Category: Liputan6.com Regional

  • Diisukan Terima Jatah, Bupati Tuban Ngaku Cuma Diminta Siapkan Lahan Dapur MBG

    Diisukan Terima Jatah, Bupati Tuban Ngaku Cuma Diminta Siapkan Lahan Dapur MBG

    Liputan6.com, Tuban – Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, menegaskan bahwa Pemkab Tuban tidak menerima jatah apa pun dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menepis isu yang beredar, dan menyebut bahwa peran pemerintah daerah hanya sebatas menyiapkan lahan untuk pembangunan dapur dari program prioritas Presiden Prabowo tersebut.

    “Kita hari ini diminta, salah satunya untuk mempersiapkan lahan yang akan ditempati MBG. Nggak ada namanya jatah-jatahan,” tegas Bupati Tuban, Senin (20/10/2025).

    Menurutnya, hingga saat ini Pemkab Tuban telah menyiapkan dua lokasi untuk mendukung pelaksanaan program nasional tersebut. Dua lahan itu berada di wilayah Kecamatan Palang dan Compreng, Kecamatan Widang.

    “Sementara ini masih dua tanah yang disiapkan pemerintah, berada di Palang dan Compreng Widang,” tegas Bupati Tuban dua periode itu.

    Selain mempersiapkan lahan baru, Bupati Halindra juga menyoroti adanya evaluasi terhadap salah satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Tambakboyo. Dimana, dapur tersebut diberi sanksi berupa penutupan sementara sebagai bagian dari evaluasi dan bentuk komitmen pemerintah dan Satgas untuk memastikan kualitas pelayanan program MBG bisa berjalan sesuai standar.

    “SPPG Tambakboyo sudah diberi sanksi sementara sampai proses evaluasi selesai. Saat ini masih ditutup,” jelas Bupati Tuban.

    Ketua DPD Partai Golkar tiga periode itu juga menilai, jika dalam pelaksanaan program tersebut ditemukan satu atau dua kekeliruan maupun kekurangan, hal itu masih bisa diperbaiki. Sebab, niat baik Presiden Prabowo Subianto dalam memberikan gizi bagi masyarakat bukan hal yang mudah dan butuh kerjasama dari semua pihak.

    “Kalau dicari celahnya satu per satu, nggak akan ada habisnya. Tapi sebagai masyarakat yang bersyukur, kita harus melihat sisi positifnya,” tambahnya.

     

  • SDN Gunungbatu Sukabumi Rusak Puluhan Tahun Tak Digubris Pemda, Warga dan Ortu Siswa Perbaiki Mandiri

    SDN Gunungbatu Sukabumi Rusak Puluhan Tahun Tak Digubris Pemda, Warga dan Ortu Siswa Perbaiki Mandiri

    Liputan6.com, Sukabumi – Semangat gotong royong terpancar jelas di halaman SDN Gunungbatu, Kampung Gunungbatu, Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi. Suasana tampak penuh gairah meskipun di bawah teriknya matahari pagi.

    Perangkat Desa Kebonpedes bersama puluhan warga, guru, dan orang tua siswa bahu-membahu merobohkan tiga ruang kelas yang kondisinya rusak parah dan sangat membahayakan keselamatan.

    Warga berjajar di bawah, memindahkan genteng satu per satu dengan hati-hati. Sementara di atas atap, beberapa warga tampak sigap menurunkan material genteng tua yang memang sudah mulai rapuh dan lapuk dimakan usia.

    Kegiatan ini bukan tanpa alasan. Tiga ruang kelas yakni Kelas IV, V, dan VI yang dibongkar itu sudah berdiri sejak lebih dari 30 tahun lalu dan disebut belum pernah tersentuh perbaikan dari pemerintah daerah.

    Struktur atap yang sudah miring dan kayu penyangga bangunan yang lapuk menjadi pertimbangan utama. Keputusan pembongkaran secara swadaya ini adalah inisiatif Pemerintah Desa untuk mencegah jatuhnya korban.

    “Kami sepakat untuk membongkar tiga ruang kelas yang rusak parah ini. Kami sangat khawatir nanti tiba-tiba roboh dan membahayakan anak-anak,” ujar Kepala Desa Kebonpedes Dadan Apriandani, Senin (20/10/2025).

