Category: Liputan6.com Regional

  • Hewan Ternak Terpapar Radioaktif Cesium 137 di Cikande Akan Dimusnahkan, Pemkab Siapkan Ganti Rugi

    Hewan Ternak Terpapar Radioaktif Cesium 137 di Cikande Akan Dimusnahkan, Pemkab Siapkan Ganti Rugi

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang menyatakan hewan ternak yang diduga terpapar radioaktif Cesium 137 di wilayah Cikande akan dimusnahkan. Pemkab juga memastikan akan memberikan ganti rugi bagi hewan ternak yang terdampak.

    Langkah ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan hewan-hewan tersebut dikonsumsi masyarakat.

    Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan indikasi adanya hewan ternak yang terpapar radioaktif. Namun, untuk memastikan keamanan secara menyeluruh, sampel akan dikirim dan diperiksa lebih lanjut di fasilitas laboratorium di Serpong, Tangerang, Banten.

    “Kalau ternak akan berbeda perlakuannya, karena ternak ada yang terhirup masuk kedalam, dikhawatirkan di dalamnya. Kemarin ada kesepakatan, mungkin ternak akan dimusnahkan, nanti diganti dari pemerintah daerah,” ujar Sekda Kabupaten Serang, Zaldi Dhuhana, di Puskesmas Cikande, Kabupaten Serang, Banten, Selasa, (22/10/2025).

    Rencananya bakal ada tiga gelombang relokasi, mengikuti pola kerja dekontaminasi yang dilakukan tim gabungan dari BRIN, Bapeten, Brimob Polri, Kementrian Lingkungan Hidup (LH) hingga TNI AD.

    Nantinya yang di relokasi berjumlah 30 Kepala Keluarga (KK), untuk gelombang pertama ada 19 KK dengan jumlah 64 orang.

     

  • Pembakaran Barbuk Mahkota Cenderawasih Picu Kerusuhan di Boven Digoel Papua

    Pembakaran Barbuk Mahkota Cenderawasih Picu Kerusuhan di Boven Digoel Papua

    Liputan6.com, Boven Digoel – Unjuk rasa di Tanah Merah, ibu kota Boven Digoel Papua, pada Rabu (22/10/2025), berakhir ricuh dan memantik penjarahan toko.

    Aksi unjuk rasa itu mulanya dipicu pemusnahan mahkota Burung Cenderawasih oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua di Jayapura.

    Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Cahyo Sukarnito menjelaskan, usai kejadian di BBKSDA terjadi gelombang unjuk rasa di beberapa wilayah, salah satunya Boven Digoel.

    “Aksi massa di Boven Digoel diduga disusupi sekelompok orang yang ingin mengganggu keamanan daerah setempat. Akibatnya dalam aksi unjuk rasa terjadi penyerangan terhadap polisi hingga penjarahan,” kata Cahyo.

    Dua orang polisi yang terluka karena terkena sabetan senjata tajam, anak panah, lemparan batu dan balok.

    “Kedua polisi masih dalam perawatan di RSUD setempat,” katanya.

    Sedangkan pemilik toko yang mengalami penjarahan, memilih menyelamatkan diri ke lokasi yang lebih aman. 

    Pemusnahan Mahkota Burung Cenderawasih

    Sehari sebelumnya, BBKSDA di Jayapura memusnahkan 8 mahkota Burung Cenderawasih. Video pemusnahan barang bukti patroli dengan cara dibakar menjadi viral, lantaran mahkota Burung Cenderawasih dianggap sakral oleh masyarakat Papua. Mahkota tersebut hanya boleh digunakan oleh kepala suku dan Ondoafi. 

    Banyak komentar dari masyarakat Papua yang menyayangkan pemusnahan mahkota dengan cara dibakar. Seharusnya, mahkota itu diserahkan kepada museum atau Lembaga adat lainnya agar tak disalahgunakan

    Sementara BBKSDA dalam klarifikasinya menjelaskan, pemusnahan sejumlah barang bukti, termasuk mahkota Burung Cenderawasih adalah hasil Patroli Terpadu selama tiga hari, mulai 15–17 Oktober 2025 yang melibatkan 74 personel dari berbagai instansi, antara lain Polda Papua, TNI, Dinas Kehutanan, Balai Karantina, dan Kesyahbandaran Jayapura. 

