Category: Kompas.com

  • Alfamart di Bojonegoro Dibobol Maling, Uang Rp 12 Juta dan Hardisk CCTV Raib
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        28 Juni 2025

    Alfamart di Bojonegoro Dibobol Maling, Uang Rp 12 Juta dan Hardisk CCTV Raib Surabaya 28 Juni 2025

    Alfamart di Bojonegoro Dibobol Maling, Uang Rp 12 Juta dan Hardisk CCTV Raib
    Tim Redaksi
    BOJONEGORO, KOMPAS.com –
     Sebuah minimarket Alfamart di Desa Sukosewu, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten
    Bojonegoro
    , Jawa Timur, dibobol maling.
    Pelaku diduga masuk dari tembok belakang, merusak brankas, dan membawa kabur uang tunai Rp 12 juta serta hardisk berisi rekaman CCTV.
    Kepala Kepolisian Sektor Sukosewu, AKP Achmad Nurul Hidayat membenarkan adanya peristiwa pencurian yang terjadi di sebuah minimarket Alfamart tersebut.
    Peristiwa pencurian tersebut diketahui oleh pegawai toko moderen tersebut bernama Ahmad Muhaimin, usai membuka pintu toko sekira pukul 06.15 Wib, Jumat (27/6/2025).
    “Saat masuk toko itu, saksi melihat kondisi dalam toko berantakan, laci di meja kasir terbuka dan rak rokok dalam keadaan acak-acakan,” kata AKP Achmad Nurul Hidayat dihubungi Jumat.
    Menyadari adanya tanda-tanda pencurian, saksi segera memanggil rekannya untuk memeriksa ke bagian gudang dan mendapati tembok belakang toko berlubang besar, brankas dalam kondisi rusak dan terbuka, serta hardisk CCTV juga hilang.
    Selanjutnya, kedua pegawai Alfamart tersebut melaporkan kejadian pencurian tersebut kepada manajer toko yang kemudian diteruskan laporan ke Polsek.
    “Sejumlah barang yang dilaporkan hilang diantaranya, uang tunai 12 juta rupiah, rokok dan parfum serta hardisk CCTV, total kerugian ditaksir sebanyak 19 juta rupiah,” ungkapnya.
    AKP Achmad Nurul Hidayat menyampaikan, pihak kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan termasuk mengumpulkan keterangan dari para saksi untuk mengungkap pelaku pencurian.
    “Saat ini identitas pelaku masih dalam proses penyelidikan,” tuturnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sabtu Pagi, Jakarta Peringkat Pertama Kota Paling Berpolusi di Dunia
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Juni 2025

    Sabtu Pagi, Jakarta Peringkat Pertama Kota Paling Berpolusi di Dunia Megapolitan 28 Juni 2025

    Sabtu Pagi, Jakarta Peringkat Pertama Kota Paling Berpolusi di Dunia
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Jakarta menduduki posisi pertama sebagai kota besar paling berpolusi di dunia pada Sabtu (28/6/2025) pagi.
    Dikutip dari
    Antara,
    berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 05.45 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta berada di angka 196 atau masuk kategori tidak sehat dengan
    polusi
    udara PM2.5 dan nilai konsentrasi 119,5 mikrogram per meter kubik.
    Artinya, tingkat kualitas udara di Jakarta tidak sehat bagi kelompok sensitif dan dapat merugikan manusia ataupun hewan, serta bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan atau nilai estetika.
    Sedangkan kategori sedang yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan, tetapi berpengaruh terhadap tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.
    Kategori baik yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.
    Sementara, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.
    Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.
    Kota dengan kualitas udara terburuk urutan kedua yaitu Kinshasa, Kongo di angka 171. Urutan ketiga Lahore, Pakistan di angka 159.
    Lalu, urutan keempat Kota Medan, Indonesia, di angka 144, Urutan kelima Kota Batam, Indonesia di angka 141.
    Menyusul kondisi udara tersebut, masyarakat disarankan menghindari aktivitas di luar ruangan. Jika berada di luar ruangan gunakanlah masker, kemudian menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor.
    Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta sebelumnya mengatakan akan meniru kota-kota besar dunia seperti Paris dan Bangkok dalam menangani polusi udara.
    “Belajar dari kota lain, Bangkok memiliki 1.000 Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU), Paris memiliki 400 SPKU. Jakarta saat ini memiliki 111 SPKU dari sebelumnya hanya 5 unit. Ke depan kita akan menambah jumlahnya agar bisa melakukan intervensi yang lebih cepat dan akurat,” kata Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta, Selasa (18/3).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal: Refleksi Kontroversi Penjabat Kepala Daerah
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        28 Juni 2025

    Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal: Refleksi Kontroversi Penjabat Kepala Daerah Nasional 28 Juni 2025

    Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal: Refleksi Kontroversi Penjabat Kepala Daerah
    Dosen Digital Public Relations Telkom University, Lulusan Doktoral Agama dan Media UIN SGD Bandung. Aktivis sosial di IPHI Jabar, Pemuda ICMI Jabar, MUI Kota Bandung, Yayasan Roda Amal & Komunitas Kibar”99 Smansa Cianjur. Penulis dan editor lebih dari 10 buku, terutama profil & knowledge management dari instansi. Selain itu, konsultan public relations spesialis pemerintahan dan PR Writing. Bisa dihubungi di sufyandigitalpr@gmail.com
    PUTUSAN
    Mahkamah Konstitusi (MK) terkait waktu pelaksanaan Pilkada Serentak dua tahun dari Pemilu Nasional 2029, bagi penulis yang berkutat di bidang komunikasi massa, sontak mengingatkan pada polah komunikasi penjabat gubernur/wali kota/bupati periode 2022-2024 lalu.
    Hal ini penting karena cepat atau lambat, suka tak suka, periode PJ akan segera dilaksanakan terhadap 551 pemerintah daerah (38 provinsi dan 513 kabupaten/kota). Dengan sendirinya, lebih dari 250 juta rakyat Indonesia akan mereka pimpin.
    Sebagai bentuk menjaga ingatan kolektif sehingga bisa pasang “kuda-kuda” ke depan, penulis menghimpun sejumlah kontroversi komunikasi publik para PJ.
    Misal, Heru Budi Hartono selaku Penjabat Gubernur DKI Jakarta, dengan polemik komunikasi, antara lain mengganti slogan “Jakarta Kota Kolaborasi” tanpa dialog publik memadai.
    Tagline warisan Anies Baswedan itu oleh Heru diubah menjadi, “Sukses Jakarta untuk Indonesia” dengan momen bersamaan mulai
    ground breaking
    IKN.
    Sulit untuk tidak menyambungkan situasi ini dengan posisi Heru sebagai ASN yang bertugas di lingkungan Istana.
    Kemudian, Heru juga menghapus anggaran jalur sepeda, serta memotong layanan JakWifi secara sepihak.
    Bahkan, kebijakan infak 50 persen dari masjid untuk bantuan bencana diambil tanpa perencanaan komunikasi matang, sehingga memicu resistensi dari komunitas Betawi dan warganet.
    Alhasil, gaya komunikasinya dinilai lebih menyerupai administrator pusat ketimbang pemimpin yang terhubung dengan denyut publik Jakarta.
    Di Aceh, PJ. Gubernur Achmad Marzuki mengeluarkan Surat Edaran penutupan warung kopi pada pukul 00.00 WIB, demi mendukung pelaksanaan syariat Islam.
    Namun, pendekatan sepihak ini dianggap menutup ruang publik dan melemahkan kegiatan ekonomi rakyat kecil di malam hari.
    Gaya kepemimpinannya yang berasal dari latar militer juga dinilai terlalu “komando-is”, dengan komunikasi tertutup dan minim pelibatan masyarakat sipil.
    Penggantinya, Bustami Hamzah, memang membawa angin baru lewat pengaktifan kembali wacana Qanun Disabilitas, tetapi pendekatannya pun masih elitis.
    Di tingkat kabupaten dan kota, komunikasi publik terkait mereka tidak kalah gaduh. Ery Putra, yang menjabat singkat sebagai Penjabat Bupati Indragiri Hilir, dilantik dengan proses yang dipersoalkan DPRD setempat karena dianggap terburu-buru dan minim dialog.
    Sementara itu, penunjukan Pj Bupati Pati, Pulau Morotai, dan dua kabupaten di Sulawesi Tenggara menuai protes karena dilakukan tanpa persetujuan atau usulan dari pemerintah provinsi.
     
