“Untuk Jokowi yang Punya Elektabilitas dan Popularitas Tinggi, Cocoknya ke Partai Besar”
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, berpandangan bahwa Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (
Jokowi
), kurang cocok jika harus memimpin Partai Persatuan Pembangunan (
PPP
).
Diketahui, Ketua Mahkamah PPP, Ade Irfan Pulungan, mengungkapkan bahwa ada usulan dari internal PPP menjadikan Jokowi sebagai figur yang layak ditawarkan untuk menjadi Ketua Umum (Ketum) PPP.
“Cuma problemnya PPP ini kurang cocok dengan Jokowi. Pertama, PPP ini partai Islam. Sementara Pak Jokowi ini kan dinilai sebagai sosok yang sangat nasionalis,” kata Adi kepada
Kompas.com
, Jumat (30/5/2025).
Kedua, menurut Adi, Jokowi memiliki elektabilitas dan popularitas yang tinggi, sedangkan PPP merupakan partai yang tidak lolos ke parlemen pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
Oleh karena itu, Adi menyebutkan, figur Jokowi dengan kelebihannya lebih cocok jika bergabung dengan partai besar ketimbang PPP.
“PPP ini enggak lolos ke parlemen. Untuk Jokowi yang punya nama besar, punya elektablitas dan popularitas yang tinggi, ya cocoknya Pak Jokowi itu adalah partai-partai besar, bukan partai yang enggak lolos ke parlemen,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, ada usulan dari internal PPP menjadikan Jokowi sebagai figur yang layak ditawarkan untuk memimpin PPP. Hal itu diungkapkan Ketua Mahkamah PPP, Ade Irfan Pulungan.
“Ada juga wacana-wacana berkembang, kenapa enggak kita tawarkan saja kepada Pak Jokowi?” kata Irfan saat berbincang dengan
Kompas.com
pada Selasa, 27 Mei 2025.
Irfan menyebut bahwa sejumlah nama figur untuk menjadi ketua umum PPP sudah muncul ke permukaan. Mereka di antaranya adalah Anies Baswedan, Dudung Abdurachman, Amran Sulaiman, Saifullah Yusuf, Marzukie Ali, dan Agus Suparmanto.
Namun, Ketua Mahkamah Partai ini mengatakan, nama Jokowi paling sempurna untuk memimpin PPP. Dia menilai, Presiden ke-7 RI itu punya pengalaman politik yang panjang.
Menurut Irfan, Jokowi adalah sosok dengan rekam jejak politik yang lengkap dan kepiawaian dalam membangun komunikasi politik di berbagai level, dari pengalaman sebagai Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga Presiden RI dua periode.
“Kalau saya melihat, sosok Pak Jokowi ini sangat piawai dalam melakukan komunikasi politik. Dia sosok yang saya rasa mampu untuk menjadikan sebuah partai itu bisa berkembang. Pengalamannya dari wali kota dua periode, gubernur, lalu presiden dua periode. Pasti dia sudah khatam, paripurna melihat kondisi riil bagaimana peta politik dan bagaimana cara komunikasi politik yang ada,” kata Irfan.
Irfan menyatakan, jika wacana ini benar-benar mendapat respons positif dari Jokowi, hal itu bisa menjadi momentum kebangkitan bagi PPP. Bahkan, partai berlambang Kabah itu diyakini bisa dapat kursi pimpian DPR jika dipimpin oleh Jokowi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com
-
/data/photo/2018/09/27/157992789.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
3 “Untuk Jokowi yang Punya Elektabilitas dan Popularitas Tinggi, Cocoknya ke Partai Besar" Nasional
-
/data/photo/2025/03/31/67ea71e655bef.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Menko PMK Siapkan Strategi untuk Jalankan Putusan MK soal SD-SMP Gratis Nasional 30 Mei 2025
Menko PMK Siapkan Strategi untuk Jalankan Putusan MK soal SD-SMP Gratis
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno akan segera melakukan koordinasi lintas pihak terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang
pendidikan dasar gratis
.
“Kami akan segera menyelenggarakan koordinasi melibatkan kementerian/lembaga terkait, untuk memastikan keputusan tersebut dapat diimplementasikan dengan aturan dan kebijakan yang presisi di masyarakat,” kata Pratikno dalam keterangan resmi, Jumat (30/5/2025).
