Category: Kompas.com

  • Kenapa "Quick Count" Perlu?
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 November 2024

    Kenapa "Quick Count" Perlu? Nasional 29 November 2024

    Kenapa “Quick Count” Perlu?
    Pengajar pada Program Studi Hukum Tata Negara UIN Sunan Gunung Djati Bandung
    PERHELATAN
    politik, seperti Pemilu atau
    Pilkada
    , adalah momen penting tetapi sering kali diiringi dengan tingkat stres yang tinggi di masyarakat. Ketegangan politik di masyarakat mencapai puncaknya pada saat setelah pemilu selesai.
    Rasa ingin tahu masyarakat untuk mendapat informasi yang cepat menjadi salah satu faktor utama penyebab ketegangan. Oleh sebab itu, perlu ada instrumen untuk merespons rasa ingin tahu publik dengan cepat dan efisien.
    Di era informasi saat ini masyarakat memiliki ekspektasi untuk mendapatkan jawaban secepat mungkin dan cenderung ingin instan.
    Sementara itu, menunggu hasil resmi dari KPU sering kali memakan waktu berminggu-minggu, sehingga dapat menimbulkan kecemasan kolektif.
    Sehubungan dengan itu,
    hitung cepat
    atau
    quick count
    yang menawarkan proyeksi awal sangat berguna untuk menjembatani kebutuhan ini. Meskipun bersifat sementara,
    quick count
    mampu sedikit menenangkan banyak pihak, kecuali bagi kontestan yang persentase hasil hitung cepatnya tertinggal.
    Walaupun tidak memiliki kekuatan hukum seperti hasil resmi komisi pemilihan,
    quick count
    (QC) yang dilakukan oleh lembaga kredibel menjadi alat penting untuk memberikan jawaban awal bagi publik yang tidak sabar menunggu hasil akhir.
    Meski demikian, penting untuk memastikan bahwa
    quick count
    dilakukan dengan metode yang transparan dan tidak memihak. Kredibilitas lembaga survei yang melakukan
    quick count
    sangat menentukan kepercayaan publik terhadap hasilnya.
    Tanpa transparansi,
    quick count
    justru dapat menjadi sumber konflik baru.
    Quick count
    yang kredibel memberikan manfaat signifikan dalam mengurangi stres politik masyarakat.
    Saat pemilih melihat proyeksi hasil yang valid dan terpercaya, mereka merasa lebih tenang. Selain itu,
    quick count
    yang kredibel dapat “menyelamatkan” media dan pengamat politik untuk tidak terjebak dalam spekulasi yang tidak terarah.
    Untuk menjaga kepercayaan masyarakat, lembaga survei harus mempublikasikan metodologi mereka, termasuk bagaimana sampel TPS dipilih dan bagaimana data dihitung.
    Langkah-langkah ini penting untuk menunjukkan bahwa hasil
    quick count
    tidak dimanipulasi demi kepentingan politik tertentu.
    Quick count
    yang kredibel juga berperan dalam mencegah eskalasi ketegangan politik di antara para pendukung kandidat. Dengan memberikan gambaran awal yang netral, masyarakat cenderung lebih fokus pada proses resmi daripada berspekulasi tanpa dasar.
    Penting untuk memahamkan kepada masyarakat mengenai duduk perkara hasil
    quick count
    . Mereka perlu disadarkan bahwa
    quick count
    bukan hasil final, melainkan proyeksi dengan kemungkinan ada kesalahan tertentu.
    Pemahaman ini dapat membantu mengurangi efouria dan ekspektasi berlebihan.
    Hasil
    quick count