    Gubernur Sulawesi Tenggara bahkan menolak melantik Pj yang ditunjuk Kementerian Dalam Negeri, menegaskan bahwa proses ini sarat politisasi dan miskin legitimasi sosial.
    Ketika kepala daerah hadir tanpa basis dukungan lokal, maka komunikasi publik menjadi sulit dibangun secara otentik dan akuntabel.
    Apakah kinerja bidang pemerintahan tak cukup cakap berkomunikasi publik? Laporan hal ini sudah dibuat organisasi nonpemerintah Transparency International berjudul “Dampak Kinerja Pj Gubernur Terhadap Demokrasi dan Hak Asasi Manusia Menjelang Pemilihan Kepala Daerah Serentak” pada 2023 lalu.
    Hasilnya? Rata-rata skor nasional hanya berada di angka 2,92 dari total skor maksimal 9 poin –pada penelitian di 25 provinsi.
    Artinya, kinerja para Pj Gubernur hanya mencapai sepertiga dari capaian ideal. Evaluasi ini dilakukan terhadap tiga klaster penting: perencanaan dan penganggaran, pelayanan publik, serta pengawasan.
    Masing-masing klaster dianalisis berdasarkan lima dimensi: transparansi, akuntabilitas, partisipasi, inklusivitas, dan manfaat.
    Hasilnya menunjukkan, kehadiran Pj Gubernur bukan hanya gagal memperkuat demokrasi lokal, tetapi justru menegaskan lemahnya sistem pemerintahan yang responsif terhadap kelompok rentan.
    Dalam klaster perencanaan dan penganggaran, hampir seluruh provinsi menunjukkan lemahnya akses dan partisipasi publik.
    Dokumen seperti RPJMD, RKPD, hingga APBD memang tersedia secara daring di banyak daerah, tetapi hanya menyajikan informasi umum.
    Publik, terutama kelompok rentan, tidak bisa mengetahui alokasi anggaran yang menyasar kebutuhan mereka secara rinci.
    Banyak pemerintah daerah hanya melibatkan masyarakat sebagai pemenuhan formalitas, bukan sebagai mitra deliberatif.
    Usulan yang masuk pun lebih sering dicatat daripada diakomodasi. Implikasinya, kebijakan perencanaan tetap bias pada kepentingan dominan dan gagal menjawab disparitas sosial.
    Sementara itu, pelayanan publik juga dinilai masih jauh dari inklusif. SOP layanan memang tersedia di situs resmi pemerintah daerah, tetapi tidak mudah diakses dan tidak disosialisasikan dengan baik.
    Banyak kantor pelayanan publik yang belum menyediakan fasilitas dasar seperti jalur disabilitas atau ruang laktasi.
    Kondisi lebih memprihatinkan tampak dalam klaster pengawasan yang cenderung eksklusif dan tertutup.
    Pemerintah daerah umumnya berpegang pada regulasi yang menyatakan bahwa hasil pengawasan tidak dapat dipublikasikan.
    Konsekuensinya, masyarakat tidak memiliki informasi atas hasil audit atau tindak lanjut atas laporan mereka.
    Kanal pengaduan tersedia tetapi sulit diakses, minim respons, dan tidak memberikan jaminan perubahan.
    Proses pengawasan hanya berjalan normatif dan baru digerakkan bila isu sudah viral di media sosial. Fenomena ini menunjukkan lemahnya etika kepemimpinan serta nihilnya budaya akuntabilitas publik.
    Singkat kata, memang
    Putusan MK
    ini sudah final dan mengikat. Namun, bagaimana persiapan kita ke depan, tentu tak bersifat permanen; seluruh pihak bisa bercermin pada kinerja holitik PJ. kepala daerah 2022-2024 lalu.
    Mari melihat sejarah dan lalu menggeliat. Jangan yang terjadi di negeri sebesar Indonesia pada 2031 ke depan, “Lagi-lagi begini.”
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Nelangsa Usai Kebakaran Kwitang: Puluhan Rumah Ludes, Ratusan Korban Mengungsi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Juni 2025

    Nelangsa Usai Kebakaran Kwitang: Puluhan Rumah Ludes, Ratusan Korban Mengungsi Megapolitan 28 Juni 2025

