Category: Liputan6.com Regional

  • Kisah Remaja Pemulung Viral, Dinas P3A Lampung Tegaskan Tak Ada Bully dan Pastikan Gina Sekolah Lagi

    Kisah Remaja Pemulung Viral, Dinas P3A Lampung Tegaskan Tak Ada Bully dan Pastikan Gina Sekolah Lagi

    Sebagai janda dengan enam anak, Misna hidup serba kekurangan. Setiap hari ia mencari rongsokan dan botol bekas untuk dijual. Penghasilannya sekitar Rp 600 ribu per bulan, itu pun sebagian habis untuk membayar kontrakan Rp 300 ribu.

    “Kadang tiga hari kami nggak makan. Anak saya yang kerja kirim Rp 500 ribu buat beli beras,” ucapnya.

    Dia berharap pemerintah bisa membantu anak-anak miskin agar tetap sekolah, termasuk membantu mengurus dokumen administrasi seperti akta kelahiran dan kartu keluarga bagi anak bungsunya yang baru berusia enam tahun.

    “Saya ingin anak-anak saya sekolah tinggi, jangan seperti saya yang cuma sampai kelas 4 SD,” kata Misna.

    Sementara itu, Wakil Kepala SMP Negeri 13 Bandar Lampung Abdul Rohman membantah bahwa pihak sekolah mengeluarkan Gina.

    “Sekolah tidak pernah mengeluarkan Gina. Kami masih memantau dia, bahkan pernah lihat dia memulung di daerah Kemiling,” kata Abdul.

    Abdul menjelaskan, pihak sekolah telah berupaya menyalurkan Gina ke Program Kejar Paket B (PKBM) agar tetap bisa mendapatkan ijazah setara SMP.

    “Kami arahkan ke PKBM supaya dia bisa lanjut sekolah. Sekolah kami ini ramah anak, bahkan ada satgas dan program anti-bullying,” klaimnya.

    Menurut Abdul, Gina sempat menghilang dari sekolah setelah tantenya yang dulu mengasuhnya sejak bayi, meninggal dunia.

    “Mungkin dia minder dan akhirnya tak masuk lagi. Kami tetap berharap dia mau ikut PKBM supaya bisa terus belajar,” jelas Abdul.

  • Maling Beraksi di Dapur MBG Sukabumi, Motor Raib dalam Hitungan Detik

    Maling Beraksi di Dapur MBG Sukabumi, Motor Raib dalam Hitungan Detik

    Liputan6.com, Sukabumi – Seorang petugas di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Warnasari 2, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, dikabarkan kehilangan sepeda motornya akibat aksi pencurian yang sangat cepat. 

    Motor Beat Street tahun 2023 milik petugas berinisial EF (18) dari tim pemorsian MBG raib digasak maling hanya dalam durasi 42 detik.

    Insiden ini terjadi pada Senin (20/10) dini hari, tepatnya pukul 04.22 WIB. Menurut petugas keamanan SPPG Warnasari 2, Ergis Pardiswana, sebagian karyawan tengah memanfaatkan waktu istirahat mereka untuk menunaikan salat subuh saat kejadian berlangsung.

    “Ketika kejadian, saya sedang salat. Waktu istirahat rutin kami memang jam 4 sampai jam 5, sekalian salat subuh. Pelaku butuh sekitar 42 detik saja untuk membawa kabur motor,” kata Ergis pada Kamis malam (23/10/2025).

    Meskipun motor tersebut telah dipasang kunci ganda, pelaku terekam CCTV menunjukkan keterampilan yang tinggi. Motor itu berhasil dibobol dengan cepat menggunakan kunci T.

    “Pelakunya sangat profesional, hanya 42 detik motor sudah bisa diambil,” ujarnya.

    Aksi pencurian sepeda motor ini sempat terekam kamera pengawas (CCTV). Dari rekaman terlihat, seorang terduga pelaku sudah mondar-mandir di lokasi sejak pukul 00.30 WIB dengan wajah ditutupi masker hitam.

    “Awalnya tidak ada yang curiga, tapi gerak-geriknya mencurigakan. Caranya berjalan agak berbeda dan mukanya tertutup masker. Kami berasumsi dia sudah mengintai area sejak jauh-jauh hari,” jelasnya. 

