Category: Liputan6.com Regional

  • Misteri Mayat Wanita Terbakar Dikubur di Kebun Tebu Terungkap, Pelaku Suaminya Sendiri

    Misteri Mayat Wanita Terbakar Dikubur di Kebun Tebu Terungkap, Pelaku Suaminya Sendiri

    Liputan6.com, Malang – Mayat perempuan dengan kondisi terbakar dan dikubur di kebun tebu Desa Sumberejo, Gedangan, Malang, Jawa Timur dipastikan korban pembunuhan. Pelakunya ternyata suami siri dengan motif pembunuhan dipicu cekcok antara keduanya.

    Identitas korban adalah Ponimah (42), warga Dusun Wonorejo, Druju, Sumbermanjing Wetan, Malang. Mayatnya ditemukan warga dikubur di area kebun tebu Desa Sumberejo, Gedangan, Malang, pada Minggu, 12 Oktober 2025 malam.

    Sedangkan suami siri sekaligus pelaku pembunuhan adalah FA (54), warga Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. Diduga korban dibunuh di rumah pelaku.

    Kapolres Malang, AKBP Danang Setiyo mengatakan, terbongkarnya peristiwa pembunuhan ini diawali dari penemuan mayat dalam kondisi terbakar. Petugas lalu menyelidiki kasus ini serta melakukan autopsi untuk identifikasi korban.

    “Pengungkapan juga terbantu adanya laporan orang hilang dari keluarga korban,” ujar Danang, Selasa, 14 Oktober 2025.

    Korban Ponimah dilaporkan hilang sejak Sabtu atau satu hari sebelum penemuan mayat di kebun tebu. Mayat tanpa identitas dalam kondisi hangus terbakar itu terkonfirmasi adalah Ponimah. Kepastian itu didapat dari kecocokan sidik jari dan ciri fisik yang disampaikan pihak keluarga.

    Polisi kemudian menyelidiki kasus ini, menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP). Selain itu, petugas memanfaatkan rekaman CCTV yang ada di kawasan kebun tebu. Rekaman menunjukkan ada truk warna kuning melintas menuju kebun tebu diduga membawa mayat korban.

    “Kami bisa mengidentifikasi pelaku berdasarkan olah TKP, rekaman CCTV dan keterangan saksi,” urai Danang.

     

  • Puluhan Siswa SMP Negeri 1 Cisarua Bandung Barat Keracunan Usai Santap MBG, Diduga Ayam Basi

    Puluhan Siswa SMP Negeri 1 Cisarua Bandung Barat Keracunan Usai Santap MBG, Diduga Ayam Basi

    Liputan6.com, Jakarta – Puluhan Siswa SMP Negeri 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dilaporkan mengalami keracunan seusai mengkonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (15/10/2025). Menu makanan yang disajikan yaitu, satu porsi nasi, sepotong ayam, dan sepotong buah melon.

    Salah satu guru SMP Negeri 1 Cisarua, M Fakhmi Nurdiansyah mengatakan, siswa yang mengalami keracunan kurang dari 100 orang dan kini telah ditangani secara medis. Menurut dia, pada awalnya para murid ini tidak mengalami gejala seperti kasus keracunan yang lainnya.

    “Jumlah kurang dari 100 orang, sebagian besar sehat bahkan makan dengan habis juga, tidak ada gejala apapun,” kata Fakhmi di SMP Negeri 1 Cisarua, KBB.

    Fakhmi mengatakan, ada sebanyak 1.300 paket MBG yang telah dibagikan kepada para siswa SMP Negeri 1 Cisarua, KBB hari ini. Menu MBG yang disuguhkan berupa satu porsi nasi, sepotong daging ayam, sayur, dan sepotong buah melon.

    “Yang memiliki gejala dari awal sudah langsung diberi penetralisir diberikan air kelapa dari pihak MBG sama guru sehingga tidak terlalu bergejala yang fatal,” kata dia.

