Category: Kompas.com

  • Menag Yakin Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda Tingkatkan Kesejahteraan Guru

    Menag Yakin Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda Tingkatkan Kesejahteraan Guru

    Menag Yakin Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda Tingkatkan Kesejahteraan Guru
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar meyakini program pendidikan yang digerakkan pemerintah, yakni Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda, bakal meningkatkan kesejahteraan guru.
    Hal itu disampaikan Nasaruddin setelah menjawab pertanyaan tentang gaji guru madrasah yang disebut sebelumnya hanya mencapai Rp 50.000-300.000 per bulan.
    “Itu faktanya memang yang seperti itu (guru madrasah bergaji Rp 50.000-300.000) masih ada, tapi kalau kita bandingkan tahun sebelumnya datar gini, sekarang mulai begini (naik), (karena) ada
    Sekolah Rakyat
    , ada
    Sekolah Garuda
    , ada peningkatan kesejahteraan,” kata Nasaruddin, saat ditemui di Kantor Kemenag, Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu (23/11/2025).
    Kendati demikian, ia mengaku tetap mendorong adanya revisi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
    Sebab, menurut dia, jika UU itu direvisi, maka tidak akan ada lagi perbedaan gaji antara guru maupun dosen di perguruan tinggi negeri dan agama.
    “Nanti itu kalau terwujud, tidak ada lagi perbedaan antara dosen di perguruan tinggi negeri dan dosen di perguruan tinggi agama, tidak akan ada perbedaan lagi guru di tingkat madrasah, dan guru di SD,” ungkap Imam Besar Masjid Istiqlal itu.
    Nasaruddin menyampaikan bahwa hal ini diupayakan Kemenag sebagai bagian untuk mewujudkan keadilan sosial.
    Ia juga mengaku sudah mendorong
    revisi UU Guru
    dan Dosen kepada DPR.
    “Iya sudah (didorong),” ujar Nasaruddin.
    Sebelumnya diberitakan,
    Nasaruddin Umar
    menyorot
    kesejahteraan guru
    madrasah yang berbeda dengan guru yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
    Bahkan, ia mengungkap adanya guru madrasah yang menerima bayaran sebesar Rp 50.000 hingga Rp 300.000 per bulannya.
    Berbeda dengan guru di bawah Kemendikdasmen yang bisa memperoleh gaji sebesar Rp 4,5 juta jika sudah berstatus pegawai negeri sipil (PNS).
    “Gurunya diangkat menjadi pegawai negeri, gajinya Rp 4,5 juta. Di sini (madrasah) ada yang Rp 50.000 per bulan, ada Rp 300.000,” ujar Nasaruddin dalam rapat kerja pemantauan dan peninjauan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Rabu (19/11/2025).
    Ia melanjutkan, saat ini terdapat 1.151.356 guru yang berada di bawah Kemenag, baik di madrasah maupun pendidikan agama Kristen Protestan, Katolik, Hindu, hingga Buddha.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kolong Tol Wiyoto Wiyono Tanjung Priok Diminta Tak Lagi Jadi TPS
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 November 2025

    Kolong Tol Wiyoto Wiyono Tanjung Priok Diminta Tak Lagi Jadi TPS Megapolitan 23 November 2025

