Siswa MTs Jombang Meninggal Dunia Saat Belajar di Sekolah
Editor
JOMBANG, KOMPAS.com
– Seorang siswa madrasah tsanawiyah (MTs) swasta di Desa Jarakkulon, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang meninggal mendadak saat proses belajar mengajar berlangsung, Sabtu (15/11/2025) pagi.
Korban berinisial GM (13), warga Desa Selorejo, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten
Jombang
. Ia duduk di bangku kelas VII.
Peristiwa tersebut berlangsung sekitar pukul 09.00 saat proses pembelajaran sedang berlangsung.
Menurut keterangan warga lingkungan madrasah yang tidak ingin disebutkan identitasnya, GM sempat pingsan mendadak di kelas.
Guru dan staf sekolah kemudian membawa siswa tersebut ke ruang kesehatan untuk mendapatkan pertolongan awal. Namun, upaya tersebut tidak berhasil.
“Anaknya tiba-tiba jatuh pingsan ketika pelajaran berlangsung. Dibawa ke UKS, tapi setelah dicek petugas medis puskesmas dinyatakan sudah meninggal,” ucap salah satu warga madrasah ini.
Kabar duka ini juga dibenarkan Kepala Desa Selorejo, Janji Ainur Rofiq. Ia menyebut, GM tidak memiliki riwayat penyakit mencolok atau keluhan sebelum kejadian.
“Benar, GM meninggal mendadak di sekolah pagi tadi. Tidak ada tanda-tanda sakit sebelumnya,” ujarnya saat dikonfirmasi terpisah melalui sambungan seluler pada Sabtu (15/11/2025).
Jenazah GM langsung dipulangkan ke rumah keluarga di Selorejo dan telah dimakamkan pada hari yang sama.
Rofiq mengatakan, selama ini GM tinggal bersama neneknya, sedangkan kedua orangtuanya bekerja di Sidoarjo.
“Kalau kiriman dari kedua orangtuanya lancar. Anak ini tinggal dengan neneknya di rumahnya. Keluarga juga tadi sudah mengetahui informasi ini,” ucapnya.
Pihak kepolisian telah mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan awal guna memastikan penyebab kematian siswa tersebut.
“Petugas sudah berada di sekolah untuk menelusuri lebih lanjut,” kata Rofiq.
Hingga kini, penyebab pasti meninggalnya GM masih menunggu hasil pemeriksaan polisi dan pihak medis.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul “BREAKING NEWS Siswa MTs Jombang Meninggal Mendadak Saat Sekolah, Polisi Turun Tangan.”
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com
-
/data/photo/2024/08/11/66b8b76dd79f4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Siswa MTs Jombang Meninggal Dunia Saat Belajar di Sekolah Surabaya 15 November 2025
-
/data/photo/2025/11/13/69150e491e1e3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ribuan Guru dan Siswa Siap Jemput "Pahlawan Sekolah" Rasnal dan Abdul Muis di Luwu Sulsel Makassar 15 November 2025
Ribuan Guru dan Siswa Siap Jemput “Pahlawan Sekolah” Rasnal dan Abdul Muis di Luwu Sulsel
Editor
LUWU UTARA, KOMPAS.com
– Guru dan siswa SMAN 1 Luwu Utara menyiapkan penyambutan meriah kedatangan Rasnal dan Abdul Muis.
Keduanya akan dijemput ribuan guru dan siswa di perbatasan Luwu dan Luwu Utara, Selasa (18/11/2025).
“Penjemputan Selasa siang. Batal penjemputan Senin karena mau ketemu dulu Pak Rasnal dan Pak Muis dengan Gubernur,” ujar Jusman, Ketua Media Infokom PGRI Luwu Utara.
Selain Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Luwu Utara, para guru dan siswa
SMAN 1 Luwu
Utara juga akan turut menyambut keduanya.
Prosesi penyambutan di lingkungan sekolah akan digelar pada Selasa (18/11/2025), sebagai bentuk kegembiraan keluarga besar sekolah atas dipulihkannya status Aparatur Sipil Negara (ASN)
Rasnal dan Abdul Muis
.
“Kami senang sekali dengan dipulihkannya status ASN Pak Rasnal dan Pak Muis. Kegembiraan itu akan kami ungkapkan lewat penyambutan pada hari Selasa,” ujar Guru SMAN 1 Luwu Utara, Isnandar, saat ditemui di Masamba, Sabtu (15/11/2025).
