Category: Kompas.com

  • 2
                    
                        Ketua PPP Jaktim Kritik Rommy Jelang Muktamar: Harusnya Taubat Nasuha
                        Nasional

    2 Ketua PPP Jaktim Kritik Rommy Jelang Muktamar: Harusnya Taubat Nasuha Nasional

    Ketua PPP Jaktim Kritik Rommy Jelang Muktamar: Harusnya Taubat Nasuha
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (
    PPP
    ) Jakarta Timur Ahmad Rifa’i mengkritik Ketua Majelis Pertimbangan PPP
    Romahurmuziy
    alias Rommy yang dinilai mengganggu partai warisan ulama. 
    “Mestinya Rommy taubat nasuha agar tidak lagi menjadi azab bagi PPP. Jangan ganggu PPP lagi kalau tidak ingin kualat dengan warisan para ulama. Biarkan kader bekerja untuk kembalikan kejayaan PPP,” tulis Rifa’i di siaran pers tertulisnya, Kamis (29/5/2025).
    Rifa’i menilai Rommy telah menjual partai berlambang Kabah itu agar
    Amran Sulaiman
    menjadi ketua umum partai.
    “Malu rasanya mendengar PPP didagangin Rommy. Seolah-olah partai ulama ini hanya jadi komoditas jualan yang diobral ke mana-mana,” ujar Rifa’i. 
    Rifa’i mengenang Pemilu 2019 di saat kader PPP Jakarta Timur sibuk berjuang mendulang suara, tiba-tiba muncul berita bahwa Rommy yang saat itu menjabat Ketua Umum PPP dicokok KPK karena terima suap untuk jual beli jabatan.
    “Bagai petir di siang bolong, dunia kontan terasa gelap. Perjuangan kami berbulan-bulan untuk mempertahankan 4 kursi DPRD dan 1 kursi DPR RI di Jakarta Timur langsung runtuh saat itu juga,” ungkap Rifa’i.
    “Apalagi Rommy tinggalnya di Jakarta Timur, habis sudah suara kami tahun 2019. Kursi DPRD hilang 3 kursi, DPR RI hancur lebur hilang kursi sama sekali,” sesal Rifa’i.
    Dia mengungkapkan, atas kejadian tersebut, hasil Pemilu PPP 2019 benar-benar hancur dan menjadi awal keterpurukan PPP. Di mana, dari 10 kursi di 2014 hanya tinggal 1 kursi. Dan DPR RI dari 3 kursi menjadi 0 kursi, hilang semuanya.
    Menurutnya, setelah bebas dari penjara, Rommy bukannya taubat malah kembali bikin ulah.
    “Sesak kami belum hilang, eh malah hari ini muncul lagi bukan untuk pengakuan dosa, tetapi malah dagangin PPP,” ujar Rifa’i.

    Nama Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman muncul ke permukaan ketika ia diisukan menjadi
    calon ketua umum Partai Persatuan Pembangunan
    (PPP).
    Isu yang mengemuka, nama Amran dijagokan oleh pengusaha kondang bernama Andi Syamsuddin Arsyad atau biasa dipanggil Haji Isam.
    Keterlibatan Haji Isam sendiri sudah dibantah Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy atau Rommy.
    “Yang terjadi di PPP sama sekali bukan upaya Haji Isam untuk mengakuisisi melalui kerabatnya. Sebagai pengusaha sukses, Haji Isam tidak butuh mengakuisisi partai mana pun,” ujar Rommy dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/5/2025).
    Rommy menyebutkan, PPP melihat Amran karena kemampuan dan ketokohannya, bukan sekadar kedekatannya dengan Haji Isam.
    Nama Amran dalam
    bursa calon ketua umum PPP
    juga semakin menguat setelah dirinya berdiskusi dengan Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Imparsial Kritik Dandim Jakpus Surati Bea Cukai Minta Amankan Barang
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Mei 2025

    Imparsial Kritik Dandim Jakpus Surati Bea Cukai Minta Amankan Barang Nasional 29 Mei 2025