    Fakhmi menuturkan, para siswa menerima dan mulai mengonsumsi MBG sekitar pukul 09.30 WIB. Usai menyantap MBG, siswa-siswa kemudian mengalami mual, hingga pusing.

    “Penanganan di beberapa kelas dan aula untuk anak-anak yang mengalami gejala keracunan,” ucap dia.

     

  • Gunung Ili Lewotolok Erupsi, Wings Air Rute Lewoleba – Kupang Batal Terbang

    Gunung Ili Lewotolok Erupsi, Wings Air Rute Lewoleba – Kupang Batal Terbang

    Liputan6.com, Kupang – Aktivitas erupsi Gunung Ili Lewotolok membatalkan penerbangan pesawat Wings Air rute Lewoleba, Kabupaten Lembata ke Kota Kupang, Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (14/10/2025).

    Kepala Bandara Wunopito Lewoleba, Sudarmana, mengatakan meski Wings Air batal terbang, bandara setempat tetap dibuka.

    “Penerbangan Wings Air cancel. Bandaranya tetap buka,” ujarnya kepada wartawan.

    Gunung Ili Lewotolok tercatat mengalami erupsi sebanyak lima kali, dengan tinggi kolom abu antara 100-200 meter.

    “Letusan sudah 5 kali, amplitudo 5,7-10,9 milimeter dan durasi 34-39 detik,” demikian isi laporan Pos Pengamatan Gunung Ili Lewotolok.

    Pengamat di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) setempat, Syawaludin, mengatakan erupsi terpantau sejak pukul 00.00-06.00 Wita.

    Adapun status Gunung berketinggian 1.423 meter itu berada pada level III (Siaga).

    “Masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas di dalam radius 3 kilometer dari pusat aktivitas Gunung,” imbuhnya.

  • Wamensos Agus Jabo Ajak Kepala Daerah Percepat Pendirian Sekolah Rakyat Sebagai Upaya Memutus Rantai Kemiskinan

    Wamensos Agus Jabo Ajak Kepala Daerah Percepat Pendirian Sekolah Rakyat Sebagai Upaya Memutus Rantai Kemiskinan

    Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Sosial (wamensos) Agus Jabo Priyono mengajak para kepala daerah untuk mempercepat pembangunan Sekolah Rakyat. Dia menegaskan, Sekolah Rakyat merupakan program prioritas nasional dan menjadi tulang punggung sebagai upaya memutus rantai kemiskinan secara sistemik.

    “Sekolah Rakyat adalah prioritas nasional untuk memutus transmisi kemiskinan lewat jalur pendidikan. Sasarannya jelas: keluarga desil 1, tidak boleh ada titipan-titipan,” tegas Agus Jabo dalam audiensi di Kantor Kemensos, Salemba, Senin (13/10/2025). 

    Sekolah Rakyat merupakan amanat Inpres No. 8 Tahun 2025 dan dirancang sebagai sekolah unggulan, bukan sekolah biasa. Fasilitas yang disiapkan mencakup asrama, laboratorium, perpustakaan, tempat ibadah, dapur, ruang makan, hingga lapangan olahraga.

    “Anak-anak akan mendapatkan laptop dan delapan stel pakaian. Orang tuanya kita berdayakan dan rumahnya kita benahi supaya perubahan ekonominya menyeluruh,” ujar Agus Jabo.

    Pembangunan Sekolah Rakyat dilaksanakan melalui dua tahap, yakni sekolah rintisan menggunakan gedung Pemda dan kampus yang direvitalisasi dan bekerja sama dengan Kementerian PU.

    Untuk memastikan percepatan, Kemensos membentuk Satgas lintas kementerian dan melibatkan pemerintah daerah sejak penyediaan dokumen hingga pelaksanaan teknis di lapangan. Agus juga menekankan bahwa seluruh program harus berbasis Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) agar penerima tepat sasaran.

    “Semua program harus berangkat dari data tunggal. Bupati dan wali kota harus proaktif melakukan ground checking agar penerima betul-betul keluarga desil 1,” ujarnya.

