Category: Kompas.com

  • DPRD Padang Gelar "Hearing" Kasus RSUD Rasidin, tapi Keluarga Pasien Tak Diizinkan Bicara
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 Juni 2025

    DPRD Padang Gelar "Hearing" Kasus RSUD Rasidin, tapi Keluarga Pasien Tak Diizinkan Bicara Regional 2 Juni 2025

    DPRD Padang Gelar “Hearing” Kasus RSUD Rasidin, tapi Keluarga Pasien Tak Diizinkan Bicara
    Tim Redaksi
    PADANG, KOMPAS.com
    – Keluarga pasien yang meninggal dunia usai diduga ditolak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rasidin Padang tidak diberi kesempatan berbicara dalam rapat dengar pendapat (
    hearing
    ) yang digelar DPRD Padang, Senin (2/6/2025).
    Hearing yang berlangsung di Gedung DPRD Padang itu dihadiri Ketua DPRD Padang Muharlion, anggota Komisi IV yang membidangi kesehatan, serta perwakilan
    RSUD Rasidin
    .
    Dalam forum tersebut, pihak rumah sakit, termasuk dokter jaga IGD saat kejadian bernama Pipit, diberikan kesempatan menjelaskan kronologi penanganan pasien.
    “Pasien datang langsung kami bawa ke tempat tidur dan dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital,” ujar dokter Pipit dalam hearing tersebut.
    Ia menyebutkan, sebelum pemeriksaan fisik dilakukan, pihaknya lebih dulu menggali informasi mengenai keluhan pasien.
    “Saat ditanya, pasien mengeluhkan batuk kering yang sudah berlangsung tiga hari. Tidak ada sesak napas, tidak ada dada berdebar. Nafsu makan menurun, tapi masih bisa makan dan minum. Tidak ada demam, dan pasien juga mengatakan belum pernah berobat sebelumnya,” jelas Pipit.
    Berdasarkan hasil pemeriksaan awal dan wawancara medis, pasien didiagnosis mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
    Namun, adik pasien, Yudi, yang hadir dalam
    hearing
    tersebut, mengaku kecewa karena tidak diberi kesempatan menyampaikan versi keluarga.
    “Sangat disayangkan saya hadir tapi tak diberi kesempatan menceritakan kronologis versi kami,” ujar Yudi kepada Kompas.com, usai hearing.
    Menurut Yudi, beberapa keterangan yang disampaikan pihak rumah sakit tidak sesuai dengan kondisi kakaknya saat kejadian.
    “Misalnya kakak saya itu dalam keadaan sesak napas dan kondisi fisik yang lemah. Tapi dibilang tidak sesak napas,” kata Yudi.
    Ia juga menyampaikan bahwa almarhumah memiliki riwayat penyakit dalam yang seharusnya menjadi bahan pertimbangan dalam penanganan.
    “Almarhumah memiliki riwayat penyakit dalam sehingga ini harusnya menjadi pertimbangan dokter,” katanya.
    Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Padang Muharlion menyatakan, keputusan untuk tidak memberi waktu berbicara kepada keluarga diambil agar tidak terjadi adu argumen.
    “Karena tidak ingin terjadi saling bantah. Jadi kita sepakat tak memberi keluarga bicara,” kata Muharlion.
    Sebelumnya diberitakan, seorang warga Padang berinisial DE (44), pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS), meninggal dunia pada Sabtu (31/5/2025) usai diduga ditolak
    RSUD Rasidin Padang
    .
    Menurut keterangan keluarga, DE dibawa ke IGD RSUD Rasidin sekitar pukul 00.15 WIB karena mengalami sesak napas. Namun, pihak rumah sakit menyatakan kondisi pasien tidak dalam keadaan gawat darurat dan menyarankan ke puskesmas agar bisa ditanggung BPJS.
    Setelah dibawa pulang, kondisi DE memburuk. Ia kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Siti Rahmah Padang menggunakan becak motor, namun nyawanya tak tertolong.
    Direktur RSUD Rasidin, Desy Susanti, membenarkan pasien sempat datang ke IGD. Namun, menurutnya, hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi DE saat itu tidak gawat darurat.
    “Mereka datang kita layani. Dokter IGD menyebutkan setelah diperiksa kondisi pasien saat itu tidak dalam keadaan darurat,” kata Desy.
    Desy menyebut, dokter menyarankan pasien ke puskesmas agar mendapatkan pelayanan yang dijamin BPJS.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Diminta Beli Hewan Kurban yang Sudah Dicek Kesehatannya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Juni 2025