    Kolong Tol Wiyoto Wiyono Tanjung Priok Diminta Tak Lagi Jadi TPS
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
     PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) meminta agar area kolong Tol Wiyoto Wiyono di RT 06, RW 05, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, tidak lagi dimanfaatkan sebagai Tempat Pembuangan Sampah (TPS).
    Permintaan ini disampaikan menyusul kondisi
    sampah
    yang terus menggunung dan kekhawatiran terhadap aktivitas pengangkutan menggunakan alat berat yang berpotensi mengganggu struktur di bawah tol.
    “CMNP berharap agar kolong tol tidak lagi digunakan sebagai TPS,” ucap Corporate Secretary CMNP Madeline kepada
    Kompas.com
    , Sabtu (22/11/2025).
    Ia menegaskan bahwa lahan kosong di bawah tol seharusnya tidak dimanfaatkan untuk kegiatan apa pun demi menjaga keamanan.
    Madeline menjelaskan, pada sekitar tahun 2016 atau 2017, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta Utara meminta izin untuk memakai lahan tersebut sebagai lokasi transit sampah.
    CMNP kemudian memberikan izin karena meyakini pengelolaan akan dijalankan dengan baik oleh DLH.
    Namun, seiring meningkatnya volume sampah dan penggunaan alat berat untuk pengangkutannya, CMNP menilai kondisi ini berisiko terhadap infrastruktur. Karena itu, perusahaan meminta agar lokasi pembuangan dialihkan.
    “Sebagai solusi, CMNP telah memfasilitasi keberadaan TPS di Waduk Cincin dan juga telah membangun akses jalan menuju TPS,” tutur Madeline.
    Kolong tol di kawasan tersebut saat ini berubah menjadi TPS liar dengan tumpukan sampah yang menggunung. Warga sekitar bahkan menyebut kawasan itu menyerupai lokasi pembuangan raksasa.
    “Iya ini anaknya Bantargebang atau Bantargebang mini,” tutur Ketua RT 06, RW 05, Ridwan (57), saat diwawancarai
    Kompas.com
    di lokasi, Kamis (6/11/2025).
    Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa kolong tol berada di tengah permukiman padat.
    Masjid berjarak sekitar 20 meter dari tumpukan sampah, sedangkan sekolah berada sekitar 50 meter di depannya.
    Sampah menumpuk sepanjang 200 meter dengan ketinggian sekitar empat meter hingga hampir mencapai beton
    Tol Wiyoto Wiyono
    di atasnya.
    Beragam jenis sampah terlihat di lokasi, mulai dari sisa makanan, plastik,
    sterofoam
    , papan, kasur, hingga besi.
    Tumpukan tersebut juga telah bercampur air, membuat tanah di bawahnya becek dan gembur.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ketika Pemulung Raup Miliaran Rupiah dari Botol Plastik
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 November 2025

    Ketika Pemulung Raup Miliaran Rupiah dari Botol Plastik Megapolitan 23 November 2025

    Ketika Pemulung Raup Miliaran Rupiah dari Botol Plastik
    Penulis

    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
    Deretan karung putih berisi ribuan botol plastik bekas memenuhi halaman luas tak jauh dari TPA Cipeucang, Serpong, Tangerang Selatan.
    Di tempat inilah Koperasi
    Pemulung
    Berdaya, yang juga dikenal sebagai Recycle Business Unit (RBU) Serpong, mengolah limbah botol plastik PET menjadi sumber nafkah bagi ribuan pemulung di Jabodetabek.
    Setiap hari, botol-botol plastik dari ratusan lapak, bank
    sampah
    , restoran, hingga perkantoran datang bergantian ke lokasi tersebut.
    Semua botol dibongkar, dipilah, dan dicacah hingga siap dijual kembali sebagai bahan baku industri. Volume pengelolaan yang awalnya hanya sekitar 5 ton per bulan kini melonjak hingga 150 ton per bulan.
    Sekretaris Koperasi Pemulung Berdaya, Julaeha (35), menjelaskan bahwa unit ini awalnya berdiri sebagai program CSR Danone pada 2010 sebelum berubah menjadi koperasi pada 2013.
    “Kalau anggota yang kerja langsung di sini (koperasi pemulung) ada 53 orang,” ujarnya.
    Menurutnya, sekitar 4.000 pemulung di Jabodetabek terhubung ke koperasi melalui jaringan para pelapak.
    Setiap hari masuk sekitar 6 ton botol plastik, dengan tingkat kelolosan pemrosesan mencapai 90 persen.
    Sisanya dikembalikan ke pelapak karena tidak memenuhi standar kualitas, mulai dari warna, bau, label, hingga kondisi fisik.
    “Sebenernya untuk omzet sih kalau pas lagi banyak barang ya, kita bisa Rp 1,2 miliaran, tapi kalau lagi sepi ya paling berapa gitu kan ga sampai segitu,” kata Julaeha.
    Namun, ia menegaskan bahwa angka tersebut adalah pendapatan kotor.
    “Jadi belum tentu juga untung. Usaha daur ulang itu kompleks,” ujarnya.
    Pendapatan itu masih harus dibagi untuk berbagai kebutuhan operasional, seperti gaji karyawan, listrik, logistik, hingga perawatan mesin.
    Dalam beberapa tahun terakhir, omzet koperasi turun hingga ratusan juta rupiah akibat naiknya biaya operasional, persaingan harga bahan baku, masalah mesin, serta penyusutan bahan baku 10–15 persen.
    Banyak pekerja, terutama ibu rumah tangga, mengaku bisa memperbaiki taraf ekonomi keluarga sejak bergabung.
    Ada yang berhasil menyekolahkan anak hingga jenjang sarjana, membangun kontrakan, bahkan membeli sawah di kampung.
    Sementara para pemulung umumnya menjual 5–10 kilogram botol PET per setoran dengan harga beli Rp 5.000 per kilogram, memberikan pemasukan rutin yang membantu kebutuhan harian.
    Koperasi Pemulung Berdaya kini tak hanya mengelola botol plastik PET. Tahun depan, mereka merencanakan perluasan ke pengelolaan karton, HDPE, dan sampah multilayer.
    Jaringan lapak dan pemasoknya pun telah meluas hingga Bekasi, Sukabumi, Gunung Sindur, dan Labuan Bajo.
    Dengan aktivitas yang terus berkembang, Julaeha berharap semakin banyak daerah memiliki fasilitas pengolahan mandiri agar beban sampah plastik tidak lagi bertumpuk di TPA.
    “Sampah itu kalau dipilah benar, nilainya naik. Kalau nyampur, nilainya kecil. Tapi kalau dipilah, bisa jauh lebih tinggi. Bisa jadi cuan banget,” ujarnya.
    (Reporter: Intan Afrida Rafni | Editor: Akhdi Martin Pratama)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hadiri Perayaan 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia

