Jembatan Desa Tolooi Sumbawa Putus Diterjang Banjir, 1.000 Warga Terdampak
Tim Redaksi
KOMPAS.com
– Jembatan yang menghubungkan Desa Tolo’oi di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, putus diterjang banjir bandang akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut, Jumat (6/12/2024).
Kejadian ini mengakibatkan akses utama masyarakat di dua dusun terputus total, yang berimbas pada mobilitas dan distribusi kebutuhan pokok.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa segera melakukan penanganan. Mereka turun ke lokasi untuk melakukan asesmen dan mengidentifikasi kebutuhan darurat bagi warga.
Kepala
BPBD Sumbawa
, Muhammad Nurhidayat, menyatakan bahwa pihaknya akan fokus pada pengamanan wilayah serta perencanaan pembangunan jembatan darurat agar aktivitas masyarakat dapat segera pulih.
“Kami segera bangun jembatan darurat untuk digunakan sementara oleh warga,” ujarnya di lokasi kejadian pada Jumat (06/12/2024).
Menurut Johansyah,
Kepala Desa Tolo’oi
, hujan deras yang mulai turun sejak sore hari menyebabkan debit air Sungai Tolo’oi meningkat drastis.
Kuatnya arus sungai membawa batang kayu yang menghancurkan struktur jembatan.
“Hujan deras yang mulai sejak sore menyebabkan debit air sungai meningkat drastis. Kuatnya arus membawa batang kayu hingga menghancurkan opret jembatan,” ungkapnya.
Meluapnya Sungai Tolo’oi di Kecamatan Tarano menyebabkan putusnya jembatan yang menghubungkan Dusun Brang Tengah dan Dusun Batu Emas.
Hingga saat ini, sebanyak 1.000 jiwa dilaporkan terdampak akibat kejadian tersebut.
BPBD juga mengimbau warga untuk tetap waspada mengingat curah hujan di wilayah Sumbawa masih tinggi.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan bantuan maksimal dan merencanakan solusi jangka panjang guna memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat bencana ini.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com
-
/data/photo/2024/12/06/6753093913e6f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Hujan Disertai Angin Kencang, 1 Pohon Tumbang di Jalan Trans-Sulawesi Sebabkan Kemacetan Makassar 6 Desember 2024
Hujan Disertai Angin Kencang, 1 Pohon Tumbang di Jalan Trans-Sulawesi Sebabkan Kemacetan
Tim Redaksi
PALOPO, KOMPAS.com
– Sebuah
pohon tumbang
di Jalan Trans Sulawesi poros
Palopo
-Masamba, Kecamatan Telluwanua, Kelurahan:Jaya, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, akibat
angin kencang
disertai hujan deras pada Jumat (6/12/2024) sore.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palopo Burhan Nurdin mengatakan kejadian terjadi sekitar pukul 17.40 Wita.
“Pohon itu menutup ruas jalan dari kedua arah hingga menimbulkan kemacetan beberapa jam lamanya,” kata Burhan saat dikonfirmasi, Jumat.
Burhan menuturkan, setelah menerima laporan, BPBD langsung menerjunkan personel dan peralatan pendukung untuk menyingkirkan pohon tersebut.
“Sejumlah personel kami turunkan dengan membawa peralatan pemotong kayu atau
chainsaw
agar cabang dan ranting pohon segera dibersihkan dan arus lalu lintas segera terurai,” ucap Burhan.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Petugas BPBD Kota Palopo telah melakukan penanganan dengan memotong pohon tersebut.
“Saat ini sudah selesai diatasi dan arus lalu lintas kembali normal,” ujar Burhan.
Burhan mengimbau kepada masyarakat dan pengguna jalan agar berhati-hati dengan kondisi cuaca saat ini yang rawan menimbulkan bencana seperti tanah
longsor
, banjir dan pohon tumbang.
“Diharapkan warga di musim hujan ini agar berhati-hati mengingat cuaca ekstreem masih terjadi, bila menemukan atau mengalami keadaan darurat segera menghubungi petugas,” tutur Burhan.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/12/06/675307e10886f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Warga Jember Ditemukan Tewas Membusuk dengan Luka di Kepala Surabaya 6 Desember 2024
Warga Jember Ditemukan Tewas Membusuk dengan Luka di Kepala
Tim Redaksi
KOMPAS.com
– Seorang wanita bernama Muslimah (55), warga Dusun Krajan, Desa Manggisan, Kecamatan Tanggul, Kabupaten
Jember
, Jawa Timur, ditemukan tewas dalam keadaan membusuk di sebuah rumah di Dusun Krajan I, Desa Patemon, Jumat (6/12/2024).
Tubuh korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dengan luka pada bagian kepala.
Kepala Desa Patemon, Arismanto, menjelaskan bahwa Muslimah bukanlah warga desanya, melainkan berasal dari Desa Manggisan.
