Fenomena Parpol “Obral” Kursi Ketum ke Tokoh Luar, Dianggap Cerminan Gagalnya Kaderisasi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sejumlah partai politik terkesan mulai membuka peluang bahkan ‘obral’ kursi kepada pihak eksternal untuk menduduki posisi strategis sebagai ketua umum.
Fenomena tersebut terlihat dari langkah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang membuka ruang bagi tokoh non-kader untuk menjadi pemimpin partai.
Peneliti Senior Bidang Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli mengatakan, kemunculan fenomena ‘obral’ kursi ketua umum ini bisa jadi adalah cerminan dari kegagalan partai dalam melakukan kaderisasi secara internal.
Menurut Lili, ada permasalahan mendasar yang melatarbelakangi keputusan partai menarik
tokoh eksternal
ke lingkar kepemimpinan.
Salah satunya adalah kegagalan dalam menciptakan kader internal yang layak menjadi pemimpin partai.
“Jadi faktor lainnya adalah kegagalan partai melakukan kaderisasi menciptakan para pimpinan yang layak untuk menjadi ketua partai. Alih-alih, kerap terjadi konflik di antara elite partai yang berujung hengkangnya elite partai berlabuh ke partai lain atau mendirikan partai baru,” ujar Lili kepada Kompas.com, Rabu (28/5/2025).
Selain itu, kemunculan fenomena tersebut juga dampak dari ketatnya kompetisi dalam pemilu.
Sebab, setiap partai berlomba-lomba agar bisa lolos ambang batas parlemen (
parliamentary threshold
) dan menempatkan sebanyak mungkin kadernya di kursi legislatif.
“Memang hak parpol untuk mencari figur ketua umum berasal dari luar figur luar, bukan dari orang dalam partai. Tetapi fenomena tersebut adalah dampak dari kompetisi yang ketat dalam pemilu agar lolos
presidential threshold
dan menempatkan sebanyak-banyaknya para kadernya di parlemen,” kata Lili.
“Jika partai lolos, akan membawa keuntungan yang banyak, termasuk bisa masuk kekuasaan,” sambungnya.
Di samping itu, Lili juga menyoroti munculnya pragmatisme dari kalangan elite partai.
Saat ini, ada kecenderungan pihak elite partai lebih memilih tokoh dari luar ketimbang kader internal hanya demi tujuan jangka pendek.
Peneliti BRIN itu mencontohkan, tujuan jangka pendek tersebut di antaranya adalah keinginan meningkatkan elektabilitas secara instan ataupun mendapatkan akses terhadap kekuasaan.
“Alih-alih mendukung kader internal, mereka justru mengabaikan atau bahkan menjegal kader internal dengan beragam alasan,” sambungnya.
Sebagaimana diketahui, PSI secara resmi membuka pendaftaran calon ketua umum yang akan dipilih melalui mekanisme pemilu raya dengan sistem “one man one vote”.
Partai yang kini dipimpin oleh Kaesang Pangarep itu membuka peluang bagi semua pihak, termasuk pihak eksternal, untuk bergabung ke PSI dan langsung mencalonkan diri sebagai ketum.
“Calon ini yang paling penting dia harus memegang kartu tanda anggota PSI. Jadi yang paling penting itu. Mengenai berapa lama, itu tidak menjadi masalah. Yang paling penting dia punya visi dan misi yang sama dengan PSI,” kata Wakil Ketua Umum PSI Andy Budiman, Selasa (13/5/2025).
PSI menjadwalkan pemungutan suara pada 12 hingga 19 Juli 2025.
Hasilnya akan diumumkan dalam kongres partai yang berlangsung pada 19 Juli 2025 di Solo, Jawa Tengah.
Selain PSI, PPP secara terang-terangan juga mempertimbangkan sejumlah tokoh eksternal untuk maju sebagai calon ketua umum.
Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy atau Rommy mengatakan, sudah ada sejumlah nama dari kalangan eksternal yang kini masuk bursa calon ketum.
Nama-nama tersebut antara lain Eks Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, hingga mantan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.