    Dadan menegaskan, aksi bersama ini dilakukan setelah melalui musyawarah dengan Kepala Sekolah, Komite Sekolah, dan para orang tua siswa. “Jadi sebelum ada korban jiwa, kami bergerak bersama warga,” tambahnya.

    Menariknya, di tengah upaya swadaya tersebut, kabar baik datang beberapa waktu lalu. 

    Dadan menginformasikan bahwa Pemdes telah mendapat kepastian bantuan pembangunan tiga ruang kelas baru dari program CSR Yayasan Sehati.

    “Alhamdulillah, dua minggu lalu kami dapat kabar gembira. Insya Allah, program CSR melalui relawan Sehati akan membantu pembangunan tiga lokal baru ini,” ungkapnya. 

    Rencananya, pembangunan akan dimulai pada akhir Oktober 2025. Agus Sugianto, Ketua RT 02/RW 04 setempat sekaligus orang tua siswa, mengungkapkan kebanggaannya melihat antusiasme warga. 

    “Sekolah ini tempat anak-anak kami belajar, jadi sudah sepantasnya kami turut menjaga. Kami membuktikan kepedulian terhadap pendidikan tidak harus selalu menunggu bantuan,” kata Agus. 

    Gerakan kolektif yang dipelopori oleh Pemdes Kebonpedes ini menjadi simbol nyata bahwa keselamatan dan masa depan pendidikan anak-anak adalah tanggung jawab bersama. 

    Harapannya, pembangunan segera dimulai agar siswa dapat kembali belajar dengan aman dan nyaman.

  • Ahmad Luthfi: Jawa Tengah Tetap jadi Magnet Investasi dan Ekspor Dunia di Tengah Ketidakpastian Global 

    Ahmad Luthfi: Jawa Tengah Tetap jadi Magnet Investasi dan Ekspor Dunia di Tengah Ketidakpastian Global 

    Liputan6.com, Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan bahwa wilayah yang dipimpinnya masih menjadi salah satu magnet investasi dan ekspor dunia, meskipun situasi global tengah diliputi ketidakpastian.

    Menurutnya, di tengah tantangan besar seperti pandemi, konflik geopolitik, dan perang di sejumlah kawasan, Jawa Tengah justru mampu menjaga stabilitas ekonomi dan sosial yang menjadi fondasi utama bagi dunia usaha.

    “Selama ini tidak ada konflik komunal atau gangguan keamanan di Jawa Tengah. Iklim masyarakat kita adem, ayem, dan nyaman. Investasi di sini aman,” ujar Luthfi dalam seminar bertema “Tantangan dan Peluang Ekspor Pasca Kebijakan Trump” di Semarang, Senin (20/10/2025). 

    Jaga Iklim Investasi dan Perkuat Daya Saing Daerah 

    Luthfi menjelaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah terus memperkuat iklim investasi yang sehat dan kompetitif dengan melakukan berbagai langkah strategis, termasuk mempermudah proses perizinan bagi Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

    Ia juga menekankan, tenaga kerja di Jawa Tengah memiliki daya saing tinggi baik dari sisi keterampilan maupun etos kerja, sehingga menjadi nilai tambah bagi para investor.

    “Pandemi Covid-19 dan berbagai krisis global seperti perang Ukraina–Rusia hingga konflik Timur Tengah memang mengguncang ekonomi dunia, namun Jawa Tengah mampu bertahan berkat semangat kebersamaan dan kesiapan menghadapi perubahan,” kata Luthfi. 

    Kebijakan Global Justru Buka Peluang Baru 

    Perbesar

    (Foto:Dok.Pemprov Jateng)… Selengkapnya

    Dalam kesempatan yang sama, Luthfi mengungkapkan bahwa kebijakan perdagangan era Presiden Amerika Serikat Donald Trump justru membawa dampak positif bagi ekonomi daerah.

    Alih-alih menjadi hambatan, kebijakan tersebut mendorong arus investasi baru dari berbagai negara ke Jawa Tengah.

    “Bahkan, banyak negara yang menggantungkan ekspor sejumlah komoditas dari Jawa Tengah,” jelasnya.

    Berdasarkan data ekspor, Amerika Serikat masih menjadi pasar utama dengan kontribusi 47,9 persen dari total ekspor Jawa Tengah.

    Disusul Uni Eropa (11,2%), Jepang (8,1%), ASEAN (6,4%), dan Tiongkok (4,2%).

