Category: Kompas.com

  • RS Mitra Jambi Klarifikasi Isu Penolakan Perawatan Korban Kebakaran Nurbaiti
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 Juni 2025

    RS Mitra Jambi Klarifikasi Isu Penolakan Perawatan Korban Kebakaran Nurbaiti Regional 4 Juni 2025

    RS Mitra Jambi Klarifikasi Isu Penolakan Perawatan Korban Kebakaran Nurbaiti
    Tim Redaksi
    JAMBI, KOMPAS.com

    Rumah Sakit Mitra Jambi
    memberikan klarifikasi terkait isu penolakan perawatan terhadap
    Nurbaiti
    , seorang
    korban kebakaran
    .
    Direktur Rumah Sakit Mitra Jambi, dr Rachmad Yusuf, menegaskan bahwa pihak rumah sakit tidak pernah menolak pasien, termasuk Nurbaiti.
    “Awalnya Nurbaiti diantar oleh pihak puskesmas ke rumah sakit dan diterima dengan baik serta dilakukan pemeriksaan,” ujar dr Rachmad saat ditemui di DPRD Kota Jambi, Selasa (3/6/2025).
    Ia menjelaskan bahwa setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan luka bakar dan bengkak di lutut kiri Nurbaiti, yang memerlukan rontgen.
    Pihak rumah sakit juga telah memeriksa Kartu Tanda Penduduk (KTP) Nurbaiti dan memastikan bahwa BPJS-nya aktif.
    Menurut dr. Rachmad, saat itu tidak ada masalah berarti, namun keputusan untuk melanjutkan perawatan tergantung pada persetujuan dari pihak Nurbaiti.
    “Anaknya yang cowok sudah tidak mau diputuskan, panggil istrinya, sempat pulang, ibunya di rumah sakit selama satu jam. Datang bersama istrinya, tidak bisa memutuskan juga, telepon kakak yang perempuan, sampai satu jam tidak datang juga,” jelasnya.
    Akhirnya, keluarga Nurbaiti memutuskan untuk membawa pulang pasien.
    Pada saat itu, pihak rumah sakit menanyakan kepada keluarga mengenai keinginan untuk membawa Nurbaiti pulang.
    “Ibunya takut di rontgen, takut beliau ditindak di operasi, minta pulang untuk diurut. Seandainya ibu itu sore datang lagi, tetap kami terima karena sudah kami daftarkan,” tambahnya.
    Dr Rachmad juga menegaskan bahwa pihak rumah sakit telah melakukan tindakan awal berupa pemeriksaan dan pembersihan luka kepada Nurbaiti.
    Mengenai keputusan keluarga Nurbaiti untuk pulang menggunakan kendaraan Maxim, dr Rachmad menjelaskan bahwa pada saat itu ambulans rumah sakit tidak tersedia.
    “Kebijakan saya, radius 5-10 kilometer, kalau pasien tidak punya kendaraan, kami bisa antar pakai ambulans rumah sakit. Kebetulan ambulans kita sedang tidak ada,” kata dr. Rachmad.
    Ia juga menegaskan bahwa ambulans yang sering terlihat di rumah sakit bukanlah ambulans milik rumah sakit tersebut.
    Akhirnya, keluarga Nurbaiti meminta agar dipesankan kendaraan Maxim, dan karena mereka tidak memiliki aplikasi Maxim, pihak dokter IGD membantu memesankan kendaraan tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Diskon Tarif Listrik Dibatalkan, Warga Bandung Kecewa: Lebih Bermanfaat Dibanding BSU
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        4 Juni 2025

    Diskon Tarif Listrik Dibatalkan, Warga Bandung Kecewa: Lebih Bermanfaat Dibanding BSU Bandung 4 Juni 2025

