Diduga Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan, Lokasinya 40-50 M di Bawah Permukaan Laut
Tim Redaksi
BANYUWANGI, KOMPAS.com
– Tim SAR gabungan berhasil mengidentifikasi adanya obyek di bawah air yang diduga merupakan bangkai
KMP Tunu Pratama Jaya
yang tenggelam pada Rabu (2/7/2025) malam.
Temuan tersebut diungkapkan oleh Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno, saat konferensi pers di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (5/7/2025).
“Pagi ini fokus ke kegiatan
underwater surveillance
yang bergerak ke
last known position
, tapi cuaca buruk, kami kembali. Kurang dari 1 jam kami kembali lagi dan sampai titik lokasi. Hasil identifikasi bentuk di bawah air hampir sama dengan kapal,” kata Eko.
Namun, Eko mengatakan bahwa pihaknya perlu memastikan kembali hal tersebut dengan pemeriksaan ulang menggunakan peralatan lain, yaitu kendaraan bawah air ROV (
remotely operated vehicle
) dan sonar dari KRI Fanildo yang datang malam ini.
Malam ini, tim SAR gabungan, kata dia, akan terus bekerja cepat.
Apabila dugaan lokasi KMP Tunu Pratama Jaya itu benar, pihaknya akan memulai pencarian lebih awal pada esok hari.
“Kami ada di sini malam ini untuk mengidentifikasi dan verifikasi lanjut,” katanya.
Eko menyampaikan, kedalaman obyek tersebut berada di antara 40-50 meter di bawah permukaan laut.
Untuk tindakan lanjutan, pihaknya juga telah menyiapkan tim penyelam yang akan diterjunkan.
Selain itu, pihaknya akan menambah satu
on-screen
koordinator bidang bawah air untuk melakukan pekerjaan bawah air besok.
“Tim dan kapal sudah bergabung sehingga mekanisme pencarian bisa berjalan optimal,” katanya.
Di sisi lain, berdasarkan hasil pantauan udara hari ini, kecil kemungkinan ada tanda-tanda kehidupan yang masih ada di permukaan, dan untuk properti korban telah diamankan di
Gilimanuk
.
“Di permukaan belum kita temukan apa-apa. Kita berpacu dengan waktu yang ada dan pencarian diperluas 25 NM,” tuturnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com
-
/data/photo/2025/07/05/68692c3e9f0cc.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Satgas Damai Cartenz Tembak Anggota KKB Enos Tipagau hingga Tewas Regional 5 Juli 2025
Satgas Damai Cartenz Tembak Anggota KKB Enos Tipagau hingga Tewas
Tim Redaksi
INTAN JAYA, KOMPAS.com
– Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz terlibat kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Baitapa, Distrik Sugapa, Kabupaten
Intan Jaya
,
Papua
Tengah, pada Sabtu (5/7/2025) pagi.
Dalam peristiwa tersebut, satu anggota KKB bernama
Enos Tipagau
dilaporkan tewas di lokasi kejadian.
Kepala Operasi
Satgas Damai Cartenz
, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani, membenarkan insiden tersebut.
Ia menyebutkan bahwa kontak tembak terjadi setelah penyelidikan intensif terhadap keberadaan Enos Tipagau dan tempat persembunyiannya.
“Iya benar, terjadi kontak tembak antara Satgas Damai Cartenz dan KKB di Kampung Baitapa. Akibatnya, seorang anggota KKB, Enos Tipagau, tewas,” ujar Faizal dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu malam.
Menurut Faizal, penindakan dilakukan sekitar pukul 07.14 WIT. Dalam baku tembak tersebut, Enos Tipagau dinyatakan tewas di tempat.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz Kombes Pol Yusuf Sutejo menambahkan bahwa operasi ini merupakan bagian dari upaya penegakan hukum terhadap kelompok bersenjata yang kerap menebar teror di wilayah Intan Jaya.
“Ini merupakan bagian dari upaya penegakan hukum terhadap KKB yang kerap melakukan aksi teror dan kekerasan di wilayah Intan Jaya,” ungkap Yusuf.
Yusuf juga menegaskan bahwa patroli dan operasi penegakan hukum akan terus digencarkan di wilayah rawan demi menjamin keamanan masyarakat sipil.
