Kisah Husna, Ibu di Deli Serdang yang Bunuh 2 Bayinya, Ada yang Dibuang ke Sumur dan ke Parit
Editor
KOMPAS.com
– Husna Hulki (29), ibu asal Desa Karang Gading, Kabupaten
Deli Serdang
, Sumatera Utara diamankan polisi karena membuang bayinya yang berusia 23 bulan ke parit.
Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (29/10/2024). Sebelum membuang bayinya, Husna sempat bertengkar dengan mertuanya karena Husna dituduh membuang sampah di samping rumah kakak iparnya.
Setelah bertengkar, Husna pergi ke rumah sang bibi diantar oleh seorang pria yang dikenal. Bersama bayinya, Husna kemudian istirahat di rumah sang bibi.
Pada pukul 14.00 WIB, Husna terbangun dan ingat pertengkarannya dengan sang mertua.
“Lalu dilihatnya di depan rumah bibinya ada kolam ikan. Berjalan dia ke sana dengan menggendong anaknya. Terus anaknya dibuang ke parit yang dalamnya sekitar 1,5 meter,” ucap Kepala Polres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban, Minggu (3/11/2024).
Setelah membuang bayinya, Husna kembali ke rumah sang bibi dan memberitahu keluarga serta suaminya bahwa anaknya jatuh di kolam ikan.
Warga sempat menyedot air kolam, namun korban tak ditemukan. Selasa malam, Kepala Desa Karang Gading, Agus Sanjaya menanyakan keberadaan sang bayi kepada Husna.
Saat itu Husa mengatakan bahwa bayinya bersama mantan suaminya (ayah kandung korban). Namun Husna tak bisa membuktikannya hingga akhirnya dia dijemput orangtuanya untuk pergi ke Kota Datar, Kabupaten Deli Serdang.
“Terus entah kenapa, Husna balik lagi ke rumah suaminya di sini. Tapi suaminya tak mau buka pintu kalau Husna belum ngaku di mana A (korban),” ucap Agus.
Hingga akhirnya pada Rabu (30/10/2024), Husna mengaku membuang anaknya ke dalam parit.
“Baru lah Husna ini ngaku bayi itu dibuang ke parit. Di situ, warga juga langsung melihat apa benar atau tidak. Rupanya benar, bayi itu sudah meninggal dunia,” sambungnya.
Jenazah korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk menjalankan proses otopsi.
Husna kemudian ditangkap Polres Pelabuhan Belawan AKBP Janton Silaban pada Rabu (30/10/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
Ternyata Husna bukan pertama kali membunuh anaknya. Pada tahun 2020, Husna juga membunuh bayinya berinsial Ag yang masih berusia 9 bulan 10 hari.
Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polres Pelabuhan Belawan Iptu Hamzah Nodi mengatakan pihaknya melakukan penelusuran di kediaman lama Husna di Desa Kota Datar, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang.
Penyidik kemudian bertemu dengan orangtua Husna dan mendalami soal kematian A. Terungkap Husna pernah membunuh anak pertamya dengan cara dimasukkan dalam sumur.
“Jadi di kediaman pelaku sebelumnya itu ada sumur. Kami cek, sumur itu sudah dicor dan tidak digunakan lagi oleh keluarga pelaku,” kata Hamzah kepada Kompas.com melalui saluran telepon, Selasa (5/11/2024).
“Rupanya pelaku ini pernah membuang anaknya ke sumur dan berujung meninggal tahun 2020. Makam anaknya tak jauh dari rumah itu,” sambungnya.
Ia mengatakan pelaku tega membunuh anaknya karena beberapa motif. Yang pertama, pelaku sakit hati ke mertuanya.
“Pelaku awalnya mengaku karena sakit hati kepada mertuanya yang menuduhnya membuang sampah,” ujarnya.
Lalu, motif kedua yakni pelaku sakit hati dengan suaminya yang kerap marah-marah dan tak pernah memberikan uang belanja.
“Alasan kedua, sakit hati dengan suaminya karena sering marah-marah dan sering tidak memberikan uang belanja. Terakhir, motifnya adalah sakit hati karena sering bertengkar dengan suaminya dan faktor kesulitan ekonomi,” sambung dia.
