Category: Liputan6.com Regional

  • Polisi di NTT Curi 9 Senpi dari Gudang Senjata, Dua Ditemukan di Bali

    Polisi di NTT Curi 9 Senpi dari Gudang Senjata, Dua Ditemukan di Bali

    Liputan6.com, Jakarta – Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) mengungkap kasus dugaan pencurian sembilan pucuk senjata api (senpi) dari gudang penyimpanan senjata oleh seorang oknum anggota Polri. Dari penelusuran, senjata api curian itu ada yang ditemukan di Bali.

    Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Henry Novika Chandra mengatakan senpi-senpi tersebut diduga dicuri sejak 2017 lalu oleh seorang oknum anggota Polda NTT.

    Meski demikian, Henry belum merinci jenis senjata api yang dicuri dan identitas dari oknum anggota Polda NTT pelaku pencurian senjata api tersebut.

    “Total ada sembilan pucuk yang disalahgunakan atau digelapkan dari gudang senjata”, kata Henry melalui keterangan tertulis, Selasa (21/10/2025).

    Dia menjelaskan pengungkapan hilangnya sembilan senjata api dari gudang tersebut berawal dari perintah dan arahan Kapolda NTT Irjen Pol Rudi Darmoko untuk melakukan analisis dan evaluasi pengelolaan senjata api di seluruh satuan kerja wilayah hukum Polda NTT pada awal Oktober lalu.

    Dari hasil pemeriksaan dan pengecekan yang dipimpin Kepala Biro Logistik (Karolog), Kombes Pol Aldinan Manurung dan Kepala Bidang (Kabid) Propam Polda NTT, AKBP Muhammad Andra Wardhana, ditemukan ada sembilan pucuk senjata api yang hilang.

    “Ini berawal dari arahan strategis Kapolda NTT melalui Petunjuk dan Arahan (Jukrah) terkait Analisis dan Evaluasi (Anev) pengelolaan senjata api, yang ditujukan kepada seluruh satuan kerja (satker) dan satuan wilayah (satwil) di lingkungan Polda NTT,” ujar Henry.

     

  • Motif Wanita di Lampung Potong Alat Kelamin Pacar Saat Berhubungan: Sakit Hati Ditinggal Nikah

    Motif Wanita di Lampung Potong Alat Kelamin Pacar Saat Berhubungan: Sakit Hati Ditinggal Nikah

    Liputan6.com, Jakarta- Polisi masih terus mendalami kasus seorang janda berinisial WI (28) memotong alat kelamin pacarnya KN (32) hingga nyaris putus. Polisi telah mengamankan WI di rumahnya di Kecamatan Bumi Waras, Kota Bandar Lampung, Selasa pagi (21/10/2025).

    Peristiwa tragis itu terjadi ketika keduanya berhubungan badan di Lapangan Baruna, Kecamatan Panjang, kota setempat, pada Minggu (19/10) sekira pukul 19.00 WIB. KN diketahui sudah beristri.

    Aksi kekerasan itu ditengarai rasa sakit hati pelaku yang ditinggal nikah oleh korban. Padahal keduanya telah menjalin hubungan spesial sejak tahun 2019 lalu. Mereka menjalin asmara secara diam-diam meski korban telah menikah dengan wanita lain.

    Kapolsek Panjang, Kompol Martono menjelaskan bahwa pelaku WI kini telah ditahan dan proses penahanannya dilakukan di Polresta Bandar Lampung.

    “Iya benar, yang bersangkutan kini masih kami minta keterangan terkait peristiwa tersebut. Motifnya itu sakit hati karena ditinggal nikah, keduanya sudah menjalin hubungan sejak 2019, jadi si pelaku dendam dengan korban,” katanya dikonfirmasi, Selasa (21/10/2025).

    Meski demikian, dijelaskan Martono, polisi masih terus mendalami keterangan pelaku untuk mengetahui motif perbuatan tersebut secara terang.