“Satgas Damai Cartenz akan terus melanjutkan patroli di wilayah-wilayah rawan, guna menjamin keamanan masyarakat dan menindak tegas setiap bentuk gangguan keamanan,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/05/68689f8cac9ad.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pelecehan oleh Pembina Pramuka di Samarinda, Korban Kecewa Laporan ke Polisi Diabaikan Regional 5 Juli 2025
Pelecehan oleh Pembina Pramuka di Samarinda, Korban Kecewa Laporan ke Polisi Diabaikan
Tim Redaksi
SAMARINDA, KOMPAS.com
– Kasus dugaan
pelecehan seksual
yang terjadi di lingkungan sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di
Samarinda
, Kalimantan Timur, menyeruak ke publik dan menyisakan luka mendalam bagi para korban.
Empat alumni perempuan mengungkap kronologi kejadian yang mereka alami dan menyoroti penanganan yang dinilai lamban dari pihak kepolisian.
Para korban yang berinisial LY (18), YA (18), JH (19), dan YM (19), mengaku menjadi korban saat mengikuti kegiatan Pramuka kenaikan tingkat pada Jumat malam, 13 Juni 2025.
Terduga pelaku adalah pembina Pramuka berinisial HG, yang diduga menyalahgunakan kegiatan tersebut untuk melakukan pelecehan seksual dengan dalih pengobatan.
Setelah kejadian, HG disebut mengumpulkan para korban dan mengancam agar mereka diam.
“Pokoknya yang merasakan malam ini, kejadian malam ini cukup. Biar terus dilupakan. Jangan ceritakan ke siapa pun,” ujar LY menirukan perkataan HG.
HG bahkan disebut-sebut mencoba menghubungi para korban melalui sang istri.
Namun, upaya itu justru memperparah kondisi psikologis korban.
“Istrinya sempat berkata ‘itu kan malam apes kalian’,” ucap salah satu korban.
Keempat korban mengaku telah mencoba melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian sebanyak dua kali.
Namun, laporan mereka tidak ditindaklanjuti. Ketika dikonfirmasi pada Jumat (4/7/2025), Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Samarinda Ipda Okky Surya Yuwita menyatakan tidak pernah menerima laporan tersebut.
“Tidak ada masuk laporan,” ujarnya.
Kompas.com juga telah mencoba mengonfirmasi kepada Kepala UPTD PPA Samarinda, Violeta, namun hingga berita ini diterbitkan belum ada tanggapan resmi.
Karena kecewa atas penanganan laporan yang dinilai lamban, para korban menyatakan keinginannya untuk berpindah pendampingan dari UPTD PPA ke Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA).
“Karena laporan agak sulit, kami sudah dua kali diabaikan, hampir sebulan laporan belum masuk, jadi kami mau coba kontak TRC PPA untuk ngurus kasus kami,” ungkap salah satu korban pada Sabtu (5/7/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/05/6868fe6eddb88.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Berawal dari Cari "Orang Pintar" dan Ritual di Gunung Bromo, Tukang Sayur Ajak 2 Rekannya Jadi Polisi Gadungan Lalu Peras Korban Surabaya 5 Juli 2025
Berawal dari Cari “Orang Pintar” dan Ritual di Gunung Bromo, Tukang Sayur Ajak 2 Rekannya Jadi Polisi Gadungan Lalu Peras Korban
Tim Redaksi
BATU, KOMPAS.com
– Petugas Kepolisian Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Batu mengamankan tiga pelaku
pemerasan
. Dua di antaranya nekat mengaku sebagai anggota polisi.
Para pelaku, berinisial FS (29), YN (63), dan SF (49), kini harus mendekam di sel tahanan setelah memeras korbannya hingga Rp 20 juta.
Ketiga tersangka berasal dari Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.
FS merupakan pedagang sayur, YN seorang satpam, dan SF adalah pengangguran.
Kasat Reskrim Polres Batu, Iptu Joko Suprianto menyampaikan bahwa pengungkapan kasus ini berawal dari laporan korban bernama Agung alias Dipo pada Jumat (3/7/2025).
“Kami merespons cepat laporan masyarakat dan berhasil mengamankan ketiga tersangka di lokasi berbeda kurang dari 24 jam,” kata Iptu Joko pada Sabtu (5/7/2025).
Peristiwa ini bermula pada 21 Juni 2025, ketika tersangka FS meminta tolong kepada korban Agung untuk mencarikan “orang pintar” yang bisa menggandakan uang.
