Category: Kompas.com

  • Aksi Free West Papua Ricuh, Polisi dan Massa Bentrok di Jalan Kusumanegara Yogyakarta
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        1 Desember 2024

    Aksi Free West Papua Ricuh, Polisi dan Massa Bentrok di Jalan Kusumanegara Yogyakarta Yogyakarta 1 Desember 2024

    Aksi Free West Papua Ricuh, Polisi dan Massa Bentrok di Jalan Kusumanegara Yogyakarta
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Massa aksi Free West
    Papua

    bentrok
    dengan polisi di Jalan Kusumanegara,
    Yogyakarta
    , Minggu (1/12/2024).
    Awalnya, demo berlangsung damai di simpang tiga Jalan Kusumanegara, dekat Taman Makam Pahlawan Kusumanegara.
    Pantauan Kompas.com, aksi ini dimulai sejak sore hari. Massa menyuarakan tuntutan mereka dalam suasana tertib.
    Saat adzan Maghrib berkumandang, massa membubarkan diri dan berjalan ke arah timur Jalan Kusumanegara. Namun, tiba-tiba terjadi bentrokan antara massa aksi dan polisi.
    Saat ini, kendaraan taktis seperti Water Canon, Rantis Brimob, dan truk Dalmas masih terparkir di Jalan Kusumanegara.
    Warga sekitar tampak berjaga di gang-gang dan memberi peringatan kepada pengendara agar menghindari area tersebut dan mencari rute alternatif.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Demi Tangkap Buronan Pencuri, Aipda Deni Rela Tunda Rayakan Ulang Tahun Bersama Keluarga
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 Desember 2024

    Demi Tangkap Buronan Pencuri, Aipda Deni Rela Tunda Rayakan Ulang Tahun Bersama Keluarga Regional 1 Desember 2024

    Demi Tangkap Buronan Pencuri, Aipda Deni Rela Tunda Rayakan Ulang Tahun Bersama Keluarga
    Editor
    KOMPAS.com
    – Video detik-detik seorang polisi menangkap seorang buronan pencuri viral di media sosial.
    Dia adalah Aipda Deni Oktarian, anggota kepolisian dari Polresta Bandar
    Lampung
    .
    Aksi penangkapan buronan pencuri ini viral lantaran saat kejadian Aipda Deni diketahui sedang bersama keluarganya berenana merayakan ulang tahunnya.
    Video kejadian itu diunggah oleh akun Instagram @rismafeni_ pada Sabtu (30/11/2024) siang dan berdurasi sekitar 57 detik.
    Dalam video tersebut, terlihat Deni yang mengenakan kaus hijau berdiri di samping angkutan kota (angkot) sambil menggenggam pistol.
    Aipda Deni menyuruh sopir angkot berwarna merah tua itu untuk turun, sambil mencengkram tangan sopir dengan tangan kirinya.
    Beberapa detik setelahnya, seorang pria yang tampaknya menggunakan jasa layanan daring berhenti di samping angkot dan membantu Deni menangkap sopir tersebut.
    Setelah kejadian, Deni membenarkan dalam video tersebut adlaah dirinya.
    Lokasi kejadian tepatnya di depan Terminal Sukaraja, Kecamatan Teluk Betung Selatan.
    “Saya itu sebenarnya lagi di jalan, mau makan-makan sama istri dan anak-anak ngerayain ultah,” ungkap Deni saat dihubungi pada Sabtu sore.
    Ketika melintas di depan terminal, Deni melihat sopir angkot yang wajahnya terlihat familiar.
    “Saya baru inget, itu DPO (buronan) pencurian kendaraan bermotor yang sedang kami cari,” jelasnya.
    Setelah memastikan identitas sopir tersebut, Deni turun dari mobil dan mengeluarkan pistol untuk berjaga-jaga jika buronan tersebut melawan.
    Penangkapan pun berhasil dilakukan, dan Deni segera menghubungi anggota Polsek Teluk Betung Selatan untuk meminta bantuan.
    Deni mengungkapkan bahwa keluarganya sempat kaget karena rencana makan-makan mereka terpaksa ditunda.
    “Ya sempat kaget mereka, kan rencananya mau makan-makan, tapi malah nangkap pencuri. Alhamdulillah, mereka mengerti kerjaan bapaknya ya begitu,” tuturnya sambil tertawa.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Longsor Medan-Sibolangit: Jalur Ditutup, 10 Korban Tewas Teridentifikasi
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        1 Desember 2024