Adapun putusan MK Nomor 3/PUU-XXII/2024 menyatakan bahwa frasa “tanpa memungut biaya” dalam Pasal 34 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, harus dimaknai berlaku bagi semua penyelenggara pendidikan dasar, baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat.
Adapun keputusan MK tersebut dinilai selaras dengan Pasal 31 ayat (2) UUD 1945 yang tidak membedakan jenis penyelenggara pendidikan.
“Putusan MK ini menegaskan kembali amanat konstitusi bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara,” kata dia.
“Negara bertanggung jawab untuk memastikan akses pendidikan dasar yang adil dan inklusif untuk seluruh rakyat Indonesia,” tambahnya.
Menurut Pratikno, keputusan tersebut akan memperluas akses pendidikan dan menghapus hambatan ekonomi, terutama bagi keluarga tidak mampu yang anaknya bersekolah di swasta akibat keterbatasan daya tampung sekolah negeri.
Ia menegaskan bahwa pemerintah harus menyikapi putusan ini secara serius, terutama dari sisi regulasi dan pembiayaan. Kemenko PMK akan berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk menyiapkan strategi implementasi.
“Kita perlu strategi yang presisi dan terukur. Semangat afirmatif perlu dijabarkan dalam detail kebijakan yang implementatif,” tegasnya.
Menko PMK menjelaskan, strategi tersebut mencakup penyesuaian regulasi, skema pembiayaan baru yang lebih adil bagi sekolah swasta, penguatan tata kelola, serta evaluasi dan penyesuaian anggaran agar pendidikan dasar benar-benar bebas biaya dan menjangkau semua anak, termasuk yang berada di luar sistem formal, dan anak tidak sekolah (ATS).
Pemerintah juga memberikan perhatian serius terhadap jutaan anak usia sekolah yang saat ini belum mengakses pendidikan.
Berdasarkan data Kemendikdasmen, tercatat terdapat 3,9 juta anak tidak bersekolah, 881.168 anak putus sekolah, 1.027.014 anak sudah lulus namun tidak melanjutkan, dan 2.077.596 anak belum pernah bersekolah.
Dalam kesempatan sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengatakan, pihaknya tengah mengkaji dan menganalisis putusan MK tersebut.
“Perlu ada koordinasi lintas pihak, termasuk dengan sekolah swasta dan pemerintah daerah untuk menerapkan keputusan ini,” tegas Abdul Mu’ti.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/30/68392df0e05a2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kisah Ridwan, Perawat Sapi Kurban di Semarang dengan Pijat dan Jamu Tradisional Regional 30 Mei 2025
Kisah Ridwan, Perawat Sapi Kurban di Semarang dengan Pijat dan Jamu Tradisional
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com –
Di balik megahnya perayaan Idul Adha, ada sosok-sosok yang bekerja dalam senyap, memastikan hewan-hewan kurban agar tetap sehat dan siap untuk disembelih.
Salah satunya adalah
Muhammad Ridwan
, warga Kota Semarang yang sudah puluhan tahun berpengalaman merawat hewan kurban dengan cara yang istimewa.
Setiap hari, Ridwan harus memijat dan membuat jamu untuk hewan-hewan kurban di Kandang Penggemukan Sapi “Berkah Beef” milik Masjid Agung Kauman Semarang yang terletak di Komplek Pasar Induk MAJT MAS, Jalan Pelabuhan Ratu, Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.
Ia memijat beberapa bagian tertentu, seperti punggung, leher, pengkol, hingga ekor belakang.
“Dulu saya dikasih ilmu dari bos-bos saya. Kalau ada sapi kurang sehat, dipijat-pijat biar bisa sehat dan prima lagi. Itu berguna biar sapi lebih rileks,” ucap Ridwan kepada
KOMPAS.com,
Jumat (30/5/2025).
Ridwan menyebut, sapi-sapi itu akan dipijat sebanyak satu hingga tiga kali, tergantung kondisi kesehatan sapi.