    Diskon Tarif Listrik Dibatalkan, Warga Bandung Kecewa: Lebih Bermanfaat Dibanding BSU
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Keputusan pemerintah untuk membatalkan
    diskon tarif listrik
    sebesar 50 persen untuk bulan Juni dan Juli 2025 mengecewakan sejumlah warga di Bandung.
    Mereka mengaku bingung dan kecewa setelah mendengar kabar tersebut. Salah satunya, Ve, ibu rumah tangga berusia 32 tahun. 
    Ia menilai, diskon listrik sangat membantu meringankan beban pengeluaran keluarga, terutama menjelang tahun ajaran baru.
    “Ya kecewa sih, padahal kan Juni-Juli itu kan kenaikan kelas, tentu kalau tidak dibatalkan sangat membantu keuangan kami yang saat ini banyak pengeluaran,” ujarnya saat ditemui di Kota Bandung, Selasa (3/6/2025).
    Meskipun diskon telah dibatalkan, Ve tetap berharap pemerintah dapat merealisasikan kembali diskon listrik 50 persen bagi masyarakat.
    “Harapannya sih bisa kembali diskon seperti beberapa bulan lalu,” tambahnya.
    Sandi, seorang warga berusia 39 tahun, juga menyatakan kekecewaannya. Ia sangat berharap pada diskon tarif listrik, bahkan sudah menyusun ulang anggaran rumah tangganya.
    “Pendapat saya, kabar ini (pembatalan diskon tarif listrik) menjadi tamparan bagi banyak keluarga kelas menengah ke bawah seperti kami,” ungkapnya.
    Ia menilai bahwa diskon tarif listrik lebih bermanfaat dibandingkan bantuan subsidi upah (BSU).
    BSU dinilai tak cukup menutupi ekspektasi masyarakat yang sudah berharap besar pada diskon tarif listrik, karena bantuan itu terasa langsung dan menyentuh semua lapisan.
    “Tapi karena dibatalkan, ya saya kecewa juga. Harapannya semoga terealisasi kembali,” tambah Sandi.
    Andi, seorang warga berusia 38 tahun, juga berharap agar diskon tarif listrik tidak dibatalkan.
    Ia menginginkan pemerintah untuk menjadwalkan kembali agar diskon listrik dapat direalisasikan.
    “Kecewa lah, gak jadi irit bayar listrik. Harusnya jangan dibatalkan, lebih baik dijadwalkan ulang jika memang sudah masuk anggaran,” harap Andi.
    Sebelumnya, pembatalan diskon tarif listrik ini diumumkan Menteri Keuangan
    Sri Mulyani
    Indrawati.
    Ia menyebutkan, proses penganggaran untuk program diskon listrik tidak dapat dilakukan tepat waktu.
    “Sehingga, kalau kita tujuannya adalah untuk Juni dan Juli, kami memutuskan (diskon tarif listrik) tidak bisa dijalankan,” kata Sri Mulyani di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (2/6/2025).
    Sebagai alternatif, pemerintah akan menyalurkan BSU sebesar Rp600.000 untuk dua bulan kepada pekerja dan guru honorer.
    Jumlah BSU juga dinaikkan dari semula Rp150.000 menjadi Rp300.000 per bulan, sehingga pekerja dan guru honorer akan mendapatkan Rp600.000 untuk bulan Juni-Juli 2025.
    “Yang (diskon tarif listrik) itu digantikan menjadi bantuan subsidi upah,” ucap Sri Mulyani.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 100 Hari Pimpin Solo, Respati Ardi Mengaku Sempat Kesulitan Beradaptasi di Pemerintahan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 Juni 2025

    100 Hari Pimpin Solo, Respati Ardi Mengaku Sempat Kesulitan Beradaptasi di Pemerintahan Regional 4 Juni 2025

    100 Hari Pimpin Solo, Respati Ardi Mengaku Sempat Kesulitan Beradaptasi di Pemerintahan
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com

    Wali Kota Solo
    ,
    Respati Ardi
    , mengungkapkan tantangan awal yang dihadapinya saat memimpin kota tersebut.
    Dalam acara Refleksi 100 Hari Kinerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo yang berlangsung di Taman Balekambang, Solo, Jawa Tengah, pada Selasa (3/6/2025), Respati mengaku mengalami kesulitan beradaptasi dengan lingkungan pemerintahan.
    Respati, yang sebelumnya merupakan pengusaha di sektor swasta, menyatakan bahwa ia mengalami kesulitan dalam mensinkronkan kerja antar organisasi perangkat daerah (OPD).
    “Tantangan awal-awal menjabat, adaptasi dan tantangan mensinkronkan antar OPD, itu hambatan. Tapi teman-teman mau bergerak bersama dan bisa kita bareng-bareng betulin,” ujarnya.
    Lebih lanjut, Respati menjelaskan bahwa ia akan melanjutkan program-program yang sudah baik dan memperbaiki yang kurang efektif.
    “Yang sudah baik, program-program yang sudah baik akan kita teruskan, yang kurang baik ya, tentunya kita betulkan,” lanjutnya.