    Longsor Medan-Sibolangit: Jalur Ditutup, 10 Korban Tewas Teridentifikasi Medan 1 Desember 2024

    Longsor Medan-Sibolangit: Jalur Ditutup, 10 Korban Tewas Teridentifikasi
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Jalur
    Medan-Sibolangit
    di Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, masih ditutup hingga hari ini, Minggu (1/12/2024).
    Penutupan jalur
    tersebut telah berlangsung sejak terjadi
    longsor
    pada Selasa (26/11/2024).
    Kepala Satlantas Polrestabes Medan, Kompol Andika Temanta Purba, mengonfirmasi bahwa jalur Medan-Berastagi masih dalam kondisi ditutup.
    “Sampai saat ini jalur Medan-Berastagi masih ditutup,” ujarnya melalui telepon kepada Kompas.com.
    Andika menambahkan, petugas dari berbagai instansi, termasuk Basarnas, BPBD, dan pemerintah setempat, masih bekerja untuk membersihkan material longsor menggunakan alat berat.
    “Selain itu, ada satu unit mobil pribadi yang dievakuasi. Lalu, berdasarkan keterangan ahli, memang jalur itu masih cukup berbahaya untuk ditempuh, mengingat kondisi cuaca yang sering hujan,” ungkapnya.
    Di sisi lain, Kepala Polrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan, menginformasikan bahwa sejauh ini total 10 orang telah ditemukan tewas akibat longsor tersebut.
    “Sudah ada 10 orang yang dievakuasi dari lokasi dan diserahkan kepada keluarga masing-masing. Untuk total yang terluka, saat ini tercatat 23 orang,” jelas Gidion dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com.
    Gidion menambahkan, saat ini tidak ada laporan mengenai orang hilang, sehingga pencarian korban telah dinyatakan berakhir.
    “Sampai saat ini sudah tidak ada laporan orang hilang sehingga pencarian korban sudah berakhir,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Istri yang Dibakar Suaminya Usai Nyoblos di Kupang Akhirnya Meninggal
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 Desember 2024

    Istri yang Dibakar Suaminya Usai Nyoblos di Kupang Akhirnya Meninggal Regional 1 Desember 2024

    Istri yang Dibakar Suaminya Usai Nyoblos di Kupang Akhirnya Meninggal
    Tim Redaksi
    KUPANG, KOMPAS.com
    – Mbatti Mbana (44), seorang ibu rumah tangga di BTN Kolhua, Kecamatan Maulafa, Kota
    Kupang
    , Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit WZ Johannes Kupang.
    Ia mengalami luka serius akibat dibakar suaminya,
    Gabriel Sengkoen
    (34), setelah mencoblos di tempat pemungutan suara (TPS), Jumat (27/11/2024). 
    “Meninggalnya tadi sekitar pukul 14.00 Wita,” ungkap Kepala Kepolisian Resor Kupang Kota, Komisaris Besar Polisi Aldinan Manurung kepada Kompas.com, Minggu (1/12/2024).
    Setelah dinyatakan meninggal, jenazah Mbatti dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Ben Mboi Kupang untuk otopsi. Proses ini dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian lebih lanjut.
    “Rencananya hari ini langsung diotopsi supaya memperjelas sebab kematiannya,” ujar Aldinan.
    Ia menambahkan, kepolisian sedang mempersiapkan administrasi perkaranya agar proses otopsi dapat berlangsung baik.
    Sebelumnya, Mbatti Mbana mengalami
    luka bakar
    parah setelah insiden tragis tersebut. Ia harus dirawat di Rumah Sakit Umum WZ Johannes Kupang karena luka bakar yang mencapai 90 persen di tubuhnya.
    “Kejadiannya kemarin setelah coblos di TPS. Kondisi luka bakar korban mencapai 90 persen,” kata Aldinan pada Kamis, (28/11 /2024). 
    Kasus ini menjadi perhatian publik dan pihak kepolisian berkomitmen untuk mengusut tuntas peristiwa kekerasan dalam rumah tangga ini.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dicopot karena Kasus Sambo, Eks Kapolres Jaksel Budhi Herdi Susianto Naik Pangkat Jadi Brigjen

