Category: Liputan6.com Regional

  • 34 Orang Jadi Tersangka Pesta Seks Sesama Jenis di Surabaya, Ada Admin hingga Penyandang Dana

    34 Orang Jadi Tersangka Pesta Seks Sesama Jenis di Surabaya, Ada Admin hingga Penyandang Dana

    Liputan6.com, Jakarta – Penyidik Polrestabes Surabaya menetapkan 34 pria sebagai tersangka setelah penggerebekan pesta seks sesama jenis yang digelar secara tertutup di sebuah kamar hotel kawasan Surabaya. Penetapan ini dilakukan setelah pemeriksaan intensif terhadap seluruh peserta dan penyelenggara kegiatan.

    Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Edy Herwiyanto, menjelaskan bahwa para tersangka memiliki peran berbeda dalam kegiatan tersebut. Mereka terbagi dalam beberapa kategori, yakni penyandang dana, pengelola acara (admin), pembantu teknis, dan peserta.

    “Seluruhnya telah ditetapkan sebagai tersangka dan saat ini dalam proses penyidikan,” ujar Edy, Selasa (21/10/2025).

    Penggerebekan dilakukan pada Minggu dini hari (19/10) sekitar pukul 01.00 WIB oleh tim gabungan dari Sat Samapta, Polsek Wonokromo, dan Satreskrim Polrestabes Surabaya.

    Operasi ini berawal dari laporan warga yang mencurigai aktivitas tidak lazim di salah satu lantai hotel.

     

  • Detik-Detik Menegangkan Penggerebekan Bandar Narkoba dan Produsen Senpi di Lampung, Polisi Sempat Dihalangi Warga

    Detik-Detik Menegangkan Penggerebekan Bandar Narkoba dan Produsen Senpi di Lampung, Polisi Sempat Dihalangi Warga

    Liputan6.com, Lampung – Aksi penggerebekan bandar narkoba yang juga produsen senjata api rakitan di Lampung Tengah berlangsung menegangkan.

    Polisi yang hendak menangkap pelaku sempat diadang oleh warga setempat saat operasi berlangsung di Kampung Komering Agung, Kecamatan Gunung Sugih, pada Jumat sore (17/10/2025).

    Dalam rekaman video yang beredar, tampak puluhan warga memadati jalan dan pekarangan rumah, mencoba menghalangi petugas kepolisian yang membawa seorang pelaku.

    Beberapa anggota polisi terlihat berusaha menenangkan warga dan memberikan penjelasan agar situasi tetap terkendali.

    Kasat Reserse Narkoba Polres Lampung Tengah, AKP Eko Heri Susanto mengonfirmasi peristiwa tersebut. Dia bilang, meski sempat terjadi ketegangan, kondisi berhasil dikendalikan dan situasi kembali kondusif.

    “Benar, sempat terjadi perdebatan antara warga dan petugas di lokasi. Namun masyarakat dapat diberikan pengertian hingga akhirnya situasi kembali aman,” ujar Eko, Selasa (21/10/2025).

    Dalam operasi itu, polisi menangkap seorang pria berinisial RB (43), yang diketahui sebagai bandar sekaligus pembuat senjata api rakitan.

    Dari hasil penggeledahan di rumahnya, petugas menemukan sejumlah barang bukti narkotika serta peralatan yang diduga digunakan untuk merakit senjata api, termasuk jenis laras panjang.

    “Saat dilakukan pengembangan, diketahui bahwa tersangka tidak hanya terlibat dalam peredaran narkoba, tetapi juga aktif memproduksi senjata api rakitan,” katanya.

    Selain RB, polisi juga mengamankan seorang penyalahguna narkoba berinisial RZ, yang ikut diamankan di lokasi saat penangkapan berlangsung. Hasil pemeriksaan menunjukkan, RB telah beberapa kali merakit senjata api atas dasar pesanan.

    “Dari pengakuan tersangka, ia mengaku merakit senjata api berdasarkan permintaan, bersamaan dengan aktivitas peredaran narkotika yang dilakukannya,” ungkapnya.