    Tiga program utama yang saat ini sudah berjalan adalah Posyandu Plus, Rumah Siap Kerja (RSK), dan UMKM Center.
    “Kami fokus pada program cipta lapangan kerja, UMKM Center, posyandu plus, dan kota semarak event. Kami terus membuat Solo nyaman untuk event organizer dan mempromosikan pembuatan event di Solo,” jelasnya.
    Untuk menjaga keseimbangan antara beban kerja dan kesehatan mentalnya sebagai Wali Kota, Respati mengaku menyisihkan waktu berkualitas bersama istrinya.
    Ia melakukannya dengan berkeliling dan mencicipi kuliner di Kota Solo.
    “Kalau masalah jet lag, saya itu sebulan awal lalu berikutnya setiap malam minggu sekali saya ada metode sama istri saya, untuk menjaga kewarasan. Bersama istri naik motor (keliling Solo) berdua keluar lewat pintu belakang (rumah dinas),” katanya.
    Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, Respati Ardi berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kinerja pemerintahannya demi kesejahteraan masyarakat Solo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dokter Beberkan Manfaat Menari 15 Menit Sehari Bagi Kesehatan, Apa Saja?
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 Juni 2025

    Dokter Beberkan Manfaat Menari 15 Menit Sehari Bagi Kesehatan, Apa Saja? Regional 4 Juni 2025

    Dokter Beberkan Manfaat Menari 15 Menit Sehari Bagi Kesehatan, Apa Saja?
    Editor
    KOMPAS.com
    – Di zaman ketika duduk seharian sudah jadi kebiasaan umum, dance atau menari selama 15 menit setiap hari bisa menjadi solusi sederhana namun efektif.
    Selain menyenangkan, dance juga mendukung kesehatan pernapasan, meningkatkan imunitas, dan mencegah gangguan ringan seperti batuk yang sering dianggap sepele.
    Dokter spesialis paru dan onkologi, dr Moh Ramadhani Soeroso, Sp.P(K) atau yang dikenal

    sebagai dr Deni Soeroso menjelaskan, secara medis, aktivitas fisik selama 15 menit setiap hari, termasuk gerakan dance ringan, dapat memberikan dampak positif langsung terhadap sistem pernapasan.
    “Saat tubuh aktif bergerak, jantung akan bekerja lebih efisien sehingga paru-paru dapat menyerap oksigen dengan lebih optimal,” tutur dokter Deni Soeroso dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (4/6/2025).
    Ia menambahkan, aktivitas ini juga mendorong peningkatan VO2 max. Yakni kapasitas maksimal tubuh dalam memanfaatkan oksigen saat olahraga.
    Nilai ini menunjukkan seberapa efisien jantung, paru-paru, dan otot bekerja sama dalam menyuplai dan menggunakan oksigen. Meningkatkan VO2 max berarti tubuh bekerja lebih optimal, energi dibakar lebih efektif, dan risiko berbagai penyakit kronis bisa ditekan.
    “Dengan peningkatan suplai oksigen, tubuh akan memproduksi lebih banyak mioglobin, zat penting yang membantu otot menyimpan oksigen. Hal ini memperlancar proses pembakaran energi dan mencegah penumpukan asam di otot maupun jaringan paru-paru,” ujar Deni.
    Dalam jangka panjang, tubuh yang aktif punya daya tahan lebih baik terhadap gangguan

    pernapasan.
    Dance bahkan kerap digunakan sebagai terapi tambahan untuk menurunkan

    stres, kecemasan, dan depresi, faktor-faktor yang juga memengaruhi kondisi fisik secara

    keseluruhan.
    Hal menarik lainnya, dance bukan aktivitas eksklusif. Siapa saja bisa melakukannya, tanpa perlu keahlian khusus atau alat tertentu.
    Cukup pilih lagu favorit, ikut gerakan yang sedang tren di media sosial, dan sisihkan waktu 15 menit saja setiap hari.
    Untuk pekerja kantoran atau siapapun yang jarang olahraga, ini bisa menjadi titik awal menuju gaya hidup lebih aktif.
    “Gerakan ringan selama 15 menit setiap hari merupakan investasi kesehatan yang mudah

    dilakukan. Tidak perlu keluar rumah, cukup bergerak aktif dari dalam rumah. Ini adalah

    langkah sederhana yang efektif dalam menjaga kesehatan paru-paru,” ungkap Deni.
    Lifestyle influencer di media sosial Gerald Vincent mengatakan, tidak perlu waktu lama dan olahraga yang membosankan untuk meningkatkan VO2 max.
    Menurut rekomendasi WHO, aktivitas olahraga yang dianjurkan adalah 75-150 menit per minggu. Bila diambil tengahnya, 105 menit, berarti cukup 15 menit bergerak setiap hari.
    “Jika kita konsisten, bisa meningkatkan imun tubuh dan mencegah penyakit seperti batuk, misalnya. Jika kamu suka dance, mungkin bisa pilih kegiatan ini, dan lakukan 15 menit setiap hari. Dance bisa mendukung kesehatan jantung dan melancarkan darah ke paru-paru,” tutur Gerald Vincent.
    Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa VO2 max, ukuran kemampuan tubuh menyerap

    dan menggunakan oksigen saat beraktivitas, merupakan indikator penting dalam

    memprediksi umur panjang seseorang.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cari Tamtama Sampai 24 Ribu Orang, TNI AD: Animo Meningkat
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        4 Juni 2025

