Category: Liputan6.com Regional

  • 10 Hotspot Tidak Wajar Terdeteksi di Lampung, Terbanyak di Mesuji dan Way Kanan

    10 Hotspot Tidak Wajar Terdeteksi di Lampung, Terbanyak di Mesuji dan Way Kanan

    Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Radin Inten II mendeteksi 10 titik panas (hotspot) tak wajar yang tersebar di beberapa wilayah di Provinsi Lampung.

    Titik panas itu terpantau melalui hasil analisis citra satelit Terra, Aqua, SNPP, dan NOAA20 pada 31 Oktober 2025.

    Prakirawan BMKG Lampung, Adi Saputra menjelaskan bahwa sebaran hotspot terdeteksi di Kabupaten Lampung Utara, Tulang Bawang Barat, Way Kanan, dan Mesuji.

    “Pemantauan dilakukan menggunakan satelit NOAA20 dan SNPP pada pukul 13.13 hingga 13.35 WIB. Setiap titik diidentifikasi bertipe fire atau api, yang menunjukkan adanya aktivitas panas signifikan di permukaan,” ujar Adi, Sabtu (1/11).

    Dari hasil analisis, seluruh titik panas dikategorikan memiliki tingkat sedang (medium) yang ditandai dengan kode warna kuning.

    Adi bilang, citra satelit mendeteksi hotspot dengan membandingkan suhu di area tertentu terhadap suhu sekitarnya.

    “Biasanya hotspot mulai muncul ketika suhu permukaan mencapai sekitar 50 derajat Celsius atau lebih. Untuk kebakaran aktif, suhunya bisa mencapai ratusan derajat,” katanya.

    Dia menegaskan, satelit tidak mengukur suhu api secara langsung, melainkan menangkap anomali panas di permukaan bumi.

    “Jika terdeteksi panas yang jauh lebih tinggi dibanding kondisi sekitarnya, satelit akan menandainya sebagai hotspot,” ungkapnya.

    Temuan BMKG itu menjadi peringatan dini terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Lampung bagian utara yang kini mulai memasuki puncak musim kemarau.

    Berikut persebaran 10 titik panas yang terdeteksi BMKG di Lampung:

    1. 1 titik di Kecamatan Muara Sungkai, Kabupaten Lampung Utara

    2. 1 titik di Kecamatan Pagar Dewa, Kabupaten Tulang Bawang Barat

    3. 1 titik di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat

    4. 1 titik di Kecamatan Penawaran, Kabupaten Tulang Bawang

    5. 1 titik di Kecamatan Bahuga, Kabupaten Way Kanan

    6. 1 titik di Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan

    7. 1 titik di Kecamatan Pakuan Ratu, Kabupaten Way Kanan

    8. 3 titik di Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji.

  • Kurir Narkoba di Serang Banten Edarkan Permen Sabu, Diupah Rp 50 Ribu

    Kurir Narkoba di Serang Banten Edarkan Permen Sabu, Diupah Rp 50 Ribu

    Liputan6.com, Jakarta Polisi ungkap peredaran narkoba berbentuk permen di Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Barang bukti yang diamankan mencapai 50 bungkus dengan berat sekitar 11,97 gram.

    Sabu itu dibungkus ke dalam bungkus permen yang telah dikeluarkan isi aslinya, kemudian diberi perekat sedemikian rupa, agar tidak terlihat seperti narkoba yang akan diedarkan oleh NI (29).

    Warga Desa Cemplang, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Banten, itu ditangkap di rumahnya, Rabu (29/10/2025) sekira pukul 04.30 WIB oleh Satresnarkoba Polres Serang.

    “Agar tidak terkena air dan mudah dikenali oleh pembeli, pelaku menggunakan bungkus permen sebagai wadah sabu. Modus ini digunakan untuk mengelabui petugas serta meminimalisir kecurigaan warga sekitar,” kata Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko, Sabtu (01/11/2025).

