Category: Liputan6.com Regional

  • Bandara Frans Seda Ditutup Imbas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

    Bandara Frans Seda Ditutup Imbas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

    Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki mencatat bahwa pada Rabu pukul 00.00 Wita-12.00 Wita, terekam dua kali erupsi.

    Erupsi pertama terjadi pada pukul 01.35 Wita, dengan tinggi kolom abu yang teramati sekitar 10 kilometer di atas puncak sekitar 11.584 meter di atas permukaan laut. Kolom abu tampak berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya, barat, dan barat laut. Erupsi disertai suara dentuman kuat.

    Gunung api berstatus level IV awas ini kembali erupsi pukul 09.21 Wita, dengan durasi sekitar 3 menit 1 detik. Letusan tersebut menghasilkan kolom abu setinggi 8.000 meter di atas puncak sekitar 9.584 meter di atas permukaan laut. Kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan barat laut.

  • Kesaksian Pekerja, Detik-Detik Kapal MT Federal II Meledak di Batam hingga Tewaskan 10 Orang

    Kesaksian Pekerja, Detik-Detik Kapal MT Federal II Meledak di Batam hingga Tewaskan 10 Orang

    Liputan6.com, Jakarta Insiden ledakan di kapal MT Federal II di kawasan Galangan Kapal PT ASL Shipyard, Tanjung Uncang Kota Batam, Provinsi Kepri, jelang subuh Rabu (15/10/2025) kemarin menyisakan duka mendalam. Sepuluh orang meninggal dalam peristiwa tersebut.

    Salah satu korban selamat yang enggan menyebutkan namanya menceritakan detik-detik kapal meledak. Dia adalah pekerja di perusahaan subkontrak dari PT ASL.

    Sebelum peristiwa terjadi, dia sedang berada di bagian atas kapal. Kemudian, mendapatkan informasi bahwa blower angin di dalam kapal mati. Akibatnya, asap dan panas tidak dapat keluar dari dalam tangki. Padahal di dalam tangki tersebut, terdapat minyak mentah. Di waktu yang bersamaan pula, sejumlah pekerja sedang melakukan aktivitas pemotongan (cutting) menggunakan alat-alat yang berpotensi memicu api.

    “Aku pas di atas scafolding, paling atas. Waktu mau kasih nozzle baru, kawan aku bilang, ‘tunggu dulu, kok panas ini dari bawah.’ Tiba-tiba terasa panas, terus meledak dari bawah kami. Aku langsung lompat, naik pakai tangga lari menghindari api,” ungkapnya saat ditemui di Rumah Sakit Mutiara Aini, Batu Aji, Rabu (15/10/25).

    Setelah terjadi ledakan, api langsung berkobar besar. Beruntung sejumlah pekerja bisa menyelamatkan diri meski banyak juga pekerja yang masih berada di dalam kapal saat kejadian.

    “Aku cuma bisa nangis, banyak kawan aku yang masih di dalam,” katanya dengan suara terbata-bata.

     

  • Puluhan Pelajar SMP di Toba Sumut Diduga Keracunan MBG, Operasional SPPG Dihentikan

    Puluhan Pelajar SMP di Toba Sumut Diduga Keracunan MBG, Operasional SPPG Dihentikan

    Liputan6.com, Jakarta Puluhan pelajar di Kabupaten Toba, Sumatera Utara (Sumut) diduga keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (15/10/2025). Seluruh korban dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas terdekat.

    Informasi diperoleh dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Toba, MBG itu berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pardomuan Nauli, yang didistribusikan ke SMP Negeri 1 Laguboti.

    Total siswa-siswi yang diduga mengalami keracunan MBG di SMP Negeri 1 Laguboti berjumlah 47. Tercatat 28 siswa dirawat di RS Porsea, 19 siswa di RS HKBP Balige dan 2 karyawan SPPG.

    Sementara, observasi di Puskesmas Laguboti tercatat tiga siswa SD Tanding, dan siswa SMP 1 orang.

    “Sebagian siswa yang sudah stabil dipulangkan, dan yang masih belum stabil masih di observasi,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Toba, Freddi Seventry Sibarani.

    Terkait kejadian dugaan keracunan ini, Freddi mengungkapkan, operasional SPPG Pardomuan Nauli dihentikan sementara, sembari dilakukan evaluasi dari tim Badan Gizi Nasional (BGN).

    “Hasil kordinasi dengan perwakilan BGN di Kabupaten Toba, untuk sementara SPPG Pardomuan Nauli yang mendistribusikan MBG ke SMP Negeri 1 Laguboti untuk sementara tidak operasional sampai ada evaluasi dari BGN,” tutur Freddi.