    Polisi masih mendalami jaringan peredaran narkoba dan distribusi senjata api rakitan yang melibatkan tersangka. RB dan RZ kini ditahan di Mapolres Lampung Tengah untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

  • Kasus ISPA Capai 30 Ribu, Pemkot Medan Minta Warga Waspada

    Kasus ISPA Capai 30 Ribu, Pemkot Medan Minta Warga Waspada

    Liputan6.com, Medan Pemerintah Kota (Pemkot) Medan mengeluarkan imbauan kewaspadaan terhadap peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), yang berisi enam poin di mana menindaklanjuti kasus tersebut yang mencapai 30.592 kasus hingga September 2025.

     

    “Diperlukan kewaspadaan dini dari kita semua untuk mengantisipasi peningkatan kasus ISPA,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Iriyan Saputra, Selasa (21/10/2025).

    Dia mengimbau masyarakat untuk kembali meningkatkan kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan, antara lain menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit.

    Selain itu, lanjut Iriyan, meminta masyarakat di Kota Medan untk tidak menyentuh wajah dengan tangan yang tidak bersih, terutama area mata dan mulut, guna mencegah masuknya bakteri atau virus ke dalam tubuh.

    “Masyarakat juga diimbau berhenti merokok dan menghindari asap rokok, terutama pada ruang tertutup,” kata dia.

     

  • Sekolah Disegel Orang yang Mengaku Pemilik Lahan, Ratusan Siswa SD di Pamekasan Numpang Belajar di Rumah Warga

    Sekolah Disegel Orang yang Mengaku Pemilik Lahan, Ratusan Siswa SD di Pamekasan Numpang Belajar di Rumah Warga

     

    Liputan6.com, Pamekasan – Bangunan SDN 2 Tamberu Pamekasan Jatim disegel orang yang mengaku sebagai pemilik lahan. Imbasnya sebanyak 111 siswa SD tersebut terlantar dan terpaksa belajar di rumah-rumah warga.

    “Selain belajar di rumah warga, sebagian di antara mereka mulai hari ini terpaksa juga belajar di tenda darurat penanggulangan bencana,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan, Mohammad Alwi, Selasa (21/10/2025).

    Penyegelan sekolah SDN Tamberu 2 ini dilakukan oleh warga atas nama Ach Rasyidi yang mengaku sebagai ahli waris pemilik lahan yang ditempati lembaga pendidikan itu pada Minggu (19/10/2025).

    Menurut Alwi, penyegelan kali ini merupakan kali kedua. Sebelumnya pada Juni 2024 pemilik lahan juga melakukan penyegelan.

    Pemilik lahan bersedia membuka segel, setelah Pemkab Pamekasan menyatakan bersedia memberikan ganti rugi atas tanah yang ditempati lembaga pendidikan itu.

    “Saat ini, si Rasyidi yang merupakan ahli waris dari pemilik tanah sebelumnya yang ditempati SDN 2 Tamberu itu melakukan penyegelan lagi. Oleh karenanya untuk sementara waktu para siswa terpaksa numpang belajar di rumah warga terdekat dan tenda darurat,” katanya.

    Alwi menuturkan saat ini pihaknya tengah berupaya melakukan negosiasi dengan pemilik lahan agar bersedia membuka segel di sekolah itu demi keberlangsungan kegiatan belajar mengajar siswa.

    “Kami juga sudah melaporkan kasus ini ke Pemprov Jatim agar bisa mendapatkan solusi terbaik, terutama terkait keberlangsungan proses kegiatan belajar mengajar siswa,” katanya.

  • Cemburu Lihat Chat Pria Lain, Suami Bunuh Istri dan Rekayasa Kematian Seolah Gantung Diri

    Cemburu Lihat Chat Pria Lain, Suami Bunuh Istri dan Rekayasa Kematian Seolah Gantung Diri

    Liputan6.com, Jakarta Warga Desa Sumillan, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, digegerkan kematian tragis seorang ibu rumah tangga, Sri Yulianti, Sabtu (18/10/2025). Sri ditemukan tak bernyawa dengan selang terlilit di lehernya. Seolah mengakhiri hidupnya sendiri. 

