Category: Kompas.com

  • Empat Rumah Ilegal di Depok Dibongkar untuk Bangun MTS Negeri
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Juli 2025

    Empat Rumah Ilegal di Depok Dibongkar untuk Bangun MTS Negeri Megapolitan 8 Juli 2025

    Empat Rumah Ilegal di Depok Dibongkar untuk Bangun MTS Negeri
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Sebanyak empat
    rumah ilegal
    yang menempati lahan milik Pemerintah Kota
    Depok
    dibongkar untuk pembangunan MTS Negeri di Jalan Caringin Gang Jagal, Rangkapan Jaya.
    Pembongkaran
    dilakukan pada Senin (7/7/2025) dengan mengerahkan 105 personel gabungan termasuk TNI dan Polri, lalu camat dan lurah setempat.
    “Lahan tersebut mau digunakan oleh
    Pemkot Depok
    terkait pembangunan
    Madrasah Tsanawiyah Negeri
    ,” kata Kasatpol PP Depok Dede Hidayat kepada wartawan, Selasa (8/7/2025).
    Dede menjelasakan empat rumah ilegal itu merupakan lahan bekas rumah pemotongan hewan (RPH) milik Pemkot Depok.
    Satpol PP sudah memberikan surat peringatan sebelum membongkar rumah ilegal tersebut.
    Penghuni bangunan liar merupakan mantan karyawan RPH yang bertempat tinggal sejak 2016.
    “Sudah diperingatkan oleh kita berulang-ulang sampai SOP-nya kita jalankan masih belum juga meninggalkan tempat,” tuturnya.
    “Dia nempatin di situ dan lahan itu sebetulnya dibangun Pemkot Depok, kemudian ditempatkan dan sulit sekali pindah, kita sudah pendekatan secara baik-baik,” sambung Dede.
    Setelah dibongkar, Satpol PP bersama personel BKD akan melakukan patroli penuh agar tidak ada lagi aktivitas masyarakat masuk ke lahan tersebut.
    “(Kita akan) terus mengontrol setiap harinya, apakah masih ada aktivitas atau enggak,” terang Dede.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jangan Berenang di Banjir! Anak Rentan Penyakit Mematikan Ini
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Juli 2025

    Jangan Berenang di Banjir! Anak Rentan Penyakit Mematikan Ini Megapolitan 8 Juli 2025

    Jangan Berenang di Banjir! Anak Rentan Penyakit Mematikan Ini
    Penulis

    KOMPAS.com –

    Banjir
    melanda sejumlah wilayah Jabodetabek selama beberapa hari terakhir, sejak Sabtu, (5/7/2025) malam.
    Banjir ini tak hanya memicu kekhawatiran soal genangan dan kerusakan infrastruktur, tapi juga munculnya fenomena berbahaya, yakni anak-anak berenang dan bermain air di tengah
    banjir
    .
    Aktivitas ini terlihat di beberapa titik, mulai dari Perumahan Maharta,
    Tangerang
    Selatan, hingga kawasan Kembangan Raya,
    Jakarta
    Barat.
    Bahaya yang mengincar tidak hanya keselamatan nyawa dari arus banjir, melainkan juga
    penyakit
    mematikan yang mengintai.
    Salah satu penyakit yang mengintai namun masih sering luput dari perhatian adalah
    leptospirosis
    , yakni infeksi bakteri yang dapat menyerang organ vital dan mengancam jiwa jika tidak ditangani tepat waktu.
    Di Perumahan Maharta, Selasa (8/7/2025), sejumlah anak usia 5 hingga 7 tahun terlihat bermain air di dekat aliran anak Kali Angke yang meluap.
    Tanpa alas kaki dan pengawasan orang dewasa, mereka berenang dan tertawa riang, seolah-olah berada di kolam renang umum.
    Situasi serupa terjadi di Jalan Kembangan Raya, Jakarta Barat, pada Senin (7/7/2025), di mana anak-anak tampak bermain air dengan santai di jalan yang tergenang hingga 20 sentimeter.
    Seorang warga, Yani, bahkan mengatakan tidak khawatir anaknya akan sakit. “Yang penting anak kan senang aja,” ujarnya, saat ditemui
    Kompas.com
    di lokasi.
    Namun, kegembiraan itu bisa berubah menjadi ancaman serius akibat ketidaktahuan bahaya yang mengintainya.
    Dikutip dari
    Kompas.com
    , leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira, yang menyebar melalui urine hewan, terutama
    tikus
    , yang mencemari air atau tanah.
    Penyakit ini masuk ke tubuh manusia melalui luka terbuka, selaput lendir (mata, hidung, mulut), atau konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.
    Anak-anak yang bermain air banjir tanpa perlindungan menjadi kelompok paling rentan, terutama karena daya tahan tubuh mereka lebih rendah dan seringkali tidak sadar jika memiliki luka kecil.
    Gejala awal leptospirosis meliputi:
    Pada tahap lanjut, infeksi ini bisa berkembang menjadi Penyakit Weil, yang menyebabkan:
    Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), leptospirosis termasuk penyakit zoonosis (tidak menular antar manusia) tapi menular dari hewan ke manusia.
    Sayangnya, karena gejalanya mirip flu dan bisa datang belakangan (2–4 minggu setelah terpapar), diagnosis sering terlambat.
    Perawatan dini dengan antibiotik seperti doksisiklin sangat penting. Untuk kasus berat, pasien memerlukan rawat inap dan pengobatan intensif.
    Berdasarkan panduan dari ahli kesehatan, berikut langkah-langkah pencegahan leptospirosis yang sangat dianjurkan selama banjir:
    Kejadian anak-anak
    berenang di banjir
    menunjukkan masih rendahnya kesadaran risiko kesehatan di masyarakat.
    Leptospirosis
    mungkin belum sepopuler demam berdarah atau diare, namun potensi bahayanya jauh lebih luas, karena bisa menyerang berbagai organ tubuh secara sistemik.
    Warga diminta tetap waspada terhadap setiap banjir yang melanda, tidak hanya melihatnya sebagai gangguan fisik, tetapi juga sebagai ancaman kesehatan serius, khususnya bagi anak-anak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wali Kota Tangsel Tinjau Banjir di Maharta, Cek Pompa Air dan Kondisi Warga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Juli 2025