    Cari Tamtama Sampai 24 Ribu Orang, TNI AD: Animo Meningkat Nasional 4 Juni 2025

    Cari Tamtama Sampai 24 Ribu Orang, TNI AD: Animo Meningkat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Dinas Penerangan (Kadispen)
    TNI
    Angkatan Darat (AD)
    Brigjen Wahyu Yudhayana
    mengatakan pihaknya memang mencari calon
    tamtama
    hingga 24 ribu prajurit pada tahun 2025 ini.
    Hal tersebut disampaikan Wahyu dalam merespons publik yang heran dengan
    TNI AD
    yang merekrut begitu banyak calon tamtama.
    “Pertama-tama, kami memahami munculnya berbagai tanggapan, termasuk yang bernada skeptis, terhadap jumlah
    rekrutmen prajurit
    TNI AD tahun 2025 yang mencapai 24.000 orang,” ujar Wahyu kepada
    Kompas.com
    , Selasa (3/6/2025) malam.
    Namun, Wahyu menegaskan bahwa angka 24 ribu tersebut bukanlah sesuatu yang datang secara tiba-tiba, ataupun tanpa dasar perencanaan yang jelas.
    Dia menyebut animo pemuda yang mau menjadi prajurit TNI AD terus meningkat setiap tahunnya.
    “Perlu saya jelaskan bahwa animo pemuda Indonesia untuk menjadi prajurit TNI AD justru terus meningkat secara konsisten dari tahun ke tahun. Hal ini tecermin dari data pendaftaran Calon
    Tamtama
    TNI AD tahun 2025 yang mencapai 107.365 orang, dengan jumlah calon tervalidasi sebanyak 38.835 orang,” tuturnya.
    “Bukan hanya dalam jumlah, kualitas dan semangat nasionalisme generasi muda juga terus meningkat. Hal ini dibuktikan dari realisasi rekrutmen yang secara konsisten melampaui target alokasi formasi. Sepanjang lima tahun terakhir, capaian penerimaan TNI AD selalu di atas 100 persen, bahkan mencapai 114,4 persen pada tahun 2023,” sambung Wahyu.
    Lalu, terkait kebutuhan personel, Wahyu memaparkan bahwa rekrutmen ini juga sejalan dengan arah kebijakan pertahanan negara yang termuat dalam Doktrin Pertahanan Negara Tahun 2023, yakni membangun sistem pertahanan yang mandiri, kuat, dan berbasis kewilayahan.
    Dalam konteks ini, TNI AD tengah menyusun struktur organisasi yang lebih adaptif dan responsif terhadap potensi ancaman di tiap wilayah Indonesia.
    “Sebagai implementasi konkret, TNI AD berencana untuk membentuk
    Batalyon Teritorial
    Pembangunan yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mendukung stabilitas dan pembangunan di 514 kabupaten/kota. Setiap batalion nantinya akan berdiri di lahan seluas 30 hektar, dan akan memiliki kompi-kompi yang secara langsung menjawab kebutuhan masyarakat,” paparnya.
    Apa saja kompi-kompi yang akan dihadirkan TNI di tengah-tengah masyarakat?
    Wahyu menyebut ada empat kompi.
    Kompi pertama adalah Kompi Pertanian untuk mendukung ketahanan pangan dan swasembada nasional.
    Lalu, Kompi Peternakan yang akan memperkuat penyediaan protein hewani.
    Selanjutnya, Kompi Medis sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat dan penanganan bencana.
    Keempat, Kompi Zeni yang akan fokus pada pembangunan sarana prasarana, terutama di daerah tertinggal dan rawan bencana.
    “Dengan pendekatan ini, prajurit TNI AD tidak hanya dituntut siap tempur, tetapi juga menjadi kekuatan pembangunan yang hadir dan bermanfaat langsung di tengah masyarakat,” kata Wahyu.
    Dari rencana pengembangan organisasi TNI AD tersebut, Wahyu mengatakan bahwa TNI AD tentunya akan membutuhkan banyak personel prajurit baru melalui rekrutmen prajurit, khususnya tamtama.
    Kalaupun ada Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang kesulitan mencari calon peserta rekrutmen, Wahyu meyakini itu disebabkan faktor teknis lapangan dan bisa segera disiasati dengan pendekatan sosial yang lebih intensif.
    “Karena pada dasarnya, animo dan semangat anak muda Indonesia untuk mengabdi lewat TNI AD sangat tinggi dan terbukti secara data numerik,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Karyawan Ajak Teman Curi Uang Kantor Pos Indonesia Rp 517 Juta di Pekanbaru
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 Juni 2025

