Category: Liputan6.com Regional

  • Kentongan Kayu Raksasa di Rumah Makan Yogya Tewaskan Bocah 6 Tahun

    Kentongan Kayu Raksasa di Rumah Makan Yogya Tewaskan Bocah 6 Tahun

    Liputan6.com, Yogya – Seorang anak 6 tahun pengunjung rumah makan di Kulon Progo Yogya tertimpa kentongan raksasa hingga meninggal dunia, Minggu (19/10/2025). Kentongan kayu berukuran tinggi 2 meter dan lebar 1 meter itu bagian dari property milik Rumah Makan Kopi Ingkar Janji.

    Jajaran Polres Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta memastikan akan melakukan pendalaman terkait kasus ini. Manajer RM Kopi Ingkar Janji Muhammad Arif Ridho mengatakan, seluruh pegawai terpukul dan berduka atas kejadian ini.

    Bocah perempuan asal Bantul, Ayunda Iswari Sekar Kinanti (6) tewas usai tertimpa kentongan kayu yang sebelumnya dibuat bermain-main ayunan.

    Kinanti dinyatakan tewas setelah mendapatkan perawatan di RS PKU Nanggulan.

    “Kami terpukul atas kejadian ini. Sekarang kami tengah fokus mengupayakan apa yang terbaik bagi keluarga almarhum. Kami siap bertanggung jawab,” kata Arif.

     

     

  • Nestapa Bocah 6 Tahun di Mesuji Diikat Rantai oleh Orang Tua ke Tiang Kayu, Kondisinya Mengenaskan

    Nestapa Bocah 6 Tahun di Mesuji Diikat Rantai oleh Orang Tua ke Tiang Kayu, Kondisinya Mengenaskan

    Liputan6.com, Jakarta – Warga Desa Karya Tani, Register 45, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji, Lampung digegerkan oleh penemuan bocah perempuan berusia enam tahun berinisial SN dalam kondisi mengenaskan. Bocah itu ditemukan terikat rantai yang dipaku ke tiang kayu di dalam rumahnya, Sabtu (19/10/2025).

    Dalam video amatir yang direkam oleh warga, korban ditemukan dalam keadaan lemas, tubuh kotor, dan kurus. Warga yang mendengar tangis keras dari dalam rumah memutuskan mendobrak pintu karena khawatir terjadi sesuatu.

    Begitu pintu terbuka, mereka terkejut melihat SN duduk di lantai dengan kaki kanan terikat rantai yang menempel kuat pada tiang.

    “Kasihan sekali, hampir setiap hari kami dengar tangisannya. Kami kira cuma rewel, ternyata dirantai,” kata Miran, 47 tahun, tetangga korban.

    Diketahui, SN kerap ditinggal sendirian oleh ibu kandungnya, Emi (32), dan ayah tirinya, Teguh (35). Keduanya pergi bekerja sejak dini hari hingga larut malam tanpa menitipkan anak itu kepada tetangga atau keluarga.

    Selama ditinggal, SN hanya diberi segelas kopi dan tidak mendapatkan makanan yang layak.

    Upaya warga melepaskan rantai berlangsung dramatis. Gembok dan paku yang menempel di tiang kayu membuat rantai sulit dibuka. Setelah dipukul berulang kali dengan palu, rantai akhirnya terlepas. Warga kemudian memberi makan dan air kepada SN yang tampak sangat lemah.

    Keluarga itu sudah tiga bulan menempati rumah kosong tanpa melapor ke aparat lingkungan.

    SN kemudian dibawa ke rumah sakit untuk visum dan perawatan medis. Ia juga mendapat pendampingan psikologis dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Mesuji bersama dinas terkait.

  • Pilu Rahmat Warga Sukabumi Berjuang Hadapi 3 Penyakit Keras, Tak Bisa Berobat Karena BPJS Dinonaktifkan

    Pilu Rahmat Warga Sukabumi Berjuang Hadapi 3 Penyakit Keras, Tak Bisa Berobat Karena BPJS Dinonaktifkan

    Liputan6.com, Jakarta – Rahmat (44), seorang warga Kampung Bojonggaling, Desa Kebonpedes, Sukabumi, menghadapi perjuangan hidup melawan tiga penyakit yang dideritanya.

    Tubuhnya ringkih akibat komplikasi gagal ginjal stadium 2, gangguan paru-paru, dan diabetes, sementara keluarganya terancam kesulitan finansial.