  • Penabrak Argo Mahasiswa UGM hingga Tewas Dituntut 2 Tahun Penjara

    Penabrak Argo Mahasiswa UGM hingga Tewas Dituntut 2 Tahun Penjara

    Liputan6.com, Yogyakarta – Terdakwa kasus kecelakaan yang menewaskan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Argo Ericko Achfandi, yakni Cristiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan hanya dituntut hukuman 2 tahun penjara.  

    JPU menilai Cristiano, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB UGM), terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengemudikan kendaraan bermotor karena kelalaiannya sehingga menyebabkan orang lain meninggal dunia, sebagaimana diatur dalam Pasal 310 ayat (4) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

    Tuntutan ini disampaikan JPU Rahajeng Dinar dalam persidangan di Pengadilan Negeri Sleman, Selasa (21/10/2025). JPU menyebut beberapa hal yang memberatkan dan meringankan terdakwa.

    “Hal yang memberatkan, perbuatan terdakwa menyebabkan korban Argo Ericko Achfandi meninggal dunia. Kami menuntut terdakwa dihukum dua tahun penjara dan denda Rp12 juta subsider enam bulan kurungan,” kata Rahajeng.

    Lalu disebutkan ada empat hal yang meringankan terdakwa. Pertama kecelakaan terjadi karena kelalaian kedua belah pihak. Kedua, bahwa di persidangan sebelumnya, terdakwa telah meminta maaf kepada ibu korban dan sudah mendapatkan maaf.

    Hal yang memberatkan ketiga bahwa terdakwa mengakui dan menyesali perbuatannya, serta belum pernah dihukum. Dengan usia yang masih muda, Rahajeng berharap terdakwa dapat berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.

     

  • Bocah yang Tewas di Toilet Masjid Majalengka Ternyata Dibunuh, Pelakunya Predator Seksual Anak

    Bocah yang Tewas di Toilet Masjid Majalengka Ternyata Dibunuh, Pelakunya Predator Seksual Anak

     

    Liputan6.com, Majalengka – Motif pembunuhan bocah 11 tahun yang mayatnya ditemukan di toilet masjid di Desa Sadasari Majalengka, akhirnya terungkap. Kapolres Majalengka AKBP Willy Andrian, Selasa (21/10/2025) mengatakan, kasus tersebut berhasil diungkap setelah polisi menangkap pelaku berinisial G (24), yang diduga kuat telah menghilangkan nyawa korban berinisial MR.

    “Pelaku kami tangkap di wilayah Majalengka Kota pada Senin (20/10) sekitar pukul 16.30 WIB, setelah kami melakukan serangkaian penyelidikan,” katanya.

    Willy juga menuturkan, dari hasil pemeriksaan, motif yang mendasari pelaku melakukan pembunuhan tersebut adalah perilaku penyimpangan seksual.

    Willy menjelaskan, G sebelumnya berkeliling di sekitar lokasi kejadian untuk mencari sasaran pada Sabtu (18/10/2025). Saat melihat korban sedang bermain sepeda, pelaku membujuknya dengan iming-iming uang sekitar Rp700 ribu agar mau diajak ke toilet masjid.

    Saat hendak melancarkan aksi tersebut, kata dia, korban menolak dan berontak sehingga membuat pelaku marah serta menghabisi nyawa korban.

    “Pelaku memiliki indikasi perilaku menyimpang. Saat korban menolak ajakannya, pelaku mendorong kepala korban hingga terbentur tembok, lalu mencekiknya sampai meninggal dunia,” katanya.

    Usai membunuh, pelaku melarikan diri dan meninggalkan lokasi kejadian. Namun, tersangka akhirnya dapat diringkus setelah polisi bergerak cepat melakukan penyelidikan dengan menggabungkan metode ilmiah dan analisis lapangan.