  • Turis Prancis Tewas Digulung Ganasnya Ombak Nusa Penida Bali

    Turis Prancis Tewas Digulung Ganasnya Ombak Nusa Penida Bali

    Liputan6.com, Bali – Seorang wisatawan asing asal Prancis, Alena Andreeva Oparina (32), ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus saat berenang di Pantai Kelingking, Desa Bunga Mekar, Nusa Penida, Klungkung, Rabu (15/10/2025).

    Peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 13.00 Wita. Saat sedang berenang, korban terseret arus kuat hingga tidak dapat diselamatkan meski sejumlah pengunjung lain berusaha menolong.

    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar I Nyoman Sidakarya saat menerima laporan insiden ini, korban sudah dalam kondisi tak bernyawa.

    “Dan dibutuhkan bantuan evakuasi membawa naik ke atas tebing,” ungkap I Nyoman Sidakarya.

    Tim SAR Denpasar menerima laporan sekitar pukul 13.40 Wita. Sebanyak lima personel dari Unit Siaga SAR Nusa Penida langsung diberangkatkan menuju lokasi melalui jalur darat dan tiba sekitar pukul 15.00 Wita. Mereka kemudian menuruni tebing curam menuju lokasi korban.

    “Tim SAR gabungan cukup kelelahan membawa korban naik, melihat kondisi anak tangga yang sempit dan curam,” imbuh dia. 

     

     

  • Saat Markas Polisi Berubah Jadi Panggung Budaya

    Saat Markas Polisi Berubah Jadi Panggung Budaya

    Liputan6.com, Lampung – Dentuman gong di halaman Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Pringsewu, Rabu (15/10/2025) menandai dimulainya perhelatan budaya yang tak biasa.

    Di tempat yang biasanya identik dengan kesibukan aparat penegak hukum, ratusan warga justru larut dalam irama gamelan dan derap kaki para penari kuda kepang.

    Festival bertajuk Pringsewu Cultural Festival Kapolres Cup II 2025 itu resmi dibuka oleh Kapolres Pringsewu, AKBP M Yunnus Saputra.

    Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi antara Polres Pringsewu dan Pemerintah Kabupaten Pringsewu untuk memperingati Hari Kebudayaan Nasional.

    “Ini bukan sekadar lomba, tapi ruang untuk bersatu dalam perbedaan,” ujar Yunnus, sesaat setelah memukul gong pembuka di hadapan tamu undangan, pejabat daerah, dan ratusan masyarakat yang memenuhi halaman kantor polisi di kompleks perkantoran Pemda Pringsewu.

    Festival yang telah memasuki tahun kedua itu menampilkan beragam pertunjukan seni, mulai dari lomba kuda kepang, reog ponorogo, karnaval budaya, hingga pagelaran wayang kulit dan pertunjukan musik tradisional.

    Di sekeliling area, deretan tenda UMKM lokal memamerkan produk kerajinan, kuliner, dan hasil olahan khas Lampung.

    Pada hari pertama, 19 grup seni tampil silih berganti di panggung utama. Penampilan Grup Kuda Kepang Putro UGM dari Pekon Pandansurat membuka acara dengan atraksi memukau, disusul oleh Sinar Lestari Budoyo Pringsewu dan Reog Ponorogo Krido Budoyo Mudo Sukoharjo. Riuh tepuk tangan warga mengiringi setiap akhir pertunjukan.

    Bagi Yunnus, festival budaya itu bukan hanya soal hiburan, tetapi bagian dari strategi “Cultural Policing” pendekatan kepolisian yang berangkat dari nilai-nilai budaya.

    “Polisi tidak hanya menjaga keamanan, tapi juga merawat harmoni sosial. Budaya adalah jembatan yang mempertemukan kita,” katanya.

     

  • Gaduh Walikota Sukabumi Berkata Kasar di Forum Resmi, Bikin DPRD Panas Tuntut Minta Maaf

    Gaduh Walikota Sukabumi Berkata Kasar di Forum Resmi, Bikin DPRD Panas Tuntut Minta Maaf

    Liputan6.com, Sukabumi – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sukabumi, Wawan Juanda, menuntut Wali Kota Sukabumi H. Ayep Zaki untuk segera menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf secara terbuka.

    Tuntutan ini disampaikan menyusul viralnya isu mengenai ucapan yang dinilai tidak pantas, bahkan tergolong ucapan kasar, yang dilontarkan Wali Kota kepada perwakilan DPRD dalam sebuah pertemuan resmi pekan lalu.