    Sepanjang Januari–Agustus 2025, nilai ekspor Jawa Tengah tercatat mencapai US$ 7,95 miliar, atau naik 10 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, surplus perdagangan mencapai US$ 2,19 miliar. Produk-produk unggulan seperti sarang burung walet, kulit kambing, ikan, udang, rajungan, dan olahan kayumenjadi primadona ekspor ke pasar Amerika dan Uni Eropa.

    Kawasan Industri jadi Motor Pertumbuhan Baru 

    Luthfi menuturkan, pengembangan kawasan industri seperti Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dan Kawasan Industri Kendal (KIK) telah menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru.

    “Kami juga mendorong konektivitas antar wilayah seperti Soloraya, Semarang Raya, Pati Raya, hingga Banyumas Raya untuk pemerataan ekonomi,” jelasnya.

    Ia menegaskan, kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci dalam menjaga momentum pertumbuhan ini agar memberikan manfaat ekonomi merata di seluruh daerah.

    Dorong Ekonomi Hijau dan Ekspor Berkelanjutan 

    Perbesar

    (Foto:Dok.Pemprov Jateng)… Selengkapnya

    Menyesuaikan dengan tren global, Gubernur Luthfi memperkenalkan program Rengganis Pintar (Revitalisasi Green Industry untuk Peningkatan Ekspor Jawa Tengah) sebagai langkah konkret menuju ekonomi hijau dan industri berkelanjutan.

    “Uni Eropa dan negara lain tertarik karena kita sudah mulai menerapkan ekonomi hijau. Ini peluang besar yang harus kita tangkap,” ujarnya optimistis.

    Program ini sekaligus menjadi wujud nyata keseriusan Jawa Tengah dalam mengembangkan ekspor yang tidak hanya berorientasi pada volume dan nilai, tetapi juga memperhatikan aspek lingkungan dan keberlanjutan.

    Jateng Siap Bersaing di Kancah Global 

    Mengakhiri paparannya, Luthfi mengajak seluruh pelaku usaha di Jawa Tengah untuk memanfaatkan momentum positifini guna memperkuat ekspor serta meningkatkan daya saing global.

    “Tugas saya itu seperti manajer marketing, tukang jualan Jawa Tengah. Saya ingin dunia tahu bahwa Jawa Tengah siap bersaing,” katanya disambut tepuk tangan peserta.

    Luthfi optimistis, kombinasi antara stabilitas daerah, potensi sumber daya, dan dukungan kebijakan ekonomi hijau akan membuat Jawa Tengah semakin menarik bagi investor dan eksportir dunia.

  • Menteri Curhat Kopdes Merah Putih Terkendala di Desa Belum Dialiri Listrik, Dedi Mulyadi Singgung Rumah di Tengah Hutan

    Menteri Curhat Kopdes Merah Putih Terkendala di Desa Belum Dialiri Listrik, Dedi Mulyadi Singgung Rumah di Tengah Hutan

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono membeberkan sejumlah kendala dalam pembentukan program Koperasi Merah Putih di beberapa daerah. Salah satunya masih ada desa yang belum memiliki akses listrik dan juga koneksi internet sebagai faktor penting pembentukan koperasi.

    “Kami menemukan berbagai masalah yang sangat miris, ngilu, karena ada ribuan lebih dari desa masih belum ada listriknya masih ada belasan ibu desa yang belum terkoneksi internet,” ujar Ferry usai Musyawarah Wilayah (Muswil) Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (DEKOPINWIL) Jawa Barat di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (20/10/2025).

    Kondisi infrastruktur seperti listrik dan internet yang belum merata membuat para pengurus koperasi merah putih mengalami kedala, terutama dalam melakukan pendataan.

    “Masih banyak desa yang belum terdukung secara maksimal dengan data-data yang akurat dan baik,” kata dia.

    Ferry meminta pemerintah daerah termasuk Provinsi Jawa Barat sigap dan memberikan pelayanan dasar yang maksimal termasuk soal infrastruktur listrik ke desa-desa. Tujuannya agar koperasi Merah Putih bisa menjadi jalan keluar penyelesaian masalah masyarakat desa.