     

  • Ada Plester Bekas di Menu MBG Sukabumi, Pihak Sekolah Minta Jangan Dibesar-besarkan

    Ada Plester Bekas di Menu MBG Sukabumi, Pihak Sekolah Minta Jangan Dibesar-besarkan

    Liputan6.com, Sukabumi – Temuan plester bekas di dalam tahu goreng yang menjadi bagian dari Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa SD di Cisaat, Kabupaten Sukabumi, memicu kegaduhan di media sosial. 

    Menanggapi insiden yang terjadi baru-baru ini, pihak sekolah, melalui Kepala SD Negeri Gadis Cisaat, Iis Irawati, menyatakan sikap memaklumi dan menyebut kejadian itu sebagai murni kesalahan teknis dari Sentra Penyedia Pangan Gratis (SPPG) yang melayani sekolah mereka.

    Iis Irawati menekankan bahwa insiden tersebut merupakan kasus pertama selama program berlangsung.

    “Itu mungkin hanya kesalahan teknis dari SPPG yang baru. Jika hal ini terjadi, karena memang sehari-hari SPPG Cigunung itu cukup baik memberikan MBG ke sekolah kami, dan memang tidak pernah ada komplain (keluhan) apapun,” ujar Iis, saat ditemui pada Selasa (21/10/2025). 

    Iis meminta agar masalah ini tidak perlu dibesar-besarkan. Menurutnya, insiden tersebut manusiawi, apalagi mengingat besarnya volume porsi yang harus disiapkan oleh satu dapur.

    “Kami memaklumi karena memang bukan sedikit yang harus dilayani. Kalau tidak salah, satu dapur itu melayani 3.500 porsi. Bagi kami itu bukan hal yang membahayakan, apalagi makanan tersebut belum sempat dikonsumsi oleh anak yang mendapat MBG,” jelasnya. 

    Iis Irawati menambahkan bahwa pihak sekolah baru mengetahui kejadian ini pada malam hari, setelah orang tua siswa yang kecewa membuka dan menemukan plester bekas tersebut di rumah. 

    Ia juga menegaskan bahwa insiden ini tidak mempengaruhi komitmen sekolah terhadap program MBG.

    “Terkait kekhawatiran? Insyaallah tidak. Ini akan menjadi pembelajaran bagi mereka. Pihak sekolah sama sekali tidak tahu, karena guru-guru hanya membagikan saja, dan anak-anak sebagai penerima MBG,” katanya.

    Iis meyakini bahwa SPPG yang telah ditunjuk sudah memenuhi standar gizi dari Badan Gizi Nasional (BGN) dan memiliki ahli gizi. 

    “Jadi, tidak mungkin mereka akan mencelakakan anak-anak. Layanan SPPG Cigunung selama ini cukup baik, menu juga beragam, dan mereka selalu memberikan yang terbaik,” imbuhnya.

     

  • Pro-Gus’e Jadi Wajah Baru Pemerintahan Jember: Dekat, Cepat, dan Responsif

    Pro-Gus’e Jadi Wajah Baru Pemerintahan Jember: Dekat, Cepat, dan Responsif

    Menjelang Hari Santri 2025, Pemkab Jember telah menyiapkan rangkaian kegiatan terbesar sepanjang sejarah peringatan Hari Santri di daerah tersebut.

    Selain itu, Pemkab juga tengah mempersiapkan rangkaian perayaan Hari Jadi Kabupaten Jember yang jatuh pada 1 Januari 2026, termasuk kegiatan pelatihan, sholawatan, hingga konser rakyat di Alun-Alun Jember.

    “Kami ingin perayaan Hari Jadi bukan sekadar seremonial, tapi juga berdampak pada perputaran ekonomi masyarakat,” ungkap Gus Fawait.

    Gus’e Menyapa dan Bunga Desaku: Layanan Jemput Bola

    Gus Fawait juga menegaskan komitmen Pemkab untuk terus mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Melalui dua program andalan—“Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desaku)” dan “Gus’e Menyapa”—Pemkab menghadirkan hingga puluhan jenis layanan langsung di kecamatan dan desa.

