Banjarnegara dan Cilacap Rawan Longsor, Telan Korban Terbanyak 10 Tahun Terakhir
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Longsor besar melanda dua wilayah Jawa Tengah dalam waktu berdekatan, yakni Banjarnegara dan Cilacap.
Peristiwa tanah
longsor
di
Banjarnegara
yang melanda Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, terjadi pada Sabtu (15/11/2025), setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut selama kurang lebih tiga jam. Dua orang tewas akibat insiden ini.
Sementara longsor di
Cilacap
melanda Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, pada Kamis (13/11/2025). Hingga kini, 16 orang dilaporkan meninggal dunia dan 7 orang masih hilang.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kedua daerah ini memang rawan bencana longsor dan memakan korban dengan dengan jumlah terbanyak dalam 10 tahun terakhir.
Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam konferensi daring “Disaster Briefing” di Jakarta, Senin (17/11/2025) malam, mengatakan bahwa catatan historis menunjukkan pola kejadian longsor di
Jawa Tengah
tidak pernah lepas dari wilayah tengah hingga selatan provinsi itu.
“Tingkat kerawanan longsor tidak berubah tanpa perbaikan lingkungan. Kalau historisnya pernah terjadi, kemungkinan akan terulang lagi seperti yang saat ini terjadi,” kata Muhari dilansir dari Antara.
Berdasarkan data 2015–2024 BNPB mencatat Banjarnegara menempati urutan pertama wilayah dengan korban meninggal dan mengungsi akibat tanah longsor.
Pada periode tersebut ada sebanyak 13.351 orang warga mengungsi akibat tanah longsor dan 330 orang menunggal dunia.
Sementara Kabupaten Cilacap berada pada posisi kedua 9.547 orang warga mengungsi dan 276 orang warga meninggal dunia karena longsor.
Selanjutnya disusul Kabupaten Magelang, Wonosobo, dan Purbalingga.
Abdul menjelaskan bahwa longsor kerap terjadi di wilayah perbukitan yang memiliki struktur tanah gembur dan porositas tinggi.
Ketika hujan turun dalam durasi lama, air mengisi rekahan dan memicu bidang luncuran tanah.
Kondisi tersebut dinilai sebagai pemicu bencana tanah longsor.
Dengan demikian, ia mengingatkan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap tanda awal longsor seperti pohon yang miring atau rekahan tanah di lereng.
Leberadaan sistem peringatan dini longsor berbasis teknologi sudah sangat dibutuhkan, karena berfungsi sebagai alarm bagi masyarakat untuk segera mengungsi ketika hujan deras turun.
“Upaya pencegahan hanya dapat dilakukan melalui penguatan vegetasi, penataan ruang, dan kesadaran masyarakat terhadap kondisi geografis setempat,” kata dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
melalui donasi.
Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
akun kamu.
Category: Kompas.com
-
/data/photo/2025/11/17/691abd8caa451.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Banjarnegara dan Cilacap Rawan Longsor, Telan Korban Terbanyak 10 Tahun Terakhir Regional 17 November 2025
-
/data/photo/2025/11/17/691b03c6091e4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Damkar Magetan Evakuasi Ular Piton 4 Meter yang Mangsa Ayam Warga dari Pohon Bambu Surabaya 17 November 2025
Damkar Magetan Evakuasi Ular Piton 4 Meter yang Mangsa Ayam Warga dari Pohon Bambu
Tim Redaksi
MAGETAN, KOMPAS.com
– Anggota Pemadam Kebakaran Kabupaten Magetan, Jawa Timur mengevakuasi ular piton sepanjang 4 meter yang nangkring di atas pohon bambu di aliran Sungai Tinil, Desa Panekan, Kecamatan Panekan.
Personel Damkar, Dovi Saputra mengatakan, laporan dari warga masuk sekitar pukul 15.00 WIB setelah mereka melihat seekor ular besar di pucuk bambu.
“Warga melapor ada
ular piton
besar di atas pohon bambu. Kami langsung bergerak ke lokasi. Dari laporan warga, ular tersebut habis memangsa ayam milik warga,” ujarnya melalui sambungan telepon, Senin (17/11/2025).