    “Kemarin pun juga membentuk Satgas Kecamatan didukung oleh unsur Pemerintah desa dan masyarakat desa kita akan jadikan kegiatan koperasi Merah Putih ini sebagai instrumen dan alat perjuangan untuk bisa menyelesaikan masalah di masyarakat,” ucap dia.

  • Wartawan Ngaku Punya 32 Media Peras PNS di Lampung, Dijebak Pakai Narkoba Lalu Direkam

    Wartawan Ngaku Punya 32 Media Peras PNS di Lampung, Dijebak Pakai Narkoba Lalu Direkam

    Kejari Lampung Tengah telah menerima laporan resmi beserta sejumlah barang bukti digital, termasuk video, rekaman suara, dokumen tagihan, serta satu hard disk berisi ratusan gigabyte materi yang diduga digunakan untuk mengintimidasi ASN.

    Semua bukti itu kini sedang diverifikasi dan dianalisis untuk memastikan validitasnya sebelum diambil langkah hukum lanjutan.

    “Fokus kami saat ini adalah verifikasi bukti dan perlindungan saksi. Bila bukti kuat, kami akan ambil langkah penegakan hukum sesuai ketentuan yang berlaku. Negara tidak boleh kalah oleh aksi premanisme yang menyaru sebagai media,” tegas dia.

    Sementara itu, Kepala Seksi Intelijen Kejari Lampung Tengah, Alfa Dera menyebut pihaknya telah menyarankan agar para pelapor segera berkoordinasi dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) serta kepolisian.

    Langkah itu dilakukan untuk memastikan keselamatan mereka dari ancaman terlapor.

    “Kami juga berkoordinasi dengan Dewan Pers untuk menelusuri aspek legalitas kepemilikan media. Kalau benar satu pihak mengelola puluhan media untuk kepentingan pribadi, hal itu menimbulkan persoalan hukum dan etika jurnalistik,” ujar Alfa.

    Dia menyatakan, Kejari Lampung Tengah mendukung kebebasan pers yang bertanggung jawab, namun menolak segala bentuk penyalahgunaan profesi wartawan sebagai alat pemerasan.

    “Kami tidak akan membiarkan aparat atau masyarakat diintimidasi untuk kepentingan pribadi. Kami mengajak rekan media profesional untuk bersama menjaga marwah jurnalistik dan menolak penyalahgunaan nama media untuk praktik kriminal,” tutup dia.

     

     

  • Eks Kapolri Dirikan Sekolah BM 400 di Depok

    Eks Kapolri Dirikan Sekolah BM 400 di Depok

    Liputan6.com, Depok – Kapolri era 2015-2016, Jenderal Polisi Purnawirawan Badrodin Haiti membangun sekolah di Beji, Depok. Rencananya, Badrodin akan membangun Sekolah Bakti Mulya 400 (BM 400) di Beji, Depok, Jawa Barat.

    Ketua Pembina yayasan Amanah Cerdas Bangsa Depok, Badrodin Haiti mengatakan, sekolah Bakti Mulya 400 Depok akan dibangun dengan konsep tiga pilar. Adapun konsep tersebut yakni nasionalis, agamis, dan internasional.

    “Jadi biasanya kalau sekolah itu kadang-kadang ada salah satu yang tertinggal, kalau pengetahuan umumnya itu lebih maju, nanti pengetahuan agamanya kurang,” ujar Badrodin usai pelaksanaan ground breaking sekolah Bakti Mulya 400 Depok, Senin (20/10/2025).

    Badrodin menegaskan, sekolah yang dibangun akan tetap mengedepankan agama sehingga terjadi keseimbangan dalam dunia pendidikan. Nantinya sekolah tersebut akan terjadi keseimbangan sehingga menjadi pilihan alternatif.

    “Ini nanti kita samakan sehingga menjadi satu pilihan alternatif. Agamanya juga dapat, pengetahuan juga dapat, internasional juga dapat,” tegas Badrodin.

    Badrodin turut mengapresiasi pengembangan pendidikan Pemerintah Kota Depok, melalui program Rintisan Sekolah Swasta Gratis (RSSG). Menurutnya, program RSSG merupakan terobosan baru untuk mengimbangi antara sekolah negeri dengan swasta.

    “Ya itu merupakan satu terobosan baru karena kalau dibangun sekolah negeri, sekolah swastanya kalah. Sehingga Pak Wali punya kebijakan itu saya pikir cukup bagus,” ucap Badrodin. 