    Wali Kota Tangsel Tinjau Banjir di Maharta, Cek Pompa Air dan Kondisi Warga Megapolitan 8 Juli 2025

    Wali Kota Tangsel Tinjau Banjir di Maharta, Cek Pompa Air dan Kondisi Warga
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
    Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel)
    Benyamin Davnie
    meninjau lokasi
    banjir
    di Perumahan Pondok Maharta, Pondok Kacang, Pondok Aren, Tangsel, Selasa (8/7/2025).
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, Benyamin tampak menggunakan pakaian kemeja putih dilapisi jaket dan celana hitam. Ia langsung berjalan menyusuri genangan banjir setinggi 140 sentimeter (cm).
    Selain memantau kondisi banjir, Benyamin juga melihat secara langsung mesin pompa air yang digunakan sebagai langkah penanganan awal.
    Ia tampak berbincang dengan petugas Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel terkait kondisi warga yang terdampak banjir.
    Didampingi pihak Dinas Sumber Daya Air (SDA), Benyamin mencoba memastikan dua pompa air berfungsi untuk menyedot air ke Kali Maharta.
    “Kok enggak keluar airnya?” tanya Benyamin Davnie kepada seorang petugas di lokasi.
    “Ada, Pak. Ini di selang sebelahnya lagi,” jawab petugas tersebut sambil menunjuk selangnya.
    Usai memeriksa pompa, Benyamin naik ke kursi panjang untuk melihat kondisi sungai dari dekat.
    Ia juga mengamati lingkungan sekitar dan berdiskusi dengan sejumlah petugas terkait penanganan banjir di Perumahan Pondok Maharta.
    Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tangsel Essa Nugraha mengatakan, terdapat 22 lokasi yang terdampak banjir di Tangsel. Namun, sebagian sudah berangsur surut.
    “Sebagian besar lokasi sudah surut, tetapi ada beberapa titik yang masih terendam hingga pagi ini,” kata Essa dalam keterangannya, Selasa (8/7/2025).
    Adapun penyebabnya karena curah hujan tinggi serta meluapnya aliran sungai di sekitar permukiman warga.
    Berikut beberapa titik yang masih tergenang cukup parah antara lain:
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Margahayu Bekasi Banjir 1,5 Meter, Warga Bertahan di Lantai 2 Rumah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Juli 2025

    Margahayu Bekasi Banjir 1,5 Meter, Warga Bertahan di Lantai 2 Rumah Megapolitan 8 Juli 2025

    Margahayu Bekasi Banjir 1,5 Meter, Warga Bertahan di Lantai 2 Rumah
    Tim Redaksi

