Category: Liputan6.com Regional

  • Diduga Mabuk, 3 Anggota Polda Sumut Tabrak Pejalan Kaki Wanita hingga Luka Berat

    Diduga Mabuk, 3 Anggota Polda Sumut Tabrak Pejalan Kaki Wanita hingga Luka Berat

    Liputan6.com, Jakarta – Tiga oknum polisi menabrak seorang perempuan berinisial ED di Jalan Merak Jingga, Kota Medan, pada Minggu dini hari 26 Oktober 2025 sekitar pukul 04.15 WIB. Ketiganya diduga mengemudi dalam keadaan mabuk setelah mengonsumsi minuman beralkohol.

    Berdasarkan informasi yang diterima Liputan6.com, Kamis (30/10/2025), ketiga oknum tersebut masing-masing berinisial Bripda VPA, Bripda ST, dan Bripda BI. Ketiganya diketahui merupakan anggota Polri yang bertugas di Polda Sumatera Utara (Sumut).

    “Benar, mereka dalam keadaan mabuk. Yang jelas anggota Polda Sumut,” kata Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Sumut, AKBP Siti Rohani Tampubolon.

    Siti mengungkapkan, saat kejadian, ketiga oknum polisi itu menggunakan mobil Honda Mobilio warna hitam melintas di Jalan Putri Merak Jingga datang dari Jalan Putri Hijau mengarah ke Jalan Perintis Kemerdekaan. 

    Mereka menabrak seorang perjalanan kaki atau korban ED, di Jalan Merak Jingga, Kota Medan. Dikabakarkan ketiga oknum polisi itu baru keluar dari tempat hiburan malam (THM) di kawasan Jalan Merak Jingga, Kota Medan, tidak jauh dari lokasi lakalantas.

     

  • 5 Fakta Terkini Terungkap Sidang Ketiga Kasus Dugaan Penganiayaan Prada Lucky, Luka Ditabur Garam dan Cabai

    5 Fakta Terkini Terungkap Sidang Ketiga Kasus Dugaan Penganiayaan Prada Lucky, Luka Ditabur Garam dan Cabai

    Ibu almarhum Prada Lucky, Sepriana Paulina Mirpey berbicara mengenai santunan yang diterima terkait kematian putranya. Dia menyebut ada penyerahan rumah dan sepeda motor dari Pangdam Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto.

    Selain itu Sepriana membenarkan adanya sejumlah pengiriman uang kepadanya untuk keperluan ibadat dan pemakaman Prada Lucky.

    “Misalnya, uang sejumlah Rp 5 juta itu untuk membayar tenda dan kursi karena waktu itu cukup banyak masyarakat yang hadir,” kata Sepriana saat menjadi saksi dalam persidangan di Pengadilan Militer Kupang, Rabu 29 Oktober 2025.

    Setelah itu pada malam ketiga, ia mengaku mendapat kiriman uang dari keluarga Dandim Rote Ndao, tempat ayah Prada Lucky, Christian Namo bertugas. Sedangkan untuk ibadat malam 40 hari ditanggung batalion.

    Sepriana juga mengungkap adanya pemberian uang sebesar Rp 220 juta dari 22 tersangka. Masing-masing menyerahkan Rp 10 juta. Uang itu diberikan beserta dengan surat pernyataan maaf dari para tersangka.

    “Tapi santunan ini bilangnya ada pernyataan yang harus ditandatangani. Pratu Napu ini menunjukkan HP-nya soal pernyataan itu, di situ saya membaca,” jelas Sepriana.

    “Di bawah nama itu ada nama saya untuk tanda tangan dan komandan batalion, tapi saya tidak mau,” sambungnya.

    Saat itu dia diperlihatkan dua surat pernyataan. Surat pernyataan pertama memuat nama tiga perwira yang akan membantu adik Prada Lucky yang masih kecil bila mereka kelak mau masuk TNI.

    Surat pernyataan kedua berisi nama 22 pelaku yang akan disidangkan lengkap dengan Nomor Registrasi Prajurit (NRP) masing-masing.

    “Pratu Napu menunjukkan lagi surat pernyataan kedua, dia bilang, ‘Mama, ini santunan tapi dibaca dulu,’ ada semua nama dan NRP lengkap mereka. Ditulis tiap pelaku menyerahkan uang Rp 10 juta. Jadi total Rp 220 juta,” jelasnya.