Biasanya, satu ekor sapi dipijat sekitar 25 menit. “Karena saya sudah tahu karakteristik sapi-sapi di sini, mana yang keras dan mana yang kalem. Jadi tidak pernah diseruduk atau ditendang,” ujarnya.
Uniknya, setelah dipijat, sapi-sapi di Kandang Penggemukan Sapi “Berkah Beef” lantas diberi
jamu tradisional
hasil olahan tangan Ridwan.
Jamu tersebut diperoleh dari campuran kunyit, jeruk, jahe, dan gula merah yang direbus dan disaring.
“Itu khasiatnya biar sapi lebih sehat, punya tenaga, dan bisa tetap segar sampai hari penyembelihan,” ucap Ridwan.
Lebih jelas, Ridwan mengatakan bahwa sapi-sapi yang dia rawat itu menghasilkan peningkatan kesehatan yang cukup signifikan.
Karena seluruh perawatannya sudah sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedure), mulai dari kebersihan, pemberian makan tepat waktu, vitamin, hingga tambahan pijat dan jamu.
“Tentunya kita punya harapan atau target. Saya berusaha satu sapi bisa naik mencapai 1,5 kilogram. Karena ada sapi yang susah makan, ada yang gampang, rata-rata 1 kilogram,” pungkas Ridwan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/30/6839306d98c91.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gubernur Koster Ancam Pecat ASN Selingkuh, Warga: Bagus Ini biar Takut Main Mata Denpasar 30 Mei 2025
Gubernur Koster Ancam Pecat ASN Selingkuh, Warga: Bagus Ini biar Takut Main Mata
Tim Redaksi
DENPASAR, KOMPAS.com
– Gubernur
Bali
,
I Wayan Koster
, tak tanggung-tanggung bakal memecat aparatur sipil negara (ASN) yang berani berselingkuh.
Peringatan itu disampaikan langsung di hadapan 4.351 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan 89 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi tahun anggaran 2024.
Saat itu, mereka dilantik Koster di Taman Budaya Art Center, Denpasar, Rabu (28/5/2025).
Pernyataan keras Koster itu pun menuai respons dari para ASN dan warga Bali.
Putu, ASN yang bertugas di institusi kesehatan, mengaku setuju dengan Koster.
”
Cheating
di dunia kerja pasti akan memengaruhi kredibilitas pegawai dan profesionalisme dalam bekerja. Apalagi, kalau perselingkuhan itu dilakukan oleh atasan yang memegang jabatan,” ungkapnya, Jumat (30/5/2025).
Menurutnya, jika atasan saja berani selingkuh, tentunya nanti staf atau bawahnya tidak lagi bisa hormat.
“Kalau sampai ada kejadian viral, bagaimana masyarakat bisa percaya pada PNS? Nanti dikiranya kerjaan kita ya begitu semua,” tegasnya.
Sri, warga Kota Denpasar lainnya yang bukan ASN, juga mendukung pernyataan Koster.
Sri berharap aturan itu benar-benar dilaksanakan sehingga tidak hanya berhenti pada wacana.
“Bagus sih ini. Biar takut. Kan di kantor itu pasti ada main mata dan hati. Biar takut jadinya mereka,” ucap Sri yang sehari-hari bekerja menjual sayuran.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/30/68392df603e03.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Waduk Retensi Marunda yang Mangkrak Jadi "Tempat Rekreasi" Warga Megapolitan 30 Mei 2025
Waduk Retensi Marunda yang Mangkrak Jadi “Tempat Rekreasi” Warga
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –Waduk Retensi Marunda
di
Cilincing
, Jakarta Utara, menjadi ”
tempat rekreasi
” gratis untuk warga di tengah pembangunannya yang mangkrak selama 11 tahun.
Pengamatan Kompas.com di lokasi, waduk seluas 56 hektare ini terlihat begitu jernih dan bersih.
Perpaduan warna airnya yang hijau dan biru cukup menyejukkan mata. Tak heran, bila banyak warga yang tertarik untuk berekreasi di tempat ini.
Banyak pula anak-anak yang terlihat begitu gembira berenang di Waduk Retensi Marunda.
Mereka melompat dari atas gundukan tanah, kemudian terjun bebas ke waduk.
Salah satu warga bernama Pardi (41) mengatakan, waduk ini sudah lama dijadikan sebagai tempat rekreasi gratis.