    Dicopot karena Kasus Sambo, Eks Kapolres Jaksel Budhi Herdi Susianto Naik Pangkat Jadi Brigjen

    Dicopot karena Kasus Sambo, Eks Kapolres Jaksel Budhi Herdi Susianto Naik Pangkat Jadi Brigjen
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) Kombes
    Budhi Herdi Susianto
    naik pangkat menjadi brigadir jenderal (brigjen) atau jenderal bintang 1.
    Dalam Surat Telegram bernomor ST/2517/XI/KEP./2024 yang diterbitkan pada 11 November 2024 lalu, Budhi tampak dipromosikan ke dalam jabatan baru. ST ini sudah dikonfirmasi oleh Kadiv Humas
    Polri
    Irjen Sandi Nugroho pada 12 November 2024 lalu.
    “Mutasi Pati dan Pamen Polri bulan November 2024. Terdapat 1 ST Mutasi pada tanggal 11-11-2024, ST/2517/XI/KEP./2024 sebanyak 55 personel,” ujar Sandi saat itu.
    Dalam surat mutasi tersebut, Budhi yang sebelumnya menjabat Kepala Bagian Pelayanan Hak (Kabagyanhak) Biro Perawatan Personel (Rowatpers) SSDM Polri naik jabatan menjadi Kepala Biro (Karo) Watpers SSDM Polri.
    Budhi menggeser posisi Brigjen Erthel Stephan yang dimutasi menjadi Karo Dalpers SSDM Polri.
    Itu artinya, Budhi pecah bintang menjadi jenderal bintang 1 karena mendapat kepercayaan untuk menjadi seorang kepala biro di lingkungan Mabes Polri.
    Budhi merupakan salah satu polisi yang pernah dicopot dari Kapolres Jaksel karena melanggar etik dalam penanganan kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang melibatkan eks Kadiv Propam Polri
    Ferdy Sambo
    .
    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat itu menyebutkan bahwa Budhi Herdi terlalu cepat mengambil kesimpulan soal peristiwa penembakan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau
    Brigadir J
    .
    Di awal mencuatnya kasus ini, Budhi menyampaikan bahwa Brigadir J tewas setelah terlibat baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).
    Peristiwa itu disebut bermula dari dugaan pelecehan Brigadir J terhadap istri Sambo, Putri Candrawathi.
    “Apa yang disampaikan oleh Kapolres tersebut tentunya terlalu cepat mengambil kesimpulan,” kata Sigit dalam rapat berdama Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8/2022).
    Sigit menjelaskan, Kombes Budhi menggelar konferensi pers empat hari setelah kematian Brigadir J atau pada Selasa (12/7/2022).
    Saat itu, Budhi mengatakan pihaknya telah melakukan olah TKP dan memeriksa 4 saksi di lokasi penembakan Brigadir J.
    Padahal, proses pemeriksaan itu diintervensi oleh Ferdy Sambo sehingga penyidikan dan olah TKP menjadi tidak profesional.
    “Narasi yang disampaikan oleh Kapolres secara umum menjelaskan bahwa penanganan peristiwa di Duren Tiga telah sesuai dengan prosedur dan kronologis, diawali dengan peristiwa pelecehan terhadap Saudara P,” terang Sigit.
    Kapolri mengungkap, saat itu Budhi juga menyampaikan hasil otopsi sementara terhadap jenazah Brigadir J.
    Disebutkan bahwa ada 7 luka tembak masuk dan 6 luka tembak keluar di tubuh Yosua
    “Kemudian didapati bahwa Kapolres datang terlambat pada saat datang ke TKP,” kata Sigit.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Potensi Politisasi Polri Sudah Diprediksi Sejak Lampau