    Imparsial Kritik Dandim Jakpus Surati Bea Cukai Minta Amankan Barang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Tindakan Komandan Kodim (Dandim) 0501/JP Jakarta Pusat, Letkol Harry Ismail, yang menyurati Kepala Kantor Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta dikritik oleh kelompok pemerhati militer dan hak asasi manusia (HAM),
    Imparsial
    .
    “Biarkan Bea Cukai bekerja sesuai standar aturan yang sudah berlaku di Bea Cukai. Jangan ada intervensi, intimidasi, kolusi, dan nepotisme kepada Bea Cukai dalam menjalankan kerjanya,” ujar peneliti senior Imparsial,
    Al Araf
    , kepada wartawan, Kamis, (29/5/2025).
    Soalnya, surat menyurati ini dinilai menyiratkan adanya intervensi dan intimidasi dari
    TNI
    kepada Bea Cukai.
    Al Araf mengatakan TNI bertugas sebagai alat pertahanan negara sehingga urusan surat menyurat tidak masuk dalam tugas dan fungsi pokok para prajurit.
    Dilantiknya, Letjen (Purn) TNI
    Djaka Budi Utama
    sebagai
    Dirjen Bea Cukai
    dinilai tidak membenarkan tindakan Dandim Jakpus yang meminta Bea Cukai untuk meloloskan barang pribadi milik kerabatnya.
    “Jangan karena Dirjen Bea Cukai berasal dari militer hal-hal seperti ini diperbolehkan dan dibiarkan. Bea cukai harus tegas bahwa semua harus sesuai prosedur dan tidak perlu ada surat menyurat seperti itu,” tegas Araf.
    Lebih lanjut, pimpinan TNI juga diharapkan segera mengevaluasi tindak laku anak buahnya ini agar tidak lagi melakukan tindakan yang menimbulkan pertanyaan di publik.
    Diberitakan, Komando Daerah Militer Jaya/Jayakarta (Kodam Jaya) memberikan klarifikasi terkait beredarnya surat dari Komandan Kodim (Dandim) 0501/JP Jakarta Pusat, Letkol Harry Ismail, kepada Kepala Kantor Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta.
    Dalam surat tersebut, Letkol Harry meminta petugas Bea Cukai mengamankan barang bawaan seorang penumpang bernama Arie Kurniawan yang baru kembali dari luar negeri.
    Kepala Penerangan Kodam Jaya (Kapendam Jaya) Kolonel Czi Anto Indriyanto menegaskan, surat itu tidak dimaksudkan untuk mengintervensi proses kepabeanan atau menghindari kewajiban pajak impor.
    “Surat yang dibuat oleh Dandim bukan untuk mengintervensi atau menghindari kewajiban kepabeanan,” kata Kapendam Jaya kepada wartawan, Rabu (28/5/2025).
    Kapendam menjelaskan bahwa meskipun surat permohonan tersebut dikirim, barang-barang milik Arie Kurniawan tetap diperiksa secara menyeluruh oleh petugas Bea Cukai di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mensos Sambangi Gubuk Kuli Bangunan 4 Anak, Putrinya Masuk Sekolah Rakyat
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Mei 2025

    Mensos Sambangi Gubuk Kuli Bangunan 4 Anak, Putrinya Masuk Sekolah Rakyat Nasional 29 Mei 2025

