Category: Liputan6.com Regional

  • Anak Gajah Rocky Ditunggangi Mahout Tuai Polemik, Walkot Eri Panggil Pengelola KBS

    Anak Gajah Rocky Ditunggangi Mahout Tuai Polemik, Walkot Eri Panggil Pengelola KBS

    Liputan6.com, Surabaya – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi angkat bicara soal polemik pawang atau mahout menunggangi anak gajah bernama Rocky di Kebun Binatang Surabaya (KBS).

    Wali Kota Eri menyatakan bahwa informasi terkait Gajah Rocky, yang diduga dimanfaatkan untuk ditunggangi, telah menjadi perhatian serius.

    “Terkait informasi mengenai Gajah Rocky di Kebun Binatang Surabaya (KBS), khususnya dugaan penggunaan gajah tersebut untuk ditunggangi atau dimanfaatkan dalam kegiatan pelatihan dan perawatan, kami telah mengambil langkah segera,” ujarnya, Selasa (14/10).

    Langkah awal yang diambil adalah menginstruksikan Asisten II Perekonomian dan Pemerintahan Pemkot Surabaya untuk melakukan klarifikasi dan evaluasi mendalam.

    Wali Kota Eri menekankan bahwa inti dari evaluasi ini adalah memastikan kepatuhan terhadap standar kesejahteraan satwa.

    “Kami telah menginstruksikan Asisten II untuk segera melakukan klarifikasi mendalam dan evaluasi. Evaluasi ini fokus pada ketentuan usia gajah, apakah gajah pada usia tersebut diizinkan untuk dinaiki atau dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu,” ucapnya.

    Menurut informasi yang beredar, anak gajah Rocky baru berusia sekitar satu tahun dan memiliki batas kemampuan menahan beban yang rendah, sehingga praktik penunggangan manusia dikhawatirkan dapat membahayakan fisik dan perkembangannya.

    Kesulitan ini tidak hanya berhenti pada klarifikasi internal. Wali Kota Eri memastikan bahwa kasus dugaan eksploitasi satwa ini telah diserahkan ke lembaga pengawas.

    “Masalah ini saat ini juga sedang dalam proses pemeriksaan di Inspektorat. Kita akan menunggu hasilnya,” ujarnya.

     

  • Petani Cabai di Sukabumi Kena Serangan Kilat Babi Hutan, Begini Kondisinya

    Petani Cabai di Sukabumi Kena Serangan Kilat Babi Hutan, Begini Kondisinya

    Polres Sukabumi menangkap lima orang terduga pelaku perburuan liar di wilayah Kecamatan Surade dan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.

    Para pelaku disebut-sebut menggunakan senjata api rakitan jenis cuplis untuk berburu babi hutan tanpa izin resmi.

    Kapolres Sukabumi, AKBP Samian mengatakan, penangkapan ini sebagai tindak lanjut laporan masyarakat yang resah atas aktivitas berburu liar di sekitar lahan pertanian warga dan kekhawatiran atas penggunaan senjata api rakitan.

    “Aktivitas seperti ini bukan hanya melanggar hukum, tapi juga membahayakan keselamatan masyarakat,” ujar AKBP Samian, Selasa (14/10/2025).

    Penangkapan dilakukan pada Minggu (28/9/2025) sekitar pukul 11.00 WIB di Kampung Salenggang, Desa Gunung Sungging, Kecamatan Surade.

    Dari tangan mereka, polisi menyita lima pucuk senjata api rakitan laras panjang jenis cuplis, enam butir peluru tajam kaliber 5,56 mm, dan empat tas yang digunakan untuk membawa senjata.

    Kelima pelaku masing-masing berinisial H (31), M (43), D (30), I (55), dan Hd (57). Mereka diduga telah beberapa kali melakukan perburuan di sejumlah lokasi.

    Mulai dari Gunung Wayang, Solokan Pari, Pasirtengah, Batukarut, Pasir Gancleng, hingga kawasan Vila Amanda Ratu dan Pandan.

  • Eri Cahyadi: Saya Minta Tolong, Jaga Surabaya dari Praktik Prostitusi

    Eri Cahyadi: Saya Minta Tolong, Jaga Surabaya dari Praktik Prostitusi

    Sebagai langkah antisipasi preventif, Pemkot Surabaya telah memastikan adanya pos penjagaan di Moroseneng. Selain itu, Wali Kota Eri juga menginstruksikan pemanfaatan rumah-rumah yang telah dibeli oleh Pemkot untuk kegiatan positif bagi seluruh warga.

