Category: Kompas.com

  • Hercules Minta Maaf, Sutiyoso: Dia Ngomong Salah, Enggak Saya Masukan ke Hati
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Mei 2025

    Hercules Minta Maaf, Sutiyoso: Dia Ngomong Salah, Enggak Saya Masukan ke Hati Megapolitan 28 Mei 2025

    Hercules Minta Maaf, Sutiyoso: Dia Ngomong Salah, Enggak Saya Masukkan ke Hati
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Mantan Kepala BIN, Letnan Jenderal (Purn)
    Sutiyoso
    , mengaku tidak tersinggung dengan pernyataan Ketua Umum DPP Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya,
    Hercules Rosario Marshal
    .
    Sutiyoso mengapresiasi Hercules yang sudah datang langsung untuk meminta maaf.
    “Dia (Hercules) ngomong salah, ya manusia biasa. Aku sama sekali enggak masukkan ke hati. Apalagi dia sudah minta maaf di media, itu pun aku sudah terima minta maafnya dia dan sekarang datang lagi itu luar biasa bagi saya,” kata Sutiyoso dalam keterangannya, Rabu (28/5/2025).
    Ia pun menegaskan bahwa Hercules dianggapnya seperti adik dan anak sendiri sehingga kesalahpahaman yang terjadi sebagai hal yang manusiawi.
    “Jadi kalau Hercules yang saya anggap sebagai adik, anak sendiri, terus dia ngomong salah, ya manusia biasa aku sama sekali enggak masuk ke hati. Apalagi dia sudah minta maaf di media, itu pun aku sudah terima minta maafnya dia dan sekarang datang lagi itu luar biasa bagi saya,” ungkap Bang Yos.
    Dia juga mengatakan, hubungan dirinya dengan Hercules mulai terjalin saat Kopassus dan Tenaga Bantuan Operasi (TBO) membela Timor Leste sebagai bagian dari NKRI.
    Ketika itu, Hercules dan Ketua Forum Komunikasi Pejuang Timor-Timur (FKPT) Erico Gutteres merupakan orang yang setia kepada NKRI.
    “Jadi sejarahnya kayak begitu gitu, kita punya sejarah hubungan emosional yang terbangun dengan berdarah-darah, bukan terbangun karena mesra-mesraan. Itu tidak bisa dilupakan,” ujar Sutiyoso.
    Dalam kesempatan itu, Hercules menyampaikan permintaan maaf secara tulus atas ucapan spontannya yang sempat menyinggung Sutiyoso.
    Ia juga menyerahkan kain Timor sebagai simbol permintaan maaf secara adat Timor Leste, yang diterima baik oleh Sutiyoso.
    “Mudah-mudahan bapak terima. Karena saya anggap bapak ini bapak saya sendiri. Kami ini dididik bapak-bapak dari baret merah, kami diajarin kesetiaan, diajari loyalitas,” tutur Hercules yang mencium tangan Sutiyoso.
    Selain itu, Hercules juga menyampaikan permintaan maaf kepada istri, anak, cucu, dan seluruh keluarga besar Sutiyoso.
    Adapun dikutip dari
    Tribunnews.com
    , awal mula ketegangan antara Hercules dengan Gatot dan Yayat karena Hercules dianggap melecehkan
    purnawirawan TNI
    , Letjen TNI (Purn) Sutiyoso.
    Terkait dengan perkara ini, Hercules menyampaikan permohonan maaf kepada Sutiyoso karena sempat menyebut bau tanah.
    “Saya minta maaf kepada Pak Sutiyoso, minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Pak Sutiyoso, kepada anak cucu dan keluarganya semua. Karena Pak Sutiyoso dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) baret merah, saya sangat hormat dan saya sangat kagum sama beliau,” kata Hercules dikutip Tribunnews dari tayangan kanal YouTube Seleb On Cam, Jumat (2/5/2025).
    “Atas kesalahan saya kemarin mengucap itu, saya minta maaf yang sebesar-besarnya,” sambungnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2 Pengedar Narkoba di Tangerang dan Jakarta Edarkan Ganja lewat Modus Tempel
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Mei 2025

