Category: Kompas.com

  • Aniaya Anak, Pasangan Suami Istri di Bali Ditangkap
                
                    
                        
                            Denpasar
                        
                        30 Oktober 2024

    Aniaya Anak, Pasangan Suami Istri di Bali Ditangkap Denpasar 30 Oktober 2024

    Aniaya Anak, Pasangan Suami Istri di Bali Ditangkap
    Tim Redaksi
    DENPASAR, KOMPAS.com 
    – Polisi menangkap sepasang suami istri, berinisial APAS (22) dan ATH (22), di Kabupaten
    Badung
    ,
    Bali
    , sebagai tersangka kasus penganiayaan kepada anaknya yang masih di bawah umur.
    Kedua pelaku diduga menyiksa anak laki-laki berusia tiga tahun hanya karena korban sering rewel.
    “Hasil diagnosa dokter korban mengalami patah tulang paha kanan, pada bahu kiri diduga patah tulang. Dengan hasil laboratorium sel darah merah menurun, sel darah putih menurun, korban mengalami demam karena diduga adanya infeksi pada tubuh,” kata Kepala Seksi Humas Polres Badung Ipda I Putu Sukarma pada Rabu (30/10/2024).
    Ia mengatakan, kasus ini terungkap berawal dari informasi di media sosial Instagram terkait adanya dugaan penganiayaan kepada anak di bawah umur di wilayah Kabupaten Badung pada Senin (28/10/2024).
    Selanjutnya, anggota Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Badung mendatangi lokasi kejadian untuk mengecek kebenaran informasi tersebut.
    Setelah melakukan penyelidikan, polisi menangkap kedua pelaku dan membawa korban ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.
    “Pelaku APAS berstatus sebagai ayah tiri korban. Sedangkan, ATS merupakan ibu kandung korban,” kata dia.
    Kepada polisi, APAS mengaku menganiaya korban karena kesal dengan tingkah anak tirinya itu yang terkadang rewel.
    Dia menganiaya korban saat ditinggal kerja oleh ibunya, sejak akhir November 2024.
    Pelaku menyiksa korban mulai dari memukul, mencubit, menggigit dan mendorong korban hingga terjatuh yang menyebabkan paha atas kaki kanan patah.
    Tak hanya itu, balita malang itu juga mendapat perlakuan sama oleh ibu kandungnya. Bahkan, ATS sempat melempari korban dengan ponsel, mencubit dan memukul korban hingga terluka.
    Atas perbuatannya, kedua pelaku dijerat dengan Pasal 80 Ayat (1) jo Pasal 76 C UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Keluarga Buat Laporan Polisi, Kasus Mayat Tanpa Kepala di Muara Baru Ditangani Polda Metro
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Oktober 2024

    Keluarga Buat Laporan Polisi, Kasus Mayat Tanpa Kepala di Muara Baru Ditangani Polda Metro Megapolitan 30 Oktober 2024