    Dalam patroli tersebut ditemukan 58 ekor satwa dilindungi hidup dan 54 opset satwa mati berhasil diamankan, termasuk tiga opset Burung Cenderawasih kecil, 8 mahkota Cenderawasih, serta aksesori berbahan bulu seperti sisir dan tusuk konde.

    Barang-barang tersebut dimusnahkan sesuai dengan Peraturan Menteri LHK No.P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/ 2017, dengan pertimbangan hukum dan permintaan sebagian pemilik barang agar tidak disalahgunakan.

     

  • Ini Pengakuan Kekasih Gelap yang Potong Alat Kelamin Sang Pacar: Antara Penyesalan dan Dendam

    Ini Pengakuan Kekasih Gelap yang Potong Alat Kelamin Sang Pacar: Antara Penyesalan dan Dendam

    Liputan6.com, Jakarta Polisi menahan dan menetapkan seorang janda berinisial WI (28) sebagai tersangka karena memotong alat kelamin pacarnya KN (32). Meski mengaku menyesal, dia tidak menampik adanya kemarahan pada sang kekasih.

    “Spontan saja saya mau potong kemaluan dia (korban), biar dia engga bisa bermain dengan wanita lain lagi. Biar kapok. Iya sedikit nyesel, tapi ada puasnya juga,” ujar IW ketika jumpa pers di Mapolresta Bandar Lampung, Rabu siang (22/10/2025). 

    IW sakit hati kepada korban yang telah beristri namun masih doyan selingkuh dengan wanita lain. Dia kesal karena kekasihnya juga menjalin hubungan dengan banyak perempuan.

    “Kesel juga, selama saya sama dia (pacaran), saya sakit hati, tersiksa batin saya, selalu dibohongi, selalu diselingkuhi, udah punya saya, tapi masih main sana-sini, jajan dengan wanita lain, wanita mana yang engga sakit hati,” ungkapnya. 

    IW mengaku berpacaran dengan KN sejak Oktober 2019. Dia mengetahui saat sang kekasih meninggalkannya dan menikahi perempuan lain. IW semakin kecewa karena sang kekasih yang sudah memiliki istri, justru menjalin hubungan dengan banyak perempuan lain.

    “Dia nikah sama perempuan lain saya tahu, tapi dia juga masih suka selingkuh sama cewek lain, jadi saya engga terima,” ungkapnya.

  • Bau Korupsi Pajak Rakyat di Sukabumi, PBB Puluhan Miliar Mandek Diduga Jadi ‘Mainan’ Aparat Desa

    Bau Korupsi Pajak Rakyat di Sukabumi, PBB Puluhan Miliar Mandek Diduga Jadi ‘Mainan’ Aparat Desa

    Dari hasil analisis awal yang dilakukan oleh Kejaksaan, muncul dugaan kuat adanya penyalahgunaan. 

    Pihak Kejari menduga sebagian dana PBB yang sudah ditarik dari masyarakat, yang seharusnya disetorkan ke kas daerah, justru digunakan untuk kepentingan lain oleh aparat desa.

    “Hasil analisa sementara, uang PBB itu kemungkinan besar digunakan oleh kepala desa atau perangkat desanya,” terang dia. 

    Ia menegaskan, penyelidikan akan difokuskan pada pertanggungjawaban di tingkat perangkat pemerintahan desa.

    Tunggakan yang terjadi bukan dalam jumlah yang sedikit. Kejaksaan mencatat, setoran PBB dari ratusan desa tersebut masih jauh di bawah target, bahkan persentasenya belum mencapai 50 persen dari kewajiban yang ditetapkan. 

    Padahal, kewajiban ini merupakan bagian dari tanggung jawab mutlak pemerintah desa dalam mendukung PAD.

     

  • Pria Asal Bogor Ceburkan Diri ke Laut dari Kapal Feri, Dipicu Depresi Ribut Sama Istri

    Pria Asal Bogor Ceburkan Diri ke Laut dari Kapal Feri, Dipicu Depresi Ribut Sama Istri

     

    Liputan6.com, Bali – Motif pria berinisial AR (29), warga  Bogor, Jawa Barat, nekat menceburkan diri ke laut dari atas KMP Dharma Ferry VIII saat berlayar menuju Pelabuhan Padangbai, Kabupaten Karangasem, Bali, akhirnya terkuak. Polisi menyebut, tindakan nekat yang dilakukan AR dipicu masalah keluarga.