    Warga Diminta Beli Hewan Kurban yang Sudah Dicek Kesehatannya Megapolitan 2 Juni 2025

    Warga Diminta Beli Hewan Kurban yang Sudah Dicek Kesehatannya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur meminta masyarakat membeli
    hewan kurban
    yang sudah diperiksa kesehatannya oleh Suku Dinas (Sudin) Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP).
    Hal tersebut disampaikan Wali Kota Jakarta Timur Munjirin, usai melepas 136 petugas pemeriksaan kesehatan hewan dan daging kurban untuk wilayah Jakarta Timur, Senin (2/6/2025).
    “Bagi masyarakat yang sudah paham, sudah tahu pasti dia akan beli hewannya itu yang sudah ada tandanya, yang sudah diperiksa oleh petugas kami, saya minta warga pahami itu,” ucap Munjirin di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Senin (2/6/2025).
    Hewan kurban
    yang sudah diperiksa oleh Sudin KPKP Jakarta Timur dan dinyatakan sehat akan diberi tanda stiker pada kandangnya yang menjelaskan kondisi kesehatannya.
    Sedangkan jika ditemukan hewan yang tidak sehat akan dilakukan karantina dan diberi tanda stiker mengenai kondisi kesehatannya.
    Munjirin memastikan kondisi kesehatan hewan kurban yang berada di Jakarta Timur dalam kondisi layak.
    “Hewan kurban yang sudah diperiksa, lebih terjamin kesehatan dan kelayakannya,” ujar Munjirin.
    Selain melakukan pemeriksaan hewan kurban, Nantinya petugas mengawasi jalanya pemotongan hewan kurban pada masing-masing kecamatan di Jakarta Timur.
    “Jangan sampai nanti daging yang sudah diperiksa ternyata ditemukan ada penyakit. Jadi, langsung seketika harus dimusnahkan dan kita menjamin,” kata Munjirin.
    Munjirin meminta daging yang ditemukan penyakit tidak ditinggalkan tanpa pengawasan. Dia khawatir daging tersebut dikonsumsi masyarakat.
    “Jangan sampai ditinggal pada suatu tempat yang akhirnya masyarakat merasa kasihan dengan Itu daging dibuang, akhirnya dimanfaatkan lagi,” ujar Munjirin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pedagang Kambing di Trotoar Tanah Abang Ogah Pindah, Mengaku Sudah Turun-temurun 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Juni 2025

    Pedagang Kambing di Trotoar Tanah Abang Ogah Pindah, Mengaku Sudah Turun-temurun Megapolitan 2 Juni 2025