    Keluarga Buat Laporan Polisi, Kasus Mayat Tanpa Kepala di Muara Baru Ditangani Polda Metro
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pihak keluarga SH (40), perempuan yang jasadnya ditemukan tanpa kepala di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, membuat laporan ke Polda Metro Jaya, Rabu (30/10/2024).
    Keluarga melapor usai tim forensik Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur, mengidentifikasi jasad SH dan menghubungi pihak keluarga.
    “Jam 03.00 WIB subuh, pihak keluarga sudah membuat laporan di Polda,” ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu saat dikonfirmasi, Rabu (30/10/2024).
    Berangkat dari laporan itu, Unit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Metro Jaya kini tengah menangani kasus ini dan memburu pelaku dugaan pembunuhan berencana tersebut.
    “Iya (Jatanras yang menangani), (karena) buat LP di Polda,” kata dia.
    Diberitakan sebelumnya, jasad wanita tanpa kepala ditemukan di karung di dermaga kapal belakang sebuah pom bensin di Jalan Tuna, Muara Baru, Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024) pukul 10.29 WIB.
    Petugas stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) bernama Denni Zaelani (34) mengatakan, keberadaan mayat tersebut diketahui pertama kali oleh seorang buruh kapal pencari ikan.
    “(Si buruh) mau bongkaran ikan, mau
    ngopi
    , terus
    ngadem
    di sini melihat ke arah air, (dia lihat) ada buntalan mencurigakan di pinggir, terus lapor ke saya,” ucap Denni saat diwawancarai di lokasi, Selasa.
    Merasa penasaran, Denni akhirnya mengangkat buntalan karung yang mengambang di air dan membawanya ke daratan.
    Namun, karena curiga, ia tak berani membuka buntalan karung itu dan memilih menghubungi polisi.
    “Setelah ada polisi baru dibuka, pas dibuka (mayat wanita) kepalanya enggak ada. Tapi, badannya utuh,” ujar Denni.
    Denni mengatakan, mayat wanita tanpa kepala itu dibungkus lima lapisan.
    “Itu bungkusannya lima lapis, mulai dari kardus, karung, selimut, kardus lagi, terus kasur, terus di dalam baru mayat,” ucap Denni.
    Saat bungkusan dibuka, mayat tersebut mengeluarkan bau tak sedap, tetapi tidak terlalu menyengat. Darah di tubuh korban juga terlihat masih segar.
    Saat ditemukan, mayat wanita itu dalam keadaan setengah telanjang, hanya mengenakan baju tanpa celana.
    Pada hari yang sama sekitar pukul 24.00 WIB, polisi menemukan bagian kepala korban di Jalan Inspeksi Waduk Pluit Utara, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kelakar Nusron Tak Ada Anggota Perempuan di Rapat Perdana Bareng Komisi II DPR
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 Oktober 2024

    Kelakar Nusron Tak Ada Anggota Perempuan di Rapat Perdana Bareng Komisi II DPR Nasional 30 Oktober 2024

    Kelakar Nusron Tak Ada Anggota Perempuan di Rapat Perdana Bareng Komisi II DPR
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN),
    Nusron Wahid
    berkelakar soal tidak adanya anggota dewan perempuan yang mengikuti rapat perdana bersama
    Komisi II DPR
    RI.
    Nusron menyorot ini saat akan mengakhiri paparannya di Ruang Rapat Komisi II DPR RI, Jakarta, Rabu (30/10/2024).
    “Selanjutnya saya serahkan ke bapak ketua dan bapak pimpinan serta bapak ibu anggota semua. Ini kok mohon maaf, ini kok anggotanya tidak ada wanitanya sama sekali,” kata Nusron di rapat.
    Dia lantas bercanda bahwa dirinya bosan jika rapat hanya terus-terusan melihat Wakil Ketua Komisi II DPR RI Aria Bima.
    “Ada ya? Oh belum hadir ya? Ini kalau rapatnya lihat Aria Bima kan bosen kita pak,” ujarnya sambil tertawa.
    Adapun selama rapat bersama Komisi II DPR RI, Nusron mengungkap sejumlah pragram kerjanya untuk 100 hari ke depan.
    Berikut 9 program yang ditargetkan selesai dalam 100 hari kerja:
    1. Sudah mulai aja mana tahulah sistem dan tata cara pemberian, perpanjangan, dan pembaharuan hgu yang lebih keadilan mengurus namakan keadaan pemerataan tetapi tetap menjaga kesinambungan perekonomian
    2. Menyelesaikan pendaftaran dan penerbitan sertifikat HGU untuk 537 badan hukum yang sudah mempunyai izin usaha perkebunan kelapa sawit
    3. Menyelesaikan pendaftaran tanah ulayat masyarakat hukum adat untuk menghindari konflik dengan badan hukum dikemudian di kemudian hari
    4. Inovasi pengelolaan dan pemanfaatan tanah wakaf produktif sehingga berguna bagi kemaslahatan umat
    5. Menyelesaikan pendaftaran 1,5 juta bidang tanah untuk mencapai target 120 juta bidang tanah pada tahun 2024
    6. Pemenuhan target 104 Kantor pertanahan sebagai kabupaten kota lengkap pada tahun 2024
    7. Koordinasi secara vertikal maupun horizontal terkait penyiapan rencana detail tata ruang (RDTR) dan terintegrasi dengan online single submission
    8. Penyiapan Rancangan peraturan pemerintah tentang rencana tata ruang wilayah nasional sebagai tindak lanjut Undang-Undang Nomor 59 tahun 2024 tentang rencana pembangunan jangka panjang nasional RPJPN tahun tahun 2005-2045
    9. Pelaksanaan program integrated line administration and spasial planning world Bank bertemakan penguatan rencana tata ruang, administrasi pertanahan dan batas administrasi desa di Indonesia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • "Pak Ogah" Duel Pakai Sajam di Gresik, Berebut Atur Lalu Lintas
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        30 Oktober 2024

