Category: Kompas.com

  • Ancang-ancang Kejagung Buktikan Semua Kejahatan Nadiem Makarim dkk di Kasus Chromebook

    Ancang-ancang Kejagung Buktikan Semua Kejahatan Nadiem Makarim dkk di Kasus Chromebook

    Ancang-ancang Kejagung Buktikan Semua Kejahatan Nadiem Makarim dkk di Kasus Chromebook
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kejaksaan Agung (Kejagung) telah memastikan bahwa penyidikan terhadap eks Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, terkait dugaan korupsi dalam pengadaan laptop berbasis Chromebook, sudah didasarkan pada bukti yang kuat.
    Kasus ini, yang telah mencuat sejak beberapa bulan lalu, kini memasuki babak baru dengan berkas perkara yang telah resmi dilimpahkan ke Pengadilan Tindak Pidana
    Korupsi
    (Tipikor) Jakarta Pusat.
    Direktur Penuntutan (Dirtut) Jampidsus
    Kejaksaan Agung
    Riono Budisantoso mengungkapkan, proses penyidikan dan penuntutan telah dilakukan secara cermat dan profesional.
    Menurut Riono, Kejaksaan telah bekerja keras untuk memastikan bahwa setiap tahapan hukum dilakukan dengan berlandaskan pada bukti yang valid dan kuat.
    “Proses penyidikan dan penuntutan telah dilakukan secara cermat, profesional, dan berdasarkan bukti yang kuat,” kata Riono,  dalam konferensi pers, pada Senin (8/12/2025).
    Dalam kesempatan tersebut, Riono mengonfirmasi bahwa berkas perkara dan surat dakwaan kasus ini sudah dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, pada tanggal yang sama, yaitu 8 Desember 2025.
    Ini berarti,
    Nadiem Makarim
    dan tiga tersangka lainnya, yang terlibat dalam
    kasus Chromebook
    , akan segera menjalani persidangan.
    “Senin, tanggal 8 Desember 2025, Jaksa Penuntut Umum secara resmi telah melimpahkan berkas perkara dan surat dakwaan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,” ucap dia.
    Selain Nadiem Makarim, terdapat tiga tersangka lainnya yang juga telah dilimpahkan berkas perkaranya.
    Mereka adalah eks Konsultan Teknologi di lingkungan Kemendikbudristek, Ibrahim Arief; Direktur SMP pada Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek tahun 2020-2021 sekaligus KPA di Lingkungan Direktorat Sekolah Menengah Pertama Tahun Anggaran 2020-2021, Mulyatsyah; serta Direktur Sekolah Dasar pada Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah pada tahun 2020-2021 sekaligus Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) di Lingkungan Direktorat Sekolah Dasar Tahun Anggaran 2020-2021, Sri Wahyuningsih.
    Keempatnya disangka menyebabkan kerugian negara hingga Rp 1,98 triliun.
    Kejaksaan menduga Nadiem telah membahas pengadaan Chromebook sejak belum menjabat sebagai menteri.
    Setelah Nadiem menjabat, produk Google dimenangkan dalam pengadaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di lingkungan Kemendikbud Ristek.
    Mulyatsyah dan Sri Wahyuningsih disebutkan mengarahkan sejumlah pejabat pembuat komitmen (PPK) untuk memastikan produk Chromebook dipilih dalam pengadaan TIK ini.
    Para tersangka disangkakan dengan Pasal 2 dan Pasal 3 ayat (1) jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
    Meskipun satu tersangka dalam perkara ini, yaitu
    Jurist Tan
    , masih berstatus buron, Kejagung memastikan bahwa proses persidangan terhadap Nadiem Makarim dan tersangka lainnya tidak akan terganggu.
    Riono Budisantoso menegaskan bahwa pihaknya telah siap menghadapi persidangan meskipun salah satu pelaku belum berhasil ditemukan.
    “Tidak akan terpengaruh dengan ketiadaan satu orang pelaku yang berstatus buron tersebut,” ujar dia.
    Setelah pelimpahan berkas perkara, Kejagung kini menunggu jadwal penetapan sidang dari majelis hakim yang akan mengadili perkara ini.
    Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang dipimpin oleh Roy Riady menyatakan, akan membuka seluruh fakta dalam persidangan dan menguraikan kejahatan yang telah dilakukan oleh Nadiem Makarim dan para tersangka lainnya.
    “Nanti kita buka dan dakwaan kita uraikan semua kejahatan Nadiem Makarim dan kawan-kawan,” kata Roy Riady, di lobi Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin.
    Ia menambahkan, setelah ini mereka tinggal menunggu penetapan sidang dan majelis hakim yang akan memeriksa serta mengadili perkara ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10
                    
                        Kengerian di Puskesmas Koto Alam: Orang Berlumpur Berdatangan, Mayat Pun Jua
                        Regional

    10 Kengerian di Puskesmas Koto Alam: Orang Berlumpur Berdatangan, Mayat Pun Jua Regional

    Kengerian di Puskesmas Koto Alam: Orang Berlumpur Berdatangan, Mayat Pun Jua
    Tim Redaksi

