di laut 47 km tenggara Sumenep, Jatim.

    “Kedalaman gempa 14 km,” tulis BMKG.

    BMKG menyebutkan gempa tidak berpotensi tsunami.

    Belum ada laporan kerusakan akibat gempa, namun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan. 

  • Viral Pelat Palsu Rubicon Milik Perwira Polisi, Polrestabes Makassar Beri Sanksi Teguran Tidak Ditilang

    Viral Pelat Palsu Rubicon Milik Perwira Polisi, Polrestabes Makassar Beri Sanksi Teguran Tidak Ditilang

    Liputan6.com, Jakarta Publik dihebohkan video viral di sosial media, mobil mewah jenis Jeep Rubicon terparkir di halaman upacara Mapolrestabes Makassarl. Ramai dibicarakan karena mobil milik seorang perwira polisi berpangkap Ajun Komisaris Polisi (AKP) dan menggunakan pelat nomor palsu yakni DD 501 JR. 

    Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Makassar memberikan teguran kepada pemiik AKP Ramli, perwira polisi pemilik mobil mewah Jeep Rubicon yang viral lantaran menggunakan pelat nomor palsu atau gantung.  

    Kasat Lantas Polrestabes Makassar, AKBP Andi Husnaeni, mengatakan, penindakan dengan pendekatan humanis karena AKP Ramli sudah mengaku kesalahan menggunakan pelat palsu. 

    “Iya, sudah ditegur simpatik. Tilang juga bisa dilakukan, tapi yang bersangkutan sudah mengakui mobil itu miliknya dan langsung mengganti pelatnya,” ujar Husnaeni kepada wartawan, Senin (13/10/2025).

    Menurut Husnaeni, teguran simpatik diberikan karena pelanggaran yang dilakukan tergolong ringan dan tidak disertai unsur kesengajaan. Apalagi berdasarkan hasil pemeriksaan, seluruh surat-surat kendaraan, termasuk STNK dan BPKB, dinyatakan lengkap. 

    “Dia (AKP Ramli) sudah mengakui itu mobilnya dan tidak ada maksud apa-apa. Surat-surat kendaraan lengkap, jadi cukup ditegur simpatik dan langsung ganti pelat hari itu juga,” jelasnya.

  • Jalur Pendakian Ditutup, Sampah Plastik Menggunung di Gunung Gede Pangarango

    Jalur Pendakian Ditutup, Sampah Plastik Menggunung di Gunung Gede Pangarango

    Liputan6.com, Sukabumi – Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) berhasil mengangkut 115,5 kilogram sampah, mayoritas anorganik, dari kawasan konservasi dalam kegiatan Operasi Bersih (Opsih) dan Penertiban Pendakian Ilegal pada 11-12 Oktober 2025. Opsih ini dilaksanakan di sepanjang Jalur Pendakian Selabintana hingga Alun-Alun Suryakencana.

    Humas BBTNGGP, Agus Deni menjelaskan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut arahan dari Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Kehutanan.

    “Tujuan utama Opsih ini adalah menjaga kelestarian ekosistem dan kebersihan kawasan. Selain menekan timbulan sampah, kami juga meningkatkan pengawasan untuk mencegah aktivitas pendakian ilegal,” ujar Agus Deni, di Sukabumi, Senin (13/10/2025). 

    Operasi pembersihan dan penertiban ini melibatkan 43 personel dari multipihak, termasuk Petugas Balai Besar TNGGP, TNI/Polri, komunitas pencinta alam, volunteer lingkungan, mahasiswa, hingga masyarakat sekitar.

    Tim Opsih dibagi menjadi empat kelompok dan ditempatkan di titik-titik strategis, di antaranya Pos Cigeuber, Pos Cileutik, Pos Simpang Gemuruh, dan Alun-alun Suryakencana. Di Pos Cigeuber, tim juga fokus pada penghadangan pendakian ilegal.

    “Dari seluruh rangkaian kegiatan, total 15 karung sampah berhasil diturunkan dengan berat mencapai 115,5 kg,” katanya.

    Sampah di Gunung Gede yang ditemukan didominasi oleh sampah anorganik, seperti plastik kemasan makanan, botol minuman, dan perlengkapan pendakian yang ditinggalkan oleh pengunjung.

    Melalui kegiatan ini, BBTNGGP menegaskan komitmennya untuk menjaga kebersihan dan ketertiban. Opsih juga dijadikan sarana edukasi bagi masyarakat dan komunitas pendaki.

    “Kami mengimbau seluruh pengunjung dan komunitas pendaki untuk mematuhi prosedur resmi, tidak meninggalkan sampah, serta bertanggung jawab menjaga kelestarian TNGGP,” katanya.

    Pihaknya berharap kolaborasi lintas sektor ini dapat terus berlanjut demi pengelolaan taman nasional yang bersih, aman, dan berkelanjutan.

     

  • Demo Pemakzulan Bupati Pati Terus Membara, Koalisi Rakyat Unjuk Kekuatan di Alun-Alun Juwana

    Demo Pemakzulan Bupati Pati Terus Membara, Koalisi Rakyat Unjuk Kekuatan di Alun-Alun Juwana

     

    Liputan6.com, Pati – Semangat warga yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Pati Anti Premanisme (Kompres) dalam mencari keadilan terkait sejumlah tindakan anarkis buntut pemakzulan Bupati Pati terus membara.

    Massa sejumlah 500 orang dari Kompres kembali turun ke jalan menyuarakan aspirasi mereka pada Senin (13/10/2025) pukul 13.00 WIB. Aksi kali ini bertempat di Alun-alun Juwana Pati.