    Pada Sabtu (18/10/2025), Rahmat dievakuasi oleh warga dan petugas desa menuju RSUD Syamsudin SH di Kota Sukabumi. Namun, di balik evakuasi tersebut tersimpan drama birokrasi yang nyaris menghalanginya mendapatkan perawatan.

    Saat kondisinya memburuk, Rahmat sempat tidak bisa mengakses perawatan medis karena data BPJS Kesehatan APBN miliknya dinonaktifkan oleh pusat. Akses layanan kesehatan terblokir di saat ia paling membutuhkannya.

    Kabar ini pun segera direspons oleh Kepala Desa Kebonpedes, Dadan Apriandani. Pihaknya mengurus reaktivasi BPJS Rahmat melalui jalur bantuan pemerintah daerah. Setelah melalui upaya dan waktu, BPJS itu akhirnya aktif kembali.

    “Alhamdulillah setelah kita upayakan kemarin melalui Dinas Sosial akhirnya keluar dan aktif. Sekarang kondisinya (Rahmat) sudah kita bawa ke Bunut untuk mendapatkan penanganan medis,” kata Dadan.

  • Pendaki yang Jatuh ke Lembah Gunung Burangrang Ditemukan Setelah 8 Jam Pencarian, Begini Kondisinya

    Pendaki yang Jatuh ke Lembah Gunung Burangrang Ditemukan Setelah 8 Jam Pencarian, Begini Kondisinya

    Operasi SAR ini melibatkan pembagian tiga tim pencarian atau Search and Rescue Unit (SRU) yang menelusuri tiga jalur berbeda menuju titik terakhir keberadaan korban (Last Known Position).

    SRU 1 berangkat dari Basecamp Mentari melalui jalur Tugu Puncak pada pukul 15.00 WIB. SRU 2 menyusul lewat jalur Sapada pada pukul 18.40 WIB.

    SRU 3, yang akhirnya berhasil menemukan survivor, berangkat melalui jalur Cikandang pada pukul 22.10 WIB.

    Setelah korban ditemukan dan dievakuasi dengan selamat, operasi SAR resmi dinyatakan selesai dan ditutup. Seluruh unsur yang terlibat, termasuk Kantor SAR Bandung, Polsek Cisarua, tim relawan, dan warga setempat, telah kembali ke satuannya masing-masing pada Senin dini hari.

  • Fakta-Fakta Kebakaran Tempat Karaoke di Gunungkidul Bikin LC Berhamburan Keluar

    Fakta-Fakta Kebakaran Tempat Karaoke di Gunungkidul Bikin LC Berhamburan Keluar

    Dari hasil pemeriksaan sementara di lokasi, penyebab kebakaran diduga kuat akibat korsleting listrik yang terjadi di room 5, tempat api pertama kali muncul.

    Atas kejadian tersebut, pemilik rumah, Rita Wulandari, mengaku menerima musibah itu dengan lapang dada dan tidak berencana menempuh jalur hukum. Dia juga akan membuat surat pernyataan resmi terkait hal tersebut.

    Kapolsek Karangmojo AKP Suyanto membenarkan kejadian itu dan mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi korsleting listrik di rumah masing-masing.

    “Kami mengimbau warga untuk rutin memeriksa instalasi listrik dan mematikan peralatan elektronik saat tidak digunakan agar kejadian serupa tidak terulang,” ujar Suyanto.

  • 15 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Samarinda Kota, Jebol Tembok Lewat Kloset Pakai Pipa dan Paku

    15 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Samarinda Kota, Jebol Tembok Lewat Kloset Pakai Pipa dan Paku

    Liputan6.com, Jakarta- Sebanyak 15 tahanan Polsek Samarinda Kota dilaporkan kabur dari ruang tahanan, Minggu (19/10/2025) siang. Para tahanan melarikan diri dengan cara menjebol bagian kloset di dalam sel hingga tembus ke dinding belakang.

    Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar menjelaskan, peristiwa pelarian itu pertama kali diketahui sekitar pukul 14.00 WITA. Petugas mendapati salah satu sel mengalami kerusakan di bagian kloset dan dinding, dengan lubang berdiameter sekitar 35–40 sentimeter yang menjadi jalur kaburnya para tahanan.

    “Ada 15 orang tahanan yang kabur dengan menjebol dinding di belakang kloset. Dari total 30 tahanan, separuhnya berhasil diamankan, sedangkan 15 orang yang satu sel dengan kloset tersebut melarikan diri,” ujar Hendri Umar.