    Pedagang Kambing di Trotoar Tanah Abang Ogah Pindah, Mengaku Sudah Turun-temurun
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Menjelang Hari Raya Idul Adha, para pedagang hewan kurban mulai memadati trotoar di Jalan KS Tubun, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Senin (2/6/2025).
    Salah satu pedagang kambing, Abastian (39), yang berjualan di dekat area SDN Slipi 1, Jakarta Barat, mengatakan aktivitas berdagang hewan kurban di lokasi tersebut sudah berlangsung secara turun-temurun.
    “Sudah tradisi di sini. Orang Betawi kalau bilang turun-temurun dari kakek di sini,” ujarnya saat ditemui
    Kompas.com
    , Senin.
    Tradisi berjualan di trotoar ini, menurut Abastian, juga terorganisasi dengan baik melalui sebuah komunitas pedagang yang telah berdiri puluhan tahun lalu. Komunitas tersebut bernama Himpunan Pedagang Kambing Tenabang (HPKT).
    Abastian yang telah berjualan di lokasi itu selama 10 tahun, mengaku membuka lapaknya sekitar 10 hari menjelang Idul Adha.
    Hingga awal pekan ini, ia sudah berhasil menjual sekitar 18 ekor kambing dari lapaknya.
    “Saya sih sehari paling kecil (omzetnya) Rp 3 juta sampai Rp 8 juta,” kata Abastian.
    Meski telah menjadi tradisi, Abastian mengaku tetap menghadapi sejumlah tantangan, termasuk penolakan dari pedagang lain dan konflik soal penggunaan lahan trotoar.
    “Banyak bener, banyak konfliknya lah. Sama-sama pedagang, pecel lele, pecel ayam tapi saya bilang setahun sekali lah bagi-bagi lahan,” ujar dia.
    Menurut dia, protes juga sempat datang dari pihak TPU Petamburan, yang lahannya berada tepat di depan area dagang para pedagang hewan kurban.
    Cerita serupa disampaikan Haikal Alif (21), pedagang lainnya yang telah berjualan di trotoar Tanah Abang selama sekitar sepekan.
    Ia sempat ditegur oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) karena dianggap mengganggu akses pejalan kaki.
    “Dari Satpol PP kadang menegur. Ini sebenarnya enggak boleh, tapi saya cuma minta waktu paling dua minggu setiap tahunnya,” ungkapnya.
    “Satpol PP juga minta setiap pedagang membersihkan trotoar,” lanjut Haikal.
    Meski ditegur, Haikal memilih bertahan karena lokasi tersebut sudah dikenal pelanggan tetapnya dari tahun ke tahun. Saat ini, ia telah menjual sekitar 100 ekor kambing yang didatangkan dari Lampung.
    Haikal berharap bisa terus berjualan di tempat yang sama setiap menjelang Idul Adha.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Natalius Pigai Sebut Partai-partai Perebutkan Posisi Wapres 2029, Prabowo Tak Terbendung
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        2 Juni 2025

    Natalius Pigai Sebut Partai-partai Perebutkan Posisi Wapres 2029, Prabowo Tak Terbendung Nasional 2 Juni 2025

    Natalius Pigai Sebut Partai-partai Perebutkan Posisi Wapres 2029, Prabowo Tak Terbendung
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Hak Asasi Manusia (HAM)
    Natalius Pigai
    mengungkapkan bahwa
    partai
    -partai pendukung Presiden
    Prabowo Subianto
    sedang memperebutkan kursi
    Wakil Presiden
    (Wapres) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029.
    Pigai menyatakan, pandangan ini muncul karena mereka percaya bahwa Prabowo tidak akan terhalang dalam pencalonannya sebagai calon presiden (capres) pada tahun tersebut.
    Pernyataan ini disampaikan Pigai saat menghadiri Kongres Harlah ke-4
    Partai
    Prima, di Jakarta Pusat, pada Minggu (1/6/2025).
    Dia mengawali komentarnya dengan mengungkit dukungan Partai Gerindra terhadap Prabowo untuk mencalonkan diri sebagai capres di
    Pilpres 2029
    .
    Pigai, yang mengaku diusulkan oleh Gerindra untuk menjadi menteri, menegaskan dukungannya terhadap langkah Prabowo.
    “Partai Gerindra oleh kader-kadernya telah menyatakan mendukung Pak Prabowo 2029. Saya orang yang direkomendasikan oleh Partai Gerindra menjadi menteri. Saya sudah pasti menyetujui ikut bersosok kader-kadernya. Saya adalah bagian dari mereka,” ujar Pigai.
    “Jadi, kami yang anggota ini, kami yang support-support Partai Gerindra ini sudah menyatakan Pak Prabowo 2029,” sambung dia.
    Lebih lanjut, Pigai menegaskan bahwa saat ini posisi Prabowo sebagai capres tidak dapat dibendung.
    Menurut dia, hal ini disebabkan oleh kinerja kepemimpinan Prabowo yang dinilai sangat baik.
    Walhasil, kata dia, partai-partai tidak memperebutkan kursi capres, melainkan cawapres.
    “Dalam tradisi politik Indonesia, posisi hari ini ya Pak Prabowo tidak terbendung. Kalau dilihat dari berbagai kebijakan-kebijakan yang dia mulai. Tidak terbendung. Semua partai sedang memperebutkan
    wakil presiden
    . Kalau presiden kayaknya agak sulit. Boleh dong subjektif. Posisi wakil ini sedang direbut oleh siapapun,” ujar Pigai.
    Pigai juga menyinggung pengalamannya sebagai ‘prajurit’ yang menghadapi berbagai tantangan sejak hari pertama menjabat sebagai Menteri HAM.
    Dia menyebutkan bahwa meskipun menghadapi banyak rintangan, dia mampu menghadapinya karena latar belakangnya yang kuat.
    “Saya prajurit, saya sudah dari awal, hari pertama menteri sudah diancam badai. Hanya mereka tidak tahu saya dibesarkan di badai. Kalau seperti saya yang prajurit harus di dalam buaya biar saya jatuh. Tapi kalau dihantam badai saya hadapi, kecil itu,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sopir Truk Fuso Diamankan Usai Tabrak Gardu Tol Ciawi dan Seruduk Innova
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        2 Juni 2025