    sering dipersepsi oleh masyarakat sebagai hasil final pemilu, meskipun secara teknis hanyalah proyeksi awal berdasarkan metode statistik.
    Fenomena ini tidak jauh berbeda dengan bagaimana seseorang yang ditetapkan sebagai tersangka kasus hukum sering kali langsung dianggap bersalah oleh publik, meskipun proses hukum masih berlangsung.
    Kedua kasus ini menunjukkan betapa kuatnya persepsi terhadap “label awal” yang muncul, terutama ketika informasi tersebut berasal dari lembaga atau otoritas yang dianggap kredibel.
    Namun, keyakinan kebenaran pada hasil
    quick count
    terkadang sulit dibendung. Hasil
    quick count
    yang sering kali mirip dengan hasil resmi KPU membentuk kepercayaan besar di kalangan masyarakat bahwa
    quick count
    adalah prediksi yang “tidak mungkin salah.”
    Hasil
    quick count
    yang hampir selalu akurat membuat masyarakat sulit untuk membedakannya dari hasil resmi.
    Banyak masyarakat yang “tidak urusan” dengan
    margin of error
    . Mereka cenderung melihat angka yang muncul sebagai fakta final, bukan proyeksi berbasis sampel.
    Hal ini semakin diperkuat jika lembaga survei menggunakan bahasa yang meyakinkan, tanpa menyoroti keterbatasan metodologi mereka.
    Malapetaka sosial dan politik akan terjadi, jika hasil berbeda dengan hasil resmi. Masyarakat yang sudah memercayai
    quick count
    cenderung merasa kecewa dan akan mencurigai adanya kecurangan.
    Hal ini bisa memicu polarisasi sosial-politik, sebagaimana kesalahan dalam menetapkan tersangka bisa menciptakan ketidakadilan yang berujung pada konflik hukum.
    Jika para penyelenggara pemilu tidak kukuh dan taat asas, persepsi bahwa
    quick count
    adalah hasil pasti dapat menciptakan tekanan bagi mereka untuk segera mengonfirmasi hasil tersebut, bahkan jika proses resmi belum selesai.
    Tekanan ini dapat merusak kepercayaan terhadap proses demokrasi yang seharusnya menjunjung prinsip kehati-hatian.
    Media memiliki peran besar, sekaligus tanggung jawab, untuk menjelaskan kepada masyarakat perbedaan antara hasil
    quick count
    dan hasil resmi.
    Tanpa edukasi yang memadai dan “endorsment” dari media, publik akan terus memandang
    quick count
    sebagai hasil final, meskipun ada kemungkinan kecil terjadi perbedaan.
    Namun, malapetaka akibat dari
    quick count
    bisa terjadi dahsyat, jika para penyelenggaranya partisan terhadap kandidat tertentu.
    Data yang semestinya obyektif menjadi alat propaganda, menciptakan narasi kemenangan yang tak berdasar fakta.
    Publik, yang menggantungkan kepercayaannya pada hasil cepat ini, justru dimanipulasi untuk membenarkan ambisi politik kelompok tertentu.
    Quick count
    partisan dapat memicu ketegangan sosial. Ketika hasilnya tidak sesuai dengan perhitungan resmi, masyarakat akan kehilangan kepercayaan pada sistem pemilu, yang dapat berujung pada konflik.
    Penyelenggara
    quick count
    memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga netralitas. Tanpa netralitas, akan terjadi “pengkhianatan” pada ilmu statistik, sekaligus juga terhadap masa depan demokrasi yang sehat.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dukung Menteri Ara soal Sayembara Tangkap Harun Masiku, MAKI: KPK Sudah Mentok