    "Pak Ogah" Duel Pakai Sajam di Gresik, Berebut Atur Lalu Lintas Surabaya 30 Oktober 2024

    “Pak Ogah” Duel Pakai Sajam di Gresik, Berebut Atur Lalu Lintas
    Tim Redaksi
    GRESIK, KOMPAS.com
    – Dua orang pengatur lalu lintas tidak resmi atau biasa disebut dengan Pak Ogah terlibat duel dengan senjata tajam di pinggir Jalan Raya Dr Wahidin Sudirohusodo, dekat SPBU arah menuju pintu Tol Kebomas,
    Gresik
    , Jawa Timur, Rabu (30/10/2024).
    Kedua Pak Ogah itu duel lantaran berebut lahan untuk mengatur kendaraan yang hendak memutar arah di lokasi itu.
    Duel Pak Ogah itu berlangsung saat jalanan sedang ramai karena bersamaan dengan waktu berangkat kerja, sekitar pukul 08.00 WIB.
    “Sekira pukul 08.00 WIB, telah terjadi perkelahian menggunakan sajam. Kebetulan ada anggota Sat Lantas yang lewat, kemudian diamankan,” ujar Wakapolres Gresik Kompol Danu Anindhito Kuncoro Putro kepada awak media, Rabu.
    Dua Pak Ogah yang terlibat duel tersebut adalah Imron (51) asal Surabaya dan Rohman.
    Satu orang kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina Gresik lantaran mengalami luka akibat terkena sabetan sajam jenis celurit. Sedangkan satu lainnya diamankan di Polsek Kebomas.
    “Meski luka, namun dianggap luka ringan dan sudah dibawa ke RSUD Ibnu Sina. Dengan penyelidikan selanjutnya dilakukan oleh Unit Reskrim Polsek Kebomas,” kata Danu.
    Imron yang diamankan di Polsek Kebomas mengaku sudah lama mengatur lalu lintas di lokasi tersebut. Tiba-tiba, ia didatangi oleh Rohman. Sehari sebelumnya, Rohman meminta supaya Imron tidak lagi mengatur lalu lintas di lokasi tersebut dengan disertai ancaman.
    “Awalnya dia (Rohman) yang datangi saya duluan bawa besi, mau menguasai lahan pekerjaan saya,” ucap Imron.
    Imron berdalih membawa celurit lantaran sudah diancam oleh Rohman sehari sebelumnya.
    Imron mengaku sebagai pengatur lalu lintas di lokasi tersebut sudah lama, sudah puluhan tahun.
    “Dia bilang kalau saya tidak pergi, suatu saat akan dibunuh, makanya sudah siap ini (celurit). Kenal, sebab awalnya dia juga kerja di situ (lokasi yang sama),” tutur Imron.
    Kasus tersebut masih dalam penyelidikan Unit Reskrim Polsek Kebomas.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Prihatin Wakilnya Jadi Tersangka Suap Pengurusan Proyek
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Oktober 2024

    Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Prihatin Wakilnya Jadi Tersangka Suap Pengurusan Proyek Megapolitan 30 Oktober 2024

    Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Prihatin Wakilnya Jadi Tersangka Suap Pengurusan Proyek
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi Ade Sukron prihatin atas ditetapkannya Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Soleman, sebagai tersangka kasus dugaan suap pengurusan proyek.
    “Kami atas nama unsur pimpinan DPRD yang mewakili semua anggota DPRD Kabupaten Bekasi turut prihatin atas kejadian yang menimpa saudara kami,” ujar Ade dalam keterangannya, Rabu (30/10/2024).
    Ade mengatakan, lembaganya sangat menghormati proses penegakan hukum terhadap Soleman yang tengah dilakukan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bekasi.
    Namun, kata Ade, pihaknya juga berpedoman pada asas praduga tak bersalah atau 
    presumption of innocence.
    “Kami atas nama DPRD Kabupaten Bekasi sangat menghargai dan menghormati segala bentuk proses penegakan hukum yang dilakukan oleh aparat penegak hukum di Kabupaten Bekasi dengan juga memegang prinsip
    presumption of innocence,
    ” jelas politikus Partai Golkar itu.
    Dengan ditetapkannya Soleman sebagai tersangka, Ade memastikan bahwa tugas, fungsi, dan kewenangan pimpinan DPRD Kabupaten Bekasi yang bersifat kolektif kolegial akan tetap berjalan.
    “Sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku,” imbuh dia.
    Ade pun berharap, Soleman diberikan ketabahan dalam menjalani proses hukum ini.
    Diberitakan sebelumnya, Kejari Kabupaten Bekasi menangkap Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi periode 2024-2029, Soleman, dalam kasus dugaan suap pengurusan proyek pada Selasa (29/10/2024).
    Setelah melalui proses pemeriksaan, Soleman ditetapkan sebagai tersangka dengan barang bukti mobil Pajero dan BMW.
    “Jaksa penyidik pada seksi tindak pidana khusus Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi melakukan penetapan tersangka terhadap SL (Soleman),” kata Kepala Kejari Kabupaten Bekasi Dwi Astuti Beniyati kepada wartawan pada Selasa malam.
    Dwi menjelaskan, kasus ini terjadi saat Soleman masih menjabat sebagai pimpinan DPRD Kabupaten Bekasi periode 2019-2024.
    Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi itu diduga menerima suap dalam bentuk dua mobil dari seorang kontraktor, RS, untuk memuluskan proses pengurusan 26 proyek yang berada di bawah kendalinya.
    Adapun RS sudah lebih dulu ditahan dan tengah menunggu pelimpahan kasus ke pengadilan.
    Dwi mengungkapkan, puluhan proyek tersebut dikerjakan oleh empat perusahaan berbeda, dengan nilai anggaran masing-masing proyek berkisar antara Rp 200 juta hingga Rp 300 juta.
    “Variasi. Kalau untuk proyek, rata-rata sekitar Rp 200 juta-Rp 300 juta,” ungkap Dwi.
    Atas perbuatannya, Soleman dijerat dengan berbagai pasal, termasuk Pasal 12 huruf a, Pasal 12 huruf e, Pasal 12 huruf b, Pasal 5 Ayat 2 Juncto Pasal 5 Ayat 1 huruf a, Pasal 5 Ayat 2 Juncto Pasal 5 Ayat 1 huruf b, dan Pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001.
    Saat ini, Soleman menjalani penahanan sementara selama 20 hari ke depan di Lapas Kelas IIA Cikarang untuk kepentingan penyidikan.
    “Jaksa penyidik selanjutnya melakukan penahanan selama 20 hari ke depan atas SL di Lapas Kelas IIA Cikarang untuk kepentingan penyidikan,” tambah Dwi.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kepala Mayat Wanita di Muara Baru Ditemukan 600 Meter dari Badannya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Oktober 2024

    Kepala Mayat Wanita di Muara Baru Ditemukan 600 Meter dari Badannya Megapolitan 30 Oktober 2024