    Kasi Humas Polres Karangasem Ipda I Nengah Artono sebelumnya mengatakan, AR melompat ke laut di perairan Bali tepatnya pada koordinat 08°33’322” S / 155°30’972”, Selasa pagi (21/10/2025), sekitar pukul 06.30 Wita.

    “Iya, benar ada penumpang yang menceburkan diri dari atas kapal feri,” kata Ipda Artono dikutip dari Merdeka, Rabu (22/10/2025).

    Kejadian tersebut bermula saat AR, berangkat dari Pelabuhan Lembar, Nusa Tenggara Barat, menuju Padangbai. Saat kapal hampir tiba di perairan tujuan, seorang saksi melihat pria yang bekerja sebagai sopir truk tiu tiba-tiba melompat ke laut dan langsung berteriak meminta pertolongan.

    Mengetahui kejadian itu, Kapten KMP Dharma Ferry VIII, Sunaryo, segera memutar haluan dan memerintahkan anak buah kapal (ABK) menurunkan sekoci untuk melakukan pencarian. Sekitar pukul 06.55 Wita, korban berhasil dievakuasi dan dinaikkan ke kapal dalam kondisi pingsan.

    Menurut petugas kapal Suliyandi, korban masih bernyawa namun tak sadarkan diri. Kapal kemudian bersandar di Dermaga II Pelabuhan Padangbai pukul 07.25 WITA, dan AR langsung dibawa ke Puskesmas Manggis I menggunakan ambulans KKP Padangbai untuk penanganan medis.

    “Korban sempat pingsan, tapi kini sudah sadar dan berangsur membaik. Ia sudah bisa diajak berkomunikasi,” ujar Artono.

    Polisi menyebut, tindakan nekat AR diduga dipicu masalah keluarga.

    “Sebab kejadian, korban depresi karena ada masalah keluarga atau masalah dengan istri. Korban dalam keadaan selamat namun sempat pingsan, tetapi sekarang sudah berangsur-angsur membaik dan dapat diajak komunikasi atau observasi di Puskesmas Manggis 1,” ujarnya.

  • Pria yang Alat Kelaminnya Dipotong Pacar Saat Berhubungan Jalani Operasi, Begini Kondisinya

    Pria yang Alat Kelaminnya Dipotong Pacar Saat Berhubungan Jalani Operasi, Begini Kondisinya

    Sebelumnya, seorang wanita berinisial WI (28) memotong kemaluan kekasihnya, KN (32), saat berhubungan intim di Lapangan Baruna, Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung, Minggu (19/10/2025).

    Kapolsek Panjang, Kompol Martono mengungkapkan bahwa tersangka dan korban sudah saling kenal sejak awal tahun 2019. Kedunya memiliki hubungan spesial.

    “Keduanya pada 2019 awal kenalan dan berpacaran. Namun pada 2019 akhir, korban ini menikah dengan wanita lain. Hal ini sudah diketahui oleh tersangka,” kata Martono, Selasa (21/10).

    Meski telah menikah, korban kerap menjalin hubungan layaknya suami istri dengan tersangka. Korban pun disebut bersedia menafkahi tersangka selama berhubungan tersebut.

    “Dalam perjalanan hubungan itu, korban ini sudah ada janji untuk menafkahi tersangka, setiap seminggu itu tersangka diberi Rp 200 ribu. Tapi beberapa hari terakhir, tersangka tidak dikasih uang dan ketahuan memiliki hubungan spesial dengan wanita yang lain,” tuturnya.

    Selain itu, korban pun merasa iri setiap melihat unggahan istri korban di media sosial, yang baru saja dibelikan sepeda motor dan uang.

    “Jadi tersangka ini timbul rasa iri ketika melihat unggahan istri sah korban yang dibelikan motor oleh korban. Sementara tersangka sudah jarang diberi uang, jadi korban iri dan kesal sehingga melakukan tindakan tersebut (memotong alat kelamin korban),” bebernya.