    2 Pengedar Narkoba di Tangerang dan Jakarta Edarkan Ganja lewat Modus Tempel Megapolitan 28 Mei 2025

    2 Pengedar Narkoba di Tangerang dan Jakarta Edarkan Ganja lewat Modus Tempel
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com –
    Polisi mengungkap modus operandi yang digunakan dua pengedar narkoba jenis
    ganja
    berinisial SS (43) dan HS (42), yaitu sistem tempel.
    Modus tempel adalah cara pengiriman narkoba tanpa kontak langsung antara pengedar dan pembeli. Barang haram tersebut diletakkan di lokasi tertentu, lalu pembeli mengambilnya berdasarkan koordinat atau informasi yang diberikan oleh pengedar.
    “Modus yang digunakan kedua pelaku adalah sistem tempel dengan cara dipantau dari jarak jauh,” ujar Kasat Narkoba Polres Metro Tangerang Kota Kompol Rihold dalam keterangannya, Rabu (28/5/2025).
    Penangkapan terhadap keduanya berawal dari laporan masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan di wilayah Poris, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, pada Jumat (16/5/2025).
    “Sekira pukul 14.00 WIB Satresnarkoba berhasil mengungkap
    peredaran narkoba
    jenis
    Ganja
    ,” kata dia.
    SS ditangkap lebih dulu di kawasan Poris, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten. Dari tangan SS, polisi menyita ganja seberat 921,5 gram.
    Lebih lanjut, SS mengaku masih ada ganja yang disimpan di rumah kontrakan HS di wilayah Cengkareng Timur, Jakarta Barat.
    “Setelah dilakukan penggeledahan di rumah kontrakan HS, ditemukan empat bungkus plastik hitam yang dilapisi lakban coklat berisi ganja seberat 3.872,5 gram,” jelas dia.
    Berdasarkan keterangan para tersangka, ganja tersebut diperoleh dari seorang berinisial MM yang saat ini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Barang tersebut rencananya akan diedarkan di wilayah Tangerang dan Jakarta.
    Akibat perbuatannya, kedua pelaku dijerat Pasal 114 ayat (2) atau Pasal 111 ayat (2) juncto Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman maksimal pidana mati atau minimal enam tahun penjara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ibu Ronald Tannur Dituntut 4 Tahun Penjara dalam Kasus Suap Hakim
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        28 Mei 2025

    Ibu Ronald Tannur Dituntut 4 Tahun Penjara dalam Kasus Suap Hakim Nasional 28 Mei 2025

    Ibu Ronald Tannur Dituntut 4 Tahun Penjara dalam Kasus Suap Hakim
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ibu pelaku pembunuhan Gregorius Ronald Tannur,
    Meirizka Widjaja Tannur
    , dituntut 4 tahun penjara.
    Jaksa penuntut umum dari
    Kejaksaan Agung
    (Kejagung) menyebutkan, Meirizka terbukti bersalah menyuap hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya untuk membebaskan anaknya dari jerat hukum.
    “Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa satu Meirizka Widjaja pidana penjara 4 tahun dikurangi selama terdakwa dalam tahanan,” kata jaksa di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Rabu (28/5/2025).
    Jaksa mengatakan, suap diduga diberikan melalui pengacara anaknya, Lisa Rachmat, kepada tiga hakim PN Surabaya, yakni Erintuah Damanik, Mangapul, dan Heru Hanindyo.
    Tindakan Meirizka dinilai memenuhi unsur Pasal 6 ayat 1 huruf a juncto Pasal 18 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP.
    Selain pidana badan, jaksa juga menuntut Meirizka dihukum membayar denda Rp 750 juta subsidair 6 bulan kurungan.
    Dalam pertimbangan memberatkan, jaksa mengatakan, Meirizka tidak mendukung program pemerintah dalam penyelenggaraan negara yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
    Dalam perkara ini, Lisa didakwa menyuap tiga hakim PN Surabaya yang mengadili kasus
    pembunuhan Ronald Tannur
    .
    Uang disebut bersumber dari ibu Ronald Tannur, Meirizka Widjaja.
    Suap diberikan agar majelis hakim menjatuhkan putusan bebas (vrijspraak) dari dakwaan jaksa.
    Ronald Tannur pun melenggang keluar dari penjara.
    Selain itu, Lisa juga didakwa melakukan pemufakatan jahat berupaya menyuap ketua majelis kasasi MA, Soesilo, yang mengadili perkara Ronald Tannur.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua Laptop Dicuri di Kantor Kawasan Lebak Bulus, Wajah Pelaku Terekam CCTV
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Mei 2025