    Ia juga menduga pelaku beraksi secara berkelompok, dengan adanya rekan yang menunggu di luar area.

     

  • Kapal Misterius Terbakar Hebat di Perairan Bintan, Kru Hilang Tanpa Jejak

    Kapal Misterius Terbakar Hebat di Perairan Bintan, Kru Hilang Tanpa Jejak

    Liputan6.com, Bintan – Sebuah kapal kayu tanpa nama dilaporkan terbakar hebat di perairan Tanjung Sauh, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (23/10).

    Insiden ini sontak menarik perhatian warga dan nelayan di sekitar pelabuhan penumpang Bulang Linggi, Tanjung Uban. Kobaran api dari kapal terlihat jelas dari daratan, sementara kepulan asap hitam membumbung tinggi di tengah laut.

    Sejumlah Kapal Negara (KN) dari Sarotama P.112 milik Pangkalan Pengawasan Laut dan Pelayaran (PLP) Kelas IIA Tanjung Uban dikerahkan untuk memadamkan api, dibantu oleh tugboat milik Pertamina.

    “Api sudah padam, namun kapal tidak bisa diselamatkan. Kapal tenggelam di lokasi kejadian,” ungkap Kepala PLP Kelas IIA Tanjung Uban, Sugeng Riyono, Kamis (23/10).

    Sugeng menuturkan, pihaknya belum mengetahui pasti muatan kapal tersebut. Saat kebakaran terjadi, fokus utama petugas adalah upaya pemadaman dan penyelamatan. Namun hingga proses pemadaman selesai, awak kapal belum ditemukan.

    “Kru-nya belum diketahui keberadaannya. Apakah sempat melompat ke laut atau masih di kapal, belum ada keterangan. Mudah-mudahan tidak ada korban jiwa,” ujarnya. 

     

  • Makam Bocah 4 Tahun yang Meninggal Disiksa Ibu Tiri Dibongkar, Polisi Temukan Penyiksaan Mengerikan

    Makam Bocah 4 Tahun yang Meninggal Disiksa Ibu Tiri Dibongkar, Polisi Temukan Penyiksaan Mengerikan

    Penganiayaan terungkap saat korban yang sudah dinyatakan meninggal dunia, dibawa ke rumah kakeknya. Saat dilakukan pemulasaraan atau memandikan jenazah, amil pemandi jenazah merasa curiga melihat kondisi tubuh korban.

    “Saat memandikan jenazah sepertinya meninggal tidak wajar, adanya luka pada korban,” ucap Made.

    Polisi meminta keterangan kedua orang tua korban. Akhirnya, ibu tiri korban mengakui akan perbuatannya telah melakukan penganiayaan.

    “Ya ibu tiri (tersangka), ibu tiri dari korban,” jelas Made.

    Polres Metro Depok sedang meminta keterangan dari ayah korban dan tersangka, untuk mengungkap motif penganiayaan hingga korban meninggal dunia. Berdasarkan keterangan sementara, korban sempat mengeluhkan rasa sakit usai dilakukan penganiayaan.

    “Selama kurang lebih tiga hari itu korban diketahui telah disiksa ataupun dilakukan penganiayaan, sehingga setelah hari keempat diketahui korban sudah meninggal,” terang Made.

    Korban mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya. Terlihat di bagian badan, punggung, dada, dan wajah.

    “Sampai saat ini kami informasikan ada satu barang bukti yang kami amankan, yaitu sebilah sapu. Diduga pelaku melakukan penganiayaan dengan cara memukul,” ungkap Made.

    Polres Metro Depok telah mengamankan tersangka dan ayah korban untuk dimintai keterangan. Polres Metro Depok akan berusaha mengungkap alasan kekerasan dilakukan terhadap korban hingga meninggal dunia.

    “Untuk korban sudah dimakamkan di daerah Bojonggede dan mungkin untuk keperluan autopsi, kami akan lakukan proses lebih lanjut,” tutup Made.