    Agenda unjuk rasa itu pun telah mereka matangkan dengan mengirimkan surat pemberitahuan aksi ke Polres Pati. Unjuk rasa ini adalah lanjutan dari aksi sebelumnya di Alun-Alun Tayu pada Senin (6/10/2025) lalu.

    Kompres turun jalan sebagai rasa solidaritae, yakni mendesak aparat Polresta agar menuntaskan perkara penganiayaan dan pembakaran rumah yang menimpa Teguh Istiyanto, koordinator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB).

    Kejadian itu buntut dari aksi AMPB yang gigih menggulingkan Bupati Pati Sudewo dari jabatannya. Teguh mengalami penganiayaan dan upaya pembakaran rumah secara berturut-turut pada 2-3 Oktober 2025 lalu.

    “Kalau berharap sama pemimpin negeri, penegak hukum, KPK, presiden, mendagri, siapa pun, kita kayaknya sudah tidak bisa berharap penuh, ” ucap Teguh kepada wartawan.

    Melihat kondisi itu, Teguh mengaku hanya bisa berharap kepada persatuan dan keikhlasan warga yang bersimpati atas kejadian yang menimpa dirinya.

    Namun demikian, Teguh mengingatkan AMPB dan Kompers  untuk fokus memantau agenda yang lebih besar. Diantaranya mengawal Rapat Paripurna yang menyoroti temuan Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD Pati terkait pemakzulan Bupati Pati.

    Polisi Pantau Demo Kompers

    Aparat Polresta Pati mengerahkan ratusan personel mengamankan unjuk rasa Kompers di Alun-alun Kecamatan Juwana, Senin (13/10/2025). Pengamanan ini merupakan bentuk kehadiran negara dmemastikan kegiatan masyarakat berjalan aman, tertib, dan damai.

    “Kami mengedepankan pendekatan humanis, seluruh personel sudah kami arahkan untuk bersikap simpatik dan menghindari tindakan arogan atau berlebihan,” ujar Kapolresta Pati, Kombes Jaka Wahyudi usai memimpin apel pasukan.

    Kapolresta Pati menyebut bahwa pengamanan dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinasi bersama instansi terkait. Yakni melibatkan TNI, Satpol PP, dan perangkat kecamatan.

    “Kami terus berkoordinasi lintas sektor untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan berjalan kondusif dan sesuai aturan yang berlaku,” kata Kombes Jaka Wahyudi.

    Jaka menegaskan bahwa seluruh kepala pengamanan dan perwira pengendali wajib memberikan laporan perkembangan situasi.

    “Kami ingin memastikan setiap pergerakan dan dinamika di lapangan termonitor dengan baik sebagai bentuk transparansi tugas kepolisian,” ungkapnya.

    Kapolresta Jaka mengajak seluruh elemen masyarakat menyampaikan aspirasi secara tertib dan damai.

    “Polresta Pati akan selalu siap menjaga agar Kabupaten Pati tetap aman dan kondusif,” pungkas Kombes Pol Jaka Wahyudi.

     

  • Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Dahsyat Senin Siang 13 Oktober 2025, Kolom Abu Capai 3.000 Meter

    Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Dahsyat Senin Siang 13 Oktober 2025, Kolom Abu Capai 3.000 Meter

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur NTT kembali erupsi pada Senin siang (13/10/2025), pukul 13.13 Wita. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki kali ini teramati mencapai 3.000 meter di atas puncak, atau sekitar 4.584 meter di atas permukaan laut.

    Kolom abu erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat dan barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 18.5 mm dan durasi 91 detik.

    Petugas Pos Pantau Gunung Lewotobi Laki-Laki Fransiskus Xaverius Masan, mengimbau masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 Km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

    “Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya,” katanya.

    Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki juga diimbau untuk waspada terhadap potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki, jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote.

    “Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-Laki, memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan,” katanya.

    Sepanjang 2025, Gunung Lewotobi Laki-Laki tercatat sudah meletus sebanyak 694 kali. Hingga hari ini, Senin (13/10/2025), pukul 12.51 WIB, Gunung Lewotobi Laki-Laki masih berstatus Siaga (Level III).

  • Klarifikasi Pemkab Situbondo soal Sekolah Rakyat Batal Dibuka Tahun Ini, Bantah Sepi Peminat

    Klarifikasi Pemkab Situbondo soal Sekolah Rakyat Batal Dibuka Tahun Ini, Bantah Sepi Peminat

    Timbul menegaskan, penundaan ini bukan karena masyarakat tidak berminat menyekolahkan anaknya di Sekolah Rakyat. Bahkan menurutnya, antusiasme masyarakat justru cukup baik.

    Namun, pemerintah harus memastikan semua sarana dan prasarana benar-benar siap agar kegiatan belajar nanti berjalan optimal.

    “Bukan karena tidak ada minat. Tapi waktunya tidak cukup dan biaya untuk mempersiapkan gedung serta fasilitasnya cukup besar. Jadi, sesuai dengan keputusan tim, dilakukan penundataan terlebih dahulu, supaya saat dimulai nanti benar-benar siap,” paparnya

    Kata dia, data calon siswa sebenarnya sudah terdaftar. Namun karena fasilitas dan lokasi belum bisa digunakan, sementara mereka diarahkan untuk bersekolah di sekolah-sekolah umum yang ada. Dengan begitu, tidak ada anak yang kehilangan hak untuk belajar.

    “Semuanya tetap bisa sekolah. Mereka kami arahkan ke sekolah umum dulu. Jadi, tidak benar kalau dibilang tidak ada pendaftar sama sekali,” tegasnya.