    Dukung Menteri Ara soal Sayembara Tangkap Harun Masiku, MAKI: KPK Sudah Mentok

    Dukung Menteri Ara soal Sayembara Tangkap Harun Masiku, MAKI: KPK Sudah Mentok
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Koordinator Masyarakat Anti
    Korupsi
    Indonesia (
    MAKI
    ) Boyamin Saiman menyambut positif inisiatif
    sayembara
    untuk menangkap buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),
    Harun Masiku
    .
    Harun Masiku, yang merupakan mantan kader PDI-P, telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 2019.
    Boyamin mengungkapkan bahwa dirinya juga telah membuka sayembara untuk masyarakat yang dapat menemukan Harun Masiku, dengan imbalan berupa iPhone terbaru.
    “Saya menyambut gembira kalau ada yang melakukan sayembara penangkapan Harun Masiku, karena saya sendiri kan juga sudah membuat sayembara, tapi hadiah saya waktu itu kan iPhone terbaru, sampai sekarang masih berlaku sayembara itu,” ujarnya saat dihubungi
    Kompas.com
    pada Jumat (29/11/2024).
    “Kalau sekarang ada yang lain termasuk Ara (Menteri PKP) membuat sayembara hadiah Rp 8 miliar, ya saya tambah senang,” katanya.
    Ia menilai sayembara adalah salah satu opsi untuk menemukan Harun Masiku, mengingat kasus ini sudah berlangsung cukup lama tanpa perkembangan yang signifikan.
    Boyamin juga mencatat bahwa KPK tampak belum mendapatkan informasi terbaru mengenai keberadaan Harun Masiku.
    “Saya berharap ini merangsang orang lain juga untuk membuat sayembara lagi. Karena nampaknya KPK sudah mentok dan tidak bisa menangkap Harun Masiku,” ucapnya.
    Sebelumnya, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, juga mengadakan sayembara untuk menemukan Harun Masiku dengan tawaran hadiah sebesar Rp 8 miliar dari kocek pribadinya.
    Ara menjelaskan bahwa partisipasi publik sangat penting untuk menunjukkan bahwa tidak ada individu yang kebal hukum di Indonesia.
    “Kita berharap negara ini tidak ada kebal hukum. Masa ada orang yang sudah bertahun-tahun tersangka, kok bisa bebas berkeliaran?” tegas Ara saat ditemui di Stasiun Manggarai, Rabu (27/11/2024), seperti dikutip dari
    Kontan.co.id.
    Ara menambahkan bahwa kasus hilangnya Harun Masiku perlu diangkat kembali, mengingat sudah lama tidak ada perkembangan.
    “Indonesia tidak boleh kalah dengan koruptor, untuk itu sayembara ini demi menunjukkan tidak ada orang yang kebal hukum,” tuturnya.
    Ia juga mengajak wartawan untuk turut serta dalam mencari Harun Masiku, dengan imbalan yang cukup besar jika berhasil.
    “Indonesia tidak boleh kalah dengan koruptor, untuk itu sayembara ini demi menunjukkan tidak ada orang yang kebal hukum,” ungkapnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • "Turun Gunung" di Pilkada Jakarta, Anies Bantah Ingin Ambil Panggung Pramono-Rano
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 November 2024

    "Turun Gunung" di Pilkada Jakarta, Anies Bantah Ingin Ambil Panggung Pramono-Rano Megapolitan 29 November 2024

    “Turun Gunung” di Pilkada Jakarta, Anies Bantah Ingin Ambil Panggung Pramono-Rano
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mantan gubernur Jakarta
    Anies Baswedan
    menegaskan, keikutsertaannya dalam
    Pilkada Jakarta 2024
    bukanlah untuk merebut panggung dari pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno.
    “Sama sekali tidak (ingin ambil panggung
    Pramono-Rano
    ). Ini adalah tentang pemilihan figur gubernur dan wakil gubernur Jakarta,” ujar Anies dalam program Rosi di Kompas TV, dikutip Jumat (29/11/2024).
    Anies bersyukur dengan hasil sementara pada Pilkada Jakarta 2024 yang menunjukan pasangan Pramono-Rano memperoleh suara terbanyak.
    Dia merasa memiliki tujuan yang sama dengan para warga, yaitu membuat Jakarta lebih baik lagi di tangan Pramono-Rano.
    “Saya bersyukur sekali bahwa ternyata yang saya pilih, itu juga dipilih rakyat Jakarta,” kata dia.
    Selain itu, Kemenangan sementara yang diraih pasangan Pramono-Rano bukan dikarenakan dirinya
    Melainkan, karena sosok keduanya yang dinilai sesuai untuk Jakarta dibandingkan paslon lainnya.
    “Hasil
    polling
    -nya sudah ada di situ. Sudah jelas bahwa yang menang adalah Pramono dan Rano Karno, itulah pemenang Pilkada,” ucap Anies.
    Berdasarkan hitung cepat (
    quick count
    ) Litbang Kompas pasangan Pramono-Rano meraih 49,49 persen.
     
