Category: Kompas.com

  • Longsor di Angkola Sangkunur Tapsel: 25 Warga Tertimbun, 5 Ditemukan Meninggal
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        27 November 2025

    Longsor di Angkola Sangkunur Tapsel: 25 Warga Tertimbun, 5 Ditemukan Meninggal Medan 27 November 2025

    Longsor di Angkola Sangkunur Tapsel: 25 Warga Tertimbun, 5 Ditemukan Meninggal
    Tim Redaksi
    TAPANULI SELATAN, KOMPAS.com
    – Bencana longsor akibat cuaca ekstrem melanda Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, pada Rabu (26/11/2025) malam.
    Longsor tersebut menimbun sedikitnya 12 rumah yang dihuni 25 warga di Desa Batugodang, Kecamatan
    Angkola Sangkunur
    .
    Komandan Rayon Militer (Koramil) 19 Siais, Kapten Halasson Sirait menjelaskan,
    cuaca ekstrem
    berupa hujan deras disertai angin kencang menyebabkan longsor di Dusun Kampung Durian dan Dusun Gunung Pardomuan.
    “Untuk sementara data yang diketahui, dari 12 rumah yang tertimbun ada 25 orang. Sedikitnya 21 orang di Dusun Kampung Durian dan 4 orang di Dusun Gunung Pardomuan,” ungkap Kapten Sirait saat dihubungi melalui sambungan ponsel, Kamis (27/11/2025) malam.
    Hingga Kamis sore, baru lima korban yang berhasil ditemukan. Proses evakuasi terkendala oleh minimnya alat dan padamnya listrik.
    “Karena kondisi yang minim dan listrik juga padam, maka pukul 18.00 proses evakuasi dihentikan sementara,” ucapnya.
    Ia menambahkan, evakuasi di Dusun Pardomuan belum dapat dilakukan karena terkendala alat berat.
    Untuk membantu warga yang terdampak, TNI bersama Polri dan masyarakat setempat telah mengungsikan mereka ke lokasi yang lebih aman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Belasan Alat Berat Dikerahkan Buat Sudetan Sungai di Aliran Lahar Gunung Semeru
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        27 November 2025

    Belasan Alat Berat Dikerahkan Buat Sudetan Sungai di Aliran Lahar Gunung Semeru Surabaya 27 November 2025

    Belasan Alat Berat Dikerahkan Buat Sudetan Sungai di Aliran Lahar Gunung Semeru
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Hari kedelapan pascabencana erupsi Gunung Semeru, upaya mitigasi terjadinya erupsi susulan maupun banjir lahar terus dilakukan pemerintah.
    Belasan alat berat milik Dinas PU SDA Provinsi Jawa Timur dikerahkan untuk melakukan normalisasi serta mempercepat pembuatan sudetan di hulu sungai aliran lahar di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (27/11/2025).
    Pantauan Kompas.com, setidaknya ada 17 alat berat dikerahkan untuk melakukan penyudetan di 3 aliran sungai lahar Semeru.
    Nur Afandi, Satgas Bencana Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Dinas PU SDA Jatim menyampaikan, sudetan sepanjang 300 meter dengan kedalaman sekitar 10 meter dibangun.
    Ini untuk memastikan aliran lahar tidak kembali meluap ke permukiman warga ketika terjadi hujan deras di wilayah puncak Semeru.
    Menurutnya, pengerjaan terus dikebut karena intensitas hujan di kawasan puncak masih tinggi dan berisiko memicu banjir lahar sewaktu-waktu.
    Selain fokus pada sudetan, pemerintah juga mempercepat perbaikan tanggul-tanggul yang rusak akibat
    erupsi Semeru
    . Utamanya di sepanjang jalur aliran lahar.
    Penguatan struktur tanggul, kata Afandi, penting untuk meminimalisir dampak jika terjadi peningkatan volume lahar hujan.
    Jadi, apabila kembali terjadi banjir lahar, aliran tidak kembali meluap ke permukiman.
    “Untuk penanganan di sini kami menutup 3 aliran sungai lahar yang mengarah ke pemukiman. Kemudian dari arah sungai Sumbersari kita tutup sepanjang 75 meter. Ada juga penyudetan sepanjang 300 meter,” kata Afandi di Pronojiwo, Kamis (27/11/2025).
    Selain alat berat, terlihat puluhan prajurit TNI dari Divisi Infanteri 2/Kostrad turut membantu proses perbaikan tanggul.
    Waaster Kasdivif 2/Kostrad, Letkol Inf Rizky Aditya menyampaikan, proses pemulihan ini dikebut dan ditargetkan rampung sebelum masa tanggap darurat bencana berakhir pada 2 Desember 2025.
    “Upaya kami turun untuk membantu perbaikan serta
    normalisasi sungai
    . Karena ini titik paling bahaya yang akibatnya bisa berdampak ke permukiman. Target kami sebelum masa tanggap darurat bencana sudah rampung,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral, Siswa MI di Bojonegoro Menggelar Kegiatan Belajar Mengajar di Bangunan Tak Layak
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        27 November 2025