    Kepala Mayat Wanita di Muara Baru Ditemukan 600 Meter dari Badannya
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Lokasi penemuan bagian kepala milik jasad wanita berinisial SH (40) hanya berjarak radius 600 meter dari badannya.
    Tubuh SH ditemukan di dermaga kapal belakang sebuah pom bensin, Jalan Tuna, Muara Baru, Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024) pukul 10.00 WIB.
    Sedangkan lokasi penemuan bagian kepala di Jalan Inspeksi Waduk Pluit Utara, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024) pukul 24.00.
    “Lokasi penemuan badan dan kepala berjarak kurang lebih (radius) 600 meter,” ungkap Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu saat dikonfirmasi, Rabu (30/10/2024).
    Sejauh ini, dokter forensik Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur, telah mengidentifikasi SH. Diketahui, korban seorang perempuan yang lahir pada 9 April 1984.
    Korban merupakan ibu rumah tangga yang tinggal di Jalan Babakan, Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang.
    “Dokter forensik berhasil mengidentifikasi korban sehingga pihak kepolisian bisa menghubungi korban. Jam 03.00 WIB subuh, pihak keluarga sudah membuat laporan polisi di Polda,” ujar Rovan.
    Diberitakan sebelumnya, seorang wanita tanpa kepala ditemukan di dalam karung di dermaga kapal belakang sebuah pom bensin yang berada di Jalan Tuna, Muara Baru, Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024).
    Petugas stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) bernama Denni Zaelani (34) mengatakan, keberadaan mayat tersebut diketahui pertama kali oleh seorang buruh kapal pencari ikan.
    “(Si buruh) mau bongkaran ikan, mau ngopi terus ngadem di sini melihat ke arah air, (dia lihat) ada buntalan mencurigakan di pinggir, terus lapor ke saya,” ucap Denni saat diwawancarai di lokasi, Selasa.
    Merasa penasaran, Denni akhirnya mengangkat buntalan karung yang mengambang di air ke daratan.
    Namun, ia tak berani membuka buntalan karung itu sampai akhirnya memilih untuk menghubungi polisi karena merasa curiga.
    “Setelah ada polisi baru dibuka, pas dibuka (mayat wanita) kepalanya enggak ada. Tapi, badannya utuh,” ujar Denni.
    Denni melihat mayat wanita tanpa kepala itu dibungkus lima lapisan sehingga terbungkus sangat rapi.
    “Itu bungkusannya lima lapis, mulai dari kardus, karung, selimut, kardus lagi, terus kasur, terus di dalam baru mayat,” ucap Denni.
    Saat bungkusan dibuka, mayat tersebut mengeluarkan bau tak sedap, tetapi tidak terlalu menyengat. Darah di tubuh korban juga terlihat masih segar.
    Saat ditemukan, mayat wanita itu dalam keadaan setengah telanjang, hanya mengenakan baju tanpa celana.
    Setelah itu, pihak kepolisian pun langsung membawa mayat tersebut ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Janji Atasi Macet, Dharma Pongrekun Ingin Bangun "Overpass" dan "Underpass" dalam 7 Hari
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Oktober 2024

    Janji Atasi Macet, Dharma Pongrekun Ingin Bangun "Overpass" dan "Underpass" dalam 7 Hari Megapolitan 30 Oktober 2024