“Saya mendorong sebanyak-banyaknya calon. Saya terus mengikuti suara-suara dari pusat dan daerah. Hingga saat ini, sudah delapan nama yang muncul: tiga internal, lima eksternal,” ujar Rommy kepada Kompas.com pada 14 Mei 2025.
“Internal: Sandi Uno, Sekjen Arwani, Gus Yasin. Dari eksternal: Gus Ipul, Dudung Abdurachman, Amran Sulaiman, Marzuki Alie, dan Agus Suparmanto,” imbuh dia.
Menurut rencana, Muktamar PPP dengan agenda pemilihan ketua umum PPP akan digelar pada akhir Agustus 2025 atau September 2025.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com
-
/data/photo/2024/02/15/65cd89296b322.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Fenomena Parpol "Obral" Kursi Ketum ke Tokoh Luar, Dianggap Cerminan Gagalnya Kaderisasi Nasional 28 Mei 2025
-
/data/photo/2025/05/28/6836d5b2b6de0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
7 Pengusaha Emas Divonis 6 hingga 9 Tahun Penjara Kasus Korupsi Rp 3,3 Triliun di PT Antam Nasional 28 Mei 2025
7 Pengusaha Emas Divonis 6 hingga 9 Tahun Penjara Kasus Korupsi Rp 3,3 Triliun di PT Antam
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Tujuh terdakwa dari pihak swasta dalam kasus dugaan korupsi kegiatan lebur dan cap emas di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP LM)
PT Antam
dihukum 6 hingga 9 tahun penjara.
Mereka adalah Lindawati Effendi, Suryadi Lukmantara, Suryadi Jonathan, James Tamponawas, Ho Kioen Tjay, Djudju Tanuwidjaja, dan Gloria Asih Rahayu.
Seluruhnya merupakan pelanggan kegiatan pencucian atau lebur cap emas.
Ketua Majelis Hakim
Pengadilan Tipikor
Jakarta Pusat, Sri Hartati, menyebut Lindawati dan kawan-kawan terbukti melakukan tindak pidana korupsi yang memperkaya diri sendiri atau orang lain yang merugikan keuangan negara sebesar Rp 3,3 triliun.
Meski demikian, hukuman para terdakwa berbeda-beda dan amar putusan dibacakan secara terpisah.
“Menjatuhkan pidana oleh karenanya terhadap terdakwa (Lindawati) dengan pidana penjara selama 9 tahun serta denda sebesar Rp 500 juta dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti pidana kurungan selama 4 bulan,” kata Hakim Sri, di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Rabu (28/5/2025).
Selain Lindawati, terdakwa yang dihukum 9 tahun penjara adalah Suryadi Lukmantara, Suryadi Jonathan, dan James Tamponawas.
Sementara itu, Ho Kioen Tjay dan Djudju Tanuwidjaja dihukum 8 tahun penjara.
Dari tujuh terdakwa, Gloria Asih mendapatkan hukuman paling ringan, yakni 6 tahun penjara.
Selain pidana badan, majelis hakim juga menjatuhkan hukuman denda Rp 500 juta kepada semua terdakwa.
“Dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti pidana kurungan selama 4 bulan,” ujar Hakim Sri.
Selain pidana badan dan denda, para terdakwa juga dihukum membayar uang pengganti senilai ratusan miliar rupiah, sesuai keuntungan tidak sah yang diterima.
Mereka dinilai bersalah di antaranya terlibat dalam korupsi pada kegiatan lebur cap emas dengan logo Logam Mulia (LM) dan London Bullion Market Association (LBMA) milik PT Antam.
Namun, emas yang dibubuhi cap itu menjadi milik Lindawati dan kawan-kawan.
Mereka kemudian menjualnya ke pasaran dan menjadi pesaing PT Antam.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/28/6836ce068615d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pria Serabutan Temukan Emas Saat Ikut Tren Tetangga Mendulang di Sungai Tulungagung Surabaya 28 Mei 2025
Pria Serabutan Temukan Emas Saat Ikut Tren Tetangga Mendulang di Sungai Tulungagung
Tim Redaksi
TULUNGAGUNG, KOMPAS.com
– Sebuah keberuntungan tak terduga menghampiri
Ifan Aditia
(36) saat mencoba
mencari emas
di aliran sungai dekat tempat tinggalnya di Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Kabupaten
Tulungagung
, Jawa Timur.