Sementara itu Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban mengatakan pelaku sudah mengakui perbuatannya membunuh anak pertamanya.
“Tersangka juga mengakui perbuatannya, telah melempar anak kandungnya ke dalam sumur yang mengakibatkan meninggal dunia,” kata dia.
Lalu, anak keduanya, dibuang ke dalam parit hingga meninggal dunia beberapa waktu lalu.
“Penyebab kematian anak keduanya yaitu, akibat pendarahan di kepala dan tenggelam,” ujarnya
Selain itu terungkap fakta bahwa Husna sudah empat kali menikah. Saat ini Husna telah ditetapkan sebagai tersangka dan menjalani proses hukum di Polres Pelabuhan Belawan.
Kini, Husna telah ditetapkan jadi tersangka dan dikenakan Pasal 76 c Jo Pasal 80 ayat 3 UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT).
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Goklas Wisely | Editor: Reni Susanti), Tribun Medan
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com
-
/data/photo/2024/10/18/671214274b28a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kisah Husna, Ibu di Deli Serdang yang Bunuh 2 Bayinya, Ada yang Dibuang ke Sumur dan ke Parit Medan 7 November 2024
-
/data/photo/2024/11/07/672c3f326a967.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Hujan dan Angin Kencang Hancurkan Atap TK HKI Batam, Siswa Nyaris Terluka Regional 7 November 2024
Hujan dan Angin Kencang Hancurkan Atap TK HKI Batam, Siswa Nyaris Terluka
Tim Redaksi
BATAM, KOMPAS.com
– Hujan disertai
angin kencang
yang melanda Kota
Batam
pada Selasa (5/11/2024) mengakibatkan kerusakan parah di TK Huria Kristen Indonesia (HKI) Bengkong.
Peristiwa ini hampir mencederai dua siswa yang berada di ruang kelas saat
cuaca buruk
terjadi.
Kondisi ruang kelas
TK HKI
Bengkong menjadi sorotan setelah video yang menunjukkan kerusakan tersebut viral di media sosial.
Dari konfirmasi yang berhasil dilakukan, diketahui insiden tersebut terjadi ketika kedua siswa sedang menunggu jemputan orangtua mereka.
“Benar, kemarin akibat cuaca buruk hampir membuat celaka dua orang siswa kami yang masih berada di kelas. Sekarang proses belajar masih mengalami kendala akibat atap kelas terbang terbawa angin,” ujar Marlina Siringoringo, salah satu guru TK HKI Bengkong, melalui sambungan telepon, Kamis (7/11/2024).
Sebelum kejadian, Marlina menceritakan, kedua siswa tersebut tampak ceria bermain di dalam kelas sembari menunggu hujan reda.
Namun, suasana ceria itu berubah sekitar pukul 12.00 WIB ketika hujan semakin deras dan angin kencang mulai bertiup.
Atap kelas yang ditumpangi kedua siswa mulai bergoyang, dan beberapa material seperti plafon atap terlihat mulai retak dan berjatuhan.
Melihat kondisi ini, kedua siswa mulai menangis, sehingga Marlina bergegas menuju ruang kelas untuk memastikan keselamatan mereka.
Tanpa berpikir panjang, Marlina segera melindungi kedua anak didiknya dengan tubuhnya ketika kayu penyangga atap dan batu dari tembok bagian atas mulai berjatuhan.
“Beruntung kedua siswa saya ini tidak apa-apa, tapi saya rasa mereka masih trauma. Kondisi badan saya memang masih sakit akibat terkena kayu dan plafon atap kelas. Puji Tuhan mereka tidak kenapa-kenapa yang penting,” ujarnya.
Kepala Sekolah TK Huria Kristen Bengkong, Duma Siahaan menambahkan, akibat peristiwa ini, proses belajar mengajar untuk sementara waktu ditiadakan guna melakukan perbaikan atas kerusakan ruang kelas.
Duma juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada Marlina yang berani melindungi siswa-siswanya.