    Potensi Politisasi Polri Sudah Diprediksi Sejak Lampau

    Potensi Politisasi Polri Sudah Diprediksi Sejak Lampau
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kekhawatiran tentang dugaan politisasi Kepolisian Republik Indonesia (
    Polri
    ) kembali menjadi isu yang hangat diperbincangkan.
    Sorotan ini mengemuka di tengah tudingan netralitas Polri dalam pesta demokrasi seperti
    Pemilu
    , Pilpres, Pileg, dan Pilkada.
    Sejarah mencatat, pada 1959, Kapolri pertama, Jenderal Raden Said Soekanto, memilih mundur dari jabatannya saat Polri dimasukkan ke dalam struktur Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).
    “RS Soekanto sangat menyadari potensi besar kepolisian untuk dijadikan alat politik kekuasaan saat itu,” kata pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, saat dihubungi
    Kompas.com
    , Minggu (1/12/2024).
    Era reformasi, kata Bambang, membawa harapan besar terhadap netralitas dan profesionalisme Polri. Setelah pemisahan TNI dan Polri serta pencabutan Dwi Fungsi ABRI, Polri diharapkan semakin profesional dan menjauh dari
    politik praktis
    .

    Polri, sebagai institusi sipil, seharusnya tunduk pada aturan hukum yang berlaku, berbeda dengan militer yang memiliki kultur dan fungsi yang berbeda.
    Bambang menilai, gagasan menempatkan Polri di bawah Panglima TNI justru merupakan langkah mundur dari semangat reformasi.
    “Sebaliknya menempatkan kepolisian di bawah panglima TNI, itu kemunduran dari semangat reformasi.
    Polisi
    bukan militer, dia harus tunduk pada aturan hukum sipil,” ujar Bambang.
    Akan tetapi, justru menjadi ironi ketika peran Polri dalam politik dirasakan semakin signifikan selepas reformasi.
    Menurut Bambang, keberadaan Polri yang langsung berada di bawah presiden memberikan ruang lebih besar bagi politisasi kekuasaan. Wacana menempatkan Polri di bawah kementerian dianggap menjadi salah satu langkah untuk membatasi keterlibatan Polri dalam politik praktis.
    “Wacana penempatan Polri di bawah kementerian adalah upaya membatasi kepolisian secara langsung dari upaya politisasi kekuasaan,” ucap Bambang.
    Sebelumnya diberitakan, isu politisasi Polri semakin memanas setelah tudingan Polri disebut sebagai ”
    Partai Coklat
    ” atau “Parcok.” Istilah ini pertama kali diungkapkan Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan, Hasto Kristiyanto, yang menyoroti dugaan pengerahan aparat dalam Pilkada Serentak 2024.
    “Di Jawa Timur relatif kondusif, tetapi tetap kami mewaspadai pergerakan
    partai coklat
    ya, sama dengan di Sumatera Utara juga,” ujar Hasto di kediaman Megawati Soekarnoputri, Rabu (27/11/2024).
    Pernyataan ini kemudian menyudutkan Polri yang dianggap tidak netral dalam pelaksanaan
    pemilu
    .
    Ketua Komisi III DPR, Habiburokhman, menanggapi tudingan ini dengan menyebutnya sebagai kabar bohong atau hoaks.
    “Apa yang disampaikan oleh segelintir orang terkait parcok dan lain sebagainya itu, kami kategorikan sebagai hoaks,” ujar Habiburokhman dalam rapat Komisi III DPR RI, Jumat (29/11/2024).
    Ia juga menambahkan, anggota DPR yang melontarkan tuduhan serupa telah dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
    Wacana ini membawa kembali usulan untuk menempatkan Polri di bawah kementerian atau bahkan TNI.
    Ketua DPP PDI-P, Deddy Yevri Sitorus, mengusulkan Polri ditempatkan di bawah Panglima TNI atau Kementerian Dalam Negeri. Menurut Deddy, kekalahan PDI-P di sejumlah wilayah dalam Pilkada Serentak 2024 diduga dipengaruhi oleh pengerahan aparat kepolisian.
    “Kami sedang mendalami kemungkinan agar Kepolisian Negara Republik Indonesia kembali di bawah kendali Panglima TNI atau agar Kepolisian Republik Indonesia dikembalikan ke bawah Kementerian Dalam Negeri,” ungkap Deddy dalam konferensi pers, Kamis (28/11/2024).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Stiker Nyeleneh Ditempel di Surat Suara Pilkada Banten, Petugas Nyatakan Tidak Sah

