Category: Liputan6.com Regional

  • Takut jadi Omongan Tetangga, Seorang Ibu di Banyuwangi Kubur Bayi yang Baru Dilahirkan di Belakang Rumahnya

    Takut jadi Omongan Tetangga, Seorang Ibu di Banyuwangi Kubur Bayi yang Baru Dilahirkan di Belakang Rumahnya

    Liputan6.com, Jakarta Warga Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, digegerkan temuan jasad bayi yang dikubur di belakang rumah oleh ibu kandungnya sendiri.  Bayi malang itu baru saja dilahirkan oleh SL (33), seorang ibu rumah tangga.

    Perbuatan itu dilakukan karena pelaku mengaku takut dihujat warga karena kembali hamil dan melahirkan, sementara dirinya sudah memiliki empat anak dari tiga kali pernikahan.

    Kapolsek Wongsorejo AKP Eko Darmawan mengatakan, peristiwa itu terungkap sekitar pukul 15.30 WIB setelah NA (56), bibi pelaku, merasa curiga dengan gerak-gerik keponakannya.

    “Saksi awalnya mendapat informasi dari warga bahwa keponakanya itu diduga baru melahirkan. Warga melihat suami pelaku, M, sempat membuang kantong plastik berisi darah ke sungai,” ujar Eko, Selasa (4/11/2025).

    Rasa penasaran membuat NA datang ke rumah SL. Saat memeriksa halaman belakang, dia mendapati keset yang tertimbun tanah. Ketika dibuka, NA terkejut karena menemukan bagian kepala bayi di bawahnya.

    “Saksi langsung berteriak minta tolong dan melapor ke polisi. Setelah kami tiba di lokasi, bayi sudah dalam keadaan meninggal dunia,” kata Eko.

  • Ditetapkan Tersangka, Ini Tampang Lima Penganiaya Mahasiswa Arjuna Tamaraya Hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga

    Ditetapkan Tersangka, Ini Tampang Lima Penganiaya Mahasiswa Arjuna Tamaraya Hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga

    Kasus penganiayaan hingga tewas dialami Arjuna Tamaraya di halaman Masjid Agung Sibolga, Kelurahan Pasar Belakang, Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga, Jumat dini hari, 31 Oktober 2025, sekitar pukul 03.30 WIB. Kasusnya menjadi sorotan publik.

    Berdasarkan keterangan saksi-saksi dan rekaman CCTV di Masjid Agung Kota Sibolga, kronologi kasus penganiayaan hingga tewas itu berawal Arjuna Tamaraya yang merupakan mahasiswa berdomisili di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) tidak izin untuk beristirahat atau tidur di dalam masjid tersebut.

    “Dia (korban) domisilinya di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng),” terang Kasi Humas Polres Sibolga.

    Pelaku ZP mendatangi korban dan melarangnya untuk tidur di dalam masjid tersebut. Diduga ZP tersinggung, karena Arjuna Tamaraya tidak izin untuk tidur di dalam masjid, membuat ZP emosi dan memanggil empat pelaku lainnya.

    Lalu kelima terduga pelaku melakukan penganiayaan terhadap korban bersama-sama hingga korban terkapar dan terjatuh ke lantai halaman Masjid Agung Sibolga, dan menyeret Arjuna Tamaraya ke luar dari areal Masjid Agung.

    Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Sibolga, AKP Rustam E. Silaban mengungkapkan, akibat penganiayaan, korban mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya dan dilarikan RSUD Dr. FL Tobing, Kota Sibolga.

    “Hasil penyelidikan, para pelaku diduga memukuli korban di dalam masjid. Lalu menyeret korban keluar dalam keadaan tak berdaya hingga kepala korban terbentur di anak tangga masjid. Tidak berhenti di situ, korban juga dipijak dan dilempar menggunakan buah kelapa oleh salah satu pelaku hingga mengalami luka parah di bagian kepala,” Rustam menuturkan.

  • Sering Ditolak Istri, Petani Lampung Perkosa Anak Tirinya hingga Hamil

    Sering Ditolak Istri, Petani Lampung Perkosa Anak Tirinya hingga Hamil

    Liputan6.com, Lampung – Seorang pria berinisial S (37), warga Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, Lampung, ditangkap polisi setelah diduga memperkosa anak tirinya yang masih duduk di bangku SMA hingga hamil.

    Polisi mengungkap, perbuatan keji itu dilakukan pelaku karena sakit hati terhadap istrinya.

    Kapolres Pringsewu AKBP M. Yunnus Saputra mengatakan, pelaku yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani itu ditangkap di rumahnya pada Jumat, 31 Oktober 2025, setelah laporan diterima dari ibu korban.