    Nelangsa Usai Kebakaran Kwitang: Puluhan Rumah Ludes, Ratusan Korban Mengungsi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Kebakaran
    hebat menghanguskan permukiman padat penduduk di Jalan Kembang XI, RT 06 RW 02, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (26/6/2025) siang.
    Pantauan
    Kompas.com
    pada Jumat (27/6/2025), rumah-rumah yang terbakar kini hanya menyisakan arang, pecahan kaca, dan sisa kusen kayu yang hangus.
    Beberapa petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) tampak membersihkan puing-puing
    kebakaran
    .
    Sementara, di tengah puing bangunan yang terbakar, sejumlah warga menyisir rumah mereka, berusaha mencari barang yang masih bisa diselamatkan.
    Salah satu rumah bahkan dipasangi garis polisi karena diduga menjadi titik awal api muncul.
    Ketua RW 02 Kelurahan Kwitang, Aceng Suharman mengatakan, sebanyak 177 warga dari 58 keluarga terdampak kebakaran ini.
    “Sementara kalau rumah ada 32 yang terbakar,” ucap Aceng saat ditemui
    Kompas.com
    , Jumat (27/6/2025).
    Para korban kini mengungsi di empat posko yang telah disiapkan, termasuk di halaman masjid dan rumah warga yang tidak terdampak.
    Pemerintah melalui Dinas Sosial serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga telah menyalurkan bantuan.
    “Bantuan berupa pangan, selimut, matras, dan konsumsi makan sehari tiga kali, hingga pakaian dan obat,” ujar Aceng.
    Ana Susana (50), salah satu korban yang rumahnya ludes terbakar berharap pemerintah tak berhenti hanya memberikan bantuan darurat.
    Ia meminta agar rumah-rumah yang hangus bisa dibantu pembangunannya oleh pemerintah.
    “Kalau bisa sih pemerintah melihat dan membantu untuk membangun rumah kita kembali,” ucap Ana.
    Menurut Ana, kebutuhan dasar seperti makan tiga kali sehari, pakaian, dan tenda sementara memang sudah diberikan. Namun, kelanjutan bantuan tetap dinanti warga.
    “Kalau sekarang makan tiga kali satu hari, baju, tenda sudah ada, yang penting terus disalurkan saja,” tambahnya.
    Aceng juga menyampaikan hal senada. Menurutnya, pembangunan kembali rumah menjadi harapan utama para korban.
    “Yang diutamakan itu tolong dibangun kembali rumahnya, karena banyak keluhan yang saya bilang,” ujarnya.
    Dugaan sementara, kebakaran dipicu oleh korsleting dari salah satu rumah warga. 
    “Kebakaran ini dari korsleting listrik dari rumah samping saya, persis di belakang ini rumahnya,” kata Ana Susana. 
    Ana menyebut, saat api mulai muncul sekitar pukul 12.30 WIB, warga sempat mencoba melakukan pemadaman dengan alat seadanya. Namun gagal karena bahan bangunan mudah terbakar dan angin berembus kencang. 
    “Alhamdulillah warga sih cepat pas mengetahui ada kebakaran, tetapi ya gimana, angin juga kencang saat kebakaran,” jelasnya.
    Ana mengaku melihat api muncul dari lantai dua rumah tetangganya dan dengan cepat menyambar ke rumah miliknya.
    Saat itu, ia mencoba menyelamatkan dokumen penting di lantai dua rumah, namun tidak sempat.
    “Pas saya sampai ke atas, saya mau menyelamatkan surat-surat pun saya bingung, akhirnya tidak ada yang terbawa,” katanya.
    Aceng membenarkan hal ini. Ia mengatakan, polisi telah memastikan bahwa kebakaran berasal dari korsleting.
    “Dari pihak kepolisian juga sudah datang, memang ini karena korsleting,” ungkapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 7
                    
                        OTT KPK di Sumatera Utara, Apa Saja yang Sudah Diketahui?
                        Nasional