    Hadiri Perayaan 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia

    Hadiri Perayaan 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com –
    Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyampaikan selamat ulang tahun ke-50 kepada Republik Angola saat menghadiri Resepsi Makan Malam Merayakan 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola di Hotel Raffles, Jakarta, Jumat (21/11/2025).
    Acara yang digelar oleh Kedutaan Besar
    Angola
    itu turut dihadiri jajaran
    duta besar
    negara sahabat di Indonesia.
    Mewakili Presiden Prabowo Subianto sekaligus sebagai representasi pemerintah Indonesia, Mendagri mengaku terhormat dapat menghadiri momentum penting tersebut. Apalagi, perjuangan Republik Angola dalam meraih kemerdekaan juga sedikit banyak dipengaruhi oleh semangat Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung pada 1955.
    “Ini adalah ulang tahun emas bagi Angola. Kami sangat bangga,” ujar Mendagri dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (23/11/2025).
    Mendagri menambahkan bahwa momentum ulang tahun ke-50 merupakan peristiwa bersejarah. Mendagri juga menyinggung kesamaan pembangunan antara Republik Angola dan Indonesia.
    Kedua negara, jelasnya, memiliki karakteristik yang hampir mirip, yakni potensi besar di bidang sumber daya alam (SDA), seperti minyak bumi, emas, dan gas alam.
    Selain itu, kesamaan kedua negara juga tecermin dalam proses memperoleh kemerdekaan. Ia menekankan bahwa kemerdekaan tidak diraih secara cuma-cuma, tetapi melalui perjuangan panjang para pendahulu bangsa.
    “Kita punya hal yang sama. Semangat dari Konferensi Asia-Afrika 1955 sangat bagus bagi global south karena negara-negara di ini terinspirasi oleh semangat KAA,” jelasnya.
    Bagi Indonesia, lanjutnya, Republik Angola memiliki posisi istimewa karena secara konsisten memberikan dukungan dalam berbagai forum internasional. Selain itu, hubungan kedua negara juga semakin intens. Salah satunya melalui kerja sama untuk mengoptimalkan sektor perdagangan.
    “Saya percaya bahwa Angola memiliki tantangan yang hampir sama (dengan Indonesia). Indonesia juga sedang berjuang untuk mengembangkan human capital,” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • CMNP Pastikan Sampah Menggunung di Kolong Tol Tanjung Priok Tak Ganggu Struktur Beton
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 November 2025

    CMNP Pastikan Sampah Menggunung di Kolong Tol Tanjung Priok Tak Ganggu Struktur Beton Megapolitan 23 November 2025