    Janji Atasi Macet, Dharma Pongrekun Ingin Bangun “Overpass” dan “Underpass” dalam 7 Hari
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Calon gubernur Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun, ingin membangun jalan layang (
    overpass
    ) dan jalan bawah tanah (
    underpass
    ) untuk mengatasi kemacetan Jakarta. 
    Dia mengatakan, proyek pembangunan 
    overpass 
    dan 
    underpass 
    bisa diselesaikan dalam waktu singkat, bahkan hanya tujuh hari. 
    “Mengatasi kemacetan, tujuh hari di dalam membuat
    overpass
    dan
    underpass
    . Jadi supaya menghindari adanya lampu merah di persimpangan-persimpangan jalan,” kata Dharma di Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024).
    Dharma menyebut, sudah ada teknologi yang bisa digunakan untuk membangun
    overpass
    dan
    underpass
    dalam waktu tujuh hari saja. Namun, ia tak memerinci teknologi yang dimaksud. 
    “Membangun itu hanya tujuh hari, sudah ada lima teknologi yang bisa dilakukan, tinggal pilih yang mana,” ungkapnya.
    Dharma bilang, jika dirinya jadi gubernur Jakarta, pembangunan 
    overpass 
    dan 
    underpass 
    akan diprioritaskan di titik-titik persimpangan jalan. Hal ini diyakini mampu mengurangi kemacetan Jakarta.
    “Sangat efektif, kan ada lebih efektif daripada yang kita lihat di Bundaran Semanggi, karena nanti ada
    underpass
    , ada
    overpass
    . Jadi seperti air jalan air,” pungkasnya.
    Seperti diketahui, ada tiga calon gubernur dan wakil gubernur yang akan berkompetisi pada Pilkada Jakarta 2024.
    Ketiganya yakni, pasangan nomor urut 1 yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Ridwan Kamil-Suswono. Nomor urut 2, calon independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
    Sementara, nomor urut 3 ada pasangan calon yang diusung PDI Perjuangan, Pramono Anung dan Rano Karno.
    Adapun masa kampanye Pilkada 2024 resmi dimulai pada 25 September 2024. Kampanye akan berlangsung hingga 23 November 2024.
    Sementara, hari pemungutan suara akan digelar serentak di seluruh Indonesia pada 27 November 2024.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemerintah Berencana Alihkan Subsidi BBM ke Perumahan Rakyat, Warga: Niatnya Bagus
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Oktober 2024

    Pemerintah Berencana Alihkan Subsidi BBM ke Perumahan Rakyat, Warga: Niatnya Bagus Megapolitan 30 Oktober 2024

    Pemerintah Berencana Alihkan Subsidi BBM ke Perumahan Rakyat, Warga: Niatnya Bagus
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Rencana pemerintah untuk mengalihkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji ke program pembangunan rumah rakyat mendapat respons yang beragam dari masyarakat.
    Salah seorang warga Bogor, Faisal Basri (29) menyambut baik wacana ini, mengingat penyaluran subsidi BBM terkadang tidak tepat sasaran.
    “Niatnya bagus karena subsidi BBM dan elpiji memang sering tidak tepat sasaran. Tapi realistis tidak ya semuanya bakal dapat rumah? Sepertinya agak sulit, soalnya jumlah rakyat yang butuh rumah banyak banget, sementara anggaran terbatas,” ujar Faisal saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (30/10/2024).
    Menurut Faisal alangkah lebih bijak jika subsidi ini dialihkan ke program pendidikan atau kesehatan yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
    “Mungkin lebih baik subsidi dialihkan untuk program pendidikan atau kesehatan yang terasa manfaatnya buat kita,” ujarnya.
    Rahmat (27), juga menyambut baik inisiatif pemerintah jika program subsidi perumahan rakyat ini benar-benar terlaksana.
    Namun, dia meragukan efektivitas pemerataan program tersebut ke seluruh wilayah Indonesia.
    “Kalau memang rumah untuk rakyat benar-benar terealisasi, bagus banget buat yang belum punya rumah. Tapi kayaknya berat ya buat meratakan ke seluruh Indonesia,” ujarnya.
    Rahmat berharap pemerintah dapat memastikan bahwa subsidi perumahan rakyat benar-benar diberikan ke warga yang membutuhkan.
    “Kalau tidak, lebih baik fokus ke kesejahteraan lain dulu,” tambahnya.
    Sementara itu, Leons (26) menganggap,
    pengalihan subsidi BBM
    ke program rumah rakyat sah-sah saja asalkan ada transparansi dan lahan yang mencukupi.
    Menurutnya, program yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto ini cukup menarik, terutama dengan antusiasme presiden terhadap masyarakat yang belum memiliki rumah.
    “Gua berharap, dengan disahkannya program ini, masyarakat yang benar-benar membutuhkan tempat tinggal, baik di perkotaan maupun pedesaan, bisa dapat terlaksana secara menyeluruh dan efisien,” ungkap Leons.
    Sebelumnya, muncul wacana pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji yang tidak tepat sasaran untuk program pengadaan 3 juta rumah rakyat.
    Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Joko Suranto yang juga merupakan anggota Satuan Tugas (Satgas) Perumahan saat ditemui di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Jakarta, Senin (28/10/2024).
    “Kalau enggak salah nanti akan ada perubahan alokasi subsidi dari subsidi bahan bakar, subsidi LPG, subsidi bensin, subsidi gas, saat ini kan dihitung kurang tepat sasaran, ini mau ditransformasikan kepada rakyat langsung untuk membayar angsuran pada saatnya,” ujar Joko.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Buntut Polemik Donasi, Agus Salim Disebut Ingin Mengakhiri Hidup 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Oktober 2024