    “Pelaku kami amankan tanpa perlawanan,” kata Yunnus, Selasa (4/11).

    Kasus itu bermula dari pemeriksaan kesehatan rutin di sekolah tempat korban menempuh pendidikan. Hasil tes kehamilan menunjukkan korban positif hamil. Setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan di puskesmas, usia kandungan korban diketahui sekitar tujuh minggu.

    Pihak sekolah lalu memanggil ibu korban untuk memastikan hasil tersebut.

    Di hadapan ibunya, korban akhirnya mengaku telah menjadi korban kekerasan seksual oleh sang ayah tiri sejak 2023. Kejadian terakhir, kata korban, terjadi pada September 2025.

    Selama ini, korban memilih diam karena diancam pelaku agar tidak menceritakan hal itu kepada siapa pun.

     

  • Warga Jetis Yogyakarta Temukan Mortir Diduga Sisa Perang Dunia II di Halaman Rumah

    Warga Jetis Yogyakarta Temukan Mortir Diduga Sisa Perang Dunia II di Halaman Rumah

    Dengan demikian, drone pertanian kini bertransformasi; tidak hanya berfungsi sebagai alat teknologi, tetapi juga menjadi media ekspresi seni yang sarat nilai-nilai estetika lokal.

    Ketua Jurusan Seni Murni ISI Yogyakarta, Satrio Hari Wicaksono, M.Sn., menyambut baik integrasi antara dunia seni dan teknologi ini.

    “Seni secara umum merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Melalui kolaborasi ini, kami mencoba mengeksplorasi secara lebih kuat unsur-unsur yang bersifat lokal dalam barang-barang teknologi,” jelas Satrio.

    Ia menambahkan, inisiatif “Art on Drone” membuka ruang bagi mahasiswa untuk mengasah potensi artistik mereka sekaligus memahami relevansi kuat seni dalam konteks industri modern.

    Di sisi lain, Asosiasi Sistem dan Teknologi Tanpa Awak (ASTTA) baru-baru ini menggelar Musyawarah Nasional 2025 di Jakarta dengan mengusung tema “Konsolidasi dan Sinergi Menuju Industri Sistem dan Teknologi Tanpa Awak Indonesia yang Berkelanjutan.”

    Musyawarah yang dihadiri seluruh anggota ASTTA ini menjadi penanda langkah strategis bagi industri sistem tanpa awak atau drone nasional untuk mencapai daya saing global dan keberlanjutan.

    Dengan proyeksi potensi pasar drone nasional yang diperkirakan menyentuh angka USD 93 juta (sekitar Rp 1,5 triliun) pada 2028, Indonesia diyakini memiliki peluang besar untuk menjadi pusat inovasi teknologi drone di Asia Tenggara.

    ASTTA optimistis industri drone dapat menjadi bagian integral dari transformasi ekonomi digital dan teknologi nasional melalui kolaborasi yang melibatkan lintas kementerian, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), institusi pendidikan, dan sektor swasta.

    Forum tahunan ini disebut menjadi momentum krusial bagi pelaku industri untuk memperkuat kolaborasi, memperjelas arah kebijakan, serta mempercepat transformasi menuju kemandirian teknologi.

  • Raja Surakarta Pakubuwono XIII Mangkat dan Tradisi Mengirim Surat Duka untuk Sultan Hamengkubuwono X

    Raja Surakarta Pakubuwono XIII Mangkat dan Tradisi Mengirim Surat Duka untuk Sultan Hamengkubuwono X

    Liputan6.com, Jakarta Denting gamelan yang biasanya mengalun lembut dari kompleks Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat mendadak terhenti. Tak ada bunyi bonang, saron, maupun kendang yang menandai kehidupan budaya Jawa. Semua hening.

    Dalam keheningan itu, kabar duka datang dari Surakarta: Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakubuwono XIII, Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat, mangkat pada Minggu (2/11/2025) pukul 07.30 WIB di Rumah Sakit Indriati, Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Almarhum meninggal pada usia 77 tahun.

    Pada Minggu sore, suasana di Pendapa Ndalem Kilen terasa khidmat. Dua putri Sri Sultan, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi dan GKR Bendara, menerima Utusan Dalem dari Keraton Surakarta Hadiningrat yang membawa surat resmi berisi kabar duka untuk disampaikan langsung kepada Sri Sultan Hamengkubuwono X.

    Menurut KRT Purwowinoto, Penghageng II Kawedanan Purwa Aji Laksana Keraton Yogyakarta, tradisi penyampaian kabar duka ini adalah simbol penghormatan antarkerajaan yang masih dijaga dengan tata krama Jawa yang luhur.