    Sementara itu, pasangan Ridwan Kamil-Suswono, mendapatkan 40,02 persen suara.
    Sedangkan, pasangan cagub-cawagub Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana mendapatkan 10,49 persen suara.
    Perolehan suara tersebut diperoleh dari penghitungan yang masuk dari total 400 TPS sampel di Jakarta.
    Hitung cepat Litbang Kompas dalam Pilkada Jakarta 2024 menggunakan metode sistematik
    random sampling
    dan memiliki
    margin of error
    kurang lebih 1 persen.
    Hitung cepat ini dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara).
    Hasil hitung cepat ini bukanlah hasil resmi. Hasil resmi akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setelah melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang dari Kamis hingga Senin (16/12/2024).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • "Turun Gunung" di Pilkada Jakarta, Anies Bantah Ingin Ambil Panggung Pramono-Rano
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 November 2024

    Anies Baswedan Penasaran Siapa yang Dimaksud dengan "Macan Tidur" Megapolitan 29 November 2024

    Anies Baswedan Penasaran Siapa yang Dimaksud dengan “Macan Tidur”
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mantan gubernur Jakarta
    Anies Baswedan
    mengaku penasaran dengan sosok “macan tidur” yang dimaksud politikus Partai Gerindra, Maruarar Sirait.
    “Siapa ya macan tidur itu yang dimaksud ya, kan tidak disebutkan ya macan tidur itu ya,” ujar Anies dalam program Rosi di Kompas TV, dikutip Jumat (29/11/2024).
    Anies berkelakar bahwa dirinya bukan seorang pawang yang bisa membangunkan macan ketika tertidur.
    “Memang (saya) pawang,” kata Anies tertawa.
    Ia mengaku tak ingin mengambil pusing perihal sosok macan tidur tersebut.
    Anies meminta teka-teki siapa sosok macan tidur yang dimaksud agar dijelaskan langsung oleh Maruarar.
    “Gini, soal macan tidur itu biar yang ngomong saja yang jelasin, siapa yang dimaksud dengan macan tidur,” pungkas dia.
    Sebelumnya diberitakan, Maruarar menilai dukungan Anies untuk Pramono-Rano di
    Pilkada Jakarta 2024
    seperti membangunkan macan yang tengah tertidur.
    Macan tidur yang dia maksud itu adalah Jokowi dan Prabowo.
    “Jadi saya berterima kasih kepada Mas Anies yang sudah mendukung Pramono dan Rano, karena membangunkan macan tidur dan ini akan membuat peta dukungan berubah dalam beberapa hari ini,” kata Maruarar Sirait di Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2024).
    Pria yang akrab disapa Ara ini menilai, selama ini Pramono dianggap mempunyai kedekatan personal dengan Jokowi dan Prabowo. Namun, dengan bergabungnya Anies konstelasi politiknya bisa berubah.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Saat KPU Minta Pramono-Rano Bersabar Tunggu Hasil Resmi Pilkada Jakarta 2024
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 November 2024

    Saat KPU Minta Pramono-Rano Bersabar Tunggu Hasil Resmi Pilkada Jakarta 2024 Megapolitan 29 November 2024