Keduanya lantas bersepakat untuk melakukan ritual di kawasan Gunung Bromo.
“Saat dalam perjalanan, tersangka FS mengetahui korban membawa tas berisi uang mainan pecahan Rp 100.000 bergambar Doraemon dalam jumlah banyak sebanyak sembilan bendel. Merasa ada kesempatan, di situlah muncul niat jahat tersangka FS untuk melakukan
pemerasan
,” ujarnya.
FS, tanpa sepengetahuan korban, kemudian menghubungi dua rekannya, YN dan SF, untuk melancarkan aksinya.
Korban yang sedang menuju Bromo diarahkan untuk berhenti di sebuah minimarket di
Kota Batu
,
Jawa Timur
.
Di minimarket tersebut, YN dan SF masuk ke dalam mobil korban dan langsung mengaku sebagai petugas kepolisian palsu dari Polres Batu.
Dengan postur tubuh tegap layaknya aparat, karena YN berprofesi sebagai satpam hotel, berhasil membuat korban percaya.
“Para pelaku langsung menggeledah, menyita ponsel, dan memborgol korban. Mereka menuduh korban membawa uang palsu,” katanya.
Tak dibawa ke Polres Batu, korban justru dibawa berputar-putar hingga ke Jalur Lingkar Barat (Jalibar), Desa Oro-Oro Ombo,
Kota Batu
.
Di sana, para pelaku meminta uang sebesar Rp 25 juta dengan dalih agar kasus uang palsu yang dibawa korban tidak sampai diproses hukum.
Karena tidak memiliki uang, korban disekap selama satu malam di kediaman salah satu tersangka dalam kondisi tangan masih terborgol.
Korban bahkan sempat mengalami diare, tetapi tidak diizinkan ke kamar mandi karena kunci borgol rusak.
Keesokan harinya, korban dipaksa menghubungi istrinya untuk meminta uang tebusan.
“Korban menyampaikan, ‘Bantu saya, saya ditangkap polisi, butuh uang Rp 25 juta kalau tidak mau masuk penjara’,” kata Iptu Joko menirukan ucapan korban.
Istri korban yang panik mengumpulkan uang hingga Rp 20 juta dengan menggadaikan emas milik pamannya.
Uang tersebut diserahkan langsung kepada tersangka, dan korban pun dilepaskan.
Namun, sepeda motor dan ponsel korban tetap ditahan dengan dalih sebagai barang bukti.
Merasa curiga karena barang-barangnya tak kunjung dikembalikan, Agung akhirnya melapor ke Polres Batu.
Tim Opsnal Satreskrim menangkap FS di kediamannya pada Jumat (4/7/2025) pukul 20.00 WIB, yang ternyata otak dari kejahatan tersebut.
Berdasarkan pengembangan, dua tersangka lainnya, YN dan SF, diringkus di sebuah kafe di rest area Jalibar pada Sabtu (5/7/2025) pukul 02.00 WIB dinihari.
“Dari hasil pemeriksaan, uang sebesar Rp 20 juta itu telah mereka bagi tiga dan sebagian dihabiskan untuk berfoya-foya dengan minuman keras dan pemandu karaoke,” katanya.
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain satu unit sepeda motor Yamaha Aerox milik korban, dua buah borgol beserta kuncinya, dan mobil yang digunakan sebagai sarana kejahatan.
Akibat perbuatannya, ketiga tersangka yang merupakan warga wilayah hukum Polres Batu itu dijerat dengan Pasal 368 KUHP tentang
Pemerasan
.
“Ancaman hukumannya adalah pidana penjara paling lama 9 tahun,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/05/686919c15a51e.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Komisi I DPR Sebut Kapasitas 12 Calon Dubes Sangat Mumpuni
Komisi I DPR Sebut Kapasitas 12 Calon Dubes Sangat Mumpuni
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Wakil Ketua Komisi I
DPR
RI dari Fraksi Gerindra,
Budisatrio Djiwandono
, mengatakan bahwa kapasitas 12
calon duta besar
yang ikut dalam uji kelayakan dan kepatutan atau
fit and proper test
sudah sangat mumpuni.
Pria yang akrab disapa Budi ini menyebutkan bahwa kapasitas yang mumpuni tersebut bisa terlihat saat uji kelayakan berjalan secara tertutup bersama Komisi I DPR RI.