    Viral, Siswa MI di Bojonegoro Menggelar Kegiatan Belajar Mengajar di Bangunan Tak Layak Surabaya 27 November 2025

    Viral, Siswa MI di Bojonegoro Menggelar Kegiatan Belajar Mengajar di Bangunan Tak Layak
    Tim Redaksi
    BOJONEGORO, KOMPAS.com
    – Sebuah video memperlihatkan sejumlah siswa melakukan aktivitas belajar mengajar di sebuah bangunan sekolah yang kurang layak, viral di media sosial.
    Sekolah tersebut diketahui merupakan bangunan dari salah satu lembaga
    Madrasah Ibtidaiyah
    (MI) yang berada di Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten
    Bojonegoro
    , Jawa Timur
    Konstruksi bangunan sekolah tersebut terlihat kurang layak karena berdinding dan sekat setiap ruang kelas masih dari papan kayu serta berlantai tanah liat. 
    Keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan ternyata tak menyurutkan semangat belajar mengajar sejumlah siswa di madrasah tersebut. 
    Kasi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro,
    Sholihul Hadi
    membenarkan terkait informasi keberadaan bangunan sekolah tersebut.
    Bangunan tersebut sebetulnya bangunan kelas yang dibuat terpisah dengan bangunan induk lembaga demi memudahkan anak- anak di kampung tersebut mengikuti kegiatan belajar mengajar. 
    Lantaran, lokasi perkampungan warga dengan lokasi gedung sekolah induk jaraknya cukup jauh sekitar 2,5 kilometer dengan kondisi medan pegunungan yang sulit. 
    “Kalau musim hujan siswa kesulitan berangkat sekolah karena medan jalannya,” kata Sholihul Hadi, dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (27/11/2025).
    Sholihul menuturkan, masyarakat sekitar membuat bangunan kelas apa adanya tersebut sebagai upaya jemput bola mencari siswa agar tetap bisa bersekolah.
    “Bangunan kelas itu dibuat swadaya oleh masyarakat sekitar dengan status tanah wakaf,” tuturnya.
    Adapun lembaga induk sekolah tersebut mempunyai identitas MI Silahul Muslimin, NSM : 111235220274, NPSN: 70027465, beralamat di Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro.
    Bangunan gedung induk dari lembaga tersebut berdinding batu bata yang terdiri dari 2 ruang kelas dan dipergunakan untuk 4 rombongan belajar (rombel) dengan status layak dan baik.
    “Untuk tenaga pendidiknya tetap berasal dari sekolah induk MI Silahul Muslimin,” ungkapnya.
    Kegiatan belajar mengajar siswa di gedung induk yang berlokasi di Dusun Daplangu dimulai tahun 2021, terdiri dari kelas 1 (18 siswa), kelas 2 (5 siswa), kelas 3 (0 siswa), kelas 4 (6 siswa) dan kelas 5 (6 siswa). 
    Sedangkan di bangunan sekolah yang berlokasi di Dusun Koripan kegiatan belajar mengajar yang dimulai tahun 2023 terdiri dari, Kelas 1 (3 siswa), kelas 2 (4 siswa), kelas 3 (9 siswa). 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir dan Longsor Bener Meriah: Logistik Menipis, Warga Meninggal 11 Orang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        27 November 2025