    Saat KPU Minta Pramono-Rano Bersabar Tunggu Hasil Resmi Pilkada Jakarta 2024
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3,
    Pramono Anung
    -Rano Karno telah mendeklarasikan kemenangannya di
    Pilkada Jakarta
    2024.
    Deklarasi kemenangan itu digelar
    Pramono-Rano
    di kediamannya, di Cipete Selatan, Jakarta Selatan, Kamis (28/11/2024). 
    Pramono mengklaim, telah memperoleh hasil
    real count
    Pilkada Jakarta 2024.
    Berdasarkan data yang mereka punya, pasangan Pramono-Rano meraih 50,7 persen suara.
    “Mendeklarasikan bahwa pasangan calon nomor 3 Mas Pram dan Bang Doel telah memenangkan kontestasi Pilgub DKI Jakarta dalam satu putaran dengan perolehan 50,07 persen,” ujar Pramono.
    Pramono-Rano memperoleh suara sebesar 2.183.577 pada Pilkada Jakarta 2024. Perolehan suara itu berasal dari seluruh TPS yang ada di Jakarta.
    “Hasil
    real
    Alhamdulillah, bersih hasil C1 KWK per saat ini, pagi ini, yang kami punya 28 November 2024 telah mencapai 100 persen TPS di seluruh daerah pemilihan Jakarta,” kata Pramono.
    Mengalahkan dua kandidat paslon, politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini merasa bersyukur atas suara yang didapatkan pada Pilkada Jakarta 2024.
    Menanggapi klaim kemenangan Pramono-Rano, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jakarta Wahyu Dinata meminta setiap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur untuk bersabar menunggu hasil perhitungan suara resmi.
    Wahyu menuturkan, hasil resmi pemenang Pilkada Jakarta akan diumumkan paling lama 16 Desember 2024 setelah perhitungan suara selesai.
    “Harap bersabar, kami masih menunggu perhitungan suara yang dimulai hari ini. Ada tahapan itu memang paling lambat diputuskan tanggal 16 Desember,” kata Wahyu saat konferensi pers di Kantor KPU Jakarta, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis.
    Wahyu menilai, pasangan cagub-cawagub yang telah mendeklarasikan kemenangan sebelum pengumuman resmi merupakan hak setiap paslon.
    “Menurut kami, itu hak pasangan calon untuk menyampaikan informasi-informasi yang mereka punya,” kata dia.
    Kendati demikian, Wahyu mengingatkan kembali kepada setiap paslon cagub-cawagub bahwa hasil resmi hanya yang dikeluarkan oleh KPU RI.
    Wahyu memahami bahwa setiap palson memiliki data internal. Namun, dia meminta setiap paslon cagub-cawagub untuk berpegang pada keputusan resmi dari KPU RI.
    “Kami tetap berpegang bahwa hasil resmi itu hanya dikeluarkan KPU. Jadi kalau nanti ada pasangan 1, 2, 3 yang mempunyai versi masing-masing, tentu versi resmi dari KPU,” ujar dia.
    KPU Jakarta bakal melakukan rapat pleno di tingkat kota, kecamatan, hingga provinsi untuk melakukan perhitungan suara tiga paslon. Perhitungan akan dilakukan berjenjang dari kecamatan.
    “Nanti akan kami update kembali (hasil real count),” ucap Wahyu.
    Ketua Divisi Data dan Informasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Fahmi Zikrillah menyampaikan, hasil rekapitulasi suara cagub-cawagub dari TPS wilayah Jakarta telah masuk 100 persen ke data Sirekap.
    “Alhamdulillah seluruh TPS se-DKI Jakarta sudah selesai mengunggah foto (formulir) C1 atau hasil rekapitulasi 100 persen,” ujar Fahmi.
    Masyarakat bisa memantau sendiri hasil perhitungan suara tiga paslon cagub-cawagub Jakarta melalui laman pilkada2024.kpu.go.id.
    Fahmi berharap dengan keterbukaan laman perhitungan suara itu, KPU dapat menjaga keterbukaan dan menghindari kecurangan.
    “Kerja kami dapat dipantau secara umum sehingga tidak ada manipulasi pada proses rekapitulasi suara,” tandas Fahmi.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dinilai Bangunkan "Macan Tidur" karena Dukung Pramono-Rano, Anies: Emang Saya Pawang?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 November 2024

    Dinilai Bangunkan "Macan Tidur" karena Dukung Pramono-Rano, Anies: Emang Saya Pawang? Megapolitan 29 November 2024

    Dinilai Bangunkan “Macan Tidur” karena Dukung Pramono-Rano, Anies: Emang Saya Pawang?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Anies Baswedan
    merespons pernyataan soal dirinya yang dianggap membangunkan “macan tidur” setelah menyatakan dukungan ke pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno pada
    Pilkada Jakarta 2024
    .
    “Memang (saya) pawang?,” kata Anies sambil tertawa dalam program Rosi yang tayang di Kompas TV, dikutip Jumat (29/11/2024).
     
