Category: Kompas.com

  • 3
                    
                        “Untuk Jokowi yang Punya Elektabilitas dan Popularitas Tinggi, Cocoknya ke Partai Besar"
                        Nasional

    3 “Untuk Jokowi yang Punya Elektabilitas dan Popularitas Tinggi, Cocoknya ke Partai Besar" Nasional

    “Untuk Jokowi yang Punya Elektabilitas dan Popularitas Tinggi, Cocoknya ke Partai Besar”
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, berpandangan bahwa Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (
    Jokowi
    ), kurang cocok jika harus memimpin Partai Persatuan Pembangunan (
    PPP
    ).
    Diketahui, Ketua Mahkamah PPP, Ade Irfan Pulungan, mengungkapkan bahwa ada usulan dari internal PPP menjadikan Jokowi sebagai figur yang layak ditawarkan untuk menjadi Ketua Umum (Ketum) PPP.
    “Cuma problemnya PPP ini kurang cocok dengan Jokowi. Pertama, PPP ini partai Islam. Sementara Pak Jokowi ini kan dinilai sebagai sosok yang sangat nasionalis,” kata Adi kepada
    Kompas.com
    , Jumat (30/5/2025).
    Kedua, menurut Adi, Jokowi memiliki elektabilitas dan popularitas yang tinggi, sedangkan PPP merupakan partai yang tidak lolos ke parlemen pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
    Oleh karena itu, Adi menyebutkan, figur Jokowi dengan kelebihannya lebih cocok jika bergabung dengan partai besar ketimbang PPP.
    “PPP ini enggak lolos ke parlemen. Untuk Jokowi yang punya nama besar, punya elektablitas dan popularitas yang tinggi, ya cocoknya Pak Jokowi itu adalah partai-partai besar, bukan partai yang enggak lolos ke parlemen,” ujarnya.
    Sebelumnya diberitakan, ada usulan dari internal PPP menjadikan Jokowi sebagai figur yang layak ditawarkan untuk memimpin PPP. Hal itu diungkapkan Ketua Mahkamah PPP, Ade Irfan Pulungan.
    “Ada juga wacana-wacana berkembang, kenapa enggak kita tawarkan saja kepada Pak Jokowi?” kata Irfan saat berbincang dengan
    Kompas.com
    pada Selasa, 27 Mei 2025.
    Irfan menyebut bahwa sejumlah nama figur untuk menjadi ketua umum PPP sudah muncul ke permukaan. Mereka di antaranya adalah Anies Baswedan, Dudung Abdurachman, Amran Sulaiman, Saifullah Yusuf, Marzukie Ali, dan Agus Suparmanto.
    Namun, Ketua Mahkamah Partai ini mengatakan, nama Jokowi paling sempurna untuk memimpin PPP. Dia menilai, Presiden ke-7 RI itu punya pengalaman politik yang panjang.
    Menurut Irfan, Jokowi adalah sosok dengan rekam jejak politik yang lengkap dan kepiawaian dalam membangun komunikasi politik di berbagai level, dari pengalaman sebagai Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga Presiden RI dua periode.
    “Kalau saya melihat, sosok Pak Jokowi ini sangat piawai dalam melakukan komunikasi politik. Dia sosok yang saya rasa mampu untuk menjadikan sebuah partai itu bisa berkembang. Pengalamannya dari wali kota dua periode, gubernur, lalu presiden dua periode. Pasti dia sudah khatam, paripurna melihat kondisi riil bagaimana peta politik dan bagaimana cara komunikasi politik yang ada,” kata Irfan.
    Irfan menyatakan, jika wacana ini benar-benar mendapat respons positif dari Jokowi, hal itu bisa menjadi momentum kebangkitan bagi PPP. Bahkan, partai berlambang Kabah itu diyakini bisa dapat kursi pimpian DPR jika dipimpin oleh Jokowi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menko PMK Siapkan Strategi untuk Jalankan Putusan MK soal SD-SMP Gratis
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 Mei 2025

