Terlibat Sindikat TPPO, Karyawan BP Batam Dapat Rp 800.000 per Kepala
Tim Redaksi
BATAM, KOMPAS.com –
Seorang pegawai Badan Pengusahaan (BP)
Batam
berinisial RO diduga terlibat dalam sindikat Tindak Pidana
Perdagangan Orang
(
TPPO
).
RO, yang bertugas sebagai pengawas di Pelabuhan Internasional Batam Center, membantu memberangkatkan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) nonprosedural menggunakan kapal penumpang menuju Malaysia atau Singapura.
Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kepulauan Riau (Kepri), Kombes Pol Donny Alexander, menjelaskan RO menerima upah Rp 800.000 untuk setiap PMI nonprosedural yang berhasil diberangkatkan.
“RO ini ASN yang bertugas di pelabuhan, sehingga memiliki keleluasaan untuk membawa masuk orang ke area keberangkatan,” kata Donny saat ditemui di Polda Kepri, Selasa (19/11/2024).
Polisi sedang mendalami potensi keterlibatan oknum dari instansi lain di Pelabuhan Internasional Batam Center.
Koordinasi dilakukan dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI), Imigrasi, dan Direktorat Kriminal Khusus untuk menyelidiki dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) terkait aliran dana sindikat ini.
Aktivitas ilegal tersebut diduga berlangsung selama satu tahun terakhir. Namun, polisi belum sepenuhnya mempercayai pengakuan RO dan satu tersangka lain berinisial M, yang berperan sebagai perekrut calon PMI.
“Pengakuan mereka sudah setahun, tetapi informasi jumlah korban yang diberangkatkan masih mereka tahan. Kami sedang menggali apakah ada keterlibatan oknum dari satuan kerja lain di pelabuhan,” ujar Donny.
Pada operasi penangkapan, Kamis (31/10/2024), polisi berhasil menyelamatkan dua korban perempuan bersama kedua tersangka. Namun, seorang korban lain telah berhasil diberangkatkan ke Singapura sebelum dicegah.
Polisi telah meminta bantuan Kedutaan Besar Indonesia di Singapura untuk melacak keberadaan korban yang kini diduga dipekerjakan sebagai asisten rumah tangga.
“Sebenarnya ada tiga korban yang harusnya diselamatkan, tetapi satu korban sudah berhasil berangkat,” ungkap Donny.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com
-
/data/photo/2024/11/19/673c47b0cf234.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Terlibat Sindikat TPPO, Karyawan BP Batam Dapat Rp 800.000 per Kepala Regional 19 November 2024
-
/data/photo/2018/03/23/3443862540.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ditinggal Kerja Bakti, Rumah Ketua RT Prigelan Dibobol Maling, Perhiasan dan Uang Raib Yogyakarta 19 November 2024
Ditinggal Kerja Bakti, Rumah Ketua RT Prigelan Dibobol Maling, Perhiasan dan Uang Raib
Editor
KOMPAS.com
– Rumah Ketua RT Desa Prigelan, Kecamatan Pituruh, Kabupaten
Purworejo
, Jawa Tengah, pada Senin (18/11/2024), sekitar pukul 09.45 WIB, menjadi sasaran pencuri.
Saat itu, ketua RT berinisial N sedang
kerja bakti
bersama warga lainnya. Sementara istrinya pergi menjemput anak ke sekolah.
Akibatnya perhiasan dan uang tunai raib digondol pencuri. Kasus itu telah ditangani aparat kepolisian setempat.
“Betul, telah terjadi
pencurian
di rumah Pak N ketika beliau kerja bakti dan istrinya menjemput anak sekolah,” ujar Kepala Desa Prigelan Supratno saat dihubungi pada hari yang sama.
Sejumlah warga sempat melihat dua orang yang dicurigai sebagai pelaku di sekitar rumah korban sebelum pencurian terjadi.