    Wawan Juanda menyampaikan sikap resmi lembaganya pada Selasa (14/10/2025). Ia menegaskan bahwa pernyataan ini bertujuan untuk meluruskan isu yang beredar sekaligus menyatakan sikap resmi DPRD.

    “Kami menyesalkan ucapan Bapak Wali Kota Ayep Zaki terhadap Lembaga DPRD sebagai wakil rakyat yang terjadi pada hari Rabu, 8 Oktober 2025,” ujar Wawan.

    Ia menjelaskan, insiden itu terjadi di sebuah ruangan khusus sebelum acara pelantikan lima pejabat Eselon II di lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi. Saat itu, Wawan sebagai Ketua DPRD dan Opik mewakili Komisi I hadir dalam pertemuan tersebut.

    “Saat itu, saya sendiri sebagai Ketua DPRD dan juga Pak Opik mewakili Komisi I diundang. Tiba-tiba beliau (Wali Kota) menyampaikan diskusi satu arah dan melontarkan kata-kata yang dinilai tidak pantas bagi seorang pejabat publik yang seharusnya menjadi teladan masyarakat,” jelasnya.

    DPRD menekankan bahwa perbedaan pandangan dalam dinamika pemerintahan adalah hal yang wajar. Namun, perbedaan tersebut semestinya disampaikan dengan bahasa yang santun, saling menghormati, dan menjunjung tinggi etika serta tata krama dalam bernegara.

    “Untuk menjaga suasana kondusif dan mencegah terulangnya kejadian serupa, kami berharap Bapak Wali Kota Sukabumi segera menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf secara terbuka sebagai bentuk tanggung jawab moral dan keteladanan seorang pemimpin daerah,” tegas Wawan.

    DPRD juga menegaskan posisi kelembagaan mereka sebagai mitra sejajar dengan eksekutif, bukan bawahan, dan bukan pula lawan politik.

    “Kami sama-sama sebagai Unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah. Tentunya kami menuntut agar setiap komunikasi antar lembaga dijaga dalam koridor etika dan kehormatan saling menghargai,” imbuhnya.

  • Peternak di Sukabumi Mengeluh, Ikan Nila Sulit Dilirik Jadi Menu MBG

    Peternak di Sukabumi Mengeluh, Ikan Nila Sulit Dilirik Jadi Menu MBG

    Liputan6.com, Jakarta Peternak ikan nila di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengeluhkan sulitnya menyalurkan hasil panen ke program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

    Keluhan ini muncul meskipun produksi ikan mereka melonjak drastis berkat bantuan teknologi digital, saat saat Panen Raya Tech-Enabled Fisheries di Kampung Cipancur, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Rabu (15/10/2025).

    Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Telaga Ikan Abdul Agus Salim menyatakan, bantuan teknologi Mikrobubble Aerator dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah meningkatkan kadar oksigen terlarut (Dissolved Oxygen atau DO) kolam hingga 3 ppm dalam waktu semalam.

    “Kalau tanpa teknologi, DO kolam sangat kecil, sampai nol koma. Dengan bantuan Mikrobubble Aerator, produksi nila terus meningkat. Dalam satu siklus (3 bulan) di kelompok saya saja, kami bisa panen 40 ton per hektare,” ujar Abdul Agus Salim.

    Meskipun hasil panen melimpah, Pokdakan Telaga Ikan menghadapi tantangan besar dalam pemasaran.

    Mereka telah mencoba menyuplai hasil panen ke program MBG di Kabupaten Sukabumi dengan mem-fillet ikan nila berukuran 300-500 gram.

    “Kami baru menyuplai satu dapur MBG. Dalam satu minggu, dapur itu hanya mampu menyerap 400 kilogram ikan nila hidup. Ketika sudah di-fillet, ini hanya 3 persen dari total produksi kami yang bisa diserap oleh dapur tersebut,” keluhnya.

    Di Kabupaten Sukabumi terdapat lebih dari 250 dapur yang melayani program MBG. Abdul Agus Salim berharap ikan nila dapat menjadi menu wajib dalam program tersebut.

    “Kami sudah mencoba negosiasi ke dapur-dapur lain, tetapi masih terkendala persetujuan,” ungkapnya.

    Menurutnya, jika satu dapur dapat menyerap 400 kilogram, maka 100 dapur akan membutuhkan 40 ton.

    “Ini adalah angka yang luar biasa, sehingga hasil kami bisa diserap oleh dapur MBG di daerah kami sendiri,” tambah dia.