    Mensos Sambangi Gubuk Kuli Bangunan 4 Anak, Putrinya Masuk Sekolah Rakyat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul melakukan kunjungan langsung ke rumah keluarga calon siswa
    Sekolah Rakyat
    di Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/5/2025).
    Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya memastikan bahwa program Sekolah Rakyat benar-benar menyasar keluarga miskin dan
    miskin ekstrem
    , sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
    Salah satu keluarga yang dikunjungi adalah keluarga Herman, seorang
    kuli bangunan
    dengan penghasilan kurang dari Rp 1 juta per bulan.
    Herman tinggal bersama istrinya, Fitri, dan keempat anak mereka di sebuah rumah kecil yang berdiri di atas lahan milik Dinas Pekerjaan Umum (PU).
    “Kita berkunjung ke rumah Pak Herman, kuli bangunan yang punya empat anak. Ini contoh keluarga miskin ekstrem yang jadi sasaran utama Sekolah Rakyat,” ujar Gus Ipul.
    Dari empat anak Herman, satu anak mereka bernama Hepi yang baru lulus SD akan mulai mengikuti pendidikan di Sekolah Rakyat pada Juli mendatang.
    “Sementara satu dulu, yang sudah lulus SD mau masuk SMP. Nanti akan diasesmen lagi oleh pendamping PKH dan Dinsos Kabupaten Bandung,” jelas Gus Ipul.
    Tiga anak lainnya masih menunggu proses seleksi dan pendataan lanjutan. Pemerintah belum bisa memastikan kapan ketiganya dapat bergabung, karena kuota sekolah terbatas dan masih dalam tahap penyusunan sarana prasarana.
    Gus Ipul menyampaikan bahwa orang tua seperti Herman dan Fitri juga akan diberdayakan, termasuk pelatihan keterampilan dan bantuan modal usaha.
    “Konsepnya, anaknya sekolah, orang tuanya diberdayakan. Kalau mereka ingin usaha akan dilatih dulu, lalu diberi modal,” katanya.
    Selain itu, pemerintah juga berupaya memperbaiki rumah keluarga peserta Sekolah Rakyat. Namun dalam kasus Herman, renovasi rumah tidak memungkinkan karena bangunan berdiri di atas lahan milik Dinas PU. Oleh karena itu, solusi yang dipertimbangkan adalah relokasi ke tempat yang lebih layak.
    “Dengan rumah sekecil ini ditinggali oleh enam orang, tentu sangat memprihatinkan. Karena tanahnya bukan milik pribadi, kemungkinan harus direlokasi,” ucap Gus Ipul.
    Meski antusiasme masyarakat terhadap Sekolah Rakyat sangat tinggi, Gus Ipul mengakui bahwa alokasi dan kapasitas saat ini masih terbatas. Pemerintah masih menyesuaikan kemampuan fasilitas yang tersedia dengan jumlah pendaftar yang terus meningkat.
    “Banyak sekali yang berminat. Tapi karena alokasinya terbatas, belum semua bisa direkrut. Kita sesuaikan dengan sarana-prasarana yang kita miliki,” ujar dia.
    Meski begitu, Gus Ipul menegaskan bahwa seluruh orang tua telah memahami bahwa anak mereka akan tinggal di asrama dan menyetujui sepenuhnya keputusan tersebut.
    “Orang tua sudah tahu dan sudah menandatangani kesediaan. Jadi mereka tidak mengeluh. Mereka justru mendukung penuh,” tegasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 1
                    
                        Puluhan Suporter Persikas Subang yang Bikin Dedi Mulyadi Emosi, Masih Mendekam di Kantor Polisi
                        Bandung

