Kisah Siti Aisyah, Ibu 5 Anak Berprofesi Penambal Ban Truk di Surabaya
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Siti Aisyah (35), memakai wearpack tambang berwarna orange, tampak lusuh karena bekas oli yang menempel di semua sisinya.
Ia duduk di bahu jalan menunggu sopir truk yang menepikan kendaraannya.
Setiap hari Minggu, Aisyah dan suaminya, Aspriyanto (45) membuka lapak tambal ban di pinggir jalan kawasan Jalan Kalianak, salah satu jalan utama yang menghubungkan Gresik dan
Surabaya
.
Mereka baru saja tiba membuka lapak yang jarak tempuh dari kontrakannya memakan waktu tempuh hanya sekitar 5 menit menggunakan kendaraan roda empat.
Mobil pickup tua jadi andalan yang mengantarkan mereka mencari uang setiap hari. Banyak bagian mobilnya yang sudah berkarat termakan usia dan jarak tempuh.
Namun, hanya mobil tua itulah yang menjadi kendaraan utama mereka karena bisa memuat diesel pengisi angin untuk melayani penambalan ban truk.
“Kalau hari Minggu gini buka lapak karena kondisi jalan gak begitu ramai dan macet. Untuk hari biasa sesuai panggilan aja kami ke lokasi yang dituju,” kata Aisyah saat ditemui Kompas.com, Minggu (30/11/2025).
Setelah beberapa saat duduk di bahu jalan, seorang sopir truk berwarna biru menepikan kendaraannya di lapak Aisyah.
Sopir itu tak banyak bicara, ia keluar dari pintu truk dan mengatakan ke Aisyah, “bocor (bannya),” kata si sopir.
Tanpa basa-basi, Aisyah dan suaminya mengeluarkan alat tempur dari bak mobil. Beberapa komponen berbahan besi dan tajam diurai begitu saja.
Tak lupa ia juga memasang trypod untuk memulai live TikTok. “Iya saya kerja sambil live TikTok,” ujarnya singkat.
Impact wrench (kunci impak) dengan berat sekitar 20 kilogram diangkat dengan mudah oleh Aisyah, sudah terbiasa, batinnya.
Lalu cekatan mencungkil pelek dengan pukulan paku besi, membongkar bagian dalam.
“Saya spesialisasi ban truk brigestone 1100,” tegas Aisyah dengan penuh keyakinan.
Ban yang berat itu diangkat dan dibalik olehnya seorang diri dengan tangan kosong.
Aisyah merupakan perempuan asal Karawang, Jawa Barat yang sudah menetap dan menjadi warga Kota Surabaya, Jawa Timur sejak 15 tahun belakangan usai menikah dengan suaminya.
Ibu lima anak
ini, setiap hari menghadapi teriknya panas dan hujan Kota Surabaya, bergelut dengan debu kawasan Pantura. Tangan kasarnya menjadi “juru selamat ban”.
“Anak saya lima, tiga anak saya di kontrakan saya tinggal. Yang keempat ikut saya kerja ini, kalau yang bungsu saya pulangkan ke Karawang, dirawat orang tua,” tuturnya.
Faktor ekonomi dan waktu terbatas membuatnya harus rela menitipkan si bungsu ke kampung halaman sejak usianya baru dua bulan. Sudah tak terhitung untaian rindu yang ingin ia segera peluk.
Meski begitu, ia merasa bangga menjalani profesi sebagai tukang tambal ban. Ia tidak hanya menjadi mandiri tetapi juga bersyukur bisa menghidupi dan merawat anak-anaknya.
“Karena profesi ini saya bisa menjadi seorang ibu, bisa menjadi seorang istri, dan bisa cari uang juga,” ungkapnya dengan bangga.
Sebelum menjadi tukang tambal ban truk, Aisyah pernah bekerja sebagai buruh pabrik plastik dan sparepart dengan gaji Rp 40.000 hingga Rp 70.000 per hari delapan jam kerja.
Namun, saat ia bekerja sebagai buruh pabrik, ia tak tega meninggalkan anak-anaknya mengurus diri di rumah sehingga memutuskan resign.