Dovi mengatakan, proses evakuasi berjalan cukup cepat tanpa kendala berarti.
Ular sempat jatuh ke aliran sungai setelah petugas menggoyang batang bambu menggunakan galah.
“Ular sempat jatuh ke sungai dan berenang mencoba kabur. Tapi tiga personel akhirnya bisa menangkap dan mengamankannya,” ucap dia.
Setelah ditangkap, petugas membawa ular tersebut ke pos Damkar Panekan.
Tak lama kemudian, seorang warga mengajukan permintaan untuk memeliharanya.
Dovi menegaskan pihaknya memperbolehkan dengan catatan tertentu.
“Kami hanya mengingatkan agar ular dipelihara dengan benar dan tidak dilepas kembali di sungai yang dekat permukiman,” kata dia.
Dovi menyebut, permintaan
evakuasi hewan
liar di Magetan yang masuk ke kantor Pemadam Kebakaran terus meningkat sepanjang 2025.
Hingga November, Damkar menerima lebih dari 300 laporan evakuasi hewan, termasuk sarang tawon vespa dan ular.
“Untuk ular saja ada sekitar 120 laporan, kebanyakan dari pemukiman yang dekat dengan peternakan ayam,” ucap dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
melalui donasi.
Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
akun kamu. -
/data/photo/2025/11/17/691b36a20b1fb.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polda Babel: Operasi Zebra Digelar Humanis Jelang Operasi Lilin Regional 17 November 2025
Polda Babel: Operasi Zebra Digelar Humanis Jelang Operasi Lilin
Tim Redaksi
KOMPAS.com
– Polda Bangka Belitung resmi menggelar Operasi Zebra Menumbing (OZM) 2025 yang ditandai dengan apel gelar pasukan di Mapolda, Senin (17/11/2025).
Apel gelar pasukan dipimpin langsung oleh Wakapolda Babel Brigjen Tony Harsono yang dihadiri sejumlah Forkopimda dan instansi terkait.
Dalam kesempatan itu, Wakapolda meminta anggota yang terlibat operasi memprioritaskan kegiatan yang bersifat edukatif kepada masyarakat.
“Prioritaskan kegiatan yang sifatnya edukatif berupa kegiatan dikmas lantas pada masyarakat agar mengetahui arti pentingnya
keselamatan berkendara
serta taat dan patuh terhadap aturan berlalu lintas di jalan,” kata Tony.
Tony mengungkapkan, operasi yang melibatkan sebanyak 343 personel ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin masyarakat serta menurunkan angka kecelakaan di jalan.
“Tujuan operasi ini meningkatkan disiplin masyarakat, menurunkan angka kecelakaan, serta meningkatkan kesadaran dan kelengkapan berkendara yang diharapkan terwujudnya kamseltibcarlantas yang aman, nyaman, dan selamat jelang Operasi Lilin 2025,” ungkapnya.
Selain itu, perwira tinggi Polri ini juga menekankan pentingnya disiplin dan tindakan profesional sesuai rencana untuk mewujudkan pelayanan Polantas yang presisi.
“Berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan pendekatan humanis, edukatif, serta preventif sehingga operasi dapat berjalan optimal dan berhasil sesuai tujuan,” tegasnya.
Sementara itu, Dir Lantas Polda Babel Kombes Pringadhi Supardjan mengatakan operasi ini dilaksanakan untuk menertibkan pengendara dan mendorong kepolisian untuk mengedepankan tindakan humanis dan edukatif.
“Kami upayakan untuk mengedukasi dan harus humanis kepada masyarakat,” ucapnya.
Perwira berpangkat melati tiga ini juga mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan pelanggaran lalu lintas yang dapat membahayakan selama berkendara.
“Sebenarnya saya lebih banyak mengajak kepada masyarakat supaya menjadi polisi untuk dirinya sendiri karena bukan untuk siapa-siapa, tapi buat keselamatan kita sendiri,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Polda Babel menggelar
Operasi Zebra Menumbing
2025.
Operasi ini digelar selama dua pekan mulai 17 hingga 30 November 2025.