    Banjir dan Longsor Bener Meriah: Logistik Menipis, Warga Meninggal 11 Orang Regional 27 November 2025

    Banjir dan Longsor Bener Meriah: Logistik Menipis, Warga Meninggal 11 Orang
    Tim Redaksi
    BENER MERIAH, KOMPAS.com
    – Kondisi logistik di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, saat ini mulai menipis, seiring dengan padamnya listrik dan jaringan internet.
    Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadis Kominfo)
    Bener Meriah
    , Ilham Abdi, mengungkapkan bahwa hujan telah mulai reda, namun masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan bencana susulan.
    “Logistik sudah mulai menipis, terutama BBM dan kebutuhan pokok,” kata Ilham saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/11/2025) malam.
    Ia menambahkan, berdasarkan data terbaru, korban meninggal dunia akibat longsor saat ini mencapai 11 orang, sementara 13 lainnya masih dinyatakan hilang.
    Korban meninggal dan hilang tersebar di beberapa kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bener Meriah.
    “13 hilang, dan 11 orang meninggal dunia. Ini jumlah sementara, data akan kami update terus,” ujarnya.
    Di sisi lain, Kabupaten
    Aceh Tengah
    , yang merupakan tetangga Bener Meriah, juga mengalami dampak parah akibat banjir.
    Menurut Kadis Kominfo Aceh Tengah, Mustafa Kamal, jumlah korban meninggal dunia akibat bencana ini bertambah menjadi 15 orang akibat tertimbun longsor.
    “Korban meninggal dunia yang terdeteksi 15 jiwa, yang hilang masih ada dan sedang pendataan,” kata Mustafa kepada Kompas.com.
    Ia juga melaporkan bahwa jumlah warga yang mengungsi mencapai 3.213 kepala keluarga (KK).
    Mustafa menjelaskan, intensitas hujan yang tinggi di Aceh Tengah telah memicu terjadinya tanah longsor dan banjir bandang, yang mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur vital.
    Semua akses transportasi darat menuju daerah tetangga, termasuk Kabupaten Bireuen, Aceh Utara, dan Nagan Raya, terputus akibat longsor, serta terputusnya ruas jalan dan jembatan.
    “Pasokan kebutuhan makanan pokok dan logistik lainnya tidak dapat masuk ke Takengon, ini telah menimbulkan kekhawatiran akan ketersediaan pangan,” ujarnya.
    Dengan situasi yang semakin memprihatinkan, pihak berwenang di kedua kabupaten terus melakukan upaya untuk menangani dampak bencana dan mendata para korban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Fraksi PKB Tolak Hasil Seleksi Komisioner KPID Kaltim : Keberadaan Kami Seolah Tak Ada
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        27 November 2025

    Fraksi PKB Tolak Hasil Seleksi Komisioner KPID Kaltim : Keberadaan Kami Seolah Tak Ada Regional 27 November 2025

    Fraksi PKB Tolak Hasil Seleksi Komisioner KPID Kaltim : Keberadaan Kami Seolah Tak Ada
    Tim Redaksi