“Gini pun kalau sebelum berangkat nambal, saya pastikan dulu anak-anak sarapan dan berangkat sekolah, baru saya berangkat kerja,” tuturnya.
Suaminya juga bekerja serabutan sebagai pegawai tambal ban dan kuli bangunan.
Suatu hari, mereka memutuskan untuk mengambil pinjaman ke bank dengan nominal Rp 15.000.000 untuk modal membuka bengkel tambal ban.
Tak berjalan mulus, Rp 15.000.000 tak cukup karena harga alat-alat yang mahal. Berjalan seadanya, tak banyak pelanggan yang mampir dan usaha mereka perlahan merosot.
Sempat putus asa, Aisyah dan suaminya pulang kampung ke Karawang untuk meminta doa orang tua.
Setelahnya, mereka kembali ke Surabaya dan memberanikan diri mengambil pinjaman lagi Rp 50.000.000 untuk melengkapi alat dan membeli mobil pick up bekas.
“Sekarang pun masih ada utangnya. Kurang satu tahun lagi lumas, semoga,” ujarnya dengan perasaan sedikit lega.
Dari pinjaman tersebut, Aisyah juga membuka usaha warung nasi kecil-kecilan.
Pada saat ia mulai memiliki banyak pelanggan, ujian kembali datang.
Suaminya, mengalami kecelakaan kerja dan patah tulang hingga melemah. Aspriyanto tak mampu mengangkat beban berat. Ia tak menjalani operasi, hanya berobat secara tradisional.
“Kami punya BPJS, tapi kami pernah kecewa ke rumah sakit, suami saya dikata ODGJ karena kecelakaan kerja sebelumnya pas jadi kuli.”
“Dokternya gak percaya kalau indra penciuman hidungnya gak berfungsi gara-gara jatuh terus giginya nancap. Di sisi lain, kalau operasi kami tidak bisa bekerja,” tuturnya.
Akhirnya, Aisyah memutuskan berhenti berjualan nasi dan membantu suaminya mencari uang dengan menambal ban truk.
Aisyah bagian kerja berat, sementara suaminya membantu menyiapkan peralatan, menambal dan mengisi angin.
“Saya memilih tambal ban daripada warung. Awalnya suami melarang tetapi saya melihat dia capek jadi saya mau bantu.
“Saya belajar sendiri. Saya bilang ke suami bagian nyupir saja, saya yang kerja, suami duduk sambil nangis,” terangnya.
Bekerja sebagai tukang tambal ban truk tentu tak mudah bagi Aisyah. Ia mengalami keram di sebagian anggota tubuhnya. Kaki dan pahanya sudah pernah tertimpa pelek dan mesin diesel hingga terasa sakit.
“Saya gak ke dokter, cuma pijat-pijat saja. Kerja ini harus teliti, salah langkah bisa meledak bannya, tangan suami saya patah itu karena ban meledak,” tuturnya.
Memiliki penghasilan tak tentu sekitar Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per hari, ia bertahan untuk biaya hidup dan membayar sisa-sisa cicilan.
Sebagian lagi, ia kirim ke kampung halaman.
“Anak-anak juga pengertian sekali. Mereka gak pernah merengek minta apa-apa dan bilang, ‘ibu itu sudah capek bekerja’,” ia mengingat perkataan si sulung yang berusia 15 tahun.
Berawal dari iseng dan sekadar ingin berbagi cerita, Aisyah bersyukur mendapat sedikit tambahan pendapatan dari aktivitasnya di media sosial.
“Saya live itu awalnya gak tahu kalau ada uangnya. Karena saya cuma pengin cerita, saling berbagi semangat ke orang-orang, tapi buat saya bersyukur lagi,” katanya.
Baginya, senyum anak-anaknya yang menyambut saat pulang bekerja membuatnya lebih kuat menghadapi tantangan hidup.
“Saya tidak minta dibahagiakan anak atau suami, saya bisa membahagiakan diri sendiri dengan cara bersyukur dengan apa yang Tuhan kasih ke saya,” ujarnya.
Senyumnya tak pernah turun dari garis bibirnya meski setiap hari puluhan kilo besi yang ia angkat.