    Bahkan, dari keterangan tersangka pula diketahui bahwa korban ini doyan selingkuh dengan wanita lain, selain dengan WI dan istri sahnya. Kelakuan korban yang sering selingkuh dengan wanita lain ini pula menambah amarah tersangka.

  • Saling Lapor Rektor Vs Dosen UNM soal Chat Mesum: Polisi Tunggu Saksi Ahli Komdigi

    Saling Lapor Rektor Vs Dosen UNM soal Chat Mesum: Polisi Tunggu Saksi Ahli Komdigi

    Liputan6.com, Makassar – Subdit Tindak Pidana Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulsel masih terus menyelidiki kasus dugaan chat mesum yang diduga dilakukan Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Karta Jayadi, terhadap salah seorang dosen perempuan berinisial QDB.

    Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel, Kombes Pol Dedi Supriyadi, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi ahli dalam kasus tersebut.

    “Untuk kasus di UNM masih tahap penyelidikan. Kita sudah menghadirkan saksi ahli, yaitu ahli hukum pidana dan ahli bahasa,” kata Dedi, Rabu (22/10/2025).

    Ia menambahkan, saat ini penyidik tengah menunggu kehadiran saksi ahli dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk dimintai keterangan terkait dugaan chat mesum yang dikirimkan Karta Jayadi kepada QDB.

    “Kita tunggu dari Komdigi. Komdigi ini kan instansi plat merah, jadi kita masih menunggu waktu dari mereka,” jelasnya.

    Dedi juga menyebutkan, pihaknya baru bisa menentukan apakah perbuatan Rektor UNM tersebut tergolong sebagai tindak pidana atau tidak setelah pemeriksaan saksi ahli selesai.

    “Setelah itu (pemeriksaan saksi ahli) baru kita akan gelar perkara. Tinggal satu langkah lagi. Dari hasil gelar perkara nanti baru bisa diketahui hasilnya,” ucapnya.

    Ia menegaskan bahwa penyidik Tipidsiber saat ini telah memanggil Rektor UNM Prof Karta Jayadi dan dosen QDB untuk melengkapi Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

    Apalagi sebelumnya, kedua belah pihak diketahui saling melapor. QDB melaporkan Prof Karta Jayadi atas dugaan pelecehan seksual dan verbal melalui pesan singkat, sementara pihak Karta Jayadi melaporkan QDB atas dugaan pencemaran nama baik.

    “Intinya mereka sudah diperiksa. Kedua belah pihak sudah kami mintai keterangan,” pungkas Dedi.

     

  • Saling Lapor Rektor Vs Dosen UNM soal Chat Mesum: Polisi Tunggu Saksi Ahli Komdigi

    Saling Lapor Rektor Vs Dosen UNM soal Chat Mesum: Polisi Tunggu Saksi Ahli Komdigi

    Liputan6.com, Makassar – Subdit Tindak Pidana Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulsel masih terus menyelidiki kasus dugaan chat mesum yang diduga dilakukan Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Karta Jayadi, terhadap salah seorang dosen perempuan berinisial QDB.

    Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel, Kombes Pol Dedi Supriyadi, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi ahli dalam kasus tersebut.

    “Untuk kasus di UNM masih tahap penyelidikan. Kita sudah menghadirkan saksi ahli, yaitu ahli hukum pidana dan ahli bahasa,” kata Dedi, Rabu (22/10/2025).

    Ia menambahkan, saat ini penyidik tengah menunggu kehadiran saksi ahli dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk dimintai keterangan terkait dugaan chat mesum yang dikirimkan Karta Jayadi kepada QDB.

    “Kita tunggu dari Komdigi. Komdigi ini kan instansi plat merah, jadi kita masih menunggu waktu dari mereka,” jelasnya.

    Dedi juga menyebutkan, pihaknya baru bisa menentukan apakah perbuatan Rektor UNM tersebut tergolong sebagai tindak pidana atau tidak setelah pemeriksaan saksi ahli selesai.

    “Setelah itu (pemeriksaan saksi ahli) baru kita akan gelar perkara. Tinggal satu langkah lagi. Dari hasil gelar perkara nanti baru bisa diketahui hasilnya,” ucapnya.