Para pelaku diketahui menggunakan sepeda motor dan mengenakan helm serta masker. Salah satu pelaku memiliki tubuh tegap dan tinggi, sementara pelaku lainnya bertubuh besar namun pendek.
Penampilan mereka tidak terlalu mencurigakan pada awalnya karena warga mengira mereka adalah debt collector atau pekerja yang berkunjung ke desa.
Setelah kejadian, rumah korban ditemukan dalam kondisi berantakan. Barang-barang di dalam rumah diobrak-abrik oleh pelaku dalam upaya mereka mencari barang berharga.
Video yang menunjukkan kondisi rumah pasca kejadian kemudian beredar di media sosial, menimbulkan keprihatinan masyarakat.Korban, N, segera melaporkan insiden ini ke Polsek Pituruh untuk ditindaklanjuti.
Terkait kejadian itu, Supratno mengimbau warga agar lebih berhati-hati saat meninggalkan rumah. Ia menyarankan agar setiap pintu dan jendela diperiksa dengan saksama sebelum bepergian untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
“Saya mengimbau kepada warga desa agar apabila mau bepergian, mohon dicek kembali pintu rumahnya sudah dikunci atau belum,” tutupnya.
Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian, dan warga diharapkan dapat memberikan informasi tambahan apabila mengetahui hal-hal mencurigakan terkait kejadian tersebut.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/11/15/6736ecad2783d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gubernur DIY Sri Sultan HB X Merasa Tak Nyaman Usai Sidak Menteri LH Yogyakarta 19 November 2024
Gubernur DIY Sri Sultan HB X Merasa Tak Nyaman Usai Sidak Menteri LH
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Gubernur Daerah Istimewa
Yogyakarta
(DIY)
Sri Sultan Hamengku Buwono X
mengungkapkan ketidaknyamanan terkait hasil inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Hanif Faisol Nurofiq.
Untuk mengklarifikasi situasi tersebut, Gubernur memanggil Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, pada Senin (19/11/2024).
“Saya merasa tidak nyaman mendengar hasil sidak itu,” ujar Sultan saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta.
Ia menjelaskan, setelah melakukan pemanggilan kepada PJ Wali Kota, ia mendapatkan informasi bahwa pada pagi hari saat sidak berlangsung, Depo Mandala Krida dalam keadaan kosong dan kemudian dipenuhi sampah dari masyarakat yang akan diangkut pada sore hari.
“Sudah saya panggil kok (Pj Wali Kota Yogyakarta), itu kan tumpukan yang belum diangkut dari Mandala. Katanya pada waktu datang pagi kosong, terus ditumpuki untuk diangkut sore,” kata Sultan.
Dalam kesempatan tersebut, Sultan meminta PJ Wali Kota untuk berkirim surat kepada
Menteri LHK
guna menjelaskan secara perinci kondisi
pengolahan sampah
di Kota Yogyakarta.
“Kalau bisa ya datang, ya kan untuk menjelaskan. Sebetulnya posisi pengurusan sampah posisinya seperti apa. Mungkin beliau tidak paham itu, taunya ada tumpukan saja,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri LHK Hanif Faisol melakukan kunjungan ke beberapa lokasi di DIY, termasuk Depo Sampah Mandala Krida Kota Yogyakarta, TPA Piyungan, dan lokasi pengolahan sampah di Minggir, Kabupaten Sleman.
Sidak tersebut memicu pemanggilan Sugeng Purwanto oleh Gubernur DIY.
Sugeng menjelaskan bahwa kunjungan mendadak tersebut tidak memberikan kesempatan bagi pihaknya untuk memberikan penjelasan yang komprehensif mengenai situasi pengolahan sampah.
“Kemarin itu kan on the spot ya, jadi kami pun tidak sempat untuk memberikan penjelasan secara detail terkait apa, mengapa, bagaimana data-data riil,” ungkap Sugeng saat ditemui di Kompleks Kepatihan.
“Jadi, entry point dawuh (perintah) beliau, sudahlah kita bersurat kepada Pak Menteri,” imbuhnya.
