Korban Banjir Aceh Timur: Kami Mulai Kelaparan, Terkurung…
Editor
KOMPAS.com
– Banjir besar yang melanda Aceh Timur sejak Selasa (25/11/2025) menyebabkan warga terjebak tanpa akses keluar. Jalan putus, listrik padam, dan sinyal komunikasi hilang hampir total.
“Kami di Aceh Timur mulai
kelaparan
. Akses jalan putus. Sinyal hp hilang, listrik padam, kami terkurung karena ketinggian air sejak hari Selasa, 2 meter lebih,” ujar Muhammad bin Ishak dalam pesan WhatsApp yang diterima Kompas.com, Minggu (30/11/2025).
Pria yang akrab disapa Cek Mad ini menjelaskan, kesempatan berkomunikasi sangat terbatas. Saat mengirimkan pesan tadi pun, ia menggunakan sinyal darurat di Pendopo
Bupati Aceh Timur
di Idi Rayeuk.
“Saat ini saya dapat sinyal darurat di pendopo bupati, mungkin hanya sesaat,” katanya.
Cek Mad menjelaskan, banjir di tempat tinggalnya menelan korban jiwa. Berdasarkan data sementara, terdapat sedikitnya 8 warga meninggal dunia. Rinciannya sebagai berikut:
1. Kecamatan Peunaron: 1 orang
2. Kecamatan Peureulak Barat: 2 orang
3. Kecamatan Peudawa: 2 orang
4. Kecamatan Ranto Peureulak: 1 orang
5. Kecamatan Banda Alam: 1 orang
6. Kecamatan Idi Tunong: 1 orang
Jumlah tersebut kemungkinan bertambah karena sebagian wilayah belum dapat dijangkau tim penyelamat.
Seperti dua kecamatan yang sampai sekarang tidak dapat diakses yakni Kecamatan Peunaron dan Serbajadi. Longsor saat ini masih menutup jalan dengan material setinggi dua meter dan panjang sekitar 100 meter.
Cek Mad menceritakan, beberapa waktu lalu Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky mengajukan permintaan langsung kepada Presiden Prabowo agar bantuan bisa dikirim melalui udara.
“Bapak Bupati minta ke Bapak Presiden agar bantuan sembako dibawa dengan helikopter, karena jalan darat tidak tembus ke Aceh Timur dan stok logistik habis,” tutur dia.
Di tengah kondisi serba terbatas,
warga Aceh Timur
berharap upaya penyelamatan dan distribusi logistik dapat segera dilakukan melalui jalur udara.
Banjir besar ini disebut sebagai salah satu yang terparah dalam satu dekade terakhir di wilayah Aceh Timur.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com
-
/data/photo/2025/11/30/692b8b2e2859a.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Korban Banjir Aceh Timur: Kami Mulai Kelaparan, Terkurung… Regional 30 November 2025
-
/data/photo/2025/11/27/6927ad7f1a5a0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Banjir Terjang 12 Kecamatan di Deli Serdang, 5 Korban Meninggal dan 4 Hilang Regional 30 November 2025
Banjir Terjang 12 Kecamatan di Deli Serdang, 5 Korban Meninggal dan 4 Hilang
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Lima warga dilaporkan meninggal dan empat orang masih hilang akibat banjir yang menerjang 12 kecamatan di Deli Serdang, Sumatera Utara beberapa hari yang lalu.
Sementara ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Sumatera Utara
masih melakukan pendataan soal korban luka dan pengungsi.
Banjir ini diketahui menerjang pada Rabu (26/11/2025) lalu. Data terkini dari BPBD Sumatera Utara menyebut, ada 12 kecamatan di Kabupaten
Deli Serdang
yang terdampak.
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik
BPBD Sumut
, Sri Wahyuni, mengatakan sampai dengan Sabtu (29/11/2025), pihaknya mencatat ada 5 korban meninggal dan 4 orang hilang akibat banjir ini.
“Berdasarkan data, Sabtu (29/11/2025) pukul 17.00, total dampak korban yang meninggal dunia 5 orang dan hilang 4 orang,” ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni, dalam keterangan tertulisnya.
Kata Sri Wahyuni, musibah banjir terjadi karena curah hujan yang tinggi. Selain itu juga ditambah dengan pasang air laut.
“Jadi akibat
curah hujan tinggi
dan terus menerus, ditambah juga pasangnya air laut, mengakibatkan banjir di beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Deli Serdang,” ujarnya.