    Dalam sesi dialog, para kepala daerah menyampaikan kesiapan dan progres masing-masing wilayah. Agus Jabo memastikan seluruh usulan Sekolah Rakyat akan ditampung. “Semua usulan kami tampung. Bedanya hanya waktu pelaksanaan tahun ini atau tahun depan sesuai kesiapan dokumen, hasil asesmen teknis, dan ruang fiskal. Jangan tunda kelengkapan berkas, karena itu yang menentukan kecepatan eksekusi,” jelasnya.

    Sebagai contoh daerah yang telah bergerak cepat, Kabupaten Sumbawa telah meluncurkan Sekolah Rakyat rintisan yang sudah berjalan, serta menyiapkan lahan permanen sekitar 10 hektare. Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Sekolah Rakyat bukan sekadar proyek fisik, tetapi investasi jangka panjang untuk mencetak generasi mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap bantuan sosial.

     “Arah kebijakan kita jelas dari perlindungan menuju pemberdayaan. Sekolah Rakyat akan melahirkan anak-anak yang berdaya, sementara keluarganya kita dorong naik kelas punya penghasilan sendiri dan tidak lagi bergantung pada bansos,” tutupnya.

    Audiensi dihadiri oleh Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya, Bupati Lamandau Rizky Aditya Putra, Bupati Toraja Utara Frederik Victor Palimbong, Bupati Ngada Raymundus Bena, Wakil Bupati Sumbawa Mohamad Ansori, Sekda Parigi Zulfinasran Achmad, serta Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara Wawan Arianto, beserta jajaran terkait.

  • Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga Dinonaktifkan Buntut Tampar Siswa Ketahuan Merokok

    Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga Dinonaktifkan Buntut Tampar Siswa Ketahuan Merokok

    ILP ketahuan merokok di kantin belakang oleh Kepsek SMAN 1 Cimarga. Kepala Sekolah disebut-sebut sempat menegurnya dengan Bahasa kasar.

    “Ngerokok di (kantin) belakang, ketahuan kepala sekolah, dan kepala sekolah mengingatkan dengan bahasa ‘goblok’ yang mungkin biasa di sana,” ucap Plt Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Banten, Luqman saat dikonfirmasi, Selasa (14/10/2025).

    Karena ketahuan merokok, LP sempat kabur dan dikejar oleh Kepala Sekolahnya. Saat ditangkap, Kepsek pun sempat menanyai ILP alasannya merokok. Namun, karena kesal dia pun memukul pipi siswa tersebut.

    “Tapi ada mengeplak, enggak tahu kencang atau enggak, saya enggak tahu. (Itu) pengakuan dari kepala sekolah,” jelas Luqman.

  • Lapor Polisi Sejak Agustus Kasus Anak Disekap dan Diperkosa, hingga Kini Pelaku Belum Ditangkap

    Lapor Polisi Sejak Agustus Kasus Anak Disekap dan Diperkosa, hingga Kini Pelaku Belum Ditangkap

    Liputan6.com, Sidrap – Seorang gadis berusia 14 tahun di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, menjadi korban pemerkosaan dan penyekapan yang dilakukan oleh pria berinisial UD. Korban mengaku disekap selama tiga hari dan diperkosa berulang kali. Hingga kini, pelaku masih dalam pengejaran polisi.

    Kasus memilukan ini terjadi di Kecamatan Watang Pulu, Sidrap, pada Jumat (22/8/2025) hingga Minggu (24/8/2025) lalu. Berdasarkan pengakuan korban, kejadian bermula ketika ia dijemput oleh seorang teman perempuan berinisial CC yang mengajaknya ke Rappang.

    “Teman saya jemput di rumah, saya izin ke bapak, katanya cuma mau ke Rappang,” ungkap korban, Senin (13/10/2025).

    Setelah tiba di rumah CC, korban diminta menunggu di teras sementara temannya masuk ke dalam rumah. Malam semakin larut, dan saat itulah seorang pria bernama UD datang dan menawarkan diri untuk mengantarnya pulang.