Berinteraksi dengan penonton di media sosial justru membuatnya lebih semangat dalam bekerja.
Mimpinya, ia ingin membelikan sebuah rumah yang layak untuk orang tuanya di kampung. Tidak lagi kayu tipis dan atap seng yang menyelimuti mereka dalam suhu dingin.
“Saya ingin ibu-ibu di luar sana juga semangat. Sayangi orang tua terutama ibu selagi masih ada. Saya pun bekerja seperti ini untuk orang tua saya.”
“Saya juga pengin anak-anak saya sekolah dengan baik,” ungkap perempuan lulusan sekolah dasar (SD) tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com
-
/data/photo/2025/11/30/692c67f474ece.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pesawat Pegasus PGE Bantu Distribusi Obat dan Relawan dalam Banjir Aceh Regional 30 November 2025
Pesawat Pegasus PGE Bantu Distribusi Obat dan Relawan dalam Banjir Aceh
Tim Redaksi
ACEH UTARA, KOMPAS.com
– PT Pema Global Energi (PGE) bekerja sama dengan Pegasus Air Services atas dukungan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) mengerahkan satu unit pesawat penumpang dan barang berjenis Twin Otter untuk membantu penanganan darurat banjir di Aceh.
Pesawat itu untuk mengangkut obat, tenaga medis internasional, dan logistik selama banjir melanda Provinsi Aceh.
Act Relation Manager PGE, Willya Retnosari, menyebutkan PGE berkomitmen membantu penanganan darurat banjir di Aceh.
“Mengingat saat ini jalur darat via Medan dan via Banda Aceh belum bisa dilalui dengan kendaraan maka jalur udara sangat dibutuhkan untuk penyaluran logistik, obat obatan, tim kesehatan dan koordinasi para pemangku kepentingan” ujar Willya, Minggu (30/11/2025).
Willya menambahkan, selain mengerahkan pesawat Pegasus, PGE juga sigap menyerahkan bantuan bahan makanan untuk korban banjir di Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe yang didistribusi melalui posko induk penanganan banjir.
Bantuan yang disalurkan untuk Aceh Utara dan Lhokseumawe berupa 7,9 ton beras, 25.000 bungkus mie instan, 600 pak biskuit, 19.000 cup air mineral dan 300 liter minyak goreng.
“Harapan perusahaan agar bantuan masa panik tersebut dapat meringankan beban masyarakat di sekitar perusahaan di Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe dan masyarakat Aceh secara umum yang terdampak banjir” pungkas Willya.
Sebelumnya diberitakan, saat ini banjir juga merendam Kabupaten Aceh Timur, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Bireuen, Kota Langsa, Pidie, Pidie Jaya dan Kabupaten Aceh Utara.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/30/692c6630b2c7a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Stok BBM di Pematangsiantar Menipis, Sejumlah SPBU Tutup dan Pengendara Mengantre Medan 30 November 2025
Stok BBM di Pematangsiantar Menipis, Sejumlah SPBU Tutup dan Pengendara Mengantre
Tim Redaksi
PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com – Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, terpantau padat kendaraan bermotor akibat stok BBM menipis, Minggu (30/11/2025).
Selain antrean panjang pengendara bermotor, beberapa SPBU terpaksa tutup lantaran stok BBM habis. Adapun BBM yang habis antara lain solar dan pertalite.
Salah satu SPBU yang ramai antrean kendaraan bermotor sejak Minggu pagi hingga malam yaitu SPBU di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Siantar Timur.
“Pertalite dan solar kosong, yang ada saat ini cuma pertamax itu pun stok sudah menipis. Ini karena mobil tangki ada keterlambatan pengiriman. Tapi ini nggak lama,” kata Operator SPBU Yeni Sitorus.
Di tempat berbeda, SPBU di Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Siantar Sitalasari, kendaraan roda dua mengantre panjang. BBM yang tersedia pada Minggu sore hanya pertamax.
Hal serupa terjadi di SPBU Jalan Medan, Siantar Martoba dan SPBU Jalan Rahkuta Sembiring. Salah seorang operator menyarankan pengendara roda dua ke SPBU lain karena BBM kosong.