    Dua Laptop Dicuri di Kantor Kawasan Lebak Bulus, Wajah Pelaku Terekam CCTV Megapolitan 28 Mei 2025

    Dua Laptop Dicuri di Kantor Kawasan Lebak Bulus, Wajah Pelaku Terekam CCTV
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Dua unit laptop dilaporkan hilang setelah dicuri seorang pria di sebuah kantor yang terletak di Jalan Lebak Bulus 2,
    Cilandak
    , Jakarta Selatan, pada Jumat (23/5/2025) dini hari.
    Pencurian tersebut terekam kamera pengawas (
    CCTV
    ) kantor. Dalam rekaman terlihat, pria itu sudah tertangkap kamera sejak memasuki area pekarangan kantor.
    Ia tampak membuka jaket berwarna gelap, lalu menutupi wajahnya dengan ponsel sambil berjalan menuju pintu masuk kantor.
    Hanya dalam hitungan detik, pelaku berhasil membuka kunci pintu. Ia kemudian melepas jaketnya dan menggunakannya untuk mengganjal pintu agar tetap terbuka.
    Sebelum masuk ke dalam ruangan, pelaku terlihat mengintip kondisi sekitar. Setelah menyadari keberadaan kamera CCTV, ia tampak mencari sesuatu.
    Setelah menemukan handuk putih untuk menutupi wajahnya, pelaku pun masuk ke dalam kantor.
    Awalnya, ia hanya mengambil satu unit laptop yang diletakkan di atas meja di salah satu sudut ruangan.
    Namun saat hendak pergi, ia menemukan laptop lain di meja berbeda. Wajahnya tampak terkejut saat menyadarinya. Tanpa berpikir panjang, ia langsung mengambil laptop tersebut.
    Video aksi pencurian ini dibagikan oleh akun Instagram @seputar_jaksel. Dalam unggahan tersebut disebutkan bahwa kejadian berlangsung pada pukul 03.36 WIB.
    Kasus ini kini ditangani oleh Polsek Cilandak. Kepala Unit Reskrim
    Polsek Cilandak
    AKP Tomi mengatakan polisi telah menerima laporan terkait peristiwa pencurian tersebut.
    “Kami Polsek Cilandak sudah menerima laporan mengenai
    pencurian laptop
    ,” kata Tomi saat dikonfirmasi, Rabu (28/5/2025).
    Sementara itu, Kasi Humas Polsek Cilandak Bripka Nuryono menjelaskan, laporan resmi masuk ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Cilandak pada Senin (26/5/2025) malam.
    “Sudah melapor Senin malam, kemudian sudah cek TKP,” katanya saat dihubungi terpisah, Rabu.
    Ia juga membenarkan ada dua unit laptop yang dilaporkan hilang dalam kejadian ini.
    “Betul, ada dua laptop yang dilaporkan hilang,” sebutnya.
    Menurut informasi dari akun Instagram yang pertama kali membagikan video, dua laptop yang dicuri masing-masing bermerek Apple MacBook Pro dan Lenovo Legion.
    “Sementara kasus dalam penyidikan dan penyelidikan,” kata Nuryono.
    Meski wajah pelaku terekam cukup jelas dalam video, polisi menyebut perlu waktu untuk mengungkap identitas dan keberadaan pelaku.
    “Karena kan pengungkapan tidak semudah yang kita bayangkan. Kadang orangnya pindah-pindah,” ujar Nuryono.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jadi Napi Kasus Suap, Eks Walkot Bekasi Rahmat Effendi Keluar Lapas untuk Nikahkan Anaknya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Mei 2025

    Jadi Napi Kasus Suap, Eks Walkot Bekasi Rahmat Effendi Keluar Lapas untuk Nikahkan Anaknya Megapolitan 28 Mei 2025