Sugeng menambahkan bahwa surat yang akan dikirimkan kepada Kementerian LHK berisi penjelasan mengenai langkah-langkah yang telah diambil oleh Pemkot Yogyakarta dalam pengolahan sampah.
“Seandainya perlu kami menjelaskan, misalnya diundang ke Jakarta, kami siap. Seandainya tidak pun kita sudah bersurat menyampaikan fakta data, peta jalan, dan sebagainya untuk dilampirkan di dalam surat itu,” tutup Sugeng.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/22/671735629516e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Biaya Debat Pilkada di Aceh: Lhokseumawe Rp 477 Juta, Aceh Utara Rp 299 Juta Regional 19 November 2024
Biaya Debat Pilkada di Aceh: Lhokseumawe Rp 477 Juta, Aceh Utara Rp 299 Juta
Tim Redaksi
ACEH UTARA, KOMPAS.com
– Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Aceh Utara mengeluarkan dana sebesar Rp 299 juta untuk menggelar debat calon bupati dan wakil bupati.
Sementara itu, KIP Kota Lhokseumawe menghabiskan dana yang lebih besar, yaitu Rp 477 juta, untuk sekali debat.
Kedua daerah ini akan menggelar dua kali debat selama masa kampanye
pemilihan kepala daerah
.
Ketua
KIP Aceh Utara
, Hidayatul Akbar, pada Selasa (19/11/2024), menjelaskan bahwa total biaya untuk debat publik mencapai Rp 299.535.500.
Pengadaan biaya dilakukan melalui sistem pemesanan katalog elektronik (e-katalog).
“Even Organizer (EO) yang ditunjuk mekanismenya e-katalog. Debat juga disiarkan lewat YouTube dan dua media lokal Aceh. Debat kedua akan digelar dalam waktu dekat ini,” ungkap Hidayatul.
Debat pertama telah dilaksanakan di Kantor Bupati Kabupaten Aceh Utara.
Di sisi lain, Ketua
KIP Lhokseumawe
, Abdul Hakim, menyampaikan bahwa biaya untuk debat publik pertama mencapai Rp 477 juta.
Untuk debat kedua, biaya tersebut masih akan ditinjau ulang berdasarkan penawaran terbaru dari penyelenggara debat.
“Jadi
biaya debat
publik pertama saja Rp 477 juta. Untuk debat kedua kita lihat nanti. Sedang dilihat dari penawaran terbaru dari EO,” kata Abdul Hakim.
Debat publik pertama di Lhokseumawe berlangsung di Aula IAIN Lhokseumawe, sedangkan lokasi untuk debat kedua masih dalam tahap perencanaan dan akan dilaksanakan pekan ini.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/11/19/673c418193285.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mobil Tim Sukses Calon Bupati Aceh Timur Diduga Dibakar OTK Regional 19 November 2024
Mobil Tim Sukses Calon Bupati Aceh Timur Diduga Dibakar OTK
Tim Redaksi
ACEH TIMUR, KOMPAS.com
– Sebuah mobil milik Muhammad Nazir, tim sukses salah satu calon bupati, diduga
dibakar
di Desa Seunebok Buloh, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten
Aceh
Timur, Selasa (19/11/2024) sekitar pukul 04.00 WIB.
Mobil jenis Daihatsu Sigra dengan nomor polisi BL 1612 DO itu merupakan milik warga Desa Kapai Baro, Kecamatan Darul Aman (Idi Cut), Kabupaten Aceh Timur.
Peristiwa terjadi sesaat setelah korban pulang ke rumah. Korban mendengar suara mencurigakan dari luar.
Ketika memeriksa, korban melihat bagian depan mobilnya terbakar.
Ia segera meminta bantuan warga untuk memindahkan mobil ke halaman agar api tidak merambat ke rumahnya yang berkontruksi kayu.
Kasat Reskrim Polres Aceh Timur, Iptu Adi Wahyu Nurhidayat, membenarkan kejadian tersebut.