    Dalam surat itu memuat pernyataan maaf para terdakwa. Ia sebenarnya bisa memaafkan mereka dan mengikhlaskan tapi ia tidak ingin dengan cara rendah seperti itu.

    “Saya tidak mau. Saya protes. Kalau memang itu santunan untuk kedua adik almarhum buat apa nama pelaku ditulis di situ dan per pelaku kasih Rp 10 juta. Saya bilang nyawa anak saya itu tidak semurah itu. Saya perjuangkan anak saya masuk tentara susah payah dan satu asten tahu itu. Begitu murahkah nyawa anak saya?” tandas Sepriana dengan berurai air mata.

    Christian, ayah Prada Lucky sendiri tak tahu menahu soal adanya uang pemberian dari para prajurit melalui Letnan Infantri Made Juni Arta Dana.

    Ia menyampaikan ini saat ditanyai oleh pengacara terdakwa mengenai uang yang dikirim sebesar Rp 12 juta, Rp 5 juta dan Rp 12 juta.

    “Ada upaya-upaya dari pelaku, izin Bapak, saya tidak tahu. Saya komitmen, aturan dan keadilan yang penting bagi saya, apapun itu,” tegas Christian.

  • Diduga Kalah Duel dengan Kekasih, Seorang Wanita Tewas Bersimbah Darah di Maros Sulsel

    Diduga Kalah Duel dengan Kekasih, Seorang Wanita Tewas Bersimbah Darah di Maros Sulsel

    Belakangan diketahui, Ruslan tengah dirawat di rumah sakit karena luka sabetan parang yang diduga dia dapatkan saat berkelahi dengan korban. Polisi pun langsung mendatangi rumah sakit tempat Ruslan menjalani perawatan.

    “Pelaku diamankan saat menjalani perawatan medis. Dia mengalami luka akibat terkena senjata tajam. Setelah mendapat penanganan awal, pelaku dirujuk ke RS Dody Sardjoto AURI untuk perawatan intensif karena lukanya cukup parah,” jelas Ridwan.

    Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain satu bilah parang bergagang cokelat, dompet warna cokelat, handphone warna biru, dan satu unit sepeda motor.

    Ridwan menambahkan, dugaan sementara kasus ini berlatar belakang hubungan asmara antara korban dan pelaku yang berujung pada pertikaian hingga menelan korban jiwa.

    “Saat ini kami masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan melengkapi berkas penyidikan. Korban telah dibawa ke RS Palaloi Maros untuk pemeriksaan lebih lanjut,” pungkasnya.

  • 695 Siswa di Gunungkidul Keracunan MBG, BGN Hentikan Sementara Operasional SPPG Planjan

    695 Siswa di Gunungkidul Keracunan MBG, BGN Hentikan Sementara Operasional SPPG Planjan

    Hingga Kamis (30/10/2025) pukul 11.00 WIB, total terdapat 45 siswa yang memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan dengan gejala ringan. Dari jumlah tersebut, RSUD Saptosari menangani 18 siswa, sementara 27 siswa lainnya dirawat di Puskesmas Saptosari. 

    Direktur RSUD Saptosari, Damaynti Mustikarini, menyampaikan bahwa saat ini, dari 18 siswa yang ditangani di rumah sakit, 1 pasien menjalani rawat inap, 3 pasien berada dalam tahap observasi, dan 14 pasien lainnya menjalani rawat jalan. Ia memastikan seluruh pasien dalam kondisi stabil dan telah mendapatkan perawatan sesuai prosedur medis.

    “Tidak ada gejala berat yang ditemukan. Pasien yang sempat dirawat inap juga sudah menunjukkan perkembangan positif,” ujar Damayanti.

    Dari hasil pendataan awal, jumlah siswa di SMK Negeri 1 Saptosari tercatat sebanyak 476 orang, sementara SMP Negeri 1 Saptosari memiliki 186 siswa. Puskesmas dan Dinas Kesehatan masih terus melakukan verifikasi untuk memastikan data jumlah siswa yang terdampak sesuai dengan kondisi di lapangan.