“Untuk kerugian yang kami alami belum bisa kami taksir berapa. Yang kami syukuri saat ini adalah tidak ada korban jiwa, dan anak-anak selamat,” jelasnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan di lingkungan pendidikan, terutama saat cuaca ekstrem melanda.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/11/07/672c3bb82501f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Debat Pilkada NTT Singgung Penanganan Bencana, Apa Kata 3 Paslon? Regional 7 November 2024
Debat Pilkada NTT Singgung Penanganan Bencana, Apa Kata 3 Paslon?
Tim Redaksi
KUPANG, KOMPAS.com
– Debat publik antar pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kupang, Rabu malam (6/11/2024).
Debat ini diikuti oleh tiga pasangan calon, yaitu nomor urut 1 Yohanis Fransiskus Lema dan Jane Natalia Suryanto, nomor urut 2 Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johanis Asadoma, serta nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu.
Debat ini mengusung tema “Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Nusa Tenggara Timur yang Berkeadilan dan Inklusif”. Salah satu topik yang menjadi perhatian adalah strategi
penanganan bencana
di NTT.
Calon gubernur Yohanis Fransiskus Lema sempat menyebut, NTT menjadi “supermarket”-nya bencana.
Oleh karena itu, dalam merumuskan program pembangunan, diperlukan kesadaran terhadap upaya penanganan bencana.
Yohanis juga menekankan pentingnya mitigasi terhadap bencana kekeringan dan banjir melalui sistem peringatan dini.
“Kuncinya ada pada
early warning system
, sehingga perlu menjalin kerjasama dengan sejumlah lembaga, di antaranya BMKG serta pihak ketiga yang memiliki konsen atau atensi serta kepedulian untuk penyediaan teknologi deteksi gempa sejak dini,” tambah dia.
Dia menegaskan, Pemerintah Provinsi NTT harus memberikan edukasi untuk membangun kesadaran masyarakat dan memiliki prosedur standar untuk membentuk
command center
dalam waktu 1×24 jam terutama untuk hal-hal mendesak.
“Ini tentu tidak hanya dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi semata, tetapi melibatkan banyak
stakeholders.
Kata kuncinya adalah koordinasi lintas sektoral,” ujar dia.
Sementara itu, calon gubernur Emanuel Melkiades Laka Lena berencana merangkul semua pihak yang terlibat dalam penanganan bencana, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, polisi, dan lembaga swadaya masyarakat.
“Termasuk juga, pihak swasta yang sudah ahli soal penanganan bencana,” kata Melkiades.
Melkiades menekankan pentingnya memetakan daerah rawan bencana di NTT.
“Sudah ratusan tahun kita punya masyarakat hidup di sini sudah paham daerah-daerah bencana sehingga bisa dipetakan jenis bencana seperti apa,” ujar dia.
Ia juga menyarankan agar Pemerintah menyiapkan infrastruktur yang mampu mengantisipasi kebencanaan di daerah rawan.
Calon gubernur lainnya, Simon Petrus Kamlasi, menilai apa yang disampaikan oleh kedua paslon sebelumnya merupakan strategi untuk memperkuat siklus manajemen bencana.
“Yang akan kami lakukan itu, yakni tindakan mitigasi dengan berbagai manajemen di mana kita mempersiapkan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) untuk bisa gagah berani memiliki alat yang cukup dan memiliki anggaran yang cukup,” ujar Simon.
Ia menekankan pentingnya respons cepat saat terjadi bencana, termasuk pendataan akurat dan mobilitas bantuan.
“Kita harus punya alat-alat yang bisa dengan cepat membantu masyarakat untuk pulih bahkan baik tempat yang lama maupun lokasi baru atau
resettlement
baru,” tutup dia.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/11/07/672c3bb6276cd.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mobil Bobby Nasution Dilempari Sekelompok Orang Usai Debat Kedua Medan 7 November 2024
Mobil Bobby Nasution Dilempari Sekelompok Orang Usai Debat Kedua
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Mobil yang membawa calon gubernur
Sumatera Utara
nomor urut 1,
Bobby Nasution
, diserang oleh sekelompok orang setelah acara debat di Hotel Santika Dyandra, Kota Medan, Rabu (6/11/2024) malam.
Peristiwa tersebut terekam dalam video yang kini viral di media sosial.