Tim identifikasi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelidiki penyebab kebakaran.
“Guna memastikan penyebabnya, kami melakukan penyelidikan mendalam, sehingga belum bisa menyimpulkan penyebab kebakaran mobil ini,” kata Iptu Adi.
Polisi juga telah berkoordinasi dengan tim laboratorium forensik Polda Sumatera Utara untuk mendukung penyelidikan.
“Kami menggunakan metode
scientific crime investigation
agar penyebab pasti kejadian ini dapat diketahui,” jelasnya.
Iptu Adi memastikan kepolisian akan bertindak profesional dalam menjaga keamanan di Aceh Timur.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir dan bersama-sama menjaga situasi tetap kondusif.
“Penyelidikan terus dilakukan. Untuk masyarakat, mari kita jaga ketenangan dan keamanan di tengah masyarakat,” tutupnya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/11/19/673c51135e5c6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
2 Johanis Tanak Ingin Tiadakan OTT KPK, Komisi III DPR Tepuk Tangan Nasional
Johanis Tanak Ingin Tiadakan OTT KPK, Komisi III DPR Tepuk Tangan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),
Johanis Tanak
mengaku ingin meniadakan operasi tangkap tangan (
OTT
) seandainya terpilih sebagai ketua KPK di masa depan.
Hal itu ia sampaikan dalam sesi tanya jawab pada uji kelayakan dan kepatutan calon pimpinan KPK di Komisi III DPR RI, Selasa (19/11/2024).
“Seandainya saya bisa jadi, mohon izin, jadi ketua, saya akan tutup,
close
, karena itu (OTT) tidak sesuai dengan pengertian yang dimaksud dalam KUHAP,” kata dia di hadapan anggota Dewan.
Pernyataan itu langsung disambut dengan riuh tepuk tangan para anggota Komisi III seisi ruangan.
Ia mengungkapkan, dari segi pengertian, “operasi” dalam kamus bahasa Indonesia diibaratkan seperti operasi bedah di mana para dokter dan tenaga kesehatan harus sudah siap dan mempunyai perencanaan matang sebelum melakukan tindakan.
“Sementara pengertian ‘tertangkap tangan’ menurut KUHAP adalah suatu peristiwa yang terjadinya seketika itu juga pelakunya ditangkap dan menjadi tersangka,” ujar Tanak.
“Kalau pelakunya melakukan perbuatan dan ditangkap, tentu tidak ada perencanaan. Kalau ada satu perencanaan, operasi itu terencana, peristiwa yang terjadi suatu seketika itu tertangkap, ini suatu tumpang tindih yang tidak tepat,” ucap Wakil Ketua KPK ini.
Ia mengaku, sejak awal menganggap OTT merupakan tindakan yang tidak tepat berdasarkan argumentasi tersebut.
Namun, ia kalah suara dengan mayoritas pimpinan KPK lain yang setuju OTT sebagai langkah pemberantasan korupsi yang perlu dilakukan.
“Mayoritas mengatakan itu menjadi tradisi, apakah tradisi itu bisa diterapkan, tidak bisa juga saya menantang,” ujar dia.
Sebelumnya, Tanak ditanya Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al Habsyi mengenai isu penindakan korupsi via OTT versus pencegahan.
Aboe mempersoalkan makalah Tanak yang dianggap lebih menitikberatkan pada penindakan sebagai langkah pemberantasan korupsi.
“Apakah berarti Saudara cukup apatis dengan pola pencegahan yang selama ini dilakukan KPK? Saya terus terang aja pencegahan dan penindakan lebih suka pencegahan dulu, Pak,” kata Aboe.
“Jadi (dalam pencegahan), orang kalau sudah mau korupsi, eh, eh, eh, Abdullah hati-hati, ini sudah dekat, lho, Anda akan kena kalau kayak begini. Kalau ini (penindakan) enggak, Pak, dicari, dipancing-pancing, diarahkan, dibekuk aparat. Nah, kena, loe, OTT jadinya,” ungkapnya.
