Pramono Minta PGI Segera Usulkan Nama Perwakilan di FKUB Jakarta
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Gubernur Jakarta
Pramono Anung
meminta
Persekutuan Gereja-gereja
Indonesia (PGI) segera mengusulkan nama perwakilan di
Forum Kerukunan Umat Beragama
(FKUB) Jakarta.
“Sebentar lagi FKUB akan dibentuk. Mohon segera diusulkan nama untuk FKUB di Jakarta,” ujar Pramono saat menghadiri perayaan ulang tahun ke-75 PGI di GKI Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (31/5/2025).
Menurut Pramono, FKUB memegang peran penting dalam menjaga rasa aman, nyaman, dan damai di Jakarta yang dihuni oleh masyarakat dari beragam latar belakang agama, etnis, dan budaya.
“Ini menjadi peran penting bagi Jakarta untuk menjaga rasa aman, rasa nyaman, rasa damai yang ada sekarang ini di Jakarta,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Biro Pendidikan dan Mental Spiritual Setda Provinsi Jakarta, Fajar Eko Satrio, menjelaskan bahwa pembentukan FKUB dilakukan sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Jakarta.
Oleh sebab itu, Pramono Anung meminta daftar nama perwakilan untuk
FKUB Jakarta
.
Bahkan ia juga sudah menandatangani pergub yang dimaksud, namun hingga saat ini pergub tersebut belum dipublikasikan.
“Salah satu majelis tinggi agama Kristen diwakili oleh PGI. Saat ini masa tugas FKUB sudah akan berakhir,” jelas dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com
-
/data/photo/2025/05/31/683af9d2c26f0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pramono Minta PGI Segera Usulkan Nama Perwakilan di FKUB Jakarta Megapolitan 31 Mei 2025
-
/data/photo/2025/03/30/67e92278341e5.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Penumpang Melonjak, Transjakarta Tambah Armada Rute Blok M–PIK Megapolitan 31 Mei 2025
Penumpang Melonjak, Transjakarta Tambah Armada Rute Blok M–PIK
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
PT Transportasi Jakarta (
Transjakarta
) menambah jumlah armada pada rute Transjabodetabek Blok M–Pantai Indah Kapuk (PIK) karena jumlah penumpang melonjak.
Kepala Departemen CSR dan Humas Transjakarta Ayu Wardhani mengatakan, peningkatan jumlah pelanggan tercatat signifikan dalam dua hari terakhir.
Puncaknya terjadi pada Kamis (29/5/2025), bertepatan dengan hari libur nasional.
“Tercatat lebih dari 5.799 pelanggan menggunakan rute ini pada hari Kamis 29 Mei 2025. Jumat 4.150 pelanggan,” kata Ayu saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (31/5/2025).
Transjakarta melakukan penyesuaian operasional dengan menambah jumlah
armada bus
yang melayani rute Blok M–PIK.
“Bus yang beroperasi di rute T31 selama liburan sudah ditambahkan 10% ya,” ujarnya.
Meski demikian, penambahan ini masih bersifat sementara dan disesuaikan dengan situasi di lapangan.
Transjakarta belum memastikan apakah penambahan jumlah armada diterapkan secara permanen.
“Penyesuaian jumlah armada yang dioperasikan tentu berdasarkan kajian dan juga penyesuaian kebutuhan di lapangan. Tim kami terus melakukan evaluasi berkala,” jelas Ayu.
Ia pun menyampaikan apresiasi kepada para pelanggan yang memilih menggunakan transportasi publik selama
libur panjang
.
“Transjakarta berterima kasih atas antusiasme pelanggan rute Transjabodetabek Blok M–PIK selama long weekend,” tutur Ayu.
Rute Blok M–PIK (T31) merupakan salah satu layanan Transjabodetabek yang menghubungkan pusat kota dengan kawasan wisata di utara Jakarta.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/26/68343e1948344.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Amphuri Harap Menag Bantu Lobi untuk Penerbitan Visa Haji Furoda Nasional 31 Mei 2025
Amphuri Harap Menag Bantu Lobi untuk Penerbitan Visa Haji Furoda
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (
Amphuri
) berharap Menteri Agama (Menag)
Nasaruddin Umar
membantu melobi otoritas Arab Saudi untuk penerbitan
visa haji furoda
.