    BEKASI, KOMPAS.com

    – Sebanyak 70 rumah dan 150 keluarga di Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, terdampak
    banjir
    setinggi 1,5 meter pada Selasa (8/7/2025).
    Sejumlah warga memilih mengungsi ke dataran yang lebih tinggi. Namun banyak juga warga yang bertahan di lantai dua kediaman mereka sembari menunggu banjir surut.
    “Sebagian ada yang mengungsi, sebagian ada yang bertahan di lantai dua,” ujar Ketua RT 08/RW 03 Kelurahan Margahayu, Boy Priadi di lokasi, Selasa.
    Boy menjelaskan, permukiman setempat mulai terendam banjir pada Senin (7/7/2025) sekitar pukul 23.30 WIB.
    Mulanya, ketinggian banjir mencapai dua meter. Namun, perlahan air mulai surut hingga mencapai titik 1,5 meter.
    Boy mengatakan, banjir di permukiman tersebut tidak lepas karena rendahnya tanggul penahan air Kali Bekasi.
    Akibatnya, setiap ada banjir kiriman wilayah hulu yakni Sungai Cikeas dan Sungai Cileungsi, Kelurahan Margahayu terendam banjir.
    “Ini karena luapan Kali Bekasi, tanggul yang ada di dekat kami itu rendah, jadi memang harus diperbaiki,” imbuh dia.
    Hingga kini, satu perahu karet dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi diterjunkan untuk mengevakuasi warga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Begini Cara BMKG Modifikasi Cuaca Kala Hujan Ekstrem Jabodetabek
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Juli 2025

    Begini Cara BMKG Modifikasi Cuaca Kala Hujan Ekstrem Jabodetabek Megapolitan 8 Juli 2025

    Begini Cara BMKG Modifikasi Cuaca Kala Hujan Ekstrem Jabodetabek
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    ) melakukan
    Operasi Modifikasi Cuaca
    (OMC) untuk menangani
    cuaca ekstrem
    di Jakarta, Bogor, Depok dan Tangerang (
    Jabodetabek
    ).
    Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, menjelaskan modifikasi cuaca dilakukan mulai 7 Juli hingga 11 Juli 2025. 
    Nantinya petugas BMKG akan menaburkan satu ton garam atau NaCl di langit Jabodetabek.
    “Satu ton garam untuk sekali terbang,” kata Seto dalam keterangannya kepada Kompas.com, Selasa (8/7/2025).
    Seto mengatakan OMC menggunakan dua unit pesawat Cessna Caravan dari Pos Komando Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
    Dalam sehari, kegiatan penyemaian bisa dilakukan antara 4 hingga 8 kali penerbangan, tergantung pada kondisi atmosfer dan dinamika awan di wilayah target.
    “Jika awan hujan tumbuh di daratan, maka OMC memprioritaskan agar hujan tersebut jatuh di atas tampungan air seperti waduk,” ujar Seto.
    Namun, Seto menekankan bahwa OMC bukan bertujuan menghilangkan hujan sepenuhnya.
    Menurut Seto, tujuan utama dari OMC adalah mengurangi intensitas hujan yang bisa berpotensi menyebabkan bencana, seperti
    banjir
    dan longsor.
    “Perlu diketahui bersama bahwa pelaksanaan OMC untuk pengurangan curah hujan pada kondisi tertentu, seperti saat dinamika atmosfer memicu potensi hujan masif atau pada puncak musim hujan, bukan berarti meniadakan hujan,” ujar dia.
    Diberitakan sebelumnya, banjir masih merendam wilayah Jakarta selama tiga hari sejak Minggu (6/7/2025) hingga Selasa (8/7/2025) usai hujan deras.
    Berdasarkan laporan terbaru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, genangan yang sebelumnya tercatat di 35 RT pada pukul 05.00 WIB, kemudian menjadi 46 RT pada pukul 06.00 WIB. 
    Ketinggian air yang menggenangi permukiman warga bervariasi, mulai dari 30 cm hingga 130 cm, akibat curah hujan tinggi serta luapan beberapa sungai. 
    Selain itu, sejumlah ruas jalan tergenang dan ratusan warga mengungsi ke beberapa titik posko yang telah disiapkan pemerintah.
     