    SAMARINDA, KOMPAS.com
    — Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) menolak hasil uji kelayakan dan kepatutan dalam seleksi komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalimantan Timur periode 2025–2028 yang diumumkan pada 18 November 2025 lalu.
    PKB meminta pimpinan DPRD meninjau ulang seluruh
    hasil seleksi
    serta mekanisme yang digunakan.
    Mereka menilai keputusan Komisi I yang menetapkan tujuh komisioner dan tujuh nama cadangan melalui SK Nomor 03/UKK-KPID-Kaltim/XI/2025 tidak sah dan harus dianulir.
    Ketua
    Fraksi PKB
    , Damayanti, menyebut keputusan Komisi I DPRD Kaltim menetapkan tujuh nama komisioner tanpa melibatkan mereka sebagai bentuk pengabaian terhadap mekanisme internal.
    “Keberadaan kami seolah tidak ada. Dari tujuh fraksi, hanya PKB yang tidak dikonfirmasi,” ujarnya, Kamis (27/11/2025).
    PKB menilai absennya komunikasi tersebut menyalahi prinsip keterbukaan.
    Damayanti menegaskan, jika permintaan pembatalan hasil seleksi tidak dikabulkan, PKB siap menempuh
    jalur hukum
    .
    “Ini soal harga diri fraksi. Masukan kami tidak boleh diabaikan,” katanya.
    Penolakan serupa disampaikan Wakil Ketua DPRD Kaltim dari PKB, Yenni Eviliana.
    Ia menegaskan tidak ada koordinasi apa pun dari unsur pimpinan Komisi I terkait pelaksanaan fit and proper test.
    “Ketua komisi sedang sakit bukan alasan melewati kewenangan struktural. Keputusan tetap harus kolektif,” ujarnya.
    Pengamat Kebijakan Publik Universitas Mulawarman, Saiful Bachtiar, menilai polemik ini mengikis kepercayaan publik terhadap obyektivitas
    seleksi komisioner
    .
    Ia menilai wajar jika masyarakat mempertanyakan apakah proses seleksi berjalan berdasarkan indikator penilaian atau justru dipengaruhi “pengawalan” politik sejak awal.
    “Pertanyaannya, apakah seleksi obyektif atau sudah ada nama yang dikawal masing-masing fraksi?” ujarnya.
    Saiful berpendapat DPRD wajib membuka mekanisme penilaian secara transparan agar publik memahami dasar keputusan.
    Menurutnya, kualitas kelembagaan KPID sangat ditentukan oleh kredibilitas proses seleksi.
    “Kalau proses tidak objektif, kompetensi lembaga bisa ikut tergerus,” tegasnya.
    Ia juga mendorong PKB membuka ke publik jika memang terdapat praktik tidak transparan dalam proses tersebut.
    Momentum ini, menurutnya, penting untuk memperbaiki tata kelola seleksi lembaga yang kewenangannya berada di DPRD.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Riset Gunung Padang Dilirik Peneliti Asing, Tim Kanada Surati Kementerian
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        27 November 2025

    Riset Gunung Padang Dilirik Peneliti Asing, Tim Kanada Surati Kementerian Regional 27 November 2025