“Kami masih berharap juga
support
Menteri Agama yang sudah ada di Tanah Suci yang katanya akan berusaha membantu keluarnya visa furoda ini,” ujar Sekjen Amphuri, Zaky Zakariya Anshari kepada Kompas.com, Sabtu (31/5/2025).
“Komunikasi G to G (Government to Government) selevel presiden dan menteri yang mungkin bisa membantu,” sambungnya.
Zaky menuturkan, waktu penutupan bandara untuk pelaksanaan
Haji 2025
di Arab Saudi sesuai edaran Otoritas Umum Penerbangan Arab Saudi (GACA) tertera tanggal 2 Juni 2025.
“Maka kesempatan masih ada dua malam lagi jika ada keajaiban visa furoda turun bagi yang benar-benar siap berangkat dengan segala konsekuensinya,” tuturnya.
Meski demikian, Zaky menyarankan
jemaah haji
furoda yang visanya belum terbit untuk beralih ke haji khusus.
“Amannya tetap sebaiknya masyarakat memilih Haji Plus atau Khusus kuota pemerintah Indonesia sebagai alternatif pengganti program Furoda atau Mujamalah,” tuturnya.
Zaky menyebut, koordinasi Amphuri dengan pihak Kementerian Haji Arab Saudi terakhir dinyatakan bahwa sistem visa dengan semua jenisnya sudah tutup.
“Kami masih menghormati penyelenggara anggota Amphuri yang sampai saat ini masih berusaha dan berkomunikasi dengan Syarikah,” tuturnya.
Amphuri akan menerbitkan surat edaran yang berisikan data anggotanya yang gagal berangkat ke Tanah Suci karena pesoalan visa furoda.
“Nanti akan tau jumlah jemaah yang batal berangkat dan juga kerugian yang mungkin terjadi,” ucapnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/31/683ae551ec504.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
13 Santri Ponpes Ora Aji Ditetapkan Jadi Tersangka Penganiayaan, Korban Dilaporkan Balik Yogyakarta 31 Mei 2025
13 Santri Ponpes Ora Aji Ditetapkan Jadi Tersangka Penganiayaan, Korban Dilaporkan Balik
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Sebanyak 13 santri
Pondok Pesantren Ora Aji
di Sleman, DI Yogyakarta, telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap salah satu santri berinisial KDR.
Dalam perkembangan terbaru, salah satu dari 13 santri tersebut melaporkan KDR terkait dengan
dugaan pencurian
.
Kuasa Hukum Yayasan Pondok Pesantren Ora Aji, Adi Susanto, mengungkapkan bahwa laporan terhadap KDR telah resmi diajukan ke
Polresta Sleman
, DI Yogyakarta.
“Kami secara resmi telah melaporkan saudara Dimas (KDR) di Polresta Sleman,” ujar Adi Susanto pada Sabtu (31/05/2025).
Laporan tersebut diajukan salah satu santri yang saat ini menjadi tersangka dalam kasus penganiayaan.
“Sebagai pelapor, yang bersangkutan kehilangan uang sebesar Rp 700.000. Sudah dilaporkan pada tanggal 10 Maret 2025 di Polresta Sleman, dan sampai hari ini prosesnya sudah berjalan,” ungkap Adi Susanto.
Ia menambahkan bahwa santri yang menjadi korban pencurian diduga ada 8 orang.
“Data yang kami punya dari santri yang mengingat-ingat soal kehilangan-kehilangan dan itu juga pengakuan dari Saudara Dimas ada kurang lebih 7 sampai 8 santri,” jelasnya.
Nominal uang yang dicuri bervariasi. Selain uang, barang-barang juga dilaporkan hilang.
“Angkanya ada yang Rp 100.000, ada yang Rp 70.000, ada yang Rp 50.000, bahkan yang Rp 20.000 juga ada. Nah, yang terbesar Rp 700.000,” imbuhnya.
Adi mengatakan, angka tersebut dianggap besar untuk kondisi para santri yang merupakan anak dari keluarga tidak mampu.
Kapolresta Sleman Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait pencurian yang melibatkan KDR.
“Jadi dari 13 itu ada yang 4 orang yang barangnya pernah diambil oleh korban itu dilaporkan pada kita, pencurian,” ujar Edy Setyanto.