Aboe menganggap, pencegahan akan lebih efektif untuk memberantas korupsi.
Menurut dia, orang yang hendak melakukan korupsi akan takut terlebih dulu ketika diperingatkan bahwa tindakannya dapat dijerat KPK.
Ia kemudian memperbandingkan beberapa negara lain yang berbeda pendekatan dalam hal memberantas korupsi.
Ada negara-negara yang lebih menitikberatkan pada penindakan, seperti Hong Kong atau Korea Utara, tetapi ada pula negara-negara yang lebih mengutamakan upaya pencegahan korupsi.
Ia menyinggung negara-negara Skandinavia yang dianggapnya memilih pendekatan berbeda dengan Indonesia.
“Memang lebih gila kalau kaya Hongkong atau Korea Utara atau beberapa negara lain. Tapi ada lagi kayak Norwegia, Swedia, Denmark itu enggak ada tuh begitu-begitu kejadiannya. Di kita agak berat,” ujar dia.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/11/19/673c3e7207fea.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Warga Mengeluh, Tanggul Laut di Tambak Lorok Semarang Masih Rembes Regional 19 November 2024
Warga Mengeluh, Tanggul Laut di Tambak Lorok Semarang Masih Rembes
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com
– Warga di kawasan Tambak Rejo, Kota Semarang, Jawa Tengah, mengungkapkan keluhan terkait kondisi sheet pile atau dinding turap yang mengalami rembesan.
Rembesan air dari struktur yang dipasang untuk menahan
banjir rob
ini mulai bocor ke permukiman warga.
Ketua RW 16 Kampung Tambak Rejo, Slamet Riyadi, menyatakan bahwa meskipun kondisi di wilayah tersebut telah sedikit membaik, rembesan dari sheet pile masih menjadi masalah.
“Alhamdulillah di Tambak Rejo RW 16 saat ini sudah sedikit lega walaupun belum sepenuhnya bebas dari rob setelah terbangunnya tanggul laut beserta rumah pompa, akan tetapi masih terjadi rembesan,” ungkap Slamet saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/11/2024).
Saat ini, ketinggian banjir rob yang disebabkan oleh rembesan dari sheet pile mencapai 10 sentimeter.
Meskipun demikian, warga tidak terlalu terganggu.
“Tidak begitu mengganggu untuk aktivitas warga walaupun kami juga mengajukan peninggian jalan utama di wilayah RW 16,” tambahnya.
Slamet juga mengungkapkan kekhawatirannya karena dalam beberapa hari terakhir, banjir rob yang terjadi di Tambak Rejo semakin besar.
“Kebetulan beberapa hari ini rob besar, jadi ketinggian rembesan mencapai 10 sentimeter. Tapi setelah pompa dihidupkan, rembesan air rob cepat surut,” jelasnya.
Meskipun warga tidak lagi harus meninggikan rumah, kendaraan bermotor milik warga setempat masih berisiko rusak akibat sering terpapar air rob.
“Dulu secara ekonomi kami harus berpikir untuk berlomba meninggikan rumah. Sekarang dampak rob itu bisa ditandai kalau lihat motor karatan, itu pasti punya orang sini, orang pantura,” kata Slamet.
Proyek sheet pile sepanjang 3,6 kilometer tersebut juga pernah dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (17/6/2024).
Dalam kunjungannya,
Jokowi
menyebutkan bahwa proyek pengendalian banjir dan rob di kawasan Tambaklorok tahap 2 ini mampu menahan rob setidaknya hingga 30 tahun mendatang.
“Sepanjang 3,6 kilo untuk pengendalian rob yang ada di Tambaklorok dan juga penataan kampung nelayan. Saya kira dalam jangka 30 tahun minimal bisa menahan rob yang terjadi,” kata Jokowi.
Jika proyek ini berhasil mengatasi banjir, akan dijadikan sebagai percontohan untuk daerah lain di Indonesia yang menghadapi masalah serupa.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/11/16/6738506c6dcca.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
"Mamak Sudah Makan Belum?" Regional 19 November 2024
“Mamak Sudah Makan Belum?”