    Stiker Nyeleneh Ditempel di Surat Suara Pilkada Banten, Petugas Nyatakan Tidak Sah

    Stiker Nyeleneh Ditempel di Surat Suara Pilkada Banten, Petugas Nyatakan Tidak Sah
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    – Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 41, Benda Baru, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menemukan stiker yang ditempel di kolom surat suara pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Banten nomor urut 1, Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi.
    Surat suara tersebut dibuka petugas saat proses penghitungan suara setelah
    pemungutan suara ulang
    digelar di TPS tersebut, Minggu (1/12/2024) siang. 
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, stiker bergambar laki-laki menggunakan topi sedang menjulurkan lidahnya itu ditempel tepat di bagian tengah kolom gambar paslon nomor urut 1, sehingga menutupi gambar wajah Airin-Ade. 
    Terdapat tulisan “AKU JG MW” di bagian bawah stiker. Tampak pula sebuah lubang bekas coblosan paku di stiker tersebut. 
    “Ada stiker di surat suara pemilihan gubernur Banten,” ujar salah satu petugas KPPS TPS 41 Benda Baru, Pamulang, Kota Tangsel. 
    Petugas KPPS itu lantas menunjukan surat suara tersebut ke pihak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Banten dan Tangsel, serta saksi yang hadir.
    Setelahnya, para petugas berdiskusi dan kemudian menyatakan bahwa surat suara tersebut tidak sah.
    “Kita dapat putusannya bahwa surat suara tersebut tidak sah,” kata petugas KPPS tersebut melalui pengeras suara.
    Sebelumnya diberitakan, KPU Tangsel menggelar PSU Pilkada 2024 di TPS 41 Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Kota Tangsel pada Minggu (1/12/2024).
    Ketua Divisi Teknis dan Penyelenggaraan KPU Tangsel, Ajat Sudrajat menjelaskan, PSU ini dilakukan atas rekomendasi dari Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan (Panwascam) Pamulang.
    “Hari ini ada satu TPS di Kelurahan Benda Baru, TPS 41 dengan jumlah pemilih 597 orang yang terdaftar di DPT (daftar pemilih tetap). Ini kan berdasarkan rekomendasi dari panwascam,” ujar Ajat Sudrajat saat ditemui di lokasi.
    PSU ini digelar karena ada empat pemilih yang seharusnya tidak memberikan suaranya di TPS 41 pada hari pencoblosan, Rabu (27/11/2024) lalu.
    Ajat menyebutkan, tiga orang pemilih seharusnya memilih di TPS 42, tetapi malah mencoblos di TPS 41.
    Sedangkan satu orang lainnya yang terdaftar di TPS 36 malah menggunakan hak suaranya di TPS 41.
    “Ada empat pemilih yang masuk ke TPS tapi empat orang ini tidak terdaftar dalam DPT TPS 41,” kata dia.
    Adapun pelaksanaan PSU di TPS 41 mulai berlangsung sejak pukul 07.00 WIB dengan jumlah DPT sebanyak 597 orang yang terdiri 310 pemilih perempuan dan 287 pemilih laki-laki.
    Selain TPS 41, KPU Tangsel juga akan melakukan PSU di dua TPS lainnya, yakni TPS 62 Jombang dan TPS 1 Sawah baru.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kecelakaan Libatkan Dua Mobil di Tol Serbaraja, BMW Ringsek Usai Hantam Pikap