    NI berperan sebagai kurir dan pengedar sabu, dia disuruh oleh bandar yang masih dikejar Satresnakeoba Polres Serang.

    Dari setiap satu bungkus permen berisi sabu yang dia taruh di lokasi tertentu, NI mendapat upah Rp 50 ribu.

    “Dari hasil pemeriksaan, tersangka mengaku baru dua kali menjalankan perintah tersebut. Ia berkomunikasi dengan bandar melalui pesan singkat untuk mendapatkan arahan lokasi penyimpanan barang haram itu,” terangnya.

    Bahkan untuk mengelabui orang lain, sabu permen berisikan sabu itu ditaruh NI di dalam tas micky mouse anak-anak berwarna merah muda.

    Saat ini, bandar narkoba yang sudah diketahui identitasnya sedang dikejar Satresnakeoba Polres Serang.

    “Selain sabu, turut diamankan sejumlah barang lain yang digunakan untuk kegiatan pengemasan, di antaranya 24 bungkus permen kosong, pcr tube, timbangan digital, serta satu unit handphone milik tersangka yang digunakan untuk berkomunikasi dengan bandar,” ujar Kasatresnarkoba Polres Serang, AKP Bondan Rahadiansyah.

  • Masinton Pasaribu Ditantang Buka-bukaan Soal Proyek Pembangunan Kantor Bupati Tapteng

    Masinton Pasaribu Ditantang Buka-bukaan Soal Proyek Pembangunan Kantor Bupati Tapteng

    Liputan6.com, Jakarta Mantan Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Bakhtiar Ahmad Sibarani menantang Masinton Pasaribu yang saat ini menjabat sebagai Bupati Tapteng, untuk membahas proyek pembangunan kantor bupati secara live atau siaran langsung langsung. Hal ini buntut karena ada pihak yang melemparkan isu dugaan korupsi dalam proses pembangunan tersebut.

    “Perlu kami sampaikan terkait pembangunan Kantor Bupati, kami mengajak debat secara live Bupati Tapteng Masinton Pasaribu dan siapapun, baik di media nasional yang sekarang lagi sudi memberitakan Kabupaten Tapanuli Tengah, media lokal tentang pembangunan kantor ini,” kata Bakhtiar, Sabtu (1/11/2025).

    Disebutkan Bakhtiar, soal adanya dugaan korupsi itu membuat sejumlah orang untuk melakukan demo. Dia menilai, orang-orang yang melakukan demo itu karena tidak mengetahui secara pasti kondisi dari Kantor Bupati.

    “Silakan yang demo tadi ajak ke kantor bupati, buka kantor bupati, pembangunannya sudah seperti apa. Di dalam sudah hampir selesai pembangunannya, sudah bisa dipakai, bahkan BPK menyampaikan untuk menggunakannya,” sebutnya.

    Bupati Tapteng periode 2017-2022 ini mengungkapkan anggaran pembangunan sudah dievaluasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga sudah melakukan audit terhadap proses pembangunan.

    “Anggaran pembangunan sudah dievaluasi Gubernur Sumatera Utara, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Proses pembangunannya tetap diaudit BPK. BPK adalah Badan Pemeriksa Keuangan, auditor, teman-teman yang demo tadi, DPRD itu bukan auditor, yang auditor itu adalah BPK dan BPKP atau ahli. Mungkin salah tempat teman-teman kalau menyuruh DPRD mengaudit, karena setiap tahun sudah diaudit,” terangnya.

    Bakhtiar mengungkap jika pembangunan Kantor Bupati di eranya menjabat untuk menjadikan kantor itu sebagai ikon Tapanuli Tengah. Namun kini isu menyebut ada korupsi dalam proses pembanguannya.

    “Kami sudah melihat penggiringan opini terlalu masif, kami berharap ini bukan sekenario dari orang-orang yang ingin mencuri uang di Tapanuli Tengah, dengan menuduh orang lain koruptor, padahal mereka yang sedang merencanakan korupsi,” bebernya.