Sementara itu, ada sejumlah kecamatan yang terdampak. Yakni Hamparan Perak, Namorambe, Deli Tua, Tanjung Morawa, Galang, Percut Sei Tuan, Patumbak, Sunggal, Bangun Purba, Batang Kuis, Lubuk Pakam, dan Beringin.
BPBD masih melakukan pendataan terkait korban luka dan pengungsi.
“Untuk data korban luka dan pengungsi masih dalam pendataan,” tutup Sri Wahyuni.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/30/692b829a4a9d2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
177 Ribu Warga Bener Meriah Terisolasi akibat Banjir Aceh, Logistik Disalurkan lewat Udara Regional 30 November 2025
177 Ribu Warga Bener Meriah Terisolasi akibat Banjir Aceh, Logistik Disalurkan lewat Udara
Tim Redaksi
BENER MERIAH, KOMPAS.com
– Kabupaten Bener Meriah, Acaeh masih terisolasi akibat banjir dan longsor. Ada sekitar 177 ribu warga yang terdampak.
Sementara, logistik yang ada di sini kian menipis dan diperkirakan hanya cukup untuk beberapa hari.
Penyaluran logistik
akan dilakukan melalui udara.
Tagore Abu Bakar
, Bupati Kabupaten Bener Meriah mengatakan, wilayahnya masih
terisolasi
dan belum mendapatkan bantuan baik dari Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat.
“Bener Meriah masih terisolir dari berbagai akses dan belum mendapatkan bantuan dari Provinsi
Aceh
dan Nasional,” kata Tagore dalam keterangannya, Sabtu (29/11/2025).
Tagore menyebutkan, apabila dalam 2 hingga 3 hari ke depan belum ada
bantuan logistik
makanan yang tiba, maka stok saat ini tidak dapat lagi mencukupi keseluruhan warga.
“Kami sangat membutuhkan bantuan logistik untuk saat ini,” ujarnya.
Terkait dengan update kondisi terkini akibat dampak banjir dan longsor, Tagore mengatakan, korban meninggal dunia tercatat sebanyak 19 orang dan hilang 31 jiwa.
Jumlah pengungsi 37.306 jiwa dan warga terisolir 177.967.
Sementara, untuk jumlah titik pengungsian ada 27 lokasi, jembatan putus 43 titik, jalan putus 21 titik, longsor 35 lokasi, dan banjir 26 lokasi.
Pemerintah pusat dan daerah memastikan percepatan distribusi bantuan bagi warga terdampak banjir dan longsor di Aceh akan menggunakan pesawat serta helikopter TNI untuk menjatuhkan logistik langsung dari udara ke titik-titik yang masih sulit dijangkau.
Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa penyaluran bantuan tidak lagi menunggu proses panjang karena situasi di Aceh membutuhkan respons darurat dan cepat.
“Mulai besok, seluruh kebutuhan dasar seperti pakaian, air bersih, makanan, dan obat-obatan akan disalurkan secara masif ke seluruh wilayah terdampak, termasuk ke daerah terisolir,” katanya usai meninjau korban banjir di Kabupaten Pidie Jaya.
Sjafrie menyebutkan, nantinya bantuan yang dijatuhkan akan diterima langsung oleh prajurit TNI yang telah disiagakan di bawah, dan selanjutnya akan diantarkan langsung kepada para pengungsi.
“Mulai hari ini kita akan beli dan siapkan semua kebutuhan. Ini akan kita lakukan dengan cepat. Tidak perlu rapat lagi, tindakan langsung,” ucapnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/29/692ae458c04c4.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kereta Petani dan Pedagang Mulai Beroperasi Senin 1 Desember 2025, Tiket Rp 3.000 Regional 30 November 2025
Kereta Petani dan Pedagang Mulai Beroperasi Senin 1 Desember 2025, Tiket Rp 3.000
Tim Redaksi
LEBAK, KOMPAS.com
– Kereta petani dan pedagang akan mulai beroperasi pada layanan Commuter Line Merak mulai Senin (1/12/2025).
Kereta ini dihadirkan khusus untuk mendukung kelancaran distribusi hasil pertanian dan perdagangan lokal di lintas Rangkasbitung-Merak, Provinsi
Banten
.
VP Corporate Secretary
KAI Commuter
Karina Amanda menyampaikan, kereta ini disiapkan dengan kapasitas 73 tempat duduk.
Setiap hari tersedia tujuh perjalanan dari Stasiun Merak dan tujuh perjalanan dari Stasiun Rangkasbitung, mengikuti jadwal operasional
Commuter Line
Merak.