    7 OTT KPK di Sumatera Utara, Apa Saja yang Sudah Diketahui? Nasional

    OTT KPK di Sumatera Utara, Apa Saja yang Sudah Diketahui?
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi Pemberantasan Korupsi (
    KPK
    ) menggelar operasi tangkap tangan (OTT) di Mandailing Natal, Sumatera Utara, Jumat (27/6/2025) kemarin.
    Ini merupakan OTT kedua yang dilakukan KPK pada 2025 setelah OTT di Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, pada Maret 2025 lalu.
    KPK belum menggelar konferensi pers untuk mengungkap informasi lengkap mengenai OTT ini, tetapi sudah ada sejulah informasi yang dibagikan oleh KPK, apa saja?
    Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyatakan, ada 6 orang yang terjaring dalam OTT pada Jumat kemarin.
    Ia menyebutkan, 6 orang tersebut akan dibawa ke Gedung Merah Putih KPK untuk pemeriksaan lebih lanjut.
    “Sampai saat ini, KPK telah mengamankan 6 orang dan malam ini sedang dibawa ke Gedung KPK Merah Putih untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” kata Budi.
    Hanya saja, Budi belum mengungkap identitas 6 orang yang ditangkap dalam OTT KPK itu.
    Budi melanjutkan, OTT KPK ini berkaitan dengan dugaan korupsi terkait proyek pembangunan jalan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) serta Satker PJN Wilayah I Sumatera Utara.
    “Kegiatan tangkap tangan atas dugaan tindak pidana korupsi ini terkait proyek pembangunan jalan di PUPR dan preservasi jalan di Satker PJN Wilayah I Sumatera Utara,” ujar dia.
    Namun, lagi-lagi, Budi menegaskan bahwa informasi lengkap mengenai OTT tersebut akan disampaikan dalam konferensi pers.
    “Siapa saja pihak-pihak yang diduga terlibat dan bagaimana konstruksi perkaranya akan kami sampaikan pada kesempatan berikutnya,” ucap dia.
    KPK memiliki waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum para pihak yang terjaring dalam OTT ini.
    Pada hari yang sama, tim KPK juga menyegel kantor salah satu perusahaan konstruksi di Kota Padangsidimpuan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
    PT DNG, perusahaan yang menempati kantor tersebut, dikenal bergerak di bidang pembangunan infrastruktur dan proyek komersial skala besar.
    Beberapa proyek yang pernah ditangani perusahaan ini di antaranya adalah pembangunan jalan Simpang Pagur–Banjar Lancat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Resah Warga Pejaten, Babi Hutan Lagi-lagi Lepas dari Animal Shelter 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Juni 2025

    Resah Warga Pejaten, Babi Hutan Lagi-lagi Lepas dari Animal Shelter Megapolitan 28 Juni 2025