    “Rumah-rumah yang dibeli tadi itu, maka saya minta untuk dijadikan tempat-tempat kegiatan. Jadi, ya kegiatan anak muda, posko Karang Taruna, apa-apa. Jadi kan ramai. Kalau ramai kan tidak mungkin ada kegiatan (prostitusi) itu,” ujar Eri.

    Wali Kota Eri Cahyadi juga menyampaikan imbauan kepada seluruh warga Surabaya agar ikut serta menjaga kota dari segala bentuk praktik prostitusi, termasuk tempat-tempat seperti panti pijat yang disalahgunakan.

    “Saya sampaikan kepada seluruh masyarakat untuk melaporkan apabila menemukan praktik-praktik negatif (prostitusi) di lingkungannya. Terus juga mohon maaf, tempat-tempat lainnya yang disalahgunakan. Saya nyuwun tulung (minta tolong). Surabaya ini ayo kita jaga bersama,” ujarnya.

    Ia menekankan bahwa keberhasilan dalam menjaga kota terletak pada kebersamaan dan pengawasan melekat (waskat) oleh seluruh lapisan masyarakat.

    “Kalau ada yang seperti itu, tolong segera laporkan dan foto. Kita tangkap, kita selesaikan. Karena pemerintah kota tidak akan pernah bisa melakukan sendiri. Tapi kebersamaan dan pengawasan bersama, waskat yang dilakukan masyarakat, maka itu jauh lebih efektif,” ucap Eri.

     

  • Fakta Mengejutkan di Balik Penemuan Jasad Bayi Dalam Karung di Kalsel

    Fakta Mengejutkan di Balik Penemuan Jasad Bayi Dalam Karung di Kalsel

    Liputan6.com, Jakarta Polisi akhirnya mengungkap fakta di balik penemuan jasad bayi perempuan di kawasan Jalan Rosela, RT 11 RW 03, Kelurahan Kemuning, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (4/10/2025).

    Kapolres Banjarbaru AKBP Pius X Febri Aceng Loda memaparkan kronologi kasus ini dalam konferensi pers di Aula Joglo Mapolres Banjarbaru, Selasa (14/10/2025).

    “Peristiwa bermula saat saksi berinisial AH duduk di depan rumah bersama istrinya,” kata Pius.

    Keduanya melihat seorang perempuan lanjut usia yang diketahui mengalami gangguan kejiwaan membawa karung beras biru.

    Ketika ditanya, perempuan berinisial M itu menyebut bahwa isi karung tersebut adalah jenazah bayi. AH dan istrinya menghentikan perempuan itu dan memeriksa isi karung.

    Mereka menemukan jasad bayi perempuan lengkap dengan plasenta, dibungkus kantong plastik hitam dan dilapisi plastik ungu. Penemuan itu kemudian dilaporkan ke ketua RT dan diteruskan ke Polres Banjarbaru.

    Pius menjelaskan, penyelidikan memakan waktu sekitar satu pekan. Minimnya saksi dan barang bukti membuat proses pengungkapan cukup menantang.

    “Setelah melakukan penyelidikan intensif, polisi menemukan bahwa bayi tersebut merupakan anak dari remaja perempuan berinisial MA (17). Ayah bayi adalah R (19). Keduanya diamankan di rumah masing-masing,” ungkapnya.

    Dari penyelidikan, MA dan R diketahui menjalin hubungan sejak 1 Februari 2025 dan beberapa kali berhubungan badan. Hubungan mereka berakhir pada 28 Juli 2025. Pada Agustus, MA dinyatakan hamil setelah melakukan tes kehamilan.

    “Namun, R menolak bertanggung jawab dan meminta MA menggugurkan kandungan. Ia bahkan memblokir seluruh akses komunikasi, sementara MA menyembunyikan kehamilannya dari keluarga,” bebernya.

    Pada Sabtu dini hari, 4 Oktober 2025, MA melahirkan tanpa bantuan di kamar mandi rumah.

    “Sekitar pukul 12.30 WITA, ia membawa bayi dan plasenta menggunakan tas belanja kuning lalu pergi mengendarai sepeda motor ke kawasan Jalan Rosela,” jelasnya.

    Rekaman CCTV menunjukkan MA bolak-balik di sekitar lokasi sambil mencoba menghubungi R untuk menyerahkan bayi tersebut. Karena tak mendapat respons, sekitar pukul 14.00 WITA, MA meletakkan plastik berisi bayi di dalam selokan tepi jalan.

