Category: Kompas.com

  • Prabowo Siap Akui Israel Jika Palestina Merdeka, MUI: Bukti Anti-penjajahan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Mei 2025

    Prabowo Siap Akui Israel Jika Palestina Merdeka, MUI: Bukti Anti-penjajahan Nasional 29 Mei 2025

    Prabowo Siap Akui Israel Jika Palestina Merdeka, MUI: Bukti Anti-penjajahan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Bidang Hubungan Internasional Majelis Ulama Indonesia (
    MUI
    ), Sudarnoto, menilai sikap Presiden
    Prabowo Subianto
    konsisten terhadap dukungan kemerdekaan
    Palestina
    , tercermin dari pernyataan terbaru saat bersama Presiden Perancis Emmanuel Macron.
    “Pernyataan Presiden Prabowo tentang kesediaan membuka
    hubungan diplomatik
    dengan
    Israel
    dengan syarat Palestina merdeka, itu bisa dimengerti. Pembukaan UUD memang mengisyaratkan kuat Indonesia anti-penjajahan (termasuk Israel yang nyata-nyata menjajah) dan membela negara mana pun termasuk Palestina yang terjajah,” kata Sudarnoto dalam keterangannya, Kamis (29/5/2025).
    Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah ini mengatakan bahwa jika Israel tidak lagi menjajah dan seluruh pasukannya mundur dari Gaza, serta tanah yang direbut paksa dikembalikan ke Palestina, maka Indonesia tak lagi punya alasan untuk membenci Israel.
    “(Karena) tujuan akhir Indonesia membela Palestina adalah kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Palestina,” kata dia.
    Meski demikian, MUI memiliki catatan penting agar apa yang disampaikan Prabowo soal hubungan diplomatik dengan Israel diperhatikan.
    MUI berharap agar Israel tidak lolos dari jerat hukum atas kejahatan kemanusiaan yang telah dilakukan kepada bangsa Palestina.
    “Dan menangkap paksa Netanyahu karena telah melakukan kejahatan yang sangat mengerikan sebagaimana yang telah diperintahkan ICC,” ucapnya.

    Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan bahwa Indonesia siap mengakui Israel sebagai negara yang berdaulat, asalkan Israel juga mengakui Palestina.
    Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam joint statement bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/5/2025).
    “Indonesia sudah menyampaikan, begitu negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia siap untuk mengakui Israel dan kita siap untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” ujar Prabowo.
    Prabowo menuturkan bahwa di berbagai tempat dan forum, dia kerap menyampaikan sikap Indonesia, di mana mereka memandang penyelesaian
    solusi dua negara
    atau
    two states solution
    .
    Menurut dia, kemerdekaan bagi bangsa Palestina merupakan satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian yang benar.
    “Tapi di samping itu pun, saya tegaskan bahwa kita juga harus mengakui dan menjamin hak Israel untuk berdiri sebagai negara yang berdaulat dan negara yang harus juga diperhatikan dan dijamin keamanannya,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • MUI: Israel Harus Dihukum Sesuai Hukum Internasional
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Mei 2025