    CMNP Pastikan Sampah Menggunung di Kolong Tol Tanjung Priok Tak Ganggu Struktur Beton
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
     PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) memastikan bahwa tumpukan sampah di kolong Tol Wiyoto Wiyono, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, tidak menimbulkan dampak langsung terhadap kekuatan struktur beton jalan tol.
    Pernyataan ini disampaikan di tengah sorotan publik mengenai kondisi kolong tol yang dipenuhi
    sampah
    hingga menyerupai “Bantargebang mini”.
    Klarifikasi tersebut juga menyoroti risiko lain yang perlu diwaspadai, terutama dari aktivitas alat berat yang beroperasi di area pembuangan.
    PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) memastikan sampah yang menumpuk di kolong tol itu tidak akan memengaruhi infrastruktur beton di atasnya.
    “Keberadaan sampah tidak berdampak terhadap struktur,” ucap Corporate Secretary CMNP Madeline kepada
    Kompas.com
    , Sabtu (22/11/2025).
    Namun, Madeline menjelaskan bahwa aktivitas pembuangan dan pengangkutan sampah yang menggunakan alat berat seperti beko justru berpotensi menimbulkan risiko terhadap infrastruktur. Untuk itu, CMNP telah menyiapkan sejumlah langkah pengamanan.
    “Untuk mengantisipasi, CMNP melakukan proteksi terhadap struktur di area tersebut serta memasang pagar sebagai upaya pengamanan,” jelas Madeline.
    Madeline menegaskan bahwa lokasi tersebut bukan TPS liar, melainkan sudah dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara.
    Ia menjelaskan bahwa pada awalnya sampah berada di luar area kolong tol.
    Namun, pada 2016 atau 2017, Dinas Lingkungan Hidup mengajukan izin untuk memanfaatkan lahan kolong tol sebagai lokasi transit sampah.
    Ke depannya, CMNP akan meminta Dinas Lingkungan Hidup agar tidak lagi menjadikan kolong tol sebagai TPS.
    Untuk diketahui, kolong
    Tol Wiyoto Wiyono
    di RT 06, RW 05, Sungai Bambu, kini dipenuhi tumpukan sampah yang sudah menggunung. Warga sekitar bahkan menjuluki lokasi tersebut sebagai Bantargebang mini.
    “Iya ini anaknya Bantargebang atau Bantargebang mini,” tutur Ketua RT 06, RW 05, Ridwan (57), saat diwawancarai
    Kompas.com
    , Kamis (6/11/2025).
    Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa kolong tol berada di tengah permukiman warga.
    Sekitar 20 meter dari lokasi terdapat masjid, sementara 50 meter di depan kolong tol terdapat sekolah.
    Tumpukan sampah memanjang sekitar 200 meter dengan ketinggian mencapai empat meter, hampir menyentuh beton jalan tol di atasnya.
    Berbagai jenis sampah terlihat memenuhi lokasi, mulai dari sisa makanan, plastik, sterofoam, papan, kasur, besi, dan sebagainya.
    Tumpukan yang telah bercampur air juga membuat kondisi tanah di bawahnya menjadi becek dan gembur.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mengenang 3 Kereta Bersejarah yang Mengubah Wajah KRL Jabodetabek
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 November 2025

    Mengenang 3 Kereta Bersejarah yang Mengubah Wajah KRL Jabodetabek Megapolitan 23 November 2025