Meski Rasnal kini tidak lagi mengajar di SMAN 1 Luwu Utara, Isnandar memastikan pihak sekolah tetap mengundangnya untuk hadir karena kasus yang menimpa keduanya berawal dari sekolah yang berada di Kelurahan Kappuna, Kecamatan Masamba itu.
“Saya sudah hubungi Pak Rasnal kemarin, dan beliau siap hadir pada prosesi penyambutan di sekolah,” katanya.
Isnandar juga membocorkan sejumlah rangkaian acara yang akan digelar di SMAN 1 Luwu Utara.
“Nanti kami akan sambut dengan tarian Paduppa. Kemudian Kepala Sekolah, atau yang mewakili, akan memasangkan baju Korpri kepada keduanya,” jelasnya.
Kasus yang menjerat Rasnal dan Abdul Muis bermula dari polemik dana komite sekolah.
Saat itu, pihak sekolah meminta sumbangan sukarela sebesar Rp20 ribu per bulan kepada orang tua siswa untuk membantu pembayaran insentif guru honorer.
Namun, salah satu LSM melaporkan adanya dugaan pungutan liar (pungli) dalam pengelolaan dana tersebut.
Laporan itu membuat mantan Kepala SMAN 1 Luwu Utara, Rasnal, serta Bendahara Komite, Abdul Muis, ditetapkan sebagai tersangka.
Keduanya sempat ditahan di Rutan Masamba dan menerima Surat Keputusan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) dari Gubernur Sulsel.
Keputusan itu memicu penolakan dari kalangan guru.
PGRI Luwu Utara menggelar aksi unjuk rasa menuntut keadilan, menilai kebijakan tersebut tidak proporsional.
Pada Rabu (12/11/2025), Rasnal dan Abdul Muis bersama PGRI Luwu Utara mengadukan nasib mereka ke DPRD Sulsel, kemudian bertolak ke Jakarta untuk menemui Presiden.
Presiden Prabowo menyetujui rehabilitasi dan memulihkan status ASN keduanya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul
Ribuan Guru dan Siswa Siap Jemput ‘Pahlawan’ Sekolah Rasnal dan Abdul Muin di Batas Luwu – Lutra
.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/15/69186d3a2a50c.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tangis 2 Guru "Pahlawan" Rasnal dan Abdul Muis Pecah Saat Dijemput Ratusan Guru di Bandara Makassar 15 November 2025
Tangis 2 Guru “Pahlawan” Rasnal dan Abdul Muis Pecah Saat Dijemput Ratusan Guru di Bandara
Editor
MAKASSAR, KOMPAS.com
– Suasana haru menyelimuti area kedatangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sabtu (15/11/2025).
Dua guru asal Luwu Utara, Abdul Muis dan Rasnal, disambut bak pahlawan oleh ratusan anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel)
Begitu keduanya muncul di pintu kedatangan, pelukan dan tangis pecah seketika.
Para guru berbaju seragam khas PGRI langsung merangkul Abdul Muis dan Rasnal, yang terlihat berkaca-kaca dan beberapa kali menyeka air mata.
Keduanya tenggelam dalam pelukan sahabat-sahabat seperjuangan yang sejak pagi telah menunggu kedatangan mereka.
Tak hanya itu, Sekretaris Umum
PGRI Sulsel
, Dr Abdi juga terharu melihat perjuangan keduanya dan langsung memeluk mereka.
Sejumlah guru terlihat meneteskan air mata menyaksikan momen ini.
Ada yang menunduk sambil terisak, ada pula yang mengangkat ponsel untuk mengabadikan detik-detik penuh kelegaan tersebut.
Beberapa anggota PGRI juga ikut memeluk erat keduanya, sebagai simbol solidaritas setelah perjuangan panjang yang mereka lalui.
Kedatangan Abdul Muis dan Rasnal disambut bukan hanya sebagai bentuk dukungan moral, tetapi juga sebagai wujud kebersamaan keluarga besar PGRI yang sejak awal mengikuti perkembangan nasib dua guru itu.
Momen ini menjadi gambaran nyata betapa kuatnya ikatan dan solidaritas di kalangan para pendidik.
Suasana bandara yang biasanya riuh oleh lalu-lalang penumpang, sore itu berubah menjadi ruang penuh keharuan.