    Menko PMK Siapkan Strategi untuk Jalankan Putusan MK soal SD-SMP Gratis Nasional 30 Mei 2025

    Menko PMK Siapkan Strategi untuk Jalankan Putusan MK soal SD-SMP Gratis
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno akan segera melakukan koordinasi lintas pihak terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang
    pendidikan dasar gratis
    .
    “Kami akan segera menyelenggarakan koordinasi melibatkan kementerian/lembaga terkait, untuk memastikan keputusan tersebut dapat diimplementasikan dengan aturan dan kebijakan yang presisi di masyarakat,” kata Pratikno dalam keterangan resmi, Jumat (30/5/2025).
    Adapun putusan MK Nomor 3/PUU-XXII/2024 menyatakan bahwa frasa “tanpa memungut biaya” dalam Pasal 34 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, harus dimaknai berlaku bagi semua penyelenggara pendidikan dasar, baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat.
    Adapun keputusan MK tersebut dinilai selaras dengan Pasal 31 ayat (2) UUD 1945 yang tidak membedakan jenis penyelenggara pendidikan.
    “Putusan MK ini menegaskan kembali amanat konstitusi bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara,” kata dia.
    “Negara bertanggung jawab untuk memastikan akses pendidikan dasar yang adil dan inklusif untuk seluruh rakyat Indonesia,” tambahnya.
    Menurut Pratikno, keputusan tersebut akan memperluas akses pendidikan dan menghapus hambatan ekonomi, terutama bagi keluarga tidak mampu yang anaknya bersekolah di swasta akibat keterbatasan daya tampung sekolah negeri.
    Ia menegaskan bahwa pemerintah harus menyikapi putusan ini secara serius, terutama dari sisi regulasi dan pembiayaan. Kemenko PMK akan berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk menyiapkan strategi implementasi. 
    “Kita perlu strategi yang presisi dan terukur. Semangat afirmatif perlu dijabarkan dalam detail kebijakan yang implementatif,” tegasnya.
    Menko PMK menjelaskan, strategi tersebut mencakup penyesuaian regulasi, skema pembiayaan baru yang lebih adil bagi sekolah swasta, penguatan tata kelola, serta evaluasi dan penyesuaian anggaran agar pendidikan dasar benar-benar bebas biaya dan menjangkau semua anak, termasuk yang berada di luar sistem formal, dan anak tidak sekolah (ATS).
    Pemerintah juga memberikan perhatian serius terhadap jutaan anak usia sekolah yang saat ini belum mengakses pendidikan.
    Berdasarkan data Kemendikdasmen, tercatat terdapat 3,9 juta anak tidak bersekolah, 881.168 anak putus sekolah, 1.027.014 anak sudah lulus namun tidak melanjutkan, dan 2.077.596 anak belum pernah bersekolah. 
    Dalam kesempatan sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengatakan, pihaknya tengah mengkaji dan menganalisis putusan MK tersebut.
    “Perlu ada koordinasi lintas pihak, termasuk dengan sekolah swasta dan pemerintah daerah untuk menerapkan keputusan ini,” tegas Abdul Mu’ti.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kisah Ridwan, Perawat Sapi Kurban di Semarang dengan Pijat dan Jamu Tradisional 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 Mei 2025

    Kisah Ridwan, Perawat Sapi Kurban di Semarang dengan Pijat dan Jamu Tradisional Regional 30 Mei 2025