    Dari 15 tahanan yang kabur, tujuh di antaranya merupakan pelaku pencurian dengan pemberatan (curat), tiga pelaku curanmor, dua pelaku penggelapan, dan tiga lainnya kasus persetubuhan anak di bawah umur.

    Hingga pukul 19.00 WITA, tim gabungan dari unit reskrim Polsek Samarinda Kota, unit jatanras, serta jajaran Polsek se-Kota Samarinda yang dibantu Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Kaltim, berhasil menangkap kembali enam orang tahanan.

    “Dari enam orang yang sudah diamankan, dua merupakan pelaku curat, satu pelaku curanmor, satu kasus persetubuhan anak di bawah umur, dan dua pelaku penggelapan. Salah satunya bahkan menjadi otak dari pelarian ini,” ungkap Kapolresta.

  • Fosil Gajah Purba Stegodon Ditemukan Utuh di Nganjuk, Diperkirakan Berusia 800 Ribu Tahun

    Fosil Gajah Purba Stegodon Ditemukan Utuh di Nganjuk, Diperkirakan Berusia 800 Ribu Tahun

    Dilansir Museum Geologi Bandung, penyidikan paleontologi di Indonesian pada masa awal keberadaan Belanda yakni abad ke-17 dan 18, masih sangat terbatas. Kondisi alam pedalaman yang banyak ditutupi oleh hutan tropis menjadi sandungan tersendiri untuk melakukan eksplorasi, diimbuh lagi pada waktu itu belum terdapat ahli khusus dalam bidang geologi yang notabene merupakan disiplin baru.

    Informasi mengenai sejarah alam, batuan, fosil, logam dan mineralogi diperoleh dari para naturalis awal, di mana mereka mencampurkan sejumlah domain sains, tidak hanya menginformasikan aspek geologi saja, melainkan juga vegetasi tumbuhan dan hewan.

    Georg Eberhard Rumpf atau lebih dikenal sebagai Rumphius (1627-1702) “si buta yang melihat dari Ambon” merupakan seorang naturalis terkemuka dan pegawai di maskapai dagang Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), Rumphius orang Eropa pertama yang memelopori pekerjaan geologis dan penyelidikan fosil di Nusantara.

    Kendati demikian, interpretasi geologinya masih kurang memadai, sebab, geologi baru berkembang sebagai sebuah disiplin sekitar setengah abad setelah kematian Rumphius.

    Rumphius memulai petualangan ilmiah di Nusantara pada paruh kedua abad ke-17 dan menghabiskan sebagian besar sisa hidupnya di Ambon hingga wafat pada tahun 1702.

    Selama bertahun-tahun Rumphius telaten dalam mengoleksi berbagai temuan yang menarik untuk ilmu kebumian dan sejarah alam, meski, di sisi lain, banyak kemalangan yang menerpa, seperti, kehilangan koleksi dan naskah penelitian akibat kebakaran Kota Ambon, kemudian, kapal yang mengirim naskahnya ke Belanda karam di tengah perjalanan, selain itu, bencana gempa bumi menewaskan istri dan salah satu anak perempuannya serta kebutaan yang kemudian ia derita.

    Akibatnya, Rumphius tidak dapat membuat lagi sketsa koleksi-koleksi dalam penyelidikannya. Untungnya, VOC memberikan bantuan dengan mengirimkan juru tulis dan gambar yang memudahkan Rumphius dalam menuntaskan lagi naskah-naskah nya, walakin semua yang dikerjakan Rumphius baru terbit bertahun-tahun setelah kematiannya.

  • Polisi Gerebek Kamar Hotel di Surabaya, Isinya Puluhan Pria Tanpa Busana Lagi Party

    Polisi Gerebek Kamar Hotel di Surabaya, Isinya Puluhan Pria Tanpa Busana Lagi Party

    Liputan6.com, Jakarta – Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang polisi sedang menghitung sejumlah orang laki-laki yang berjalan dengan tangan diikat.

    Video terbaru ternyata, polisi sedang melakukan penggerebekan pesta seks sesama jenis di sebuah hotel kawasan Surabaya.

    “Tim gabungan dari Sat Samapta, Polsek Wonokromo serta Satreskrim Polrestabes Surabaya telah mengamankan kegiatan pesta seks sesama jenis di salah satu kamar di Hotel Midtown Surabaya,” ujar Kasat Samapta Polrestabes Surabaya, AKBP Erika, Minggu (19/10).

    AKBP Erika mengatakan, penggerebekan dilakukan pada Minggu dini hari setelah polisi menerima laporan dari warga yang mencurigai aktivitas sejumlah pria di kamar hotel tersebut.