    Mengenang 3 Kereta Bersejarah yang Mengubah Wajah KRL Jabodetabek
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    KRL Commuter Line selama bertahun-tahun menjadi tulang punggung mobilitas masyarakat Jabodetabek, dan di balik layanan tersebut terdapat tiga rangkaian kereta pionir yang menandai awal modernisasi, yakni Tokyu 8500, TM 7000, dan JR East 203.
    Kehadiran ketiganya memperkenalkan fasilitas yang lebih bersih, nyaman, serta ber-AC, sebuah lompatan besar dari layanan kereta ekonomi sebelumnya.
    Bagi banyak negara, termasuk Indonesia, transportasi umum menjadi pilar pembangunan berkelanjutan.
    Dengan meningkatnya jumlah penduduk di kota besar dan kepadatan lalu lintas yang makin kompleks, kebutuhan akan transportasi yang aman, efisien, dan ramah lingkungan menjadi krusial untuk memastikan mobilitas yang merata bagi seluruh kalangan.
    Commuter Line yang dioperasikan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memegang peran utama sebagai moda transportasi massal di Jabodetabek.
    Tarif yang terjangkau dan rute yang luas menjadikan
    KRL
    pilihan harian jutaan penumpang.
    Dilansir dari
    Antara
    , data KAI Commuter menunjukkan bahwa jumlah pengguna KRL Jabodetabek pada triwulan III 2025 mencapai 89.088.257 orang, meningkat sekitar 4,7 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.
    Stasiun Bogor menjadi yang tersibuk dengan 4.554.774 pengguna, disusul Stasiun Tanah Abang (4.073.502) dan Bekasi (2.923.291).
    Pertumbuhan KRL tak lepas dari kehadiran tiga rangkaian generasi pertama, yakni
    Tokyu 8500
    ,
    TM 7000
    , dan
    JR East 203
    .
    Ketiganya diimpor dari Jepang antara 2006–2011, ketika KCI masih bernama Kereta Commuter Jabodetabek (KCJ).
    Sebelum itu, ketiganya telah beroperasi di Jepang selama sekitar 25 tahun (batas usia operasional yang ditetapkan regulasi Jepang).
    PT KCI kemudian mengadopsinya sebagai upaya modernisasi, menggantikan rangkaian lama tanpa AC.
    Ketiganya menjadi simbol peningkatan kualitas layanan dengan menghadirkan kenyamanan pendingin udara.
    Namun usia yang telah mencapai setengah abad serta kelangkaan suku cadang membuat KCI menghentikan operasionalnya pada 2025.
    Sebagai bentuk penghormatan, Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) bersama KAI Commuter menggelar pameran “Arigato KRL!” di Stasiun Jakarta Kota pada 11 November 2025.
    Acara ini dihadiri
    railfans
    , masyarakat umum, perwakilan Kedutaan Besar Jepang Kamigaki Reiko, serta Direktur Utama PT KCI, Asdo Artiviyanto.
    Pameran menyajikan perjalanan sejarah ketiga rangkaian melalui poster edukatif, foto-foto kronologis, miniatur kereta dari berbagai era, hingga tampilan seragam petugas dan warna asli kursi penumpang.
    Unsur budaya Jepang turut dihadirkan lewat dekorasi Noren, lampion tradisional, dan ornamen bunga sakura.
    Antusiasme pengunjung terlihat dari lonjakan jumlah kedatangan.
    “Di hari
    weekday
    kemarin, kita rata-rata pengunjung di atas 1.500. Terus, untuk per hari ini, Sabtu tanggal 15, per jam 12 ini, kita sudah menyentuh angka lebih dari 2.000 pengunjung,” jelas Tianza, petugas pameran “Arigato KRL!”.
    Ia juga menyebut variasi pengunjung yang datang. Saat hari kerja, rombongan sekolah mendominasi, sementara akhir pekan dipadati keluarga yang membawa anak-anak.
    Kehadiran Tokyu 8500, TM 7000, dan JR East 203 menjadi titik awal transformasi layanan KRL yang lebih nyaman, bersih, dan modern.
    Walau kini memasuki masa purnatugas, warisan ketiganya tetap hidup melalui peningkatan standar layanan yang diterapkan KAI Commuter hingga hari ini, sebuah fondasi penting bagi sistem transportasi berkelanjutan di Jabodetabek.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • CMNP Bantah Kolong Tol di Tanjung Priok Dijadikan TPS Liar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 November 2025

    CMNP Bantah Kolong Tol di Tanjung Priok Dijadikan TPS Liar Megapolitan 23 November 2025