    Dia lalu menjelaskan proses pelaksanaan proyek. Bakhtiar menegaskan, proyek dikerjakan dengan terus diawasi dan diaudit Pemprov Sumut maupun BPK.

    “Setelah dikerjakan tahun 2020, kami usulkan ke DPRD, diteruskan ke Gubernur, diperiksa, dilaksanakan pembangunannya tahun 2021, diaudit oleh BPK. Atas audit dan rekomendasi BPK, menyurati pihak kontraktor untuk dikembalikan sesuai ketentuan yang berlaku,” terangnya lagi.

    Saat itu, lanjut Bakhtiar, ada pihak yang melaporkan soal dugaan korupsi ini ke polisi. Dari hasil pengecekan yang dilakukan polisi, sebut Bakhtiar, juga tidak ditemukan adanya indikasi korupsi di proyek itu.

    “Setelah itu Polres turun, dan digelarlah di Wasidik Polda Sumatera Utara dan dinyatakan mulai dari proses tender, penganggaran, pekerjaan pembangunan, tetap mengatakan tidak ditemukan apapun,” ungkapnya.

    Bakhtiar mengatakan pembangunan ini juga dilanjutkan Pj Bupati Tapteng. Oleh karena itu, dia heran Bupati Tapteng saat ini Masinton Pasaribu tidak melanjutkan proyek pembangunan kantor dan muncul isu adanya tindak pidana korupsi dalam proyek tersebut.

  • Cerita di Balik Viral Murid SD Papua Minum Air dari Botol Bekas Cuci Piring

    Cerita di Balik Viral Murid SD Papua Minum Air dari Botol Bekas Cuci Piring

    SD Negeri Niwerawar Sarmi hanya memiliki 20 orang siswa yang terdiri dari 3 kelas rombongan belajar. Sampai saat ini, sekolah tersebut belum mendapatkan MBG.

    Abdi menjelaskan hampir setiap hari dirinya memasak untuk 20 anak tersebut.

    “Uangnya dari kantong pribadi. Saya sengaja memberikan makan gratis dari dana pribadi, agar anak-anak lebih rajin ke sekolah. Makanan itu saya buat dari rumah. Bila tidak sempat, saya minta bantu sama orang tua siswa atau jalan pintasnya kalau memang sudah tidak sempat memasak, kadang beli jadi untuk dibagikan ke siswa,” jelasnya.

    Dia memberikan makanan untuk para siswa, jauh sebelum ada ada program MBG dari pemerintah. “Saya sering membuat video dan foto tentang makan bersama di sekolah dan dari unggahan itu, banyak teman-teman dari media sosial juga membantu makanan,” ujar pak guru Abdi yang sudah 3 tahun mengajar di sekolah itu.

  • Gara-gara HP, Anak di Malang Tega Laporkan Ibu Kandung ke Polisi

    Gara-gara HP, Anak di Malang Tega Laporkan Ibu Kandung ke Polisi

    Liputan6.com, Jakarta Seorang anak di Tumpang, Kabupaten Malang, berinisial TFS (17), mengadukan ibunya ke polisi. Pelaporan itu dilakukan karena dia tak terima saat asyik main HP, dipukul oleh orang yang melahirkannya. Kejadian ini pun dimediasi oleh kepolisian setempat.

    Peristiwa anak melaporkan ibu ke polisi ini terjadi pada Sabtu, 1 November 2025. Kejadian ini dipicu sang ibu inisial S (45) kesal ke TFS. Sebab anaknya itu mengabaikan perintah agar membereskan tempat tidur dan tetap asyik bermain telepon selulernya.

    Kasi Humas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar mengatakan, TFS mengadukan ibunya melalui layanan darurat 110. Petugas segera menuju lokasi untuk mengecek kondisi ibu dan anak itu sekaligus mengklarifikasi aduan.