    MUI: Israel Harus Dihukum Sesuai Hukum Internasional Nasional 29 Mei 2025

    MUI: Israel Harus Dihukum Sesuai Hukum Internasional
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Majelis Ulama Indonesia
    (MUI) memberi catatan terhadap peluang dibukanya hubungan diplomatik antara Indonesia dengan
    Israel
    , jika
    Palestina
    merdeka.
    Tegas MUI, Israel sebagai negara yang melakukan kejahatan tetap harus dihukum sesuai dengan hukum internasional.
    “Israel harus dihukum sesuai dengan hukum internasional dan menangkap paksa Netanyahu karena telah melakukan kejahatan yang sangat mengerikan sebagaimana yang telah diperintahkan ICC (International Criminal Court),” ujar Ketua Bidang Hubungan Kerja Sama Internasional MUI, Sudarnoto Abdul Hakim dalam keterangannya, Kamis (29/5/2025).
    Di samping itu, menurutnya tidak ada lagi alasan bagi Indonesia untuk membenci Israel jika
    Palestina merdeka
    dan kedaulatannya diakui.
    Selama, Israel benar-benar menarik seluruh pasukannya dari seluruh wilayah Palestina, termasuk Gaza.
    “Jika Israel tidak lagi menjajah, semua pasukan mundur dari Gaza, semua tanah yang telah direbut secara paksa oleh Israel dikembalikan, semua tawanan Palestina dilepas, maka tidak ada lagi alasan Indonesia untuk membenci Israel,” kata Sudarnoto.
    Menurutnya, tujuan akhir dari membela Palestina adalah kemerdekaan dan kedaulatan negara tersebut.
    Karenanya, ia paham dengan pernyataan Presiden
    Prabowo Subianto
    soal peluang dibukanya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Israel, jika Palestina merdeka.
    “Pembukaan UUD memang mengisyaratkan kuat Indonesia antipenjajahan, termasuk (kepada) Israel yang nyata-nyata menjajah dan membela negara manapun termasuk Palestina yang terjajah,” ujar Sudarnoto.
    Sebelumnya, Prabowo menyatakan Indonesia siap mengakui Israel sebagai negara yang berdaulat, asalkan Israel juga mengakui Palestina.
    Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam joint statement bersama Presiden Perancis Emmanuel Macron, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/5/2025).
    “Indonesia sudah menyampaikan, begitu negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia siap untuk mengakui Israel dan kita siap untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” ujar Prabowo.
    Prabowo menuturkan bahwa di berbagai tempat dan forum, dia kerap menyampaikan sikap Indonesia, di mana mereka memandang penyelesaian two states solution.
    Menurut dia, kemerdekaan bagi bangsa Palestina merupakan satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian yang benar.
    “Tapi di samping itu pun, saya tegaskan bahwa kita juga harus mengakui dan menjamin hak Israel untuk berdiri sebagai negara yang berdaulat dan negara yang harus juga diperhatikan dan dijamin keamanannya,” ujar Prabowo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kecelakaan di Flyover Cibinong, Mobil dan Motor Tertimpa Besi Muatan Truk
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Mei 2025

    Kecelakaan di Flyover Cibinong, Mobil dan Motor Tertimpa Besi Muatan Truk Megapolitan 29 Mei 2025

    Kecelakaan di Flyover Cibinong, Mobil dan Motor Tertimpa Besi Muatan Truk
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com

    Kecelakaan
    lalu lintas terjadi di Jalan Raya Bogor-Jakarta, tepatnya di
    flyover
    Cibinong, Bogor, Rabu (28/5/2025) sekitar pukul 14.30 WIB.
    Peristiwa tersebut sempat direkam warga dan diunggah ke media sosial Instagram akun @jabodetabek24info.
    Dalam video yang diunggah, terlihat besi berukuran besar menghantam kap mobil Honda Brio hingga ringsek parah. Motor yang berada di samping mobil tersebut juga terkena imbasnya.
    Kasi Humas Polres Bogor, Ipda Lista, menyebutkan, insiden bermula saat truk yang membawa muatan besi tiba-tiba bergerak mundur dan menghantam kendaraan di belakangnya.
    “Muatan besi terjatuh dan menimpa mobil Honda Brio serta motor Honda Vario yang berada di sampingnya. Pengendara motor mengalami luka lecet di kepala,” ujar Lista saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Kamis (29/5/2025).
    Akibat kejadian ini, satu pemotor mengalami luka di bagian kepala. Korban dilarikan ke RS Mitra Keluarga Cibinong untuk mendapat perawatan.
    Kecelakaan ini sempat menyebabkan kemacetan panjang di sekitar
    flyover
    Cibinong arah Jakarta.
    Polisi pun disebut turun ke lokasi untuk mengatur arus lalu lintas dan mengevakuasi kendaraan yang terdampak.
    Lebih lanjut, Lista menambahkan, para pihak yang terlibat dalam
    kecelakaan
    telah sepakat untuk menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan.
    “Pihak yang terlibat dalam kecelakaan telah sepakat untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan dan tidak melanjutkan ke jalur hukum,” kata Lista.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Istirahat di SPBU Saking Macetnya Jakarta, Warga: Sudah Kayak Mudik
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Mei 2025

    Istirahat di SPBU Saking Macetnya Jakarta, Warga: Sudah Kayak Mudik Megapolitan 29 Mei 2025