    AGAM, KOMPAS.com
     – Malam itu mencekam. Hujan turun deras. Orang-orang berlumuran lumpur berdatangan. Mayat-mayat digeletakkan di lorong-lorong puskesmas.
    “Tolong, Bu. Tolong, Bu,” teriak keluarga pasien terdengar dari arah depan.
    Mereka yang luka-luka datang. Ada yang luka parah di kepala. Ada yang luka di dagu. Bahkan, ada yang patah tulang. Semua diantar oleh keluarga dan sanak saudaranya.
    Luka-luka menganga yang terkena lumpur dibersihkan dengan cairan Natrium klorida (NaCl). Luka kemudian dijahit.
    Mereka menghabiskan malam di luar dan dalam puskesmas. Semua berdoa supaya situasi baik-baik saja.
    Fetri merupakan salah satu
    bidan
    di
    Puskesmas Koto Alam
    . Pada hari banjir bandang terjadi, Fetri dan rekannya, Husma (39) sebagai perawat, bertugas shift siang di puskesmas. Jam kerjanya dimulai pukul 13.30 hingga pukul 20.30 WIB.
    Jelang banjir maut itu datang, teleponnya berdering.
    “Ada gelondongan kayu besar, ada kejadian kah, Bu?” tanya seseorang dari daerah Alahan Anggang, tak jauh dari Jorong Subarang Aia di Nagari Salareh Aia Timur, Palembayan, Agam,
    Sumatera Barat
    .
    Awalnya, Fetri menjawab tak ada yang terjadi. Lima menit setelahnya, suara gemuruh terdengar di telinga Fetri. Kengerian dimulai.
    Saat itu, ada beberapa pasien yang dirawat di Puskesmas Koto Alam. Mereka ketakutan. Fetri berusaha menenangkannya.
    Fetri bertanya, “Ada apa?”
    “Air naik,” jawab orang-orang yang panik.
    Pikirannya langsung mengarah ke keluarganya. Ia langsung mengeluarkan dan memacu motornya ke arah rumahnya di Jorong Koto Alam, sekitar dua kilometer dari puskesmas.
    “Pergilah saya ke tempat kejadian di atas naik motor. Sampai di sana, galodo (banjir bandang) itu sudah ada. Batu, kayu sudah bergelimpangan. Rumah orang sudah bergelimpangan di jalan,” kenang Fetri saat ditemui di Puskesmas Koto Alam, Senin (7/12/2025) sore.
    Ia memutar balik dan kembali ke arah puskesmas. Dahlia rekannya, ternyata juga khawatir dan mengecek kondisinya keluarganya.
    Saat itu, listrik putus. Aliran listrik di puskesmas langsung berganti mode darurat menggunakan genset.
    Mereka yang sakit langsung memenuhi ranjang-ranjang di IGD puskesmas. Lantai-lantai baik di dalam maupun puskesmas difungsikan sebagai tempat pasien tidur dengan beralaskan tikar. Mereka dirawat dengan berselimut seadanya.
    Puskesmas Koto Alam pun berfungsi layaknya kamar mayat. Tak hanya korban selamat, mayat-mayat korban banjir bandang pun dievakuasi ke puskesmas.
    Saat itu, Yusuf sudah selesai bertugas dan kembali ke rumah kontrakannya. Namun, kabar banjir bandang membuatnya kembali ke kantornya.
    Yusuf bergabung dan membantu Fetri dan Dahlia menangani korban-korban yang terus berdatangan. Ia melakukan apa yang ia bisa lakukan meskipun bukan berlatar belakang paramedis.
    “Waktu itu korban pertama itu cedera cukup parah di kepala. Saya tindakan juga enggak bisa. Saya cuma bisa WhatsApp dokter, kirim foto, terus tanya harus bagaimana, dan bantu Bu Fetri dan Bu Dahlia,” katanya
    Fetri sebetulnya berdinas hanya sampai pukul 20.30 WIB. Namun, bidan penggantinya, Popy Veronica (28) asal Jorong Silungkang, Nagari Tigo Koto Silungkang, Palembayan sedang berhalangan kerja karena akses jalan dari rumahnya menuju puskemas terputus karena longsor.
    “Saya dinas sore sebetulnya cuma sampai pukul 20.30 WIB karena
    enggak
    ada yang masuk lagi, saya lanjut sampai hari besok,” lanjut Fetri.
    “Yang parah-parah itu 20 pasien yang tercatat. Selebihnya itu, kami enggak mampu lagi catat (pasien yang datang). Sampai jam 4 subuh, kami enggak tak berhenti. Mayat-mayat datang sekitar Isya sampai Subuh,” katanya.
    Mereka para korban yang selamat dari banjir bandang tentu berlumuran lumpur. Atas kuasa Tuhan, mereka bisa selamat. Mereka berjuang untuk berjalan di medan berlumpur yang merendam hingga satu meter lebih. 