    “Ternyata salah paham antara orang tua dan anak,” kata Bambang.

    Menurutnya, sang ibu kesal karena anaknya mengabaikan permintaan membereskan tempat tidur. Dia memukul anaknya yang sibuk bermain HP menggunakan sapu sampai tiga kali. Pukulan itu menyebabkan TFS memar ringan pada bagian tangan dan paha.

    Usai kejadian itu, sang ibu berangkat bekerja di kebun, sedangkan anaknya merasa tak terima dan menghubungi layanan 110. Polisi merespons aduan dengan mempertemukan ibu dan anak itu di Balai Desa setempat. Perangkat desa turut hadir dalam mediasi itu.

    “Kami berikan edukasi agar salah paham ini selesai di dalam keluarga,” ujar Bambang.

    Masalah anak melaporkan orang tua itu pun berakhir damai. Keduanya saling meminta maaf dan sepakat selesai secara kekeluargaan. Surat pernyataan pun juha dibuat disaksikan polisi dan perangkat desa.

  • Selain Pos Polisi Hangus, Ini Dampak Kerugian Akibat Truk BBM di Cianjur Terbakar

    Selain Pos Polisi Hangus, Ini Dampak Kerugian Akibat Truk BBM di Cianjur Terbakar

    Polres Cianjur sempat menutup jalur menuju Bandung dari arah Sukabumi atau sebaliknya selama proses penanganan kebakaran di Jalan Perintis Kemerdekaan, arus lalu lintas diarahkan ke jalur protokol Cianjur.

    Kepala Satlantas Polres Cianjur AKP Hardian Ardianto mengatakan, setelah sempat berkecamuk selama empat jam, api yang diduga berasal dari truk tangki BBM yang terguling dan menimbulkan percikan api hingga menjalar ke sejumlah bangunan berhasil dipadamkan setelah dikerahkan enam unit mobil pemadam kebakaran.

    “Selama proses penanganan dilanjutkan dengan pendinginan, kami menutup arus lalu lintas dari arah Sukabumi menuju Jalan Perintis Kemerdekaan, di mana arus dialihkan ke jalur protokol dalam kota,” katanya.

    Dia menjelaskan penutupan jalur dilakukan selama proses pendinginan dan proses penyelidikan dilakukan petugas dari Polres Cianjur dan pihak Damkar Cianjur guna menemukan penyebab pasti kebakaran, sehingga pengendara diarahkan ke sejumlah jalur protokol dalam kota Cianjur.

    Hal yang sama dilakukan bagi pengendara dari arah Bandung menuju Sukabumi dialihkan ke jalur yang sama, sehingga Jalan Perintis Kemerdekaan tertutup sementara dari kedua arah Sukabumi menuju Bandung atau sebaliknya dari arah Bandung menuju Sukabumi.

  • Kronologi Truk BBM di Cianjur Terguling Picu Kebakaran Hebat, Pos Polisi dan Kendaraan Hangus

    Kronologi Truk BBM di Cianjur Terguling Picu Kebakaran Hebat, Pos Polisi dan Kendaraan Hangus

    Liputan6.com, Jakarta Sebuah truk tangki pengangkut bahan bakar minyak (BBM) terguling dan langsung memicu kebakaran hebat di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Sabtu (1/11/2025) malam.

    Api yang berkobar tidak hanya melumat badan truk, tetapi juga merambat cepat, menghanguskan pos polisi dan beberapa kendaraan di sekitarnya.

    Kobaran api pertama kali terlihat sekitar pukul 21.45 WIB dengan cepat membesar, merembet hingga ke pos polisi yang berjarak sekitar 40 meter.

    Hingga pukul 23.00 WIB, petugas masih berjuang keras karena api tampak belum sepenuhnya terkendali, baik di truk maupun bangunan pos polisi.

    Tim gabungan dari pemadam kebakaran dan aparat kepolisian segera diterjunkan ke lokasi. Beberapa unit mobil pemadam, termasuk kendaraan taktis water cannon milik Polres Cianjur, dikerahkan untuk melumpuhkan api.