Korban ditemukan di rumah milik Suri (60), yang diketahui telah pergi ke rumah anaknya di Lumajang sejak Rabu (4/12/2024).
“Info yang saya terima, Suri ini pamit ke rumah anaknya pada Rabu sore kemarin,” kata Arismanto saat dihubungi Kompas.com melalui telepon.
Penemuan mayat ini berawal dari kecurigaan tetangga yang mencium bau busuk dari rumah tersebut.
“Akhirnya tetangga bersama Pak RT langsung mendobrak dan menemukan korban meninggal dalam kondisi membusuk,” tambahnya.
Korban ditemukan telentang di atas dipan ruang tamu, dengan tubuhnya tertutup kain sarung dan posisi kaki menjuntai ke bawah.
Arismanto menyebutkan bahwa ada kabar Muslimah memiliki utang sekitar Rp 600.000 kepada Suri, yang sering menagihnya dan bahkan berniat untuk menikahi korban.
“Menurut tetangga, Muslimah ini sering ke rumah Suri,” ujarnya.
Setelah penemuan mayat tersebut, warga bersama perangkat desa melaporkan kejadian ini ke Mapolsek Tanggul.
Kanit Reskrim Polsek Tanggul, Bripka Aditya Prahara P Utama, mengungkapkan bahwa pihaknya masih dalam tahap penyelidikan dan menunggu hasil otopsi untuk menentukan penyebab pasti kematian korban.
“Kami masih mau melakukan penyelidikan, termasuk menunggu hasil otopsi guna mengetahui penyebab pasti kematian korban,” tuturnya.
Ia juga mencatat adanya luka di kepala bagian kiri dan wajah yang lebam, namun belum bisa memastikan apakah luka dan lebam tersebut disebabkan oleh hantaman benda keras atau faktor lain.
“Kami masih proses penyelidikan dulu, kami juga perlu meminta keterangan dari para saksi, termasuk pemilik rumah tersebut,” tambahnya.
Polisi telah menyita sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian, termasuk selimut dan pakaian korban.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/12/06/6753113a669bf.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Banjir Melanda Empat Kecamatan di Kabupaten Pasuruan Surabaya 6 Desember 2024
Banjir Melanda Empat Kecamatan di Kabupaten Pasuruan
Tim Redaksi
KOMPAS.com
–
Hujan deras
yang mengguyur wilayah Kabupaten Pasuruan mengakibatkan banjir di empat kecamatan pada Jumat (6/12/2024) malam.
Luapan air bercampur lumpur mengalir deras dengan ketinggian mencapai satu meter, memaksa sejumlah warga bersiaga guna mengantisipasi banjir yang lebih besar.
Banjir ini melanda sebagian besar desa di
Kecamatan Winongan
, Rejoso, Gempol dan Kraton.
Namun, dampak paling parah dirasakan di Kecamatan Winongan, khususnya di desa-desa seperti Lebak, Winongan Lor, Winongan Kidul, Prodo dan Bandaran.
“Hampir semua desa di Kecamatan Winongan banjir. Dan ini lebih parah karena hujan lebat,” ungkap Abdussalam, seorang warga setempat.
Di desa Prodo dan Bandaran, ketinggian air yang masuk ke rumah warga mencapai satu meter.
Debit air yang terus meningkat disebabkan oleh beberapa sungai di perbatasan antardesa yang tidak mampu menampung kiriman air dari hulu atau dataran yang lebih tinggi.
“Karena daerah di atas sejak sore tadi hujan lebat dan hingga malam ini masih terus gerimis,” tambah Abdussalam.
Untuk mengantisipasi kemungkinan timbulnya korban jiwa akibat derasnya aliran air, warga bergotong royong menyisir rumah-rumah yang terendam banjir.
Sementara itu, aliran listrik di daerah yang tergenang mulai dipadamkan oleh PLN untuk mengurangi risiko korsleting listrik.
Petugas dari BPBD Kabupaten Pasuruan juga bersiaga di titik-titik rawan, terutama di lokasi-lokasi yang berpotensi meluapnya air dari sungai.
“Semua anggota kami sudah bersiaga guna membantu warga yang butuh evakuasi ke tempat yang lebih aman,” ujar Sugeng Hariyadi, Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan.
Situasi ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah setempat dan masyarakat, yang berharap agar kondisi segera membaik dan tidak ada korban jiwa akibat bencana ini.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2019/12/22/5dff95abb4af3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Taman Brantas di Kediri: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Aktivitas Surabaya 6 Desember 2024
Taman Brantas di Kediri: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Aktivitas
Editor
KOMPAS.com
–
Taman Brantas
terletak di Kota Kediri, Jawa Timur. Tepatnya, lokasi Taman Brantas berada di sebelah Jembatan Brawijaya.
Taman Brantas merupakan lahan terbuka yang ramai dikunjungi masyarakat.