    Istirahat di SPBU Saking Macetnya Jakarta, Warga: Sudah Kayak Mudik
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Nabila (27), warga Depok, Jawa Barat, sempat beristirahat di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di tengah perjalanannya pulang kerja dari kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (28/5/2025) sore.
    Pasalnya, pada Rabu petang, sejumlah jalan
    Jakarta macet
    parah sampai berhenti total. Nabila pun merasa lelah sehingga memutuskan beristirahat di SPBU. 
    “Istirahat karena keluar parkiran (di Senayan) sekitar pukul 16.04 WIB, tetapi sampai di SPBU Kuningan Timur pukul 18.01 WIB yang jaraknya sekitar lima kilometer ditempuh dengan waktu dua jam, sudah kayak mudik,” ucap Nabila saat dikonfirmasi, Kamis (29/5/2025).
    Saat Nabila berhenti di SPBU Kuningan Timur, banyak pegendara yang juga beristirahat di depan minimarket dan mushala SPBU.
    “Saya parkir di depan minimarket, itu sudah ada orang ngemper dan ada yang bawa anak pada berhenti. Mau beli air minum di dalam minimarket antre panjang,” ujar Nabila.
    Nabila juga melihat orangtua yang membawa anak kecil kebingungan membeli air minum karena minimarket antre panjang.
    “Karena itu pada capek, ya istirahat, di depan saya ada keluarga ngeluh, anaknya sudah kehausan tetapi enggak bisa beli air putih, karena di dalam (minimarket) padat mau buka pintu susah,” ungkap Nabila.
    Nabila sendiri istirahat selama satu jam di SPBU Kuningan Timur sebelum kembali melanjutkan perjalanan menuju rumahnya di Depok.
    “Saya berangkat lagi sekitar pukul 19.00 WIB, istirahat sekitar satu jam, pas jalan sudah mulai lengang,” katanya.
    Sebelumnya diberitakan, macat parah di Jalan Gatot Subroto pada Rabu (28/5/2025) disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah libur panjang atau
    long weekend
    yang akan dimulai pada Kamis (29/5/2025).
    Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menjelaskan, banyak masyarakat yang memilih untuk pulang lebih awal untuk menyambut libur panjang tersebut.
    “Selain memang peningkatan volume (kendaraan), besok tanggal merah, banyak masyarakat yang pulang lebih cepat,” ungkap Argo saat dikonfirmasi, Rabu.
    Selain itu, pengalihan jalan untuk mengawal kunjungan kenegaraan Presiden Perancis Emmanuel Macron di Jakarta juga disebut berkontribusi terhadap kemacetan yang terjadi sejak siang hari.
    “Ada imbas pengalihan jalan perjalanan rangkaian kenegaraan Presiden Perancis, sudah berimbas di beberapa ruas jalan,” tambahnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kepuasan Publik terhadap Pramono Urutan 5, Stafsus: Warga Jakarta Lebih Kritis
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Mei 2025

    Kepuasan Publik terhadap Pramono Urutan 5, Stafsus: Warga Jakarta Lebih Kritis Megapolitan 29 Mei 2025