  • Kasus Pembobolan Laundry Ungkap Pencurian Koleksi Museum Cakraningrat Bangkalan

    Kasus Pembobolan Laundry Ungkap Pencurian Koleksi Museum Cakraningrat Bangkalan

    Liputan6.com, Bangkalan – Keberhasilan polisi dari Unit Resmob Satreskrim Polres Bangkalan menggagalkan upaya pencurian di sebuah usaha laundry, justru menguak kasus yang lebih besar, yaitu pencurian koleksi bersejarah milik Museum Cakraningrat.

    Satu dari dua pencuri yang ditangkap, ternyata adalah pelaku pencurian puluhan artefak di Museum Cakraningrat.

    Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bangkalan, Ajun Komisaris Hafid Dian Maulidi menceritakan peristiwa pembobol usaha laundry terjadi Rabu dini hari (22/10/2025).

    Malam itu, tim Resmob sedang berpatroli di kawasan Jalan Jokotole, Kelurahan Kraton dan menjumpai aktivitas mencurigakan dua orang pria yang tengah membobol sebuah toko.

    “Saat dihampiri petugas, pelaku sempat melarikan diri, tapi berhasil kami tangkap,” kata Hafid, Kamis (23/10/2025).

    Salah satu pelaku yang tertangkap adalah Herman Taufik (40). Polisi kemudian menggeledahan rumahnya. Di sanalah poliai menemukan sejumlah piring keramik antik yang ternyata bukan barang biasa.

    Setelah ditelusuri, piring-piring itu adalah bagian dari koleksi Museum Cakraningrat yang hilang beberapa waktu sebelumnya.

    “Piring tersebut merupakan peninggalan Dinasti Ming, dan termasuk dalam daftar benda bersejarah yang dilaporkan hilang,” kata Hafid.

     

  • Ancaman Eksploitasi Air Tanah di Mamminasata

    Ancaman Eksploitasi Air Tanah di Mamminasata

    Pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (DJMBP) juga telah melakukan berbagai kegiatan pemantauan air tanah, meliputi kondisi muka air, debit aliran, kualitas air, serta dampak lingkungan di sekitar sumber air tanah.

    Sejak tahun 2006, DJMBP membangun sumur pantau di kawasan industri termasuk di Makassar, Maros, dan Gowa. Pemantauan dilakukan berbasis Cekungan Air Tanah (CAT), seperti CAT Maros–Pangkep dan CAT Gowa–Takalar, untuk memastikan pengelolaan sumber daya air tanah lebih terukur dan berkelanjutan.

    Pendekatan berbasis CAT memungkinkan setiap kebijakan konservasi disesuaikan dengan kondisi geologi lokal, sesuatu yang sangat penting bagi daerah karst seperti Maros dan Pangkep yang rentan terhadap perubahan tekanan air bawah tanah.

    Gerakan Bersama untuk Air Tanah Sulawesi Selatan

    Yusran menegaskan bahwa krisis air tanah tidak bisa diselesaikan secara parsial. “Pemerintah, industri, dan masyarakat harus bergerak bersama. Tanpa perubahan pola konsumsi dan tata kelola, Sulawesi Selatan bisa menghadapi defisit air tanah dalam dua dekade mendatang,” ujarnya.

    Forum Komunitas Hijau kini bekerja sama dengan sejumlah komunitas dan kampus di Makassar dan Gowa untuk mengembangkan ‘Peta Ekologi Air Tanah Mamminasata’, yang memantau perubahan muka air tanah dan potensi daerah resapan secara partisipatif.

    Menjaga yang Tak Terlihat untuk Masa Depan yang Terlihat

    Air tanah memang tersembunyi, namun perannya sangat nyata. Ia menopang kehidupan, pertanian, dan industri serta menjadi fondasi ekologis dari kota-kota di Sulawesi Selatan.

    “Konservasi air tanah harus menjadi gerakan moral bersama. Kita semua bergantung padanya.Dan enjaga air tanah berarti menjaga masa depan Makassar, Maros, Gowa, Takalar, dan seluruh Sulawesi Selatan,” kata Yusran memungkasi.

    Fakta Tersembunyi Air Kemasan

    Air Pegunungan? Nyatanya dari air tanah! Sebagian besar air minum kemasan di Indonesia, apalagi di Sulawesi Selatan, bukan dari sumber pegunungan, melainkan menyedot air tanah.