    “Dia bilang mau antar pulang, jadi saya ikut saja. Tapi ternyata dia malah bawa saya ke rumah temannya,” ujarnya.

    Korban kemudian dibawa ke dua lokasi berbeda dan disekap selama tiga hari. Di tempat itulah pelaku memperkosanya berulang kali.

    “Sampai lima kali (diperkosa),” ucap korban dengan lirih.

    Korban mengaku tidak bisa melawan karena pelaku mengancamnya. Ia bahkan sempat percaya bahwa pelaku benar-benar akan membawanya pulang.

    “Saya tidak kenal pelaku. Saya ikut karena dia janji mau antar pulang,” tambahnya.

    Sementara itu, ayah korban, LT, sempat panik setelah anaknya tidak pulang selama tiga hari. Ia lalu meminta bantuan keluarga untuk mencari keberadaan sang anak.

    “Saya minta keluarga bantu cari. Akhirnya anak saya ditemukan di Kelurahan Ulu Ale. Setelah tahu apa yang terjadi, saya langsung lapor polisi,” ujarnya.

    LT mengatakan, laporan resmi telah dibuat sejak 24 Agustus 2025, namun hingga kini pelaku UD belum juga ditangkap.

    “Sudah saya laporkan ke polisi, tapi pelaku belum ditangkap. Saya tidak tahu alasannya. Saya hanya berharap pihak kepolisian segera menangkap pelaku,” tegas LT.

  • Kisah Kemiskinan di Depok: Juru Parkir Pasrah Tinggal di Rumah Rawan Ambruk

    Kisah Kemiskinan di Depok: Juru Parkir Pasrah Tinggal di Rumah Rawan Ambruk

    Firman telah berusaha untuk menyisihkan sebagian uang hasil dari juru parkir. Namun mengingat kebutuhan cukup besar, maka asa untuk memperbaiki rumah harus kalah dengan kejamnya kebutuhan hidup di era modern seperti sekarang.

    “Saya sudah coba menyisihkan uang untuk memperbaiki rumah, namun anak butuh sekolah dan makan, jadi uang itu digunakan untuk makan dan sangu anak sekolah,” ungkap Firman.

    Liputan6.com melihat dari raut wajah Firman dengan usia yang sudah tidak lagi muda, menyimpan sejumlah asa untuk membahagiakan keluarganya. Namun kerasnya hidup hanya kepasrahan dan upaya yang menguatkan Firman dan keluarganya tinggal dengan kondisi atap rumah yang rusak.

    “Kalau hujan, pernah banjir setinggi 10 sentimeter, saya harus buangin air yang menggenangi rumah bersama anak saya yang pria,” tutur Firman.

    saat terjadi hujan pada malam hari, Firman dan anak pertamanya yang pria, harus berjibaku membuang air menetes dari atap rumah sampai ke lantai dalam rumah.

    “Anak saya yang kecil saya suruh tidur, tiga anak saya lainnya bantuin buangin air pada basah-basahan, lalu istri dan anak saya yang perempuan saya suruh istirahat kasian pasti capek,” kata Firman.

    Sejauh mata memandang, Liputan6.com melihat rumah Firman jauh dikatakan layak. Terdapat dua ruangan yang bisa dijadikan kamar dan ruangan lainnya berupa dapur yang bersebelahan dengan kamar mandi.

    Untuk kamar, kondisinya sudah tidak layak karena bagian atap kamar telah hancur, serta bagian temboknya terdapat bekas air yang meresap sehingga menimbulkan bercak. Tidak jauh berbeda dengan kondisi dapur dan kamar mandi, sudah tidak layak untuk digunakan.

    “Kamar kalau dipakai untuk tidur, khawatir saat hujan malam hari, tiba-tiba ambruk saat hujan, jadi pada kumpul di bagian depan rumah,” kata Firman saat menunjukan sejumlah barang yang menumpuk.

    Firman mengaku sudah mengajukan bantuan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dari Pemerintah Kota Depok. Pengajuan sudah dilakukan pada 2024 sampai 2025 namun tidak bantuan tidak kunjung didapatinya.