    Suami Sri Yulianti, Yusdin menjadi orang yang pertama melaporkan kejadian itu kepada warga sekitar. Dia bersandiwara seolah kejadian itu murni bunuh diri. Padahal dialah yang telah membunuh istrinya secara sadis.

    Warga sekitar dan keluarga korban mulanya percaya kalau Sri Yulianti bunuh diri. Namun hasil olah TKP dan penyelidikan yang dilakukan polisi berkata lain. Polisi curiga Sri Yulianti dibunuh. Berdasar hasil visum, ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik di tubuh korban.

    “Hasil visum menunjukkan luka memar dan benturan keras di kepala, tanda-tanda jelas bahwa korban mengalami kekerasan fisik sebelum meninggal,” kata Kapolres Enrekang AKBP Hari Budiyanto, Selasa (21/10/2025).

    Satuan Reserse Kriminal Polres Enrekang melakukan penyelidikan mendalam. Termasuk memeriksa Yusdin, suami korban. Hingga akhirnya dia mengaku perbuatannya. Dia nekat menghabisi nyawa istrinya sendiri.

    “Setelah kami memeriksa beberapa saksi, kami akhirnya menyimpulkan bahwa ini adalah pembunuhan. Kami melakukan gelar perkara, menetapkan YD tersangka, dan menyita barang bukti. Bukti yang menguatkan antara lain keterangan saksi dan hasil visum et repertum terhadap korban,” jelas Hari.

  • Diduga Keracunan Jajanan Sekolah, 10 Siswa SD di Pringsewu Lampung Dilarikan ke Puskesmas

    Diduga Keracunan Jajanan Sekolah, 10 Siswa SD di Pringsewu Lampung Dilarikan ke Puskesmas

    Liputan6.com, Jakarta – Sebanyak 10 siswa SD Negeri 1 Sriwungu, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu, Lampung, dilarikan ke puskesmas setelah mengalami gejala dugaan keracunan makanan, Senin (20/10/2025).

    Kapolres Pringsewu, AKBP M. Yunnus membenarkan peristiwa tersebut. Seluruh siswa yang menjadi korban telah mendapat perawatan medis di UPT Puskesmas Banyumas dan kondisi mereka berangsur membaik.

    “Dari keterangan awal, para siswa membeli jajanan ringan sebelum upacara bendera dimulai. Tak lama setelah dikonsumsi, mereka mengeluh mual, pusing, dan perut perih. Saat ini, sepuluh anak masih dalam observasi tenaga medis,” ujar Yunnus, Selasa (21/10).

    Dia mengungkapkan, para siswa mengalami gejala seperti mual, pusing, sesak napas, dan nyeri perut setelah mengonsumsi jajanan ringan bermerek Tasty Long Stick Feila yang dibeli dari pedagang keliling di sekitar sekolah.

    Petugas kepolisian telah mengamankan satu bungkus sisa jajanan tersebut sebagai barang bukti. Polisi juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan BPOM untuk melakukan uji laboratorium guna memastikan kandungan produk itu.

    “Kita sudah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memastikan apakah ada bahan berbahaya dalam jajanan itu, sekaligus menelusuri asal-usul dan jalur distribusinya,” ungkap dia.

     

  • Dari Tangan-Tangan Warga, Tumbuh Kekuatan Desa: Cerita Inspiratif Koperasi Merah Putih

    Dari Tangan-Tangan Warga, Tumbuh Kekuatan Desa: Cerita Inspiratif Koperasi Merah Putih

    Liputan6.com, Jakarta Puluhan ibu Desa Sukawana, Curug, Kota Serang, Banten, memenuhi pekarangan depan rumah Ketua RT setempat, sejak pagi hari. Bukan sekadar bersantai. Mereka sedang menanti kedatangan ‘warung’ keliling membawa sembako dengan harga miring.

    Tak berselang lama, mobil pikap putih tiba. Bagian belakangnya sudah dimodifikasi. Ditambahkan jerjak besi dengan tinggi kira-kira satu meter dan ditutupi terpal kuning.