    Namun, Anies enggan mengomentari siapa yang dimaksud dengan istilah “macan tertidur” itu.
    “Siapa ya macan tidur itu? Kan tidak disebutkan. Jadi biar yang ngomong saja yang jelasin siapa yang dimaksud,” ujar Anies.
    Namun, diluar dari julukan itu, Anies menegaskan alasannya terlibat dalam Pilkada Jakarta 2024 adalah untuk memperjuangkan keadilan bagi masyarakat kecil.
    Salah satu contohnya, yakni permasalahan yang dihadapi warga Kampung Bayam dan Bukit Duri.
    “Bagi mereka, Pilkada ini menentukan masa depan mereka. Bayangkan rumah sudah jadi, tinggal ditempati, tapi pemprov-nya enggak mau kasih kunci atau warga Bukit Duri yang tinggal di Cakung, mereka bertanya, ‘Masa depan rusun kami ini gimana?’” kata Anies.
    Bagi Anies, Pilkada bukan sekadar soal persaingan politik atau perebutan kekuasaan. Melainkan menjalankan misi keadilan bagi warga Jakarta.
    Oleh sebab itu, dia ingin menitipkan amanat rakyat yang selama ini diterima kepada salah satu peserta Pilkada Jakarta 2024.
    “Kalau memancing reaksi secara politik, ya biar saja tapi bukan itu tujuan saya,” pungkasnya.
    Sebelumnya, politikus Partai Gerindra Maruarar Sirait menilai, pernyataan dukungan dari eks gubernur Jakarta Anies Baswedan untuk paslon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno pada Pilkada Jakarta 2024 seperti membangunkan macan yang tengah tertidur.
    Macan yang tengah tertidur yang dia maksud itu adalah Presiden RI ke7 Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
    “Jadi saya berterima kasih kepada Mas Anies yang sudah mendukung Pramono dan Rano, karena membangunkan macan tidur dan ini akan membuat peta dukungan berubah dalam beberapa hari ini,”kata Maruarar Sirait di Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2024).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bersatunya "Anak Abah" dan "Ahokers" Nyata atau Isu Semata?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 November 2024

    Bersatunya "Anak Abah" dan "Ahokers" Nyata atau Isu Semata? Megapolitan 29 November 2024

    Bersatunya “Anak Abah” dan “Ahokers” Nyata atau Isu Semata?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mantan gubernur Jakarta
    Anies Baswedan
    tak menampik pendukungnya, Anak Abah, bersatu dengan Ahokers, kelompok pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada
    Pilkada Jakarta 2024
    .
    Anak Abah dan Ahokers dalam barisan yang sama untuk memenangkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno.
    “Banyak teman-teman seperjuangan kemarin, apakah itu relawan, apakah itu simpatisan yang kemudian juga di sebut dengan nama Anak Abah yang kemudian ikut bersama-sama dalam rombongan ini,” ujar Anies dalam program Rosi di Kompas TV, dikutip Jumat (29/11/2024).
    Namun demikian, keputusannya mendukung Pramono-Rano bukan semata-mata untuk mempersatukan Anak Abah dan Ahokers.
    Keputusannya mendukung Pramono-Rano murni karena berangkat dari keresahannya terhadap masa depan Jakarta.
    “Keterpanggilan saya untuk terlibat itu bukan semata-mata soal, ‘oh ini persatukan kelompok-kelompok A, kelompok B, kelompok C’, bukan. Tapi ini soal bagaimana masa depan rakyat Jakarta, khususnya yang hari ini masih lemah,” tegas Anies.
    Menurut Anies, Anak Abah dan Ahokers bersatu karena mereka menyadari permasalahan yang dihadapi masyarakat Jakarta, seperti persoalan kemanusiaan, keadilan, hingga kesetaraan.
    Berangkat dari hal itu, Anak Abah dan Ahokers bersatu dengan meninggalkan latar belakang mereka.
    “Saya rasa latar belakang apapun akan ketemu bersamaan, agama apapun, pilihan politik apapun ketika sampai pada persoalan-persoalan seperti itu,” kata Anies.
    Menurutnya, negara selama ini sengaja menelantarkan rakyat Jakarta agar tidak bisa mendapatkan hak-haknya.
    Karena hal inilah, Anies tak tinggal diam dan memilih mendukung Pramono-Rano dengan bekal membawa aspirasi masyarakat Jakarta.
    Terlebih, Anies berkeyakinan bahwa Pramono mempunyai komitmen serius untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi masyarakat Jakarta.
    “Saya melihat Mas Pram memiliki komitmen yang serius soal ini, bukan cuma disampaikan di dalam rapat-rapat akbar, tetapi di dalam pembicaraan timnya kami, ada orang-orang di dalam sana yang menceritakan itu, ‘ah ini sih benar, ini serius’” pungkas Anies.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jawaban Anies soal Mengapa "Cawe-cawe" di Pilkada Jakarta 2024
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 November 2024