    Kisah Ridwan, Perawat Sapi Kurban di Semarang dengan Pijat dan Jamu Tradisional
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com –
    Di balik megahnya perayaan Idul Adha, ada sosok-sosok yang bekerja dalam senyap, memastikan hewan-hewan kurban agar tetap sehat dan siap untuk disembelih.
    Salah satunya adalah
    Muhammad Ridwan
    , warga Kota Semarang yang sudah puluhan tahun berpengalaman merawat hewan kurban dengan cara yang istimewa.
    Setiap hari, Ridwan harus memijat dan membuat jamu untuk hewan-hewan kurban di Kandang Penggemukan Sapi “Berkah Beef” milik Masjid Agung Kauman Semarang yang terletak di Komplek Pasar Induk MAJT MAS, Jalan Pelabuhan Ratu, Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.
    Ia memijat beberapa bagian tertentu, seperti punggung, leher, pengkol, hingga ekor belakang.
    “Dulu saya dikasih ilmu dari bos-bos saya. Kalau ada sapi kurang sehat, dipijat-pijat biar bisa sehat dan prima lagi. Itu berguna biar sapi lebih rileks,” ucap Ridwan kepada
    KOMPAS.com,
    Jumat (30/5/2025).
    Ridwan menyebut, sapi-sapi itu akan dipijat sebanyak satu hingga tiga kali, tergantung kondisi kesehatan sapi.
    Biasanya, satu ekor sapi dipijat sekitar 25 menit. “Karena saya sudah tahu karakteristik sapi-sapi di sini, mana yang keras dan mana yang kalem. Jadi tidak pernah diseruduk atau ditendang,” ujarnya.
    Uniknya, setelah dipijat, sapi-sapi di Kandang Penggemukan Sapi “Berkah Beef” lantas diberi
    jamu tradisional
    hasil olahan tangan Ridwan.
    Jamu tersebut diperoleh dari campuran kunyit, jeruk, jahe, dan gula merah yang direbus dan disaring.
    “Itu khasiatnya biar sapi lebih sehat, punya tenaga, dan bisa tetap segar sampai hari penyembelihan,” ucap Ridwan.
    Lebih jelas, Ridwan mengatakan bahwa sapi-sapi yang dia rawat itu menghasilkan peningkatan kesehatan yang cukup signifikan.
    Karena seluruh perawatannya sudah sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedure), mulai dari kebersihan, pemberian makan tepat waktu, vitamin, hingga tambahan pijat dan jamu.
    “Tentunya kita punya harapan atau target. Saya berusaha satu sapi bisa naik mencapai 1,5 kilogram. Karena ada sapi yang susah makan, ada yang gampang, rata-rata 1 kilogram,” pungkas Ridwan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengunjung Padati Monas Saat Libur Panjang, Datang Piknik Bersama Keluarga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Mei 2025

    Pengunjung Padati Monas Saat Libur Panjang, Datang Piknik Bersama Keluarga Megapolitan 30 Mei 2025

    Pengunjung Padati Monas Saat Libur Panjang, Datang Piknik Bersama Keluarga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kawasan
    Monumen Nasional
    (Monas), Jakarta Pusat, dipadati pengunjung saat
    libur panjang
    pada Jumat (30/5/2025) siang.
    Berdasarkan pantauan Kompas.com, banyak pengunjung yang datang bersama keluarga, rombongan hingga anak-anak.
    Suasana semakin ramai menjelang pukul 11.30 WIB, terutama di sekitar taman dan pelataran hingga kawasan pintu masuk tugu Monas.
    Salah satu pengunjung, Rina (34), warga Bekasi, datang bersama suami dan dua anaknya.
    Ia mengaku memilih Monas karena lokasinya yang strategis dan masuknya gratis.
    “Kami manfaatkan long weekend ini untuk jalan-jalan dengan anak-anak. Pilih Monas karena gratis masuknya, luas, dan banyak aktivitasnya,” ujar Rina kepada Kompas.com di lokasi.
    Hal senada disampaikan Doni (23), pengunjung asal Jakarta Timur, yang datang bersama tiga temannya untuk bersantai.
    “Kami cuma ingin menikmati suasana kota saja. Dan pastinya, Monas jadi salah satu tujuan wisata wajib kalau ke Jakarta,” ujarnya.
    Meski jumlah pengunjung meningkat, kondisi keamanan dan ketertiban tetap terjaga.
    Petugas terlihat bersiaga di sejumlah titik, termasuk di area pintu masuk Tugu Monas dan pelataran.
    Arya Wicaksono, petugas keamanan yang berjaga di pintu masuk tugu, menyebutkan bahwa lonjakan pengunjung biasanya terjadi sejak pagi hari, terutama pada akhir pekan dan hari libur nasional.
    “Monas buka dari pukul 06.00 WIB. Biasanya ramai mulai pukul 07.00 karena banyak yang olahraga,” ujar Arya.
    Ia menjelaskan bahwa Tugu Monas buka pukul 08.00 WIB dan long weekend pukul 11.00 WIB sampai 14.00 WIB paling ramai.
    “Kalau long weekend biasa jumlah pengunjung bertambah sekitar 20 persen,” tuturnya.
    Diketahui, libur panjang kali ini berlangsung sejak Kamis (29/5/2025) dalam rangka memperingati
    Hari Kenaikan Isa Almasih
    , dan berlanjut hingga Minggu (1/6/2025) yang bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila.
    Bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke Monas selama long weekend, disarankan untuk datang lebih pagi agar terhindar dari antrean panjang dan dapat menikmati fasilitas secara lebih nyaman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gubernur Koster Ancam Pecat ASN Selingkuh, Warga: Bagus Ini biar Takut Main Mata
                