    Karyawan Ajak Teman Curi Uang Kantor Pos Indonesia Rp 517 Juta di Pekanbaru Regional 4 Juni 2025

    Karyawan Ajak Teman Curi Uang Kantor Pos Indonesia Rp 517 Juta di Pekanbaru
    Tim Redaksi
    PEKANBARU, KOMPAS.com
    – Polisi menangkap dua orang pria pencuri uang
    Kantor Pos Indonesia
    di Jalan Jenderal Sudirman, Kota
    Pekanbaru
    , Riau, Selasa (3/6/2025).
    Kedua pelaku mencuri uang milik salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu sebanyak Rp 517 juta.
    Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim)
    Polresta Pekanbaru
    , Kompol Bery Juana, menyebut kedua pelaku bernama Febri Supra Yogi (48) dan Dolli Ricardo (42).
    “Pelaku Febri Supra Yogi merupakan orang dalam atau karyawan Kantor Pos Indonesia. Dia sudah 25 tahun bekerja di situ sebagai staf, sedangkan pelaku satu lagi bekerja sebagai juru parkir. Mereka ini sudah lama berteman,” ungkap Bery kepada wartawan saat konferensi pers di Mapolresta Pekanbaru, Selasa.
    Bery menjelaskan, Febri adalah orang yang dipercaya memegang kunci brankas uang Kantor Pos.
    Pada Rabu (21/5/2025), dia mengajak Dolli untuk mengambil uang di dalam brangkas tersebut.
    Mereka juga sudah berencana sehari sebelum mencuri.
    Mereka menggasak uang di dalam brankas pada malam hari karena Febri masuk shift malam.
    Aksi mereka diketahui pagi harinya ketika uang akan disetorkan.
    “Pegawai lainnya membuka brankas untuk menyetorkan uang. Ternyata, enam kantong uang berjumlah sekitar Rp 517 juta telah hilang. Setelah dicek CCTV, pelakunya orang dalam. Kemudian pihak Kantor Pos melaporkan ke Polresta Pekanbaru,” kata Bery.
    Tim Satreskrim kemudian melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap kedua pelaku.
    Berdasarkan hasil pemeriksaan, kedua pelaku mengakui perbuatannya.
    Mereka beralasan mencuri karena butuh uang untuk membayar utang.
    “Motifnya mengaku buat bayar utang. Ada yang dititipkan ke orang lain. Selain itu, juga digunakan untuk membeli narkotika jenis sabu. Hasil cek urine mereka positif memakai narkoba,” kata Bery.
    Uang Rp 517 juta yang mereka curi tersisa Rp 360 juta dan disita polisi sebagai barang bukti.
    Kedua pelaku dan barang bukti diamankan di Polresta Pekanbaru.
    “Setelah kami lakukan pemeriksaan dan alat bukti yang cukup, keduanya kami tetapkan tersangka kasus pencurian dengan pemberatan (curat). Untuk tersangka Dolli, dia merupakan residivis kasus pencurian bongkar rumah,” ujar Bery.
    Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 363 tentang curat. Ancaman hukuman sembilan tahun penjara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jam Malam Pelajar Jabar, Polisi hingga Satpol PP Patroli di Keramaian Bandung
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        4 Juni 2025

    Jam Malam Pelajar Jabar, Polisi hingga Satpol PP Patroli di Keramaian Bandung Bandung 4 Juni 2025