“Layanan
kereta petani
dan pedagang ini kami hadirkan untuk mempermudah mobilitas para pelaku usaha lokal, terutama dalam membawa hasil pertanian dan barang dagangan,” ujar Karina melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (29/11/2025) malam.
Karina menyampaikan, untuk petani dan pedagang yang hendak menggunakan layanan ini, wajib melakukan registrasi terlebih dahulu di loket dengan membawa kartu identitas dan mengisi formulir.
Setelah diverifikasi petugas, pengguna akan mendapatkan kartu petani dan pedagang.
Dengan kartu tersebut, pemilik dapat memesan dan membeli tiket mulai H-7 keberangkatan melalui loket stasiun
Commuter Line Merak
.
Mereka juga diperbolehkan melakukan proses
boarding
hingga dua jam sebelum jadwal keberangkatan.
Sementara bagi masyarakat umum yang ingin menggunakan layanan ini tanpa registrasi, pembelian tiket tetap dapat dilakukan pada hari keberangkatan selama kuota kursi masih tersedia.
KAI Commuter menetapkan batas maksimal barang bawaan dua koli atau dua tentengan per orang, dengan ukuran maksimal 100 cm x 40 cm x 30 cm per koli.
“Barang berbau menyengat, hewan ternak, bahan mudah terbakar, serta senjata tajam maupun api dilarang dibawa dalam perjalanan ini,” tegas Karina.
Menurutnya, hadirnya layanan ini merupakan bentuk dukungan nyata terhadap roda perekonomian lokal di wilayah Merak–Rangkasbitung.
“Kami mengajak pengguna untuk mematuhi aturan dan menjaga sarana serta fasilitas yang tersedia,” kata dia.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api DJKA, Arif Anwar, menyatakan pihaknya memastikan layanan ini dapat dinikmati masyarakat luas melalui skema subsidi Public Service Obligation (PSO).
“Kami instruksikan agar tarif kereta petani dan pedagang ditetapkan Rp 3.000, sama seperti tarif Commuter Line Merak,” ujar Arif.
Subsidi PSO diberikan pemerintah untuk menekan tarif layanan kereta api agar tetap terjangkau.
Ia menambahkan seluruh rangkaian kereta telah melalui tahapan pengujian sebelum dioperasikan.
Pemeriksaan dilakukan untuk menjamin aspek keselamatan, keamanan, keandalan, kenyamanan, kemudahan, dan kesetaraan sesuai ketentuan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum.
“Kami mengapresiasi KAI Group atas inovasinya. Semoga kereta petani dan pedagang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat yang membutuhkan,” tutur Arif.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/28/692997945a0e6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Lima Petani Sawit Tertembak di Bengkulu, Kuasa Hukum Beberkan Kronologi Versi Korban Regional 30 November 2025
Lima Petani Sawit Tertembak di Bengkulu, Kuasa Hukum Beberkan Kronologi Versi Korban
Tim Redaksi
BENGKULU, KOMPAS.com
– Kuasa Hukum lima petani korban penembakan keamanan PT Agro Bengkulu Selatan (ABS) di Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Seluma, Ricki Pratama Putra, membantah kronologi versi keluarga pelaku. Ia menyebut penembakan berawal dari pendorongan terhadap seorang ibu yang berada di lokasi kejadian pada Senin (24/11/2025).
Pernyataan ini disampaikan Ricki menjawab pernyataan Sahlan Sirad, paman R, pelaku penembakan, yang sebelumnya mengeklaim bahwa R menembak karena dipukul terlebih dahulu dengan pelepah sawit oleh seorang ibu.
“Kami merasa informasi tersebut tidak benar dan memframing seolah penembakan tersebut dibenarkan, dan tidak dibarengi informasi serta perspektif dari korban,” tulis Ricki dalam keterangan tertulis yang dikirim kepada
Kompas.com
, Sabtu (29/11/2025).
Ia menegaskan bahwa informasi yang disampaikan keluarga pelaku keliru.
Menurut Ricki, tembakan terjadi sebelum ada dugaan penusukan atau pelaku terjatuh. “Kami membantah beberapa hal mengenai klaim R melalui pamannya Sahlan Sirad bahwa beliau R (terduga pelaku penembakan) melakukan penembakan setelah ditusuk sajam dan jatuh,” ujarnya.
Ricki kemudian merinci bantahan tersebut.
“Bahwa tidak benar terjadi pemukulan yang menggunakan pelepah sawit yang berduri. Bahwa tidak benar penembakan terjadi setelah dilakukan penusukan dan saat R terjatuh,” kata dia.
Ia menyebut pihaknya memiliki bukti kuat.