    “Kami ingin memastikan tidak ada jarak antara pemerintah dan rakyat. Kami turun langsung, mendengar keluh kesah warga, dan menyusun program berdasarkan aspirasi masyarakat,” tuturnya.

    Program “Gus’e Menyapa” telah berjalan di beberapa kecamatan, termasuk Wuluhan, dan akan terus diperluas ke seluruh wilayah Jember.

    Jember Baru, Jember Maju

    Di akhir sambutannya, Bupati Fawait menegaskan bahwa seluruh langkah tersebut merupakan bagian dari visi besar membangun Jember Baru dan Jember Maju—pemerintahan yang terbuka, partisipatif, dan berpihak pada rakyat.

    “Apapun yang kami lakukan akan terus kami laporkan kepada masyarakat. Karena keterbukaan dan kebersamaan adalah kunci membangun Jember yang berdaya dan berkelanjutan,” tutupnya.

  • TNI Tembak Mati Panglima OPM Pegunungan Bintang Lamek Taplo

    TNI Tembak Mati Panglima OPM Pegunungan Bintang Lamek Taplo

    Liputan6.com, Papua – Panglima Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap XV Ngalum Kupel, Lamek Alipky Taplo, tewas bersama 3 OPM lainnya dalam operasi penyerangan TNI Koops Swasembada. Penyerangan dilakukan di markas OPM di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Minggu (20/10/2025).

    Operasi tersebut merupakan tindak lanjut dari informasi intelijen yang menunjukkan adanya aktivitas kelompok bersenjata OPM di bawah pimpinan Lamek Taplo yang selama ini aktif melakukan teror, pemerasan, dan intimidasi terhadap masyarakat sipil.

    Asintelter Koops Swasembada Papua, Letkol Inf Renaldy H menjelaskan, Lamek Alipky Taplo dikenal sebagai salah satu pimpinan OPM paling aktif dan radikal di wilayah Pegunungan Bintang. Sejak 2020 hingga 2025, kelompoknya telah melakukan berbagai aksi kekerasan dan teror.

    Berikut aksi yang dilakukan Lamek Taplo dan kelompoknya:

    1.     2 Maret 2020: Menyerang pekerja proyek Jalan Trans Papua 

    2.     28 Mei 2021: Merampas senjata dari Pospol Subsektor Oksamol 

    3.     13 September 2021: Menyerang Satgas Pamtas 403/WP, membakar Puskesmas Kiwirok, dan membunuh tenaga kesehatan.

    4.     8 Oktober 2021: Menembaki pesawat Smart Aviation 

    5.     Desember 2021: Membakar sekolah dan fasilitas umum di Kiwirok dan Serambakon

    6.     2022-2025: Menyerang aparat TNI–Polri di berbagai titik

    7.     Oktober 2025: Penembakan ke helikopter yang membawa bantuan kemanusiaan

    8.     Oktober 2025: Membakar sekolah, gereja dan puskesmas Distrik Kiwirok

    Aksi-aksi brutal tersebut telah menyebabkan 6 korban jiwa dan 8 lainnya luka berat, kerugian materil berupa 7 bangunan fasilitas umum dirusak dan dibakar, 6 Unit alat berat dibakar, serta menghambat pelayanan publik dan pembangunan di wilayah Kiwirok.

    “Tewasnya Lamek Alipky Taplo merupakan pukulan telak bagi struktur OPM di wilayah Pegunungan Bintang dan juga merupakan tindakan nyata TNI dalam rangka menjamin keamanan masyarakat,” kata  Letkol Inf Renaldy, Senin (20/10/2025).