    Jam Malam Pelajar Jabar, Polisi hingga Satpol PP Patroli di Keramaian Bandung
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Dalam mendukung program penerapan
    jam malam
    Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    , Jajaran Polrestabes Bandung dan Satuan Polisi Pamong Praja menggelar sosialisasi di tempat keramaian masyarakat di
    Kota Bandung
    .
    Para petugas melakukan imbauan kepada masyarakat, khususnya para pelajar, untuk segera pulang sebelum pukul 21.00 WIB.
    “Kepada adek-adek pelajar yang masih di luar, kami mengimbau untuk segera pulang sebelum jam 9 malam,” kata seorang petugas melalui pengeras suara, Selasa (3/6/2025).
    Imbauan itu terus diserukan petugas sambil berkeliling di tempat keramaian.
    Berdasarkan pantauan, petugas gabungan ini berpatroli di sekitar Jalan Asia Afrika hingga Jalan Braga.
    Mereka mengimbau para remaja yang tengah
    nongkrong
    bersama teman-temannya untuk segera pulang.
    “Adek masih sekolah?” kata seorang polwan menyapa seorang remaja yang saat itu tengah berswafoto di pinggir Jalan Braga.
    “Iya, Bu, kami masih SMA, bagaimana, Bu?” kata salah seorang remaja menjawab.
    “Adek-adek kalau masih SMA diimbau untuk pulang ya sebelum jam 9 malam, kan sudah ada imbauan dari Pak KDM (Kang Dedi Mulyadi). Rumahnya di mana?” ucap Polwan tersebut.
    “Di Cihampelas, Bu,” jawab para remaja tersebut.
    “Nah, sok data dulu ya, setelah itu langsung pulang ya,” seru polwan.
    Setelah didata, para remaja itu pun akhirnya mengikuti arahan petugas untuk pulang.
    Tak sampai situ, respons para remaja ini pun bervariasi.
    Petugas bahkan menemukan dua pelajar putri yang berlari menembus keramaian petugas.
    Dua remaja putri ini mengaku takut, tetapi petugas langsung menenangkan dan menjelaskan soal imbauan jam malam yang digagas Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.
    “Enggak usah takut, De, ini cuman imbauan saja,” kata petugas sambil tersenyum.
    Setelah dijelaskan, dua remaja putri ini pun akhirnya mengerti dan mengaku ke daerah Braga bersama sang ayah.
    Petugas kemudian memanggil ayah remaja tersebut dan memberikan pengertian agar anaknya tak berkeliaran hingga larut malam.
    Pelaksanaan sosialisasi petugas gabungan ini dimulai dari pukul 20.30 WIB.
    Sosialisasi ini tak hanya dilakukan dengan berjalan menyisir wilayah Asia Afrika dan Braga, Polrestabes Bandung juga mengerahkan mobil penyuluhan Binmas yang berputar sambil memberikan imbauan melalui pengeras suara.
    “Anak-anak sekolah yang masih berada di Jalan Asia Afrika silakan untuk meninggalkan tempat dan segera pulang, besok sekolah. Silakan kembali ke rumah,” ucap petugas dalam pengeras suara tersebut.
    Dalam pelaksanaannya, sejumlah remaja baik yang didampingi orangtua, pembimbing, ataupun
    nongkrong
    bersama teman sebaya masih banyak ditemui petugas.
    Meski begitu, mereka akhirnya membubarkan diri setelah mendapatkan imbauan dari petugas.
    Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono, menjelaskan bahwa petugas gabungan saat ini tengah melakukan sosialisasi sekaligus mengedukasi masyarakat, khususnya kepada pelajar, terkait himbauan jam malam.
    “Untuk para pelajar, pada pukul 21.00 sudah tidak berada lagi di jalanan karena dikenakan jam malam. Maka dari itu, kami hari ini sifatnya adalah mengedukasi, persuasif kepada para pelajar,” ucapnya.
    “Nanti kami akan laksanakan peringatan jika memang masih ditemukan di tempat-tempat hiburan atau di jalan-jalan agar segera kembali ke rumahnya masing-masing,” ucap Budi di Jalan Asia Afrika, Selasa (3/6/2025) malam.
    Kegiatan sosialisasi saat ini dilakukan secara persuasif.
    Petugas yang menemukan pelajar yang masih berkeliaran akan didata, tetapi untuk selanjutnya pelajar yang kedapatan berkeliaran di atas pukul 21.00 yang terdata akan langsung dipanggil orangtuanya.
    “Tapi, nanti berikutnya kami akan panggil orangtuanya setelah ini, tetapi sementara ini kami hanya mengimbau dan menganjurkan agar para pelajar ini kembali ke rumahnya setelah jam 9 malam,” ucapnya.
    Kegiatan ini akan dilakukan secara kontinu oleh jajaran polsek hingga kecamatan yang akan melakukan patroli di tempat-tempat berkumpulnya para pelajar di masing-masing wilayah.
    “Yang pasti, untuk para Kapolsek, dengan amat, dan juga Danramil, nanti akan melaksanakan kegiatan yang sama setiap hari di tempat-tempat yang diduga tempat berkumpulnya para pelajar di malam hari,” ucapnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Patroli Jam Malam Digelar Serentak di Depok, Satpol PP Tegur Puluhan Remaja
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 Juni 2025

    Patroli Jam Malam Digelar Serentak di Depok, Satpol PP Tegur Puluhan Remaja Megapolitan 3 Juni 2025