    1 Puluhan Suporter Persikas Subang yang Bikin Dedi Mulyadi Emosi, Masih Mendekam di Kantor Polisi Bandung

    Puluhan Suporter Persikas Subang yang Bikin Dedi Mulyadi Emosi, Masih Mendekam di Kantor Polisi
    Editor
    SUBANG, KOMPAS.com
    – Polisi mengamankan puluhan suporter
    Persikas Subang
    di Mapolsek Ciasem, Subang, Jawa Barat.
    Sebelumnya, para
    pendukung Persikas
    Subang membuat Gubernur Jawa Barat,
    Dedi Mulyadi
    , marah.
    Suporter itu membentangkan spanduk ketidaksetujuan
    Persikas
    dijual saat Dedi Mulyadi menghadiri acara “Nganjang Ka Warga” di Desa Sukamandijaya, Kecamatan Ciasem, Subang, Rabu (28/5/2025) malam.
    Para suporter itu masih ditahan di Mapolsek Ciasem hingga Kamis (29/5/2025) sore.
    “Hingga menjelang sore ini, sebanyak 21 suporter Persikas yang semalam beraksi di acara Gubernur masih menjalani pemeriksaan di Mapolsek Ciasem,” kata Kapolsek Ciasem, AKP Endang Kurnia, Kamis.
    Polisi juga mengamankan spanduk yang dibentangkan saat acara Dedi Mulyadi. Spanduk bertuliskan “Selamatkan Persikas”.
    Permintaan suporter itu mendapat respons tak terduga dari Dedi. Dedi sangat marah dan meminta para suporter diamankan.
    “Hei, ini forum saya, bukan forum Persikas. Ini forum saya dengan rakyat, bukan dengan Persikas. Anak muda enggak punya otak kamu. Saya tidak terima Anda, saya cari kamu,” teriak Dedi.
    Momen kemarahan Dedi tersebut bertepatan dengan sesi acara di atas panggung yang dalam suasana sedih. Suasana sempat hening saat Dedi berhenti bicara.
    Dedi pun meminta agar para pembentang spanduk itu dicari dan spanduknya diambil.
    Dedi menegaskan, Persikas pindah ke mana pun tidak memengaruhi orang miskin untuk makan.
    “Orang Subang bukan butuh Persikas untuk hari ini. Orang Subang butuh jalan yang baik, butuh sekolah yang baik. Dalam persepakbolaan untuk menjadi Liga 1, Liga 2 itu memerlukan biaya besar. Tidak bisa Pemda Subang untuk mengurus main bola, duitnya enggak cukup,” kata Dedi.
    Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul
    NASIB Puluhan Suporter Persikas Subang yang Bikin Dedi Mulyadi Marah, Masih di Kantor Polisi
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 7
                    
                        Menag Janji Bantu Penerbitan Visa Haji Furoda Tahun Ini
                        Nasional

    7 Menag Janji Bantu Penerbitan Visa Haji Furoda Tahun Ini Nasional

    Menag Janji Bantu Penerbitan Visa Haji Furoda Tahun Ini
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Agama (Menag) RI
    Nasaruddin Umar
    berjanji akan mengupayakan agar
    visa haji furoda
    calon jemaah haji Indonesia dapat terbit tahun ini.
    Nasaruddin mengatakan,
    Kementerian Agama
    (Kemenag) akan membantu untuk berkomunikasi dengan Pemerintah Arab Saudi.
    “Sudah, sudah (komunikasi) terus. Siang malam kami komunikasi,” ungkap Nasaruddin saat ditemui di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Kamis (29/5/2025).
    Terkait keputusan penerbitan visa furoda ini, kata Nasaruddin, bukan kewenangan Kementerian Agama (Kemenag), tetapi ranah dari otoritas Pemerintah Arab Saudi.
    “Iya, kami lagi menunggu Saudi. Itu kan di luar kewenangan kami, tapi kami akan bantu Insya Allah,” kata Nasaruddin.
    Sebelumnya, visa haji furoda atau perorangan tidak terbit tahun ini. Alternatifnya, jemaah disarankan untuk beralih mendaftar haji khusus.
    “PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus) sebaiknya menyarankan kepada jemaah untuk beralih mendaftar haji khusus,” dikutip dari surat edaran resmi Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), yang Kompas.com konfirmasi melalui Ketua Umum AMPHURI, Firman M. Nur, pada Kamis (29/5/2025).
    Pihak AMPHURI juga sudah berkoordinasi dengan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, serta Kantor Urusan Haji (KUH) di Jeddah.
    “Diperoleh jawaban lisan dan tertulis bahwa ‘
    visa issuance has been ended this season’
    (penerbitan visa telah berakhir musim ini),” katanya.
    Sebagai informasi, ada dua jenis visa yang digunakan untuk berangkat ibadah haji.
    Pertama, visa haji yang diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi ke Pemerintah Indonesia, yang pada 2025 kuotanya sebanyak 221.000.
    Kedua, ada visa haji non-kuota, yang mana bisa diperoleh melalui beberapa jalur, salah satunya yaitu jalur furoda atau perorangan.
    Mengingat visa haji furoda bersifat non-kuota, maka tidak ada jumlah pasti kuota yang diberikan setiap tahunnya.
    Selain itu, keberangkatan jemaah juga baru dapat dipastikan setelah visa dan tiket pesawat terbit.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mensos: Masyarakat yang Pura-pura Miskin Tak Bisa Lolos Sekolah Rakyat
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Mei 2025