                    
                        
                            Denpasar
                        
                        30 Mei 2025

    Gubernur Koster Ancam Pecat ASN Selingkuh, Warga: Bagus Ini biar Takut Main Mata Denpasar 30 Mei 2025

    Gubernur Koster Ancam Pecat ASN Selingkuh, Warga: Bagus Ini biar Takut Main Mata
    Tim Redaksi
    DENPASAR, KOMPAS.com
    – Gubernur
    Bali
    ,
    I Wayan Koster
    , tak tanggung-tanggung bakal memecat aparatur sipil negara (ASN) yang berani berselingkuh.
    Peringatan itu disampaikan langsung di hadapan 4.351 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan 89 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi tahun anggaran 2024.
    Saat itu, mereka dilantik Koster di Taman Budaya Art Center, Denpasar, Rabu (28/5/2025).
    Pernyataan keras Koster itu pun menuai respons dari para ASN dan warga Bali.
    Putu, ASN yang bertugas di institusi kesehatan, mengaku setuju dengan Koster.

    Cheating
    di dunia kerja pasti akan memengaruhi kredibilitas pegawai dan profesionalisme dalam bekerja. Apalagi, kalau perselingkuhan itu dilakukan oleh atasan yang memegang jabatan,” ungkapnya, Jumat (30/5/2025).
    Menurutnya, jika atasan saja berani selingkuh, tentunya nanti staf atau bawahnya tidak lagi bisa hormat.
    “Kalau sampai ada kejadian viral, bagaimana masyarakat bisa percaya pada PNS? Nanti dikiranya kerjaan kita ya begitu semua,” tegasnya.
    Sri, warga Kota Denpasar lainnya yang bukan ASN, juga mendukung pernyataan Koster.
    Sri berharap aturan itu benar-benar dilaksanakan sehingga tidak hanya berhenti pada wacana.
    “Bagus sih ini. Biar takut. Kan di kantor itu pasti ada main mata dan hati. Biar takut jadinya mereka,” ucap Sri yang sehari-hari bekerja menjual sayuran.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemkot Usul Pembuatan Jalur Khusus di Tol untuk Transjabodetabek Bekasi-Cawang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Mei 2025

    Pemkot Usul Pembuatan Jalur Khusus di Tol untuk Transjabodetabek Bekasi-Cawang Megapolitan 30 Mei 2025