    Sopir Truk Fuso Diamankan Usai Tabrak Gardu Tol Ciawi dan Seruduk Innova Bandung 2 Juni 2025

    Sopir Truk Fuso Diamankan Usai Tabrak Gardu Tol Ciawi dan Seruduk Innova
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Polisi menangkap seorang sopir truk wing box berinisial S (36) usai menabrak gardu Gerbang Tol (GT) Ciawi 2, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (2/6/2025) siang.
    Pria tersebut mengemudikan truk Fuso bernomor polisi F 9718 FE yang terlibat kecelakaan beruntun sekitar pukul 13.20 WIB.
    “Sopir kami amankan di Sat Lantas Polresta Bogor Kota,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polresta Bogor Kota, AKP Santi Marintan, saat ditemui di lokasi kejadian.
    Menurut Santi, kecelakaan bermula saat truk melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta. Sesampainya di gerbang tol, kendaraan mengalami rem blong.
    Truk kemudian menabrak pembatas jalan (guardrill), menghantam gardu tol, dan membuat bagian pembatas itu terpental hingga mengenai truk lain.
    Tak berhenti di situ, truk Fuso terus melaju dan menabrak bagian belakang mobil Toyota Innova bernomor polisi B-302-RYO yang baru saja menyelesaikan transaksi di gerbang tol arah Jakarta.
    Akibat kejadian tersebut, portal gawang GTO dan barrier GT Ciawi mengalami kerusakan parah.
    Sementara dua kendaraan lain yang terdampak hanya mengalami kerusakan ringan dan kembali melanjutkan perjalanan.
    “Dua kendaraan yang terhempas kembali melanjutkan perjalanan. Yang kami amankan adalah kendaraan (truk Fuso) yang di tol. Korban jiwa tidak ada, hanya kerugian materiil dari kendaraan dan infrastruktur Jasa Marga,” ujar Santi.
    Kecelakaan tersebut juga sempat memicu kemacetan karena proses evakuasi memakan waktu.
    Saat ini, polisi tengah menyelidiki unsur kelalaian dalam insiden tersebut, termasuk memeriksa kondisi teknis truk dan kesiapan pengemudi saat berkendara.
    GT Ciawi 2 tercatat pernah menjadi lokasi kecelakaan serupa, terutama yang melibatkan kendaraan besar. Polresta Bogor Kota menyatakan akan mengevaluasi sistem keselamatan di kawasan gerbang tol itu.
    “Masih terus kita kaji terkait dengan kecelakaan ini,” tutup Santi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pantura Sayung Disangka Laut oleh Google Maps, BPBD Demak: Dari Udara Memang Seperti Lautan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 Juni 2025

    Pantura Sayung Disangka Laut oleh Google Maps, BPBD Demak: Dari Udara Memang Seperti Lautan Regional 2 Juni 2025