    Buntut Polemik Donasi, Agus Salim Disebut Ingin Mengakhiri Hidup Megapolitan 30 Oktober 2024

    Buntut Polemik Donasi, Agus Salim Disebut Ingin Mengakhiri Hidup
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Korban
    penyiraman air keras
    , Agus Salim (32), disebut ingin mengakhiri hidup karena uang donasi yang awalnya untuk pengobatan yang berpolemik.
    “Iya (ingin mengakhiri hidup),” ujar kuasa hukum Agus Salim, Farhat Abbas, saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Rabu (30/10/2024).
    Namun, Farhat tidak menjelaskan penyebab pasti niat Agus untuk mengakhiri hidupnya.
    Farhat hanya mengirimkan video kepada
    Kompas.com
    yang berisi penjelasan mengenai kasus yang dialami kliennya.
    Dalam video itu, Farhat meminta Pratiwi Novianthi, Ketua Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan, untuk tidak lagi ikut campur.
    Untuk diketahui, yayasan yang dipimpin Novianthi awalnya mencari penggalangan dana bagi Agus.
    “Dimana-mana teman-teman gue yang pintar-pintar bilang, itu uangnya Agus. Sudahlah, si Agus sudah buta, biarkan saja dia menikmati uang yang diatur oleh keluarganya. Ngapain dicampurkan lagi,” kata Farhat.
    Menurut Farhat, pentingnya transparansi dalam pengelolaan dana donasi dan meminta agar semua transaksi yang terkait dengan Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan diaudit.
    “Novi bilang yayasan open donasi tiga hari, terus lebih dari tiga hari itu uang buat dia operasional. Itu tidak benar, kita minta diaudit. Dan seluruh dana yang diminta, yang dipromosikan dari rekening yang menggunakan rekening yayasan itu, diaudit juga, berapa uang yang masuk. Itu perlu,” kata Farhat.
    Sementara itu, Noviyanthi, sebelumnya angkat bicara terkait penggalangan dana untuk Agus Salim yang menjadi
    korban penyiraman air keras
    oleh anak buahnya, JJS (18).
    Dalam konferensi pers di Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (28/10/2024), Novianthi menjelaskan bahwa penggalangan dana dimulai setelah W, anggota keluarga Agus, menghubunginya melalui Instagram.
    Kala itu, W meminta bantuan untuk open donasi, dengan harapan agar biaya pengobatan Agus dapat terpenuhi dengan cepat.
    “Juga agar dibantunya open donasi ke yayasan kami,” ucap Novianthi.
    Noviyanthi pun mendatangi kediaman Agus pada 12 September 2024 untuk melihat kondisi korban yang mengalami luka bakar parah akibat penyiraman air keras pada 1 September 2024.
    Setelah pertemuan tersebut, Novianthi mulai menggalang dana melalui Instagram dan YouTube untuk biaya operasi Agus.
    Penggalangan dana ini semakin meluas setelah Agus hadir sebagai narasumber dalam kanal YouTube milik artis Denny Sumargo.
    Di sana, diumumkan bahwa donasi untuk biaya operasi Agus bisa dikirimkan melalui rekening pribadinya, yang akhirnya berhasil mengumpulkan sekitar Rp 1,4 miliar.
    Namun, Novianthi menyebut bahwa Agus tidak amanah dalam menggunakan dana tersebut.
    Hal ini membuat Novianthi meminta agar uang donasi dikembalikan ke rekening yayasan.
    Novianthi menegaskan bahwa hingga kini dana donasi masih utuh.
    Kendati demikian, perselisihan terkait dana donasi ini kini berujung pada jalur hukum.
    Novianthi pun dilaporkan oleh Agus Salim ke Polda Metro Jaya dengan tuduhan pencemaran nama baik. Laporan itu tercatat dengan nomor LP/B/6330/X/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Keluarga Buat Laporan Polisi, Kasus Mayat Tanpa Kepala di Muara Baru Ditangani Polda Metro
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Oktober 2024