Ifan, yang sehari-harinya bekerja serabutan, mengaku baru pertama kali mencoba peruntungan ini, mengikuti tren yang berkembang di kalangan tetangganya.
“Ini saya bersama istri mencari emas. Tetangga cari emas katanya ada emasnya gitu,” kata Ifan saat ditemui di lokasi pencarian pada Rabu (28/5/2025).
Ia mengaku mendapatkan emas pada percobaan pertamanya, yang membuatnya bersyukur atas rezeki yang tak terduga ini.
Lokasi yang dipilih Ifan, seperti warga lainnya, yakni di aliran Sungai Desa Keboireng.
“Sudah dapat tadi satu lumayan besar dari pada lainnya. Kira-kira sebesar ujung kepala jeruji sepeda. Sudah alhamdulillah itu. Alhamdulillah rezeki,” terang Ifan.
Proses pencarian emas yang dilakukan Ifan terbilang sederhana dan tradisional. Ia menggunakan alat seadanya, berupa wajan bekas penggorengan.
Caranya, ia menggali pasir aliran sungai, kemudian menaruhnya di dalam wajan dan memutar-mutarnya di air, selayaknya pendulang emas pada umumnya.
Pasir berwarna coklat akan terbuang, sementara jika beruntung, serpihan emas akan tertinggal di dasar wajan.
“Harus teliti, karena tidak menutup kemungkinan ada serpihan emas berukuran kecil,” terang Ifan.
Ketika ditanya mengenai rencana ke depan, Ifan mengaku akan tetap bekerja serabutan, namun tak menutup kemungkinan untuk mencari emas lagi sebagai hiburan.
“Ya, cari-cari hiburan, pas lagi tidak ada kerjaan di luar. Soalnya saya kerja serabutan,” terang Ifan.
Sementara itu, sudah dua bulan terakhir, warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Kabupaten
Tulungagung
, Jawa Timur, dihebohkan dengan adanya emas di aliran sungai tersebut.
Semakin hari, warga desa setempat banyak yang penasaran dan ikut mencari emas di aliran sungai tersebut.
Kemudian, aktivitas warga mendulang emas tersebut menghebohkan jagat maya dan viral di berbagai media sosial.
Bahkan, banyak warga dari wilayah lain yang datang ke lokasi tersebut karena penasaran.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/28/6836d3bb80071.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Siswa SMAN 1 Kampung Laut Cilacap Ujian Semester di Tengah Banjir Rob Regional 28 Mei 2025
Siswa SMAN 1 Kampung Laut Cilacap Ujian Semester di Tengah Banjir Rob
Tim Redaksi
CILACAP, KOMPAS.com
– Siswa SMA Negeri 1 Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, harus menjalani ujian Penilaian Semester Akhir Tahun (PSAT) dalam kondisi ruang kelas yang tergenang banjir rob.
Banjir rob yang melanda wilayah Laguna Segara Anakan di Kecamatan Kampung Laut ini tidak hanya menggenangi lingkungan sekolah, tetapi juga seluruh ruang kelas, dengan ketinggian air mencapai 10 hingga 20 sentimeter.
Kepala
SMAN 1 Kampung Laut
, Mochamad Lutfi Khamdan, menyampaikan bahwa banjir rob memang kerap terjadi, namun tahun ini kondisinya diperparah kiriman banjir dari kawasan pegunungan Pulau Nusakambangan dan luapan Sungai Citanduy.
“Genangan rob yang terjadi kali ini cukup tinggi dan telah berlangsung sejak pekan lalu,” ujar Lutfi kepada wartawan, Rabu (28/5/2025).
Meski harus mengerjakan ujian di tengah genangan air, 154 siswa dari kelas X dan XII tetap hadir mengikuti PSAT.