    Mensos: Masyarakat yang Pura-pura Miskin Tak Bisa Lolos Sekolah Rakyat Nasional 29 Mei 2025

    Mensos: Masyarakat yang Pura-pura Miskin Tak Bisa Lolos Sekolah Rakyat
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau
    Gus Ipul
    mengatakan, asesmen untuk calon siswa
    sekolah rakyat
    dilakukan oleh banyak pihak agar tepat sasaran.
    Masyarakat yang pura-pura miskin dipastikan tidak bisa lolos untuk ikut sekolah rakyat.
    “Jadi (dalam program sekolah rakyat) semua rumah didatangi, kayak diassess, dilihat, disurvei, apakah layak atau tidak,” kata Gus Ipul, Kamis (29/5/2025).
    “Jadi, kalau misalnya dia pura-pura (miskin) enggak akan bisa itu. Enggak bisa lulus karena yang menentukan satu pihak ini ada BPS, ada Dikdasmen, dan banyak lagi,” ujarnya.
    Gus Ipul menegaskan, tugas Kemensos untuk mengentaskan kemiskinan memang berat, tapi dengan bantuan dari berbagai pihak, tentu akan mempercepat proses tersebut.
    “Berat, tapi karena ini tugas bersama jadi enak. Kalau sendiri enggak sanggup, karena ini tugas bersama. Banyak yang dukung, banyak yang bantu, pemerintah daerah juga, kementerian lain, jadi enak ya,” tegasnya.
    Dalam kesempatan ini, Gus Ipul mengatakan, calon siswa sekolah rakyat itu harus berasal dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
    Pihaknya akan menghubungi keluarga yang masuk dalam kategori tersebut dan melakukan asesmen dari berbagai pihak.
    Jika sudah lulus seleksi, akan dilakukan cek kesehatan.
    “Kalau cek kesehatannya sudah lulus, maka tentu nanti akan ada tindak lanjut dengan melakukan wawancara khusus untuk mengetahui kemampuan siswa,” lanjutnya.
    Gus Ipul menegaskan, dalam hal ini tidak ada tes akademik.
    Berdasarkan arahan Presiden Prabowo Subianto, jika anak-anak yang melakukan tes kesehatan mengalami penyakit menular, maka akan dilakukan perawatan terlebih dahulu.
    “Sesuai arahan Presiden, jika pada saat cek kesehatan ditemukan penyakit menular, arahan Presiden harus supaya disembuhkan dulu,” jelas dia.
    “Setelah disembuhkan, dia bisa kembali lagi untuk sekolah. Jadi pada prinsipnya selama dia memenuhi syarat, tidak ada yang ditolak di sekolah rakyat,” tegasnya.
    Adapun jumlah siswa yang direkrut di
    Bandung
    sejumlah 150 orang, dengan 6 rombongan belajar, masing-masing 25 orang per rombel.
    Sekolah rakyat
    ini mencakup jenjang SD, SMP, dan SMA.
    Di Bandung, terdapat 3 sekolah rakyat yang rencananya akan memulai pendidikan di tahun ajaran baru 2025.
    Di antaranya, Wisma Atlet Jalak Harupat sebagai asrama sementara, lalu di Cisarua, dan di Sentra Wyataguna.
    “Ini yang dimulai tahun ajaran 2025, dengan menggunakan gedung yang memang layak untuk digunakan rintisan sekolah rakyat,” ujar dia.
    Mendekati tahun ajaran baru, Gus Ipul memastikan bahwa proses seleksi dan rekrutmen sekolah rakyat hampir tuntas.
    Dia yakin sekolah rakyat bisa mulai berjalan pada Juli 2025 mendatang.
    “Ya secara simultan kita jalan. Sekarang ini soal rekrutmen sekolah sudah hampir tuntas. Rekrutmen guru juga sedang proses,” ujar dia.
    “Kepala sekolah sudah selesai seleksi. Tinggal dipilih saja untuk kepala sekolahnya, dan juga nanti pada saat yang sama kita juga sudah menuntaskan kurikulum. Jadi semua sudah simultan,” tegasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 8
                    