Editor
KOMPAS.com
– Devi, siswi Sekolah Dasar Negeri 166
Palembang
, Sumatera Selatan memilih membawa makan siangnya pulang ke rumah untuk dimakan bersama.
Peristiwa tersebut terjadi saat Devi mendapatkan
makan siang gratis
pada Sabtu (16/11/2024).
Dalam video yang beredar, Devi terlihat duduk di meja, sedangkan teman-temannya sudah mulai menikmati makanan yang berisi nasi dan lauk-pauk.
Seorang polisi wanita (polwan) yang mengenakan rompi bertanya mengapa Devi tidak memakan makanannya.
“Kenapa enggak dimakan, sayang?”
tanya Polwan tersebut.
“Untuk mama,”
jawab Devi dengan mata berkaca-kaca.
Meskipun dibujuk untuk menyantap makanan, Devi tetap ingin membawa makanan tersebut pulang.
“Nanti Devi lapar?”
tanya petugas.
“Enggak,”
jawab Devi singkat. Ia juga mengaku sang ayah sudah meninggal dunia.
“Papa sudah meninggal. Mama ngepel di rumah orang,”
kata Devi dengan suara lirih.
Polwan yang menanyai Devi tampak tidak bisa menahan air mata melihat kisah sedih yang dialami siswi tersebut.
Di akhir video, teman-teman Devi memberi semangat untuknya.
Polwan yang ada divideo tersebut adalah Yetty, yang menjabat sebagai Plt Kasubag Renmin Ditresnarkoba Polda Sumsel.
Saat membagikan makan siang gratis, Yetty mengaku heran melihat Devi tak menyentuh makan siang seperti temannya yang lain.
“Untuk mama katanya, pas saya datangi saya tanyakan. Katanya untuk mama di rumah, nangis dia. Itu murni spontan terjadi, saya juga awalnya tidak tahu kalau ada siswi yang tidak makan makanannya,” ujar Yetty saat dihubungi, Minggu (17/11/2024).
Mendengar fakta Devi adalah seorang yatim yang tinggal bersama ibu dan kakaknya, hati Yetty semakin pilu.
“Tak tega melihatnya. Dia tinggal sama ibu dan kakaknya, ibunya kerja ART tukang kerja dari jam 6 pagi sampe 2 siang. Ke sekolah dia jalan kaki diantar sama kakaknya. Mendengar itu saya ikut menangis haru, ” ujar dia.
Suryati (50) langsung tak kuasa menahan tangis saat tahu Devi, anak bungsunya yang rela tidak memakan makan siang gratis dari Polwan Polda Sumsel.
Suryati yang merupakan ibu tiga orang anak sekaligus nenek 1 cucu ini mengaku kaget ketika putri bungsunya itu membawa empat kotak makan siang gratis yang didapatkan.
Suryati mengatakan, Devi mendatanginya ke tempat kerjanya setelah pulang sekolah.
“Waktu dia pulang ke tempat saya kerja, katanya mamak, pulang ada nasi, sudah makan belum. Ada 4 kotak dia bawa dikasih ibu Polwan Polda. Saya jawab iya nanti mamak pulang lanjut kerja dulu, ” ujar Suryati saat dijumpai di rumahnya, di Jalan Balayudha Dalam, Kelurahan Ario Kemuning, Kecamatan Kemuning, Senin (18/11/2024).
Setelah pulang bekerja Suryati melihat kotak makan siang yang dibawa anaknya itu dan menyantap bersama.
“Disisakan dua lagi untuk kakaknya yang lagi bekerja,” ujarnya.
Di hari itu Suryati belum mengetahui kalau Devi rela tidak memakan makan siang seperti teman-temannya yang lain dan justru ingin diberikan kepadanya.
Ia baru mengetahui setelah dua hari kemudian, anaknya yang nomor dua menunjukkan video percakapan Devi dengan Polwan saat uji coba pembagian makan siang gratis.