    Jawaban Anies soal Mengapa "Cawe-cawe" di Pilkada Jakarta 2024 Megapolitan 29 November 2024

    Jawaban Anies soal Mengapa “Cawe-cawe” di Pilkada Jakarta 2024
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mantan gubernur Jakarta
    Anies Baswedan
    mengaku, ada faktor permintaan warga yang membuatnya memutuskan untuk cawe-cawe atau turut serta langsung pada
    Pilkada Jakarta 2024
    .
    “Jadi ada permintaan warga, khususnya rakyat miskin-kota, rakyat kampung-kota,” ujar Anies dalam program Rosi di Kompas TV, dikutip Jumat (29/11/2024).
    Anies mengungkapkan, mereka bercerita sudah dua tahun terakhir terlantar dan tidak diproritaskan oleh Pemerintah Provinsi Jakarta.
    Padahal, warga itu sebelumnya menjadi prioritas utamanya ketika masih memimpin Jakarta.
    “(Warga) menceritakan, ‘selama dua tahun ini kami terlantar, selama dua tahun ini kami tidak menjadi prioritas’. Hal-hal yang menjadi kami kerjakan di DKI itu berhenti. ‘Kampung kami tidak lagi ada perhatian’” ungkap Anies.
    Bahkan, terdapat beberapa kebijakan di era kepemimpinannya tiba-tiba berhenti begitu saja.
    Faktor inilah yang membuat Anies memilih terlibat langsung pada Pilkada Jakarta dengan mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno.
    “Jadi itulah yang membuat kenapa saya memantau, memperhatikan, karena saya ingin memastikan mana calon yang paling sesuai dengan kebutuhan warga Jakarta, yang dititipkan aspirasinya, mana yang sesuai dengan paradigma pembangunan kota yang dulu pernah kita kerjakan di sini,” tegas Anies.
    Anies mengaku mencintai kota Jakarta, sehingga memilih untuk terlibat langsung pada Pilkada Jakarta ini.
    “Saya mencintai kota ini,” pungkas dia.
    Dalam Pilkada 2024 Jakarta, Anies memberikan dukungan terhadap pasangan Pramono-Rano.
    Ia bahkan sempat menghadiri Apel Siaga Kawal TPS yang digelar pendukung Pramono-Rano di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis sore, (21/11/2024).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua Gunung Terlihat Jelas, Bagaimana Kualitas Udara di Jakarta Pagi Ini?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 November 2024

    Dua Gunung Terlihat Jelas, Bagaimana Kualitas Udara di Jakarta Pagi Ini? Megapolitan 29 November 2024