1. Melawan arus/contra flow
2. Menerobos lampu merah
3. Anak di bawah umur menggunakan kendaraan bermotor
4. Berboncengan lebih dari satu
5. Tidak menggunakan helm
6. Berkendara di bawah pengaruh alkohol
7. Ranmor tidak sesuai spek spion, knalpot bising, lampu utama, rem, lampu petunjuk
8. Mengendarai atau mengemudikan menggunakan handphone
9. Menggunakan ranmor tidak sesuai peruntukan
10. Ranmor over load dan over dimensi
11. Ranmor tanpa NRKB
12. Melampaui batas kecepatan
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
melalui donasi.
Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
akun kamu. -
/data/photo/2025/11/17/691b11a1444b3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
3 Rumah Warga Manggarai Barat Dirusak hingga Rata Tanah oleh Orang Tak Dikenal Regional 17 November 2025
3 Rumah Warga Manggarai Barat Dirusak hingga Rata Tanah oleh Orang Tak Dikenal
Tim Redaksi
LABUAN BAJO, KOMPAS.com
– Tiga rumah warga di Kampung Wae Togo, Kecamatan Lembor Selatan, Manggarai Barat, NTT dirusak sekelompok orang tak dikenal pada Sabtu (15/11/2025) sekitar pukul 11.00 Wita.
Akibatnya, tiga rumah warga hancur. Salah satunya hancur hingga rata tanah.
Salah satu yang menjadi korban adalah rumah milik Pius Hadun (73).
Rumahnya masih dalam proses pembangunan dan tinggal pemasangan atap.
Selain rumah, uang sebanyak Rp 16 juta yang disimpan di tumpukan kayu bangunan di samping rumah ludes terbakar.
Selain itu, rumah milik Raimundus (72), selaku adik sepupu Pius, juga mengalami kerusakan pada rangka, dinding, dan atap.
Mundus memperkirakan
kerugian material
mencapai sekitar Rp 60 juta.
Sementara itu, rumah milik Ignasius Rangsung (55) mengalami kerusakan pada bagian dinding depan hingga roboh, dengan total kerugian sekitar Rp 30 juta.
Pius Hadun mengatakan, ia dan dua korban lainnya dituduh membongkar pagar di sebuah tanah yang sedang diselisihkan.
Mereka pun bingung apa alasan kelompok warga merusak rumahnya hingga rata tanah.
“Saya tidak tahu kenapa kami yang dituduh. Saya tidak ikut bongkar pagar itu. Rumah saya yang hampir selesai justru dirusak habis. Uang saya yang disimpan di tumpukan kayu juga terbakar. Kami hanya ingin keadilan,” tutur Pius di Labuan Bajo, Senin siang.
Korban lain, Raimundus, menyampaikan keterangan serupa.
Ia menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak memiliki dasar. “Kami tidak terlibat dalam pembongkaran pagar. Tapi kerusakan rumah kami justru yang paling parah. Kami minta masalah ini diproses sesuai hukum,” kata dia.
Sementara itu, korban lain, Ignasius Rangsung berharap pihak berwenang agar segera turun ke lokasi untuk mengatasi masalah itu, sebelum situasi semakin memanas.
“Rumah saya memang tidak diratakan, tapi dinding depan dirobohkan. Kerugian tetap besar bagi kami. Saya hanya berharap masalah ini diselesaikan dengan adil,” ujar dia.
Tokoh adat Wae Togo sangat menyayangkan insiden tersebut.
Menurut dia, tindakan main hakim sendiri oleh sekelompok orang itu tidak dapat dibenarkan.
“
Konflik tanah
ini sudah lama, dan pernah dimediasi pada 2023 di kantor camat. Tapi tidak ada titik temu. Meski begitu,
perusakan rumah
warga tidak bisa dibenarkan,” ujarnya.
Ia pun meminta aparat keamanan dari Polsek Lembor dan Polres Manggarai Barat mengambil langkah cepat agar situasi kondusif.
Kompas.com
sudah mengonfirmasi Kapolsek Lembor, IPDA Vinsen Bagus, terkait peristiwa itu.