“Habis, menunggu mobil tangki datang. Kemarin mobil tangki tak bisa jalan karena banjir,” ujar pria pengendara di SPBU Jalan Medan.
Sementara SPBU di Jalan Melanthon Siregar, Kecamatan Siantar Seletan kondisinya lengang. Operator SPBU menutup areal dengan barrier membubukan plang bertuliskan ‘BBM Habis’.
“Dari tadi siang minyak sudah habis di sini. Orang orang sudah pergi ke SPBU lain,” kata salah seorang warga ditemui di lokasi.
Yudi, salah seorang pengemudi ojek online mengaku kesulitan mengisi BBM sejak Jumat (28/11/2025) malam. Untuk menyiasati mesin sepeda motornya tetap menyala, ia mengisi BBM pada pagi hari.
Ternyata, kata Yudi, pagi tadi pun sudah banyak yang mengantre. Bahkan banyak mobil truk sudah parkir di dekat SPBU.
“Katanya kenapa bisa langka, mobil tangki nggak jalan karena kondisi jalan banjir beberapa hari yang lalu,” tutur Yudi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/30/692c652120882.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mendagri Tito Sebut Logistik untuk Lhokseumawe dan Aceh Utara Harus Ditambah Regional 30 November 2025
Mendagri Tito Sebut Logistik untuk Lhokseumawe dan Aceh Utara Harus Ditambah
Tim Redaksi
ACEH UTARA, KOMPAS.com
– Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, terkejut menyaksikan dahsyatnya bencana yang melanda kabupaten/kota di Aceh.
Sejumlah akses darat putus total dan terkendala logistik bahan pangan.
“Dan kami sudah cek itu, jadi di sini (
Aceh Utara
dan Lhokseumawe) sangat diperlukan adalah pangan, logistik harus kita tambah stok nya,” kata Tito di Lhokseumawe, Minggu, (30/11/2025).
Dia menyebutkan, logistik makanan untuk Bireuen, Lhokseumawe dan Aceh Utara segera didistribusi lewat jalur laut dan udara.
Dia menyebutkan kapal Basarnas telah tiba di Lhokseumawe dan dengan perahu karet segera mendistribusi bahan makanan.
“Di sini kan perlu stok, beras memang ada, tapi perlu stok tambahan lagi dan seperti kebutuhan lainnya yaitu susu, pampes dan pakaian juga,” sebutnya.
Dia menyebutkan setiba di Jakarta segera melaporkan kondisi itu ke Presiden RI Prabowo Subianto.
“Sedangkan seperti Pidie dan Pidie Jaya bisa dipasok dari Banda Aceh, untuk Banda Aceh sendiri dipasok lewat udara,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, saat ini banjir juga merendam Kabupaten Aceh Timur, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Bireuen, Kota Langsa, Pidie, Pidie Jaya dan Kabupaten Aceh Utara.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/30/692c639956103.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
BSR Malaysia Tiba di Aceh Utara, Bawa 10 Tenaga Medis dan Obat Senilai 1 Juta Ringgit Regional 30 November 2025
BSR Malaysia Tiba di Aceh Utara, Bawa 10 Tenaga Medis dan Obat Senilai 1 Juta Ringgit
Tim Redaksi
ACEH UTARA, KOMPAS.com
– Blue Sky Rescue (BSR) Malaysia tiba di Kabupaten Aceh Utara, Minggu (30/11/2025).
Mereka datang membawa 10 tenaga medis terdiri dari perawat dan dokter untuk membantu evakuasi korban dan pemulihan
korban banjir
di wilayah tersebut.
Selain itu, BSR juga membawa obat-obatan senilai 1 juta ringgit Malaysia atau setara dengan Rp 4.028.518.184 dengan kurs 1 ringgit setara Rp 4.042.
Commandor in Chief
BSR Malaysia
Patrick Thong menyebutkan, timnya akan membantu tim Pemerintah
Aceh Utara
untuk penanganan korban banjir.
“Besok kami mulai operasi. Kami tidak bisa menjelaskan beberapa hari. Kami perkirakan lebih dari tiga hari di Aceh Utara. Namun kami akan melihat perkembangan di lapangan,” kata Patrick kepada Kompas.com, Minggu (30/11/2025) malam.