“Kami menilai kalau rekan-rekan melihat, calon-calon dubes yang diajukan ini kapasitasnya itu sangat-sangat mumpuni,” kata dia saat ditemui usai acara fit and proper test calon dubes di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Sabtu (5/7/2025).
Menurut Budi, kapasitas yang mumpuni tersebut kemungkinan didapat karena banyak calon dubes sudah berkarier sebagai diplomat sejak lama di
Kementerian Luar Negeri
(Kemenlu).
Selain itu, para dubes ini dinilai memiliki pemahaman situasi geopolitik kekinian.
“Dan paham mengenai keperluan program prioritas pemerintah ke depan,” katanya.
Salah satunya adalah sikap politik bebas aktif pemerintah Indonesia dalam menyikapi konflik global dan mengutamakan perdamaian ketimbang kekerasan.
“Presiden Republik Indonesia selalu mengedepankan pertemanan, persahabatan; selalu beliau mengingatkan kita seribu kawan terlalu sedikit dan satu lawan terlalu banyak,” tandasnya.
Sesi Pertama
1. Calon Dubes RI untuk Jerman (Berlin), Abdul Kadir Jaelani
2. Calon Dubes RI untuk Slovakia (Bratislava), Redianto Heru Nurcahyo
3. Calon PTRI New York, Umar Hadi
4. Calon Dubes RI untuk Singapura, Hotmangaradja Pandjaitan
5. Calon Dubes RI untuk Jepang (Tokyo), Nurmala Kartini Sjahrir
6. Calon Dubes RI untuk AS (Washington DC), Indroyono Soesilo
Sesi Kedua
1. Calon Dubes RI untuk Vietnam (Hanoi), Adam Mulawarman Tugio
2. Calon Dubes RI untuk Belanda (Den Haag), Laurentius Amrih Jinangkung
3. Calon Dubes RI untuk Uni Emirat Arab (Abu Dhabi), Judha Nugraha
4. Calon Perwakilan Kantor PBB di Swiss (Jenewa), Sidharto Reza Suryodipuro
5. Calon Dubes RI untuk Brasil (Brasilia), Andhika Chrisnayudhanto
6. Calon Dubes RI untuk Qatar (Doha), Syahda Guruh Langkah Samudera.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/04/68679c8e8960e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tak Cuma Bikin Langsing, Ini Alasan Banyak Orang Ketagihan Main Padel Megapolitan 5 Juli 2025
Tak Cuma Bikin Langsing, Ini Alasan Banyak Orang Ketagihan Main Padel
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sejumlah orang mengungkap alasan mengapa mereka begitu menggemari
padel
, olahraga viral yang sekilas mirip tenis dan tengah digandrungi masyarakat.
Salah satunya adalah Kevin Mizan (30), yang menyukai padel karena dianggap sebagai olahraga yang mudah dimainkan.
“Olahraganya itu
easy to learn,
jadi kalau mau sekadar main aja tuh gampang. Mungkin itu juga kenapa
hype
banget, karena beda banget sama tenis,” kata Mizan kepada
Kompas.com
, Sabtu (5/7/2025).
Mizan menjelaskan, untuk bisa bermain tenis, seseorang perlu berlatih rutin hingga satu tahun. Sementara itu, untuk bermain padel, cukup dengan latihan dua hingga tiga kali saja sudah bisa mengikuti permainan.
Selain mudah dimainkan, menurut Mizan, padel juga memberikan manfaat lain, salah satunya adalah membantu menurunkan berat badan.
Mizan menjelaskan, padel merupakan olahraga yang mengharuskan pemain banyak melakukan pukulan bola rendah sehingga harus sering jongkok.
“Dalam satu kali
match
, enggak tahu kita sudah berapa kali squat, karena banyak
member
kami yang udah main tiga sampai empat bulan, enggak tahunya tiba-tiba udah turun 10 kilogram karena enggak menyadar,” ucap Mizan.
Selain itu, ia menilai olahraga ini juga membuka kesempatan luas untuk memperluas jaringan pertemanan.
Hal serupa disampaikan oleh pemain padel lainnya, Jehan. Ia mengaku mendapat banyak relasi baru sejak rutin bermain padel.