    Pantura Sayung Disangka Laut oleh Google Maps, BPBD Demak: Dari Udara Memang Seperti Lautan
    Tim Redaksi
    DEMAK, KOMPAS.com
    – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Jawa Tengah, merespons video viral soal wilayah
    Pantura Sayung
    yang dikira sebagai lautan oleh
    Google Maps
    .
    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala
    BPBD Demak
    , Agus Musyafak, mengatakan belum melihat video tersebut secara langsung.
    Namun, ia membenarkan bahwa saat
    banjir rob
    melanda kawasan itu, dari udara kawasan Pantura Sayung memang tampak seperti lautan.
    “Memang kalau dilihat dari udara itu ya jelas seperti laut, kalau sampai di itu (identifikasi) waduh seperti laut,” ujar Agus melalui sambungan telepon, Senin (2/6/2025) malam.
    Meskipun begitu, kata Agus, pemerintah terus berupaya menangani daerah terdampak rob di Kecamatan Sayung.
    Ia menyebut keberadaan Tol Semarang–Demak Seksi II yang saat ini beroperasi akan membantu membebaskan kawasan Pantura dari genangan rob.
    “Tapi kita berupaya, karena itu dulu kan daratan. Sehingga kita kembalikan menjadi daratan kembali, mungkin perlu beberapa waktu untuk kembali baik lagi ketika tol itu beroperasi,” ungkapnya.
    Menurut Agus, di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, juga akan dibangun embung yang terintegrasi dengan sabuk pantai Tol Semarang–Demak untuk menampung air rob.
    “Kemudian di situ juga ada embung di Bedono, dan embung itu bisa menampung air dari berbagai penjuru, kemudian dari embung itu dipompa keluar ke laut nah itu juga bisa membantu,” paparnya.
    Agus menambahkan, selain embung dan tanggul laut, penanganan rob di Pantura Sayung juga bisa dilakukan lewat normalisasi sungai dan peninggian badan jalan.
    “Kemudian juga normalisasi sungai-sungai dengan peninggian tanggul atau jalan menjadi tanggul laut juga menjadi solusi,” tutup dia.
    Sebelumnya diberitakan, video viral memperlihatkan aplikasi Google Maps yang mendeteksi wilayah banjir rob di Sayung, Demak, seolah-olah sebagai lautan.
    Video tersebut memperlihatkan seorang pembonceng motor menerjang banjir rob di kawasan tersebut sambil memegangi ponsel.
    “Stop, jangan lanjutkan, Anda sudah sampai laut,” bunyi narasi dalam video yang menyerupai suara Asisten Google.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hama Tikus Mengancam, 421 Burung Hantu Disebar di Banyuwangi
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        2 Juni 2025

    Hama Tikus Mengancam, 421 Burung Hantu Disebar di Banyuwangi Surabaya 2 Juni 2025

    Hama Tikus Mengancam, 421 Burung Hantu Disebar di Banyuwangi
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Dinas Pertanian dan Pangan (
    Dispertan
    )
    Banyuwangi
    melaksanakan pelepasan 421
    burung hantu
    (Tyto Alba).
    Ini merupakan bagian dari gerakan pengendalian (gerdal) menghadapi serangan
    hama tikus
    yang mengancam produksi pangan.
    Kegiatan ini dilakukan secara serentak di 10 kecamatan pada Senin (2/6/2025).
    “Kami sebar secara serentak di Kecamatan Singojuruh, Glagah, Kabat, Rogojampi, Blimbingsari, Giri, Srono, Kalipuro, Licin, serta Kecamatan Genteng,” ungkap Plt Kepala Dispertan Banyuwangi, Ilham Juanda.
    Menurut data Dispertan Banyuwangi, serangan hama tikus telah menjadi ancaman serius bagi pertanian di daerah tersebut, dengan luas area yang diserang mencapai 111,75 hektar dan area waspada seluas 955,50 hektar hingga Mei 2025.
    Oleh karena itu, langkah pelepasan burung hantu ini dianggap sebagai solusi alami yang efektif dan ramah lingkungan untuk mengendalikan populasi hama tikus tanpa menggunakan pestisida berbahaya.
    “Tikus sendiri dapat menjadi hama yang berkembang pesat karena ketidakseimbangan ekosistem akibat punahnya predator alami seperti ular, garangan, dan burung hantu,” ujar Ilham.
    Punahnya predator alami ini berdampak pada pertumbuhan populasi tikus yang semakin cepat, sehingga berpotensi merusak tanaman pangan dan mengancam ketahanan panen.
    Dari tiga predator tikus yang ada, pelepasan burung hantu dipilih karena keunggulannya sebagai predator alami dengan kemampuan berburu yang tinggi.