    Riset Gunung Padang Dilirik Peneliti Asing, Tim Kanada Surati Kementerian
    Tim Redaksi
    CIANJUR, KOMPAS.com
    – Aktivitas pemugaran Situs Gunung Padang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kini menarik perhatian peneliti dari luar negeri.
    Ketua tim Kajian dan
    Pemugaran
    Situs
    Gunung Padang
    ,
    Ali Akbar
    , mengungkapkan bahwa tim peneliti asal
    Kanada
    telah menunjukkan minat untuk terlibat dalam riset pemugaran situs megalitikum tersebut.
    “Betul, tempo hari ada peneliti dari Kanada mengirim surat pada kementerian untuk riset Gunung Padang,” ujar Ali kepada Kompas.com melalui sambungan telepon pada Kamis (27/11/2025).
    Ali menjelaskan, para
    peneliti mancanegara
    tersebut telah mempresentasikan konsep penelitian mereka dan melakukan peninjauan langsung ke lokasi situs.
    “Konsepnya ternyata cukup bagus, dan kami tentunya sangat terbuka kepada pihak yang ingin turut terlibat,” kata dia.
    Namun, Ali menambahkan, mereka belum dapat dilibatkan dalam tim karena masih menunggu kelengkapan dokumen pengajuan resmi.
    Ketertarikan peneliti mancanegara itu muncul setelah membaca berbagai informasi dan pemberitaan mengenai
    Situs Gunung Padang
    .
    Mereka berpendapat bahwa keberadaan situs purba tersebut sangat penting dikaji dan diteliti secara komprehensif.
    “Kalau sudah memenuhi persyaratan, tentu akan kita libatkan dalam aktivitas penelitian,” ujarnya.
    Lebih lanjut, Ali menyampaikan, tim peneliti saat ini akan mulai merekonstruksi posisi dan letak batuan yang ada di atas permukaan tanah.
    Sebelumnya, tim yang terdiri dari 100 periset multidisiplin ini telah melaksanakan ekskavasi di semua bagian teras.
    Penggalian dilakukan secara manual pada kedalaman dua hingga delapan meter.
    “Dari hasil ekskavasi belasan kotak gali, di kedalaman empat meter ditemukan susunan batuan dan fragmen logam yang kemungkinan perunggu, serta tembikar,” ujar Ali.
    Temuan tersebut, menurutnya, semakin mempertegas bahwa situs megalitikum yang berada di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten
    Cianjur
    ,
    Jawa Barat
    , merupakan karya budaya manusia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Induknya Lahirkan Anak Kambing Bermata Satu, Pemilik Terkejut dengan Bentuk Wajahnya
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        27 November 2025

    Induknya Lahirkan Anak Kambing Bermata Satu, Pemilik Terkejut dengan Bentuk Wajahnya Surabaya 27 November 2025

    Induknya Lahirkan Anak Kambing Bermata Satu, Pemilik Terkejut dengan Bentuk Wajahnya
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Warga Dusun Tojo Kidul, Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, digegerkan dengan kelahiran seekor kambing bermata satu, Kamis (27/11/2025).
    Kambing jantan tersebut lahir dari induk betina milik warga setempat bernama Suhailik (50) langsung menarik perhatian warga sekitar karena kondisinya yang tak biasa itu.
    Suhailik mengaku terkejut saat mendapati salah satu dari tiga anak kambingnya lahir dengan kondisi fisik abnormal.
    Awalnya ia membantu proses kelahiran seperti biasa, namun mendadak panik saat melihat wajah anak kambing tersebut.
    “Saya benar-benar bingung waktu lihat. Matanya cuma satu di bagian tengah, bentuk wajahnya juga tidak seperti kambing normal. Baru pertama kali seumur hidup saya melihat yang begini,” kata Suhailik.
    Menurutnya, dua anak kambing lain lahir dengan kondisi normal.
    Hanya satu yang memiliki ciri fisik menyerupai kondisi cyclopia, kelainan langka yang membuat organ mata tidak berkembang sempurna dan menyatu di satu titik.
    Tak butuh waktu lama, kabar kelahiran kambing bermata satu itu langsung menyebar dari mulut ke mulut.
    Warga sekitar berdatangan ke rumah Suhailik untuk melihat langsung hewan tersebut.
    “Banyak yang datang, anak-anak sampai orang tua pada penasaran. Mereka tidak percaya sebelum lihat sendiri,” tambahnya.
    Meski kondisi kambing itu memperlihatkan kelainan serius, Suhailik tetap merawatnya dengan baik.
    Ia memberi susu dan memastikan kambing kecil itu tetap hangat.
    Fenomena kelahiran hewan dengan kondisi langka seperti ini bukan kali pertama terjadi, namun tetap berhasil membuat heboh warga karena dianggap jarang ditemukan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 1
                    
                        Alvin dan Anita Minta Maaf Soal Tumbler yang Hilang Berujung Pemecatan Petugas KAI
                        Megapolitan