    Saat petugas tiba di lokasi, mereka mendapati puluhan pria dalam kondisi tanpa busana berada di dalam satu ruangan.

    “Dari hasil pemeriksaan awal, kami mengamankan 34 orang yang terdiri dari peserta dan penyelenggara kegiatan. Mereka diduga melakukan tindakan yang melanggar norma kesusilaan,” ucapnya. 

     

  • Terpeleset Saat Turun Gunung Burangrang, Seorang Pendaki Terjatuh ke Jurang

    Terpeleset Saat Turun Gunung Burangrang, Seorang Pendaki Terjatuh ke Jurang

    Liputan6.com, Bandung Seorang pendaki dilaporkan terjatuh ke jurang di kawasan Lembah Gunung Burangrang, Kecamatan Pasirlangu, Kabupaten Bandung Barat, pada Minggu (19/10/2025) siang. Korban bernama Jhomas (30) mengalami cedera dan tidak mampu melanjutkan perjalanan setelah terpeleset saat menuruni jalur Tanjakan Mentari.

    Informasi awal diterima oleh Tim Siaga Kantor SAR Bandung pada sekitar pukul 15.10 WIB, setelah Jhomas sendiri berhasil menghubungi pihak basecamp dan SAR Bandung untuk meminta bantuan evakuasi.

    Menurut keterangan, insiden terjadi sekitar pukul 11.00 WIB di ketinggian sekitar 1.710 meter di atas permukaan laut (mdpl), atau sekitar 531 meter dari puncak Gunung Burangrang.

    “Korban melakukan pendakian seorang diri atau solo hiking. Dalam perjalanan turun menuju basecamp, ia terpeleset dan jatuh ke jurang di area Lembah Burangrang. Saat ini korban masih bisa dihubungi dan memberikan informasi lokasi,” jelas Kepala Kantor SAR Bandung, Ade Dian Permana.

    Menindaklanjuti laporan tersebut, Ade Dian segera memerintahkan tim rescue menuju lokasi untuk melakukan operasi evakuasi.

    Tim SAR bergerak cepat dengan membawa sejumlah alat utama (alut), di antaranya 1 unit mobil rescue, 1 unit motor trail, 1 set peralatan SAR gunung hutan, 1 unit UAV thermal, serta 1 set peralatan medis dan alat pelindung diri (APD) personal.

    Sekitar pukul 17.17 WIB, tim rescue Kantor SAR Bandung telah tiba di Basecamp Mentari Burangrang. Mereka langsung melakukan koordinasi lapangan, menentukan jalur tercepat menuju lokasi korban, serta membagi tim berdasarkan medan dan kebutuhan evakuasi.

     

  • Sekjen PDIP Buka Konferda Kaltara, Sampaikan Pesan Khusus dari Megawati

    Sekjen PDIP Buka Konferda Kaltara, Sampaikan Pesan Khusus dari Megawati

    Liputan6.com, Kalimantan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyampaikan pesan khusus dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri terhadap para kader yang menghadiri Konferensi Daerah DPD sekaligus Konferensi Cabang DPC PDIP se-Kalimantan Utara.

    “Gerak merawat pertiwi harus menjadi kultur partai,” kata dia dalam kegiatan yang diadakan di Tanjung Selor dalam keterangannya, Minggu (19/10/2025).

    Dalam acara ini turut hadir, Ketua DPP Bidang Pendidikan Puti Guntur Soekarno, Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu dan Eksekutif Deddy Sitorus, serta Juru Bicara Partai Aryo Seno Bagaskoro.

    Hasto pun menegaskan, para kader PDIP harus meneladani semangat Megawati yang pada tahun 1990-an pernah berkunjung ke pedalaman Kalimantan, bertemu kelompok adat, dan menyusuri sungai selama berhari-hari demi bertatap muka dengan pengurus partai di akar rumput.

    Hasto menegaskan, agar seluruh kader di Kalimantan Utara tidak tergoda oleh bujuk rayu kekuatan modal yang hanya mengejar keuntungan ekonomi dengan mengorbankan kelestarian alam.

    “Hutan harus dijaga ekosistem dan habitatnya yang kaya,” ujar Hasto.

    Dalam perspektif geopolitik, Hasto menilai Kalimantan memiliki posisi strategis karena diapit jalur perdagangan internasional penting.

    “Membangun Kalimantan jangan dari tengah dengan menggunduli hutan, tapi harus berbasis pendekatan geostrategis, memanfaatkan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 1 dan ALKI 2,” tegasnya.