    Bayi itu kemudian ditemukan oleh perempuan lanjut usia yang membawa karung tadi.

    “Polres Banjarbaru menetapkan R sebagai tersangka persetubuhan terhadap anak di bawah umur. Ia dijerat Pasal 81 Ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman 5 hingga 15 tahun penjara,” tegasnya.

    Barang bukti yang diamankan antara lain, sepeda motor, kaos hitam lengan pendektas belanja berwarna kuning, dua ponsel, kantong plastik hitam dan ungu, karung beras warna putih-biru.

  • Wanita Lansia Tabrak Pengemudi Ojol hingga Tewas di Surabaya, Pelaku Tidak Ditahan

    Wanita Lansia Tabrak Pengemudi Ojol hingga Tewas di Surabaya, Pelaku Tidak Ditahan

    Liputan6.com, Surabaya – Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty Dewi Nainggolan membenarkan adanya peristiwa seorang wanita Lanjut Usia (Lansia) inisial H (71) warga Kutisari Indah Selatan, Surabaya, menabrak pengemudi Ojek Online (Ojol) IS (40) asal Desa Sidogolong, Kecamatan Krian, Sidoarjo, hingga meninggal dunia.

    “Lokasi kejadiannya di frontage Ahmad Yani Surabaya, sisi barat depan SPBU pada Jumat 10 Oktober kemarin,” ujarnya kepada Liputan6.com di Surabaya, Selasa (14/10/2025).

    Dikonfirmasi mengenai perkembangan insiden kecelakaan lalu lintas tersebut, AKP Rina menjawab bahwa perkaranya masih dilanjut.

    “Perkaranya lanjut mas, tersangka tidak ditahan karena pertimbangan kesehatan,” ucapnya.

    Terpisah, Kanit Laka Lantas Polrestabes Surabaya, Iptu Suryadi menjelaskan, korban pada saat kejadian sedang antre mengisi bahan bakar menggunakan sepeda motor di SPBU tersebut.

    “Antrean kendaraan roda dua di SPBU tersebut mengular hingga ke tepi jalan,” ujarnya.

    Pada saat bersamaan, kata Iptu Suryadi, pelaku yang mengendarai mobil melaju dari arah selatan ke utara dan tiba-tiba menabrak korban.

    Setelah menabrak, lanjut Iptu Suryadi, pelaku sempat panik dan tetap menancap gas. Laju pelaku berhenti setelah sepeda motor korban menabrak pohon di sekitar lokasi.

    “Korban meninggal dunia di tempat akibat tertabrak dan terjepit di pohon. Penyebabnya, menurut pengemudi mobil, karena kurang konsentrasi,” ucapnya.

     

  • Pengakuan Berbeda Kepala Sekolah dan Siswa yang Ditampar Karena Ketahuan Merokok

    Pengakuan Berbeda Kepala Sekolah dan Siswa yang Ditampar Karena Ketahuan Merokok

    Liputan6.com, Jakarta Siswa yang ditampar Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, DF, IL akhirnya buka suara. Dia mengakui merokok di kantin belakang sekolah.

    Setelah ketahuan merokok, dia ditegur oleh oleh kepala sekolah dan disuruh mencari puntung rokok yang sudah dihisapnya.

    “Saya di belakang warung ngerokok, enggak ada ketemu kepala sekolah, otomatis kaget, lari, buang rokok, terus rokoknya disuruh cari sama kepala sekolah, tapi enggak ketemu, bohong kata kepala sekolah,” ujarnya, Selasa, (14/10/2025).

    Kesal karena melihat kelakuan muridnya yang merokok di kantin belakang sekolah, Kepsek SMAN 1 Cimarga menendang dirinya.

    “Enggak lama kepala sekolah emosi, terus saya ditendang sekali, di kaki,” terangnya.

    Dia kemudian diajak masuk ke ruangan Bimbingan Konseling (BK). Di sana, dia ditampar bagian pipinya oleh kepsek.

    Setelah menampar, lanjut dia, Kepsek SMAN 1 Cimarga menangis karena menahan emosi. Setelah itu, dia tidak lagi mendapat kekerasan fisik maupun omongan yang tidak pantas.

    “Saya dibawa ke ruangan BK, di situ masih marah lagi, saya ditampar pipi kanan, satu kali sambil emosi, abis itu nangis Bu gurunya. Udah enggak ada lagi (kekerasan fisiknya),” tuturnya.