    Label air pegunungan bisa menipu publik. Hingga kini, tak ada perusahaan yang memakai air permukaan secara berkelanjutan.

    Ancaman dari eksploitasi air tanah, adalah gambaran krisis air bersih di masa depan.

    “Saatnya kritis terhadap label, sadar terhadap jejak lingkungan,” ketus Yusran.

    Perusahaan AMDK Plastik Wajib Konservasi Air dan Tanah

    Kenapa? Karena mereka mengambil banyak, memberi sedikit. Setiap botol air mineral plastik yang kita minum, menyimpan jejak berupa ekstraksi air tanah berlebihan dan penggunaan plastik sekali pakai.

    “Belum lagi soal pencemaran lingkungan dan rusaknya keseimbangan ekosistem. Olehnya kami juga menyerukan ke para pihak terkait tuntutan keadilan ekologis. Di antaranya melalui konservasi sumur resapan dan daerah tangkapan air. Rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS), investasi nyata dalam daur ulang dan pengurangan plastik. Berikut audit jejak air dan transparansi kuota pengambilan air dari alam hukumnya wajib kontribusi konservasi secara berkelanjutan,” ujar Yusran.

     

  • Nyaris Diamuk Massa, Lansia di Lampung Cabuli Tiga Anak Tetangganya

    Nyaris Diamuk Massa, Lansia di Lampung Cabuli Tiga Anak Tetangganya

    Liputan6.com, Lampung – Seorang pria lanjut usia berinisial Al (62), warga Kecamatan Tanjung Karang Barat, Kota Bandar Lampung, nyaris menjadi bulan-bulanan warga. Setelah AI diduga menyetubuhi tiga bocah perempuan yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

    Beruntung, petugas Reskrim Polsek Tanjung Karang Barat segera datang ke lokasi dan mengamankan pelaku sebelum amarah warga meluas.

    Kapolsek Tanjung Karang Barat, AKP Ono Karyono, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Selasa sore (14/10/2025). Warga mendatangi rumah pelaku setelah mendapat informasi dari para orang tua korban yang melaporkan dugaan kekerasan seksual terhadap anak mereka.

    “Pelaku sudah diamankan. la merupakan pengangguran dan tinggal bertetangga dengan para korban,” ujar Ono, Kamis (23/10/2025).

    Dari hasil keterangan tersangka, aksi bejat itu dilakukan di dalam rumahnya. Teras rumah tersangka itu sering dijadikan tempat bermain anak-anak sekitar.

    Dari hasil penyelidikan, ketiga korban masing-masing berinisial AN (6), SS (7), dan HA (7).Ketiganya tinggal berdekatan dengan pelaku.

    Aksi dugaan persetubuhan tersebut dilakukan tiga kali pada hari berbeda ; Kamis, 9 Oktober 2025 pukul 09.00 WIB terhadap korban SS, Jumat, 10 Oktober 2025 pukul 13.30 WIB terhadap korban AN dan pada Sabtu, 11 Oktober 2025 pukul 08.00 WIB terhadap korban HA.

  • Mau Masuk Polisi Malah Kena Tipu Polisi, Bayar Rp2,6 Miliar tapi Gugur saat Tes Kesehatan

    Mau Masuk Polisi Malah Kena Tipu Polisi, Bayar Rp2,6 Miliar tapi Gugur saat Tes Kesehatan

     

    Liputan6.com, Semarang – Nelangsa kena tipu sampai Rp2,65 miliar, Dwi Purwanto, warga Kabupaten Pekalongan melaporkan kasus dugaan penipuan berkedok seleksi penerimaan calon taruna Akpol Semarang ke Polda jateng. 

    Dwi Purwanto yang ditemui di Semarang, Rabu (23/10/2025) mengatakan, ada empat orang yang dilaporkan dalam dugaan penipuan seleksi penerimaan Akpol tersebut, dua orang di antaranya merupakan anggota polisi yang bertugas di Polres Pekalongan.

    “Dua anggota polisi inisial F dan AUK. Dua terlapor lainnya merupakan warga sipil,” katanya.