    Fetri, Dahlia, Vetriani, dan Yusuf saling bekerjasama untuk menangani pasien. Fetri dan Dahlia bertugas secara medis seperti membersihkan luka, menjahit luka robek, dan lainnya. Vetriani dan Yusuf berkoordinasi untuk mendapatkan panduan medis dari tiga dokter Puskesmas Koto Alam secara jarak jauh lewat Whatsapp.
    “Kami foto (kondisi pasien), cari sinyal ke depan. Kalau memang luka, hentikan pendarahan dulu, kami pasang infus. SOP-nya seperti itu,” tambah Fetri.
    Yusuf bercerita, ia harus mencari sinyal ke seberang puskesmas sekitar 50 meter dekat area pepohonan. Sinyal telekomunikasi pun terbatas. Sementara itu, korban-korban terus meminta tolong untuk ditangani.
    “Saya sebagai bidan harus menolong pasien. Tapi insya Allah, pasien dan keluarga pasien, kami bisa tolong sedikit. Pokoknya ada ruang, bisa masuk.
    “Mereka ada yang digotong, naik motor. Pokoknya malam itu ngeri di puskesmas. Di IGD puskesmas penuh korban sama mayat. Sampai tengah malam, pagi terus datang mayatnya sekitar ada 20 orang,” kenang Yusuf.
    “Waktu itu sehabis mayat dievakuasi, mereka taruhnya di puskesmas. Kan waktu itu belum ada posko apapun. Jadi warga tahunya ke puskesmas. itu korban datang dari Salareh Aia Timur dan Salareh Aia Induk,” tambah Yusuf.
    Banyak orang juga datang ke puskesmas juga untuk mencari keluarganya. Tak adanya air karena listrik terputus, mereka hanya bisa membersihkan wajahnya yang tertutup lumpur dengan air mineral atau air galon demi bisa mengenalinya.
    Pasien-pasien yang luka berat baru bisa dirujuk ke rumah sakit pada hari Sabtu (29/12/2025). Akses di Palembayan yang sempat terisolir baru bisa terbuka.
    Hal itu pun berdampak kepada pelayanan. Tim paramedis Puskesmas Koto Alam seperti Poppy bahkan sejak tanggal 24 November tak bisa bertugas.
    Yelmita sebagai penanggung jawab utama Puskesmas Koto Alam pun juga terjebak. Ia bercerita, dirinya bahkan baru bisa ke puskesmas pada Sabtu (29/12/2025) pagi.
    “Kami sampaikan adalah tim paramedis di puskesmas. Kami diseberangkan dengan eskavator lewat simpang jembatan sampai daerah tak terkena lumpur,” kata Yelmita saat ditemui di Puskesmas Koto Alam, Senin (7/12/2025) siang.
    Pada saat puskesmas terisolir, pasien-pasien memenuhi ruang rawat inap dan lorong-lorongnya. Yelmita menyebutkan, mayat-mayat juga memenuhi lorong-lorong poli puskesmas.
    “Pada hari Sabtu, kami rujuk pasien yang cedera ke rumah sakit, otomatis masih ada mayat dari tim SAR. Kami pindahkan ke depan IGD. Tidak lagi di poli. Kami sterilkan poli,” tambah Yelmita.
    Popy yang rumahnya sekitar 10 kilometer dari puskesmas, tak bisa bekerja karena banyaknya titik longsor di jalan. Ia rutin mengabarkan kondisinya di grup Whatsapp Puskesmas Koto Alam.
    “Awalnya tanggal 24 November 2025, saya kabari enggak bisa masuk malam karena ada longsor. Longsor tutup jalan. Hujan deras. Itu kabari lewat grup, saya cari sinyal jalan kaki ke arah bukit karena mati listrik,” kata Popy.
    Pada saat akses ke puskesmas terputus, tiga perempuan dan seorang pria itulah yang berjibaku menangani para pasien dan mayat-mayat.
    Ia pun berterima kasih atas pengabdian mereka yang berjibaku selama akses ke puskesmas terputus. Profesi paramedis adalah profesi yang telah mereka pilih dan ada beban tugas serta tanggung jawab di pundaknya.
    “Kami ucapkan terima kasih sedalam-dalamnya, sebesar-sebesarnya. Kalau tak ada mereka, entah bagaimana nasib masyarakat kami. karena apa? setelah kejadian, semua yang luka-luka dibawa ke sini. Tahunya orang cuma tahu puskemas. Enggak ada yang lain,” ujar Yelmita.
    Popy yang seharusnya bertugas tiga jam setelah banjir bandang, mengaku pasti bakal kesulitan berada di posisi Fetri dan rekan-rekannya.
    Ia baru bisa mengetahui kondisi puskesmas pada Jumat (28/12/2025) pagi lewat grup Whatsapp lantaran susahnya sinyal di daerahnya.
    “Saya pasti bakal kesulitan banyak pasien kalau dinas malam itu. Secara mental, siap enggak siap harus siap tugas. Mungkin saya bisa nangis ya kalau ada di posisi itu,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bareskrim Kirim Tim Usut Kayu Gelondongan di Banjir Sumatera Barat