    Kecelakaan Libatkan Dua Mobil di Tol Serbaraja, BMW Ringsek Usai Hantam Pikap

    Kecelakaan Libatkan Dua Mobil di Tol Serbaraja, BMW Ringsek Usai Hantam Pikap
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    – Kecelakaan yang melibatkan dua mobil terjadi di Tol Serbaraja atau Tol Serpong-Balaraja Seksi 1A KM 15 arah ICE BSD pada Minggu (1/12/2024) pagi. Insiden ini diduga melibatkan rombongan komunitas BMW. 
    Video peristiwa tersebut diunggah akun Instagram @ciputat24jam.id. Dalam video terlihat sebuah mobil BMW seri tiga warna gelap dalam keadaan remuk.
    Keterangan video itu menyebutkan, kecelakaan terjadi karena mobil BMW kebut-kebutan, lalu menghantam Suzuki Carry pikap hitam dari belakang. 
    “Lokasi kecelakaan ini berada di kawasan BSD, tidak jauh dari lokasi pameran mobil yang saat ini sedang berlangsung di ICE BSD, Tangerang,” tulis unggahan video itu.
    Masih dalam video yang sama, tampak sejumlah mobil mewah BMW dan Mercedes Benz yang diduga bagian dari komunitas mobil berhenti di bahu kiri jalan tol.
    Kanit Gakkum Satlantas Polres Tangsel IPDA Marulloh membenarkan adanya insiden kecelakaan tersebut.
    Saat ini, peristiwa itu sedang ditangani Unit Penegakan Hukum (Gakkum) Polres Tangerang Selatan (Tangsel).
    “Sudah dalam penanganan Unit Gakkum Polres Tangerang Selatan,” kata Marulloh.
    Namun, sejauh ini polisi belum bisa memastikan jumlah korban, kondisi korban, maupun kronologi kecelakaan. 
    “Mohon waktu, kronologinya menyusul ya,” kata dia. 
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wacana Bansos untuk Kelas Menengah, Pemerintah Masih Matangkan Data

    Wacana Bansos untuk Kelas Menengah, Pemerintah Masih Matangkan Data

    Wacana Bansos untuk Kelas Menengah, Pemerintah Masih Matangkan Data
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Sosial (Mensos)
    Saifullah Yusuf
    mengungkapkan, pemerintah sedang mematangkan data masyarakat yang berhak menerima
    bantuan sosial
    (Bansos).
    Hal itu disampaikan Mensos saat ditanya mengenai wacana pemerintah menyiapkan bansos untuk masyarakat yang terdampak kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen.
    “Kita sedang mematangkan data-datanya. Nanti kalau sudah selesai pasti akan disampaikan kepada publik lah siapa saja yang berhak mendapatkan dukungan dari pemerintah, dan siapa yang tidak,” ujar Saifullah kepada wartawan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu (1/12/2024).
    Menurut Saifullah, penyaluran bansos untuk masyarakat
    kelas menengah
    tidak dapat sembarang dilakukan tanpa ada kepastian data para penerimanya.
     
    Pasalnya, tak semua masyarakat masuk turun kelas ketika kebijakan
    PPN 12 persen
    diberlakukan.
    “Ya kita lihat kan masuk atau tidak, kan nanti akan terlihat itu kan. Nanti ada kriteriannya, dan yang membuat kriteria adalah BPS,” kata Saifullah.
    “Nanti ada ukuran-ukurannya, siapa yang masuk kelas menengah dan, turun, mana yang dari bawah naik kelas. Kan ada yang turun kelas, ada yang naik kelas. Jadi dinamis sekali data itu,” ujar dia.
    Dia pun enggan berspekulasi soal memungkinkan atau tidaknya wacana bansos untuk kelas menengah tersebut bisa direalisasikan.
    Mensos hanya menegaskan bahwa hal terpenting adalah mematangkan data-data masyarakat yang berhak menerima bantuan pemerintah.
    “Saya belum berani beranda-anda ya Tapi yang jelas kita pastikan datanya dulu, setelah itu baru kita susun intervensinya. Tidak hanya Kementerian Sosial, tapi juga bersama Kementerian dan lembaga yang lain,” kata Saifullah.
    “Jadi kita tidak bisa hanya sekedar hanya berdasarkan bayangan kita angan-angan kita. Tapi benar-benar berdasarkan data-datanya ini, sekarang sedang digodok oleh BPS Sabar dulu ya,” ujar dia.
    Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengungkapkan rencana pemerintah untuk menggelontorkan bansos kepada masyarakat yang terdampak kenaikan PPN menjadi 12 persen.
    Meski begitu, Cak Imin menyebut pemerintah masih dalam proses merumuskan teknis kebijakan itu, utamanya melihat kondisi kelas menengah dan masyarakat yang rentan mengalami kemiskinan.
    “Sampai hari ini, kategori kelas menengah dan rentan miskin itu harus diwaspadai. Nah, soal jenis dan polanya (bansos), misalnya berbagai keringanan-keringanan yang harus diberikan,
    on-going process
    ,” ujar Cak Imin di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/11/2024).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • “Endorsement” Jokowi dan Prabowo Berdampak ke Elektabilitas RK-Suswono?