    Resah Warga Pejaten, Babi Hutan Lagi-lagi Lepas dari Animal Shelter
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Warga RT 02/RW 08,
    Pejaten
    Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, resah dengan keberadaan Pejaten Animal Shelter.
    Bukan karena hewan yang mereka tampung, tapi lokasinya berdampingan langsung dengan permukiman warga.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    , Kamis (26/6/2025), gerbang utama Pejaten Animal Shelter sebenarnya terbilang jauh dari rumah penduduk. Tempatnya tidak langsung terlihat dari sisi kiri Jalan Pejaten Barat karena posisinya sedikit masuk ke dalam, seperti berada di ceruk.
    Namun, area belakang Pejaten Animal Shelter berdampingan dengan permukiman. Pembatas hanyalah tembok setinggi dua meter dan sebuah kali, di mana  terdapat kawat besi sebagai penutup dari dalam tempat penampungan.
    Resahnya warga RT 02/RW 08 Kelurahan Pejaten Barat dengan Pejaten Animal Shelter memuncak karena pada bulan Juni ini saja sudah ada dua
    babi hutan
    yang lepas dari tempat penampungan.
    Namun, setelah satu hari pemangku wilayah dari Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan mendatangi lokasi, babi kembali lepas dan mengacak-acak permukiman warga pada Rabu (25/6/2025).
    “Kami singgung masalah babi (saat kunjungan). Dia (pihak Pejaten Animal Shelter) bilang sudah enggak ada, sudah dipindahkan ke Bandung. Baru jelang sehari doang ternyata ada lagi. Keluar ke pemukiman warga. Berarti kan pembohongan publik,” kata Ketua RT setempat, Nurdiansyah (34), saat ditemui
    Kompas.com
    , Jumat (27/6/2025).
    Nurdiansyah berasumsi, keberadaan babi di Pejaten Animal Shelter memang sengaja dipelihara untuk memakan limbah kotoran anjing di sana.
    “Yang paling banyak memang anjing. Anjing itu
    rate
    -nya ada 500 sampai 1.000 ekor keberadaan anjing di situ. Itu pengakuan dari mereka ya, bukan saya yang mengada-ada,” ungkap dia.
    Bukan hanya babi, Nurdiansyah mengungkapkan, sejumlah hewan lain juga sempat lepas dari Pejaten Animal Shelter, mulai dari anjing hingga monyet.
    Saat kejadian itu, Nurdiansyah langsung berkoordinasi dengan Pejaten Animal Shelter untuk melakukan penangkapan.
    Nurdiansyah menyebut, tak ada warga yang menyakiti hewan-hewan yang lepas dari Pejaten Animal Shelter. 
    Namun, kondisi ini kerap terulang hingga akhirnya seekor
    babi lepas
    .
    Warga mengeluhkan kerap mendengar suara gonggongan anjing yang begitu nyaring dari Pejaten Animal Shelter. Kondisi ini membuat warga sulit beristirahat, apalagi saat malam hari.
    Selain itu, aroma tak sedap dari kotoran hewan seiring dengan berembusnya angin juga menjadi “makanan” sehari-hari warga. Limbah kotoran hewan mengalir ke area permukiman warga saat banjir datang.
    “Dan bahkan, saat saya sedang diwawancara di sini, kalau anginnya lagi ke arah kita, baunya terasa. Pagi kita pengin nikmatin kopi, baunya malah bau kotoran,” kata Nurdiansyah.
    Kini, warga RT 02/RW 08 Kelurahan Pejaten Barat menuntut agar Pejaten Animal Shelter segera ditutup.
    “Penginnya warga ditutup,” kata Nurdiansyah.
    Namun, rupanya tuntutan serupa telah muncul sejak awal berdirinya tempat penampungan hewan tersebut.
    “Ya, setelah 2010-2014 itu ketika ada penolakan, dia ada pernah berucap, waktu itu saya lupa siapa, yang penting orang shelter. Kita dikasih angin surga, bahasanya. Dia akan pindah ke daerah Bogor. Sampai dengan 2019, tidak terjadi,” tutur Nurdiansyah.
    Sejumlah pertemuan antara warga dan pengurus Pejaten Animal Shelter pernah berlangsung, rapat terakhir terjadi pada April 2025.
    “Ada warga dan RT, dan ada pengurus mereka, dan mereka bilang, ‘kalau untuk bau memang kita lagi berusaha’. Saya tanya, ‘bisa kasih jaminan berapa lama?’. Mereka tidak bisa kasih jaminan. Karena memang susah untuk baunya,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Putusan MK Pisah Pemilu Nasional-Daerah Ringankan Beban KPU
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        28 Juni 2025

    Putusan MK Pisah Pemilu Nasional-Daerah Ringankan Beban KPU Nasional 28 Juni 2025

    Putusan MK Pisah Pemilu Nasional-Daerah Ringankan Beban KPU
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com-
    Ketua Komisi Pemilihan Umum (
    KPU
    ) RI Mochammad Afifuddin mengatakan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal penyelenggaraan pemilihan umum (
    pemilu
    ) nasional dan daerah yang dipisah bakal meringankan beban KPU.
    Afifuddin beralasan, desain
    pemilu nasional dan daerah
    yang sebelumnya beririsan bahkan bersamaan membuat KPU harus bekerja sangat keras.
    “Memang tahapan yang beririsan bahkan bersamaan secara teknis lumayan membuat KPU harus bekerja ekstra,” kata Afifuddin, Jumat (27/6/2025), dikutip dari
    Antara
    .
    Oleh karena itu, KPU pun menghormati
    putusan MK
    yang menyatakan pemilu nasional dan daerah mesti dipisahkan dengan jeda waktu paling singkat 2 tahun atau paling lama 2 tahun dan 6 bulan.
    “Kami menghormati putusan MK dan akan pelajari secara detail putusan MK tersebut,” kata Afifuddin.
    Diberitakan sebelumnya, MK memutuskan untuk memisahkan pelaksanaan pemilu nasional dan daerah mulai 2029.
    Artinya, pemilu nasional hanya untuk memilih anggota DPR, DPD, presiden/wakil presiden. Sedangkan, pemilihan anggota DPRD tingkat provinsi dan kabupaten kota dilakukan bersamaan dengan pemilihan kepala daerah (Pilkada).
    Hal tersebut tertuang dalam
    Putusan MK
    Nomor 135/PUU-XXII/2024 yang diajukan oleh Perkumpulan untuk
    Pemilu
    dan Demokrasi (Perludem).
    Di samping itu, MK tidak bisa menentukan secara spesifik waktu pelaksanaan pemilu nasional dengan daerah.
    Namun, MK mengusulkan pilkada dan pileg DPRD dapat digelar paling lama dua tahun enam bulan setelah pelantikan anggota DPR/DPD dan presiden/wakil presiden.
    “Menurut Mahkamah, pemungutan suara dilaksanakan secara serentak untuk memilih anggota DPR, anggota DPD, Presiden/Wakil Presiden, dan setelahnya dalam waktu paling singkat 2 (dua) tahun atau paling lama 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan sejak pelantikan anggota DPR dan anggota DPD atau sejak pelantikan Presiden/Wakil Presiden dilaksanakan pemungutan suara secara serentak untuk memilih anggota DPRD dan gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati, dan walikota/wakil walikota,” ujar Wakil Ketua MK Saldi Isra, Kamis (26/6/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jalan Benyamin Sueb Macet Imbas PRJ 2025, Transjakarta Ikut Terjebak
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 Juni 2025