    Patroli Jam Malam Digelar Serentak di Depok, Satpol PP Tegur Puluhan Remaja
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mulai menerapkan
    aturan jam malam
    bagi para pelajar pada Selasa (3/6/2025), sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran (SE) Gubernur Jawa Barat dan Wali Kota Depok.
    Sehubungan dengan aturan tersebut, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok bersama aparat kecamatan melakukan patroli serentak di 11 kecamatan untuk mengimbau para pelajar agar tidak berada di luar rumah pada malam hari.
    Kegiatan patroli dimulai pukul 21.00 WIB dan berlangsung hingga pukul 04.00 WIB, menyasar sejumlah titik yang kerap menjadi lokasi berkumpulnya remaja.
    Beberapa wilayah yang disisir di antaranya adalah wilayah Margonda Raya dan Beji Timur, Depok.
    “Kegiatan malam ini adalah bagian dari arahan Pak Gubernur Jabar, Pak Dedi Mulyadi, yang dilanjutkan dengan Surat Edaran Wali Kota Depok untuk memberlakukan jam malam bagi para pelajar. Ini dilakukan serentak di 11 kecamatan,” ujar Kepala Satpol PP Kota Depok, Dede Hidayat, saat patroli di wilayah Margonda Raya, Selasa malam.
    Dede menjelaskan, patroli malam ini masih bersifat imbauan dan sosialisasi kepada masyarakat.
    Belum ada sanksi yang diberlakukan bagi pelajar yang kedapatan masih berada di luar rumah.
    “Sampai saat ini belum ada arahan untuk pemberian sanksi. Untuk awal, kita lakukan pendekatan persuasif dan edukatif,” kata Dede.
    Karena keterbatasan jumlah personel, patroli dilakukan secara bergiliran. Dede menambahkan, teknis pelaksanaan selanjutnya akan dibahas dalam rapat bersama Wali Kota atau Sekretaris Daerah (Sekda) Depok.
    Sementara itu, di wilayah Kecamatan Beji, patroli dipimpin langsung oleh Camat Beji, Hendra Pradesa.
    Petugas menyisir area sekitar Lapangan Hawai di Beji Timur dan menemukan lebih dari 50 pelajar masih berada di luar rumah setelah pukul 21.00 WIB.
    “Kami bergerak bersama mitra seperti BKO dari BKP Kota Depok, menyasar enam kelurahan di Kecamatan Beji. Patroli dilakukan di lebih dari 15 titik yang kerap jadi tempat nongkrong pelajar,” ujar Hendra saat ditemui di lokasi.
    Sebagian pelajar yang ditemukan beralasan tengah bertemu teman atau mencari penghasilan. Kemudian, petugas memberikan imbauan berkait aturan jam malam.
    “Kami imbau dengan cara yang persuasif, mereka rata-rata kooperatif. Beberapa menunjukkan identitas dan menyatakan tahu aturan ini,” kata Hendra.
    Hendra menyebut bahwa sebagian besar remaja yang ditemukan masih menongkrong merupakan warga setempat.
    Ia pun meminta warga untuk aktif mendukung pelaksanaan jam malam ini, terutama para orangtua agar mengawasi anak-anaknya.
    Adapun patroli jam malam bagi pelajar merujuk pada Surat Edaran Nomor 51/PA.03/DISDIK yang ditandatangani Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi pada 23 Mei 2025.
    Aturan ini melarang pelajar berada di luar rumah antara pukul 21.00–04.00 WIB, kecuali untuk kegiatan penting seperti agenda sekolah, keagamaan, atau keadaan darurat dengan sepengetahuan orang tua.
    Wali Kota Depok Supian Suri sebelumnya mengatakan bahwa penerapan aturan ini bertujuan membentuk budaya belajar dan disiplin di kalangan pelajar.
    “Insya Allah, mulai hari ini kita terapkan aturan ini secara bertahap,” ujar Supian pada Senin (2/6/2025).
    Hingga pukul 23.00 WIB petugas masih melakukan patroli dan menyisir setiap sudut kawasan Depok. Selain itu, imbauan juga diberikan kepada warga sekitar dan mahasiswa di wilayah Beji Timur.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Belum Ada Sanksi, Patroli Jam Malam Pelajar di Depok Masih Bersifat Imbauan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 Juni 2025

    Belum Ada Sanksi, Patroli Jam Malam Pelajar di Depok Masih Bersifat Imbauan Megapolitan 3 Juni 2025