Senyum, tangis, dan pelukan menyatu menjadi simbol kemenangan dan kelegaan bagi dua guru yang akhirnya kembali dipertemukan dengan rekan-rekan mereka.
Hingga rombongan meninggalkan bandara, suasana haru masih tampak jelas di wajah banyak guru yang hadir.
Hari itu menjadi penanda solidaritas PGRI yang berdiri teguh mengawal anggotanya hingga akhir.
Rasnal dan Muis di berikan sanksi Pemutusan Tidak Dengan Hormat (PTDH).
PTDH mereka setelah putusan Mahkamah Agung (MA) menyatakan mereka bersalah karena memungut dana sebesar Rp 20.000 dari peserta didik.
Uang itu dipergunakan untuk membayar gaji para honorer yang tidak terbayarkan selama beberapa bulan.
Padahal, sumbangan itu juga disepakati oleh masing-masing orang tua murid.
Keterlambatan gaji itu sebelum Rasnal menjadi Kepal Sekolah di SMA 1 Luwu Utara.
Rasnal adalah Kepala SMA 1 Luwu Timur dan Abdul Muis menjabat Bendahara Komite Sekolah sebelum di-PTDH.
Lalu, Presiden Prabowo Subianto memberikan rehabilitasi terhadap dua guru asal Luwu Utara.
Rehabilitasi hukum sendiri adalah pemulihan kedudukan, baik keadaan maupun nama baik, seperti semula.
Rehabilitasi merupakan salah satu dari empat hak prerogatif atau hak istimewa yang dimiliki presiden.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul
Tangis Rasnal dan Abdul Muis Pecah Saat Dijemput Ratusan Anggota PGRI di Bandara Sultan Hasanuddin
.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/15/69186509898c6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Hujan Seharian, Tebing di Padureso Kebumen Longsor Hantam Rumah Warga Regional 15 November 2025
Hujan Seharian, Tebing di Padureso Kebumen Longsor Hantam Rumah Warga
Tim Redaksi
KEBUMEN, KOMPAS.com
– Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Padureso, Kabupaten Kebumen sejak Jumat (14/11/2025) sore hingga Sabtu (15/11/2025) dini hari memicu terjadinya tanah longsor di Dukuh Kalapacung, Desa Sidototo.
Longsor terjadi pada Sabtu (15/11/2025) pagi dan menimpa rumah milik Ngadimin (51), warga setempat.
Meski tidak ada korban jiwa, peristiwa ini sempat membuat panik warga sekitar. Kerugian ditaksir mencapai Rp17 juta.
Wakapolres Kompol Faris Budiman mengatakan laporan pertama diterima dari Kepala Desa Sidototo, Sulyanto, sekitar pukul 08.15 WIB.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Polsek
Padureso
langsung mengirimkan personel untuk pengecekan dan penanganan awal.
“Tebing setinggi enam meter dengan panjang sekitar sepuluh meter di sisi rumah korban ambrol akibat struktur tanah yang tidak mampu menahan derasnya hujan sejak sore sebelumnya. Beruntung, tidak ada korban jiwa,” ujar Kompol Faris.
Warga menyebut hujan turun tanpa henti sejak Jumat pukul 15.00 WIB hingga menjelang pagi.
Kondisi itu membuat tebing menjadi labil dan akhirnya longsor, menghantam dinding rumah Ngadimin dan menimbulkan kepanikan.
Petugas gabungan dari Polsek Padureso, Posramil, Pemerintah Desa Sidototo, dan Tim Reaksi Cepat (TRC) Kebencanaan Kecamatan Padureso langsung melakukan asesmen serta pembersihan material longsor.
“Padureso memiliki banyak tebing curam dan struktur tanah yang labil. Karena itu, tim langsung bergerak cepat agar risiko tidak semakin besar,” tambah Kompol Faris.
Pada Sabtu siang, personel gabungan dan warga bergotong-royong membersihkan material longsor yang menutup akses di sisi rumah korban.
Polres
Kebumen
juga berkoordinasi dengan BPBD untuk langkah lanjutan, termasuk pemantauan kondisi tebing serta imbauan kewaspadaan kepada warga mengingat curah hujan diprediksi masih tinggi.