“Awalnya tidak tahu kalau ada video Devi di IG, baru hari Rabu malam saya dikasih lihat sama anak saya yang nomor dua. Katanya adek masuk Instagram, ” ujarnya.
Suryati tak bisa menahan tangis ketika mendengar percakapan Devi di dalam video tersebut.
“Gimana tidak nangis dek, dia bilang nasinya tidak dimakan karena untuk saya, terus ditanya ayahnya kemana. Dijawab Devi sudah meninggal (ayahnya),” katanya sambil mengusap air mata.
Semenjak sang suami meninggal pada Juli 2023 lalu, Suryati banting tulang dengan bekerja sebagai ART diupah Rp 700.000 per bulan.
Uang tersebut digunakan untuk keseharian Devi dan kebutuhan lainnya.
Ia dan Devi tinggal bersama di dalam satu kontrakan yang disewa anak sulungnya yang sudah berkeluarga.
“Di kontrakan ini kami tinggal berenam karena ada menantu dan cucu. Dulu sewaktu almarhum suami masih ada, kami ngontrak di tempat lain. Setelah suami meninggal jadi gabung sama anak yang pertama, sudah hampir 8 bulan,” tutur dia.
Suryati selalu mengajarkan kepada anaknya untuk tidak iri melihat kondisi orang lain dan harus menjadi orang yang mandiri. Devi juga berkeinginan untuk membuat pedapuran di makam almarhum ayahnya.
“Dia pernah cerita kalau temannya bawa uang ke sekolah banyak. Saya selalu berpesan sama Devi, tidak apa-apa kita harus mandiri. Terus dia bilang juga kalau ada rezeki mau buat pedapuran untuk makam ayah,” ungkapnya.
Di sekolah Devi termasuk sebagai siswa yang sedikit pendiam, namun selalu terbuka dengan teman yang dekat dengannya.
“Anaknya agak i
ntrovert
ngobrol seadanya, Tapi semangat belajarnya ada,” ujar Wali kelas Devi siswi SDN 166 Palembang, Sherli, Senin (18/11/2024).
Namun hal tersebut tidak terjadi jika Devi bertemu dengan teman yang akrab dengannya.
“Tapi kalau ketemu
circle
atau temannya yang akrab dia selalu aktif sering ngobrol. Kalau lagi ikut pelajaran olahraga ketemu saya, dipanggilnya saya,” ujar dia.
Sehari-hari pulang pergi sekolah Devi berjalan kaki dari rumahnya yang berjarak kurang lebih 15 menit.
“Sering jalan kaki dia pergi sekolah, pulang juga begitu setahu saya. Sebab kakaknya sudah besar semua, ibunya kerja dari pagi. Dia tiga bersaudara Devi anak bungsu,” katanya.
Sherli juga mengaku sering berkomunikasi dengan ibu Devi, untuk memberikan kabar mengenai sekolah.
“Komunikasi dengan ibunya Devi cuma lewat
handphone
kalau bertemu belum pernah, ” katanya.
Kepala Sekolah SDN 166 Palembang Yumarsih mengatakan hal yang sama, keseharian Devi dikenal sebagai siswi yang pendiam.
“Anaknya kalau bicara seadanya, dan ya memang dari kalangan keluarga kurang mampu. Kalau untuk pelajaran di kelas bisa dibilang siswi yang mampu menyerap pelajaran sebab pernah masuk 10 besar,” katanya.
Program makan siang gratis yang sedang diujicoba ini sangat membantu siswa yang bersekolah di sekolah tersebut.
“Ya termasuk Devi. Sebenarnya disini banyak murid yang merupakan anak yatim dan orang susah. Program itu bisa membantu mengurangi pengeluaran orangtua murid semoga bisa berlanjut ,” kata Yumarsih.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief), Tribun Sumsel
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2024/11/19/673c58256c2b9.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2022/08/07/62efbcdd5a0f0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)