    “Utusan Dalem diterima oleh GKR Mangkubumi dan GKR Bendara di Pendapa Ndalem Kilen. Mereka menyampaikan kabar duka secara resmi, lengkap dengan surat tertulis untuk Sri Sultan,” ujar KRT Purwowinoto. 

    Mangkatnya Sinuhun PB XIII bukan hanya kehilangan bagi Surakarta, tetapi juga menggema hingga Yogyakarta. Tanah yang tak terpisahkan dalam sejarah panjang Mataram Islam.

    Dari balik tembok tebal Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X menyampaikan ucapan belasungkawa yang mendalam. Melalui pernyataan resmi, Keraton menulis: 

    “Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat menyampaikan dukacita mendalam atas Surud Dalem (mangkatnya) Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakubuwono XIII ing Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.” 

    Sebagai bentuk penghormatan, Keraton Yogyakarta memutuskan tidak membunyikan gamelan selama tiga hari, mulai Minggu (2/11) hingga Selasa (4/11). Seluruh pementasan Paket Wisata Srimanganti juga resmi ditunda selama masa duka.

     

  • Terganggu Musik dan Nyanyian Terlalu Keras, Pria Mabuk Tikam Tetangga Pakai Sangkur Hingga Tewas

    Terganggu Musik dan Nyanyian Terlalu Keras, Pria Mabuk Tikam Tetangga Pakai Sangkur Hingga Tewas

    Liputan6.com, Jakarta Suasana malam di Kelurahan Tetebatu, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, berubah mencekam pada Minggu (2/11/2025) malam. Penyebabnya, gara-gara suara musik dan nyanyian yang dianggap terlalu bising hingga berujung dua warga tewas setelah terlibat pertikaian berdarah. 

    Korban masing-masing bernama Rahim (43) dan mertuanya Amir (59). Keduanya meninggal dunia usai ditikam oleh pelaku Muh. Sabil (50), warga setempat yang diduga berada di bawah pengaruh minuman keras.

    Berdasarkan hasil penyelidikan awal, kejadian bermula ketika pelaku merasa terganggu oleh suara nyanyian dan keributan dari rumah Amir. Pelaku kemudian menegur korban. Namun teguran itu justru memicu adu mulut hingga berujung perkelahian.

    Situasi semakin memanas ketika Rahim datang untuk menengahi. Pelaku yang emosi kemudian mencabut senjata tajam jenis sangkur dan menikam Rahim di bagian dada hingga tewas di tempat. Melihat hal itu, Amir berusaha melawan menggunakan badik, tetapi justru kembali menjadi korban setelah diserang pelaku.

    Kapolres Gowa AKBP M. Aldy Sulaiman, yang turun langsung ke lokasi bersama Kasat Reskrim, Kasat Intelkam, Kasat Samapta, dan Kapolsek Pallangga, mengatakan pihaknya segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan pelaku.

    “Kami langsung bergerak setelah menerima laporan. Tim melakukan olah TKP, mengamankan barang bukti, dan menangkap pelaku di sekitar wilayah Pallangga,” ujar AKBP Aldy Sulaiman, Senin (3/11/2025).

  • Wanita yang Dibunuh Mantan Suami di Lampung Alami 63 Luka Tusuk

    Wanita yang Dibunuh Mantan Suami di Lampung Alami 63 Luka Tusuk

    Sebelumnya, polisi mengungkap kronologi pembunuhan sadis yang dilakukan BN alias Ayung (34) terhadap mantan istrinya, TF (31), di rumah korban di Perumahan Bumi Kedamaian, Jalan Ratu Lengkara, Kecamatan Kedamaian, Kota Bandar Lampung, Sabtu dini hari (1/11/2025).

    Wakapolresta Bandar Lampung, AKBP Erwin Irawan menjelaskan bahwa aksi pembunuhan itu telah direncanakan oleh pelaku. Ayung diketahui masuk ke rumah korban menggunakan kunci cadangan yang masih dia simpan sejak masih menjadi suami istri.

    “Pelaku ini sudah merencanakan pembunuhan di rumahnya. Ia menuju rumah korban dengan membawa kunci rumah yang memang dahulu dipegang saat masih menikah,” kata Erwin di Mapolresta Bandar Lampung, Sabtu (1/11/2025).

    Setelah tiba di rumah korban sekitar pukul 03.14 WIB, pelaku langsung masuk melalui pintu depan dan menuju dapur. Di sana, dia mengambil cobek dan dua bilah pisau yang kemudian digunakan untuk menghabisi nyawa korban.

    “Setelah masuk kamar korban, sempat terjadi perlawanan. Namun, korban kalah dan dipukul dengan batu cobek di bagian kepala. Korban lalu didorong ke kasur dan ditusuk di bagian leher serta badan hingga meninggal dunia,” ujarnya.