    Wajah kaum ibu mendadak semringah. Mereka segera beranjak dari tempat duduknya dan mendekati arah mobil berhenti. Antusias para ibu membuat sopir buru-buru turun dan membuka terpal. Di dalamnya, sudah tersusun lengkap sembako berbagai jenis. Antara lain, minyak, gula, telur ayam negeri. Semuanya dibandrol dengan harga murah.

    “Diborong-borong, murah-murah,” teriak sopir lewat pengeras suara

    Suasana mendadak riuh. Ibu-ibu bergerak cepat mengelilingi mobil. Mereka sibuk memilih bahan pangan akan dibeli. Sesekali terdengar celutukan agar barang tak diborong satu orang. Setelah puas berbelanja, ibu-ibu kemudian membayarkan pada seorang wanita yang bertindak sebagai kasir. Rupanya, ini kali kedua mobil bak putih membawa sembako masuk ke kampung mereka.

    Kegiatan sembako keliling ini rupanya digagas Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Sukawana, Curug, Kota Serang, Banten. Selain menawarkan sembako murah dengan cara menjemput bola, KKMP Sukawana juga sering mengadakan bazar murah keluar masuk perkampungan warga.

    “Macam-macam, untuk harga paket yang jelas sangat jauh dengan harga di warung, Minyak Kita saja kita jual untuk anggota cuma Rp 15.700. Beras SPHP yang 5kg, kita jual Rp 60.000, telur ayam sekilo nya itu Rp 26.000,” ujar Ketua KKMP Sukawana Curug, Saeful, saat berbincang dengan Liputan6.com melalui pesan elektroniknya, Kamis, (16/10/2025).

    Biasanya, mobil bak putih membawa sembako akan mendatangi perkampungan warga setiap hari Minggu. Sebelumnya, pihak koperasi akan menginformasikan ke pihak RT dan RW. Baru kemudian diteruskan ke warga. Pembentukan KKMP Sukawana Curug diinisiasi dari program Koperasi Merah Putih yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Sesuai Instruksi Presiden (Inpres) nomor 09 tahun 2025, koperasi ini bertujuan memperkuat perekonomian kerakyatan dan ketahanan pangan di lingkungan masyarakat kelurahan maupun pedesaan.

    Kick off program ini dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada 21 Juli 2025 lalu. Di momen itu, Prabowo meluncurkan kelembagaan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih. Mengutip data https://merahputih.kop.id/ per tanggal 17 Oktober 2025, di fase I ini, ada 82.066 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang sudah berbadan hukum. Rinciannya, 8.587 koperasi kelurahan berbadan hukum, dan 73.477 koperasi desa berbadan hukum.

    Prabowo mengibaratkan koperasi seperti sebuah lidi yang banyak. Bisa memperkuat ekonomi, utamanya bagi masyarakat desa. Konsep gotong royong menjadi kekuatannya.

    Saeful bercerita, KKMP Sukawana Curug kini memiliki anggota 300 lebih. Latar belakangnya beragam. Ada petani, pelaku UMKM, pedagang kecil, peternak, hingga karyawan. Selain mengadakan bazar sembako murah, KKMP Sukawana Curug juga aktif memberikan pelatihan manajemen administrasi, pendampingan hingga pelatihan bagi pelaku UMKM agar lebih berkembang lagi.

    “Kami juga mensuplai produk kemasan makanan UMKM, membina UMKM yang ingin tumbuh bersama koperasi, hingga memberikan pemahaman management administrasi usaha tingkat UMKM,” jelasnya.

    Sama dengan KKMP Sukawana, KKMP Tegal Maja di Banten juga belum menyediakan fasilitas peminjaman uang untuk anggotanya. Mereka memilih fokus menjual barang-barang kebutuhan dapur dengan harga murah. “Sudah ada simpanan tapi pinjam enggak dulu, simpan pinjam juga besar bunganya kan membebani masyarakat juga. Jadi itu kita hindari dulu,” ujar Kepala Desa Tegal Maja, Muhamad Iksan, kepada Liputan6.com.