Dalam video berdurasi beberapa menit yang dilihat oleh Kompas.com, terlihat mobil hitam yang membawa Bobby keluar dari Hotel Dyandra dan memasuki Jalan Pengadilan.
Sejumlah orang tampak berada di bahu jalan di sebelah kiri dan kanan.
Saat mobil hitam tersebut membelok ke arah Jalan Kapten Maulana Lubis, tiba-tiba sekelompok orang dari bahu jalan sebelah kanan menyerang dengan melemparkan benda-benda.
Mobil kepolisian yang mengawal mobil Bobby sempat berhenti sejenak, namun kemudian meninggalkan lokasi kejadian.
Yudha Johansyah, juru bicara pasangan Bobby-Surya, membenarkan insiden tersebut.
“Ada terjadi pelemparan terhadap mobil cagub (Bobby Nasution) kami,” ujar Yudha kepada Kompas.com melalui saluran telepon pada Kamis (7/11/2024).
Surya, yang juga merupakan bagian dari tim kampanye, enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai benda yang dilemparkan sekelompok orang tersebut.
“Itu nanti kita serahkan ke pihak kepolisian ya,” tutupnya.
Peristiwa ini menambah ketegangan dalam suasana politik menjelang pemilihan gubernur yang akan datang di Sumatera Utara.
Pihak kepolisian diharapkan segera menyelidiki insiden ini untuk memastikan keamanan dan ketertiban selama masa kampanye.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/11/07/672c3c580a9dd.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Viral, Video Warga Selamatkan Wanita yang Hendak Melompat dari Jembatan Merah Putih Regional 7 November 2024
Viral, Video Warga Selamatkan Wanita yang Hendak Melompat dari Jembatan Merah Putih
Tim Redaksi
MBON, KOMPAS.com
– Aksi seorang wanita di Kota Ambon, Maluku, yang mencoba melompat dari atas
Jembatan Merah Putih
menggegerkan warga yang melintas di lokasi tersebut.
Insiden yang terjadi pada Rabu sore (6/11/2024) itu viral setelah videonya beredar luas di berbagai platform media sosial.
Dari video yang dilihat Kompas.com, tampak wanita yang tidak diketahui identitasnya itu berdiri di luar pagar pembatas jembatan dan mencoba melompat ke jalan raya yang berada di bawah.
Beruntung, sejumlah warga yang melintas di atas jembatan tersebut segera berusaha menggagalkan aksi wanita tersebut.
Saat akan melompat, warga langsung meraih tubuh korban secara paksa dari luar pembatas jembatan.
Aksi warga itu sempat mendapat perlawanan dari korban, namun warga berhasil menolong korban dari upaya tersebut.
Kepala Satuan Reskrim Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, AKP Muhammad Ainul Yaqin, yang membenarkan adanya dugaan
percobaan bunuh diri
yang dilakukan seorang wanita di atas Jembatan Merah Putih Ambon.
“Kemarin ada sempat percobaan bunuh diri di JMP. Kejadiannya itu sekitar pukul 16.00 WIT,” kata Ainul kepada Kompas.com saat dikonfirmasi, Kamis (7/11/2024).
Dia menjelaskan bahwa polisi yang mendapatkan informasi tersebut segera mendatangi lokasi, namun setibanya, korban telah dibawa pergi oleh warga.
“Anggota piket Polsek Teluk Ambon turun ke TKP, tetapi sampai di TKP sudah clear,” ujarnya.
Ainul tidak menyebut identitas wanita tersebut. Ia juga tidak menjelaskan penyebab wanita itu mencoba melompat dari atas jembatan tersebut.
“Anggota piket Polsek Teluk Ambon turun ke TKP, tetapi sampai di TKP sudah clear,” katanya.
Sebelumnya, kasus yang sama juga pernah terjadi beberapa waktu lalu di atas jembatan tersebut.