     

  • Keluarga Lalai di Taman Bermain Air, Balita Ditemukan Tewas Mengambang di Kolam Sedalam 1 Meter

    Keluarga Lalai di Taman Bermain Air, Balita Ditemukan Tewas Mengambang di Kolam Sedalam 1 Meter

    Liputan6.com, Lampung – Seorang balita perempuan berusia 2,5 tahun berinisial SM, warga Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji, Lampung, ditemukan tewas tenggelam di kolam renang Waterboom Tirta Garden, Kecamatan Banjar Margo, Kabupaten Tulang Bawang, pada Minggu siang (19/10/2025).

    Kasatreskrim Polres Tulang Bawang, AKP Noviarif Kurniawan mengatakan, peristiwa tragis itu terjadi saat korban berlibur bersama keluarganya yang terdiri dari lima orang dewasa dan beberapa anak-anak.

    Mereka datang ke lokasi wisata menggunakan mobil dari Desa Moroseneng, Kecamatan Way Serdang.

    “Awalnya korban bermain di kolam renang khusus anak. Namun, diduga korban kemudian berpindah ke kolam dengan kedalaman 60 sampai 100 sentimeter tanpa pengawasan keluarga,” kata AKP Noviarif, Senin (20/10/2025).

    Tak lama kemudian, paman korban melihat SM sudah dalam posisi mengambang di kolam tersebut.

    “Keluarga segera mengevakuasi korban dan berupaya memberikan pertolongan dengan mengeluarkan air dari tubuhnya. Seorang pengunjung yang merupakan dokter juga ikut membantu, namun nyawa korban tidak tertolong,” ungkapnya.

    Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Penawar Medika untuk pemeriksaan medis. Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

    “Korban diperkirakan tenggelam selama 15 hingga 25 menit. Ia meninggal karena tidak mendapat cukup oksigen sehingga menyebabkan kerusakan pada otak dan organ vital lainnya,” katanya.

    Dari hasil oleh tempat kejadian perkara (TKP), penyebab kematian korban diduga akibat kelalaian, baik dari pihak keluarga maupun pengelola waterboom.

    “Keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan telah membuat surat pernyataan resmi. Mereka menyatakan menerima kejadian tersebut sebagai musibah,” ungkapnya.

  • Diisukan Terima Jatah, Bupati Tuban Ngaku Cuma Diminta Siapkan Lahan Dapur MBG

    Diisukan Terima Jatah, Bupati Tuban Ngaku Cuma Diminta Siapkan Lahan Dapur MBG

    Liputan6.com, Tuban – Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, menegaskan bahwa Pemkab Tuban tidak menerima jatah apa pun dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menepis isu yang beredar, dan menyebut bahwa peran pemerintah daerah hanya sebatas menyiapkan lahan untuk pembangunan dapur dari program prioritas Presiden Prabowo tersebut.

    “Kita hari ini diminta, salah satunya untuk mempersiapkan lahan yang akan ditempati MBG. Nggak ada namanya jatah-jatahan,” tegas Bupati Tuban, Senin (20/10/2025).

    Menurutnya, hingga saat ini Pemkab Tuban telah menyiapkan dua lokasi untuk mendukung pelaksanaan program nasional tersebut. Dua lahan itu berada di wilayah Kecamatan Palang dan Compreng, Kecamatan Widang.

    “Sementara ini masih dua tanah yang disiapkan pemerintah, berada di Palang dan Compreng Widang,” tegas Bupati Tuban dua periode itu.

    Selain mempersiapkan lahan baru, Bupati Halindra juga menyoroti adanya evaluasi terhadap salah satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Tambakboyo. Dimana, dapur tersebut diberi sanksi berupa penutupan sementara sebagai bagian dari evaluasi dan bentuk komitmen pemerintah dan Satgas untuk memastikan kualitas pelayanan program MBG bisa berjalan sesuai standar.

    “SPPG Tambakboyo sudah diberi sanksi sementara sampai proses evaluasi selesai. Saat ini masih ditutup,” jelas Bupati Tuban.