    Bareskrim Kirim Tim Usut Kayu Gelondongan di Banjir Sumatera Barat

    Bareskrim Kirim Tim Usut Kayu Gelondongan di Banjir Sumatera Barat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mengirim tim ke Sumatera Barat untuk mengungkap misteri kayu gelondongan yang dinampakkan oleh banjir besar ke mata dunia.
    Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter)
    Bareskrim Polri
    Brigjen Mohammad Irhamni mengatakan tim yang ada di Sumatera Barat akan mengambil sampel
    kayu gelondongan
    dari pesisir laut.
    “Tim penyelidikan Sumatera Barat akan melakukan inventarisasi kayu yang berada di pesisir laut,” kata Irhamni dalam keterangannya, Senin (8/12/2025).
    Irhamni menjelaskan, penyelidikan ini dalam rangka mengusut dugaan campur tangan manusia terhadap kayu gelondongan yang terbawa arus saat banjir.
    “Apakah akibat bencana atau ada campur tangan manusia terkait kayu-kayu gelondongan tersebut,” ucap dia.
    Selain Sumbar, polisi juga sudah menyelidiki dugaan serupa terkait kayu gelondongan yang ditemukan di area terdampak banjir di Aceh dan Sumatera Utara.
    Di Sumatera Utara, tim menyelidiki kayu gelondongan sepanjang aliran sungai di Desa Garoga, Tapanuli Selatan.
    Di sana, polisi sudah memeriksa saksi termasuk kepada kepala desa, serta menyita 27 sampel kayu gelondongan.
    Tim Bareskrim juga akan melakukan pemeriksaan yang ada di hulu sungai di Desa Garoga.
    “Barang bukti kayu telah disisihkan, dispesifikasikan, dan dikategorikan oleh ahli,” ujar Irhamni.
    Sementara di Aceh, polisi menyelidiki area hulu Sungai Tamiang.
    Hasil informasi awal, diduga hulu Sungai Tamiang terdapat aktivitas
    illegal logging
    dan land clearing oleh masyarakat.
    Bareskrim akan mengirim tim tambahan untuk mendalami dugaan pembalakan liar tersebut.
    “Penebangan di hutan lindung sepanjang Sungai Tamiang, Aceh Tamiang mayoritas tidak berizin, dan kayu bukan jenis kayu keras,” tutur dia.
    Diketahui, gelondongan-gelondongan kayu di banjir Sumatera ini menimbulkan sorotan soal kerusakan lingkungan yang melatarbelakangi banjir besar yang memakan banyak korban di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
    Aparat negara pun terlibat menelusuri asal usul kayu gelondongan di banjir Sumatera.

    Penyelidikan yang dilakukan Dittipidter Bareskrim ini dipertegas oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo usai melakukan rapat tertutup dengan Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni.
    Sigit mengatakan, pihaknya akan mendalami dan mengusut dugaan pembalakan liar yang menyebabkan banjir di Sumatera. “Kami akan melakukan pendalaman terlebih dahulu bersama-sama dengan tim,” kata Sigit, Kamis (4/12/2025) lalu.

    Salurkan bantuan Anda untuk korban banjir Sumatera lewat tautan kanal donasi di bawah ini:
    https://kmp.im/BencanaSumatera
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bareskrim Periksa Saksi dan Sita 27 Kayu Gelondongan dari Banjir Tapsel

    Bareskrim Periksa Saksi dan Sita 27 Kayu Gelondongan dari Banjir Tapsel

    Bareskrim Periksa Saksi dan Sita 27 Kayu Gelondongan dari Banjir Tapsel
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri mengambil sekitar 27 sampel kayu gelondongan yang berada di sekitar Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan.
    Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter)
    Bareskrim Polri
    Brigjen Mohammad Irhamni menegaskan bahwa 27 sampel
    kayu gelondongan
    yang terbawa arus diambil untuk mendalami asal-usulnya.
    “Posko sudah didirikan 3 km dari TKP (Tempat Kejadian Perkara) DAS (Daerah Aliran Sungai) Garoga. Di sekitar TKP ini, 27 sampel kayu telah diambil,
    police line
    terpasang,” kata Irhamni dalam keterangan persnya, Senin (8/12/2025).
    Selain itu, Kepala
    Desa Garoga
    dan sejumlah saksi sudah diperiksa guna mendalami soal kayu gelondongan yang terbawa arus di sana.
    “Pemeriksaan kepala desa dan saksi-saksi telah dilakukan,” tuturnya.
    Irhamni mengatakan, Polri juga menggandeng ahli untuk mendalami soal jenis dan spesifikasi kayu-kayu gelondongan yang disita tersebut.
    Hasil pemeriksaan sementara mencatat bahwa jenis kayu yang dominan adalah karet, ketapang, durian, dan lainnya.
    Selain itu, penyidik menduga ada peran manusia dalam penebangan kayu-kayu itu.
    Sebab, pada kayu yang disita terdapat bekas gergaji hingga alat berat.
    “Identifikasi kayu menunjukkan beberapa kategori kayu hasil gergajian, kayu yang dicabut bersama akar, kayu hasil longsor, kayu hasil pengangkutan
    loader
    ,” terang dia.
    Diketahui, gelondongan-gelondongan kayu di
    banjir Sumatera
    ini menimbulkan sorotan soal kerusakan lingkungan yang melatarbelakangi banjir besar yang memakan banyak korban di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
    Aparat negara pun terlibat menelusuri asal usul
    kayu gelondongan di banjir Sumatera
    .
    Penyelidikan yang dilakukan Dittipidter Bareskrim ini dipertegas oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo usai melakukan rapat tertutup dengan Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni.
    Sigit mengatakan, pihaknya akan mendalami dan mengusut dugaan
    pembalakan liar
    yang menyebabkan banjir di Sumatera.
    “Kami akan melakukan pendalaman terlebih dahulu bersama-sama dengan tim,” kata Sigit, Kamis (4/12/2025) lalu.