    Pihaknya optimistis ketika budidaya terus dikembangkan dan hasilnya melimpah, pasarnya pun ada.

    “Kami ingin dari pemerintah ada dorongan agar ikan nila menjadi menu wajib, walau hanya sebulan sekali,” ungkapnya.

  • 63 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny Roboh Berhasil Dikenali, Operasi DVI Resmi Ditutup

    63 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny Roboh Berhasil Dikenali, Operasi DVI Resmi Ditutup

    Liputan6.com, Sidoarjo – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur, kembali berhasil mengidentifikasi lima jenazah korban ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

    Identifikasi ini menjadi pertanda bahwa seluruh korban yang berjumlah 63 orang sudah terindentifikasi seluruhnya dan proses identifikasi secara resmi ditutup.

    “Hari ini, tim DVI Polda Jatim telah berhasil melaksanakan identifikasi terhadap lima kantong jenazah. Seluruhnya cocok dengan lima nomor ante mortem yang dilaporkan oleh keluarga,” ujar Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim, Kombes Pol M. Khusnan Marzuki, Selasa (15/10).

    Dengan tambahan lima identifikasi ini, seluruh 63 korban yang dilaporkan hilang telah berhasil diidentifikasi dari total 67 kantong jenazah yang diterima oleh tim DVI Polda Jatim.

    “Sampai hari ini, seluruh korban yang dilaporkan hilang sudah teridentifikasi. Total 63 orang telah diketahui identitasnya,” ucapnya.

    Ia menegaskan bahwa operasi DVI dinyatakan selesai dan resmi ditutup setelah seluruh proses identifikasi tuntas dilakukan.

    “Sudah selesai semuanya karena malam ini seluruh jenazah akan kami serahkan ke keluarga masing-masing sesuai dengan identitas yang telah terverifikasi,” ujarnya.

    Khusnan mengungkapkan, keberhasilan identifikasi seluruh korban dalam waktu relatif singkat tidak lepas dari kerja sama solid berbagai pihak.

    “Kami bekerja dengan tim yang solid, didukung oleh Persatuan Dokter Forensik Indonesia, tim identifikasi, serta laboratorium DNA Pusdokkes Polri. Semua bekerja maksimal, tanpa waktu yang terbuang sia-sia,” ucapnya.

    Ia menyebut tim DVI bekerja selama 24 jam penuh dalam beberapa hari pertama sejak proses identifikasi dimulai, sehingga hasilnya dapat lebih cepat dari perkiraan semula.

    Menjawab pertanyaan mengenai kondisi jenazah, Khusnan menyebut seluruh kantong jenazah yang dikirimkan ke tim DVI telah teridentifikasi secara lengkap.

    “Semua teridentifikasi melalui kombinasi data DNA, medis, dan properti. Tidak ada potongan tubuh yang belum teridentifikasi,” ujarnya. 

     

  • Identitas Korban Tewas dan Luka-Luka Meledaknya Kapal MT Federal II di Batam

    Identitas Korban Tewas dan Luka-Luka Meledaknya Kapal MT Federal II di Batam

     

    Liputan6.com, Batam – Kapal tanker MT Federal II meledak dan terbakar di galangan kapal PT ASL Marine Shipyard, Kelurahan Tanjung Uncang, Kecamatan Batu Aji, Kota Batam, pada Rabu (15/10/2025), sekitar pukul 04.20 WIB. Polisi sampai saat ini masih melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengetahui penyebab kapal meledak.

    Peristiwa kapal MT Federal II meledak itu bermula saat sejumlah pekerja dari PT Rotary Engineer dan PT PTM sedang melakukan pekerjaan panas (hot work), di dalam tangki Cargo Oil Tank (COT) kapal Federal II yang sedang menjalani proses perbaikan. Api tiba-tiba muncul dari dalam tangki dan memicu ledakan yang menyebabkan kebakaran besar di area kerja.

    Tim keselamatan perusahaan segera melakukan pemadaman dan evakuasi. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 05.00 WIB, namun kebakaran tersebut menimbulkan korban jiwa dan luka-luka.

    Berdasarkan pendataan yang telah diverifikasi oleh Kepolisian dan Rumah Sakit Bayangkara Batam, terdapat 31 korban kapal meledak tersebut, dengan rincian sebagai berikut:

    • Meninggal dunia: 10 orang, berada di RS Bhayangkara Batam untuk proses identifikasi dan autopsi jenazah

    • Luka-luka: 21 orang, dengan rincian 7 orang luka berat, dan  14 orang luka ringan.