    Badrodin ingin berusaha memanfaatkan sekolah yang sebelumnya sudah terbangun, ingin dikembangkan kembali untuk memberikan kemanfaatan yang luas.

    “Jodohnya kan ini bekas sekolah ya. Kalau kita manfaatkan yang lain, saya pikir pemanfaatannya kurang maksimal. Karena itu infrastrukturnya sudah terbangun sekolah, jadi kami untuk semaksimal mungkin bagaimana ini bisa dihidupkan kembali sekolah, dimanfaatkan,” terang Badrodin.

  • Usai Bunuh Istri, Pria di Banyuwangi Serahkan Diri ke Polisi Lewat WhatsApp

    Usai Bunuh Istri, Pria di Banyuwangi Serahkan Diri ke Polisi Lewat WhatsApp

    Liputan6.com, Jakarta Polisi menangkap pria berinisial GDF (41) pelaku pembunuhan terhadap istrinya, BW (52) di Banyuwangi. Dia ditangkap di rumahnya, Jalan Serayu, Lingkungan Wirodayan, Kelurahan Panderejo, Banyuwangi.

    GDF menyerahkan diri sekaligus melaporkan pembunuhan yang dilakukannya lewat WhatsApp ke salah satu personel Polresta Banyuwangi. 

    Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra mengatakan terduga pelaku melapor ke salah satu personel unit laka sekitar pukul 08.30 WIB. Dalam keterangannya pelaku mengirimkan alamat dan ingin menyerahkan diri setelah membunuh istrinya.

    “Beberapa menit berselang, Tim Resmob mendatangi lokasi kejadian,” kata Rama usai meninjau TKP.

    Saat polisi tiba di TKP posisi terduga pelaku duduk di teras. Pintu rumah dalam posisi terbuka. Sementara korban dalam keadaan tergeletak di ruang makan dengan keadaan meninggal dunia.

    “Korban meninggal dunia dengan posisi luka tusuk di dada. Pengakuan terduga pelaku ia menusuk menggunakan pisau dapur,” terangnya. 

    Berdasarkan informasi yang diterima pasutri ini memiliki 3 anak. Pada saat kejadian ketiga anaknya sedang bersekolah.  

    Selain mengamankan terduga pelaku polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Sementara ini polisi masih melakukan pendalaman terkait motif pembunuhan itu. 

    “Untuk motif masih kami dalami. Sementara jenazah korban sudah kami evakuasi ke rumah sakit untuk diotopsi,” tegasnya.

  • 15 Tahanan Kabur dari Polsek Samarinda Kota, Jebol Tembok Pakai Pipa Jemuran dan Paku

    15 Tahanan Kabur dari Polsek Samarinda Kota, Jebol Tembok Pakai Pipa Jemuran dan Paku

    Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 15 orang tahanan Polsek Samarinda Kota dilaporkan kabur dari ruang tahanan pada Minggu (19/10). Hingga Senin pagi pukul 07.00 WITA, Polresta Samarinda berhasil menangkap kembali 10 orang, sementara 5 tahanan lainnya masih dalam pengejaran intensif. 

    Keberhasilan penangkapan tahanan yang kabur berkat kerja sama antara aparat kepolisian, relawan, dan masyarakat.

    “Alhamdulillah berkat kerja sama dan bantuan seluruh relawan serta masyarakat, hingga pukul 07.00 pagi tadi sudah kami amankan kurang lebih 10 orang tahanan yang kabur. Masih ada 5 orang lagi yang sedang kita buru di lapangan,” ujar Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, Senin (20/10/2025). 

    Dari hasil penyelidikan awal polisi, para tahanan membobol dinding sel menggunakan pipa jemuran dan paku. Aksi pelarian itu diduga sudah direncanakan sejak hari Jumat (17/10).

    “Mereka menggunakan pipa jemuran dan paku yang didapat di dalam sel. Diketok sedikit demi sedikit sampai akhirnya temboknya bisa dibolong,” jelas Hendri. 

    Polisi juga telah mengidentifikasi dua orang tahanan yang diduga menjadi otak pelarian. Keduanya kini tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Samarinda untuk mendalami peran masing-masing pelaku. 