    Mayat Wanita Tanpa Kepala di Muara Baru Diduga Korban Pembunuhan Berencana Megapolitan 30 Oktober 2024

    Mayat Wanita Tanpa Kepala di Muara Baru Diduga Korban Pembunuhan Berencana
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala, menduga mayat wanita tanpa kepala berinisial SH (40) yang ditemukan di Muara Baru, Jakarta Utara, merupakan korban pembunuhan berencana.
    “Saya kira begitu (korban pembunuhan). Dan tidak soal pembunuhan, tapi juga dilakukan secara terencana, terlihat dari beberapa hal, seperti proses pembungkusan jasad korban (dibungkus berlapis-lapis),” jelas Adrianus dalam program Kompas Petang, dikutip dari video YouTube
    Kompas TV
    , Selasa (29/10/2024).
    Adrianus berujar, barang-barang yang digunakan untuk membungkus jasad korban mengindikasikan soal pembunuhan berencana.
    Pelaku pembunuhan diduga telah mempersiapkan barang-barang yang digunakan untuk membungkus jasad korban.
    “Kemudian bagaimana barang-barang itu (yang digunakan untuk membungkus korban) kemudian diletakkan di dermaga. Itu saya kira sudah melalui satu proses perencanaan sebelumnya oleh pelaku,” tuturnya.
    Sebelumnya, mayat seorang wanita tanpa kepala ditemukan di dalam karung di dermaga kapal belakang sebuah pom bensin yang berada di Jalan Tuna, Muara Baru, Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024).
    Petugas stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) bernama Denni Zaelani (34) mengatakan, keberadaan mayat tersebut diketahui pertama kali oleh seorang buruh kapal pencari ikan.
    “(Si buruh) mau bongkaran ikan, mau ngopi terus ngadem di sini melihat ke arah air, (dia lihat) ada buntalan mencurigakan di pinggir, terus lapor ke saya,” ucap Denni saat diwawancarai di lokasi, Selasa.
    Merasa penasaran, Denni akhirnya mengangkat buntalan karung yang mengambang di air ke daratan.
    Namun, dia tak berani membuka buntalan karung itu sampai akhirnya memilih untuk menghubungi polisi karena merasa curiga.
    “Setelah ada polisi baru dibuka, pas dibuka (mayat wanita) kepalanya enggak ada. Tapi, badannya utuh,” ujar Denni.
    Denni melihat mayat wanita tanpa kepala itu dibungkus lima lapisan sehingga terbungkus sangat rapi.
    “Itu bungkusannya lima lapis, mulai dari kardus, karung, selimut, kardus lagi, terus kasur, terus di dalam baru mayat,” ucap Denni.
    Saat bungkusan dibuka, mayat tersebut mengeluarkan bau tak sedap. Darah di tubuh korban juga terlihat masih segar.
    Saat ditemukan, mayat wanita itu dalam keadaan setengah telanjang, hanya mengenakan baju tanpa celana.
    Setelah itu, polisi langsung membawa mayat tersebut ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.