    Pemkot Usul Pembuatan Jalur Khusus di Tol untuk Transjabodetabek Bekasi-Cawang
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mengusulkan pembuatan jalur khusus di ruas tol untuk layanan
    Transjabodetabek rute B41
    yang menghubungkan wilayah Cawang, Jakarta Timur, dengan Vida Bekasi.
    “Kemarin Pak Wali Kota (Tri Adhianto) melemparkan ide yang sangat baik, salah satunya adalah di tol itu diberikan jalur khusus buat Transjabodetabek,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, Zeno Bachtiar, Jumat (30/5/2025).
    Usulan pembuatan jalur khusus tersebut bertujuan untuk meningkatkan efisiensi waktu tempuh dan menghindari kemacetan.
    Menurut Zeno, usulan tersebut mencuat setelah jumlah pengguna
    Transjabodetabek Vida Bekasi
    -Cawang kian meningkat belakangan ini.
    “Sekarang dilaporkan hampir 60 persen. Artinya menunjukkan tren baik dan
    load factor
    -nya 60 persen,” ungkap Zeno.
    Di sisi lain, Pemkot Bekasi juga menekankan perlunya perbaikan jalan berlubang di jalur arteri yang dilintasi Transjabodetabek.
    “Arahan Pak Wali, kita sinergikan perangkat daerah salah satunya terkait jalan berlubang,” imbuh dia.
    Adapun
    Transjabodetabek Rute B41
    yang mengubungkan Cawang-Vida Bekasi memiliki lima titik pemberhentian, yaitu, seberang Marketing Office Vida, Simpang Cipendawa 1, Komsen, Jatibening 1, dan Cawang Sentral.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Murka Dedi Mulyadi Berujung Diamankannya 22 Suporter Persikas Subang
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        30 Mei 2025

    Murka Dedi Mulyadi Berujung Diamankannya 22 Suporter Persikas Subang Bandung 30 Mei 2025

    Murka Dedi Mulyadi Berujung Diamankannya 22 Suporter Persikas Subang
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    menunjukkan kemarahan saat menghadiri acara Nganjang Ka Rakyat di Desa Sukamandijaya, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Rabu (28/5/2025) malam.
    Insiden tersebut terjadi ketika Dedi sedang memberikan petuah di panggung dan berupaya membantu seorang pemulung dan dua anak kecil.
    Tiba-tiba, dari arah massa yang hadir terdengar kegaduhan.
    Sejumlah orang membentangkan spanduk yang menolak penjualan klub sepak bola
    Persikas Subang
    , disertai teriakan dan nyanyian.
    Hal ini membuat Dedi geram, dan ia segera berdiri dari tempat duduknya, meminta mereka untuk menurunkan spanduk.
    “Hei, siapa kamu? Turunkan spanduknya. Jangan sok jago kamu. Ini bukan forum Persikas. Ini forum saya dengan rakyat, bukan dengan Persikas. Mikir Kamu. Mengaku anak muda, berpendidikan, enggak punya otak,” teriak Dedi.
    Dedi, yang merupakan mantan Bupati Purwakarta, menegaskan bahwa Persikas bukanlah prioritas bagi masyarakat Subang.
    Ia menyatakan bahwa penjualan klub tersebut tidak akan memengaruhi kehidupan sehari-hari warga.
    “Orang Subang bukan butuh Persikas untuk hari ini. Orang Subang butuh jalan yang baik, butuh sekolah yang baik,” kata Dedi.
    Dalam sebuah video yang diunggah di Instagram pada Kamis (29/5/2025), Dedi mengaku marah dengan tindakan kelompok yang berunjuk rasa tersebut.
    Ia menilai mereka tidak memiliki adab.
    Dedi menceritakan bahwa saat itu ia sedang berbincang dengan seorang ibu yang bekerja sebagai pemulung dan memiliki empat anak, yang membuat suasana menjadi emosional.
    “Ini (malah) berteriak yel-yel untuk menyelamatkan Persikas karena klubnya berpindah tempat dibeli oleh pihak lain,” kata Dedi.
    Ia menegaskan bahwa tindakan tersebut menunjukkan hilangnya rasa empati terhadap penderitaan warga.
    Dedi berharap peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak.
    Ia juga menyatakan bahwa kemarahannya mungkin akan diframing sebagai sikap emosional seorang pemimpin. “Bagi saya itu tidak penting, dipersilakan saja. Tapi mendidik rakyat bagi saya jauh lebih penting dari sekadar memikirkan popularitas dan elektabilitas,” tuturnya.
    Kapolres Subang, AKBP Ariek Indra Sentanu, melalui Kasatreskrim AKP Bagus Panuntun, menjelaskan bahwa para suporter tersebut dibawa ke Polsek Ciasem untuk pemeriksaan awal.
    “Sebagian dari mereka langsung dipulangkan malam itu juga. Namun, ada beberapa yang dipanggil kembali keesokan harinya karena pemeriksaan belum selesai dan sebagian orang tua sulit dihubungi,” ujar Bagus.
    Bagus menambahkan bahwa demi menjaga kenyamanan dan kelancaran proses pemeriksaan, Tim Jatanras Polres Subang menjemput para suporter untuk dibawa ke Mapolres Subang guna melanjutkan pendataan.
    “Setelah proses pendataan selesai, seluruh suporter tersebut kini telah dikembalikan kepada orang tua masing-masing dan sudah diperbolehkan pulang,” kata Bagus.