“Kami mengimbau warga segera melapor apabila melihat retakan atau pergerakan tanah sekecil apa pun. Ini penting untuk mencegah dampak lanjutan,” jelasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/15/6918663a45de2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pengemudi Bus Harapan Jaya Jadi Tersangka yang Tewaskan Pengendara Motor di Tulungagung Surabaya 15 November 2025
Pengemudi Bus Harapan Jaya Jadi Tersangka yang Tewaskan Pengendara Motor di Tulungagung
Editor
TULUNGAGUNG, KOMPAS.com
– Satlantas Polres Tulungagung, Jawa Timur menetapkan pengemudi bus Harapan Jaya sebagai tersangka atas kecelakaan lalu lintas yang menewaskan satu orang di Desa Gilang, Kecamatan Ngunut, Jumat (14/11) sore.
Kasat Lantas Polres
Tulungagung
AKP Mochamad Taufik Nabila dalam rilis gelar perkara kecelakaan, Sabtu (15/11/2025) mengatakan, sopir dinilai lalai saat mendahului kendaraan hingga menyebabkan tabrakan dengan pengendara motor.
“Akibatnya satu orang meninggal dunia dan satu lainnya mengalami luka ringan. Berdasarkan hasil penyelidikan, pengemudi bus kami tetapkan sebagai tersangka karena kelalaiannya,” ujar Taufik.
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 16.20 WIB, ketika bus AG 7707 US yang dikemudikan Kris Wahyudi (46) berusaha menyalip sepeda motor di depannya.
Pada saat bersamaan, dari arah berlawanan melaju truk tebu sehingga pengemudi bus membanting setir ke kiri dan menabrak sepeda motor Suzuki Shogun yang berada di lajurnya.
Korban meninggal diidentifikasi atas nama Juliana Wati (46), warga Kaliwungu, Ngunut. Adapun Ebenhaezer Handy Akira Tjhajadi (19) mengalami luka ringan.
Penyidik telah mengamankan barang bukti berupa satu unit bus, satu unit sepeda motor, serta SIM B II Umum milik tersangka.
Pemeriksaan urine terhadap pengemudi menunjukkan hasil negatif narkoba.
Polisi juga mencocokkan data perjalanan bus dengan catatan Terminal Patria Blitar yang merekam keberangkatan bus pukul 16.00 WIB menuju Magelang, atau 20 menit sebelum kecelakaan terjadi.
Ataas kelalaian pengemudi bus yang menyebabkan korban meninggal dunia, tersangka dijerat Pasal 310 Ayat (4) UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dengan ancaman hukuman hingga enam tahun penjara.
Taufik menegaskan, Satlantas Polres Tulungagung akan meningkatkan pengawasan terhadap angkutan umum, termasuk penindakan melalui ETLE maupun tilang manual bagi pengemudi yang membahayakan pengguna jalan.
“Kami juga mengimbau masyarakat melaporkan jika mendapati pengemudi bus yang ugal-ugalan demi keselamatan bersama,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2018/10/12/1776246961.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polisi Aktif Dilarang Duduki Jabatan Sipil, Pengamat: Polisi Itu Sipil, Bukan Kombatan
Polisi Aktif Dilarang Duduki Jabatan Sipil, Pengamat: Polisi Itu Sipil, Bukan Kombatan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pengamat kepolisian sekaligus mantan Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti menilai, perdebatan mengenai larangan tersebut justru memperlihatkan adanya salah kaprah dalam memahami kedudukan polisi dalam sistem ketatanegaraan.
“Yang saya heran adalah dikotomi
polisi
dan
jabatan sipil
. Seolah polisi itu bukan sipil dan ‘memaksakan diri’ duduk di jabatan sipil,” kata Poengky kepada Kompas.com, Sabtu (16/11/2025).
Ia menegaskan bahwa sejak Reformasi 1998,
Polri
telah sepenuhnya menjadi institusi sipil. Hal itu ditegaskan dalam TAP MPR Nomor VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dan Polri serta UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri.
“Polisi itu sipil, bukan militer, bukan kombatan seperti tentara. Polisi juga tunduk pada peradilan umum. Jadi semakin jelas sipilnya,” kata Poengky.
Diketahui, Mahkamah Konstitusi (MK) resmi menyatakan bahwa anggota Polri tidak lagi boleh menduduki jabatan sipil kecuali mereka telah mengundurkan diri atau pensiun dari dinas aktif.
Putusan pada perkara nomor 114/PUU-XXIII/2025 itu sekaligus menghapus ketentuan yang selama ini memungkinkan penempatan polisi aktif ke jabatan non-kepolisian hanya melalui izin Kapolri.