    Pasca kejadian, kondisi ruang tahanan di Polsek Samarinda Kota disebut mengalami kerusakan. Untuk itu, para tahanan yang berhasil diamankan dipindahkan ke tempat penahanan sementara di Polresta Samarinda.

  • Keluarga Harmonis Ini Bikin Geger Tetangga, Tak Pernah Terdengar Ribut Tiba-Tiba Suami Bunuh Istrinya

    Keluarga Harmonis Ini Bikin Geger Tetangga, Tak Pernah Terdengar Ribut Tiba-Tiba Suami Bunuh Istrinya

    Liputan6.com, Banyuwangi – Seorang perempuan berinisial DN, ditemukan tewas di rumahnya di rumah nomor 54, Lingkungan Wirodayan, Kelurahan Panderejo, Senin (20/10/2025). Perempuan itu diduga dibunuh suaminya berinsial GDF, dengan cara ditusuk.

    Pantauan di lapangan, polisi berada di lokasi untuk melakukan olah TKP dan memasang garis polisi. Jasad korban dievakuasi ke rumah sakit, sementara pelaku menyerahkan diri ke polisi. Penyebab pembunuhan masih misterius.

    Salah satu tetangga korban, Rosi bercerita kejadiannya sekitar pukul 9.30 WIB. Tetangga ketika itu tidak ada yang tahu. Para tetangga baru mengetahui ketika polisi berdatangan ke lokasi.

    Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 9.30 WIB. Penyebab pembunuhan masih misterius. “Tidak ada keributan. Tahu-tahu sudah ada polisi datang,” ujar Rosi.

    Kata Rosi, keluarga ini cukup harmonis. Hampir tidak pernah diketahui pertengkaran di antara keduanya.

    Sementara itu, Lurah Panderejo, Muchammad Safii, menyebut pasutri tersebut dikenal warganya sebagai keluarga baik-baik. “Kesehariannya normal, kerja pagi pulang malam, jarang berinteraksi. Ekonomi juga baik,’ ujarnya.

    Pasutri ini merupakan pegawai. Si suami bekerja di Pegadaian, sementara korban bekerja di salah satu bank swasta. Pasutri tersebut memiliki tiga anak yang saat kejadian berada di luar rumah.

    “Anak pertama kuliah, yang kedua masih SMK dan yang terakhir SMP,” terang Lurah.

     

     

     

  • Polisi Bongkar Fakta Bocah Enam Tahun di Mesuji Dua Kali Dipasung Rantai Orang Tuanya

    Polisi Bongkar Fakta Bocah Enam Tahun di Mesuji Dua Kali Dipasung Rantai Orang Tuanya

    Liputan6.com, Jakarta Kepolisian Resor (Polres) Mesuji masih mendalami kasus dugaan kekerasan pasung terhadap bocah perempuan berusia enam tahun. Bocah ini dipasung orang tuanya sendiri di Pemukiman Karya Tani, Register 45, Kecamatan Mesuji Timur, Lampung. Hasil penyelidikan sementara, kejadian ini bukan kali pertama terjadi.

    Korban berinisial SAF ditemukan warga dalam kondisi mengenaskan. Pergelangan kaki kanannya digembok dan dirantai ke tiang kayu di dalam rumah. Warga yang curiga dengan kondisi tersebut kemudian melaporkannya kepada aparat kepolisian.

    Kasat Reskrim Polres Mesuji, AKP M. Prenata Al Ghozali, mengonfirmasi adanya tindak kekerasan terhadap anak di bawah umur itu. 

    Hasil penyelidikan sementara, pelaku adalah Teguh Suwito, ayah korban, bersama istrinya Emi Susanti. Pasangan itu tinggal bersama dua anak, salah satunya merupakan anak berkebutuhan khusus. 

    Prenata menjelaskan, perbuatan merantai anak itu telah dilakukan dua kali. Kejadian pertama terjadi pada 16 Oktober 2025 sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu, sang istri pergi ke toko untuk membeli susu anak bungsu mereka. Setelah sang ibu pulang, rantai itu dilepas. 

    “Ketika istrinya pergi, pelaku kesal karena korban terlalu aktif. Ia kemudian mengambil rantai yang sebelumnya disiapkan oleh istrinya dan mengikat kaki anak itu agar tidak banyak bergerak. Rantai tersebut digembok dan dikaitkan di depan pintu kamar,” ungkapnya, Senin (20/10/2025).