    Jadi Napi Kasus Suap, Eks Walkot Bekasi Rahmat Effendi Keluar Lapas untuk Nikahkan Anaknya
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Mantan Wali Kota Bekasi
    Rahmat Effendi
    menjadi wali nikah putrinya, Rahma Fitriana, di kediamannya, Pekayon, Bekasi Selatan, Minggu (25/5/2025).
    Rahmat Effendi menjadi wali nikah ketika masih menjalani masa hukuman 12 tahun penjara dalam kasus suap pengadaan barang dan jasa serta lelang jabatan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.
    Dalam video yang beredar di media sosial, Rahmat tampak mengenakan setelan baju abu-abu dan memimpin prosesi ijab kabul untuk mempelai pria, Muhamad Rafi.
    “Saudara Muhamad Rafi bin Supriyadi, saya nikahkan dan kawinkan anak kandung saya yang bernama Rahma Fitriana kepada Engkau, dengan mas kawin berupa logam mulia seberat 100 gram, Engkau bayar tunai,” ucap Rahmat, dikutip
    Kompas.com
    dalam video yang beredar, Rabu (28/5/2025).
    Sementara, Kepala KUA Bekasi Selatan, Nurkholis, membenarkan kehadiran Rahmat menjadi wali nikah anaknya.
    Nurkholis mengatakan, kehadiran Rahmat sudah mendapat izin dari pimpinan Lapas Gunung Sindur, Bogor.
    “Sudah izin resmi Lapas Gunung Sindur dan juga disertai dengan dikawal tiga orang dari lapas,” ungkap Nurkholis.
    Nurkholis menambahkan, setiap petugas yang mengawal Rahmat telah menerima surat tugas yang berlaku hingga selesainya acara ijab kabul.
    “Secara langsung saya lihat memang betul secara ril itu masing-masing pengawalnya sudah ada surat tugas untuk mengawal Pak Rahmat sampai selesai acara akad nikah,” ujarnya.
    Menurutnya, Rahmat keluar lapas sekadar untuk menghadiri pernikahan anaknya.
    “Sebatas menghadiri pernikahan sebagai wali nikah anaknya,” imbuh dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Pencurian di Ciracas Belum Terungkap Sejak 2024, Kerugian Capai Rp 2 Miliar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Mei 2025

    Kasus Pencurian di Ciracas Belum Terungkap Sejak 2024, Kerugian Capai Rp 2 Miliar Megapolitan 28 Mei 2025

    Kasus Pencurian di Ciracas Belum Terungkap sejak 2024, Kerugian Capai Rp 2 Miliar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @Jakartatimur24 menarasikan kasus pencurian yang terjadi di Ciracas,
    Jakarta Timur
    , pada 27 November 2024. Hingga kini, kasus tersebut belum terungkap.
    Dalam video tersebut disebutkan bahwa total kerugian yang dialami korban mencapai Rp 2 miliar. Kerugian itu berasal dari hilangnya sejumlah barang berharga seperti tas, ponsel, laptop, dan jam tangan.
    Video itu juga memperlihatkan kondisi rumah dalam keadaan kosong dan tidak terlihat ada penghuni.
    Terlihat dua orang turun dari mobil yang diparkir di depan rumah korban. Keduanya kemudian membuka pagar dan pintu rumah dengan tenang.
    Setelah itu, kedua pelaku masuk ke dalam rumah dan mengeluarkan sejumlah barang milik korban. Barang-barang tersebut langsung dimasukkan ke dalam mobil.
    Setelah semua barang dibawa keluar, kedua terduga pelaku meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP).
    Sebuah kiriman dibagikan oleh JAKTIM 24JAM (@jakartatimur24jam)
    Sementara itu, pengacara korban, Gerry Joe, membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan, laporan telah dibuat ke Kepolisian Sektor (Polsek) Ciracas pada hari yang sama, 27 November 2024.
    “Malamnya kami langsung (lapor). Ketika pulang kerja, kami tahu ada barang yang hilang. Kami langsung melakukan laporan polisi,” ucap Gerry saat dikonfirmasi, Rabu (28/5/2025).
    Gerry menilai, saat membuat laporan di Polsek Ciracas, prosedur yang dijalankan hanya bersifat administratif dan tidak disertai pengecekan langsung ke lokasi kejadian.
    “Makanya itu yang tadi kami bilang, sayangnya adalah administratif banget. Jadi, memang ditanya, sesuai dengan prosedur pada umumnya. Tetapi enggak ada melakukan pengecekan TKP secara langsung,” ucap Gerry.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hercules Minta Maaf, Sutiyoso: Dia Ngomong Salah, Enggak Saya Masukan ke Hati
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Mei 2025

    Minta Maaf ke Sutiyoso, Hercules Sebut Pernyataannya Cuma Spontanitas Megapolitan 28 Mei 2025