    Kepuasan Publik terhadap Pramono Urutan 5, Stafsus: Warga Jakarta Lebih Kritis
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim, menanggapi hasil
    survei Indikator Politik Indonesia
    yang menunjukkan
    tingkat kepuasan masyarakat
    terhadap kinerja Gubernur Jakarta
    Pramono Anung
    berada di posisi kelima se-Pulau Jawa.
    Menurut Chico, tingkat kepuasan warga Jakarta tak setinggi daerah lain karena karakter masyarakat Ibu Kota cenderung lebih heterogen dan kritis dibandingkan daerah lain.
    “Masyarakat Jakarta yang lebih heterogen dari daerah lain dan rata-rata level pendidikannya juga jauh di atas daerah lain tentu berpengaruh pada sikap yang lebih kritis dan tak mudah puas,” ujar Chico saat dikonfirmasi, Kamis (29/5/2025).
    Meskipun hasil survei menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat Jakarta terhadap kinerja Pramono tidak setinggi beberapa kepala daerah lain di Pulau Jawa, kata Chico, pihaknya tetap terbuka terhadap kritik dan masukan.
    Menurutnya, setiap hasil survei, khususnya yang berasal dari lembaga kredibel dan memiliki integritas tidak akan diabaikan.
    “Tentu ini selalu menjadi masukan dan bahan evaluasi bagi kami,” ujar dia. 
    Chico menegaskan, Pemprov Jakarta tetap menjadikan sistem dan program kerja sebagai prioritas utama dalam menjalankan pemerintahan di bawah kepemimpinan Pramono.
    Dia juga menyoroti fakta bahwa Jakarta tetap menjadi magnet urbanisasi terbesar di Indonesia, termasuk dari wilayah Jawa Barat.
    Chico menyebut, lonjakan arus balik usai Lebaran menjadi indikasi tingginya minat masyarakat dari luar daerah untuk pindah ke Jakarta.
    ”Peningkatan warga dari luar Jakarta yang datang ke Jakarta pascamudik lebaran (arus balik) meningkat 150 persen dan paling banyak adalah warga Jawa Barat,” ungkap dia.
    Sebelumnya, survei Indikator Politik Indonesia memperlihatkan, 60 persen warga Jakarta menyatakan puas terhadap kinerja Gubernur Jakarta Pramono Anung dalam 100 hari kerja.
    Sementara, angka kepuasan terhadap Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno dalam 100 hari kerja sebesar 60,5 persen.
    Angka itu menempatkan Pramono-Rano di posisi kelima tingkat kepuasan masyarakat terhadap Gubernur dan Wakil Gubernur di Pulau Jawa dalam 100 hari kerja.
    “Padahal eksposur media dan media sosial di Jakarta tinggi. Ini jadi otokritik untuk Pemprov DKI,” ujar pendiri sekaligus peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei di kantor Indikator Jakarta Pusat, Rabu (28/5/2025).
    Angka kepuasan masyarakat terhadap Pramono-Rano itu tak lebih unggul dari tingkat kepuasan warga Jawa Barat terhadap 100 hari kepemimpinan Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    .
    Menurut survei, Dedi Mulyadi menjadi gubernur dengan tingkat kepuasan masyarakat tertinggi dengan 94,7 persen.
    “KDM (Kang Dedi Mulyadi) mendapat apresiasi sangat tinggi karena aktif di masyarakat dan masif di media sosial. Ini menjelaskan kenapa banyak media meliput kegiatannya,” tutur Burhanuddin.
    Selain itu, angka kepuasan masyarakat terhadap Pramono-Rano juga masih di bawah perolehan Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), gubernur dan wagub Jawa Timur, serta gubernur dan wagub Jawa Tengah.
    Hanya gubernur dan wakil gubernur Banten yang mencatatkan tingkat kepuasan masyarakat lebih rendah dari Pramono-Rano.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bukan sebab Kunjungan Presiden Perancis, Macet Jakarta Disebut karena Lonjakan Kendaraan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Mei 2025

    Bukan sebab Kunjungan Presiden Perancis, Macet Jakarta Disebut karena Lonjakan Kendaraan Megapolitan 29 Mei 2025