    Belum Ada Sanksi, Patroli Jam Malam Pelajar di Depok Masih Bersifat Imbauan
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Penerapan jam malam bagi pelajar di Kota Depok mulai diberlakukan sejak Selasa (3/6/2025) malam. Dalam tahap awal ini, patroli yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) masih bersifat persuasif atau berupa imbauan.
    “Sifat (patroli) ini imbauan ya, kepada warga dan masyarakat yang usianya masih pelajar atau sekolah untuk kembali ke rumahnya masing-masing, sesuai dengan apa yang diarahkan pimpinan,” kata Kepala Satpol PP Depok, Dede Hidayat, kepada wartawan, Selasa malam.
    Imbauan ini juga akan diteruskan ke seluruh kecamatan di Kota Depok, dengan menggandeng lurah dan camat dalam pelaksanaannya sebagai bentuk sosialisasi kebijakan kepada masyarakat.
    Langkah ini diambil guna memastikan bahwa Surat Edaran (SE) Wali Kota Depok tentang penerapan jam malam bagi pelajar benar-benar tersampaikan secara merata ke seluruh lapisan masyarakat.
    “Sampai saat ini belum ada arahan untuk pemberian sanksi (bagi yang melanggar). Untuk awalan ini, kami arahkan untuk imbauan dulu, menginformasikan dan mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa hari ini kami berlakukan dari 2 Juni 2025 terkait SE wali kota,” ujar Dede.
    Meski masih berupa sosialisasi,
    patroli Satpol PP
    sudah mulai digelar serentak di 11 kecamatan wilayah Kota Depok. Tim akan melakukan pengawasan secara bergiliran sambil terus mengevaluasi efektivitas pelaksanaannya.
    “Kami lakukan malam ini serentak, bareng-bareng kita lakukan dari pukul 21.00–04.00 WIB nanti,” tutur Dede.
    “Kami bergilir ya karena ada keterbatasan anggota kami. Nanti kami juga akan lakukan rapat dulu untuk teknis (mendalam) terkait patroli yang akan dipimpin wali kota atau sekretaris daerah (sekda),” tambahnya.
    Surat Edaran Wali Kota
    Depok Nomor 421/329/Disdik/2025 tentang Penerapan Jam Malam bagi Peserta Didik diterbitkan pada 2 Juni 2025 dan ditandatangani oleh Supian Suri.
    Dalam SE tersebut, pelajar masih diperbolehkan berada di luar rumah pada malam hari dalam kondisi tertentu, yaitu:
    “Peserta didik sebagaimana dimaksud pada angka 1 adalah seseorang yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar, satuan pendidikan menengah, dan satuan pendidikan khusus,” kutip isi SE tersebut.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jam Malam Berlaku, Lokasi Nongkrong Pelajar di Bogor Mendadak Sepi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 Juni 2025

    Jam Malam Berlaku, Lokasi Nongkrong Pelajar di Bogor Mendadak Sepi Megapolitan 3 Juni 2025

    Jam Malam Berlaku, Lokasi Nongkrong Pelajar di Bogor Mendadak Sepi
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com —
    Seiring dengan penerapan aturan jam malam bagi pelajar oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sejumlah lokasi yang biasa menjadi tempat berkumpulnya pelajar di wilayah Kabupaten Bogor kini tampak sepi pada malam hari.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    di kawasan Lingkar Stadion Pakansari, Cibinong, yang biasanya ramai dengan kerumunan pelajar hingga larut malam, suasana kini terlihat lengang sejak pukul 21.00 WIB.
    Aktivitas malam hari di kawasan tersebut kini didominasi oleh pasangan suami istri, orang dewasa, serta warga sekitar yang sekadar duduk santai. Tidak tampak keberadaan pelajar atau kelompok remaja seperti biasanya.
    Kondisi serupa juga terjadi di Taman Perubahan, Bojonggede. Taman yang kerap menjadi titik kumpul remaja pada malam hari kini terlihat kosong. Hanya beberapa pengunjung dewasa yang singgah sebentar sebelum meninggalkan lokasi.
    Situasi yang sama juga terlihat di Warkop Langgar, salah satu warung kopi yang biasa menjadi tempat nongkrong remaja di malam hari.
    Pemilik Warkop Langgar, Andi (46), mengatakan bahwa penurunan jumlah pengunjung sudah terasa dalam dua malam terakhir. Kini, pengunjung yang datang didominasi oleh orang dewasa atau pelanggan tetap.
    “Biasanya jam delapan malam ke atas mulai ramai, isinya anak-anak sekolah. Sekarang lumayan sepi. Yang datang paling langganan aja,” ujarnya.
    Salah satu pembeli, Heri (24), juga mengamati perubahan suasana di warung kopi tersebut. Menurut dia, warkop itu biasanya dipenuhi oleh pelajar SMA.
    “Biasanya suka ramai sama anak-anak SMA sini kan, sekarang kayak keliatannya aja bisa dihitung jari (orang dewasa),” katanya.
    Aturan jam malam bagi pelajar ini melarang anak-anak usia sekolah berada di luar rumah setelah pukul 21.00 WIB. Kebijakan tersebut diambil sebagai upaya menekan angka
    kenakalan remaja
    di wilayah Jawa Barat.
    Hingga berita ini ditayangkan, belum terlihat adanya patroli dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di lokasi-lokasi yang dipantau.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.