    Minta Maaf ke Sutiyoso, Hercules Sebut Pernyataannya Cuma Spontanitas
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Ketua Umum DPP Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya,
    Hercules
    Rosario Marshal menyebut pernyataanya menyinggung mantan Kepala BIN, Jenderal TNI (Purn)
    Sutiyoso
    hanya spontanitas.
    “Kemarin itu ucapan spontanitas,” kata Hercules dalam keterangannya, Rabu (28/5/2025).
    Hercules pun mendatangi kediaman Sutiyoso di kawasan Cibubur, Jakarta Timur pada pagi ini.
    Dia juga menyerahkan kain Timor sebagai simbol permintaan maaf secara adat Timor Leste, yang diterima baik oleh Sutiyoso.
    “Mudah-mudahan bapak terima. Karena saya anggap bapak ini bapak saya sendiri. Kami ini dididik bapak-bapak dari baret merah, kami diajarin kesetiaan, diajari loyalitas,” tutur Hercules sambil mencium tangan Sutiyoso.
    Dia mengaku bersyukur Sutiyoso menerima permintaan maafnya. Selain itu, Hercules juga menyampaikan permintaan maaf kepada istri, anak, cucu, dan seluruh keluarga besar Sutiyoso.
    “Saya minta maaf kepada ibu, anak bapak, cucu bapak dan keluarga besar bapak,” ucap dia.
    Sementara itu, Sutiyoso, yang akrab disapa Bang Yos mengaku sudah mengenal Hercules saat Kopassus dan Tenaga Bantuan Operasi (TBO) membela Timor Leste sebagai bagian dari NKRI.
    Saat itu Hercules dan Erico Gutteres merupakan orang yang setia kepada Republik Indonesia.
    “Jadi sejarahnya kayak begitu gitu, kita punya sejarah hubungan emosional yang terbangun dengan berdarah-darah, bukan terbangun karena mesra-mesraan. Itu tidak bisa dilupakan,” ujar Sutiyoso.
    Adapun dikutip dari Tribunnews.com, awal mula ketegangan antara Hercules dengan Gatot dan Yayat karena Hercules dianggap melecehkan
    purnawirawan TNI
    , Letjen TNI (Purn) Sutiyoso.
    Terkait dengan perkara ini, Hercules menyampaikan permohonan maaf kepada Sutiyoso karena sempat menyebut bau tanah.
    “Saya minta maaf kepada Pak Sutiyoso, minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Pak Sutiyoso, kepada anak cucu dan keluarganya semua. Karena Pak Sutiyoso dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) baret merah, saya sangat hormat dan saya sangat kagum sama beliau,” kata Hercules dikutip Tribunnews dari tayangan kanal YouTube Seleb On Cam, Jumat (2/5/2025).
    “Atas kesalahan saya kemarin mengucap itu, saya minta maaf yang sebesar-besarnya,” sambungnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Okupansi Hotel Merosot, Pramono: Kami Sekuat Tenaga Menahan agar Tidak Terus Menurun
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Mei 2025

    Okupansi Hotel Merosot, Pramono: Kami Sekuat Tenaga Menahan agar Tidak Terus Menurun Megapolitan 28 Mei 2025