    Menurut Kanit Gakkum Satlantas Polres Cianjur, Ipda Ika Cakra, truk tangki tersebut mulanya melaju dari Bandung menuju Sukabumi.

    “Kendaraan tiba-tiba oleng lalu menabrak tiang listrik hingga terguling,” terang Ika.

    Dia menduga, kecelakaan itu menimbulkan percikan api dari bagian belakang truk. Percikan inilah yang kemudian memicu kebakaran dahsyat.

    Api dengan cepat menjalar mengikuti tumpahan BBM yang mengalir ke jalan, hingga mencapai pos polisi dan kendaraan yang sedang terparkir.

    Sementara itu, Kasi Pemadaman dan Penyelamatan Satpol PP dan Damkar Kabupaten Cianjur, Budianto, menjelaskan pihaknya telah memobilisasi armada dari beberapa pos pemadam untuk mempercepat penanganan.

    “Kami kerahkan petugas dan mobil pemadam dari beberapa sektor, termasuk dari kota, agar proses penanganan lebih cepat,” ujarnya.

    Budianto menambahkan, sejauh ini petugas masih fokus pada pemadaman dan pendinginan area, sehingga belum bisa memberikan konfirmasi mengenai korban jiwa.

    Kabar dihimpun, hingga Minggu (2/11) pukul 00.30 WIB api masih berkobar hebat di lokasi kejadian.

    “Untuk korban masih belum bisa dipastikan. Nanti setelah api benar-benar padam baru dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” terang dia.

  • Hujan dan Angin Kencang Landa Gunungkidul, Rumah Warga hingga Arena Drag Race di Lanud Gading Ambruk

    Hujan dan Angin Kencang Landa Gunungkidul, Rumah Warga hingga Arena Drag Race di Lanud Gading Ambruk

    Tak hanya permukiman warga, peristiwa ini juga melanda area Lanud Gading, tempat berlangsungnya event drag race yang digelar pada hari yang sama. Tenda utama berukuran ratusan meter yang digunakan untuk menampung panitia, pembalap, dan penonton, roboh diterpa angin.

    Menurut pengakuan Agung, vendor penyedia tenda, dirinya tak menyangka akan terjadi angin kencang siang itu. “Pagi tadi cuaca cerah sekali, bahkan sempat terasa sejuk. Kami tak menduga sama sekali akan ada angin besar seperti itu,” katanya.

    Agung menceritakan, sekitar pukul 11.00 WIB, langit mendadak gelap dari arah timur. Meski gerimis mulai turun, lomba drag race masih tetap berlangsung. Namun, tak lama kemudian, angin kencang datang membawa hujan deras.

    “Semua terjadi dalam hitungan menit. Tenda-tenda terangkat, besi-besi penyangga bengkok, atap seng beterbangan,” ujarnya.

    Tenda sepanjang hampir 500 meter yang dipasang di sekitar lintasan porak-poranda. Beberapa bagian tenda menimpa mobil yang terparkir di sekitar lokasi. Sedikitnya delapan mobil tertimpa material tenda dan besi penyangga yang terlepas. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

    Kini, di lokasi kejadian hanya tersisa rangka tenda yang melengkung dan sisa-sisa kain serta seng bertebaran di tanah. Agung mengaku belum bisa menghitung pasti nilai kerugian, namun memperkirakan jumlahnya mencapai puluhan juta rupiah.

  • Sakit Hati Berujung Maut, Ini Kronologi Pria di Lampung Bunuh Mantan Istri Karena Dituding Selingkuh

    Sakit Hati Berujung Maut, Ini Kronologi Pria di Lampung Bunuh Mantan Istri Karena Dituding Selingkuh

    Sebelumnya, suasana mencekam saat proses penangkapan terduga pelaku pembunuhan seorang karyawati biro jasa yang ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamar tidurnya.