    Bukan sebab Kunjungan Presiden Perancis, Macet Jakarta Disebut karena Lonjakan Kendaraan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Tingginya volume kendaraan di sejumlah jalan Jakarta pada Rabu (28/5/2025) sore hingga malam disebut menjadi penyebab utama macet horor.
    Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin mengatakan, terdapat peningkatan volume kendaraan secara bersamaan di beberapa ruas jalan Jakarta.
    “Penyebab macet yang utama, yang pertama adalah peningkatan volume kendaraan pada ruas-ruas jalan tertentu yang akhirnya berdampak memang pada kepadatan beberapa ruas jalan,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Kamis (29/5/2025).
    Menurut Komarudin, titik yang mengalami peningkatan volume kendaraan paling signifikan adalah kawasan SCBD dan Jalan Jenderal Sudirman.
    Kendaraan yang masuk dari Jalan Jenderal Sudirman atau Bundaran HI menuju SCBD disebut terkunci pergerakannya.
    Hal itu menyebabkan arus lalu lintas dari sejumlah titik lain, seperti Cawang, tidak dapat bergerak.
    “Jalan Sudirman itu dampak dari situasi di kawasan SCBD yang kemarin sampai dengan sampai
    stuck
    ,” sebutnya.
    Kemacetan juga terjadi di kawasan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, hingga Pasar Minggu.
    Peningkatan volume kendaraan juga terlihat di jalan tol dari arah Slipi menuju Cawang. Kendaraan besar seperti truk yang sudah masuk ke tol juga menambah kepadatan lalu lintas.
    Selain itu, jam pulang kantor menuju akhir pekan juga disebut menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah kendaraan.
    “Ini bersamaan dengan aktivitas masyarakat keluar kantor,” kata Komarudin.
    Komarudin pun membantah macet parah Jakarta imbas pengalihan arus lalu lintas untuk pengamanan kunjungan kenegaraan Presiden Perancis, Emmanuel Macron.
    “Saya memastikan, karena kami di lapangan semuanya, bahwa hal itu bukan disebabkan faktor dari perjalanan kenegaraan,” katanya.
    Komarudin menyebutkan, mobil yang ditumpangi Macron pun ikut terjebak dalam kemacetan saat bertolak dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ke Jalan TB Simatupang atau ASEAN.
    “Bahkan beliau juga tidak bisa diberikan prioritas penuh sebagaimana lazimnya tamu-tamu negara yang baik,” tambahnya.
    Selain Macron, Ibu Negara Perancis Brigitte Macron yang secara terpisah berkunjung ke Museum Nasional juga terhambat kemacetan.
    Sebelumnya diberitakan,
    macet Jakarta
    mulai terjadi sejak Rabu sore dan kian memburuk menjelang malam. Akses dari Jalan Gatot Subroto ke Sudirman sempat dialihkan ke arah Slipi.
    Jalan baru dibuka kembali sekitar pukul 18.50 WIB setelah iring-iringan Presiden Macron melintasi kawasan tersebut.
    Kepadatan juga terjadi di Jalan Basuki Rahmat (Basura), Jakarta Timur.
    Arus dari Basura ke underpass DI Panjaitan menuju Tebet nyaris lumpuh, dengan kendaraan hanya mampu merayap sekitar 5 kilometer per jam. Arah sebaliknya terlihat lebih lancar.
    Sementara, di Jalan MT Haryono, antrean kendaraan dari Simpang Susun Cawang menuju Stasiun Cawang mengular hingga sepanjang 1,1 kilometer.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Momen Macron dan Istri Tengok Kucing Prabowo, Bobby Kertanegara
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Mei 2025

    Momen Macron dan Istri Tengok Kucing Prabowo, Bobby Kertanegara Nasional 29 Mei 2025

    Momen Macron dan Istri Tengok Kucing Prabowo, Bobby Kertanegara
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Presiden PErancis
    Emmanuel Macron
    dan istri, Brigitte Macron, sempat dipertemukan dengan kucing peliharaan Presiden
    Prabowo Subianto
    ,
    Bobby Kertanegara
    .
    Momen ini terjadi pada acara jamuan santap malam yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/5/2025) malam kemarin.
    Berdasarkan foto yang dirilis Sekretariat Presiden, Bobby dibawa ke lokasi jamuan santap malam menggunakan 
    stroller
    berwarna coklat.
    Dalam foto tersebut, Bobby dikelilingi oleh Prabowo, Macron dan istri, serta anak Prabowo, Didit Hediprasetyo.
    Macron dan istri pun terlihat gemas ketika melihat Bobby Kertanegara yang dibawa pakai stroller di Istana itu.
    Ini bukan kali pertama Prabowo mengenalkan Bobby ke tamu-tamunya.
    Sebelumnya, Bobby sempat dipertemukan dengan pendiri Microsoft, Bill Gates, di Istana Merdeka pada Rabu (7/5/2025) lalu.
    Kemudian, Bobby juga dipertemukan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (15/5/2025).
    Saat bertemu Bobby, Bill Gates dan Albanese masing-masing memberikan hadiah boneka paus dan syal warna merah.
    Adapun pertemuan Prabowo dan Macron saling menegaskan komitmen kuat antarnegara dalam jamuan santap malam kenegaraan tersebut.
    Prabowo menyampaikan rasa hormat dan kebanggaannya dapat menerima Macron di Jakarta.
    Ia menekankan bahwa hubungan Indonesia dan Prancis terus berkembang di berbagai sektor, dari pertahanan hingga kebudayaan, dan menjadi semakin kokoh seiring waktu.
    “Sekali lagi adalah kehormatan besar bagi kami untuk menyambut, menerima Presiden Republik Prancis dengan Ibu beserta seluruh delegasi hari ini melaksanakan kunjungan kenegaraan di Indonesia,” ujar Prabowo.
    Menanggapi sambutan hangat tersebut, Macron menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas penerimaan yang luar biasa.
    Dia turut menyampaikan bahwa meskipun jarak memisahkan kedua negara, Prancis dan Indonesia memiliki kedekatan yang ditopang oleh sejarah dan kebudayaan.
    “Ini sungguh suatu kehormatan yang luar biasa bagi istri saya dan diri saya disambut dalam kunjungan kenegaraan ini oleh Bapak. Meskipun 12 ribu kilometer memisahkan kedua ibu kota metropolitan kita, kita tetap terhubung oleh angin sejarah dan napas takdir bersama kita,” kata Macron.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Warga Depok Terjebak Macet Jakarta, Saking Lelahnya sampai Istirahat di SPBU
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Mei 2025