    Sementara itu, Manajer Persikas, Oom Abdurohman, belum memberikan keterangan terkait rumor penjualan klub tersebut.
    “Nanti hari Jumat besok yah kita berikan kabar soal Persikas, biar semuanya valid terkait kabar Persikas dijual atau tidak,” ucapnya melalui pesan WhatsApp.
    Di sisi lain, Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, juga menyesalkan aksi suporter Persikas.
    Ia menjelaskan bahwa belum ada keputusan mengenai penjualan klub tersebut dan mengaku telah berupaya agar Persikas tidak dijual.
    “Saya sudah dengar akan isu tersebut, namun sebelum isu tersebut atau Persikas benar-benar dijual, segala upaya, saya sebagai Bupati Subang, sudah berusaha untuk menyelamatkan Persikas,” jelasnya, dikutip dari Tribunjabar.id.
    Reynaldy menambahkan bahwa ia telah mencarikan sponsor bagi Persikas, namun hingga saat ini belum ada pihak yang berminat.
    “Persikas itu statusnya perusahaan, bukan milik Pemkab Subang lagi, jadi tak bisa Pemkab Subang membiayai Persikas menggunakan APBD,” pungkasnya.
    (Penulis: Kontributor Karawang, Farida Farhan; Tribunjabar.id)
    Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Bupati Subang Respons Aksi Suporter Persikas yang Bikin Dedi Mulyadi Marah, Bukan Membela.

    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Waduk Retensi Marunda yang Mangkrak Jadi "Tempat Rekreasi" Warga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Mei 2025

    Waduk Retensi Marunda yang Mangkrak Jadi "Tempat Rekreasi" Warga Megapolitan 30 Mei 2025

    Waduk Retensi Marunda yang Mangkrak Jadi “Tempat Rekreasi” Warga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Waduk Retensi Marunda
    di
    Cilincing
    , Jakarta Utara, menjadi ”
    tempat rekreasi
    ” gratis untuk warga di tengah pembangunannya yang mangkrak selama 11 tahun.
    Pengamatan Kompas.com di lokasi, waduk seluas 56 hektare ini terlihat begitu jernih dan bersih.
    Perpaduan warna airnya yang hijau dan biru cukup menyejukkan mata. Tak heran, bila banyak warga yang tertarik untuk berekreasi di tempat ini.
    Banyak pula anak-anak yang terlihat begitu gembira berenang di Waduk Retensi Marunda.
    Mereka melompat dari atas gundukan tanah, kemudian terjun bebas ke waduk.
    Salah satu warga bernama Pardi (41) mengatakan, waduk ini sudah lama dijadikan sebagai tempat rekreasi gratis.
    Dengan adanya waduk itu, warga sekitar tak lagi harus membeli tiket saat mau berenang.
    “Biasanya berenang di Harapan Indah dan itu memakan biaya tiket masuk saja Rp 80.000 untuk usia di atas tiga tahun, terbukanya waduk ini membuat anak-anak dari wilayah mana saja, seperti desa sebelah itu mereka menikmati berenang di sini,” ucap Pardi saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Rabu (28/5/2025).
    Pardi mengatakan, banyak anak-anak yang gemar berenang di sini karena dangkal.
    Di sisi lain, bagian dasar waduk didominasi dengan tanah merah, sehingga tidak berbahaya untuk anak-anak.
    “Di bawahnya juga enggak ada semacam bambu atau apapun bersih, jadi enggak bahaya,” tutur Pardi.
    Warga lain bernama Warsi (30) juga menyampaikan hal yang sama tentang Waduk Retensi Marunda yang sudah menjadi tempat rekreasi bagi anaknya.
    “Anak saya tiap hari berenang. Jadi, bisa buat tempat bermain enak, enggak dalam juga, anak-anak lebih leluasa,” ucap Warsi.
    Biasanya, kata Warsi, setiap sore anak-anak dari berbagai wilayah akan berenang di sepanjang waduk.
    Untuk diketahui, pembangunan Waduk Retensi Marunda dilakukan sejak tahun 2014 saat Joko Widodo (Jokowi) menjabat sebagai Gubernur Jakarta saat itu.
    Rencananya, waduk tersebut akan dibangun menjadi tempat wisata yang sekelilingnya terdapat taman.
    Namun, sampai di hari ini, proses pembangunan waduk tersebut belum juga rampung.
    Area di sekeliling waduk yang seharusnya difungsikan sebagai taman, kini terbengkalai dan sudah dipenuhi ilalang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Main Air di Sungai Sejernih Kaca di Aceh Tenggara, tapi Jangan Lengah kalau Tak Mau Celaka
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 Mei 2025