Kapolsek mengarahkan untuk konfirmasi ke Humas Polres Manggarai Barat. Sementara itu, Humas Polres Manggarai Barat belum merespons.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
melalui donasi.
Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
akun kamu. -
/data/photo/2025/11/17/691b31cf99419.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
6 Anak Tewas Tenggelam di Kubangan di Balikpapan, Seluruh Korban Dinyatakan Mati Lemas Regional 17 November 2025
6 Anak Tewas Tenggelam di Kubangan di Balikpapan, Seluruh Korban Dinyatakan Mati Lemas
Tim Redaksi
KALTIM – BALIKPAPAN, KOMPAS.com
– Enam anak yang ditemukan tenggelam di sebuah kubangan di Jalan PDAM, RT 37, Kelurahan Graha Indah, Balikpapan Utara, pada Senin (17/11/2025) petang, dinyatakan meninggal dunia.
Kepastian itu disampaikan dr Heriyadi Bawono Putro, Spesialis Forensik Medikolegal Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD)
Balikpapan
, setelah seluruh jenazah tiba untuk pemeriksaan.
“Korban yang datang pertama ada dua jenazah, kemudian disusul empat jenazah lagi. Keenam-enamnya dinyatakan meninggal dunia dan saat ini sedang dilakukan proses pemeriksaan visum,” ujar dr Heriyadi, Senin malam.
Menurut dr Heriyadi, keluarga korban telah diinformasikan bahwa pemeriksaan visum diperlukan untuk memastikan penyebab kematian, apakah murni akibat tenggelam atau terdapat unsur lain.
“Pemeriksaan ini untuk menyingkirkan ada pidana atau tidak. Apakah benar meninggal karena proses tenggelam atau ada unsur lain yang menyebabkan korban tenggelam,” jelasnya.
Hingga pemeriksaan awal, tim forensik tidak menemukan adanya luka signifikan.
“Sejauh ini tidak ada luka-luka yang bermakna,” tegasnya.
Ia menyebut seluruh jenazah menunjukkan tanda-tanda mati lemas. “Ini akibat kekurangan oksigen yang masuk ke dalam tubuh, sehingga menyebabkan proses kematian,” katanya.
Tragedi menimpa enam anak warga RT 68, Jalan PDAM, Kelurahan Graha Indah. Mereka dilaporkan tenggelam saat berenang di sebuah kubangan di lahan perumahan di RT 37.
Salah satu saksi, Salman, mengatakan ia semula berenang bersama dua temannya.
“Kami awalnya hanya bertiga berenang. Setelah itu teman-teman lain datang. Kami sempat main layangan, terus mau pulang,” ujarnya.
Situasi berubah ketika salah satu anak mengatakan temannya tidak terlihat di permukaan air.
“Saya turun ke bawah dan berhasil menyelamatkan satu, kondisinya lemas. Teman saya turun dan berhasil mengevakuasi satu lagi,” kata Salman.
Kepala Seksi Operasi Basarnas Balikpapan, Endrow Sasmita, mengatakan pihaknya menerima laporan pada pukul 17.30 Wita bahwa enam
anak tenggelam
saat bermain di kubangan.
“Dua orang ditemukan warga dalam kondisi meninggal,” katanya.
Basarnas melakukan penyelaman di kubangan berkedalaman 4–5 meter dengan visibilitas nyaris nol, didukung unsur penyelam.
“Korban pertama kami temukan sekitar 15 menit setelah penyelaman. Berturut-turut semua korban berhasil dievakuasi, namun seluruhnya dalam kondisi meninggal dunia,” jelasnya.
Semua korban dibawa ke RSKD Balikpapan. Adapun identitas mereka adalah Zairah (5), Tika (8), Fais (9), Icha (11), Qila (11), dan Fais (12).
Endrow mengimbau masyarakat agar lebih waspada, terutama saat anak-anak bermain di area berisiko.
“Ini sangat disesalkan. Ada enam korban anak-anak meninggal dunia. Kami mengimbau orang tua lebih hati-hati dan terus mengawasi anaknya saat beraktivitas,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
melalui donasi.
Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
akun kamu. -
/data/photo/2025/11/17/691b22e706c9c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Melalui Telepon, Bupati Serang Perjuangkan Tuntutan Warga Ingin Ada Pelebaran dan Bangun Flyover di Bojonegara Regional 17 November 2025
Melalui Telepon, Bupati Serang Perjuangkan Tuntutan Warga Ingin Ada Pelebaran dan Bangun Flyover di Bojonegara
Tim Redaksi
SERANG, KOMPAS.com
– Bupati Serang Ratu Rachamtuzakiyah mengaku akan memperjuangkan adanya permintaan pelebaran Jalan Raya Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten.
Jalan tersebut merupakan jalan nasional yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, dalam hal ini Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Hal itu disampaikan Zakiyah melalui sambungan telepon ke ponsel Sekretaris Daerah Banten, Deden Apriandhi, di hadapan massa aksi, Senin (17/11/2025).
“Pemerintah Kabupaten Serang insya Allah hari Kamis Pak Menteri PUPR akan menerima kami dari Pemkab Serang,” kata Zakiyah.
“Salah satu yang akan kami sampaikan pada pertemuan itu bahwa kami mengusulkan untuk peningkatan jalan,
pelebaran jalan
,” sambung Zakiyah.
Selain itu, Pemkab Serang juga akan mengusulkan pelebaran jembatan di perbatasan Kramatwatu-Bojonegara.
Kemudian, lanjut Zakiyah, Pemkab Serang juga akan meminta adanya pembangunan flyover di depan Kawasan Industri Wilmar untuk mengatasi kemacetan di pagi dan sore hari.
“Kami juga mengusulkan untuk adanya jembatan layang yang ada di kompleks Wilmar, yang itu juga dalam rangka untuk mengurangi kemacetan di wilayah Serdang-Bojonegara,” ujar Zakiyah.
Untuk itu, Zakiyah meminta doa dan dukungan agar
Kementerian PUPR
dapat merealisasikan tuntutan warga Bojonegara dan sekitarnya.
“Saya mohon doanya karena semuanya bergantung pada Kementerian PUPR,” tandas dia.
Sebelumnya, Koordinator Aksi demo, Fahmi Adam, mengatakan jalan raya Serdang-Bojonegara-Merak (SBM) sudah tidak dapat menampung kendaraan yang dilalui oleh truk-truk besar.
“Jangan sampai jalan yang notabenenya jalan nasional ternyata di lapangan tidak seperti jalan nasional, sempit, terus tonase buat lalu-lalang mobil tidak pas,” kata Fahmi.
Fahmi menginginkan adanya peningkatan jalan menjadi 4 lajur sehingga masyarakat aman tidak berhadapan dengan kendaraan berat seperti truk tambang.
Warga berharap, keinginan tersebut dapat direalisasikan pada tahun anggaran 2026 nanti.
“Untuk agenda pelebaran jalan ini, itu poin yang penting,” kata dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
melalui donasi.
Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
akun kamu. -
/data/photo/2025/11/17/691b34c04593a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pejabat Aceh Utara Wajib Tes Mengaji Sebelum Pelantikan, Mengaku Panik hingga Grogi Regional 17 November 2025
Pejabat Aceh Utara Wajib Tes Mengaji Sebelum Pelantikan, Mengaku Panik hingga Grogi
Tim Redaksi
LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com
– Sejumlah kepala dinas, badan, dan rumah sakit di Kabupaten Aceh Utara menjalani tes mengaji sebelum pelantikan, pada Senin (17/11/2025).
Mereka mengantre di salah satu ruangan kantor Bupati, Ismail A Jalil, yang akrab disapa Ayahwa, untuk mengikuti ujian tersebut.
Tes ini dilakukan oleh tiga orang tim penilai yang telah ditunjuk. Di dalam ruangan tertutup, Ayahwa turut mendengarkan bacaan para pejabat.
Suara beberapa pejabat terdengar lantang hingga bisa didengar dari luar ruangan, sementara yang lainnya nyaris tidak terdengar.