     

     

     

  • Banjir Bandang dan Longsor Sukabumi, Lebih Dari 3 Ribu Warga Terdampak

    Banjir Bandang dan Longsor Sukabumi, Lebih Dari 3 Ribu Warga Terdampak

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mencatat sebanyak 3.010 warga terdampak banjir bandang dan 143 warga lainnya terdampak tanah longsor yang menerjang Wilayah Cisolok dan Cikakak, Kabupaten Sukabumi pada Senin, 27 Oktober 2025 pukul 14.00 WIB lalu.

    Menurut Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar Hadi Rahmat, bencana banjir bandang tersebut berakibat 577 rumah terendam, rumah rusak berat 26 unit, rumah rusak sedang 32 unit, rumah rusak ringan 6 unit dan masing-masing 1 unit fasilitas umum, sekolah serta tempat ibadah terdampak.

    “Belum ada warga yang mengungsi hingga data update 29 Oktober 2025 Pukul 17.50 WIB,” ujar Hadi dalam keterangannya ditulis Bandung, Kamis (30/10/2025).

    Hadi mengatakan sedangkan untuk wilayah yang terdampak tanah longsor tercatat 38 warga mengungsi, 1 sawah terdampak dan 4 fasilitas umum terdampak.

    Untuk kerusakan bangunan, otoritasnya mencatat ada 7 rumah rusak ringan, 10 rumah rusak sedang dan 23 rumah rusak berat.

    “Tim gabungan penanganan bencana Kabupaten Sukabumi masih melakukan pendataan dan assessment,” kata Hadi.

    BPBD Provinsi Jabar kini tengah melakukan pendampingan, menyalurkan bantuan makanan pokok serta alat kebersihan dan menurunkan alat berat (excavator) untuk pembersihan materian longsoran.

  • Ajak Kembali ke Zaman Batu, Begini Terobosan Dedi Mulyadi agar Pelajar di Jabar Banyak Jalan Kaki

    Ajak Kembali ke Zaman Batu, Begini Terobosan Dedi Mulyadi agar Pelajar di Jabar Banyak Jalan Kaki

    Liputan6.com, Jakarta – Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengungkapkan terobosan agar pelajar banyak jalan kaki. Dia mengaku akan membangun trotoar di sekitar sekolah dengan jarak tertentu agar pelajar, guru dan staf sekolah tidak terlalu jauh jalan kaki.

    Hal ini karena Dedi merasa ada sorotan pada dorongannya agar lebih banyak pelajar yang berjalan kaki ke sekolahnya. Dia mengajak pelajar kembali ke zaman batu.

    “Dalam surat edaran, saya minta yang jaraknya ke sekolah masih bisa jalan, ya jalan kaki. Dan ini katanya Dedi Mulyadi mengajak orang kembali ke zaman batu. Padahal Jepang, jalan kaki, naik sepeda. Singapura jalan kaki jadi tradisi. Nah problem di kita ini jalan kaki karena panas aja, dan lalu lintasnya enggak baik,” kata Dedi di Gedung Sate Bandung dilansir Antara, Rabu (29/10/2025).

    Dedi menyebutkan, masalah yang memicu warga enggan berjalanan kaki itu menjadi motivasi untuk membangun akses pendukung trotoar sepanjang satu kilometer di sekitar sekolah.

    “Karenanya konsep saya berikutnya adalah, satu kilometer menjelang sekolah, akan saya bangunkan trotoar-trotoar yang layak untuk berjalan kaki. Satu kilometer,” ujarnya.

    Tidak hanya trotoar, Dedi mengatakan pihaknya juga akan membangun instalasi air minum yang bisa dikonsumsi langsung.

    “Jalan kepanasan minum. Itu bagian peradaban,” ucapnya.

  • Kabar Terbaru Investigasi Penyebab Motor Brebet Setelah Diisi Pertalite di Tuban Hingga Surabaya

    Kabar Terbaru Investigasi Penyebab Motor Brebet Setelah Diisi Pertalite di Tuban Hingga Surabaya

    Fenomena motor brebet tengah ramai dikeluhkan warga Jatim. Dalam beberapa hari terakhir, pengendara dari Tuban, Bojonegoro, Surabaya, hingga Sidoarjo melaporkan kendaraannya mogok mendadak setelah mengisi Pertalite di sejumlah SPBU.

    Kondisi ini membuat banyak motor tiba-tiba mati di jalan, hingga pengendara terpaksa membawanya ke bengkel untuk diperbaiki.