                        Anggota DPR: Perpanjangan Usia Pensiun ASN Pasti Ada Dampak Negatif
                        Nasional

    8 Anggota DPR: Perpanjangan Usia Pensiun ASN Pasti Ada Dampak Negatif Nasional

    Anggota DPR: Perpanjangan Usia Pensiun ASN Pasti Ada Dampak Negatif
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Anggota
    Komisi II
    DPR Indrajaya menilai, perpanjangan usia pensiun aparatur sipil negara (
    ASN
    ) tentunya akan menimbulkan dampak negatif.
    Oleh sebab itu, perlu adanya kajian komprehensif dalam menyikapi usulan Korps Pegawai Republik Indonesia (
    Korpri
    ).
    “Perpanjangan usia pensiun sudah pasti ada dampak negatif, terutama gangguan pada sistem meritokrasi untuk memperoleh SDM yang unggul dari sisi kemampuan fisik, kreativitas, dan produktivitas,” ujar Indrajaya lewat keterangan tertulisnya, Kamis (29/5/2025).
    Jika
    usia pensiun ASN
    menjadi maksimal 70 tahun, tentu hal tersebut akan mengganggu produktivitas pelayanan ke masyarakat. Apalagi angka 70 tahun sudah masuk ke dalam kategori lanjut usia (lansia).
    “Bertambahnya usia manusia juga pasti akan menurunkan kemampuan fisik dan mental yang pasti menurunkan produktivitas dan kualitas pekerjaan,” ujar Indrajaya.
    Di samping itu, bertambahnya usia pensiun ASN akan mengurangi kesempatan bagi anak-anak muda untuk bekerja di pemerintahan.
    “Tentu akan sangat tidak adil bila perpanjangan usia ini akan mengurangi kuota penerimaan ASN atau pejabat negara dalam tiap tahun,” ujar politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
    Sebelumnya, Ketua Umum Korpri Zudan Arif Fakrulloh mengusulkan agar penambahan batas usia pensiun itu berbeda-beda disesuaikan dengan pangkat masing-masing ASN.
    Salah satunya untuk Jabatan Fungsional Utama yang diusulkan batas usia pensiunnya menjadi 70 tahun.
    Selanjutnya, Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama atau setingkat eselon II batas usia pensiunnya menjadi 62 tahun. Kemudian, eselon III dan IV menjadi 60 tahun.
    “Korpri mengusulkan agar Pejabat Pimpinan Tinggi atau JPT Utama mencapai usia 65 tahun, JPT Madya atau eselon I mencapai BUP (batas usia pensiun) 63 tahun,” kata Zudan, dalam keterangan pers, Kamis (22/5/2025).
    Ia menjelaskan, perpanjangan batas usia pensiun bertujuan untuk mendorong keahlian dan karier pegawai ASN yang berada pada jabatan struktural maupun fungsional.
    “Pengusulan kenaikan BUP ini bertujuan agar mendorong keahlian dan karier pegawai ASN,” ujar Zudan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lalu Lintas Normal, Contraflow Arah Puncak di Tol Jagorawi Dihentikan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        29 Mei 2025

    Lalu Lintas Normal, Contraflow Arah Puncak di Tol Jagorawi Dihentikan Regional 29 Mei 2025

    Lalu Lintas Normal, Contraflow Arah Puncak di Tol Jagorawi Dihentikan
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Pemberlakuan skema lalu lintas
    contraflow
    di Tol Jagorawi arah Puncak, tepatnya dari Km 44+400 hingga Km 46+400, resmi dihentikan pada Kamis (29/5/2025) pukul 13.20 WIB.
    Saat ini, arus lalu lintas di ruas tol tersebut telah kembali dua arah seperti biasa.
    Sebelumnya, contraflow diberlakukan untuk mengurai peningkatan volume kendaraan wisatawan menuju kawasan Puncak, seiring dengan libur panjang peringatan Kenaikan Yesus Kristus 2025.