“Tiba-tiba dihubungi, seluruh pejabat yang akan dilantik wajib uji baca Quran. Saya grogi juga, karena tiba-tiba layaknya tes Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ),” ujar salah satu pejabat kepada Kompas.com.
Pejabat lainnya menambahkan pertanyaan mengenai ayat yang dibaca dan berapa jumlah ayat yang harus dibaca.
“Kalau sudah dites begini agak panik kita, agak grogi,” jelas pejabat tersebut sambil tersenyum.
Bupati Ayahwa
menjelaskan, sebelumnya guru dan kepala sekolah telah menjalani
tes mengaji
.
“Masak pejabat lainnya tidak dites. Tidak
fair
. Harus
fair
dong. Maka, semua kita tes mengaji,” tegasnya.
Awalnya, tes mengaji direncanakan berlangsung selama dua hari, yaitu Senin dan Selasa. Namun kemudian dipercepat menjadi satu hari saja, sehingga para pejabat hampir tidak memiliki waktu untuk persiapan.
“Pejabat harus jadi contoh, minimal bisa menjadi imam shalat di kantornya,” tambah politisi Partai Aceh itu.
Ayahwa juga mengungkapkan bahwa ke depan, seluruh pegawai akan menjalani tes mengaji secara bertahap di masing-masing dinas.
Hasil uji baca Quran tersebut langsung dikantongi oleh Ayahwa, dan pada sore harinya, sebanyak 34 pejabat eselon II dilantik.
Ini merupakan rotasi jabatan, di mana sebagian pejabat tetap di posisi yang sama dan sebagian lainnya berpindah ke dinas lain.
Rincian pelantikan mencakup 30 pejabat eselon II dan empat pejabat eselon III dan IV.
Selain itu, Ayahwa juga melantik Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Jamaluddin dan menunjuk Muntasir sebagai juru bicara.
“Mari bekerja dengan ritme yang lebih baik. Bangun koordinasi agar pelayanan publik benar-benar dirasakan oleh warga,” pesan Ayahwa.
Khusus untuk kemampuan membaca Quran, Ayahwa meminta sebanyak 8.153 pegawai dengan perjanjian kerja (PPPK) paruh waktu untuk belajar membaca Quran.
“Desember ini kita tes juga baca Qurannya. Setelah itu baru dilantik,” terangnya.
Dia juga telah mengeluarkan edaran yang mewajibkan penggunaan bahasa Aceh pada hari Kamis dan berbusana muslimah pada hari Jumat, di mana pria muslim diwajibkan mengenakan peci.
“Ini berlaku untuk seluruh kantor di
Aceh Utara
,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
melalui donasi.
Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
akun kamu. -
/data/photo/2025/11/17/691b322bc09ea.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Komplotan Pencurian Kabel Tower BTS di Tuban Diringkus Polisi, Pelaku Libatkan Karyawan Surabaya 17 November 2025
Komplotan Pencurian Kabel Tower BTS di Tuban Diringkus Polisi, Pelaku Libatkan Karyawan
Tim Redaksi
TUBAN, KOMPAS.com
– Penyidik Satreskrim Polres Tuban meringkus tujuh orang tersangka pencurian kabel di Tower BTS (
base transceiver station
) Desa Bejagung dan Tegalagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Aksi
pencurian kabeltower BTS
milik
provider
XL Smart-ZTE itu dilakukan dengan melibatkan orang dalam atau karyawan dari PT KID selaku perusahaan pengelola dan
maintenance
tower BTS tersebut.
Kasatreskrim Polres
Tuban
, AKP Bobby Wirawan Wicaksono Elsam mengatakan, tujuh orang tersangka berhasil diamankan petugas kepolisian di wilayah Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
“Ada tujuh tersangka yang berhasil diamankan kemarin lusa, dan dua tersangka masih DPO (daftar pencarian orang),” kata AKP Bobby Wirawan Wicaksono Elsam, Senin (17/11/2025).
Kasus pencurian yang dilakukan para tersangka terungkap setelah pihak kepolisian menerima laporan dari pihak perusahaan PT KID yang menjadi korban.
Aksi pencurian tersebut terjadi sekitar pukul 18.00 WIB, Rabu (5/11/2025), dengan melibatkan pekerja atau karyawan dari pihak perusahaan itu sendiri.