    Dua Gunung Terlihat Jelas, Bagaimana Kualitas Udara di Jakarta Pagi Ini?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemandangan Gunung Salak dan Gunung Gede Pangrango di Jawa Barat bisa terlihat dari wilayah Jakarta pada Jumat (29/11/2024) pagi.
    Momen ini sempat diabadikan Bian (35), dari sebuah apartemen di wilayah Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
    “Kaget banget pas lihat jendela ternyata gunung kelihatan jelas. Bagus banget,” ujar Bian kepada Kompas.com.
    Bagi Bian, bisa melihat pemandangan Gunung Salak dan Gunung Gede Pangrango dari Jakarta merupakan peristiwa yang langka.
    “Ini jarang-jarang nih kayak begini. Biasanya ketutup sama polusi udara. Bahkan bisa dihitung dengan jari,” kata Bian.
    Namun, berdasarkan data dari situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 07.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta dalam kategori sedang atau berada di angka 64.
    Angka ini menunjukkan bahwa udara di Jakarta pagi ini tidak sehat untuk kelompok sensitif, meskipun masih dalam batas wajar untuk mayoritas masyarakat.
    Konsentrasi polutan tertinggi yang terdeteksi adalah PM 2.5 dengan nilai 16 mikrogram per meter kubik atau 3,2 kali lipat dari nilai panduan kualitas udara tahunan yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO).
    Sementara itu, kota paling berpolusi di Indonesia pagi ini adalah Tangerang, Banten, dengan indeks kualitas udara mencapai 162, masuk kategori tidak sehat.
    Sebaliknya, kota dengan kualitas udara terbaik di Indonesia adalah Mamuju, Sulawesi Barat, dengan AQI 21 yang masuk kategori baik.
    Secara global, Indonesia berada di peringkat 14 negara dengan kualitas udara terburuk.
    Bagi masyarakat Jakarta, terutama kelompok sensitif beberapa langkah disarankan untuk mengurangi dampak buruk polusi udara, yakni sebagai berikut:
    1. Mengurangi aktivitas di luar ruangan, terutama saat kualitas udara memburuk.
    2. Menutup jendela untuk mencegah masuknya udara kotor ke dalam rumah.
    3. Menggunakan masker saat berada di luar ruangan.
    4. Mempertimbangkan penggunaan alat pembersih udara di dalam ruangan untuk menjaga kualitas udara.
    Langkah-langkah ini penting untuk melindungi kesehatan, khususnya bagi individu yang rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ketua KPPS di Jaktim Diberhentikan Usai Ketahuan Coblos Surat Suara

    Ketua KPPS di Jaktim Diberhentikan Usai Ketahuan Coblos Surat Suara

    Ketua KPPS di Jaktim Diberhentikan Usai Ketahuan Coblos Surat Suara
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Timur memberhentikan ketua KPPS dan petugas ketertiban TPS 028, Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur usai ketahuan mencoblos surat suara
    Pilkada Jakarta 2024
    .
    ”Jadi, kami sudah memberhentikan per hari ini. Ketua KPPS dan juga petugas ketertiban, karena sudah melakukan pelanggaran kode etik yang menurut kami berat,” ujar Komisioner KPU Jakarta Timur Rio Verieza saat dikonfirmasi, Kamis (28/11/2024).
    Terdapat 19 surat suara sudah tercoblos. Satu surat suara sudah masuk ke kotak suara, sedangkan 18 surat suara belum dimasukkan.
    Ketua KPPS itu mengaku spontan mencoblos surat suara Pilkada Jakarta 2024 demi meningkatkan partisipasi pemilih.
    ”Kami periksa semalam, ini tidak ada unsur politis. Jadi, kalau misalkan Ketua KPPS itu dia beralasan bahwa kita hanya spontan saja. Menyuruh petugas ketertiban supaya absensi, artinya partisipasi (pemilih) meningkat gitu.” ungkap Rio.
    Rio menegaskan, yang dilakukan ketua KPPS dan petugas ketertiban TPS tersebut bisa dijerat pidana. Namun, peristiwa pencoblosan surat suara oleh ketua KPPS dan petugas TPS tidak masuk dalam kriteria PSU (Pemungutan Suara Ulang).
    Untuk kasusnya diserahkan kepada Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Kepolisian, dan Kejaksaaan.
    Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Timur membenarkan ada pelanggaran saat pelaksanaan pemungutan suara di TPS 028, Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur.
    Berbagai video di media sosial menampilkan sejumlah orang menunjukkan surat suara dari KPU Jakarta Timur yang sudah tercoblos.
    Di surat suara tersebut sudah tercoblos salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
    Komisioner KPU Jakarta Timur Rio Verieza memastikan dua petugas yang melakukan pelanggaran sudah disanksi.
    ”Jadi, terkait kejadian itu memang benar. Kemarin itu, yang malam itu, sudah kita periksa. Satu ketua KPPS plus petugas ketertiban di TPS 028, Kelurahan Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur. Setelah kami periksa, memang yang bersangkutan mengakui,” kata Rio.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.