Dengan adanya waduk itu, warga sekitar tak lagi harus membeli tiket saat mau berenang.
“Biasanya berenang di Harapan Indah dan itu memakan biaya tiket masuk saja Rp 80.000 untuk usia di atas tiga tahun, terbukanya waduk ini membuat anak-anak dari wilayah mana saja, seperti desa sebelah itu mereka menikmati berenang di sini,” ucap Pardi saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Rabu (28/5/2025).
Pardi mengatakan, banyak anak-anak yang gemar berenang di sini karena dangkal.
Di sisi lain, bagian dasar waduk didominasi dengan tanah merah, sehingga tidak berbahaya untuk anak-anak.
“Di bawahnya juga enggak ada semacam bambu atau apapun bersih, jadi enggak bahaya,” tutur Pardi.
Warga lain bernama Warsi (30) juga menyampaikan hal yang sama tentang Waduk Retensi Marunda yang sudah menjadi tempat rekreasi bagi anaknya.
“Anak saya tiap hari berenang. Jadi, bisa buat tempat bermain enak, enggak dalam juga, anak-anak lebih leluasa,” ucap Warsi.
Biasanya, kata Warsi, setiap sore anak-anak dari berbagai wilayah akan berenang di sepanjang waduk.
Untuk diketahui, pembangunan Waduk Retensi Marunda dilakukan sejak tahun 2014 saat Joko Widodo (Jokowi) menjabat sebagai Gubernur Jakarta saat itu.
Rencananya, waduk tersebut akan dibangun menjadi tempat wisata yang sekelilingnya terdapat taman.
Namun, sampai di hari ini, proses pembangunan waduk tersebut belum juga rampung.
Area di sekeliling waduk yang seharusnya difungsikan sebagai taman, kini terbengkalai dan sudah dipenuhi ilalang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/29/68381c3163e4c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Main Air di Sungai Sejernih Kaca di Aceh Tenggara, tapi Jangan Lengah kalau Tak Mau Celaka Regional 30 Mei 2025
Main Air di Sungai Sejernih Kaca di Aceh Tenggara, tapi Jangan Lengah kalau Tak Mau Celaka
Tim Redaksi
ACEH TENGGARA, KOMPAS.com
– Suasana tenang dan aliran air yang jernih menyambut sore itu di Desa Lawe Bekung, Kecamatan Badar, Kabupaten Aceh Tenggara, Kamis (29/5/2025). Di sela-sela bebatuan besar, Sungai Lawe Bulan mengalir deras memecah sunyi, dikelilingi hamparan kebun milik warga.
Lokasi yang kini dikenal dengan nama “Pantai Barat” ini awalnya hanyalah kawasan perkebunan dan persawahan. Namun sejak 1998, Bas, pemilik lahan, menyulapnya menjadi destinasi wisata alam yang kini menjadi primadona warga sekitar.
Daya tarik utamanya adalah air sungai yang sangat jernih dan dingin seperti es. Tepian sungai berbatu, dan di beberapa titik tersedia pondok-pondok tempat duduk untuk bersantai. Jika datang bersama keluarga, anak-anak bisa bermain di wahana permainan atau mencoba kolam pemancingan yang tersedia.
“Air sungainya benar-benar dingin. Bagi yang tidak terbiasa, bisa kaget karena dinginnya sedingin air es,” ujar salah satu pengunjung.
Namun, bagi yang ingin berenang, harus ekstra hati-hati. Arus sungai cukup deras dan dipenuhi bebatuan beragam ukuran. Untuk keamanan, pengunjung disarankan berenang sambil berpegangan pada batu-batu besar di sekitar aliran.
Untuk mencapai lokasi ini, pengunjung bisa melalui jalur nasional Kutacane–Aceh Tenggara menuju Kabupaten Gayo Lues. Setelah sampai di perempatan Lawe Bekung, belok ke kanan dan ikuti jalan aspal mulus yang agak sempit hingga menemukan plang bertuliskan Pantai Barat di sisi kiri jalan.
Menariknya, tidak ada tiket masuk ke lokasi ini. Namun, biaya parkir untuk kendaraan roda empat dipatok Rp 25.000. Sementara itu, biaya sewa pondok hanya Rp 15.000 per unit.