Para tersangka melakukan aksinya dengan cara memotong kabel tower tembaga dengan ukuran 2×10 mm, tipe D space 2×10 mm, panjang 1.000 meter, dengan jumlah kabel tiga.
Selain itu, pihak pelapor mengaku kehilangan barang inventaris dari perusahaan yang berupa laptop, HP, GPS, kompas,
tang climbing
, apar, dan ada material milik ZTE yang dibawa kabur.
“Awal mula kejadian adalah pelapor menerima informasi material Dismentel telah dicuri dengan cara dikupas kabelnya dan diambil tembaganya oleh orang tidak dikenal,” kata Bobby, Senin (17/11/2025).
Adapun untuk kerugian material yang dialami pihak PT KID atas tindak pencurian dengan pemberatan tersebut ditaksir senilai Rp 50.000.000.
Untuk perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 363 Ayat (1) ke-4 dan 5 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.
“Ancaman hukuman pidana penjara maksimal tujuh tahun,” ujar dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
melalui donasi.
Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
akun kamu. -
/data/photo/2025/11/17/691b2a109b0c1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Isu Kuota Haji Luwu Utara Dipangkas Jadi Satu Orang, Bikin Cemas Calon Jamaah Regional 17 November 2025
Isu Kuota Haji Luwu Utara Dipangkas Jadi Satu Orang, Bikin Cemas Calon Jamaah
Tim Redaksi
LUWU UTARA, KOMPAS.com
– Isu mengenai pengurangan drastis kuota haji Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, untuk musim haji 2026 membuat resah para calon jamaah.
Informasi yang beredar di kalangan calon jemaah menyebutkan bahwa kuota
Luwu Utara
kemungkinan besar akan dialihkan ke daerah lain, sehingga kabupaten tersebut hanya mendapat jatah satu orang.
Kabar itu membuat banyak calon jamaah cemas, termasuk warga Masamba, Rudi.
Ia mengaku terkejut mendengar isu tersebut karena berbeda dengan kondisi pada tahun-tahun sebelumnya, di mana Luwu Utara selalu memperoleh kuota ratusan jamaah.
“Jika kuota haji tahun 2026 dialihkan ke kabupaten lain, kasihan calon jamaah haji yang sudah mengurus paspor, kesehatan, dan melakukan pelunasan dana haji,” kata Rudi, Senin (17/11/2025).
Rudi menambahkan, banyak calon jamaah telah berjuang keras agar bisa berangkat tahun depan, bahkan ada yang menggadaikan atau menjual kebun demi melunasi biaya haji.
“Banyak yang sudah berkorban besar untuk melunasi biaya. Kasihan calon jamaah jika kuota tahun depan hanya satu orang,” ucapnya.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Luwu Utara, Umar Maradde, menjelaskan isu tersebut berangkat dari kebijakan Kementerian Haji yang membagi kuota berdasarkan daftar tunggu per provinsi.
“Itu kebijakan Kementerian Haji bahwa pembagian kuota berdasarkan waiting list per provinsi. Nah, kalau itu dipedomani, otomatis Luwu Utara cuma dapat satu orang,” ujar Umar.
Menurut Umar, wilayah Luwu Raya memiliki jumlah daftar tunggu yang relatif kecil dibandingkan kabupaten lain di Sulawesi Selatan.
Karena itu, jika sistem baru diberlakukan, Luwu Utara berpotensi mendapat kuota yang sangat sedikit.
“Jadi bukan Kementerian Agama yang keluarkan kebijakan kuota, tetapi Kementerian Haji dan Umrah. Itu juga kan baru estimasi. Sampai hari ini belum ada nama-nama yang dikeluarkan,” tuturnya.
Umar menegaskan pihaknya terus berkomunikasi dengan pemerintah pusat agar calon jamaah yang sudah melengkapi dokumen tetap bisa diberangkatkan, minimal melalui skema lunas tunda.