    Polisi berpakaian dinas dan preman mencoba secara persuasif agar terduga pelaku berinisial BN alias Ayung (32) yang bersembunyi di bawah ranjang tidur kamar lainnya di dalam rumah korban untuk menyerahkan diri.

    “Kami dari Polresta Bandar Lampung, atas nama Undang-Undang, sebaiknya kamu menyerahkan diri,” ujar salah satu perwira polisi saat proses penangkapan.

    Meski sudah berulang kali diperingati, namun terduga pelaku enggan untuk keluar dari bawah ranjang tidur tempatnya bersembunyi.

    “Keluar kamu, atau kami beri tindakan tegas. Cepat keluar, angkat kedua tangan, letakkan pisau yang kamu pegang itu,” tegas polisi meminta pelaku bersikap kooperatif.

    Polisi yang berpakaian preman dari Unit Reskrim Polsek Tanjung Karang Timur kemudian berupaya melakukan upaya paksa dengan menarik pelaku dari bawah ranjang. Pelaku BN akhirnya berhasil diamankan.

    Polisi kemudian memborgol kedua tangan pelaku agar tidak melakukan perlawanan. Dua bilah senjata tajam jenis pisau turut diamankan dari tangan pelaku sebagai barang bukti.

    Warga yang geram sempat mencoba menyerang pelaku ketika hendak dibawa menggunakan mobil patroli polisi.

    Polisi bahkan sempat melepaskan tembakan peringatan ke udara untuk membubarkan puluhan warga yang berkerumun di depan rumah korban.

    “Jangan ada yang main hakim sendiri, serahkan proses hukumnya kepada pihak kepolisian,” tegas Kapolsek Tanjung Karang Timur, Kompol Kurmen Rubiyanto, di lokasi kejadian.

    Sementara itu, sejumlah kerabat korban terlihat histeris dan berteriak memaki pelaku saat dibawa pergi.

  • Buntut 695 Siswa Keracunan di Gunungkidul, BGN Akui Lengah dan Janji Evaluasi Total

    Buntut 695 Siswa Keracunan di Gunungkidul, BGN Akui Lengah dan Janji Evaluasi Total

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Kepala Kantor Pelaksana Program Gizi (KPPG) Wilayah Jawa Tengah–DIY, Harsono Budi Waluyo, menyampaikan permintaan maaf atas insiden keracunan massal yang menimpa 695 siswa di Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, beberapa waktu lalu.

    Harsono menegaskan bahwa kejadian tersebut menjadi pukulan berat bagi seluruh jajaran pelaksana program Makan Bergizi Gratis (MBG). BGN berkomitmen untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan memastikan agar insiden serupa tidak terulang di masa mendatang.

    “Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian ini. Tidak ada satu pun dari kami yang menginginkan hal seperti ini terjadi, apalagi menimpa anak-anak kita,” ujar Harsono.

    Menurutnya, BGN saat ini tengah melakukan penguatan di berbagai aspek pelaksanaan program MBG. Langkah-langkah tersebut meliputi pemilihan bahan baku yang lebih ketat, peningkatan pengawasan proses pengolahan makanan, serta pelatihan bagi para penjamah makanan agar memahami standar kebersihan dan sanitasi.

    Selain itu, Harsono juga menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan uji laboratorium terhadap sumber air, serta mendorong seluruh dapur sehat untuk memperoleh sertifikasi laik higiene sanitasi (SLHS). Tujuannya adalah agar seluruh dapur program MBG memiliki standar keamanan pangan yang seragam dan terukur.

    “Kami menargetkan pada November nanti seluruh dapur sehat di wilayah utama Kabupaten Gunungkidul sudah mengantongi sertifikat SLHS. Saat ini dari 27 dapur yang beroperasi, semuanya telah melalui proses pengujian air dan pengolahan limbah (IPAL), tinggal menunggu proses sertifikasi,” jelasnya.