    Simpanan yang dimaksud ada yang sifatnya wajib dan pokok. Simpanan pokok dan wajib bisa diambil ketika mereka keluar dari keanggotaan koperasi. Berapa besarannya, Iksan tak merinci. Namun menurut dia, Koperasi Tegal Maja sudah memiliki 300 anggota.

    Sejak beberapa bulan beroperasi, KKMP Tegal Maja sudah mendapatkan keuntungan. Tidak terlalu besar, tetapi buat mereka itu pencapaian yang baik di awal.

  • Aktivitas Vulkanik Menurun, Status Gunung Lokon di Tomohon Diturunkan ke Level Waspada

    Aktivitas Vulkanik Menurun, Status Gunung Lokon di Tomohon Diturunkan ke Level Waspada

    Liputan6.com, Jakarta – Aktivitas vulkanik Gunung Lokon di Kota Tomohon menunjukkan tanda-tanda penurunan. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara resmi menurunkan status gunung tersebut dari Level III (Siaga) menjadi Level II (Waspada) terhitung mulai Selasa, (21/10/2025), pukul 12.00 WITA.

    Meski begitu, masyarakat di sekitar gunung diimbau tidak menurunkan kewaspadaan. Dalam laporan resminya, Badan Geologi menegaskan bahwa potensi erupsi freatik (letusan akibat kontak uap air dan magma) masih dapat terjadi sewaktu-waktu, bahkan tanpa tanda peningkatan aktivitas yang signifikan.

    “Penurunan status bukan berarti aktivitas Gunung Lokon sepenuhnya berhenti. Erupsi freatik bisa muncul tiba-tiba dengan atau tanpa gejala awal,” tulis Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, dalam laporan resmi pada Selasa (21/10/2025).

    Pengamatan visual pada 1-20 Oktober 2025 menunjukkan asap kawah berwarna putih tipis hingga sedang dengan tinggi sekitar 30 meter dari puncak kawah Tompaluan. Kegempaan juga menurun bertahap: hanya tercatat 1 kali gempa vulkanik dangkal, 1 kali gempa vulkanik dalam, dan 2 kali gempa hembusan per hari menjelang akhir periode.

    Data RSAM (Real-time Seismic Amplitude Measurement) juga memperlihatkan tren penurunan energi, menandakan berkurangnya tekanan di bagian dangkal gunung. Namun, pelepasan gas dari permukaan masih terus terekam.

     

  • BMKG: Waspada Potensi Banjir Rob 6 Wilayah Pesisir Lampung pada 23-26 Oktober 2025

    BMKG: Waspada Potensi Banjir Rob 6 Wilayah Pesisir Lampung pada 23-26 Oktober 2025

    Antara lain, lanjut Andri, Karanganyar, Jawa Tengah (38.2°C), Majalengka, Jawa Barat (37.6°C), Boven Digoel, Papua (37.3°C), dan Surabaya, Jawa Timur (37.0°C).

    “Sementara di wilaya Jabodetabek pada dua hari belakangan, suhu maksimum di wilayah Jabodetabek mencapai 35°C dengan rincian Banten: 35.2 °C, Kemayoran: 33.4 – 35.2 °C, Halim: 34.0 – 34.9 °C, Curug: 33.5 – 34.6 °C, Tanjung Priok: 32.8 – 34.4 °C dan Jawa Barat (sekitar Jabodetabek): 33.6 – 34.0 °C,” terang dia.

    Andri menambahkan, situasi panas ekstrem ini juga bertepatan dengan masa pancaroba, yaitu peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, yang ditandai oleh suhu udara tinggi pada siang hari dan potensi hujan disertai petir serta angin kencang pada sore hingga malam hari.

    “Cuaca yang terjadi pada beberapa hari terakhir terasa panas dan terik, hal ini diakibatkan beberapa faktor diantaranya gerak semu matahari yang pada bulan Oktober sudah berada sedikit di selatan ekuator, sehingga wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan menerima penyinaran matahari yang lebih intens,” terang dia.