    Salah satunya dialami Marzuki (35), warga Menur, Surabaya. Ia mengaku sepeda motor Vario miliknya mengalami brebet atau mogok tiba-tiba setelah mengisi Pertalite di SPBU Nginden.

    “Pagi ini saya isi Pertalite di SPBU kawasan Nginden kok brebet sepeda motor saya,” ujarnya, Selasa (28/10/2025).

    Marzuki mengatakan, sebenarnya gejala brebet pada sepeda motornya sudah dirasakan sejak beberapa hari terakhir. Ia juga sempat membawa ke bengkel terdekat. Karena merasakan tarikan gasnya tidak seperti biasanya. Performa motor pun turun.

    “Sudah beberapa hari ini merasakan tarikan enggak enak. Sudah servis sama ganti busi juga tapi sekarang malah brebet,” ucapnya.

    Ia pun merasa curiga dengan kualitas BBM yang beredar di wilayahnya saat ini. Terlebih, kata dia, akhir-akhir ini sempat viral BBM dicampur dengan etanol. Untuk sementara waktu, ia mengaku tidak mau menggunakan BBM Pertalite pada kendaraan lainnya, terutama mobil.

    “Mobil saya isi Pertamax. Aman sih sejauh ini, enggak berani isi Pertalite, kalau rusak malah biayanya parah,” ujarnya.

    Sementara itu, hal serupa juga dirasakan Arianto Deni (29), warga Sepanjang, Sidoarjo. Ia mengaku sepeda motornya juga mengalami brebet setelah mengisi Pertalite di SPBU kawasan Medaeng, Sidoarjo, pada Senin (27/10). Ia mengatakan masalah ini membuat performa motornya menurun drastis, meski saat ini motor sudah bisa digunakan kembali.

    “Kemarin, sempat mogok selama tiga kali. Pertama itu brebet dua kali malahan di pom yang sama, seberang Rutan Medaeng. Setelah itu jalan ke Surabaya, kejadian brebet lagi di Rolag Karah,” ujarnya, Selasa (28/10/2025).

    Atas kejadian itu, ia pun langsung melaporkan masalah tersebut ke Pertamina, baik melalui pesan langsung maupun media sosial. “Sekarang sudah enggak apa-apa, tapi ngegas percepatan masih berat, kerasa campuran air ini. Akselerasi sepeda masih belum sesuai kehendak kecepatan kita. Saya sudah lapor juga kok ke Pertamina,” ucapnya.

    Sementara itu, Polres Bojonegoro bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menyatakan telah melakukan sidak ke sejumlah SPBU, baik di wilayah kota maupun hingga ke SPBU Kecamatan Sumberrejo.

    Kanit II Pidter Polres Bojonegoro, IPDA Zaenan Naim, menjelaskan pemeriksaan dilakukan untuk memastikan takaran liter, kadar oktan, serta kandungan air dalam tangki tandon BBM jenis Pertalite maupun Pertamax.

    “Berdasarkan hasil uji bersama Disperindag, semua parameter masih sesuai standar yang diizinkan. Tidak ditemukan indikasi pengoplosan maupun adanya kandungan air dalam tangki BBM,” jelasnya.

    Naim menambahkan, berdasarkan keterangan petugas SPBU, pasokan Pertalite dari Pertamina Tuban dalam sepekan terakhir memang memiliki bau yang lebih menyengat dari biasanya.

  • Senja Merekah di Langit Jabal Khandamah

    Senja Merekah di Langit Jabal Khandamah

    Liputan6.com, Makkah – Mentari mulai memerah, gumpalan awan putih perlahan pudar menjadi jingga seolah menampakkan lukisan senja yang nyata di langit Kota Makkah. Embusan angin bertiup sepoi-sepoi di Jalan Ajyad yang tak pernah sepi, di sini jemaah umrah datang silih berganti. Deru debu dan desing mesin bus tak pernah mati, seperti lantunan doa dalam tawaf yang tak pernah berhenti.  

    Sore itu beberapa bus rombongan jemaah umrah mulai bergegas ke arah barat. Melewati jalan menanjak, yang terlihat adalah bukit-bukit dan gedung perhotelan. Tentu ada yang istimewa yang mereka cari: keindahan matahari terbenam di Jabal Khandamah.