    Cerita Warga Depok Terjebak Macet Jakarta, Saking Lelahnya sampai Istirahat di SPBU Megapolitan 29 Mei 2025

    Cerita Warga Depok Terjebak Macet Jakarta, Saking Lelahnya sampai Istirahat di SPBU
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Warga mengeluhkan macet parah yang terjadi di sejumlah ruas jalan Jakarta pada Rabu (28/5/2025) sore hingga malam hari.
    Salah satunya Nabila (27) yang pada Rabu sore hendak pulang ke Depok, Jawa Barat, usai bekerja di wilayah Senayan, Jakarta Selatan. 
    Nabila berkendara seorang diri naik sepeda motor. Ia terjebak macet mulai dari perempatan Slipi atau dekat Halte Transjakarta Petamburan, saat hendak putar balik.
    “Itu saya keluar dari parkiran sekitar pukul 16.06 WIB tapi sudah terjebak macet. Itu sudah mulai pelan banget kendaran pas memutar balik di Halte Transjakarta Petamburan menuju ke arah Pancoran karena padat” ujar Nabila saat dikonfirmasi, Rabu (29/5/2025).
    Karena lalu lintas tak bergerak, Nabila berulang kali terpaksa berhenti di tengah jalan. Merasa lelah, ia memilih beristirahat di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kuningan Timur.
    “Sampai di SPBU Kuningan Timur pukul 18.01 WIB yang jaraknya sekitar lima kilometer ditempuh dengan waktu dua jam,” ucap Nabila.
    Nabila beristirahat di SPBU tersebut sekitar satu jam dan melanjutkan perjalanan lagi pukul 19.00 WIB menuju Depok.
    “Sekitar jam 19.00 WIB sudah mulai lengang itu baru balik, ya ada kemacetan arah Kalibata, tapi kemacetan tidak panjang,” ujar Nabila.
    Menurut Nabila, kemacetan Jakarta kemarin sore sangat tidak wajar. Menurutnya, macet tak pernah separah itu.
    Sekalipun macet, Nabila masih bisa menyalip dari sisi kanan maupun kiri.
    “Enggak wajarlah, akibat macet itu bus susah berhenti di sebelah kiri buat mengambil penumpang, akhirnya penumpang menyebrang dari trotoar untuk naik bus di tengah jalan,” kata dia.
    Warga lainnya bernama Tasya (29) mengeluhkan harga ojek
    online
    yang melonjak akibat
    Jakarta macet
    parah.
    Rabu sore, Tasya sedianya berencana bertemu teman-temannya di salah satu mal di Kuningan. Ia bertolak dari kantornya di Jalan Sudirman.
    “Waktu order ojek
    online
    saya pilih yang hemat, sama sekali enggak ada yang
    pick up,
    tapi saya pilih yang cepet langsung ada. Di mana akhirnya
    cost
    lebih besar, harusnya yang hemat cuma Rp 9.000 jadi Rp 23.000,” katanya.
    Selain itu, untuk sampai ke mal tersebut, Tasya memakan waktu hampir satu jam, padahal jaraknya sangat dekat. 
    “Bisanya jarak tempuh 10-15 menit buat ke mal itu, tapi ini bisa sampai 45 menit lebih, macet parah kemarin,” ujar Tasya.
    Sebelumnya diberitakan,
    macet Jakarta
    mulai terjadi sejak Rabu sore dan kian memburuk menjelang malam. Akses dari Jalan Gatot Subroto ke Sudirman sempat dialihkan ke arah Slipi.
    Jalan baru dibuka kembali sekitar pukul 18.50 WIB setelah iring-iringan Presiden Macron melintasi kawasan tersebut.
    Kepadatan juga terjadi di Jalan Basuki Rahmat (Basura), Jakarta Timur. Arus dari Basura ke underpass DI Panjaitan menuju Tebet nyaris lumpuh, dengan kendaraan hanya mampu merayap sekitar 5 kilometer per jam. Arah sebaliknya terlihat lebih lancar.
    Sementara, di Jalan MT Haryono, antrean kendaraan dari Simpang Susun Cawang menuju Stasiun Cawang mengular hingga sepanjang 1,1 kilometer.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bukan sebab Kunjungan Presiden Perancis, Macet Jakarta Disebut karena Lonjakan Kendaraan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Mei 2025