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Satu Rumah Dieksekusi KAI terkait Stasiun Lempuyangan, Pemilik Tak Dapat Kompensasi

    Satu Rumah Dieksekusi KAI terkait Stasiun Lempuyangan, Pemilik Tak Dapat Kompensasi

    Satu Rumah Dieksekusi KAI terkait Stasiun Lempuyangan, Pemilik Tak Dapat Kompensasi
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Satu unit rumah di Jalan Hayam Wuruk No. 110, Bausasran, Danurejan, Kota
    Yogyakarta
    , dieksekusi oleh
    PT KAI
    Daop 6 Yogyakarta pada Selasa (8/7/2025).
    Eksekusi dilakukan karena rumah tersebut disebut terdampak proyek pengembangan
    Stasiun Lempuyangan
    , namun penghuninya menolak untuk pindah.
    Manajer Humas
    PT KAI Daop 6
    Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menjelaskan bahwa pemilik rumah tidak berhak menerima kompensasi, karena proses penertiban telah melewati batas tiga kali surat peringatan.
    “Sudah tidak ada (uang kompensasi) karena sudah melewati batas SP 3,” katanya, Selasa (8/7/2025).
    Feni menambahkan bahwa seluruh barang milik penghuni rumah telah diamankan dan akan diantar ke rumah singgah yang disiapkan PT KAI di Kabupaten Sleman.
    “Ini untuk barang-barang sudah kami amankan, kita antar ke rumah singgah di wilayah Sleman,” ujarnya.
    Terkait dasar eksekusi, Feni menegaskan bahwa tindakan ini merupakan bagian dari penertiban aset negara yang berada di bawah pengelolaan PT KAI, sehingga tidak perlu menunggu putusan pengadilan.
    “Ini penertiban aset negara di bawah pengelolaan KAI, jadi tidak perlu ada surat pengadilan sebetulnya,” jelasnya.
    Sementara itu, Raka Ramadhan, kuasa hukum pemilik rumah, mengecam keras proses eksekusi yang dilakukan oleh PT KAI, dan menyebutnya sebagai bentuk tindakan arogansi kekuasaan.
    “Jadi untuk proses hari ini lagi dan lagi kita menyampaikan 1 mengecam segala bentuk tindakan arogansi yang menggunakan pendekatan kekuasaan dalam merespon atau menyelesaikan sengketa yang terjadi saat ini,” ujarnya.
    Raka mempertanyakan dasar hukum klaim PT KAI terhadap rumah tersebut. Ia menyebut bahwa dalam beberapa kali pertemuan, tidak ada penjelasan konkret dari pihak PT KAI mengenai status kepemilikan aset.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Heboh 2 Pesawat V22 Osprey Milik AS Mendarat di Labuan Bajo, Ini Kata Pihak Bandara

    Heboh 2 Pesawat V22 Osprey Milik AS Mendarat di Labuan Bajo, Ini Kata Pihak Bandara

    Heboh 2 Pesawat V22 Osprey Milik AS Mendarat di Labuan Bajo, Ini Kata Pihak Bandara
    Tim Redaksi
    LABUAN BAJO, KOMPAS.com
    – Media sosial diramaikan dengan unggahan video dua pesawat yang diketahui milik Amerika Serikat mendarat di Bandara Internasional Komodo,
    Labuan Bajo
    , sejak Minggu (6/7/2025).
    Sebelum mendarat di Bandara Komodo, dua pesawat itu diketahui sempat terbang rendah di wilayah udara Kabupaten Manggarai Timur, tepatnya di Kecamatan Lamba Leda Selatan.
    Vensis Jehaman, salah seorang warga Kecamatan Lamba Leda Selatan, mengaku awalnya kaget dan bingung mendengar suara keras yang tak lazim di atas atap rumah.
    “Serentak kami keluar rumah, ternyata kami melihat ada helikopter terbang rendah. Kami bingung ini kenapa bisa dekat sekali dengan darat,” tutur Vensis, pada Senin (7/7/2025).
    Warga di wilayah itu, kata dia, sempat kebingungan melihat dua helikopter yang terbang rendah pada Minggu sore itu.
    Ia pun kaget saat satu jam setelahnya menyaksikan video dua pesawat itu mendarat di
    Labuan Bajo
    .
    Humas Bandara Internasional Komodo, Marwa membenarkan dua helikopter dari Amerika Serikat tersebut mendarat di Bandara Komodo pada Minggu sore.
    Menurut dia, pesawat itu adalah jenis
    V22 Osprey
    milik militer Amerika Serikat. “Ke Bajo hanya untuk isi fuel dan melanjutkan perjalanan ke Darwin, Australia,” kata Marwa.
    V-22 Osprey merupakan pesawat tiltrotor hasil kolaborasi antara perusahaan Boeing dan Bell Helicopter Textron. Bentuk pesawat ini seperti penggabungan dengan helikopter. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gibran-Titiek Soeharto Panen Tebu Pakai Arit di Sleman