    Burung hantu
    memiliki kemampuan berburu luar biasa, seperti mendeteksi mangsa dari jarak jauh, daya jelajah yang tinggi, menyergap tanpa suara, serta memiliki pendengaran tajam hingga 500 meter,” tambahnya.
    Dengan kemampuan tersebut, burung hantu dapat memangsa antara 2 hingga 4 ekor tikus setiap hari, bahkan lebih dari 10 ekor tikus dalam satu hari.
    Daya jelajah burung hantu yang tinggi juga memungkinkan sepasang burung hantu melindungi area seluas 25 hektar tanaman padi, sehingga sangat ekonomis.
    Namun, satu kelemahan burung hantu adalah ketidakmampuan mereka dalam membuat sarang.
    Oleh karena itu, petani diharapkan menyediakan rumah burung hantu (Rubuha) sebagai tempat bersarang dan berkembang biak.
    “Hingga akhir Mei ini, Dispertan sudah memasang sebanyak 577 Rubuha sebagai tempat tinggal burung hantu di semua Kecamatan sentra padi,” ujar Ilham.
    Dengan pelepasan burung hantu dan pemasangan Rubuha, Dispertan Banyuwangi berharap populasi burung hantu dapat meningkat, ekosistem terjaga, dan serangan hama tikus dapat terkendali.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Mahasiswa Tewas Diduga akibat Diksar, LBH Minta Unila Transparan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 Juni 2025

    Kasus Mahasiswa Tewas Diduga akibat Diksar, LBH Minta Unila Transparan Regional 2 Juni 2025