    Jalan Benyamin Sueb Macet Imbas PRJ 2025, Transjakarta Ikut Terjebak Megapolitan 27 Juni 2025

    Jalan Benyamin Sueb Macet Imbas PRJ 2025, Transjakarta Ikut Terjebak
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com

    – Kemacetan masih terjadi di
    Jalan Benyamin Sueb
    , Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (27/6/2025) sekitar pukul 23.30 WIB.
    Macet terjadi imbas bubaran pengunjung Pekan Raya Jakarta (
    PRJ
    ) atau Jakarta Fair 2025 dari JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, lalu lintas padat merayap sejak di
    gate
    9 Gedung Pusat Niaga JIExpo Kemayoran. Macet terjadi di dua ruas jalan, baik arah Ancol maupun sebaliknya ke arah Senen.
    Laju mobil tersendat di ruas jalan ini. Sementara pemotor berupaya mencari celah di tengah rapatnya kendaraan.
    Tak hanya motor dan mobil, TransJakarta juga ikut terjebak dalam kemacetan. Bahkan, terlihat lautan pengunjung antre panjang memasuki halte TransJakarta JIExpo Kemayoran.
    Sebelumnya diberitakan, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin mengungkapkan, macet disebabkan oleh membeludaknya pengunjung Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2025.
    “Sudah (kami monitor). Pengunjung PRJ yang memang membeludak. Sampai saat ini, anggota masih tergelar di Kemayoran,” ungkap Komarudin saat dihubungi, Jumat.
    Eks Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Timur itu juga mengungkapkan, kemacetan ini hingga mencapai Jalan HBR Motik.
    Komarudin belum bisa menyimpulkan penyebab lain kemacetan lalu lintas selain tingginya pengunjung
    PRJ 2025
    .
    Namun, ia tidak menampik sejumlah kendaraan memang terparkir di ruas Jalan Benyamin Sueb.
    “Parkir di ruas Jalan Benyamin Sueb memang digunakan karena pengunjung yang banyak,” ungkap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Komdigi-Mafindo Bikin Chatbot AI untuk Deteksi Konten Asli atau Palsu
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        27 Juni 2025

    Komdigi-Mafindo Bikin Chatbot AI untuk Deteksi Konten Asli atau Palsu Nasional 27 Juni 2025