    Gibran-Titiek Soeharto Panen Tebu Pakai Arit di Sleman

    Gibran-Titiek Soeharto Panen Tebu Pakai Arit di Sleman
    Tim Redaksi
    SLEMAN, KOMPAS.com-
    Wakil Presiden (Wapres) RI
    Gibran Rakabuming
    mengikuti
    panen tebu
    di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (8/7/2025), bersama Ketua Komisi IV DPR RI
    Titiek Soeharto
    dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
    Gibran mengaku senang dapat didampingi Titiek Soeharto dalam kunjungan kerjanya ini sebagai bentuk sinergi antara pemerintah dan lembaga legislatif.
    “Saya ucapkan terima kasih kepada Bu Ketua Komisi yang sudah berkenan hadir mendampingi saya dari pagi, satu pesawat. Ini penting ya untuk sinergi pemerintah dengan legislatif, apalagi beliau di Komisi IV Pertanian, jadi ini penting sekali untuk bisa bersinergi di antara kami dan DPR,” kata Gibran seusai panen tebu, Selasa.
    Ketiganya memanen tebu dengan memakai arit, ukuran tebu yang dipanen pun terlihat lebih tinggi dibandingkan mereka.
    Acara panen ini juga dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf serta jajaran pemerintah daerah setempat.
    Adapun lokasi panen tebu ini merupakan lahan TNI AU yang diperbantukan untuk pertanian tebu.
    Selama meninjau lokasi panen tebu, Gibran juga diperlihatkan alat drone Agras yang berfungsi sebagai alat pengairan lahan tebu.
    Selain melakukan panen tebu, Gibran bersama Agus dan Amran juga sempat menyerahkan 10 ton pupuk nonsubsidi kepada perwakilan empat petani.
    Dalam acara ini, Gibran juga sempat menggelar kegiatan diskusi dan mendengar aspirasi para petani tebu setempat.
    “Banyak masukan-masukan terkait pengairan, kompanisasi terkait hama, terkait pupuk, terkait bibit, terkait KUR tani. Ini nanti ke depan akan segera kami tindaklanjuti,” kata dia.
    Sementara, Titiek Soeharto berpesan agar pemerintah segera mewujudkan swasembada di bidang pertanian, baik swasembada beras atau gula.
    Politikus Partai Gerindra ini tidak ingin pemerintah ketergantungan impor atas kebutuhan pokok.
    “Jadi, kami mendorong agar Kementerian Pertanian dan yang terkait dengan pangan ini bisa memberikan bantuan-bantuan sebanyak mungkin kepada para petani-petani sehingga swasmbada ini bisa tercapai dengan secepat-cepatnya sebagaimana yang diinginkan oleh pemerintah,” ujar Titiek.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Jabodetabek Sepekan ke Depan

    BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Jabodetabek Sepekan ke Depan

    BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Jabodetabek Sepekan ke Depan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    ) memperingatkan bahwa
    cuaca ekstrem
    masih berpotensi terjadi di berbagai wilayah sepekan ke depan, termasuk Jabodetabek.
    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, intensitas hujan lebat tercatat lebih dari 100 mm per hari, bahkan mencapai 150 mm per hari di daerah Puncak, Jawa Barat.
    “Pada sepekan ke depan, BMKG mewaspadai cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi di berbagai wilayah, terutama di Pulau Jawa bagian barat dan tengah, termasuk Jabodetabek, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, termasuk Mataram; Maluku bagian tengah, serta Papua bagian tengah dan utara,” kata Dwikorita dalam siaran pers, Selasa (8/7/2025).
    Dwikorita menjelaskan, hujan dengan intensitas lebih dari 100 mm per hari (lebat hingga sangat lebat) terjadi di wilayah Bogor, Mataram, dan sejumlah kabupaten di Sulawesi Selatan pada Sabtu (5/7/2025) lalu.
    Hujan ekstrem tersebut berdampak pada banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang.
    “Hujan lebat juga terjadi di wilayah Tangerang dan Jakarta Timur yang mengakibatkan genangan, kerusakan infrastruktur, dan gangguan aktivitas masyarakat,” paparnya.
    Begitu pula pada Minggu (7/7/2025), hujan kembali terjadi secara luas di wilayah Jakarta dan sekitarnya, terutama Tangerang, yang menyebabkan genangan air, antrean lalu lintas, serta peningkatan potensi bencana hidrometeorologi.
    “Kemudian, periode 10-12 Juli 2025, potensi hujan signifikan diperkirakan akan bergeser ke wilayah Indonesia bagian tengah dan timur seiring dengan pergeseran gangguan atmosfer dan distribusi kelembapan tropis,” tutur Dwikorita.
    Sementara itu, Deputi Bidang Modifikasi Cuaca Tri Handoko Seto menjelaskan, BMKG berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BPBD, operator transportasi, dan pihak lain sebagai tindak lanjut atas kondisi ini.
    BMKG bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) sebagai respons terhadap cuaca ekstrem yang berdampak pada masyarakat.
    Operasi Modifikasi Cuaca di DKI Jakarta dan Jawa Barat dilaksanakan mulai hari ini dan direncanakan sampai tanggal 11.
    “Tentu nanti kami akan lihat perkembangan cuacanya. Kami terus berkoordinasi dengan Pemda dan BNPB sebagai pihak yang menyediakan anggaran,” jelasnya.
    BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada serta bersiaga terhadap potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.
    Masyarakat diminta mewaspadai risiko bencana banjir, tanah longsor, pohon tumbang, banjir bandang, serta gangguan transportasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menko Airlangga: BRICS Sudah Lebih Tinggi dari G7