“Olahraga ini untuk menambah relasi itu enak banget. Sejauh ini, dari olahraga padel saya bisa ketemu selebgram, pengusaha, direktur rumah sakit,” jelas Jehan.
Hal ini dimungkinkan karena saat bermain padel, Jehan sering bergabung dengan berbagai komunitas. Selain itu, momen saat menunggu giliran bermain sering dimanfaatkan untuk berdiskusi dengan sesama pemain.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/04/6867aec420239.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mobil Pencuri Kambing Tercebur Tambak di Aceh Utara, 1 Tewas, 1 Ditangkap Regional 5 Juli 2025
Mobil Pencuri Kambing Tercebur Tambak di Aceh Utara, 1 Tewas, 1 Ditangkap
Tim Redaksi
ACEH UTARA, KOMPAS.com
– Sebuah mobil minibus Daihatsu Xenia putih bernomor polisi BL 1256 NM terguling ke dalam tambak warga di Desa Keutapang, Kecamatan Tanah Pasir, Kabupaten
Aceh Utara
, Kamis (3/7/2025) sore.
Peristiwa itu diduga berkaitan dengan upaya pencurian kambing oleh tiga pria di dalam kendaraan tersebut.
Kapolsek Tanah Pasir AKP Fauzan membenarkan bahwa satu orang meninggal dunia dalam insiden itu. Korban diketahui merupakan pengemudi kendaraan.
“Sopir mobil berinisial R (25) ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tubuh terjepit dan terbenam di dalam air tambak,” ujar AKP Fauzan saat dikonfirmasi, Jumat (4/7/2025).
Selain R, satu penumpang lain berinisial N (38) mengalami luka-luka setelah sempat diamuk massa yang geram atas ulah mereka.
Sementara satu orang lainnya berhasil kabur dan kini masih dalam pencarian polisi.
“Terduga pelaku yang mengalami luka-luka saat ini telah diamankan di Rutan Polres Aceh Utara untuk penyelidikan lebih lanjut. Sedangkan jenazah R telah dijemput pihak keluarga dan dimakamkan,” imbuh Fauzan.
Dugaan aksi pencurian diperkuat dengan temuan tiga ekor kambing dan satu ekor biri-biri di dalam mobil yang terguling.
Selain itu, polisi juga menemukan sebilah parang dan sebuah bong (alat hisap sabu) di dalam kendaraan.
Menurut keterangan saksi, ketiga pria tersebut kepergok warga saat sedang menaikkan kambing ke dalam mobil di pinggir jalan. Saat diteriaki maling, mereka panik dan melarikan diri dengan kecepatan tinggi.
Namun, saat mobil melintasi gundukan di jalan, kendaraan menjadi tak terkendali hingga terguling ke dalam tambak.
Peristiwa tersebut dengan cepat menyebar di media sosial dan menjadi sorotan publik.
Polisi masih menyelidiki kasus ini untuk menelusuri keberadaan satu pelaku lain yang melarikan diri dan memastikan dugaan adanya keterlibatan dalam jaringan pencurian ternak di wilayah tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/05/6869220ecbe22.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Apa Itu Sarkopenia? Penyakit Lansia Berisiko Kematian yang Sering Disepelekan Surabaya 5 Juli 2025
Apa Itu Sarkopenia? Penyakit Lansia Berisiko Kematian yang Sering Disepelekan
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Usia lansia merupakan masa di mana kesehatan fisik tubuh menjadi lebih rentan, sehingga lebih mudah terserang berbagai penyakit.
Salah satu penyakit yang sering dianggap sepele namun dapat berakibat fatal adalah
sarkopenia
.
Sarkopenia
, yang sering disebut sebagai “penyakit orangtua”, adalah kondisi medis yang ditandai dengan penurunan massa otot rangka, kekuatan otot, dan/atau fungsi fisik, yang biasanya terjadi seiring bertambahnya usia.
Dokter Spesialis Kedokteran
Olahraga
, dr Andhika Respati, SpKO, menekankan pentingnya mewaspadai penurunan fungsi otot ini karena dapat berkaitan dengan masalah kesehatan yang lebih serius, bahkan risiko kematian.