    Jabal Khandamah, begitu orang-orang menyebutnya. Sebuah bukit yang menawarkan sisi lain keindahan Kota Makkah menjelang malam hari. Bukit ini menjadi jalur yang dilalui Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar Ash-Shiddiq saat melakukan perjalanan hijrah dari Makkah ke Madinah.

    Lokasi ini juga pernah menjadi saksi bisu boikot yang dilakukan oleh kaum Quraisy terhadap Bani Hasyim dan Bani Muthalib selama tiga tahun, yang membuat umat Islam mengalami kesulitan dan kelaparan. Saat Fathu Makkah, pasukan Muslim memasuki kota dari berbagai arah, termasuk dari arah Jabal Khandamah. 

    Dari Masjidil Haram untuk sampai ke lokasi Jabal Khandamah hanya dibutuhkan waktu kurang dari 20 menit, dengan menempuh jarak sekitar 8 km ke sisi timur Kakbah. Dari atas Jabal Khandamah jemaah bisa melihat dan menikmati sisi lain keindahan kota Makkah dan Masjidil Haram.

     

  • Proyek Lift Rp 200 Miliar di Pantai Kelingking Bali Jadi Sorotan, Dokumen Izin Dipertanyakan

    Proyek Lift Rp 200 Miliar di Pantai Kelingking Bali Jadi Sorotan, Dokumen Izin Dipertanyakan

    Liputan6.com, Jakarta Pembangunan lift kaca seri setinggi 180 meter di tebing Pantai Kelingking, Nusa Penida, Bali, mendapat sorotan luas. Ketua Panitia Khusus Tata Ruang, Aset dan Perizinan (Pansus TRAP) DPRD Bali, I Made Supartha menegaskan pembangunan proyek senilai Rp 200 miliar itu berpotensi melanggar tata ruang.

    “Itu kalau dari segi Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang sudah tidak boleh. Jadi yang mengeluarkan izin pun nanti bisa kena pidana,” kata Supartha saat dihubungi, Rabu (29/10/2025).

    Menurutnya, lokasi proyek berada di kawasan mitigasi bencana yang secara hukum tidak diperkenankan untuk pembangunan berskala besar.

    Supartha menyebut pihaknya telah bersurat kepada Pemerintah Kabupaten Klungkung untuk meminta data lengkap mengenai izin, konsep pembangunan, hingga dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal).

    “Kalau nanti datanya sudah kami dapat, kami akan dalami. Kalau perlu kami turun langsung ke lokasi, melibatkan Satpol PP, Dinas Perizinan dan DPR,” kata Supartha.

    Perbesar

    Proyek lift kaca di Pantai Kelingking Bali… Selengkapnya

    Ia juga menegaskan, apabila ditemukan pelanggaran izin, proyek wajib dihentikan. “Kalau kegiatan tebing itu belum ada izinnya, sudah dipastikan harus dibongkar,” ujarnya.

    Lebih jauh, Supartha mengingatkan ancaman pidana berat bagi pihak yang terlibat jika proyek itu kelak menyebabkan korban jiwa.

    “Kalau itu sampai terjadi kejadian, ancaman hukumannya bisa sampai 15 tahun sesuai Pasal 73 Undang-Undang Tata Ruang,” ucapnya.

    Perbesar

    Proyek lift kaca di Pantai Kelingking Bali… Selengkapnya

    Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Klungkung, Ni Made Sulistiawati, mengatakan bahwa proyek lift tersebut telah mengantongi izin, meski masih memerlukan pengecekan lebih lanjut ke sejumlah dinas.

    “Berdasarkan koordinasi kami dengan Dinas Perizinan, mereka sudah ada izinnya. Tapi saya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut sebelum berkoordinasi dengan Dinas PU, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Perizinan,” ujar Sulistiawati, Selasa (28/10/2025).

    Ia menambahkan, hingga saat ini pihaknya belum bisa menyebutkan investor di balik proyek yang tengah menuai polemik tersebut.

    Perbesar

    Proyek lift kaca di Pantai Kelingking Bali… Selengkapnya

    “Nanti setelah saya dapat keterangan yang pasti dari masing-masing dinas, saya akan konfirmasikan kembali,” bebernya.

    Proyek lift kaca ini sebelumnya diklaim bertujuan mempermudah akses wisatawan menuju Kelingking Beach, yang selama ini dikenal ekstrem karena jalur tangganya sangat curam.