    “Katanya 2024 dan 2025 sudah tutup, ada lagi 2026 itu pasti lama lagi sedangkan kondisi rumah saya sudah seperti ini,” ujar Firman sambil sesekali merapikan pakaian yang menumpuk.

    Firman hanya dapat pasrah dan dukungan dari anak dan istri menjadi penguat Firman bertahan di rumah yang mengalami kerusakan mencapai 80 persen.

    “Kekuatannya hanya doa dan puasa yang dijalani anak dan istri saya, itu kekuatan saya sekarang,” terang Firman.

    Firman mengaku, beberapa hari lalu kondisi rumahnya sempat dilihat langsung Lurah Cilangkap, Galih Catur Prasatya. Bahkan, lurah dan Camat setempat berjanji akan berusaha melaporkan kondisi rumah Firman kepada dinas terkait untuk segera dilakukan perbaikan.

    “Semoga saja Pemerintah Kota Depok dapat membantu warganya yang perlu mendapatkan bantuan, salah satunya seperti saya,” tutur Firman.

     

  • Cuaca Ekstrem Nagrak Sukabumi: Angin Kencang Hancurkan Rumah Warga, Satu Jam Kemudian Longsor Datang

    Cuaca Ekstrem Nagrak Sukabumi: Angin Kencang Hancurkan Rumah Warga, Satu Jam Kemudian Longsor Datang

    Liputan6.com, Sukabumi – Cuaca ekstrem kembali melanda Kabupaten Sukabumi. Dalam laporan harian yang diterima oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, tercatat dua insiden bencana alam terjadi di Kecamatan Nagrak pada Senin (13/10/2025).

    Bencana tersebut meliputi angin kencang yang merusak pemukiman dan disusul kejadian tanah longsor.

    Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna menerangkan, kejadian pertama adalah angin kencang yang menerjang Kampung Kadalmeteng RT 025/RW 005, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak, sekitar pukul 15.00 WIB.

    “Penyebab kejadian ini adalah cuaca ekstrem. Angin kencang dilaporkan telah menyebabkan kerusakan pada beberapa bangunan rumah warga. Kami masih dalam proses pendataan detail kerugian materiil, namun tidak ada korban jiwa dilaporkan,” ujar Daeng Sutisna.

    Berselang satu jam kemudian, bencana susulan berupa tanah longsor terjadi. Pukul 16.00 WIB, longsor menimpa Kampung Lamping Cikolawing RT 002/RW 008, Desa Nagrak Selatan, yang juga berada di Kecamatan Nagrak.

    “Longsor di Nagrak Selatan dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang turun di wilayah tersebut. Tim kami sudah berada di lokasi untuk melakukan penanganan awal dan memastikan keamanan warga di sekitar titik longsor,” tambahnya. 

     

  • Dugaan Pelanggaran Pemilihan Rektor, Sejumlah Pejabat Kampus USU Diperiksa

    Dugaan Pelanggaran Pemilihan Rektor, Sejumlah Pejabat Kampus USU Diperiksa

    Liputan6.com, Medan – Investigasi Inspektorat Jenderal Kemendiktisaintek Republik Indonesia memeriksa sejumlah orang terkait pengaduan dugaan pelanggaran Pemilihan Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) periode 2026-2031.

    Pemeriksaan dimulai hari ini, Senin (13/10/2025), Inspektorat Kenderal Kemendiktisaintek RI melakukan klarifikasi penanganan pengaduan masyarakat tersebut yang akan dilakukan pada 13 sampai dengan 18 Oktober 2025.

    Berdasarkan keterangan yang diperoleh Liputan6.com, jadwal Inspektorat Jenderal Kemendiktisaintek RI meminta klarifikasi sejumlah pejabat USU yaitu pada Senin, 13 Oktober 2025, Tim Inspektorat Jenderal Kemendiktisaintek, akan memintai klarifikasi yakni Ketua Panitia Pemilihan Rektor USU, Sekretaris Panitia Pemilihan Rektor USU dan Tim Pengelolaan Aset USU.