    Menko Airlangga: BRICS Sudah Lebih Tinggi dari G7

    Menko Airlangga: BRICS Sudah Lebih Tinggi dari G7
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian
    Airlangga Hartarto
    mengatakan,
    BRICS
    kini lebih tinggi dibandingkan forum
    G7
    yang terdiri dari tujuh negara besar.
    Hal ini disebabkan oleh masuknya sejumlah negara menjadi anggota baru BRICS, termasuk Indonesia.
    “Dan kalau kita lihat, berdasarkan
    purchasing power parity
    , ini juga BRICS itu sudah lebih tinggi daripada G7,” kata Airlangga usai menemani Presiden Prabowo dalam sesi pleno
    KTT BRICS
    , dikutip dari siaran YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (8/7/2025).
    Airlangga menyebut, lewat bergabungnya negara baru, BRICS kini sudah merepresentasikan 40 persen Produk Domestik Bruto (PDB) global dan 56 persen penduduk dunia.
    Sebelumnya, PDB negara-negara anggota BRICS hanya mencapai 34 persen dari PDB global.
    “Jadi ini ekonominya terus bertambah. Jadi ini yang mendorong bahwa BRICS ini menjadi bagian daripada global south dan diharapkan bisa menyuarakan global south di forum internasional,” ucap dia.
    Dalam forum KTT BRICS, ada banyak hal yang disampaikan oleh Prabowo.
    Salah satunya, ia menyampaikan komitmen Indonesia mendukung perdamaian dunia melalui multilateralisme dan menghormati hukum internasional.
    Prabowo juga menegaskan menolak perang dan penggunaan standar ganda.
    “Bapak Presiden sejalan dengan hampir seluruh peserta, mendorong reformasi multilateral dan keterwakilan global south dalam tata kelola global, khususnya dalam institusi seperti PBB, dan didorong agar kepemimpinan BRICS dapat mendorong kepemimpinan multilateral yang lebih adil,” kata Airlangga.
    Setidaknya, ada empat poin kesepakatan strategis yang tertuang dalam Leaders’ Declaration.
    Fokus poin pertama adalah penguatan multilateralisme, perdamaian global, kerja sama ekonomi, dan pembangunan berkelanjutan.
    Sementara poin kedua berfokus pada penguatan perdamaian dan stabilitas internasional, serta pendalaman kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, dan keuangan.
    Bagi Indonesia, agenda ini sangat penting dalam memperluas akses pasar bagi produk nasional dan menciptakan ketahanan ekonomi di tengah gejolak global.
    Poin ketiga menyangkut komitmen terhadap isu perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan yang adil dan inklusif.
    Negara-negara BRICS sepakat bahwa transisi energi dan pembangunan hijau harus tetap mempertimbangkan keadilan bagi negara berkembang.
    Poin keempat dari Leaders’ Declaration adalah penguatan kemitraan dalam bidang pembangunan manusia, sosial, dan kebudayaan.
    Indonesia menilai kerja sama ini penting untuk mendorong transformasi sosial yang merata dan saling memperkuat di antara negara-negara anggota.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.