    Salurkan bantuan Anda untuk korban banjir Sumatera lewat tautan kanal donasi di bawah ini:
    https://kmp.im/BencanaSumatera
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BMKG Petakan Wilayah Rawan Banjir Rob Desember Ini, Berikut Rinciannya

    BMKG Petakan Wilayah Rawan Banjir Rob Desember Ini, Berikut Rinciannya

    BMKG Petakan Wilayah Rawan Banjir Rob Desember Ini, Berikut Rinciannya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memetakan potensi banjir rob yang dapat terjadi sepanjang Desember 2025, terutama selama periode libur Natal dan Tahun Baru.
    Kepala
    BMKG

    Teuku Faisal Fathani
    menjelaskan,
    banjir rob
    tersebut berkaitan dengan fenomena fase Perigee dan Bulan Purnama yang terjadi pada 4
    Desember 2025
    , serta fase Bulan Baru pada 20 Desember 2025.
    “Ini memicu kenaikan muka air laut yang dapat menyebabkan banjir rob, beberapa sudah diberitakan terjadi di Utara Jakarta,” ujar Faisal dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI, Senin (8/12/2025).
    Faisal memaparkan, periode potensi banjir rob sebetulnya sudah dimulai sejak akhir November.
    Pada 29 November hingga 3 Desember, rob tercatat telah terjadi di sejumlah wilayah pesisir.
    “Ini adalah periodenya pada tanggal 29 November hingga 3 Desember, ini terjadi di pesisir Sumatera bagian Timur Selatan, Kalimantan bagian Barat Selatan, dan Pantura Jawa,” jelas Faisal.
    Berdasarkan hasil pemantauan BMKG, wilayah terdampak banjir rob diprediksi semakin luas pada awal hingga pertengahan Desember 2025.
    “Pada 2 sampai 10 Desember juga meluas ke pesisir Sumatera, pesisir Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Utara, dan sebagian Maluku,” kata Faisal.
    Tak hanya itu, Faisal juga mengungkap bahwa rentang ancaman banjir rob akan terus berlanjut dan masih perlu diwaspadai di sejumlah daerah pesisir.
    “Pada 5 sampai 15 Desember ini juga masih terjadi terutama di Banten, Jakarta, pesisir Utara Timur Jawa, serta beberapa wilayah di Kepulauan Riau dan Kalimantan,” jelas Faisal.
    Dia menambahkan, wilayah di Pantura juga belum terbebas dari risiko tersebut.
    “Selanjutnya 6 sampai 12 Desember juga terjadi di Pantai Utara Jakarta, Banten, dan Pantura Jawa Barat,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jurist Tan Masih Buron, Kejagung Jamin Tak Ganggu Sidang Nadiem Dkk

    Jurist Tan Masih Buron, Kejagung Jamin Tak Ganggu Sidang Nadiem Dkk

    Jurist Tan Masih Buron, Kejagung Jamin Tak Ganggu Sidang Nadiem Dkk
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Direktur Penuntutan (Dirtut) Jampidsus Kejaksaan Agung (Kejagung), Riono Budisantoso, mengatakan proses persidangan eks Mendikbudristek Nadiem Makarim tidak akan terganggu meski ada satu tersangka lain yang berstatus buron yakni Jurist Tan.
    “Tidak akan terpengaruh dengan ketiadaan satu orang pelaku yang berstatus buron tersebut,” kata Riono di Kejagung, Jakarta, Senin (8/12/2025).
    Nadiem akan segera disidangkan usai
    Kejaksaan Agung
    menyerahkan berkas perkara yang menjerat Nadiem dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop berbasis Chromebook.
    Adapun Kejagung melimpahkan empat berkas perkara dalam kasus dugaan
    korupsi pengadaan Chromebook
    ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada sore tadi.
    Selain Nadiem, tiga pelaku lain yang berkas perkaranya dilimpahkan adalah Ibrahim Arief, Mulyatsyah, dan Sri Wahyuningsih.
    Sisa satu pelaku lain masih kabur ke luar negeri.
    “Memang satu pelaku di luar yang kami limpahkan hari ini itu masih berstatus buron, ya. Belum kami temukan. Penyidik belum menemukan yang bersangkutan sehingga belum bisa dilakukan penyelesaian penyidikan,” ujar Riono.
    Meski begitu, ia memastikan empat tersangka yang hari ini dilimpahkan berkasnya sudah diusut berdasarkan bukti kuat.
    “Sudah memenuhi alat bukti dan dapat dibuktikan secara meyakinkan nanti di pengadilan,” tegas dia.
    Senada, Direktur Penyidikan (Dirdik) Jampidsus Kejagung Syarief Sulaeman Nahdi mengatakan penyidik masih terus mencari
    Jurist Tan
    .
    Ia juga menegaskan, ketidakhadiran Jurist Tan tidak akan mengganggu proses hukum keempat pelaku lainnya.
    “Sementara ini kami masih mencari yang bersangkutan dan tadi seperti yang disampaikan, ketidakhadiran Jurist Tan tidak mengganggu pembuktian yang akan kita sampaikan di pengadilan,” ucap Syarief.
    Diketahui, kerugian negara dalam kasus ini mencapai Rp2,1 triliun.
    Kejaksaan Agung menduga Nadiem telah membahas pengadaan Chromebook sejak sebelum menjabat sebagai menteri.
    Setelah Nadiem menjadi menteri, produk Google dimenangkan dalam pengadaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di lingkungan Kemendikbudristek.
    Mulyatsyah dan Sri Wahyuningsih, selaku pejabat di Kemendikbudristek, disebut mengarahkan sejumlah pejabat pembuat komitmen (PPK) untuk memastikan produk Chromebook dipilih dalam pengadaan TIK ini.
    Para tersangka disangkakan dengan Pasal 2 dan Pasal 3 ayat (1) jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral Video Pria Berseragam Cegat Kapal Bantuan di Aceh, TNI: Itu Bukan GAM 
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        8 Desember 2025