    Ketua DPD Partai Golkar tiga periode itu juga menilai, jika dalam pelaksanaan program tersebut ditemukan satu atau dua kekeliruan maupun kekurangan, hal itu masih bisa diperbaiki. Sebab, niat baik Presiden Prabowo Subianto dalam memberikan gizi bagi masyarakat bukan hal yang mudah dan butuh kerjasama dari semua pihak.

    “Kalau dicari celahnya satu per satu, nggak akan ada habisnya. Tapi sebagai masyarakat yang bersyukur, kita harus melihat sisi positifnya,” tambahnya.

     

  • SDN Gunungbatu Sukabumi Rusak Puluhan Tahun Tak Digubris Pemda, Warga dan Ortu Siswa Perbaiki Mandiri

    SDN Gunungbatu Sukabumi Rusak Puluhan Tahun Tak Digubris Pemda, Warga dan Ortu Siswa Perbaiki Mandiri

    Liputan6.com, Sukabumi – Semangat gotong royong terpancar jelas di halaman SDN Gunungbatu, Kampung Gunungbatu, Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi. Suasana tampak penuh gairah meskipun di bawah teriknya matahari pagi.

    Perangkat Desa Kebonpedes bersama puluhan warga, guru, dan orang tua siswa bahu-membahu merobohkan tiga ruang kelas yang kondisinya rusak parah dan sangat membahayakan keselamatan.

    Warga berjajar di bawah, memindahkan genteng satu per satu dengan hati-hati. Sementara di atas atap, beberapa warga tampak sigap menurunkan material genteng tua yang memang sudah mulai rapuh dan lapuk dimakan usia.

    Kegiatan ini bukan tanpa alasan. Tiga ruang kelas yakni Kelas IV, V, dan VI yang dibongkar itu sudah berdiri sejak lebih dari 30 tahun lalu dan disebut belum pernah tersentuh perbaikan dari pemerintah daerah.

    Struktur atap yang sudah miring dan kayu penyangga bangunan yang lapuk menjadi pertimbangan utama. Keputusan pembongkaran secara swadaya ini adalah inisiatif Pemerintah Desa untuk mencegah jatuhnya korban.

    “Kami sepakat untuk membongkar tiga ruang kelas yang rusak parah ini. Kami sangat khawatir nanti tiba-tiba roboh dan membahayakan anak-anak,” ujar Kepala Desa Kebonpedes Dadan Apriandani, Senin (20/10/2025).

    Dadan menegaskan, aksi bersama ini dilakukan setelah melalui musyawarah dengan Kepala Sekolah, Komite Sekolah, dan para orang tua siswa. “Jadi sebelum ada korban jiwa, kami bergerak bersama warga,” tambahnya.

    Menariknya, di tengah upaya swadaya tersebut, kabar baik datang beberapa waktu lalu. 

    Dadan menginformasikan bahwa Pemdes telah mendapat kepastian bantuan pembangunan tiga ruang kelas baru dari program CSR Yayasan Sehati.

    “Alhamdulillah, dua minggu lalu kami dapat kabar gembira. Insya Allah, program CSR melalui relawan Sehati akan membantu pembangunan tiga lokal baru ini,” ungkapnya. 

    Rencananya, pembangunan akan dimulai pada akhir Oktober 2025. Agus Sugianto, Ketua RT 02/RW 04 setempat sekaligus orang tua siswa, mengungkapkan kebanggaannya melihat antusiasme warga. 

    “Sekolah ini tempat anak-anak kami belajar, jadi sudah sepantasnya kami turut menjaga. Kami membuktikan kepedulian terhadap pendidikan tidak harus selalu menunggu bantuan,” kata Agus. 

    Gerakan kolektif yang dipelopori oleh Pemdes Kebonpedes ini menjadi simbol nyata bahwa keselamatan dan masa depan pendidikan anak-anak adalah tanggung jawab bersama. 

    Harapannya, pembangunan segera dimulai agar siswa dapat kembali belajar dengan aman dan nyaman.