“Lebih jauh, terdapat kondisi yang disebut sarcopenia, yaitu kondisi yang ditandai dengan penurunan massa, kekuatan, dan fungsi otot. Meskipun secara umum berkaitan dengan penuaan, faktor risiko seperti gaya hidup tidak aktif, malanutrisi, serta penyakit kronis dapat mempercepat terjadinya sarkopenia,” jelas Andhika pada Sabtu (5/7/2025).
Kondisi sarkopenia dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk keterbatasan mobilitas, peningkatan risiko jatuh, serta rawat inap di rumah sakit.
Penurunan massa otot juga dapat meningkatkan risiko penyakit kronis dan kematian dini.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tentang Angka Kecukupan Gizi untuk orang Indonesia pada tahun 2019, kebutuhan protein harian bagi orang dewasa berusia 19-64 tahun adalah 65 gram untuk laki-laki dan 60 gram untuk perempuan.
Sementara itu, untuk usia 65 tahun ke atas, kebutuhan protein harian adalah 64 gram untuk laki-laki dan 58 gram untuk perempuan.
“Manusia membutuhkan otot untuk menjaga postur tubuh, mendukung pergerakan anggota tubuh, menjaga agar tubuh tetap kuat, serta berperan penting dalam mendukung aktivitas sehari-hari. Namun sayangnya, saat menginjak usia 30 tahun, manusia mulai kehilangan sekitar 3 sampai 8 persen massa otot setiap dekadenya,” ungkap Andhika.
Ia menambahkan bahwa laju pengurangan massa otot semakin tinggi seiring bertambahnya usia.
Risiko sarkopenia akan meningkat apabila asupan
nutrisi
tidak mencukupi dan massa otot tidak dilatih.
Oleh karena itu, latihan otot melalui
olahraga
dan konsumsi protein yang cukup sangat penting untuk menjaga massa dan kekuatan otot.
“Jadi, jangan hanya kardio atau jalan kaki mengumpulkan langkah saja, namun kombinasikan dengan latihan beban 2-3 kali seminggu,” sarannya.
Andhika juga memberikan beberapa tips untuk menjaga kesehatan otot agar terhindar dari sarkopenia, antara lain dengan rutin berolahraga dan mengadopsi pola makan sehat.
Asupan nutrisi yang baik, khususnya protein dan energi yang cukup, berperan penting dalam memperlambat laju kehilangan massa dan kekuatan otot seiring bertambahnya usia.
“Selain jumlah protein yang dikonsumsi, kita juga perlu memperhatikan kualitas protein. Salah satu sumber protein berkualitas adalah susu, terutama jika mengandung whey protein. Whey protein dikenal kaya akan asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi tubuh dan diperlukan untuk membentuk serta mempertahankan massa otot,” tuturnya.
Di kesempatan terpisah, Marketing Manager PT Nutrifood Indonesia Area Jawa Timur, Andre Setiawan Omarhadi, mengatakan bahwa cara paling mudah untuk mencegah penyakit sarkopenia adalah dengan melakukan olahraga aktif sejak usia muda.
Untuk itu, pihaknya menggelar Hilo Strong Fest 2025 dengan tujuan mengajak masyarakat Jawa Timur, khususnya Surabaya, untuk bersama-sama #NabungOtot sejak usia produktif.
“Tujuannya adalah kita ingin meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa sarkopenia ini merupakan penyakit yang berbahaya karena ditandai dengan penurunan massa, kekuatan, dan fungsi otot yang berkaitan dengan penuaan,” ujar Andre.
Acara ini diisi dengan berbagai kegiatan olahraga interaktif dan menarik seperti poundfit, strong dance party, body combat, dan yoga.
“Acara ini juga digelar di 10 kota besar lainnya, dan hari ini di Surabaya ada sekitar 500 peserta yang dibagi ke dalam 5 sesi olahraga,” tambahnya.
Kegiatan ini sekaligus memperingati Hari Sarkopenia Sedunia yang jatuh pada 4 Juli 2025.
Andre berharap, melalui event tersebut, masyarakat dapat lebih memahami penyakit sarkopenia yang sering disepelekan dan menjaga kesehatan otot sejak dini.
“Agar masyarakat Jawa Timur juga bisa mencegah munculnya sarkopenia melalui kampanye #NabungOtot sejak dini sehingga ketika nanti usia tua tetap bisa memiliki massa otot yang baik dan kuat,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/07/05/6869306cb19e9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/07/05/6868b9c03b942.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/07/05/6868c31c74c3e.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)