    Para korban dirawat di beberapa rumah sakit di Kota Batam, antara lain RS Mutiara Aini, RS Elizabeth Sei Lekop, RS Graha Hermine, dan RSUD Embung Fatimah. Proses identifikasi dan autopsi jenazah dilaksanakan di RS Bhayangkara Batam.

    Kapolsek Batu Aji AKP Raden Bimo Dwi Lambang Wijaya mengatakan, pihaknya tengah fokus evakuasi dan identifikasi seluruh korban.

    “Evakuasi korban meninggal dunia dari empat rumah sakit Batu Aji, ditindaklanjuti ke rumah sakit Bhayangkara, Polda Kepri,” ujar Bimo Dwi Lambang di Rumah Sakit Mutiara Aini.

    Adapun nama-nama korban meninggal dunia dan luka-luka berjumlah 31, antara lain:

    Rumah Sakit Elisabet Batu Aji ada 7 orang:

    1. Chandra Pasaribu (36) (MD)

    2. Krisman Simatupang (51) (MD)

    3. Ramadhan Risky Nasution (19) (MD)

    4. Habibullah Siregar (MD).

    5. Fikri Kritinawan (23) (Kritis) 

    6. Thomas Alfa (41) (Kritis)

    7. Mijrebel Siregar (Kritis).

    Rumah Sakit Embung Fatimah ada 2 orang:

    1. Anton (48) (MD)

    2. Frenki Protes Pane (41) (MD)

    Rumah Sakit Aini ada 15 orang:

    1. Andi Haryono (MD)

    2. Idris Sardi (MD) 

    3. Dhimas Saputra (MD) 

    4. Maradong Tampubolon (MD)

    5. Ahmad Rufai (Luka Ringan) 

    6. Jefri Agusti (Luka Ringan)

    7. Putra Alan Sari Setiawa (Luka Ringan)

    8. Jimi Ramadhani (Luka Ringan) 

    9. Sanggam L Tobing (Luka Ringan)

    10. Idaya Putra (Kritis) 

    11. Arrafi Husain (Kritis) 

    12. Rony AndreasHarefa (Kritis)

    13. Imam (Kritis) 

    14. Midu Siburian (Kritis)

    15. Edison Baktiar Napitupulu (Kritis)

    Rumah Sakit Graha Hermin ada 7 orang:

    1. Dedi Supardi Rajagukguk (31) (Kritis)

    2. Krisna Ramadhan (24) (Kritis)

    3. Alvito Dinova (25) (Kritis)

    4. Abdul Munir (28) (Kritis)

    5. Dhani Darusma (41) (Kritis)

    6. Sodikin (23) (Kritis)

    7. Ceni Shihombin (22) (Luka Ringan)

     

     

  • Kepsek SMAN 1 Cimarga Kembali Aktif, Gubernur Banten Beberkan Alasannya

    Kepsek SMAN 1 Cimarga Kembali Aktif, Gubernur Banten Beberkan Alasannya

    Usai ramai jadi bahan perbincangan publik, konfllik yang melibatkan kepala sekolah dan siswa SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, terkait pelanggaran merokok di lingkungan sekolah, akhirnya menemukan babak baru. Kedua pihak sepakat untuk berdamai dan tidak memperpanjang persoalan tersebut.

    Pertemuan keduanya terjadi usai dipanggil Gubernur Banten, Andra Soni, yang sempat menonaktifkan Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 1 Cimarga, Dini Pitria.

    “Saya senang bisa diundang gubernur buat saling memaafkan saya dengan kepala sekolah, sebenernya juga salah ngerokok di sekolah,” ujar Indra, murid SMAN 1 Cimarga, diruang Gubernur Banten, Kota Serang, Rabu (15/10/2025).

    Indra sang siswa juga berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari. Kemudian, dia juga mengajak seluruh siswa SMAN 1 Cimarga untuk kembali bersekolah seperti biasa dan menjaga kondusifitas proses belajar mengajar.

    “Semoga tidak terulang kembali, saya harapkan tidak ada kejadian seperti saya kembali ke depannya,” katanya.

    Menurut sang guru sekaligus Kepsek SMAN 1 Cimarga, dia dengan Indra sudah saling memaafkan. Dirinya mengakui khilaf saat menegur siswanya yang merokok di lingkungan sekolah.

    Menurutnya, apa yang dilakukan dia sebagai bentuk kasih saya seorang guru kepada siswa, untuk menciptakan kedisplinan.