Seorang wanita juga mencoba melompat dari atas Jembatan Merah Putih, namun aksinya digagalkan oleh seorang anggota TNI yang saat itu melintas di jembatan tersebut.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/03/10/65ed475a0f8d6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pengangguran Banten "Juara" 2, Ini Program Airin-Ade dan Andra-Dimyati Regional 7 November 2024
Pengangguran Banten “Juara” 2, Ini Program Airin-Ade dan Andra-Dimyati
Tim Redaksi
SERANG, KOMPAS.com
– Provinsi Banten menempati peringkat kedua sebagai daerah dengan tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, daerah yang dikenal dengan julukan Tanah Jawara ini mencatatkan 414.750 pengangguran, berdasarkan hasil survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) BPS pada Agustus 2024.
Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Banten,
Airin Rachmi Diany
-Ade Sumardi dan
Andra Soni
-Achmad Dimyati Natakusumah, telah menyiapkan program untuk mengatasi masalah pengangguran di provinsi tersebut.
Pasangan calon nomor urut 1, Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi, menaruh perhatian khusus terhadap isu ketenagakerjaan.
Mereka berkomitmen untuk mengubah status Provinsi Banten sebagai daerah dengan pengangguran tertinggi di Indonesia.
“Salah satu tantangan pembangunan Banten adalah pengentasan angka pengangguran. Kami sudah menganalisis masalah dan membuat rencana program untuk bidang ketenagakerjaan ini,” ujar Airin dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Sejumlah program yang telah disiapkan oleh pasangan ini antara lain, revitalisasi dan peningkatan jumlah Balai Latihan Kerja (BLK), training center yang bekerja sama dengan dunia industri, pendirian sekolah vokasi.
“Kami akan membangun BLK sesuai potensi daerah. Kami akan meminta industri untuk membangun training center. Secara khusus, kami siapkan sekolah vokasi untuk menciptakan lulusan yang siap kerja,” tambah Airin.
Selain itu, Airin dan Ade juga memiliki program Muda Berdaya, Generasi Berkompeten Banten (Gen Banten), dan kreasi melalui UMKM.
“Paling utama, kita bangkitkan UMKM. Kita dorong semua pelaku UMKM untuk bisa naik kelas. Kita dampingi mulai dari permodalan, kualitas produk, hingga pemasaran,” kata Airin.
Menurut mantan wali kota Tangsel ini, terdapat dua sisi dalam pengentasan pengangguran, yaitu pembukaan lapangan pekerjaan dan penciptaan generasi yang siap mengembangkan usaha atau berjiwa entrepreneur.
“Melalui program Muda Berdaya, kami akan memberikan pelatihan gratis dan
supporting system
bagi generasi muda dalam mengembangkan usaha. Kami akan membuka peluang dan wadah bagi para pemuda di dunia ekonomi kreatif,” jelas Airin.
Program lain yang diusung Airin adalah ‘Kreasi’, yang mendorong inkubasi bisnis dengan mengintegrasikan industri besar dan sedang (IBS) dengan industri mikro dan kecil (IMK) untuk mengembangkan produk lokal.
“Kami juga perlu mendorong skema pembiayaan inovatif dan bantuan modal bagi
startup
dan UMKM di Banten,” tambahnya.
Sementara itu, pasangan calon nomor urut 2, Andra Soni dan Achmad Dimyati Natakusumah, juga telah menyiapkan program untuk mengatasi pengangguran di Provinsi Banten.
Tiga program yang diusulkan, yakni program Plat-A atau pelatihan dan pendidikan vokasional, program Tunas Lokal untuk tenaga kerja unggulan dan sinergi, dan program Zona Serlok untuk zonasi serapan tenaga kerja lokal.
Andra menjelaskan bahwa tingginya angka pengangguran berkorelasi dengan tingginya angka kemiskinan.
“Saya akan berjuang menciptakan lapangan pekerjaan, karena tugas pemerintah melayani,” kata Andra.
Salah satu upaya yang akan dilakukan Andra adalah berkomunikasi dengan pelaku usaha agar dalam perekrutan tenaga kerja dilakukan secara adil.
“Sehingga, warga Banten, terutama yang berada di wilayah industri, memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pekerjaan,” ujarnya.
Andra, yang merupakan mantan Ketua DPRD Banten, juga menekankan pentingnya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang siap bekerja, dimulai dari SMK hingga pelatihan kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri.
“Itu yang akan saya lakukan jika saya mendapatkan kepercayaan dari masyarakat Banten,” ujarnya.