Saat ini, pihak kepolisian sedang menindaklanjuti laporan tersebut dan melakukan proses penyelidikan. “Sekarang sudah ditangani oleh Polres juga,” ungkapnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/31/683af9d2c26f0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pramono: Saya Akan Jadi Pemimpin Semua Agama Megapolitan 31 Mei 2025
Pramono: Saya Akan Jadi Pemimpin untuk Semua Agama
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Gubernur Jakarta
Pramono Anung
menegaskan akan menjadi pemimpin untuk semua agama dan merangkul semua golongan.
Hal itu disampaikan Pramono saat menghadiri perayaan ulang tahun ke-75
Persekutuan Gereja-gereja
Indonesia (PGI) di GKI Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (31/5/2025).
“Berulangkali saya mengatakan bahwa kalau saya jadi pemimpin di Jakarta, tentunya saya akan menjadi pemimpin buat semua agama, golongan, kelompok, etnisitas dan saya betul-betul perlakukan dengan baik,” ujar Pramono, Sabtu.
Salah satu upaya yang dilakukannya, yakni dengan membentuk Forum
Kerukunan Umat Beragama
(FKUB) Jakarta.
Ia meminta Ketua Umum PGI segera mengusulkan nama-nama perwakilan dari PGI untuk duduk dalam forum tersebut.
“Sebentar lagi FKUB akan dibentuk. Mohon segera diusulkan nama untuk FKUB di DKI Jakarta, karena ini menjadi peran penting bagi Jakarta untuk menjaga rasa aman, rasa nyaman, dan rasa damai,” kata dia.
Lebih lanjut, Pramono mengaku, sejumlah persoalan keagamaan yang belum terselesaikan di Jakarta kini sudah diatasi.
Namun ia menegaskan tidak ingin mengekspos penyelesaiannya secara berlebihan.
“Saya sudah tandatangani pergubnya untuk diperbolehkan. Tapi saya tidak mau terlalu diekspos urusan yang seperti ini. Ini adalah kewajiban Gubernur Jakarta untuk menyelesaikan hal seperti ini. Tidak perlu dipublikasikan,” ucap Pramono.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/31/683b0cf6d8d51.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dampingi Menteri P2MI, Gubernur Riau Serukan PMI Patuhi Prosedur Resmi Regional 31 Mei 2025
Dampingi Menteri P2MI, Gubernur Riau Serukan PMI Patuhi Prosedur Resmi
Tim Redaksi
KOMPAS.com
– Gubernur
Riau
Abdul Wahid mendampingi Menteri Perlindungan
Pekerja Migran Indonesia
(P2MI) Abdul Kadir Karding dalam pengarahan kepada 196
pekerja migran Indonesia
(PMI) yang baru saja dideportasi dari Malaysia.
Pengarahan tersebut berlangsung di Pelabuhan Internasional Dumai, Sabtu (31/5/2025).
Kedatangan 196 WNI yang terdiri dari 103 perempuan dan 94 laki-laki itu menyisakan beragam kondisi, dengan 27 di antaranya memerlukan penanganan khusus karena sakit atau masih tergolong anak-anak.
Dalam arahannya, Abdul Kadir menegaskan bahwa seluruh PMI wajib mengikuti prosedur resmi saat bekerja ke luar negeri.
Ia menjelaskan bahwa
deportasi
tersebut sebagian besar disebabkan oleh pelanggaran izin tinggal (
overstay
), keterlibatan dalam kasus hukum, masalah kesehatan, atau bahkan pekerja anak di bawah umur.
“Kejadian yang dialami saudara-saudara kita ini akibat saat akan berangkat bekerja di luar negeri tidak melalui prosedur yang ada. Mungkin ada yang sesuai prosedur tapi
overstay
,” ucap Abdul dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (31/5/2025).
Ia menilai kondisi tersebut sangat memprihatinkan karena risiko yang dihadapi
TKI
nonprosedural jauh lebih besar, baik dari sisi hukum maupun keselamatan.
Negara tujuan cenderung menindak tegas pekerja tanpa dokumen resmi, yang berujung pada deportasi massal seperti yang terjadi pada Sabtu (31/5/2025).
Pada kesempatan tersebut, Abdul Kadir juga menegaskan pentingnya edukasi, terutama bagi pekerja migran yang baru pertama kali berangkat.
Ia berharap agar para PMI yang telah kembali dapat menjadi agen penyadaran di lingkungan masing-masing.
“Saat sudah dipulangkan nanti, tolong diberitahu kepada sanak keluarga di kampung yang akan berangkat bekerja ke luar negeri agar lewat prosedur legal. Bantu pemerintah agar tak terulang kejadian yang sama,” tegas Abdul Kadir.