    Main Air di Sungai Sejernih Kaca di Aceh Tenggara, tapi Jangan Lengah kalau Tak Mau Celaka Regional 30 Mei 2025

    Main Air di Sungai Sejernih Kaca di Aceh Tenggara, tapi Jangan Lengah kalau Tak Mau Celaka
    Tim Redaksi

    ACEH TENGGARA, KOMPAS.com
    – Suasana tenang dan aliran air yang jernih menyambut sore itu di Desa Lawe Bekung, Kecamatan Badar, Kabupaten Aceh Tenggara, Kamis (29/5/2025). Di sela-sela bebatuan besar, Sungai Lawe Bulan mengalir deras memecah sunyi, dikelilingi hamparan kebun milik warga.
    Lokasi yang kini dikenal dengan nama “Pantai Barat” ini awalnya hanyalah kawasan perkebunan dan persawahan. Namun sejak 1998, Bas, pemilik lahan, menyulapnya menjadi destinasi wisata alam yang kini menjadi primadona warga sekitar.
    Daya tarik utamanya adalah air sungai yang sangat jernih dan dingin seperti es. Tepian sungai berbatu, dan di beberapa titik tersedia pondok-pondok tempat duduk untuk bersantai. Jika datang bersama keluarga, anak-anak bisa bermain di wahana permainan atau mencoba kolam pemancingan yang tersedia.
    “Air sungainya benar-benar dingin. Bagi yang tidak terbiasa, bisa kaget karena dinginnya sedingin air es,” ujar salah satu pengunjung.
    Namun, bagi yang ingin berenang, harus ekstra hati-hati. Arus sungai cukup deras dan dipenuhi bebatuan beragam ukuran. Untuk keamanan, pengunjung disarankan berenang sambil berpegangan pada batu-batu besar di sekitar aliran.
    Untuk mencapai lokasi ini, pengunjung bisa melalui jalur nasional Kutacane–Aceh Tenggara menuju Kabupaten Gayo Lues. Setelah sampai di perempatan Lawe Bekung, belok ke kanan dan ikuti jalan aspal mulus yang agak sempit hingga menemukan plang bertuliskan Pantai Barat di sisi kiri jalan.
    Menariknya, tidak ada tiket masuk ke lokasi ini. Namun, biaya parkir untuk kendaraan roda empat dipatok Rp 25.000. Sementara itu, biaya sewa pondok hanya Rp 15.000 per unit.
    Kawasan ini cenderung ramai saat akhir pekan dan hari libur. Jika datang di hari biasa, suasana cenderung sepi, cocok bagi pencari ketenangan.
    Sore itu, dua mobil wisatawan dari Lhokseumawe terlihat singgah. Salah satu di antaranya, Samsul Amar, berharap ada penambahan penunjuk arah agar lokasi ini lebih mudah ditemukan.
    “Harusnya dipasang papan pengumuman lokasi wisata di lintas utama, agar mudah menjangkau lokasi ini,” ujarnya.
    Wisatawan lainnya, Rico Sunaryo, menyampaikan harapannya agar Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara lebih memperhatikan potensi wisata ini.
    “Lokasi wisata bagus, alami. Tetap butuh dukungan pemerintah,” katanya. “Misalnya, melengkapi dengan pembenahan bebatuan di arus sungai. Agar bisa berenang dengan aman dan nyaman.”
    Jadi, jika Anda melintas di Bumi Sepakat Segenep, tak ada salahnya mampir dan mencoba segarnya air di Pantai Barat. Tapi ingat, jangan lengah—keindahan kadang datang dengan tantangan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sepekan Jelang Idul Adha, Harga Sapi di Madiun Melambung Naik
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        30 Mei 2025