Kawasan ini cenderung ramai saat akhir pekan dan hari libur. Jika datang di hari biasa, suasana cenderung sepi, cocok bagi pencari ketenangan.
Sore itu, dua mobil wisatawan dari Lhokseumawe terlihat singgah. Salah satu di antaranya, Samsul Amar, berharap ada penambahan penunjuk arah agar lokasi ini lebih mudah ditemukan.
“Harusnya dipasang papan pengumuman lokasi wisata di lintas utama, agar mudah menjangkau lokasi ini,” ujarnya.
Wisatawan lainnya, Rico Sunaryo, menyampaikan harapannya agar Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara lebih memperhatikan potensi wisata ini.
“Lokasi wisata bagus, alami. Tetap butuh dukungan pemerintah,” katanya. “Misalnya, melengkapi dengan pembenahan bebatuan di arus sungai. Agar bisa berenang dengan aman dan nyaman.”
Jadi, jika Anda melintas di Bumi Sepakat Segenep, tak ada salahnya mampir dan mencoba segarnya air di Pantai Barat. Tapi ingat, jangan lengah—keindahan kadang datang dengan tantangan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/30/683929a0993d1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sepekan Jelang Idul Adha, Harga Sapi di Madiun Melambung Naik Surabaya 30 Mei 2025
Sepekan Jelang Idul Adha, Harga Sapi di Madiun Melambung Naik
Tim Redaksi
MADIUN, KOMPAS.com
– Harga hewan
sapi kurban
di Kabupaten Madiun, Jawa Timur naik hingga Rp 3 juta perekor satu minggu menjelang perayaan
Idul Adha 2025
.
Kenaikkan harga dipicu banyaknya warga mencari sapi sebagai hewan kurban sepekan sebelum lebaran haji.
Samirin, peternak sapi asa Desa Sidorejo, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur menyatakan kenaikkan satu ekor sapi siap kurban berkisar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta.
“Tahun lalu itu satu ekor sapi bisa dikisaran Rp 21 juta sampai Rp 23 juta. Saat ini mengalami kenaikkan. Saat ini di sapi yang sama bisa seharga Rp 23 sampai Rp 25 juta,” kata Samirin, Jumat (30/5/2025).
Samirin mengatakan kenaikan harga sapi ini dipicu jumlah populasi sapi yang kemungkinan berkurang.
Lantaran terdampak wabah penyakit mulut dan kuku dalam beberapa tahun terakhir.
Sedangkan kebutuhan sapi untuk kurban makin meningkat dari tahun ke tahun.
Untuk harga sapi, Samirin membandrol mulai Rp 23 juta hingga Rp 35 juta. Harga satu ekor tergantung berat dan jenis serta kondisi hewannya.
Jumlah sapi yang dijual di kandangnya mencapai 80 ekor.
Pada tahun lalu, Samirin menyetok 100 ekor sapi menjelang Hari Raya Idul Adha.
Lantaran wabah PMK, Samirin memilih mengurangi jumlah sapi yang dijual ke pasaran.
Lain halnya dengan sapi, harga kambing sebagai hewan kurban lebih stabil. Harga kambing kurban dibanderol mulai Rp 2,5 juta hingga Rp 6,5 juta.
Didik Sugianto, penjual kambing kurban musiman di Desa Ngadirejo, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun menyediakan seratus ekor kambing siap kurban.
Sepekan menjelang Idul Adha, harga kambing yang dijual belum mengalami kenaikkan.
“Harga masih stabil mulai Rp 2,5 juta sampai Rp 6,5 juta. Harga tergantung ukuran tinggi serta bobot hewannya,” kata Didik.
Ia mengatakan kenaikkan harga acapkali terjadi dua atau tiga hari menjelang Idul Adha.
Kenaikkan harga berkisar Rp 200.000 hingga Rp 300.000.
Didik menambahkan total kambing yang terjual mencapai 25 ekor.
Ia optimis kambing yang dijual akan ludes menjelang perayaan Idul Adha.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/05/30/6839331931396.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/05/15/6825803eb5724.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/05/21/682dbb5f9805a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)