    Viral Video Pria Berseragam Cegat Kapal Bantuan di Aceh, TNI: Itu Bukan GAM Nasional 8 Desember 2025

    Viral Video Pria Berseragam Cegat Kapal Bantuan di Aceh, TNI: Itu Bukan GAM
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Merespons viralnya video di media sosial bernarasi pencegatan kapal bantuan oleh anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM), TNI membenarkan peristiwa itu namun membantah pria di video adalah anggota GAM.
    “Berdasarkan informasi yang telah kami verifikasi, peristiwa dalam video tersebut benar terjadi, namun bukan dilakukan oleh kelompok bersenjata
    GAM
    , melainkan oleh dua orang anggota KPA Meja Ijo Idi Cut di
    Aceh
    Timur,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen)
    TNI
    , Mayjen TNI Freddy Ardianzah, saat dikonfirmasi wartawan, Senin (8/12/2025).
    Freddy menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada 4 Desember 2025, ketika ada dua orang mencegat Kapal Feri Express Bahari.
    “Ketika dua individu tersebut mencegat Kapal Feri Express Bahari yang membawa logistik bantuan banjir dari Ketua TP PKK (Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) Aceh untuk wilayah Aceh Tamiang, Langsa, dan Aceh Timur,” jelasnya.
    Freddy mengatakan, dua orang itu meminta agar sebagian bantuan diturunkan kepada mereka, tetapi mereka tidak dapat menunjukkan surat perintah atau keterangan resmi dari Pemerintah Kabupaten Aceh Timur.
    “Petugas kapal menolak karena distribusi bantuan harus mengikuti prosedur resmi. Ketika aparat keamanan laut mendekat, kapal bantuan langsung melanjutkan perjalanan menuju Kuala Langsa,” jelasnya.
    Freddy menuturkan, pihaknya menilai tindakan itu sebagai tindakan personal yang arogan dan tidak dapat dibenarkan karena dapat menghambat distribusi bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana.
    “TNI bersama aparat keamanan setempat telah melakukan langkah-langkah untuk memastikan keamanan jalur distribusi bantuan, termasuk jalur laut, agar kejadian serupa tidak terulang dan para pemberi bantuan merasa aman,” ucapnya.
    Ia mengimbau seluruh pihak untuk tidak menghalangi distribusi bantuan dalam kondisi darurat kemanusiaan.
    “Fokus utama kita adalah mempercepat penanganan banjir dan menjamin bantuan sampai kepada masyarakat yang membutuhkan,” kata dia.
    Adapun, viral video di media sosial memperlihatkan sekelompok orang yang mengaku bagian dari GAM dan mengeklaim sebagai staf Gubernur Aceh meminta jatah bantuan bagi korban banjir.
    Dalam rekaman tersebut terlihat terjadi perdebatan antara pihak tersebut dengan personel TNI yang sedang melakukan penyaluran bantuan.
    Dalam video berdurasi singkat itu, beberapa orang tampak meminta agar bantuan yang dibawa aparat dibagi terlebih dahulu kepada kelompok mereka, dengan alasan akan disalurkan kepada korban banjir.

    Salurkan bantuan Anda untuk korban banjir Sumatera lewat tautan kanal donasi di bawah ini:
    https://kmp.im/BencanaSumatera
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tepuk Sakinah: Pedoman Wajib atau Sekadar Gimik?
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        8 Desember 2025

    Tepuk Sakinah: Pedoman Wajib atau Sekadar Gimik? Nasional 8 Desember 2025

    Tepuk Sakinah: Pedoman Wajib atau Sekadar Gimik?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com-
    Guys! Kalian pasti udah familiar kan sama yel-yel yang dilakukan dengan menggunakan gerakan tepukan? Seperti tepuk pramuka, tepuk semangat, tepuk anak pintar, tepuk anak soleh, dan masih banyak lagi. Tepukan-tepukan tersebut mewarnai masa kecil kita.
    Tapi, apa jadinya jika hal tersebut dijadikan syarat untuk dilakukan sebelum pernikahan yang merupakan hal sakral dan dilakukan oleh orang dewasa?
    Iya, guys! Kalian gak salah baca. Yel-yel tepukan yang biasanya dilakukan oleh anak-anak, kini juga dilakukan oleh orang dewasa sebelum melakukan pernikahan.
    It’s called by