    Okupansi Hotel Merosot, Pramono: Kami Sekuat Tenaga Menahan agar Tidak Terus Menurun
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Gubernur Jakarta
    Pramono Anung
    menanggapi kekhawatiran Perhimpunan
    Hotel
    dan Restoran Indonesia (
    PHRI
    ) mengenai penurunan tingkat hunian
    hotel
    di Ibu Kota yang berpotensi memicu pemutusan hubungan kerja (
    PHK
    ) massal.
    Pramono menyampaikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta terus berupaya menahan laju penurunan tersebut dengan menggiatkan berbagai kegiatan yang dapat menarik pengunjung dari luar Jakarta.
    “Ya ini sudah menjadi hal yang diketahui dan kami di Jakarta dengan sekuat tenaga untuk menahan supaya tingkat hunianya itu tidak terus-menerus turun,” ungkap Pramono saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (28/5/2025).
    Ia menilai, sampai saat ini tingkat okupansi hotel di Jakarta masih relatif terjaga jika dibandingkan dengan daerah lain.
    Salah satu strategi yang dilakukan Pramono adalah menggelar berbagai acara rutin, mulai dari festival musik, kegiatan olahraga, hingga ajang lari maraton yang terbukti memberi dampak positif bagi hotel di Jakarta
    “Contohnya festival musik, olahraga, maraton, setiap hari ada. Dan itu memberikan dampak yang sangat positif bagi UMKM dan sekaligus bagi hotel,” ungkap Pramono.
    Pramono mencontohkan terkait salah satu acara musik yang baru saja digelar selama tiga hari di Kemayoran yang dihadiri sekitar 60 ribu penonton.
    Diperkirakan 40 persen di antaranya merupakan pengunjung dari luar Jakarta yang tentunya membutuhkan tempat menginap.
    “Termasuk bulan Juni ini kan ada tiga acara lari, mulai dari
    half
    marathon, Jakarta International Marathon, dan satu lagi saya lupa. Itu intinya supaya aktivitas tetap tinggi, hotel-hotel tetap laku,” imbuh Pramono.
    Sebelumnya, sebanyak 70 persen pelaku usaha hotel menyatakan kemungkinan akan memangkas jumlah karyawan dalam waktu dekat apabila tidak ada langkah konkret dari pemerintah untuk menyelamatkan sektor ini.
    Survei yang dilakukan Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Khusus Jakarta (BPD PHRI DK Jakarta) pada April 2025 mencatat, mayoritas pelaku usaha memprediksi akan mengurangi tenaga kerja antara 10 persen hingga 30 persen.
    Bahkan, 90 persen responden telah melakukan pengurangan terhadap pekerja harian (
    daily worker
    ), sedangkan 36,7 persen lainnya memangkas staf tetap.
    Ketua BPD PHRI DKI Jakarta Sutrisno Iwantono mengungkapkan bahwa industri ini tengah menghadapi tekanan berat dari berbagai sisi.
    Tingkat hunian hotel mengalami penurunan, sedangkan biaya operasional meningkat tajam dan membebani kelangsungan usaha.
    Berdasarkan survei yang sama, 96,7 persen hotel di Jakarta mengalami penurunan tingkat hunian pada triwulan pertama 2025.
    Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh kebijakan pengetatan anggaran pemerintah, yang mana segmen pasar pemerintahan selama ini menjadi penyumbang utama okupansi.
    Segmen pasar pemerintahan kini menyusut drastis. Tercatat, 66,7 persen pelaku usaha menyebut penurunan terbesar berasal dari segmen ini.
    Sementara itu, kontribusi wisatawan mancanegara terhadap kunjungan ke Jakarta masih sangat minim. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, dari 2019 hingga 2023, rata-rata kunjungan wisman hanya mencapai 1,98 persen per tahun dibandingkan wisatawan domestik.
    Ketimpangan ini mencerminkan belum efektifnya strategi promosi pariwisata untuk menjangkau pasar internasional.
    “Ketidakseimbangan struktur pasar menunjukkan perlunya pembenahan strategi promosi dan kebijakan pariwisata yang lebih efektif untuk menjangkau pasar internasional,” ujar Sutrisno Iwantono
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2 Pengedar Narkoba di Tangerang dan Jakarta Edarkan Ganja lewat Modus Tempel
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Mei 2025

    Polisi Tangkap Dua Pengedar Narkoba di Tangerang dan Jakarta, Sita Hampir 5 Kg Ganja Megapolitan 28 Mei 2025