    1 Alvin dan Anita Minta Maaf Soal Tumbler yang Hilang Berujung Pemecatan Petugas KAI Megapolitan

    Alvin dan Anita Minta Maaf Soal Tumbler yang Hilang Berujung Pemecatan Petugas KAI
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
    Anita, pemilik tumbler yang hilang di KRL Commuter Line, pada Senin (17/11/2025), meminta maaf terkait kejadian tumbler miliknya yang hilang dan berujung pada pemecatan Argi, petugas pelayanan KRL Commuter Line, dari tempat kerjanya.
    Ia bersama sang suami,
    Alvin
    , menyampaikan permintaan maaf secara terbuka melalui sebuah video klarifikasi yang diterima
    Kompas.com
    , Kamis (27/11/2025).
    Dalam video tersebut, Alvin mengakui bahwa kasus yang berkembang belakangan ini merupakan dampak dari perilaku mereka berdua.
    Oleh sebab itu, ia menyampaikan permohonan maaf, khususnya kepada Argi dan pihak-pihak lain yang terdampak.
    “Kami ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya, khususnya kepada saudara Argi dan semua pihak yang terkena dampak dan dirugikan atas ucapan dan perbuatan kami,” ujar Alvin dikutip
    Kompas.com
    , Kamis.
    Sementara itu,
    Anita
    , mengaku sangat menyesal dengan perbuatan yang sudah dilakukannya.
    Ia menyadari bahwa cara mereka menyikapi kejadian tersebut sehingga memicu reaksi negatif dari banyak pihak.
    “Kami sangat sadar cara kami menyikapi kejadian ini sangat tidak bijak sehingga melukai banyak perasaan orang di luar sana,” kata Anita.
    Ia menambahkan bahwa peristiwa ini menjadi pelajaran penting agar mereka lebih berhati-hati ke depannya.
    “Dari lubuk hati kami yang paling dalam, kami meminta maaf yang sebesar-besarnya,” tutup Anita.
    Sebelumnya, seorang petugas pelayanan KRL Commuter Line disebut dipecat setelah diduga terlibat dalam hilangnya sebuah tumbler milik penumpang yang tertinggal di dalam kereta.
    Kasus ini pun viral di media sosial setelah pemilik tumbler bernama Anita membuat sebuah utasan di akun Thread pribadinya, @anitadewl, mengenai kejadian tumbler miliknya yang hilang usai tertinggal di kereta.
    la menganggap ada indikasi pelanggaran prosedur operasional standar (SOP) penanganan barang hilang di lingkungan KAI.
    Kasus ini berawal ketika Anita lupa membawa cooler bag yang dibawanya usai menaiki KRL rute Tanah Abang-Rangkasbitung pada Senin (17/11/2025) pukul 19.00 WIB.
    Anita menaiki KRL green line tersebut sepulang kerja dan berada di gerbong khusus perempuan.
    Sekitar pukul 19.40 WIB, ia turun di Stasiun Rawa Buntu. Saat itu, ia baru menyadari bahwa
    cooler bag
    miliknya tertinggal di bagasi Commuter Line.
    Ia kemudian melapor kepada petugas. Malam itu juga,
    cooler bag
    tersebut ditemukan oleh satpam PT KAI bernama Argi. Barang itu langsung diamankan dan sempat didokumentasikan.
    Keesokan harinya, Anita bersama suaminya, Alvin, mengambil
    cooler bag
    tersebut di Stasiun Rangkasbitung. Namun, ia terkejut karena isi di dalam
    cooler bag
    itu, yakni sebuah tumbler sudah hilang. Tasnya kembali, tetapi isinya tidak.
    Saat dikonfirmasi, Argi mengakui bahwa ia tidak memeriksa isi
    cooler bag
    milik Anita saat menerima barang tersebut.
    Ia menyadari kelalaiannya karena kondisi stasiun sedang ramai dan ia masih bertugas berjaga, sehingga
    cooler bag
    itu disimpan tanpa pengecekan detail. Argi kemudian menghubungi Alvin dan meminta maaf melalui pesan singkat.
    Bahkan, dalam pesan itu, Argi akan membantu Anita dan Alvin untuk melakukan pencarian melalui rekaman CCTV. Jika tidak ditemukan, ia bersedia mengganti tumbler tersebut sesuai harganya, yakni Rp 300.000.