    Kasus Mahasiswa Tewas Diduga akibat Diksar, LBH Minta Unila Transparan
    Tim Redaksi
    LAMPUNG, KOMPAS.com
    – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandar Lampung mendesak pihak kampus
    Universitas Lampung
    (Unila) bersikap transparan atas penyelidikan kasus tewasnya
    Pratama Wijaya Kusuma
    .
    Mahasiswa angkatan 2024 itu diduga meninggal akibat pendidikan dasar (diksar) Mahasiswa Ekonomi Pencinta Lingkungan (Mahepel).
    Kepala Divisi Advokasi
    LBH Bandar Lampung
    , Prabowo Pamungkas, mengatakan desakan ini menyusul pernyataan pihak Rektorat Unila yang menyebut penyelidikan oleh tim investigasi kampus bersifat tertutup.
    Menurut dia, tim investigasi itu bekerja secara tertutup untuk menghindari tekanan dari pihak-pihak yang tidak diinginkan.
    “Klaim ini mengundang tanda tanya, semestinya pengungkapan kasus harus transparan dan juga akuntabel yang melibatkan aparat penegak hukum sehingga hasil yang diinginkan dapat jelas dan terang serta memberikan keadilan bagi korban,” kata dia saat dihubungi, Senin (2/6/2025) sore.
    Bowo, sapaan akrabnya, menambahkan, Unila seperti tidak pernah belajar dari pengalaman, mengingat peristiwa serupa sudah pernah terjadi di UKM PA Cakrawala, Fisip Unila, pada tahun 2019 lalu.
    “Tidak ada evaluasi secara mendalam bagi organisasi mahasiswa yang disinyalir masih melakukan kekerasan dalam aktivitas kaderisasi,” kata dia.
    Bowo mengatakan, pelaku kekerasan di lingkup pendidikan dapat diancam dengan tindak pidana kekerasan yang dilakukan secara bersama-sama sebagaimana yang diatur dalam Pasal 170 ayat (1) dan (2) KUHP.
    “Ancaman pidana maksimal adalah 12 tahun penjara,” katanya.
    Kemudian, pihak civitas akademika yang diduga juga terlibat dalam menutupi kasus ini bahkan sampai dengan melakukan intimidasi juga mesti diberikan sanksi yang tegas oleh Unila.
    “Sanksi tegas kepada orang yang terlibat dalam kasus ini diharapkan dapat meretas impunitas yang berlangsung selama ini. Impunitas dalam membongkar perilaku kekerasan di lingkup pendidikan yang menyebabkan peristiwa ini terus saja berulang,” katanya.
    Diberitakan sebelumnya, Pratama Wijaya Kusuma, mahasiswa jurusan Bisnis Digital di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung (Unila), meninggal pada Senin (28/4/2025).
    Mahasiswa angkatan 2024 ini meninggal diduga akibat mengalami kekerasan oleh seniornya saat mengikuti pendidikan dasar (diksar) organisasi Mahasiswa Ekonomi Pencinta Lingkungan (Mahepel).
    Dekanat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung (Unila) belum bisa memastikan penyebab kematian Pratama Wijaya Kusuma akibat kekerasan oleh seniornya saat mengikuti pendidikan dasar (diksar) Mahasiswa Ekonomi Pecinta Lingkungan (Mahepel).
    Dekan FEB Unila, Nairobi, mengatakan pihaknya belum mendapatkan laporan yang secara gamblang menyebutkan bahwa Pratama tewas akibat diksar tersebut.
    Dekanat hanya mengetahui Pratama meninggal dunia usai operasi pada 28 April 2025 dengan indikasi tumor otak.
    “Saya lalu minta wadek (wakil dekan) mendatangi rumah almarhum. Kalau memang mau menuntut ya seperti apa, tapi saat itu orangtuanya menyatakan tidak mau menuntut,” kata Nairobi saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (2/6/2025).
    Karena pernyataan tersebut, pihak dekanat pun menganggap meninggalnya Pratama tidak ada kaitannya dengan isu diksar.
    “Kami pikir tidak ada masalah, sambil menunggu. Kalau ada laporan yang masuk bahwa anaknya meninggal akibat ikut diksar itu belum ada,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Video Hoaks Bupati Sampang Sindir Wabup, Diduga Diedit Pakai Deepfake
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        2 Juni 2025

    Video Hoaks Bupati Sampang Sindir Wabup, Diduga Diedit Pakai Deepfake Surabaya 2 Juni 2025

    Video Hoaks Bupati Sampang Sindir Wabup, Diduga Diedit Pakai Deepfake
    Tim Redaksi
    SAMPANG, KOMPAS.com
    – Media sosial baru-baru ini dihebohkan oleh sebuah video yang menampilkan
    Bupati Sampang
    ,
    Slamet Junaidi
    , yang diduga menyindir wakilnya,
    Ahmad Mahfudz
    .
    Video berdurasi 20 detik ini diunggah oleh akun TikTok @faktapolitiktok dan diduga merupakan hasil edit menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI).
    Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Sampang, Amrin Hidayat, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan penelusuran terhadap video tersebut.
    Hasil penyelidikan menunjukkan adanya sejumlah kejanggalan yang mengindikasikan bahwa video itu dibuat menggunakan teknik
    deepfake
    .
    “Ada banyak kejanggalan dalam video tersebut yang menurut kami itu merupakan buatan AI melalui deepfake,” ujar Amrin pada Senin (2/6/2025).
    Amrin menjelaskan beberapa kejanggalan yang ditemukan, seperti bentuk tepi dagu dan pipi Slamet Junaidi yang terlihat kabur pada detik 0 hingga detik ke 3.
    Ia juga menyebutkan adanya ketidaknormalan pada gerakan wajah, di mana kulit tampak tidak menyatu secara alami dengan mulut.
    “Kami juga melihat adanya gerakan yang tidak sinkron antara mata dengan arah kepala,” ungkapnya.
    Lebih lanjut, pihaknya mencatat adanya pergeseran bentuk wajah yang tidak normal hingga tampak melayang pada menit ke-4.
    “Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sampang agar selalu waspada dan tidak mudah membagikan konten digital yang telah dimanipulasi atau tidak jelas kebenarannya, terutama konten berisi tokoh publik dan pejabat daerah,” tambah Amrin.
    Ia juga menekankan bahwa penyebar dan pembuat video tersebut dapat dikenakan sanksi sesuai dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) Pasal 28 Ayat 2 dan/atau Pasal 27 Ayat 3.
    “Untuk memberikan efek jera, sudah kami usulkan pada pimpinan daerah agar hal ini dibawa ke ranah hukum, sehingga bisa menjadi pelajaran bagi pembuat konten agar lebih berhati-hati,” pungkasnya.
    Sebelumnya, beredar video yang di dalamnya tampak wajah Slamet Junaidi diduga diedit menggunakan AI.
    Dalam rekaman video yang diduga dibuat menggunakan aplikasi deepfake itu menunjukkan Slamet Junaidi menyampaikan pesan untuk menyindir wakilnya.
    Pesan tersebut yakni “Ya tentu hubungan saya dengan Ra Mahfudz itu baik-baik saja, selama itu menjalankan tugas sesuai perannya. Tapi kalau sudah masuk ranah yang bukan tugasnya, itu saya menyayangkan.”
    “Tugas wakil itu mendampingi bukan menggantikan. Kita juga faham, seperti kata Ra Mahfudz, lakonah lakonih, kennengah kennengih (kerjakan apa yang menjadi tugasnya, tempati apa yang harus ditempati)”.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Oknum TNI Diduga Serang Warga di Depok Pakai Batu dan Helm
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Juni 2025