  • Video Berdurasi 6 Detik Rekam Momen Penumpang Kapal Nekat Lompat ke Laut

    Video Berdurasi 6 Detik Rekam Momen Penumpang Kapal Nekat Lompat ke Laut

    Liputan6.com, Jakarta Seorang pria nekat melompat dari kapal penumpang yang tengah berlayar di perairan Lampung Selatan, Selasa (14/10/2025). Beruntung, pria bernama Widhi Pujianto (42), warga Provinsi Jambi, berhasil diselamatkan oleh nelayan dalam keadaan hidup.

    Aksi nekat Widhi terekam dalam video berdurasi enam detik yang menunjukkan dirinya melompat dari KMP SMS Mulawarman. Video tersebut kemudian beredar luas di media sosial.

    “Benar, peristiwa itu terjadi pagi tadi sekitar pukul 08.30 WIB. Penumpang yang terjun sudah ditemukan dalam keadaan selamat oleh nelayan,” kata Kepala KSKP Bakauheni AKP Edy Saputro.

    Dia menjelaskan, korban sempat ditemukan dalam kondisi setengah sadar di tengah laut.

    “Korban kemudian dievakuasi ke darat dan langsung dibawa ke Puskesmas Bakauheni untuk mendapatkan perawatan,” ujarnya.

    Saat ini, polisi masih menyelidiki motif di balik aksi nekat tersebut. “Kami masih menggali keterangan dari korban maupun pihak keluarga untuk mengetahui penyebab korban melompat dari kapal,” pungkas Edy.

  • Cengkih Asal Lampung Diduga Terkontaminasi Radioaktif Cs-137, Begini Kata Pemprov

    Cengkih Asal Lampung Diduga Terkontaminasi Radioaktif Cs-137, Begini Kata Pemprov

    Liputan6.com, Lampung – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung buka suara terkait laporan temuan produk ekspor cengkih asal Lampung yang diduga terkontaminasi zat radioaktif Cesium 137 (Cs-137) di Amerika Serikat (AS).

    Temuan itu sebelumnya dilaporkan oleh US Food and Drug Administration (US FDA) dan diteruskan melalui Satgas Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Cs-137.

    Dari hasil verifikasi lapangan, tim Satgas menemukan tiga lokasi yang menjadi titik penelusuran, yakni Surabaya, Pati (Jawa Tengah), dan Lampung.

    “Ya, kami sudah menerima informasi tersebut. Hari ini Kadis (kepala dinas) bertemu dengan saya dan bersama tim sedang menelusuri lebih lanjut,” ujar Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, Selasa (14/10/2025).

    Mirza mengatakan, pihaknya masih menunggu laporan resmi dari dinas terkait untuk memastikan asal muasal wilayah penghasil cengkih yang diekspor.

    Hal itu dilakukan guna memastikan apakah cengkih yang dilaporkan terkontaminasi benar berasal dari Lampung.

    “Kami ingin cek dulu, cengkih-cengkih yang keluar untuk ekspor itu dari mana saja. Wilayah mana saja, saya belum mendapatkan laporannya,” ujarnya.

    Pemprov Lampung, kata Mirza, akan memperkuat koordinasi dengan pemerintah pusat dan Satgas terkait untuk menjamin keamanan komoditas ekspor asal daerah tersebut.

    Dia menegaskan, pemerintah akan mengambil langkah antisipatif agar kasus serupa tidak terulang.

    “Kami tentu ingin memastikan produk-produk ekspor dari Lampung aman dan tidak menimbulkan kekhawatiran di pasar internasional,” ungkapnya.

     

  • Cerita Sukses Petani Muda Sukabumi Raup Untung Besar dari Budidaya Edamame

    Cerita Sukses Petani Muda Sukabumi Raup Untung Besar dari Budidaya Edamame

    Liputan6.com, Jakarta Tren cemilan sehat seperti kacang edamame telah membuka peluang ladang cuan baru bagi para petani, termasuk dari kalangan milenial.

    Rasanya yang gurih dan manis, juga menjadikan edamame pilihan menu populer di restoran dan kafe.

    Di Kabupaten Sukabumi, budidaya edamame telah berkembang di beberapa lokasi. Salah satu contoh sukses terletak di Desa Undrus Binangun, Kecamatan Kadudampit, yang dikelola oleh Kelompok Tani Langit Firdaus.