    CMNP Bantah Kolong Tol di Tanjung Priok Dijadikan TPS Liar
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
     PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) menegaskan bahwa area kolong Tol Wiyoto Wiyono di Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, bukan tempat pembuangan sampah liar seperti yang ramai dikeluhkan warga.
    Penjelasan ini muncul setelah lokasi tersebut disebut menyerupai “Bantargebang mini” karena tumpukan
    sampah
    yang menggunung.
    Perdebatan mengenai status pengelolaan wilayah itu turut memunculkan sorotan terhadap pemanfaatan lahan kosong di bawah jalan tol.
    Kondisi lingkungan sekitar yang dekat permukiman, masjid, dan sekolah menambah urgensi penyelesaian penumpukan sampah tersebut.
    PT CMNP membantah bahwa kolong
    Tol Wiyoto Wiyono
    di RT 06, RW 05, Sungai Bambu,
    Tanjung Priok
    , dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah (TPS) liar.
    “Bukan
    TPS liar
    , TPS tersebut dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup
    Jakarta Utara
    ,” ucap Corporate Secretary CMNP Madeline kepada
    Kompas.com
    , Sabtu (22/11/2025).
    Madeline menjelaskan bahwa TPS tersebut awalnya berada di luar area kolong tol.
    Kemudian, sekitar tahun 2016 atau 2017, Dinas Lingkungan Hidup mengajukan permohonan pemanfaatan lahan di bawah kolong tol sebagai area transit sampah.
    Ia menegaskan bahwa lahan kosong di bawah kolong tol sebenarnya tidak diperkenankan untuk dimanfaatkan warga untuk aktivitas apa pun demi menjaga keamanan.
    Oleh karena itu, ia berharap agar pemanfaatan kolong tol sebagai TPS tidak dilanjutkan.
    “CMNP berharap agar kolong tol tidak lagi digunakan sebagai TPS. Sebagai solusi, CMNP telah memfasilitasi keberadaan TPS di Waduk Cincin dan juga telah membangun akses jalan menuju TPS,” tegas Madeline.
    Untuk diketahui, kolong Tol Wiyoto Wiyono di lokasi tersebut berubah menjadi TPS liar yang sampahnya sudah menggunung. Warga bahkan menyebut area itu menyerupai Bantargebang dalam skala kecil.
    “Iya ini anaknya Bantargebang atau Bantargebang mini,” tutur Ketua RT 06, RW 05, Ridwan (57), saat diwawancarai
    Kompas.com
    , Kamis (6/11/2025).
    Pengamatan
    Kompas.com
    menunjukkan bahwa kolong tol berada di tengah permukiman. Sekitar 20 meter dari lokasi terdapat masjid, sementara 50 meter ke depan terdapat sekolah.
    Sampah menumpuk di sepanjang 200 meter dengan ketinggian sekitar empat meter, hampir menyentuh beton tol yang berada tepat di atasnya.
    Berbagai jenis sampah ditemukan di lokasi tersebut, mulai dari sisa makanan, plastik, sterofoam, papan, kasur, besi, dan lainnya.
    Tumpukan sampah ini juga telah bercampur air, menyebabkan tanah di bawahnya becek dan gembur.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 9
                    
                        Untuk Pertama Kalinya, Kemenag Bakal Gelar Natal Bersama 
                        Nasional

    9 Untuk Pertama Kalinya, Kemenag Bakal Gelar Natal Bersama Nasional

    Untuk Pertama Kalinya, Kemenag Bakal Gelar Natal Bersama
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan, untuk pertama kalinya, Kementerian Agama akan menggelar perayaan Natal bersama.
    Meski baru pertama kali, Nasaruddin menilai, tidak ada kata terlambat untuk memulai.
    “Selama ini kan Natal Kristen, Natal Katolik. Tapi, Natal Kementerian Agama-nya enggak. Nah, hari ini dan tahun ini kita akan membuat sejarah di Kementerian Agama,” kata Nasaruddin, dalam sambutannya di acara Jalan Sehat Lintas Agama di Kantor Kemenag, Jakarta, Minggu (23/11/2025).
    “Kementerian Agama juga membuat Natal bersama. Kementerian lain bikin Natal, masa Kementerian Agamanya enggak. Harusnya ini yang mulai,” lanjut dia.
    Namun, Nasaruddin belum menjelaskan detail kapan dan di mana perayaan Natal Kemenag itu akan digelar.
    Nasaruddin menyampaikan, Kemenag selama ini konsisten untuk menjunjung toleransi.
    Menurut dia, toleransi juga bukan berarti memaksakan diri untuk menjadi sama.
    “Tidak, apa ya namanya, toleransi itu kan bukan memaksakan diri untuk sama padahal berbeda. Bukan juga untuk memaksakan perbedaan pada itu sama. Ya kan? Jadi toleransi itu jelas kok definisinya,” ujar dia.
    Terkait toleransi, Menag juga mengeklaim bahwa negara-negara luar banyak meniru Indonesia.
    Ia pun berharap Indonesia terus menjunjung tinggi toleransi untuk mencegah beragam masalah timbul.
    “Karena itu Bapak-Ibu sekalian, ya mari kita wujudkan dalam praktik nyata ya, interfaith work. Barangkali saya boleh mengatakan di sini Bapak-Ibu sekalian, banyak sekali negara-negara yang meniru Indonesia. Istilah yang kita gunakan pun juga ditiru oleh teman-teman,” tutur Nasaruddin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemprov DKI Jakarta Siapkan Ribuan Lahan Makam Baru di Jakarta Timur
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 November 2025