    Selasa (14/10/2025), Tim Inspektorat Jenderal Kemendiktisaintek, akan memintai klarifikasi yakni Ketua Senat Akademik USU, Sekretaris Senat Akademik USU, dan Prof Basyuni serta pihak Pemotret.

    Lalu, Rabu (15/10/2025), Tim Inspektorat Jenderal Kemendiktisaintek, akan memintai klarifikasi, yakni Prof. Evawany Yunita Aritonang, Prof. M. Anggia Putra, Prof. T. Sabarina, Prof. Aziz Mahmud Siregar, dan Prof. M. Romi Syahputra.

    Kemudian, Kamis (16/10/2025), Tim Inspektorat Jenderal Kemendiktisaintek, akan memintai klarifikasi, yakni Wakil Rektor II USU.

    Pemeriksaan atau klarifikasi dilakukan Tim Inspektorat Jenderal Kemendiktisaintek RI dibenarkan Ketua Panitia Penjaringan dan Penyaringan Calon Rektor USU Prof. Dr. Tamrin, M.Sc. Dia juga tidak membantah dirinya turut dimintai klarifikasi yang pertama kali oleh Tim Inspektorat Jenderal Kemendiktisaintek RI, berlokasi di Kampus USU, Kota Medan.

    “Ya (benar), mulai hari ini hingga Kamis mereka bekerja di USU,” kata Prof Tamrin saat dikonfirmasi wartawan.

    Sebelumnya, penjadwalan permintaan keterangan terhadap pengaduan dugaan pelanggaran Pemilihan Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) periode 2026-2031 diketahui dari Inspektorat Jenderal Kemendiktisaintek RI kepada Wakil Rektor II USU, perihal Klarifikasi Pengaduan Masyarakat terkait Pemilihan Rektor USU Tahun 2026-2031, tertanggal 9 Oktober 2025.

    Terkait hal itu, Inspektorat Jenderal akan melakukan klarifikasi penanganan pengaduan masyarakat tersebut yang akan dilakukan pada 13 sampai dengan 18 Oktober 2025. Surat ini beredar di kalangan jurnalis di Kota Medan.

    “Menindaklanjuti pengaduan masyarakat yang disampaikan kepada Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi dari Forum Penyelamat Universitas Sumatera Utara dan Pengurus Pusat IKA USU terkait adanya pelanggaran dalam proses tahapan Pemilihan Rektor Universitas Sumatera Utara periode 2026-2031,” tertulis dalam surat Inspektorat Jenderal Kemendiktisaintek.

    Dalam surat itu juga tertulis, “Untuk kelancaran penugasan tersebut kami sampaikan daftar permintaan dokumen dan jadwal permintaan keterangan para pihak terkait. Diharapkan dokumen tersebut dapat segera dipenuhi dan para pihak yang akan dimintai keterangan agar dihadirkan sesuai dengan jadwal terlampir,” tertulis dalam surat itu juga.

    Berdasarkan jadwal permintaan keterangan oleh Inspektorat Jenderal Kemendiktisaintek RI, dari internal USU, dari Wakil Rektor II USU, Ketua Panitia Pemilihan Rektor USU, Ketua Senat Akademik USU hingga sejumlah pejabat USU.

    “Benar, Tim Inspektorat Jenderal Kemendiktisaintek akan melakukan permintaan keterangan berdasarkan pengaduan dari FP USU dan PP IKA USU,” ucap Ketua FP-USU, Adv. M. Taufik Umar Dani Harahap, S.H, dalam keterangan tertulisnya. 

    Dijelaskan Taufik, laporan yang disampaikan FP-USU bukan ditujukan untuk menyerang pribadi tertentu, tetapi untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap dunia pendidikan tinggi, yang kini tercoreng oleh dugaan praktik tidak demokratis dan pelanggaran etik dalam pemilihan rektor.