    Oknum TNI Diduga Serang Warga di Depok Pakai Batu dan Helm Megapolitan 2 Juni 2025

    Oknum TNI Diduga Serang Warga di Depok Pakai Batu dan Helm
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Made Budi mengatakan, tiga warga terluka akibat diserang menggunakan batu dan helm oleh orang yang diduga oknum TNI di daerah Sukmajaya, Kota Depok.
    “Untuk ketiga korban mengalami luka di kepala, wajah, mata, dan karena akibat hantaman batu, kemudian hantaman helm,” kata Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Made Budi kepada wartawan, Senin (2/6/2026).
    Aksi penyerangan ini terjadi pada Sabtu (31/5/2025). Kejadiannya bermula saat ketiga korban yang berprofesi sebagai tukang parkir dan petugas keamanan berjaga di sebuah supermarket daerah Sukmajaya.
    Tak lama kemudian, terduga pelaku mendatangi lokasi menggunakan sepeda motor dan hendak memarkirkan di salah satu lapak parkiran.
    “Namun pada saat itu dicegah oleh tukang parkir atau security untuk tidak memarkirkan kendarannya, atau harus di tempat kendaraan bermotor,” ungkap Made.
    Tak terima ditegur, pelaku malah emosi hingga terlibat cekcok dengan para korban.
    Usai terlibat cekcok, pelaku datang lagi ke lokasi kejadian dengan membawa sekitar 10 orang rekannya.
    “30 menit kemudian, terlapor bersama teman-temannya menganiaya korban,” ujar Made.
    Namun, polisi belum dapat memastikan apakah semua orang yang terlibat penyerangan itu adalah anggota TNI.
    Dalam menangani kasus ini, Polres Depok telah berkoordinasi dengan Kodim Depok untuk menelusuri identitas pelakunya.
    “Betul (sudah berkoordinasi), pihak dari Kodim mengatakan bahwa memang akan ditelusuri. Namun, untuk penyelidikannya tetap akan dilimpahkan ke kepolisian,” lanjutnya.
    Sebelumnya diberitakan, tiga warga diduga menjadi korban pengeroyokan sekelompok oknum anggota TNI di area parkir Hypermart Tole Iskandar, Cilodong, Depok, Sabtu, sekitar pukul 18.30 WIB.
    Peristiwa tersebut telah dilaporkan ke Polres Metro adepok dengan Laporan Polisi Nomor: LP/B/1074/V/2025/SPKT/POLRES METRO DEPOK/POLDA METRO JAYA tertanggal 31 Mei 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.