Selain itu, Andra dan Dimyati berencana menghadirkan Balai Latihan Kerja (BLK) di setiap kantor desa dan kelurahan, dengan materi pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja di masing-masing wilayah.
“Dengan dilakukan di kantor-kantor desa, selain bisa efektif dan efisien, program ini juga bisa tepat sasaran,” kata Andra.
Melalui program Zona Serlok, Andra berharap dapat menekan angka pengangguran di Provinsi Banten.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/09/02/66d5853e2be3c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
BSSN Ingin Pemerintah Terapkan Kurikulum Literasi Keamanan Siber Nasional 7 November 2024
BSSN Ingin Pemerintah Terapkan Kurikulum Literasi Keamanan Siber
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ketua Badan Siber dan Sandi Negara (
BSSN
)
Hinsa Siburian
mengusulkan agar pemerintah menerapkan kurikulum yang memuat materi literasi
keamanan siber
.
Hinsa mengatakan, hal ini merupakan perwujudan dari Asta Cita untuk memperkuat pendidikan sains dan teknologi, yaitu mendorong pendidikan yang membantu peningkatan
literasi digital
pada berbagai tingkat pendidikan untuk mendukung digitalisasi ekonomi.
“Kegiatan yang akan dilakukan BSSN pada topik ini adalah peningkatan literasi digital pada berbagai tingkatan pendidikan untuk mendukung digitalisasi ekonomi,” kata Hinsa saat memaparkan rencana program 100 hari kerjanya dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, Kamis (7/11/2024).
”
Output
yang dicapai yang diharapkan adalah terselenggaranya koordinasi yang baik dengan kementerian/lembaga dalam rangka penyusunan kurikulum materi literasi keamanan siber,” ujar dia menambahkan.
Pensiunan tentara itu berharap literasi digital kepada siswa terkait dengan kemananan siber dapat dilaksanakan, semisal melalui seminar atau lokakarya kepada siswa sekolah di semua tingkatan soal keamanan siber dan sandi.
“Meningkatnya literasi digital terkait kemanan siber dan sandi kepada mahasiswa, memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang tren post-quantum kriptografi kepda para praktisi dan akademisi secara daring,” kata Hinsa soal output yang diharapkan.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/06/22/6676a6ada1a7d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
7 Remaja Hendak Tawuran di Banyumas Ditangkap Polisi, Dipicu Saling Tantang di Medsos Regional 7 November 2024
7 Remaja Hendak Tawuran di Banyumas Ditangkap Polisi, Dipicu Saling Tantang di Medsos
Tim Redaksi
BANYUMAS, KOMPAS.com
–
Polisi
menangkap sekelompok remaja yang hendak
tawuran
di Desa Beji, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten
Banyumas
, Jawa Tengah, Rabu (6/11/2024) malam.
Rencana tawuran itu bermula dari saling tantang saat salah satu kelompok melakukan live streaming di media sosial (medsos).
Kapolsek Kedungbanteng AKP Kuat Widodo mengatakan, terdapat tujuh remaja yang diamankan. Mereka rata-rata berusia antara 16-18 tahun.
“Awalnya salah satu kelompok sedang live di medsos, kemudian ada yang nantangin, tapi pertarungan pakai tangan kosong di Desa Kebocoran,” kata Kuat kepada wartawan, Kamis (7/11/2024).
Setelah mengetahui informasi tersebut,
polisi
langsung bergerak mencegat rombongan kelompok tersebut di tengah jalan, tepatnya di Desa Beji.
“Ini merupakan bentuk
quick response
, kami bersama warga berhasil mengamankan tujuh orang remaja dari satu kelompok. Seluruhnya warga Banyumas,” ujar Kuat.
Ketujuh remaja tersebut kemudian digelandang ke Mapolsek Kedungbanteng untuk menjalani pembinaan.
Mereka diminta membuat surat pernyataan tidak akan mengulanginya kembali.
“Kemudian kami serahkan mereka kepada orang tuanya masing-masing. Mereka telah berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya,” kata Kuat.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2024/11/07/672c44a644089.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2023/11/14/6553478c30ce1.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)