    “Endorsement” Jokowi dan Prabowo Berdampak ke Elektabilitas RK-Suswono?

    “Endorsement” Jokowi dan Prabowo Berdampak ke Elektabilitas RK-Suswono?
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com

    – Hasil e
    xit poll
     Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terhadap Pilkada Jakarta 2024 menunjukkan, dukungan terbuka Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo terhadap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, tidak berdampak signifikan.
    Direktur Eksekutif SMRC Deni Irvani menyebut, di kelompok pemilih yang tahu
    endorsement
    Prabowo, elektabilitas RK-Suswono hanya 38 persen.
    Angka tersebut tidak lebih tinggi atau malah cenderung sedikit lebih rendah dibanding yang tidak tahu, yakni 39 persen.
    Sementara, di kelompok pemilih yang tahu
    endorsement
    Jokowi, elektabilitas RK-Suswono

    hanya 37 persen, juga tidak lebih tinggi atau malah cenderung sedikit lebih rendah

    dibanding yang tidak tahu, yaitu 40 persen.
    “Hasil analisis menunjukkan bahwa
    endorsement
    Prabowo dan Jokowi secara umum tidak berdampak positif terhadap elektabilitas RK-Suswono. Tidak ada bukti elektabilitas RK-Suswono menjadi lebih tinggi setelah di-
    endorse
    dua tokoh nasional tersebut,” kata Deni dalam YouTube SMRC TV, Minggu (1/12/2024).
    Adapun
    exit poll 
    Pilkada Jakarta 2024 ini digelar pada Rabu (27/11/2024). Total responden
    exit poll 
    ini sebanyak 552 orang dengan
    margin of error
     4,56 persen.
    Responden terpilih diwawancarai dengan metode tatap muka. Dengan metode tersebut,
    margin of error 
    exit poll 
    sebesar 4,56 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
    Untuk diketahui, perolehan suara Ridwan Kamil-Suswono berada di urutan kedua pada Pilkada Jakarta 2024 menurut hasil hitung cepat atau 
    quick count 
    sejumlah lembaga.
    Pasangan cagub-cawagub Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno meraih 49,49 persen dalam hitung cepat Litbang Kompas dengan data masuk mencapai 100 persen, Rabu (27/11/2024).
    Sementara itu, Ridwan Kamil-Suswono mendapatkan 40,02 persen suara. Kemudian, pasangan cagub-cawagub Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana mendapatkan 10,49 persen suara.
    Perolehan suara tersebut didapat dari penghitungan yang masuk total 400 TPS sampel di Jakarta.
    Quick count
    Litbang Kompas pada Pilkada Jakarta 2024 menggunakan metode sistematik
    random sampling
    dan memiliki
    sampling error
    sebesar persen ± 1 persen.
    Quick count
    ini dibiayai sepenuhnya oleh harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara). Hasil quick count ini bukanlah hasil resmi.
    Hasil resmi akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setelah melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang dari Kamis (28/11/ 2024) hingga Senin (16/12/2024).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.