Putusan ini menjadi sorotan karena saat ini sejumlah perwira tinggi Polri menjabat pada berbagai posisi strategis di kementerian dan lembaga negara, mulai dari Ketua KPK, Sekjen KKP, Kepala BNN, Wakil Kepala BSSN, hingga Kepala BNPT, serta jabatan-jabatan lain di berbagai kementerian baru maupun lembaga teknis.
Poengky menekankan bahwa putusan MK bersifat final dan mengikat, sehingga Polri tetap harus mematuhi ketentuan baru tersebut.
Putusan ini tampaknya ditujukan untuk menarik kembali perwira Polri yang bertugas di luar institusi kepolisian agar kembali ke struktur Polri.
Padahal banyak penugasan itu dilakukan bukan karena keinginan Polri, melainkan karena adanya permintaan resmi dari kementerian atau lembaga terkait.
“Penugasan tersebut atas permintaan pimpinan kementerian/lembaga, bukan atas permintaan Polri. Posisi, jabatan, dan penempatan juga disesuaikan dengan aturan di kementerian/lembaga,” ujar Poengky.
Dengan adanya putusan MK ini, Poengky memperkirakan pemerintah perlu menyiapkan skema transisi agar proses penarikan pejabat berjalan tertib.
“Dengan adanya putusan MK ini, maka perlu dilakukan upaya untuk melaksanakan putusan tersebut. Kemungkinan akan ada aturan peralihan secara bertahap,” tegas dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/15/69182cd07415b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Raja Yordania Undang Indonesia Investasi di 3 Sektor Senilai Rp 21 Triliun
Raja Yordania Undang Indonesia Investasi di 3 Sektor Senilai Rp 21 Triliun
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah, Abdullah II Ibn Al Hussein mengundang Indonesia berinvestasi di tiga sektor, yakni pipanisasi gas, jalan tol, hingga logistik.
Hal ini disampaikan CEO Badan Pengelola
Investasi
(BPI)
Danantara
Rosan Perkasa Roeslani setelah bertemu dengan Raja
Yordania
pada Sabtu (15/11/2025) pagi.
“Raja Jordan mengundang langsung untuk berinvestasi ke Jordan di tiga bidang. Satu di pipanisasi gas, yang kedua di proyek jalan tol,” kata Rosan usai mengantar
Raja Yordania
di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (15/11/2025).
Rosan menjabarkan, estimasi nilai investasi di ketiga proyek tersebut mencapai Rp 21,71 triliun (kurs Rp 16.700 per dollar AS).
Rinciannya, pipanisasi gas dengan nilai 1 miliar dollar AS, serta jalan tol hingga logistik sekitar 300 juta dollar AS.
Setelah mendapat tawaran ini, Rosan mengaku akan mempertimbangkannya sembari menghitung dan mengevaluasi.
Pertimbangan itu didasari oleh
return
atau imbal hasil yang ditargetkan oleh Danantara dari setiap proyek.
“Dan kelihatannya itu masuk dengan
return
dari investasi, yang secara garis besarnya tadi yang akan diiinginkan untuk kita bisa berinvestasi di sana,” ucap Rosan.
Adapun skema yang ditetapkan adalah antar badan usaha atau
business to business
(B2B).
Danatara juga diundang langsung Raja Abdullah II untuk datang ke negaranya pada Desember mendatang demi menindaklanjuti kerja sama ini.
Ia ditunjuk langsung untuk menangani proyek ini bersama Menteri Investasi Yordania.
“Sudah di-
assign
langsung tadi dari Menteri Investasinya yang akan menjadi
contact person
dari Kerajaan Jordan. Dan kalau di sini adalah saya langsung juga sebagai Kepala Danatara juga Menteri Investasi,” ungkap Rosan.
Di sisi lain, Indonesia berencana memperluas kerja sama di bidang fosfat yang sudah berjalan.
Saat ini, nilai yang dikerjasamakan mencapai 250 juta dollar AS, dan telah memberikan keuntungan sekitar 20 kita dollar AS.
“Beliau sebetulnya kerja sama itu 50 persen sudah ada di Indonesia (di bidang fosfat) dan rencananya ingin dikembangkan lagi, termasuk apa kita juga akan berinvestasi untuk fosfat dan juga potas di Jordan. Jadi itu sedang akan kita jajaki juga bersama,” jelas Rosan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/11/15/69186a54b144e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/11/15/691860eed33c8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/11/15/6918586b9add4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)