    Indra Risandi (27), perwakilan dari kelompok tani tersebut, menjelaskan bahwa mereka melihat peluang pasar yang besar dan belum tergarap maksimal sebagai pemicu untuk memulai budidaya edamame. Inisiatif ini dimulai sejak tahun 2021.

    Mulanya, hanya 10 kilogram bibit yang didistribusikan kepada sesama petani. Seiring waktu dan proses panjang, budidaya bibit pun membuahkan hasil.

    “Kami berupaya agar hanya perlu membeli bibit sekali saja. Hingga tahun 2025 ini, kami berhasil membudidayakan bibit secara mandiri dari sebagian hasil panen yang sudah matang,” terang Indra, Selasa (14/10/2025).

    Lahan seluas tiga hektare dialokasikan untuk edamame dan berbagai jenis sayuran. Dengan mengaplikasikan sistem tanam klaster, kelompok tani ini mampu melakukan panen edamame setiap dua minggu sekali. Rata-rata hasil panen per periode berkisar antara 200 hingga 700 kilogram.

    Indra menambahkan, meskipun waktu panen normalnya adalah tiga bulan sekali, sistem klaster memungkinkan penanaman dan pemanenan dilakukan secara bergantian, sehingga frekuensi panen bisa ditingkatkan. Target mereka selanjutnya adalah mencapai panen mingguan.

    Edamame yang ditanam di ketinggian sekitar 1.100 meter di atas permukaan laut ini diklaim memiliki kualitas unggul, baik dari segi bobot maupun rasa.

    “Ada perbedaan kualitas, bobotnya lebih besar, dan rasanya lebih manis. Kami berasumsi bahwa semakin baik kualitas tanah di dataran tinggi, semakin optimal pertumbuhan edamamenya,” ungkapnya.

    Menurut Indra, budidaya edamame relatif mudah, sama seperti menanam tanaman lainnya.

    Mereka berkomitmen penuh pada metode pertanian organik, tidak menggunakan pestisida maupun pupuk kimia.

    “Semua proses budidaya, dari awal hingga akhir, menggunakan prosedur organik. Kami membuat kompos, POC (Pupuk Organik Cair), bahkan pengusir hama pun kami racik dari bahan-bahan organik,” kata dia.

    Melihat permintaan pasar yang tinggi namun pasokan yang masih minim, Indra turut mengajak generasi muda (Gen Z) untuk terlibat dalam proses panen.

    Tujuannya adalah agar mereka dapat menghargai perjalanan komoditas, dari tanah hingga tersaji di meja makan.

    “Ternyata, ketika kita mampu mengolah, mengemas dengan baik, dan menjual sendiri, dampaknya secara ekonomi sangat positif. Generasi muda kini mulai menyadari potensi ini, apalagi dengan memanfaatkan media sosial untuk memperluas akses pasar,” ungkap Indra.

  • Viral Begal Payudara di Jalanan Kota Cirebon, Korban Mahasiswi Lagi Jalan Sendirian

    Viral Begal Payudara di Jalanan Kota Cirebon, Korban Mahasiswi Lagi Jalan Sendirian

     

    Liputan6.com, Cirebon – Seorang perempuan menjadi korban pelecehan seksual berupa begal payudara di jalanan Kelurahan Karyamulya, Kota Cirebon, yang videonya viral di media sosial. Polisi Polres Cirebon mangaku tengah menyelidiki kasus pelecehan seksual tersebut dan terus memburu pelakunya.

    Kapolres Cirebon Kota AKBP Eko Iskandar, Selasa (14/10/2025) mengatakan, pihaknya telah menurunkan tim untuk mengidentifikasi serta melakukan pengejaran terhadap pelaku yang aksinya terekam dalam video berdurasi 17 detik.

    Eko juga menjelaskan, penyelidikan dilakukan dengan menelusuri rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian, serta meminta keterangan dari sejumlah saksi yang mengetahui peristiwa tersebut.

    “Kami telah mengamankan rekaman CCTV, lalu meminta keterangan sejumlah saksi. Pelaku saat ini masih dalam pengejaran,” katanya.

    Eko menyampaikan peristiwa ini mencuat setelah rekaman video itu tersebar, kemudian viral di media sosial.

    Pihaknya pun mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan ulang video tersebut di media sosial, guna melindungi privasi korban dan memperlancar proses penyelidikan.

    Sementara itu, Kepala Satreskrim Polres Cirebon Kota AKP Adam Gana menuturkan aksi begal payudara tersebut terjadi pada Sabtu (12/10/2025), sekitar pukul 16.56 WIB di Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.