    Contraflow
    di ruas Tol Jagorawi arah Puncak dihentikan pada pukul 13.20 WIB. Lalu lintas berangsur kembali normal,” ujar Senior Manager Representative Office 1 Jasamarga Metropolitan Tollroad, Alvin Andituahta Singarimbun, Kamis.
    Meskipun contraflow telah dihentikan, akses keluar tol Gadog menuju Puncak masih ditutup, karena di jalur arteri Puncak saat ini diberlakukan skema lalu lintas satu arah (one way) dari arah atas (Puncak) ke arah Jakarta.
    One way ini diberlakukan oleh kepolisian sebagai bagian dari strategi mengurai kepadatan kendaraan di jalur wisata.
    Alvin mengimbau para pengendara yang hendak menuju kawasan Puncak melalui Tol Jagorawi agar mengantisipasi rute dan waktu perjalanan dengan baik.
    “Ini untuk menghindari kepadatan akibat antrean kendaraan. Selain itu, pastikan kecukupan saldo kartu elektronik sebelum memulai perjalanan untuk menghindari kepadatan ketika bertransaksi di gerbang tol. Selalu patuhi rambu lalu lintas dan ikuti arahan petugas di lapangan,” jelas Alvin.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemprov Jabar Sebut Ada Banyak Lowongan Kerja yang Tersedia
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Mei 2025

    Pemprov Jabar Sebut Ada Banyak Lowongan Kerja yang Tersedia Nasional 29 Mei 2025

    Pemprov Jabar Sebut Ada Banyak Lowongan Kerja yang Tersedia
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Sekda Jabar Herman Suryatman membantah bahwa jumlah
    lowongan kerja
    di Bandung Jawa Barat tidak mampu mengcover kebutuhan kerja masyarakat.
    Dia bilang lowongan kerja relatif memadai, dengan jumlah pelamar yang cukup besar. Kedepan dia memastikan hal serupa tidak akan terjadi lagi.
    “Saya kira enggak, lawangan kerja relatif memadai, pencari kerja juga cukup besar. Persoalannya kan mempertahutkan, itu yang akan kita secepatnya atasi ya,” kata Herman di Stadion Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/5/2025).
    Dia juga menanggapi terkait dengan kericuhan yang terjadi dalam job fair di Convention Center Presiden University, Jababeka, Cikarang Utara, Selasa (27/5/2025), yang dihadiri lebih dari 25.000 pencari kerja.
    “Pak Gubernur kemarin sudah memberikan arahan tegas ya bahwa tidak boleh terulang hal seperti yang kemarin,” ujar dia.
    Dia mengatakan, seharusnya ajang job fair bisa dimanage dengan baik. Namun, kenyataannya tidak demikian. Untuk mengatasi masalah serupa, pihaknya akan menghadirkan paltform yang terintegrasi dengan lowongan kerja dan pelamar.
    “Karena job fair itu harusnya manageable dan ternyata kan tidak termanage dengan baik dan kami saat ini sedang menyiapkan sebuah platform digital sesuai dengan arahan Pak Gubernur untuk mempertahankan antara pencari kerja dan perusahaan-perusahaan,” jelas dia.
    Dia menjelaskan saat ini Platform tersebut sudah selesai dan sedang dalam uji coba. Dengan begitu para pelamar bisa dengan lebih mudah untuk menjangkau perusahaan, demikian juga sebaliknya.
    “Sudah selesai platformnya, kita sedang uji cobakan sehingga nanti warga masyarakat Jawa Barat yang ingin mencari kerja, bisa entry data di platform tersebut,” jelasnya.
    “Perusahaan juga sama, apabila ada lowongan kerja bisa di entry di sana sehingga bisa dipertautkan,” ungkapnya.
    Sebagai informasi, kericuhan dipicu oleh membludaknya jumlah peserta, jauh melebihi kuota 2.517 lowongan dari 64 perusahaan.
    Suasana semakin tidak terkendali saat seorang pelamar menunjukkan foto QR pendaftaran, yang memicu desak-desakan hingga baku hantam di tengah kerumunan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Aturan Jam Malam Dedi Mulyadi Disarankan Tak Hanya SE tetapi Pergub
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        29 Mei 2025