  • Mobil Polisi Kejar-kejaran dengan Truk Bermuatan Motor Bodong dan Cairan Kimia

    Mobil Polisi Kejar-kejaran dengan Truk Bermuatan Motor Bodong dan Cairan Kimia

    Liputan6.com, Jakarta Aksi kejar-kejaran antara polisi dan sebuah truk bermuatan sepeda motor tanpa dokumen resmi di Lampung Selatan berlangsung menegangkan. Truk jenis Colt Diesel berwarna kuning itu nekat menabrak mobil patroli polisi yang berusaha menghentikannya.

    Peristiwa itu terjadi pada Sabtu pagi (1/11/2025), bermula dari kawasan Pelabuhan Bakauheni hingga Kecamatan Penengahan.  

    Akibat insiden tersebut, seorang anggota Polsek Penengahan mengalami luka di bagian pinggang dan lengan, dan harus dilarikan ke RS Bob Bazar Kalianda untuk mendapat perawatan.

    Kasatreskrim Polres Lampung Selatan, AKP Indik Rusmono menjelaskan, awalnya petugas Pelabuhan Bakauheni mencurigai truk yang baru turun dari kapal penyeberangan. Truk ini mengangkut beberapa unit sepeda motor tanpa dokumen kendaraan yang sah.

    “Saat petugas mencoba memberhentikan, sopir truk justru kabur ke arah Kecamatan Penengahan. Petugas kemudian menginformasikan ke jajaran Polsek Penengahan untuk melakukan pengejaran dan penghentian paksa,” ujar Indik, Senin (3/11/2025).

    Pengejaran pun berlangsung dramatis di jalan lintas selatan hingga akhirnya truk berhasil dihentikan. Polisi kemudian mengamankan dua orang yang diduga sebagai pelaku, masing-masing Yerianto (42) dan Doni Hendrawansyah (25), keduanya warga Desa Karang Lebak, Kecamatan Mulak Ulu, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.

  • Warga Jakarta, Jabar dan Jateng Waspada, Potensi Hujan Lebat Diprediksi Sampai 7 November

    Warga Jakarta, Jabar dan Jateng Waspada, Potensi Hujan Lebat Diprediksi Sampai 7 November

    Sebagai langkah mitigasi, BMKG bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyiagakan operasi modifikasi cuaca di tiga posko utama, yaitu di Semarang, Solo, dan Jakarta (Halim Perdanakusuma) untuk mengatur lokasi jatuhnya hujan agar tidak menimbulkan genangan di area padat penduduk.

    “Operasi ini merupakan hasil koordinasi dengan pemerintah daerah dan BNPB sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem di musim hujan,” ujar Budi.

    Ia menambahkan, pelaksanaan OMC di Pulau Jawa dilakukan berdasarkan permintaan resmi pemerintah daerah yang telah menetapkan status siaga darurat bencana.

    BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan disertai petir dan angin kencang, serta menghindari aktivitas di area rawan banjir dan longsor selama periode cuaca ekstrem berlangsung.

     

  • Tengah Malam Masih Nongkrong, Dini Hari Sudah Tewas Bersimbah Darah

    Tengah Malam Masih Nongkrong, Dini Hari Sudah Tewas Bersimbah Darah

    Liputan6.com, Depok – Polsek Bojonggede dan Polres Metro Depok mendatangi lokasi penemuan mayat pria berinisial AN telah bersimbah darah di sebuah rumah, di Kampung Panjang, Desa Rawapanjang, Bojonggede, Kabupaten Bogor, Senin (3/11/2025). Diduga mayat yang ditemukan korban kekerasan hingga meninggal dunia.

    Salah seorang warga sekitar, Delvina membenarkan adanya penemuan mayat yang diketahui warga sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu, suaminya sempat mendatangi lokasi penemuan mayat yang tidak jauh dari rumahnya.

    “Cuma pas udah pulang laki saya, saya tanya ada apa sih gitu, terus dibilang itu dibunuh, itu saja yang saya tahu,” ujar Delvira.

    Diketahui, lokasi tempat penemuan mayat merupakan rumah warga, namun pemiliknya tidak tinggal di sana.

    Warga sempat melihat tiga orang sedang mengobrol di rumah tersebut.

    “Katanya jam 11 itu mereka masih nongkrong di teras, masih ngobrol-ngobrol gitu jam 11 malam,” jelas Delvira.

    Delvina tidak mengetahui secara pasti luka yang didapati pada tubuh korban hingga menyebabkan meninggal dunia. Saat terjadi peristiwa diduga pembunuhan, Delvira tidak mendengar adanya keramaian.

    “Rumah saya agak jauh, jadi nggak kedengeran,” ucap Delvina.