Dia menyebutkan, timnya membantu medis dan suplai obat-obatan.
Saat ini, 26 puskesmas dari 33 puskesmas di kabupaten itu lumpuh total. Karena itu, BSR akan membantu penanganan korban bencana dan pengobatan warga korban banjir.
“Kami siap ditempatkan di mana saja, kami ikuti pemerintah lokal di sini,” tegasnya.
Bupati Aceh Utara, Ismail A Jalil, mengapresiasi dukungan internasional untuk korban banjir di Aceh Utara.
“Saya berterima kasih atas dukungan internasional. Semoga bisa meringankan beban masyarakat korban banjir. Kami terus memaksimalkan seluruh jaringan dalam dan luar negeri untuk membantu masyarakat,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, saat ini banjir juga merendam Kabupaten Aceh Timur, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Bireuen, Kota Langsa, Pidie, Pidie Jaya dan Kabupaten Aceh Utara.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/30/692c58994103f.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kampung Kumuh Jadi Wisata Unggulan Semarang, Puan Dukung Pengembangan "Kampoeng Djadhoel" Nasional 30 November 2025
Kampung Kumuh Jadi Wisata Unggulan Semarang, Puan Dukung Pengembangan “Kampoeng Djadhoel”
Tim Redaksi
KOMPAS.com
– Ketua DPR RI Puan Maharani mengunjungi Kampoeng Djadhoel, salah satu desa wisata unggulan yang tengah menjadi perbincangan di Semarang, Jawa Tengah.
Dengan antusias, ia berbincang dengan warga setempat dan memberikan dukungan penuh pada aktivitas usaha mikro kecil menengah
UMKM
yang menjadi magnet utama desa tersebut.
Kunjungan
Puan
ke
Kampoeng Djadhoel
pada Sabtu (29/11/2025) siang itu pun menjadi bukti nyata komitmennya dalam mempromosikan potensi wisata dan ekonomi lokal.
Setelah berkeliling sejumlah area di Kampoeng Djadhoel, Puan duduk meriung bersama warga di sebuah saung dan berbincang mengenai UMKM.
“Ini kampung harus dilestarikan karena jajanan dan produk-produk lainnya susah didapat, langka. Harus diceritakan juga proses memperoleh tanaman, bahan kue-kue jadul ini,” katanya dalam siaran pers.
Dalam suasana hangat, Puan berbincang dengan warga sambil dan mencicipi makanan khas yang diproduksi dan dijual masyarakat di Kampoeng Djadhoel.
Kepada Puan, rata-rata warga meminta pelatihan UMKM, produksi, dan pemasaran. Hal itu seperti yang disampaikan Rohmana dan Dina yang berprofesi sebagai penjual jajanan pasar.
Puan pun menimpali mereka bahwa promosi harus diutamakan agar daya tarik Kampoeng Djadhoel semakin lebih diketahui masyarakat luas.
“Sesuatu yang jadul ini harus dipromosikan, dijadikan nilai tambah. Jadi harus dikencengin promosinya,” tuturnya.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu menambahkan, anak-anak muda di sekitar juga harus disasar untuk mengembangkan desa.
“Anak-anak di sini digiatkan lagi ajakannya agar tertarik untuk membatik, meneruskan usaha orangtuanya,” katanya.
Puan kemudian menyinggung soal sejarah Kampoeng Djadhoel. Sebelumnya, kampung ini merupakan lingkungan kumuh yang mengundang banyak stigma.
Namun, atas kesadaran warga setempat, akhirnya kampung tersebut disulap menjadi kampung yang lebih bernilai, bahkan menjadi rujukan para wisatawan.
Kampoeng Djadhoel kini juga mendapat bantuan dari sejumlah pihak.
“Sejarah Kampoeng Djadhoel juga harus disampaikan, dinarasikan, terutama ke anak-anak muda. Mereka harus paham sejarahnya sehingga bisa menceritakan ke tamu-tamu yang datang,” jelas Puan.
Aktivitas UMKM di Kampoeng Djadhoel pun disebut cukup membantu penghasilan warga.