    Polisi Tangkap Dua Pengedar Narkoba di Tangerang dan Jakarta, Sita Hampir 5 Kg Ganja
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com –
    Polisi menangkap dua pria berinisial SS (43) dan HS (42) terkait dugaan
    peredaran narkotika
    jenis
    ganja
    . Keduanya ditangkap di dua lokasi berbeda, yakni di
    Tangerang
    dan
    Jakarta
    .
    Kasat Narkoba Polres Metro Tangerang Kota Komisaris Rihold menjelaskan, penangkapan bermula dari laporan masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan di wilayah Poris, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, pada Jumat (16/5/2025).
    “Sekitar pukul 14.00 WIB Satresnarkoba mengungkap peredaran narkoba jenis
    Ganja
    . Di mana, dari hasil pengungkapan tersebut, diamankan dua pelaku, inisial SS dan HS,” ujar Rihold dalam keterangannya, Rabu (28/5/2025).
    Setelah menerima laporan, polisi melakukan penyelidikan dan lebih dahulu menangkap SS di wilayah Cipondoh. Dari tangan SS, petugas menyita barang bukti berupa ganja seberat 921,5 gram.
    Berdasarkan hasil interogasi, SS mengaku masih menyimpan ganja lainnya di rumah kontrakan milik HS yang berlokasi di Cengkareng Timur, Jakarta Barat.
    “Setelah dilakukan penggeledahan di rumah kontrakan HS, ditemukan empat bungkus plastik hitam yang dilapisi lakban coklat berisi ganja seberat 3.872,5 gram,” kata dia.
    Kepada polisi, kedua pelaku mengaku mendapatkan ganja dari seseorang berinisial MM yang kini berstatus sebagai daftar pencarian orang (DPO).
    Ganja tersebut rencananya akan diedarkan di wilayah Tangerang dan Jakarta dengan menggunakan modus sistem tempel, yakni meletakkan paket ganja di titik tertentu untuk kemudian dipantau dari jarak jauh.
    Atas perbuatannya, kedua tersangka dikenakan Pasal 114 ayat (2) atau Pasal 111 ayat (2) juncto Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman mati atau pidana penjara paling singkat enam tahun.
    “Kami masih memburu pelaku lain yang terlibat dalam jaringan tersebut,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mangkrak 11 Tahun, Waduk Retensi Marunda Ditutup Seng
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Mei 2025

    Mangkrak 11 Tahun, Waduk Retensi Marunda Ditutup Seng Megapolitan 28 Mei 2025

    Mangkrak 11 Tahun, Waduk Retensi Marunda Ditutup Seng
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Proyek pembangunan
    Waduk Retensi Marunda
    di Cilincing,
    Jakarta Utara
    , telah mangkrak selama 11 tahun.
    Waduk tersebut diperkirakan mulai dibangun pada 2014, ketika Joko Widodo masih menjabat sebagai Gubernur Jakarta.
    Pembangunan ini bertujuan untuk mengurangi banjir yang kerap melanda wilayah tersebut akibat luapan air dari Kali Blencong.
    Selain berfungsi sebagai penanggulangan banjir, waduk ini juga direncanakan menjadi kawasan wisata bagi warga pesisir Jakarta.
    Di sekeliling Waduk Retensi Marunda seharusnya dibangun taman yang bisa dimanfaatkan warga untuk berkumpul, berolahraga, bersantai, dan kegiatan lainnya.
    Namun hingga kini, proyek tersebut belum rampung. Pada Rabu (28/5/2025) siang,
    Kompas.com
    meninjau langsung kondisi Waduk Retensi Marunda.
    Waduk ini dibangun di atas lahan seluas 56 hektare, yang sebelumnya merupakan area empang milik warga.
    “Itu, dulunya kali atau empang,” jelas salah satu warga setempat, Pardi (41), saat diwawancarai
    Kompas.com
    di lokasi.
    Empang-empang tersebut kemudian disatukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta dan dijadikan hamparan waduk yang cukup luas.
    Meski pembangunan secara keseluruhan mangkrak, badan waduk sudah terbentuk dan terlihat cukup terawat hingga kini.
    Air di dalam waduk berwarna biru kehijauan dan tampak menyegarkan mata. Tidak tampak sampah yang mengambang, sehingga waduk terlihat bersih.
    Kendati demikian, kawasan di sekitar waduk yang sedianya akan dijadikan taman atau tempat wisata terlihat terbengkalai.
    Ilalang tumbuh tinggi di sekeliling waduk, menandakan area tersebut tak terurus.
    Pintu masuk waduk di bagian ujung bahkan telah ditutup menggunakan pagar seng.
    Kompas.com
    mencoba mengamati kondisi area dalam waduk dari balik pagar seng. Paving block yang sebelumnya terpasang di depan pintu masuk kini tampak hancur.
    Di dalam area waduk juga terlihat satu bangunan semi permanen yang terbuat dari kayu.
    Deru mesin terdengar jelas dari dalam, menunjukkan adanya aktivitas pembangunan. Namun, tidak diketahui bagian mana dari area waduk yang sedang dibangun.
    Kompas.com
    telah berusaha masuk ke dalam area waduk, namun tidak diizinkan oleh pihak yang menjaga lokasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.