“Terus terang, kami perjuangkan masyarakat, apalagi dokumennya sudah lengkap. Paspornya sudah ada, kesehatannya sudah melalui pemeriksaan. Kami selalu berkomunikasi untuk diusahakan minimal lunas tunda yang diberangkatkan,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah pusat dapat meninjau ulang regulasi pembagian kuota tersebut mengingat banyaknya calon jamaah yang telah melakukan persiapan maksimal.
“Mudah-mudahan ada kebijakan baru. Kasihan jamaah, sudah korban biaya tiba-tiba kuotanya dipotong berdasarkan daftar tunggu,” terangnya.
Selama beberapa tahun terakhir, Luwu Utara secara rutin mendapatkan kuota sebanyak 217 jamaah, sama seperti tahun 2024 dan 2025. Bahkan pada musim haji tahun lalu, sebanyak 230 jamaah berhasil diberangkatkan berkat tambahan kuota.
“Kuota Luwu Utara setiap tahun 217, kadang ada penambahan. Tahun kemarin yang berangkat itu 230 orang karena ada lansia dan penggabungan keluarga,” jelas Umar.
Hingga kini, Kemenag Luwu Utara masih menunggu pengumuman resmi dari pemerintah pusat dan berharap
kuota haji 2026
tidak dipangkas seperti isu yang beredar.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/17/691ae3aab4b8c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pemkab Puncak Minta BNPB Rehabilitasi 250 Unit Rumah Warga Terdampak Longsor dan Konflik Sosial Regional 17 November 2025
Pemkab Puncak Minta BNPB Rehabilitasi 250 Unit Rumah Warga Terdampak Longsor dan Konflik Sosial
Tim Redaksi
JAYAPURA, KOMPAS.com
– Bupati Puncak, Elvis Tabuni, didampingi oleh Penjabat Sekda Puncak, Nenu Tabuni menggelar pertemuan dengan Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jarwansah, di Graha BNPB Jakarta Timur.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati
Elvis Tabuni
meminta dukungan dari
BNPB
untuk merehabilitasi sekitar 250 unit rumah bagi warga Kabupaten Puncak yang terkena dampak bencana
longsor
serta konflik sosial yang mengakibatkan puluhan rumah warga dibakar.
Elvis menyebut, usulan rehabilitasi ini merupakan langkah strategis untuk memulihkan kehidupan sosial, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mendukung program pemerintah pusat dalam pengentasan kemiskinan ekstrem dan pemerataan pembangunan di wilayah tertinggal seperti Kabupaten Puncak.
“Akibat bencana alam longsor dan konflik sosial, banyak masyarakat kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi ke daerah yang lebih aman. Untuk itu, kita mencari dukungan dari pemerintah pusat melalui
BNPB
untuk mencari solusi bagaimana masyarakat ini memiliki rumah. Ini juga sebagai bagian dari upaya pemulihan sosial dan percepatan rehabilitasi pasca bencana dan konflik sosial,” ujar Bupati Puncak Elvis Tabuni usai pertemuan pada Senin (17/11/2025).
Sementara itu, Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Jarwansah menyambut baik langkah yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Puncak yang bertemu dengan BNPB dalam rangka mencari solusi untuk menangani persoalan infrastruktur di Kabupaten Puncak.
“Kami berharap usulan tersebut bukan saja ke BNPB, namun juga disampaikan kepada seluruh kementerian dan lembaga terkait, sehingga kami semua bisa berkolaborasi untuk mencari solusi, sehingga apa yang diinginkan oleh masyarakat bisa kita wujudkan,” tuturnya.
Khusus untuk Kabupaten Puncak, sejak tahun 2024, pemerintah pusat sudah memberikan perhatian yang dibuktikan dengan pembangunan dua gudang logistik di Sinak dan di Agandugume.
Pembangunan dua gudang tersebut sebagai tindak lanjut dari adanya koordinasi lintas kementerian dan ditunjuklah BNPB yang membangun dua gudang tersebut.
“Kami pasti akan sampaikan usulan ini ke Kepala BNPB. Harapan kami, sesegera mungkin rumah warga bisa dibangun, sehingga masyarakat di sana bisa kembali ke rumah masing-masing dan menghuni yang layak huni,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.