Sebab, letaknya di dekat dengan Kota Lama sehingga banyak wisatawan yang datang ke Kampoeng Djadhoel, terutama saat akhir pekan atau hari libur.
“Ini tidak ada di tempat lain, suasana jadul yang mahal. Ada suasana kampung yang ramah, yang tidak didapat di tempat lain. Perlu juga sering diadakan
event-event
untuk menarik pengunjung,” tuturnya Puan.
Dalam kunjungannya di Kampoeng Djadhoel, Puan didampingi Wali Kota
Semarang
Agustina Wilujeng Pramestuti.
Setibanya di lokasi, Puan disambut Ketua Kelompok Sadar Wisata Kampoeng Djadhoel, Ignatius Luwi, dan sejumlah warga.
Puan menyalami warga yang menyambutnya, bahkan dikalungi syal batik berwarna merah oleh warga.
Puan lalu didampingi berkeliling dengan masuk ke lorong-lorong Kampoeng Djadhoel sambil mendapat penjelasan dari Luwi tentang desa yang dikenal sebagai penghasil batik itu.
Di Kampoeng Djadhoel, terdapat lukisan bermotif khas Jawa yang tampak memenuhi tembok dan memanjang di lorong jalan.
Di bagian tengah, ada gazebo, gerobak angkringan, toko batik UMKM, hingga beberapa pigura foto yang unik.
Terlihat juga ukiran dari kayu dan pahatan di tembok-tembok kampung yang sangat indah.
Rumah warga di Kampoeng Djadhoel juga tampak mempesona diwarnai ukiran lukisan yang bercat warna-warni.
Terdapat banyak aktivitas yang dapat dilakukan saat berkunjung ke Kampoeng Djadhoel, seperti
workshop
membatik, berfoto ria, belajar sejarah, berbelanja, dan masih banyak lagi.
Adapula rumah warga yang menjadi galeri penjualan hasil membatik dan pakaian jadi batik.
Puan tampak memasuki beberapa galeri batik ini dan melihat-lihat wastra Nusantara produksi warga Kampoeng Djadhoel.
Ia juga melihat anak-anak yang sedang belajar membatik di
workshop
batik.
Puan juga terlihat menghampiri sejumlah pedagang yang berjualan di lorong-lorong kampung. Mereka merupakan warga setempat yang berjualan saat akhir pekan.
Tak ketinggalan, Puan membeli produksi bawang merah yang dijajakan warga dan berbagai jajanan pasar.
Kemudian, Puan terlihat menghampiri pedagang lumpia, makanan khas Semarang. Ia melihat proses pembuatannya, sambil mencicipi langsung lumpia yang baru saja jadi. Sesekali warga meminta Puan untuk berswafoto bersama.
Adapun Camat Semarang Timur, Akbar mengatakan, Kampoeng Djadhoel merupakan bagian dari program kampung tematik pada 2017.
Oleh karenanya, Kampoeng Djadhoel menjadi salah satu desa wisata yang bertahan dari beberapa kampung tematik yang pernah dicanangkan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/30/692c48ab99aa0.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Wamentan Sudaryono: Petani Harus Suarakan Kebenaran Kebijakan Prabowo Nasional 30 November 2025
Wamentan Sudaryono: Petani Harus Suarakan Kebenaran Kebijakan Prabowo
Penulis
KOMPAS.com
– Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan komitmen penuh pemerintah dalam memperkuat sektor pertanian nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikan dalam Gala Dinner Tani Merdeka yang berlangsung di Gradhika Bakti Praja, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (29/11/25) malam.
Wamentan
Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar mengungkapkan, dalam setahun pemerintah telah menunjukkan langkah konkret dalam memperkuat posisi
petani
, memperbaiki tata kelola pangan, serta menempatkan sektor pertanian sebagai salah satu prioritas utama pembangunan nasional.
“Selama setahun pemerintahan Pak Prabowo, sudah begitu banyak kebijakan yang langsung dirasakan manfaatnya oleh petani. Pupuk dicukupkan, distribusi diperbaiki, harga diturunkan, irigasi direvitalisasi, hingga berbagai instruksi Presiden dikeluarkan demi memperkuat sektor pangan,” kata Wamentan Sudaryono.