    Pemprov DKI Jakarta Siapkan Ribuan Lahan Makam Baru di Jakarta Timur Megapolitan 23 November 2025

    Pemprov DKI Jakarta Siapkan Ribuan Lahan Makam Baru di Jakarta Timur
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pemprov DKI Jakarta mulai menata kembali lahan pemakaman di Jakarta Timur untuk menambah kapasitas pemakaman baru.
    Langkah ini dilakukan dengan membuka hampir dua ribu petak makam setelah penertiban permukiman warga yang berdiri di atas area TPU.
    Upaya tersebut menjadi bagian dari solusi atas krisis lahan pemakaman yang kini dialami Jakarta.
    Pemprov DKI Jakarta juga menyiapkan fasilitas relokasi bagi warga yang terdampak proses pengembalian fungsi lahan.
    Pemprov DKI Jakarta akan membuka ribuan makam baru di lahan Taman Pemakaman Umum (TPU) Jakarta Timur yang telah dijadikan rumah oleh warga setempat.
    “Setidaknya ada 1.950 petak makam baru yang akan dibuka usai penertiban ratusan rumah warga di lahan
    TPU Kebon Nanas
    dan
    TPU Kober Rawa Bunga
    , Jatinegara, selesai,” kata Kepala Bidang Pemakaman Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Siti Hasni saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu, dikutip dari Antara.
    Berdasarkan data, tercatat 280 kepala keluarga (KK) atau 517 jiwa kini tinggal di atas lahan TPU Kebon Nanas atau TPU Cipinang Besar Selatan dan TPU Kober Rawa Bunga.
    “Untuk TPU Kober lebih kurang bisa menampung 450 petak makam baru. Untuk TPU Kebon Nanas bisa menampung kurang 1.500 petak makam,” jelas Hasni.
    Selain itu, makam di TPU Kebon Nanas dan TPU Kober Rawa Bunga yang sudah tak digunakan atau jenazahnya sudah dipindah juga akan menjadi lahan makam baru.
    Dia berharap pembukaan petak makam baru ini dapat mengatasi masalah krisis lahan makam di DKI Jakarta, yang kini hanya tersedia sembilan TPU yang dapat melayani pemakaman baru.
    Sementara 69 TPU di wilayah DKI Jakarta sudah penuh atau tak dapat menampung jenazah baru dan hanya melayani pemakaman dengan sistem tumpang jenazah.
    “Masih ada makam-makam yang (jenazahnya sudah) dipindahkan itu bisa kita manfaatkan. Bisa kita buat untuk pelayanan pemakaman baru (di TPU Kebon Nanas dan TPU Kober),” ucap Hasni.
    Untuk tahap awal, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI sudah berkoordinasi dengan Pemkot Jakarta Timur untuk melakukan sosialisasi pengembalian fungsi lahan kedua TPU.
    Warga yang sudah puluhan tahun tinggal di atas lahan TPU Kebon Nanas dan TPU Kober Rawa Bunga diminta mengosongkan rumahnya, dan difasilitasi untuk pindah ke unit Rusunawa.
    Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur akan mendirikan posko layanan bagi warga yang tinggal di area Tempat Pemakaman Umum (TPU) dan memerlukan relokasi.
    “Keberadaan posko supaya memudahkan warga yang mengokupasi lahan TPU Kober di Kelurahan Rawa Bunga dan Kebon Nanas di Kelurahan Cipinang Besar Selatan dalam memperoleh informasi maupun bantuan,” kata Sekretaris Kota Jakarta Timur Eka Darmawan.
    Posko tersebut menerima pengaduan dan konsultasi untuk memfasilitasi warga yang memerlukan relokasi ke Rusunawa seiring dengan pengembalian fungsi TPU.
    Masing-masing posko berada di Kantor Kelurahan Rawa Bunga, Kelurahan Cipinang Besar Selatan (CBS), dan Kantor Kecamatan Jatinegara.
    Melalui posko ini, kata Eka, warga dapat melakukan konsultasi terkait relokasi ke rumah susun, pemindahan sekolah anak, pencarian lokasi usaha baru, pemindahan data administrasi kependudukan, dan lainnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemprov DKI Jakarta Siapkan Ribuan Lahan Makam Baru di Jakarta Timur
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 November 2025