    “Selain itu, penguatan angin timuran yang membawa massa udara kering dari Benua Australia atau Australian Monsoon turut berkontribusi terhadap meningkatnya suhu udara di beberapa wilayah di Indonesia,” jelas Andri.

  • Cerita dari Desa, Kedaulatan Pangan Tak Lagi Sekadar Janji Pemerintah

    Cerita dari Desa, Kedaulatan Pangan Tak Lagi Sekadar Janji Pemerintah

    Liputan6.com, Jakarta Hamparan sawah di Desa Margo Rejo, Kecamatan Tegineneng, Lampung Tengah, menjadi harapan bagi para petani. Dari sana cerita bermula. Bulir-bulir padi tidak hanya penanda musim panen segera tiba, namun juga menyimpan kabar bahagia.

    Sukacita itu terlihat di wajah Haryadi, seorang petani yang belum genap berusia 30 tahun. Hasil panen padi kali ini mengakhiri puasa duka. Produksi melimpah ditambah harga jual yang bagus.

    “Harga padi sekarang tinggi Rp 8.000. Kami seneng banget,” kata Haryadi membuka cerita kepada Liputan6.com, Selasa (14/10/2025).

    Sudah lima tahun Haryadi menjadi petani, menggantikan orang tua yang sudah tidak kuasa lagi karena faktor usia. Ilmu bertanam pun dia dapat dari keduanya.

    Haryadi memilih padi jenis Impari 32 untuk ditanam. Varietas ini memiliki keunggulan produktivitas tinggi, bisa mencapai 8,42 ton per hektare GKG alias gabah kering giling dan tahan hama penyakit.

    Menjadi petani tentu tidak selamanya mulus. Haryadi berkisah, salah satu kendala utama yang dihadapi adalah pupuk. Tiga tahun lalu, para petani didera kelangkaan pupuk. Di mana-mana stok habis, kalaupun ada jumlahnya sangat terbatas dan mahal.

    Mau tidak mau, petani dipaksa memutar otak. Haryadi mengakali dengan penggunaan kohe alias pupuk kandang untuk menambah nutrisi tanah sebelumm ditanam padi.

    Namun cerita pahit itu telah berganti. Kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam mengatur ulang distribusi pupuk, telah dirasakan petani. Pupuk NPK Phonska hingga Urea kini dengan mudah didapat.

    “Saat ini mudah dapat pupuk, enggak kaya 3 tahun lalu, saya cari pupuk susah banget. Tapi sekarang alhamdulillah mudah dapetin pupuk subsidi,” tutur Haryadi.

    Tidak bisa dipungkiri, kondisi ini menjadi angin segar. Para petani yang sebelumnya berpaling, kini kembali menanam padi.

    “Petani juga banyak sekarang di Tegineneng yang mulai tanam padi, kami senang karena harganya lagi bagus. Saya bukan untuk makan saja berasnya, tapi saya jual lagi. Kalau di sini kan setahun dua kali panen,” ucapnya.

    Tidak beda dengan Haryadi, Agus Pujiyanto, petani di Desa Fajar Baru, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan juga bersenandung bahagia. Berbagai bantuan dari pemerintah telah dia terima.

    “Alhamdulillah bantuan dari pemerintah, dapat bibit padi, terus ada juga pupuk subsidi,” tutur Agus.

    Agus sudah 10 tahun menggeluti profesi sebagai petani. Dia ikut tergabung dalam kelompok tani. Ini juga menjadi akses bagi para petani untuk mendapatkan bantuan pemerintah.

    “Dari zaman Pak Prabowo ini, kami enggak kebingungan lagi untuk cari pupuk, dan untuk alat-alat pertanian juga dapat dari pemerintah,” ujarnya.

    Bagi Agus, menjadi petani bukan hanya berhenti pada kalkulasi ekonomi. Namun juga perasaan bangga bisa membantu pemerintah dalam menyediakan stok pangan. Terlebih saat ini pemerintah menargetkan swasembada pangan di sektor beras dalam tiga bulan ke depan.

    “Sukanya, kita bisa menyediakan pangan membantu pemerintah untuk masyarakat di wilayah masing-masing,” pungkasnya.