Menurut Lutfi, semangat belajar siswa tidak surut, meskipun ada beberapa yang terpaksa absen karena rumah mereka juga terdampak banjir.
“Anak-anak tetap semangat datang ke sekolah untuk mengikuti PSAT, meskipun tetap ada satu-dua yang izin karena memang banjir rob kali ini melanda seluruh wilayah Kecamatan Kampung Laut,” jelasnya.
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Seksi SMA dan SLB Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Jawa Tengah, Dwi Sucipto, mengatakan pihaknya telah melakukan langkah antisipatif untuk meminimalkan dampak banjir rob di sekolah tersebut.
“Dulu sekolah belum ada pagar keliling, sekarang sudah ada. Kemudian peninggian fondasi bangunan juga sudah kami lakukan, kalau tidak salah tahun 2023 mendapatkan bantuan DAK (Dana Alokasi Khusus) untuk pembangunan gedung-gedung baru,” terang Dwi.
Meski masih terdampak banjir, upaya peninggian bangunan dan fasilitas tambahan lainnya telah membantu sekolah tetap dapat melanjutkan kegiatan belajar dan ujian.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/28/6836d2c712f33.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Foto Dewi Astutik, Buron Interpol di Balik Sabu 2 Ton Dikenali Warga Ponorogo, tetapi Namanya Beda Surabaya 28 Mei 2025
Foto Dewi Astutik, Buron Interpol di Balik Sabu 2 Ton Dikenali Warga Ponorogo, tetapi Namanya Beda
Tim Redaksi
PONOROGO, KOMPAS.com
– Sosok
Dewi Astutik
menjadi perbincangan warga Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, setelah muncul di sejumlah pemberitaan sebagai buron Badan Narkoba Nasional (BNN) terkait kasus sabu-sabu seberat 2 ton senilai Rp 5 triliun.
Identitas Dewi Astutik berupa fotokopi KTP maupun paspor yang muncul di sejumlah pemberitaan mencantumkan alamat pemilik identitas di Dukuh Sumber Agung,
Desa Balong
, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo.
Dari sejumlah pemberitaan, Dewi Astutik ditetapkan sebagai
buron Interpol
sejak 2024.
Kepala Dusun Sumber Agung, Gunawan, saat ditemui, mengatakan bahwa tidak ada nama Dewi Astutik di wilayahnya.
Meski demikian, dia mengakui bahwa sosok yang ada di fotokopi KTP maupun paspor yang beredar adalah warga di wilayahnya.
“Kalau warga di sini yang bernama Dewi Astutik tidak ada, tetapi alamat itu memang warga sini dan fotonya itu juga kenal,” ujarnya, Selasa (27/5/2025).
Gunawan menyampaikan, berdasarkan foto yang ada di fotokopi KTP maupun paspor, wanita itu merupakan warganya yang bernama PA.
Saat ini, PA juga diketahui sedang bekerja di luar negeri. “PA ini pernah bekerja di Hongkong dan Taiwan. Dan terakhir, sesuai informasi, katanya bekerja di Kamboja. Memang kerja di luar negeri, dan sudah lama berangkatnya,” ujarnya.
Sri Wahyuni, warga Dusun Sumber Agung, juga mengakui jika mengenal foto di dalam fotokopi KTP maupun paspor yang beredar di sejumlah pemberitaan.
Namun, dia mengaku tidak mengenal nama Dewi Astutik di lingkungannya. “Kalau foto dan alamat yang beredar itu kita kenalnya adalah PA, memang warga sini. Tapi kalau nama Dewi Astutik, kita tidak kenal,” katanya.
Nama Dewi Astuti, seorang warga negara Indonesia asal Jawa Timur, kini menjadi sorotan utama dalam pengungkapan kasus besar narkotika internasional.
Ia diduga kuat menjadi otak di balik pengiriman
2 ton sabu
yang diamankan dari KM Sea Dragon Tarawa di perairan Karimun, Kepulauan Riau, pada awal Mei 2025.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/05/21/682dbb5f9805a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/05/28/6836d01e15fe2.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/05/28/6836cc557a92b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/05/26/683432a757b00.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/05/28/6836d3bd9490b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)