Pemerintah, lanjut dia, terus berupaya meningkatkan pengawasan sekaligus memberikan kemudahan akses informasi terkait prosedur resmi kerja ke luar negeri.
Ia menegaskan bahwa keberangkatan sebagai pekerja migran harus dilakukan secara sah, tidak melalui calo, dan tidak secara mandiri tanpa pendampingan prosedural.
“Mari ikuti proses yang sesuai prosedur. Kalau diikuti, kejadian seperti ini tidak akan terjadi. Silakan mendatangi Kantor Pelayanan PMI di masing-masing Kabupaten atau Kantor Balai Pelayanan Pelindungan PMI (BP3MI) di tingkat wilayah. Bisa juga telepon ke kantor pusat atau ke Dinas Tenaga Kerja setempat,” tandas Abdul Kadir.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/31/683b0d458801f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gerak Cepat, PAM JAYA Pulihkan Distribusi Air Bersih di Cilincing Megapolitan 31 Mei 2025
Gerak Cepat, PAM JAYA Pulihkan Distribusi Air Bersih di Cilincing
Tim Redaksi
KOMPAS.com
– Menanggapi keluhan pelanggan terkait gangguan suplai
air
di wilayah Jalan Manunggal, Cilincing, Jakarta Utara, Perumda
Air
Minum (PAM) JAYA bergerak cepat untuk memulihkan distribusi air bersih di wilayah tersebut.
Diketahui, gangguan air di daerah itu disebabkan oleh kebocoran pipa dari pekerjaan galian saluran oleh dinas lain.
Informasi terkait kebocoran tersebut diterima oleh
PAM JAYA
pada Rabu (28/5/2025) pukul 14.00 Waktu Indonesia Barat (WIB).
Tak lama setelah menerima laporan, tim perbaikan PAM JAYA langsung diterjunkan ke lokasi untuk menangani kerusakan pada jaringan pipa berukuran 6 inci dan 3 inci. Proses perbaikan berlangsung lancar dan selesai pada Kamis (29/5/2025).
Sebagai langkah lanjutan untuk mengoptimalkan suplai air kepada pelanggan, PAM JAYA juga melakukan relokasi pipa 3 inci di Jalan Manunggal 7, Cilincing, Jumat (30/5/2025). Pekerjaan ini rampung pada Sabtu (31/5/2025) sekitar pukul 04.00 WIB.
Direktur Operasional PAM JAYA Syahrul Hasan mengatakan, langkah-langkah responsif tersebut adalah bagian dari komitmen pihaknya dalam menjaga keandalan layanan air perpipaan.
“PAM JAYA berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggan. Kami bergerak cepat menindaklanjuti laporan masyarakat, memperbaiki kebocoran yang disebabkan oleh faktor eksternal, dan melakukan relokasi pipa agar suplai air kembali stabil. Kami juga terus memonitor kondisi lapangan melalui pengecekan langsung dan deteksi kebocoran lanjutan,” ujar Syahrul dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu.
Saat ini, Tim Area Bisnis Dewaruci PAM JAYA masih melakukan pengecekan ke rumah-rumah pelanggan yang terdampak.
Investigasi lanjutan juga dilakukan oleh tim Leak Detection Non Revenue Water (NRW) PAM JAYA guna memastikan tidak ada titik kebocoran lain.
PAM JAYA mengimbau kepada pelanggan yang masih mengalami gangguan untuk segera menghubungi
contact center
1500 223.
Saat meminta pertolongan, pelanggan dapat meminta bantuan mobil tangki air gratis yang dapat dikoordinasikan melalui ketua RT setempat.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/30/68392a5981df7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
BPOM Peringatkan Jemaah Haji soal Cuaca Ekstrem, Waspada Heat Stroke Nasional 31 Mei 2025
BPOM Peringatkan Jemaah Haji soal Cuaca Ekstrem, Waspada Heat Stroke
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Anggota
Amirul Hajj
sekaligus Kepala Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (
BPOM
), Taruna Ikrar memperingatkan
jemaah haji
Indonesia untuk mewaspadai heat stroke karena suhu ekstrem di Tanah Suci.
Taruna menuturkan, suhu di Arab Saudi diperkirakan bisa mencapai 50 derajat celsius pada pelaksanaan puncak haji.