    Pemprov DKI Jakarta Siapkan Ribuan Lahan Makam Baru di Jakarta Timur Megapolitan 23 November 2025

    Pemprov DKI Jakarta Siapkan Ribuan Lahan Makam Baru di Jakarta Timur
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pemprov DKI Jakarta mulai menata kembali lahan pemakaman di Jakarta Timur untuk menambah kapasitas pemakaman baru.
    Langkah ini dilakukan dengan membuka hampir dua ribu petak makam setelah penertiban permukiman warga yang berdiri di atas area TPU.
    Upaya tersebut menjadi bagian dari solusi atas krisis lahan pemakaman yang kini dialami Jakarta.
    Pemprov DKI Jakarta juga menyiapkan fasilitas relokasi bagi warga yang terdampak proses pengembalian fungsi lahan.
    Pemprov DKI Jakarta akan membuka ribuan makam baru di lahan Taman Pemakaman Umum (TPU) Jakarta Timur yang telah dijadikan rumah oleh warga setempat.
    “Setidaknya ada 1.950 petak makam baru yang akan dibuka usai penertiban ratusan rumah warga di lahan
    TPU Kebon Nanas
    dan
    TPU Kober Rawa Bunga
    , Jatinegara, selesai,” kata Kepala Bidang Pemakaman Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Siti Hasni saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu, dikutip dari Antara.
    Berdasarkan data, tercatat 280 kepala keluarga (KK) atau 517 jiwa kini tinggal di atas lahan TPU Kebon Nanas atau TPU Cipinang Besar Selatan dan TPU Kober Rawa Bunga.
    “Untuk TPU Kober lebih kurang bisa menampung 450 petak makam baru. Untuk TPU Kebon Nanas bisa menampung kurang 1.500 petak makam,” jelas Hasni.
    Selain itu, makam di TPU Kebon Nanas dan TPU Kober Rawa Bunga yang sudah tak digunakan atau jenazahnya sudah dipindah juga akan menjadi lahan makam baru.
    Dia berharap pembukaan petak makam baru ini dapat mengatasi masalah krisis lahan makam di DKI Jakarta, yang kini hanya tersedia sembilan TPU yang dapat melayani pemakaman baru.
    Sementara 69 TPU di wilayah DKI Jakarta sudah penuh atau tak dapat menampung jenazah baru dan hanya melayani pemakaman dengan sistem tumpang jenazah.
    “Masih ada makam-makam yang (jenazahnya sudah) dipindahkan itu bisa kita manfaatkan. Bisa kita buat untuk pelayanan pemakaman baru (di TPU Kebon Nanas dan TPU Kober),” ucap Hasni.
    Untuk tahap awal, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI sudah berkoordinasi dengan Pemkot Jakarta Timur untuk melakukan sosialisasi pengembalian fungsi lahan kedua TPU.
    Warga yang sudah puluhan tahun tinggal di atas lahan TPU Kebon Nanas dan TPU Kober Rawa Bunga diminta mengosongkan rumahnya, dan difasilitasi untuk pindah ke unit Rusunawa.
    Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur akan mendirikan posko layanan bagi warga yang tinggal di area Tempat Pemakaman Umum (TPU) dan memerlukan relokasi.
    “Keberadaan posko supaya memudahkan warga yang mengokupasi lahan TPU Kober di Kelurahan Rawa Bunga dan Kebon Nanas di Kelurahan Cipinang Besar Selatan dalam memperoleh informasi maupun bantuan,” kata Sekretaris Kota Jakarta Timur Eka Darmawan.
    Posko tersebut menerima pengaduan dan konsultasi untuk memfasilitasi warga yang memerlukan relokasi ke Rusunawa seiring dengan pengembalian fungsi TPU.
    Masing-masing posko berada di Kantor Kelurahan Rawa Bunga, Kelurahan Cipinang Besar Selatan (CBS), dan Kantor Kecamatan Jatinegara.
    Melalui posko ini, kata Eka, warga dapat melakukan konsultasi terkait relokasi ke rumah susun, pemindahan sekolah anak, pencarian lokasi usaha baru, pemindahan data administrasi kependudukan, dan lainnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.