    Saking Macetnya Jakarta, Dwi Bisa Selesaikan Editing Video di Mobil Megapolitan 29 Mei 2025

    Saking Macetnya Jakarta, Dwi Bisa Selesaikan Editing Video di Mobil
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Warga bernama Dwi Prabudi (31) turut terjebak macet horor Jakarta pada Rabu (28/5/2025) petang. 
    Bahkan, saking macetnya, Dwi yang berkendara di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan, sempat membuat konten video. Hingga Dwi selesai mengedit video, kemacetan belum juga terurai. 
    “Momen paling
    absurd
    itu, saya sampai ngonten dan bahkan bisa selesai ngedit selama macet tadi malam. Biasanya saya ngedit di rumah atau di kafe, ini malah di mobil sambil kaki kanan
    standby
    di pedal rem,” ujar Dwi kepada
    Kompas.com
    , Kamis (29/5/2025).
    Dwi berkendara naik mobil dari kawasan Senayan menuju Semanggi. Perjalanan yang biasanya ditempuh hanya dalam 10 menit, malam itu molor hingga 45 menit.
    Karena dikejar
    deadline
    , mau tidak mau, Dwi menuntaskan editing video di tengah kemacetan panjang.
    “Karena ngedit bisa pakai
    handphone,
    jadi dimanfaatinlah itu waktu. Karena kalau nungguin macet terurai lama, yang ada
    kagak
    bakal kelar itu kerjaan. Udah ditungguin juga,” ungkap dia.
    Dwi bilang, laju kendaraannya saat itu hanya sekitar 10 km/jam. Bahkan, di beberapa titik, kendaraan nyaris tidak bergerak sama sekali.
    Jalanan Jakarta pun riuh dengan suara klakson, lampu rem merah menyala di mana-mana.
    “Sebenernya dari pagi udah
    feeling
     enggak enak karena jalanan udah mulai padat. Tapi enggak nyangka bakal separah itu,” kata Dwi.
    Dwi mengaku sempat mencari tahu penyebab utama kemacetan malam itu. Sejumlah sumber menyebutkan bahwa pengalihan arus lalu lintas imbas kunjungan Presiden Perancis Emmanuel Macron.
    “Emang salah momen sih. Lagi menjelang
    long weekend
    , eh ada kunjungan tamu negara yang bikin tol ditutup. Itu sih yang bikin parah banget semalam,” ungkapnya.
    Ia pun berharap pemerintah bisa memberikan informasi lebih awal jika akan melakukan pengalihan arus besar-besaran. 
    “Biar masyarakat bisa siap, mungkin cari rute alternatif atau bahkan kerja dari rumah. Dan juga, tolong dong perbanyak akses transportasi umum dari pinggiran ke pusat kota biar volume kendaraan nggak segila ini,” pungkas Dwi.
    Sebelumnya diberitakan,
    macet Jakarta
    mulai terjadi sejak Rabu sore dan kian memburuk menjelang malam. Akses dari Jalan Gatot Subroto ke Sudirman sempat dialihkan ke arah Slipi.
    Jalan baru dibuka kembali sekitar pukul 18.50 WIB setelah iring-iringan Presiden Macron melintasi kawasan tersebut.
    Kepadatan juga terjadi di Jalan Basuki Rahmat (Basura), Jakarta Timur. Arus dari Basura ke underpass DI Panjaitan menuju Tebet nyaris lumpuh, dengan kendaraan hanya mampu merayap sekitar 5 kilometer per jam. Arah sebaliknya terlihat lebih lancar.
    Sementara, di Jalan MT Haryono, antrean kendaraan dari Simpang Susun Cawang menuju Stasiun Cawang mengular hingga sepanjang 1,1 kilometer.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Apartemen Jakbar Laporkan Pembakaran Sampah Liar ke JAKI, tapi Tak Direspons
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Mei 2025