    Tepuk Sakinah

    Bahkan, tepuk sakinah dibuat langsung oleh lembaga pemerintahan yang mengurus hal-hal mengenai syarat wajib pernikahan, yaitu Kantor Urusan Agama (KUA).
    Sejak viral nya tepuk sakinah ini, pada akhir September 2025, tentu saja banyak menuai kontra dari publik. Khususnya Gen Z, sebagai generasi yang akan menghadapi era tepuk sakinah ini.
    Salah satunya, Via (20 tahun) sebagai Gen Z yang terheran-heran dengan dibuatnya tepuk sakinah ini.

    First impression
    aku pas dengar sama pas liat juga bingung banget kayak hah kok di bimbingan pernikahan ada main tepuk-tepukan kayak gini gitu, kayak kurang penting aja gitu”, ucap Via.
    Karena hal itu, Via jadi bertanya-tanya apakah hal ini wajib dilakukan dan apa manfaat dari tepuk sakinah ini.
    “Menurut aku, apakah perlu di situasi yang mungkin bisa dibilang formal itu harus ada tepuk sakinah gitu, konsepnya apa sih?”, ujar Via.
    Dalam menanggapi hal tersebut, Sigit selaku Humas
    Kementerian Agama
    RI, mengatakan Gen-Z perlu memahami bahwa
    tepuk sakinah adalah
    salah satu metode
    ice breaking
    dalam pelaksanaan bimbingan perkawinan (Bimwin).
    Sigit menjelaskan bahwa tepuk sakinah bukan hanya sekedar gimik, tetapi memiliki makna terkait pilar keluarga sakinah yang terkandung di dalamnya.
    “Hal terpenting yang harus diketahui adalah pengetahuan terkait pilar keluarga sakinah yang terkandung di dalam ‘Tepuk Sakinah’. Alih-alih terjebak dalam gimik tepuk sakinah itu sendiri, Gen Z diharapkan fokus pada substansi pesan-pesan yang ingin disampaikan mengenai 5 pilar keluarga sakinah”, kata Sigit.
    Adapun 5 pilar keluarga sakinah yang wajib diketahui, sebagai berikut:
    Kalau kalian sudah
    scroll
    sampai sini, tapi masih bertanya-tanya, emang apa sih manfaatnya?
    Sigit menjelaskan bahwa tepuk sakinah ini merupakan metode yang lebih mudah untuk memperkenalkan pilar-pilar keluarga sakinah. Menurutnya, kalau dijelaskan hanya melalui kelas atau seminar saja itu terkesan monoton.
    “Dengan pendekatan
    top of mind
    dan
    sing-along
    , pemahamannya bisa lebih melekat. Penjelasan dan eksplorasi lebih lanjut dari pilar keluarga sakinah tetap dapat dibahas dalam sesi Bimbingan Perkawinan (Bimwin). Setidaknya, Gen Z dapat mengenal dan memahami pilar-pilar keluarga sakinah dengan cara yang lebih relevan dan menarik”, kata Sigit.
    Diharapkan, para Gen Z bisa memahami bahwa dibuatnya tepuk sakinah ini dapat memudahkan untuk memahami pilar-pilar keluarga sakinah dalam bentuk
    sing along
    yang dinilai lebih fun.
    Setelah mengetahui bahwa ternyata ada makna dan manfaat dibalik tepuk sakinah ini, ada satu hal lagi yang dipertanyakan, tepuk sakinah ini wajib gak sih?
    Sigit mengatakan bahwa tepuk sakinah tidak wajib dihafalkan atau dilafalkan saat pernikahan.
    Tepuk Sakinah hanya media ice breaking atau alat bantu interaktif dalam acara bimbingan perkawinan di Kantor Urusan Agama (KUA) untuk memudahkan calon pengantin memahami lima pilar keluarga sakinah dengan cara yang lebih ringan dan menyenangkan.
    Finally
    ! keresahan kalian akhirnya sudah terjawab yaa
    guys
    .. Hal ini tidak diwajibkan tetapi, justru KUA ingin membantu memudahkan para calon pengantin dalam memahami pilar keluarga sakinah dengan cara yang lebih ringan dan menyenangkan.
    Jadi, sebenarnya KUA tuh caring loh sama para calon pengantin, mereka memikirkan bagaimana cara agar para calon pengantin memahami pilar-pilar keluarga sakinah yang sangat berguna untuk bekal dalam pernikahannya nanti.
    Katanya Gen-Z nggak suka baca, apalagi soal masalah yang rumit. Lewat artikel ini, Kompas.com coba bikin kamu paham dengan bahasa yang mudah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4
                    
                        Prabowo Dikawal 6 Jet Tempur JF-17 Thunder Saat Tiba di Pakistan
                        Nasional