    Sepekan Jelang Idul Adha, Harga Sapi di Madiun Melambung Naik Surabaya 30 Mei 2025

    Sepekan Jelang Idul Adha, Harga Sapi di Madiun Melambung Naik
    Tim Redaksi
    MADIUN, KOMPAS.com
    – Harga hewan
    sapi kurban
    di Kabupaten Madiun, Jawa Timur naik hingga Rp 3 juta perekor satu minggu menjelang perayaan
    Idul Adha 2025
    .
    Kenaikkan harga dipicu banyaknya warga mencari sapi sebagai hewan kurban sepekan sebelum lebaran haji.
    Samirin, peternak sapi asa Desa Sidorejo, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur menyatakan kenaikkan satu ekor sapi siap kurban berkisar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta.
    “Tahun lalu itu satu ekor sapi bisa dikisaran Rp 21 juta sampai Rp 23 juta. Saat ini mengalami kenaikkan. Saat ini di sapi yang sama bisa seharga Rp 23 sampai Rp 25 juta,” kata Samirin, Jumat (30/5/2025).
    Samirin mengatakan kenaikan harga sapi ini dipicu jumlah populasi sapi yang kemungkinan berkurang.
    Lantaran terdampak wabah penyakit mulut dan kuku dalam beberapa tahun terakhir.
    Sedangkan kebutuhan sapi untuk kurban makin meningkat dari tahun ke tahun.
    Untuk harga sapi, Samirin membandrol mulai Rp 23 juta hingga Rp 35 juta. Harga satu ekor tergantung berat dan jenis serta kondisi hewannya.
    Jumlah sapi yang dijual di kandangnya mencapai 80 ekor.
    Pada tahun lalu, Samirin menyetok 100 ekor sapi menjelang Hari Raya Idul Adha.
    Lantaran wabah PMK, Samirin memilih mengurangi jumlah sapi yang dijual ke pasaran.
    Lain halnya dengan sapi, harga kambing sebagai hewan kurban lebih stabil. Harga kambing kurban dibanderol mulai Rp 2,5 juta hingga Rp 6,5 juta.
    Didik Sugianto, penjual kambing kurban musiman di Desa Ngadirejo, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun menyediakan seratus ekor kambing siap kurban.
    Sepekan menjelang Idul Adha, harga kambing yang dijual belum mengalami kenaikkan.
    “Harga masih stabil mulai Rp 2,5 juta sampai Rp 6,5 juta. Harga tergantung ukuran tinggi serta bobot hewannya,” kata Didik.
    Ia mengatakan kenaikkan harga acapkali terjadi dua atau tiga hari menjelang Idul Adha.
    Kenaikkan harga berkisar Rp 200.000 hingga Rp 300.000.
    Didik menambahkan total kambing yang terjual mencapai 25 ekor.
    Ia optimis kambing yang dijual akan ludes menjelang perayaan Idul Adha.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.