    Warga Apartemen Jakbar Laporkan Pembakaran Sampah Liar ke JAKI, tapi Tak Direspons Megapolitan 29 Mei 2025

    Warga Apartemen Jakbar Laporkan Pembakaran Sampah Liar ke JAKI, tapi Tak Direspons
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
     – Hendrika (30), penghuni salah satu apartemen di Cengkareng, Jakarta Barat, mengaku sudah berulang kali melaporkan aktivitas pembakaran sampah ilegal di lingkungan tempat tinggalnya ke aplikasi Jakarta Kini (JAKI). Namun, upaya itu tak membuahkan hasil. 
    Padahal, Hendrika telah melapor secara berkala sejak 2022. Dalam setiap laporan, ia selalu menyertakan bukti berupa foto dan video.
    “Jadi kita tuh dari tiga tahun yang lalu, ini kebetulan akun JAKI teman saya, udah lapor di JAKI. Rajin kita lapor, bahkan ada yang sepuluh bulan lalu,” kata Hendrika saat ditemui, Rabu (28/5/2025).
    Menurut Hendrika, laporan tersebut tidak pernah mendapat respons. Aktivitas pembakaran sampah di lingkungan tempat tinggalnya pun masih terjadi setiap hari.
    “Kita lapor-laporin enggak terlalu ada respons. Sering gitu, bukan satu dua orang,” terangnya.
    Kerap kali, ketika Hendrika hendak melapor dan mengirimkan bukti terkini ke aplikasi JAKI, tak terlihat aktivitas pembakaran sampah.
    Seolah-olah, pembakar sampah menyadari aktivitasnya dipantau oleh warga sehingga membakar sampah dengan sembunyi-sembunyi.
    “Kadang bakar pas subuh, kadang maghrib. Kita tungguin dari pagi, mereka enggak bakar,” ujarnya.
    Hendrika menduga, aktivitas pembakaran itu dilakukan oleh oknum dalam skala besar. Pasalnya, dia mengaku pernah melihat truk-truk besar membuang sampah di area tersebut untuk selanjutnya dibakar.
    “Ini kita bingung sih sebenarnya apakah legal, ilegal. Tapi kalau legal, kenapa truknya bukan truk dari Pemkot Jakarta gitu kan. Kalau legal kan biasa pasukan oranye punya truknya,” Jelasnya.
    Menurut Hendrika, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pernah menegur oknum yang membakar sampah di area tersebut. Namun, pembakaran sampah masih terus berulang, bahkan saat petugas datang ke lokasi.
    “Jadi inilah yang kami hirup sehari-hari. Ya mungkin kalau dari pihak mereka, mungkin enggak begitu berasa kali ya, karena mereka di bawah. Kalau apartemen kan di atas, pasti asap itu udah pasti kebawa ke atas,” katanya.
    Hendrika pun mengaku sudah menyampaikan keluhan ini ke pengelola apartemen dan kelurahan setempat. Namun, tetap tidak ada perubahan.
    Dia berharap pemerintah kota dan instansi terkait segera mengambil langkah tegas untuk menghentikan pembakaran sampah ilegal yang sudah lama meresahkan.
    “Dan sebenarnya dampak dari udara, terus dari debu, nah itu nempel semua di bangunan, enggak mungkin enggak. Jadi kadang kalau teras-teras kita itu udah hitam-hitam. Termasuk ke (pakaian) handuk. Makanya itu sangat ngaruh,” tutur Hendrika. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.