    Ini kesalahan saya dikarenakan tidak dicek terlebih dahulu, saya akan tanggung jawab dengan mengganti barang tsb Pak
    ,” tulis Argi dalam pesan untuk Alvin yang diunggah di akun Threads
    @
    argi_bdsyh, Rabu (26/11/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menteri PPMI Sebut TKI Bermasalah di Luar Negeri Kebanyakan yang Berangkat Ilegal
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        27 November 2025

    Menteri PPMI Sebut TKI Bermasalah di Luar Negeri Kebanyakan yang Berangkat Ilegal Regional 27 November 2025

    Menteri PPMI Sebut TKI Bermasalah di Luar Negeri Kebanyakan yang Berangkat Ilegal
    Tim Redaksi
    PALANGKA RAYA, KOMPAS.com
    – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Mukhtarudin mengungkapkan bahwa banyak pekerja migran Indonesia (PMI) mengalami masalah di luar negeri akibat berangkat secara ilegal, melalui calo, hingga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
    Dalam kunjungan kerjanya ke Poltekkes Kemenkes Palangka Raya, Kalimantan Tengah, pada Kamis (27/11/2025), Mukhtarudin menegaskan bahwa masalah yang sering dialami
    pekerja migran
    umumnya disebabkan oleh ketidakpatuhan terhadap
    prosedur resmi
    .
    “Yang banyak masalah justru yang nonprosedural, yang berangkat secara ilegal, entah berangkat secara mandiri, melewati calo, korban TPPO, ini yang harus kita perhatikan,” ujarnya.
    Mukhtarudin menambahkan bahwa sebagian besar pekerja migran yang bermasalah di luar negeri adalah mereka yang berangkat tanpa mengikuti prosedur.
    “Karena yang bermasalah semuanya nonprosedural, kita enggak tahu kapan dia berangkat, begitu ada masalah kami baru tahu,” tuturnya.
    Meskipun demikian, Mukhtarudin menegaskan bahwa negara akan tetap hadir untuk melindungi semua WNI yang mengalami masalah di luar negeri, baik yang berangkat secara prosedural maupun ilegal.
    “Siapa pun WNI yang bermasalah di negara orang, mau dia berangkat prosedural ataupun tidak, selama dia WNI, negara wajib hadir melindungi, memfasilitasi, dan mendampingi,” ujarnya.
    Dia juga menekankan pentingnya sinergisitas antara pemerintah pusat dan seluruh stakeholder untuk menjaga keamanan pekerja migran asal Indonesia.
    “Kita perlu bersama-sama menjaga agar bagaimana menjadi imigran yang aman, prosedural, sehingga dengan migran aman, rakyat sejahtera, Indonesia akan maju,” tuturnya.

    Mukhtarudin mengungkapkan bahwa pihaknya berupaya menekan kasus pemberangkatan imigran secara ilegal melalui program Desa Migran Emas.
    Dalam program ini, edukasi diberikan kepada masyarakat di tingkat tapak agar memahami prosedur resmi bekerja di luar negeri.
    “Ini ekosistem paling kecil, paling bawah, untuk bagaimana menjadi migran aman, di sini ada sosialisasi, edukasi, dan pemberian informasi tentang bagaimana mau jadi pekerja migran itu, ini dilakukan untuk menekan nonprosedural,” katanya.
    Dia mengingatkan pentingnya mengikuti prosedur resmi untuk bekerja di luar negeri agar tidak menimbulkan masalah.
    “Rata-rata pekerja migran yang bermasalah, itu kebanyakan berangkatnya tidak sesuai prosedur, seperti (kasus) di Malaysia (ada TKI) yang disekap 21 tahun, dan sebagainya itu, itu mereka yang tidak tahu kapan berangkatnya, lewat mana tidak tahu, begitu ada masalah baru kita tahu,” jelasnya.
    Mukhtarudin juga menegaskan bahwa pekerja Indonesia yang bekerja di luar negeri harus terdaftar dalam Sistem Komputerisasi Pelayanan, Penempatan, dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (SISKOPPMI).
    “Kalau (pekerja luar itu) terdaftar di kami, dalam sisko kami, kami tahu di mana dia, sedang apa dia, ada masalah apa dia kita tahu, karena sudah terdata,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Induknya Lahirkan Anak Kambing Bermata Satu, Pemilik Terkejut dengan Bentuk Wajahnya
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        27 November 2025