Wamentan Sudaryono menambahkan, bahwa pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen penuh memperkuat sektor pertanian melalui berbagai kebijakan konkret yang langsung menyentuh kebutuhan petani.
Pertama, terkait pupuk, Sudaryono mengatakan bahwa pemerintah telah memenuhi kembali kuota pupuk bersubsidi yang selama ini kurang.
Distribusinya pun dibenahi dari sistem yang berbelit menjadi lebih sederhana sehingga lebih cepat sampai ke petani. Bahkan, harga pupuk resmi tercatat turun hingga 20 persen dalam beberapa minggu terakhir.
Kedua, pemerintah juga melakukan revitalisasi total terhadap sistem irigasi nasional. Selama ini kewenangan perbaikan irigasi terpecah antara pusat, provinsi, dan kabupaten, sehingga banyak saluran tidak dapat ditangani.
“Kini, Presiden Prabowo menerbitkan instruksi yang membuka penuh seluruh kewenangan yakni pemerintah pusat boleh memperbaiki semua jenis irigasi, provinsi dapat turun langsung, dan kabupaten juga dapat menangani tanpa hambatan birokrasi,” tutur Sudaryono yang juga merupakan putra dari seorang petani asal Kabupaten Grobogan Jawa Tengah itu.
“Kalau bupati tidak perbaiki, Presiden yang perbaiki. Begitu pula provinsi. Maka sekarang hampir seluruh irigasi di Indonesia masuk tahap revitalisasi,” tambah Sudaryono.
Ketiga, Sudaryono mengatakan fokus besar Presiden Prabowo pada peningkatan produksi dan kesejahteraan petani. Ia menyampaikan bahwa Presiden memiliki cara yang jelas dalam memajukan pangan nasional.
“Kalau pupuk lancar, air lancar, produksi naik, maka petani sejahtera. Sesederhana itu,” tegas Sudaryono yang juga Ketua Dewan Pembina DPN Tani Merdeka Indonesia.
Sudaryono menegaskan bahwa kebijakan yang benar harus diperjuangkan. Ia meminta para anggota Tani Merdeka untuk tidak diam ketika kebijakan yang baik diserang oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan.
“Kalau menurut Anda kebijakan Presiden ini sudah benar, maka Anda harus bersuara. Jangan sampai orang yang benci bersuara lebih keras daripada petani yang merasakan manfaatnya,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengapresiasi jajaran Forkopimda Jawa Tengah, tokoh masyarakat, serta struktur Tani Merdeka yang hadir hingga tingkat desa. Ia menyebut Tani Merdeka sebagai gerakan besar yang lahir dari akar rumput petani.
“Tani Merdeka merupakan gerakan akar rumput yang memang berangkat dari kelompok tani di lapangan. Karakter mereka keras di luar tapi penuh kepedulian di dalam,” Sudaryono.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan, Jawa Tengah merupakan provinsi muda dengan energi besar dan kontribusi kuat terhadap produksi pangan nasional.
Jateng tercatat surplus beras dan jagung, serta mendominasi berbagai komoditas hortikultura seperti cabai dan bawang merah.
“Capaian ini merupakan hasil kerja kolaboratif dan menjadi dasar untuk menjaga lahan pertanian tetap produktif, memperkuat pengendalian inflasi, serta menarik investasi besar ke Jawa Tengah,” kata Luthfi.
Ia juga menyoroti menurunnya minat pemuda desa untuk terjun ke sektor pertanian. Untuk itu, ia mendorong pembentukan SK Kecamatan Berdaya di setiap kabupaten/kota sebagai wadah penguatan program Petani Merdeka dan pengembangan petani milenial.
“Kita ingin para pemuda kembali ke desa sebagai petani modern, bukan menjauhi pertanian seperti generasi sebelumnya. Program-program pertanian akan terus kita siapkan dan perkaya agar benar-benar menarik bagi anak muda,” tutup Luthfi yang juga merupakan Ketua Dewan Pembina DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Jawa Tengah itu.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/12/01/692cb16f97c9d.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/11/30/692c4064b8763.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/11/24/692416f96eb7e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/11/30/692bb74778af7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)