    Dwi menuturkan, kasus dugaan penipuan itu bermula ketika dirinya mendapat tawaran dari F yang mengaku bisa membantu meloloskan dalam penerimaan seleksi taruna Akpol pada Desember 2024.

    Korban yang tertarik dengan tawaran itu kemudian berniat mendaftarkan anaknya melalui jalur yang ditawarkan itu.

    Oknum F kemudian mensyaratkan uang Rp3,5 miliar untuk melancarkan proses seleksi. Korban kemudian memberikan uang muka sebesar Rp500 juta secara tunai kepada F dan AUK.

    Bahkan korban dipertemukan dengan seseorang bernama Agung yang disebut sebagai adik salah seorang petinggi Polri. Korban kemudian kembali memberikan sejumlah uang kepada terlapor dalam beberapa tahap hingga total mencapai Rp2,65 miliar.

    Namun, anak korban yang mendaftar dalam seleksi Akpol tersebut langsung gugur pada tahap pemeriksaan kesehatan pertama.

     

  • Dinkes Temukan 29 Tersangka Pesta Seks Gay di Surabaya Positif HIV

    Dinkes Temukan 29 Tersangka Pesta Seks Gay di Surabaya Positif HIV

    Liputan6.com, Jakarta – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina membenarkan, pihaknya menemukan 29 tersangka kasus pesta seks sesama jenis yang dinyatakan positif HIV.

    “Benar, dari 34 orang yang diperiksa, terdapat 29 orang yang dinyatakan positif HIV,” ujar Nanik, Kamis (24/10).

    Nanik menambahkan, Dinkes Surabaya kini berkoordinasi dengan Polrestabes Surabaya untuk memastikan para pasien menjalani pengobatan dengan baik.

    “Kami berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk pemantauan pengobatan, mengingat mereka masih dalam proses penyidikan,” ucapnya.

    Sebagai langkah pencegahan HIV/AIDS, Dinkes Surabaya telah menjalankan sejumlah program strategis. Di antaranya, peningkatan edukasi dan kampanye pencegahan pada kelompok usia produktif seperti pelajar SMP, SMA/SMK, ibu hamil, dan calon pengantin.

    Selain itu, dilakukan pula program pencegahan berbasis tempat hiburan malam, panti pijat, serta komunitas populasi kunci melalui edukasi dan skrining HIV.

    “Kami juga memperluas akses layanan kesehatan dengan menambah fasilitas yang menyediakan layanan HIV, baik di Puskesmas, rumah sakit, maupun klinik berbasis komunitas dengan tenaga terlatih,” ucap Nanik.

    Upaya pencegahan lain dilakukan melalui skrining HIV pada kelompok populasi kunci seperti lelaki seks lelaki, waria, pekerja seks perempuan, pengguna napza suntik, pasien TBC, ibu hamil, dan calon pengantin. Dukungan konseling juga diberikan agar orang dengan HIV (ODHIV) tetap konsisten menjalani terapi ARV.

    “Kepatuhan pengobatan sangat penting untuk mencegah resistensi obat dan menekan laju penularan,” ujar Nanik.

  • Fakta Baru Pemerkosaan Mayat Bocah di Lampung, Pelaku Beri Racun di Gorengan

    Fakta Baru Pemerkosaan Mayat Bocah di Lampung, Pelaku Beri Racun di Gorengan

    Usai memakan gorengan beracun itu, korban disebut pingsan. Pelaku kemudian menyeret korban ke kamar bedeng tempatnya bekerja.

    Di ruangan itu, pelaku mencekik korban menggunakan tali hingga tewas, lalu memperkosa jasad korban sebanyak dua kali. Setelahnya, pelaku melarikan diri.

    “Total ada 56 adegan yang diperagakan, mulai dari pelaku memberi makanan, korban pingsan, hingga pelaku menghabisi nyawa korban dan memperkosanya,” ungkap dia.

    Atas perbuatannya, Mariyanto dijerat dengan pasal berlapis, termasuk pembunuhan berencana dan pemerkosaan anak di bawah umur, dengan ancaman hukuman maksimal mati.

    “Pekan ini berkas perkara kasusnya akan segera dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Tulang Bawang,” tutup dia.