“Ini klaim yang tidak berdasar, kami mengantongi bukti yang terang menunjukkan bahwa semua dimulai karena saudara R (karyawan) mendorong saudari S sampai jatuh, sehingga saudari S membalas dan kemudian saudara R langsung melakukan penembakan ke arah warga dalam keadaan berdiri dan tidak memiliki luka apapun,” bebernya.
Ricki menambahkan, setelah tembakan pertama, warga mengejar pelaku. “Para warga kemudian mengejar saudara R yang berlari sambil menembak kembali sebanyak empat kali, sehingga total tembakan adalah sebanyak lima kali,” ujarnya.
Tembakan kelima mengenai lima warga, masing-masing BS, EH, ES, S, dan LS.
Sebelumnya, pada Senin (24/11/2025), Lima petani di Desa Kembang Seri, Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan, ditembak oknum keamanan salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Direktur Eksekutif Walhi Bengkulu, Dodi Faisal, mengatakan aksi penembakan itu terjadi saat perusahaan hendak mendoser sejumlah lahan untuk perkebunan kelapa sawit.
“Selama ini
konflik agraria
antara petani dengan perusahaan sudah terjadi cukup lama. Hari ini perusahaan mendoser (meratakan) lahan, masyarakat menahan maka terjadilah penembakan oleh oknum pengaman perusahaan,” kata Dodi, dikonfirmasi melalui telepon, Senin.
Menurut Dodi, lima korban penembakan itu yaitu Linsurman, Susanto, Edi Hermanto, Suhardin, dan Buyung.
“Datuk Buyung kena tembak dada sebelah kanan. Petani melihat pelaku penembak adalah keamanan perusahaan. Pistol sudah diamankan warga,” ungkap Dodi.
Kasat Reskrim Polres Bengkulu Selatan, Iptu Akhyar Anugerah, mengatakan ia bersama tim sedang menuju lokasi kejadian.
“Kami masih dalam perjalanan. Sepengetahuan kami tidak ada aparat kepolisian melakukan pengamanan di lokasi tersebut,” jelas dia.
Ia menambahkan, polisi masih mengumpulkan bukti dan keterangan terkait peristiwa tersebut.
“Kami masih mengumpulkan informasi,” jelas dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2022/02/23/62163ac0d8d00.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polisi Ringkus Lima Pelaku Pencurian Motor Viar di Tangerang, Dua di Antaranya Eksekutor Megapolitan 29 November 2025
Polisi Ringkus Lima Pelaku Pencurian Motor Viar di Tangerang, Dua di Antaranya Eksekutor
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
Polres Metro Tangerang
Kota menangkap lima orang terkait pencurian sepeda motor roda tiga atau motor viar di Kota Tangerang.
Dua di antaranya, Delu (38) dan Kecot (39), diduga sebagai pelaku utama yang berperan mengeksekusi pencurian sekaligus menjual motor hasil curian.
Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota Komisaris Awaludin Kanur menjelaskan, pencurian terjadi di depan Ruko Permata Niaga, Taman Royal, Kota Tangerang, pada Rabu (26/11/2025).
Penangkapan dilakukan setelah polisi berhasil mengidentifikasi kedua pelaku dari hasil penyelidikan di lapangan.
“Begitu identitas pelaku terdeteksi, tim langsung bergerak cepat. Dalam beberapa jam, pelaku berhasil kami amankan di sebuah warnet di wilayah Tanah Tinggi,” kata Awaludin dalam keterangannya, Sabtu (29/11/2025).
Dari hasil penyidikan, polisi menemukan sejumlah barang bukti, di antaranya tiga unit motor viar yang diduga hasil curian, uang tunai Rp 435.000 sisa penjualan motor, serta celana jeans yang digunakan pelaku.
“Dari interogasi, pelaku mengaku telah menjual motor hasil curian tersebut ke wilayah Pakuhaji Kabupaten Tangerang dengan bantuan rekannya,” ujarnya.
Setelah dua pelaku utama diamankan, polisi melakukan pengembangan kasus yang kemudian mengarah pada tiga tersangka lain.
“Polisi kemudian melakukan pengembangan dan menangkap tiga orang lainnya, yaitu Ardi sebagai pembeli motor curian, Marsan sebagai perantara, Hendri sebagai pemilik bengkel tempat menyimpan motor curian,” ujar Awaludin.
Para tersangka dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan. Polisi masih menelusuri kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat dalam jaringan tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/11/28/692975fac9267.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/11/11/691320e60b438.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/11/28/69296d9d5b7a5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/11/21/691ff7359dd78.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)