    Ia menegaskan bahwa penyidik Tipidsiber saat ini telah memanggil Rektor UNM Prof Karta Jayadi dan dosen QDB untuk melengkapi Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

    Apalagi sebelumnya, kedua belah pihak diketahui saling melapor. QDB melaporkan Prof Karta Jayadi atas dugaan pelecehan seksual dan verbal melalui pesan singkat, sementara pihak Karta Jayadi melaporkan QDB atas dugaan pencemaran nama baik.

    “Intinya mereka sudah diperiksa. Kedua belah pihak sudah kami mintai keterangan,” pungkas Dedi.

     

  • Mahasiswa Unud Pengolok Kematian Timothy Minta Maaf, tapi Sanksi Berat Menanti

    Mahasiswa Unud Pengolok Kematian Timothy Minta Maaf, tapi Sanksi Berat Menanti

    Liputan6.com, Bali – Kasus dugaan perundungan atau bullying terhadap mendiang mahasiswa Universitas Udayana, Timothy (22) terus bergulir. Setelah percakapan bernada olok-olok atas kematian Timothy tersebar luas di media sosial, sejumlah mahasiswa yang disebut terlibat akhirnya menyampaikan permintaan maaf, termasuk mahasiswi Fakultas Kedokteran (FK) Unud, Calista Amore Manurung.

    Calista merupakan salah satu terduga pelaku yang disebut ikut berkomentar dalam grup percakapan WhatsApp yang viral beberapa waktu lalu. Dalam tangkapan layar yang beredar, Calista menuliskan kalimat “gak berasa lantai 2 mah” setelah kematian Timothy, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unud.

    Melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya, @calistaamoree, pada Senin (20/10/2025), Calista menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga mendiang dan mengaku menyesal atas perbuatannya.

    “Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga almarhum Timothy. Saya menyesal atas tindakan dan ucapan saya,” ujarnya dalam video tersebut.

    Namun, permintaan maaf tersebut justru memicu reaksi beragam di media sosial. Sejumlah warganet menilai penyesalan yang disampaikan Calista tidak tulus dan datang setelah tekanan publik meningkat.

    Sementara itu, Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan Kemenkes, Azhar Jaya, menyatakan bahwa mahasiswa terduga pelaku perundungan tidak akan diterima menjalani program co-assistance (koas) di RSUP Prof. Ngoerah Bali.

    Ia mengatakan, “sudah ada kesepakatan antara RS Ngoerah Bali dan FK Universitas Udayana (Unud) untuk mengembalikan mahasiswa pelaku kasus bullying Timothy ke kampus untuk ditindaklanjuti.”

     

  • Begal Bersenjata Api Tembak Warga yang Istirahat di Pinggir Jalan Cianjur, Motor Dibawa Kabur

    Begal Bersenjata Api Tembak Warga yang Istirahat di Pinggir Jalan Cianjur, Motor Dibawa Kabur

    Setelah itu, saksi membawa IS ke puskesmas terdekat. Namun, karena luka tembaknya cukup serius, korban dirujuk ke RSDH Cianjur.

    “Kami sudah mengumpulkan keterangan dari para saksi yang menemukan korban berlumuran darah dan sepedanya hilang. Kami telah mengerahkan anggota untuk memburu dan menangkap pelaku yang diduga melarikan diri ke wilayah hukum Bogor,” ujarnya.

    Polisi juga telah berkoordinasi dengan Polres Cianjur dan Polres Bogor untuk mempersempit ruang gerak pelaku yang diketahui beraksi menggunakan senjata api.

    Arif menegaskan tidak akan ragu mengambil tindakan tegas terukur jika keselamatan petugas terancam. Untuk mencegah kejadian serupa, polisi meningkatkan intensitas patroli di titik-titik rawan kriminal di sepanjang jalur alternatif Jonggol-Cianjur dengan penambahan jadwal patroli dari pagi hingga dini hari.

    “Kami memperkuat patroli di area rawan kriminalitas dan kekerasan jalanan. Selain itu, kami juga mengimbau masyarakat untuk lebih meningkatkan keamanan lingkungan, terutama pada malam hari, dengan aktif melaksanakan ronda malam,” tegasnya.