    Aturan Jam Malam Dedi Mulyadi Disarankan Tak Hanya SE tetapi Pergub Regional 29 Mei 2025

    Aturan Jam Malam Dedi Mulyadi Disarankan Tak Hanya SE tetapi Pergub
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Pengamat
    Kebijakan Pendidikan
    Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Cecep Darmawan, menilai penerapan jam malam bagi pelajar di Jawa Barat bukan merupakan bentuk pengekangan, melainkan sebagai upaya pengendalian terhadap kenakalan remaja agar tidak melampaui batas.
    “Surat ini sudah benar. Saya mendukung sepenuhnya. Pembatasan itu bukan berarti mengekang, tetapi pembatasan itu harus dimaknai sebagai pendidikan di rumah,” ujar Cecep saat dihubungi pada Kamis (29/5/2025).
    Meskipun memberikan dukungan, Cecep meminta Dinas Pendidikan Jawa Barat dan kabupaten/kota untuk melakukan pengawasan yang ketat terhadap implementasi kebijakan ini, mengingat pelaksanaannya tidaklah mudah.
    Ia juga mendorong Dinas Pendidikan untuk bekerja sama dengan instansi terkait dan tokoh masyarakat agar pelaksanaan kebijakan dapat berjalan optimal.
    “Kalau perlu membentuk semacam Satgas di daerah oleh kewenangan Kabupaten/Kota, kemudian menggerakkan tokoh-tokoh informal seperti tokoh agama dan tokoh masyarakat,” ucapnya.
    Cecep menambahkan, penerapan jam malam dapat memicu kembali kegiatan positif, seperti mengaji di masjid, yang merupakan salah satu sarana untuk membentuk karakter remaja.
    Ia menekankan bahwa bukan hanya Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang memiliki tanggung jawab, tetapi orangtua juga berperan besar dalam pembentukan pendidikan anak-anak.
    Sekolah diharapkan memberikan tugas-tugas terukur agar anak-anak merasa nyaman berada di rumah.
    “Diisi dengan belajar sehingga masa depannya bisa dirancang sejak hari ini. Kalau tidak dibenahi, sejak remaja akan sulit nantinya merancang masa depannya,” kata Cecep.

    Ia juga mendorong agar kebijakan ini memiliki kekuatan hukum yang jelas, sehingga tidak hanya sebatas imbauan dalam Surat Edaran, tetapi dapat menjadi peraturan Gubernur (Pergub).
    “Surat Edaran masih sebatas imbauan, tetapi harus ada tindak lanjut. Kalau memang ingin kuat dalam Pergub, Perwal, atau Perbup di masing-masing Kabupaten/Kota untuk menyasar anak, ini harus ada kesepakatan bersama,” pungkasnya.
    Sebelumnya, pada 23 Mei 2025, Pemprov Jabar telah menerbitkan surat edaran bernomor 51/PA.03/DISDIK tentang pembatasan aktivitas malam bagi peserta didik
    Aturan ini melarang aktivitas di luar rumah bagi pelajar dari jenjang sekolah dasar, menengah, hingga atas mulai pukul 21.00 hingga 04.00 WIB, dengan beberapa pengecualian, seperti mengikuti kegiatan resmi sekolah atau lembaga pendidikan, aktivitas keagamaan yang diketahui orang tua, serta kondisi darurat dan bencana.
    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, penerapan jam malam bagi pelajar di wilayahnya akan mulai diberlakukan Juni 2025.
    Aturan jam malam ini melarang siswa untuk berada di luar rumah mulai pukul 21.00 hingga 04.00 WIB, kecuali untuk keperluan penting dan darurat seperti kegiatan sekolah atau keagamaan.
    “Nanti dimulai bulan Juni ya dan kemudian nanti di tahun ajaran baru kami ingin menekankan bahwa anak-anak yang berstatus pelajar, ingat loh yang berstatus pelajar, mereka itu jam keluar rumahnya sampai jam 09.00 malam,” ujar Dedi Mulyadi di Depok, Selasa (27/5/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.