    Namun, keberadaannya justru menuai kritik lantaran dianggap mengganggu keindahan alam dan berpotensi merusak lingkungan sekitar.

  • Dibangun Swadaya 38 Tahun Lalu, Begini Wajah Baru Sekolah Rusak di Banyuasin Usai Direnovasi

    Dibangun Swadaya 38 Tahun Lalu, Begini Wajah Baru Sekolah Rusak di Banyuasin Usai Direnovasi

    Liputan6.com, Jakarta Kondisi Sekolah Dasar (SD) Swakarya di Dusun Parit Beton, Desa Pulau Borang Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel) sangat miris, seperti ‘Sekolah Laskar Pelangi’ di Belitung.

    Sekolah yang menjadi pusat pendidikan warga sekitar, awalnya dibangun tahun 1987, tepatnya 38 tahun yang lalu secara swadaya oleh warga sekitar. Bangunan sekolah tersebut awalnya hanya terdiri dari dua kelas saja, dengan kondisi semi permanen.

    Kondisi diperparah dengan lantai ruangan yang dibuat dari semen seadanya dan bangku kelas seadanya, dengan kondisi yang lama-lama aus termakan zaman.

    Kepala Desa (Kades) Pulau Borang Banyuasin Aditia Waman menjadi saksi bagaimana kondisi sekolah tersebut, karena dirinya juga lulusan sekolah itu.

    “Karena ada dua kelas saja, jadi jam belajar juga dibagi dua sesi, pagi dan siang secara bergantian. Ruang guru dan kelas murid juga akhirnya digabung,” katanya, Rabu (29/10/2025).

    Karena jadi SD satu-satunya di Dusun Parit Beton Banyuasin, sekolah inilah yang menjadi harapan utama untuk pendidikan awal anak-anak di daerah tersebut. Apalagi dusun tersebut beradal di seberang perbatasan pesisir sungai antara Kota Palembang dan Kabupaten Banyuasin.

    Sehingga akses menuju ke sekolah hanya bisa ditempuh menggunakan jalur sungai, dengan menaiki perahu getek maupun speedboat dengan jarak waktu 30 menit.

    “Kalau untuk sekolah di luar tempat kami itu sekitar 45 menit, cukup jauh. Jadi banyak warga yang memilih sekolah di sini,” katanya.

    Pada tahun 2009, kondisi bangunan sekolah sedikit berubah karena ada penambahan dua kelas untuk kelas 3 dan 4 SD. Namun untuk fasilitas belajar seperti bangku kayu, sebagian sudah lapuk dan tak layak pakai.

    Wajah SD Swakarya Dusun Parit Beton Banyuasin kini tak sesuram dulu. Bantuan renovasi dari tim Bhayangkari Polda Sumsel pada 2025 secara bertahap, mengubah kondisi sekolah menjadi ruangan layak pakai.

    Lantai semen yang berlubang di mana-mana, sudah terlihat rapi dengan dipasangkan keramik, udara sudah sejuk dengan fasilitas kipas angin di dinding kelas, hingga bangku dan meja belajar yang baru.

    “Rasanya seperti mimpi sekolah kami bisa seperti ini, harapan sekolah bagus di dusun kami sudah lama dinantikan,” ungkapnya bahagia.

    Wakil Bupati (Wabup) Banyuasin Netta Indian berjanji akan membangun satu sekolah tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di lokasi tersebut. Termasuk dengan membuka akses jalan alternatif yang sebelumnya hanya bisa dilintasi melalui jalur sungai.

    “Kami akan kaji rencana pendirian SMP di sini, karena lokasi ini cukup jauh sehingga fasilitas pendidikan sangat dibutuhkan,” ucapnya.

    Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi berujar, renovasi sekolah yang awalnya semi permanen dilakukan secara bertahap untuk mendukung pendidikan lebih baik di Desa Pulau Borang Banyuasin.

    Selain membangun ruang kelas, mereka juga memberikan bantuan kursi dan meja guru ke SD Swakarya Banyuasin. Ia berharap para siswa dapat menempuh pendidikan baik dan menghasilkan calon pemimpin baru yang lebih unggul.

    “Kami juga akan menyiapkan untuk menyalurkan MBG di sekolah ini. Karena jaraknya agak jauh, kami masih kaji apakah nantinya akan mendirikan dapur di sini, atau seperti apa. Kita lihat nanti,” ujarnya.