    Komdigi-Mafindo Bikin Chatbot AI untuk Deteksi Konten Asli atau Palsu
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Kementerian Komunikasi dan Digital (
    Komdigi
    ) menyatakan tengah menyiapkan chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dapat membantu masyarakat memverifikasi keaslian konten digital, termasuk teks, gambar, video, dan suara.
    Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Komdigi, Bonifasius Wahyu Pudjianto, di Yogyakarta, Jumat (27/6/2025).
    “Saat ini pemerintah berkolaborasi dengan masyarakat sipil seperti Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia) untuk membuat tools berbasis AI,” jelas dia.
    “Salah satunya adalah chatbot yang kini dalam tahap
    soft launching
    , yang memungkinkan publik melakukan
    cek fakta
    terhadap berbagai jenis konten,” lanjut Bonifasius.
    Menurutnya, chatbot tersebut merupakan pengembangan dari portal cekfakta.com, yang kini ditingkatkan kemampuannya agar tidak hanya memverifikasi teks, tetapi juga video, gambar, hingga audio.
    “Kita bisa melakukan pengecekan terhadap konten bukan hanya teks, tetapi juga video, image, atau voice, apakah itu benar atau tidak,” jelasnya.
    Bonifasius juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat, serta mendorong transparansi dari para kreator konten digital.
    Ia menyebut, konten yang dibuat menggunakan AI sebaiknya disertai disclaimer atau watermark, agar publik dapat membedakan konten buatan AI dan konten asli.
    “Ke depan, konten kreator diharapkan menyertakan keterangan apakah konten tersebut real atau generated. Itu tahap awal sebelum kita mengecek kebenaran kontennya,” katanya.
    Saat ditanya soal kemungkinan penerapan aturan wajib
    watermark
    untuk konten berbasis AI, Bonifasius menyatakan hal itu belum diberlakukan saat ini.
    Namun, opsi tersebut sedang dikaji dan kemungkinan akan masuk dalam
    roadmap
    regulasi AI.
    “Mungkin ke depan akan disesuaikan, dan itu bisa masuk dalam roadmap AI yang sedang dibahas,” ujarnya.
    Meski tidak terlibat langsung dalam penjadwalan roadmap tersebut, ia memastikan bahwa Komdigi memiliki direktorat khusus yang menangani pengembangan ekosistem AI, termasuk aspek regulasinya.
    “Untuk target penyelesaian
    roadmap
    , kita tunggu saja. Nanti akan dicek kembali,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penyelesaian Tol Harbour Road II Terkendala Lahan, Komisi V Minta Percepatan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        27 Juni 2025

    Penyelesaian Tol Harbour Road II Terkendala Lahan, Komisi V Minta Percepatan Nasional 27 Juni 2025

    Penyelesaian Tol Harbour Road II Terkendala Lahan, Komisi V Minta Percepatan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Komisi V DPR RI
    Lasarus
    meminta pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bekerja sama untuk mempercepat penyelesaian
    pembebasan lahan
    proyek pembangunan Tol Harbour Road II atau
    Tol Pelabuhan 2
    di Jakarta Utara.
    Lasarus menegaskan bahwa percepatan pembebasan lahan penting untuk segera dilakukan agar proses konstruksi tol tersebut dapat segera dilanjutkan secara optimal.
    Dia berharap pemerintah pusat melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kementerian Pekerjaan Umum, hingga Pemprov DKI Jakarta segera duduk bersama guna mencari solusi.
    “Kalau pekerjaan konstruksi sebenarnya berjalan baik. Hanya ada satu masalah di sini, terkait pembebasan lahan. Ini harus jadi perhatian kita bersama,” kata Lasarus dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (27/6/2025).
     
    “Pemerintah pusat melalui BPN, Pemprov DKI, hingga Kementerian PUPR harus duduk bersama untuk menuntaskan persoalan ini,” sambungnya.
    Politikus PDI-P itu menjelaskan, hingga saat ini masih ada sejumlah lahan proyek Tol Harbour Road II yang belum dibebaskan dan masih ditempati warga.
    Untuk itu, Lasarus mendorong pemerintah melakukan pendekatan persuasif dalam proses relokasi warga, sambil memastikan tidak ada hak yang dilanggar.
    “Kami tentu berharap penertiban dilakukan dengan pendekatan yang humanis. Mereka juga warga negara, mungkin hidup dalam keterbatasan.
    Pembebasan lahan
    harus dilakukan dengan cara-cara pendekatan yang baik,” tutur Lasarus.
    Lasarus mengingatkan, keberadaan Tol Pelabuhan 2 sangat dibutuhkan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas yang kerap terjadi di kawasan Tanjung Priok.
    Dia mencontohkan kemacetan parah yang terjadi pada April 2025 di wilayah Tanjung Priok, karena antrean panjang kendaraan saat aktivitas bongkar muat di pelabuhan.
    Lasarus meyakini bahwa tol yang akan menghubungkan Tol Akses Tanjung Priok dan Jalan Tol Ir Sedyatmo tersebut bisa lebih memperlancar arus logistik nasional.
    “Kita ingin tol ini cepat selesai karena Tanjung Priok adalah titik krusial dalam arus logistik nasional. Tapi harus selesai dengan cara yang benar, adil, dan beradab,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.