    “Langkah ini bukti suara moral masih didengar. Universitas negeri tidak boleh dibiarkan tenggelam dalam praktik yang menciderai kejujuran dan integritas ilmiah. Kami hanya menuntut satu hal, agar USU kembali menjadi rumah ilmu pengetahuan yang bersih dari intrik politik,” Taufik menegaskan.

    Taufik juga mengatakan, turunnya Tim Inspektorat Jenderal Kemendiktisaintek mengusut dugaan pelanggaran Pemilihan Rektor USU memasuki babak baru yang harus sama-sama diawasi secara publik prosesnya, hingga apa hasilnya nanti.

    “Nah, yang sedang kita hadapi bukan sekadar persoalan administratif, melainkan krisis kepercayaan yang mengancam masa depan universitas negeri terbesar di Sumatera ini. Bila hukum dan etika tidak ditegakkan, maka pendidikan kehilangan maknanya,” Taufik menegaskan.

     

  • Penipuan Berkedok Petugas Disdukcapil Bikin Resah Warga Batam

    Penipuan Berkedok Petugas Disdukcapil Bikin Resah Warga Batam

     

    Liputan6.com, Batam – Warga Batam dibuat resah dengan penipuan bermodus petugas Disdukcapil Kota Batam. Menggunakan aplikasi tiruan, para pelaku kejahatan itu menjalankan aksinya.

    Petugas Bidang Administrator Database Kependudukan Disdukcapil Batam, Yan Nofia membenarkan adanya laporan kejahatan tersebut.

    “Aduan tentang penipuan lewat aplikasi tiruan ini memang sudah banyak kami terima, baik yang datang langsung maupun yang menelepon ke kantor,” ungkap Nofia, saat ditemui Liputan6.com di Kantor Disduk Capil, Sekupang Kota Batam, Senin (13/10/2025).

    Nofia mengatakan, penipuan modus ini bukan hanya terjadi di Batam, tapi sudah menyebar secara nasional.

    “Permasalahan ini bukan baru dan bukan hanya di Batam, tapi sudah jadi isu nasional. Kami sudah lama mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan tidak melayani telepon atau pesan WhatsApp dari oknum yang mengatasnamakan petugas Dukcapil,” katanya.

    Ia menambahkan, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi melalui media sosial resmi Disdukcapil Batam untuk mengingatkan warga agar tidak mudah percaya terhadap pihak yang meminta data pribadi.

    Sementara itu, Kartini, Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Kota Batam, menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah melakukan sosialisasi atau layanan aktivasi IKD melalui pesan pribadi atau telepon.

    “Kalau terkait IKD, kami tidak pernah menghubungi warga melalui WhatsApp atau telepon. Kami sudah mengimbau seluruh masyarakat Batam agar proses aktivasi dilakukan langsung di kantor Disdukcapil, kantor kecamatan, atau di Mal Pelayanan Publik (MPP),” jelas Kartini.

    Kartini menjelaskan, proses aktivasi IKD sebenarnya sederhana dan aman jika dilakukan di tempat resmi.

    “Warga cukup datang membawa KTP, mengisi email dan nomor handphone, lalu kami bantu untuk download dan aktivasi aplikasi IKD di tempat. Semua petugas kami siap membantu di lokasi,” katanya.

    Kartini mengingatkan masyarakat agar tidak sembarangan mengunduh aplikasi atau memberikan data pribadi kepada pihak yang tidak jelas identitasnya.

    “Kami mengimbau seluruh masyarakat Kota Batam agar lebih berhati-hati. Untuk aktivasi IKD, datang langsung ke kantor Disdukcapil, kantor kecamatan terdekat, atau MPP. Kami tidak pernah memberikan layanan melalui WhatsApp atau panggilan pribadi,” tegasnya.

    Disdukcapil Batam juga mengimbau warga untuk segera melapor jika menemukan pesan mencurigakan atau ada pihak yang mengatasnamakan petugas resmi.

    “Laporkan ke kami atau ke pihak berwajib bila ada yang meminta data pribadi, NIK, atau kode OTP. Jangan pernah menanggapi pesan semacam itu,” kata Kartini.