    4 Prabowo Dikawal 6 Jet Tempur JF-17 Thunder Saat Tiba di Pakistan Nasional

    Prabowo Dikawal 6 Jet Tempur JF-17 Thunder Saat Tiba di Pakistan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto telah tiba di Islamabad, Pakistan pada Senin (8/12/2025), untuk memenuhi undangan resmi Perdana Menteri (PM) Pakistan Shehbaz Sharif.
    Berdasarkan keterangan Sekretariat Presiden kunjungan kenegaraan ini langsung disambut dengan seremoni militer penuh kehormatan, menegaskan kuatnya hubungan strategis kedua negara.
    Bahkan, Prabowo yang menggunakan pesawat kepresidenan Garuda Indonesia-1 mendapatkan penyambutan istimewa sebelum mendarat.
    Enam jet tempur JF-17 Thunder milik Angkatan Udara Pakistan mengawal pesawat kepresidenan ketika memasuki wilayah udara Pakistan, sebuah tradisi khusus yang hanya diberikan kepada tamu negara setingkat kepala negara.
    Setibanya di Nur Khan Base Airport, Presiden Prabowo disambut langsung oleh Presiden Pakistan Asif Ali Zardari dan PM
    Shehbaz Sharif
    , sementara dari pihak Indonesia terlihat Duta Besar RI untuk Pakistan Chandra Warsenanto dan Atase Pertahanan RI Kolonel Inf Henru Hidayat Susanto.
    Upacara kehormatan dengan jajar pasukan, dentuman 21 kali Gun Salute, dan rangkaian bunga dari seorang anak kecil Pakistan menambah hangatnya sambutan untuk Presiden Republik Indonesia.
    Kunjungan ini memiliki makna historis penting, bertepatan dengan peringatan 75 tahun
    hubungan diplomatik

    Indonesia-Pakistan
    .
    Kehadiran Presiden Prabowo juga menghidupkan kembali jejak sejarah persahabatan yang dimulai sejak kunjungan Presiden Sukarno pada 1950, momen yang dikenang sebagai fondasi eratnya hubungan kedua bangsa.
    Undangan kunjungan ini sudah disampaikan PM Shehbaz sebanyak dua kali, yaitu saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D8 di Kairo serta sesudah KTT Perdamaian Gaza di Sharm El Sheikh, Mesir.
    Pemerintah Indonesia memandang kunjungan ini sebagai kesempatan strategis untuk memperkuat kerja sama bilateral di tengah dinamika geopolitik regional dan global.
    Presiden Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mendorong solidaritas, kolaborasi, dan kemitraan yang saling menguntungkan dengan Pakistan dan negara-negara sahabat lainnya.
    Turut mendampingi Presiden dalam penerbangan ke Islamabad adalah Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral Berandalan Bermotor Aniaya Warga Bandung Barat, Polisi Selidiki Pelaku
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        8 Desember 2025

    Viral Berandalan Bermotor Aniaya Warga Bandung Barat, Polisi Selidiki Pelaku Bandung 8 Desember 2025

    Viral Berandalan Bermotor Aniaya Warga Bandung Barat, Polisi Selidiki Pelaku
    Tim Redaksi
    BANDUNG BARAT, KOMPAS.com
    – Aksi pembacokan kelompok berandalan bermotor di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, kembali memicu keresahan publik setelah rekaman penyerangan brutal di Jalan Somawinata, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, viral di media sosial.
    Peristiwa yang terjadi pada Minggu (7/12/2025) sekitar pukul 02.30 WIB itu menimpa seorang warga yang diduga menjadi korban sabetan senjata tajam.
    Dalam video yang beredar, lebih dari 10 sepeda motor melaju beriringan sebelum menyerang pengendara dari arah berlawanan.
    Beberapa terduga pelaku terlihat membawa kayu panjang dan memukulkannya secara acak ke pengendara yang melintas.
    Kondisi semakin kacau saat korban mencoba menyelamatkan diri dengan berbelok ke sebuah gang, tetapi gerombolan itu justru menghentikan laju motor mereka dan mengejar para pengendara.
    Informasi yang dihimpun menunjukkan seorang pemotor menjadi korban
    pembacokan
    dalam insiden tersebut.
    Namun, identitas maupun kondisi korban belum terkonfirmasi secara resmi.
    Kasi Humas Polres Cimahi, Iptu Gofur Supangkat, memastikan peristiwa ini sudah ditangani aparat.
    “Sudah ditangani oleh Polsek Padalarang, anggota sudah mengecek TKP,” ungkap Gofur saat dikonfirmasi, Senin (8/2/2025).
    Ia menyebutkan keterangan saksi mengarah pada adanya korban luka akibat sabetan senjata tajam.
    Meski begitu, korban hingga kini belum membuat laporan resmi ke polisi.
    “Informasinya 1 orang, cuma memang masih belum membuat laporan resmi. Kami sudah arahkan korban membuat laporan, dan apabila ada orang lain yang merasa jadi korban silakan melapor,” kata Gofur.
    Saat ini, polisi masih menelusuri identitas para pelaku dalam rekaman tersebut dan meminta masyarakat segera melapor apabila mengetahui informasi tambahan mengenai aksi kriminal tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.