    Anak Kambing Mata Satu Gegerkan Warga Banyuwangi Surabaya 27 November 2025

    Anak Kambing Mata Satu Gegerkan Warga Banyuwangi
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Warga Banyuwangi, Jawa Timur digegerkan dengan kelahiran anak kambing bermata satu milik Suhailik, warga Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, Kamis (27/11/2025).
    Anak kambing yang dinamai Sehati itu tak pelak menarik perhatian masyarakat karena kondisi langka yang dimilikinya dan membuat masyarakat setempat berdatangan untuk melihat langsung fenomena yang dianggap tak biasa ini.
    Namun Sehati tak hidup bertahan lama.
    Anak kambing tersebut hanya hidup beberapa jam setelah dilahirkan dan membuat Suhailik merasa sangat kehilangan.
    Dikonfirmasi terkait peristiwa langka tersebut, dokter hewan, drh. Risa Isna Fahziar mengatakan bahwa kondisi yang dialami Sehati merupakan kelainan bawaan yang sangat langka yang disebut
    cyclopia
    .
    Cyclopia adalah kondisi ketika mata tidak berkembang secara normal dan menyatu di satu rongga karena struktur tengkorak gagal terbentuk sempurna. Umumnya tidak kompatibel dengan kehidupan.
    “Saat lahir terlihat matanya hanya satu di bagian tengah. Itu terjadi karena cavum orbita mengalami fusi atau menyatu, sehingga organ mata yang tumbuh hanya satu,” kata Risa.
    Kelainan tersebut juga disertai tidak berkembangnya jaringan otak.
    Selain mata, kelainan juga tampak pada bagian wajah lain sebab cyclopia membuat struktur tengkorak menyempit dan tidak normal, sehingga beberapa organ wajah tidak terbentuk sempurna.
    “Karena volume tengkoraknya sangat kecil, hidungnya bisa tidak tumbuh atau hanya setengah,” jelasnya.
    Risa yang juga Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Jatim IV tersebur mengurai bahwa mulut juga bisa terlihat menjadi satu bagian karena ada kelainan pada pembentukan tulang wajah.
    Terkait faktor penyebab, Risa menjelaskan bahwa ada dua faktor utama yang menyebabkan cyclopia yaitu faktor genetik yang merupakan kelainan bawaan yang terjadi sejak fase awal perkembangan embrio.
    Atau paparan zat teratogenik selama induk bunting yaitu zat atau kandungan tertentu dalam makanan yang dapat menyebabkan cacat bawaan pada janin.
    “Ini multifaktor. Bisa karena faktor genetik, dan bisa juga karena induknya tanpa disadari mengonsumsi makanan yang mengandung zat teratogenik selama kebuntingan. Kondisi ini tidak bisa diperkirakan sebelumnya,” terangnya.
    Dalam 18 tahun pengalamannya sebagai dokter hewan, Risa mengaku hanya menemui tiga kasus cyclopia, yaitu dua kasus pada kucing, dan satu pada kambing yaitu Sehati.
    “Itu pun sangat jarang sekali. Peluang hidup hewan dengan cyclopia juga sangat kecil,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.