“Tubuh kita umumnya hanya mampu mentolerir hingga 40 derajat. Itu artinya ada kelebihan suhu yang cukup ekstrem,” jelas Taruna di Jeddah, dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (31/5/2025).
Untuk mencegah heat stroke atau serangan panas, Taruna meminta jemaah haji memperbanyak minum air zamzam demi menjaga cairan tubuh.
“Baik air mineral maupun air zamzam. Cairan dalam tubuh akan membantu menjaga keseimbangan ketika pembuluh darah melebar akibat panas,” tuturnya.Jemaah haji
juga diminta lebih mengenali sinyal dari tubuh jika merasa kelelahan dan membutuhkan istirahat.
“Kalau mulai merasa pusing atau lemas, segera berteduh di tempat sejuk seperti bawah pohon atau bangunan dan beri waktu tubuh untuk pulih,” tuturnya.
Taruna lalu menyarankan kepada jemaah haji yang memiliki riwayat heat stroke untuk melakukan ibadah pada malam hari, saat suhu lebih rendah.
“Jika terkena heat stroke, berbaring di tempat sejuk, beri ruang udara, minum air jika masih sadar, pijat lembut bagian punggung atau kaki dan boleh dikompres dingin,” katanya.
Taruna menegaskan, cuaca panas bukan halangan untuk tetap sehat selama berhaji, asal jemaah menjaga diri.
“Dengan persiapan yang baik dan saling mengingatkan, jemaah kita Insya Allah bisa menjalani ibadah dengan lancar dan selamat,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/12/06/6752a131d6dc4.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dugaan Penganiayaan Santri di Ponpes Ora Aji, Miftah Maulana Minta Maaf Yogyakarta 31 Mei 2025
Dugaan Penganiayaan Santri di Ponpes Ora Aji, Miftah Maulana Minta Maaf
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Kasus
dugaan penganiayaan
yang melibatkan salah satu santri di
Pondok Pesantren Ora Aji
, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta telah memicu perhatian publik.
Miftah Maulana Habiburrahman
, pengasuh pondok pesantren tersebut, menyampaikan permintaan maaf melalui kuasa hukumnya, Adi Susanto.
“Ya pertama tadi sudah disampaikan sama ketua yayasan, musibah ini adalah pukulan bagi kami terutama atas nama pondok pesantren. Ini adalah pukulan sehingga atas nama ketua yayasan, beliau (Miftah) sudah menyampaikan permohonan maafnya tadi,” ujar Adi Susanto pada Sabtu (31/05/2025).
Peristiwa dugaan penganiayaan terjadi saat Miftah Maulana Habiburrahman sedang melaksanakan ibadah umrah dan tidak berada di lokasi.
“Mohon izin saat peristiwa terjadi abah (Miftah) sedang umrah. Jadi Abah sedang umrah, tidak ada di pondok,” kata Adi.
Adi Susanto menjelaskan bahwa Pondok Pesantren Ora Aji berfungsi sebagai mediator dalam menyelesaikan masalah ini.
“Kalau ditanya kemudian apa yang dilakukan, sekali lagi kapasitas pondok hanya menjadi mediator saja untuk memfasilitasi terjadinya komunikasi. Hanya sebatas itu saja, tidak ada yang lain,” tuturnya.
Yayasan Pondok Pesantren Ora Aji menegaskan bahwa insiden yang berujung pada tuduhan penganiayaan merupakan masalah antara santri.
“Sekali lagi di antara santri. Tidak ada pengurus. Maka yang perlu diketahui adalah peristiwa ini pure murni antara santri dan santri,” ungkap Adi Susanto.
Ia juga menambahkan bahwa tindakan yang dilakukan oleh sejumlah santri tersebut merupakan aksi spontanitas.
“Aksi spontanitas itu muncul, spontanitas loh ya. Muncul dalam rangka untuk menunjukkan satu effort. Sebenarnya lebih kepada rasa sayang saja. Ini santri kok nyolong (kok mencuri) toh, kira-kira begitu,” ucapnya.
Sebanyak 13 santri dilaporkan ke polisi atas dugaan penganiayaan terhadap KDR, yang merupakan korban pencurian.
Adi Susanto menegaskan bahwa tidak ada penganiayaan atau penyiksaan dalam insiden tersebut.
“Framing yang terjadi selama ini di luar kan seolah-olah memang dilakukan penyiksaan yang luar biasa. Itu tidak pernah terjadi,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/05/26/6834120f46dd6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)