Tempat wisata ini dapat digunakan untuk rekreasi bersama keluarga dan teman.
Taman Brantas memiliki pemandangan kota yang menyenangkan, yaitu berada di sisi Sungai Brantas. Sehingga, suasana sekitar semakin syahdu dan menyenangkan.
Pada sore hari, sinar matahari senja memberikan pemandangan tak kalah indahnya.
Taman Brantas yang menjadi salah satu landmark Kota Kediri selalu ramai setiap hari, terlebih pada akhir pekan.
Ada berbagai
aktivitas Taman Brantas
yang dapat dilakukan oleh pengunjung, seperti jalan-jalan santai maupun
hunting
foto di
spot
yang
instagramable
.
Taman Brantas juga memiliki taman BMX dan skateboard.
Kedua area tersebut sering digunakan untuk kagiatan komunitas, yaitu sepeda BMX dan skateboard yang dilakukan pada sore atau malam hari.
Bagi pra orang tua yang datang membawa anak-anak tidak perlu khwatir, tersedia perosotan dan ayunan yang dapat digunakan untuk bermain.
Ruang terbuka ini kerap digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan bersifat
outdoor
, seperti kegiatan komunitas, senam, kesenian, maupun mini konser musik.
Pegunjung yang menikmati taman diminta untuk selalu menjaga kebersihan.
Meskipun tidak ada penjual kuliner, pengunjung yang membawa makanan dan minuman harap membuang sampah ditempat sampah.
Masyarakat yang ingin menikmati Taman Brantas tidak akan dikenakan tiket masuk alias gratis.
Anda cukup mengeluarkan uang sesar Rp 2.000 untuk parkir sepeda motor.
Sumber:
www.kedirikota.go.id
www.rri.co.id
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/12/06/67530237ad1c8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tanah Longsor Tutup Jalan Alternatif Jogja-Magelang, Arus Kendaraan Sempat Tersendat Regional 6 Desember 2024
Tanah Longsor Tutup Jalan Alternatif Jogja-Magelang, Arus Kendaraan Sempat Tersendat
Tim Redaksi
KULON PROGO, KOMPAS.com
– Tanah
longsor
terjadi di jalan Nanggulan–Candi Mendut pada kawasan padukuhan Pranan, kalurahan Banjaroya, kapanewon Kalibawang, kabupaten
Kulon Progo
, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tanah jatuh ke jalan yang menghubungkan Kulon Progo–Magelang lewat Kalibawang ini membawa pohon dan rumpun bambu sehingga pohon menutup sebagian jalan.
Tidak ada korban dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 15.00-17.00 WIB. Namun, lalu lintas sempat tersendat.
“Rumpun bambu dan pohon jatuh dari atas. Kemudian rebah menutup akses jalan. Kendaraan tersendat, tapi masih bisa lewat,” kata Budi Prastawa, kepala bidang kedaruratan dan logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo melalui saluran telepon, Jumat (6/12/2024).
Longsor
terjadi selagi hujan deras turun di kawasan Utara Kulon Progo mulai pukul 15.00 WIB. Semula, tebing setinggi 5 meter di tepi jalan mengalami longsor kecil.
Lokasi ini tidak jauh dari
rest area
Banjaroya. Ketika itu, arus kendaraan tidak ramai seperti biasa.
Tak berselang lama, pohon dan satu rumpun bambu menyusul melengser ke jalan raya. Pohon yang tumbang dan terbawa longsor menghalangi akses kendaraan. Mobil berhenti dan terpaksa mengular antre melewati pohon.
Tidak lama kemudian, warga, pemadam kebakaran, dan TRC BPBD Kulon Progo tiba untuk mengevakuasi pohon.
“Kami bisa mengevakuasi pohon dalam waktu dua jam. Arus kendaraan buka dan tutup,” kata Budi.
Budi mengungkapkan, kasus longsor ini kembali mengingatkan masyarakat agar selalu waspada.
Pasalnya, warga sudah berada di musim hujan yang diperkirakan memiliki curah hujan lebih tinggi dari tahun lalu.
Masyarakat diminta memperhatikan dan mengawasi lingkungan, mulai daerah dekat sungai hingga kawasan dataran tinggi.
Warga mesti memperhatikan keberadaan pohon tinggi di lingkungannya, memangkasnya bila perlu, memperhatikan kelancaran aliran sungai dan drainase untuk menghindari banjir.
“Aliran sungai dan drainase harus selalu lancar. Pohon tinggi dipangkas, bila tumbang maka bisa mengakibatkan korban, apalagi kalau ada aliran listrik yang kerap menimbulkan korban,” kata Budi.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2024/12/06/6752feff59fa2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/12/06/6753010097d56.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/12/06/675306e655362.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/11/14/6735253aaed9c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/12/06/67530df6a3a66.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)