RS Mitra Jambi Klarifikasi Isu Penolakan Perawatan Korban Kebakaran Nurbaiti
Tim Redaksi
JAMBI, KOMPAS.com
–
Rumah Sakit Mitra Jambi
memberikan klarifikasi terkait isu penolakan perawatan terhadap
Nurbaiti
, seorang
korban kebakaran
.
Direktur Rumah Sakit Mitra Jambi, dr Rachmad Yusuf, menegaskan bahwa pihak rumah sakit tidak pernah menolak pasien, termasuk Nurbaiti.
“Awalnya Nurbaiti diantar oleh pihak puskesmas ke rumah sakit dan diterima dengan baik serta dilakukan pemeriksaan,” ujar dr Rachmad saat ditemui di DPRD Kota Jambi, Selasa (3/6/2025).
Ia menjelaskan bahwa setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan luka bakar dan bengkak di lutut kiri Nurbaiti, yang memerlukan rontgen.
Pihak rumah sakit juga telah memeriksa Kartu Tanda Penduduk (KTP) Nurbaiti dan memastikan bahwa BPJS-nya aktif.
Menurut dr. Rachmad, saat itu tidak ada masalah berarti, namun keputusan untuk melanjutkan perawatan tergantung pada persetujuan dari pihak Nurbaiti.
“Anaknya yang cowok sudah tidak mau diputuskan, panggil istrinya, sempat pulang, ibunya di rumah sakit selama satu jam. Datang bersama istrinya, tidak bisa memutuskan juga, telepon kakak yang perempuan, sampai satu jam tidak datang juga,” jelasnya.
Akhirnya, keluarga Nurbaiti memutuskan untuk membawa pulang pasien.
Pada saat itu, pihak rumah sakit menanyakan kepada keluarga mengenai keinginan untuk membawa Nurbaiti pulang.
“Ibunya takut di rontgen, takut beliau ditindak di operasi, minta pulang untuk diurut. Seandainya ibu itu sore datang lagi, tetap kami terima karena sudah kami daftarkan,” tambahnya.
Dr Rachmad juga menegaskan bahwa pihak rumah sakit telah melakukan tindakan awal berupa pemeriksaan dan pembersihan luka kepada Nurbaiti.
Mengenai keputusan keluarga Nurbaiti untuk pulang menggunakan kendaraan Maxim, dr Rachmad menjelaskan bahwa pada saat itu ambulans rumah sakit tidak tersedia.
“Kebijakan saya, radius 5-10 kilometer, kalau pasien tidak punya kendaraan, kami bisa antar pakai ambulans rumah sakit. Kebetulan ambulans kita sedang tidak ada,” kata dr. Rachmad.
Ia juga menegaskan bahwa ambulans yang sering terlihat di rumah sakit bukanlah ambulans milik rumah sakit tersebut.
Akhirnya, keluarga Nurbaiti meminta agar dipesankan kendaraan Maxim, dan karena mereka tidak memiliki aplikasi Maxim, pihak dokter IGD membantu memesankan kendaraan tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com
-
/data/photo/2025/06/03/683f0ddf82474.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
RS Mitra Jambi Klarifikasi Isu Penolakan Perawatan Korban Kebakaran Nurbaiti Regional 4 Juni 2025
-
/data/photo/2025/06/03/683ef7df17126.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
100 Hari Pimpin Solo, Respati Ardi Mengaku Sempat Kesulitan Beradaptasi di Pemerintahan Regional 4 Juni 2025
100 Hari Pimpin Solo, Respati Ardi Mengaku Sempat Kesulitan Beradaptasi di Pemerintahan
Tim Redaksi
SOLO, KOMPAS.com
–
Wali Kota Solo
,
Respati Ardi
, mengungkapkan tantangan awal yang dihadapinya saat memimpin kota tersebut.
Dalam acara Refleksi 100 Hari Kinerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo yang berlangsung di Taman Balekambang, Solo, Jawa Tengah, pada Selasa (3/6/2025), Respati mengaku mengalami kesulitan beradaptasi dengan lingkungan pemerintahan.
Respati, yang sebelumnya merupakan pengusaha di sektor swasta, menyatakan bahwa ia mengalami kesulitan dalam mensinkronkan kerja antar organisasi perangkat daerah (OPD).
“Tantangan awal-awal menjabat, adaptasi dan tantangan mensinkronkan antar OPD, itu hambatan. Tapi teman-teman mau bergerak bersama dan bisa kita bareng-bareng betulin,” ujarnya.
Lebih lanjut, Respati menjelaskan bahwa ia akan melanjutkan program-program yang sudah baik dan memperbaiki yang kurang efektif.
“Yang sudah baik, program-program yang sudah baik akan kita teruskan, yang kurang baik ya, tentunya kita betulkan,” lanjutnya.
Tiga program utama yang saat ini sudah berjalan adalah Posyandu Plus, Rumah Siap Kerja (RSK), dan UMKM Center.
“Kami fokus pada program cipta lapangan kerja, UMKM Center, posyandu plus, dan kota semarak event. Kami terus membuat Solo nyaman untuk event organizer dan mempromosikan pembuatan event di Solo,” jelasnya.
Untuk menjaga keseimbangan antara beban kerja dan kesehatan mentalnya sebagai Wali Kota, Respati mengaku menyisihkan waktu berkualitas bersama istrinya.
Ia melakukannya dengan berkeliling dan mencicipi kuliner di Kota Solo.
“Kalau masalah jet lag, saya itu sebulan awal lalu berikutnya setiap malam minggu sekali saya ada metode sama istri saya, untuk menjaga kewarasan. Bersama istri naik motor (keliling Solo) berdua keluar lewat pintu belakang (rumah dinas),” katanya.
Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, Respati Ardi berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kinerja pemerintahannya demi kesejahteraan masyarakat Solo.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/01/26/6795fd84b366d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dokter Beberkan Manfaat Menari 15 Menit Sehari Bagi Kesehatan, Apa Saja? Regional 4 Juni 2025
Dokter Beberkan Manfaat Menari 15 Menit Sehari Bagi Kesehatan, Apa Saja?
Editor
KOMPAS.com
– Di zaman ketika duduk seharian sudah jadi kebiasaan umum, dance atau menari selama 15 menit setiap hari bisa menjadi solusi sederhana namun efektif.
Selain menyenangkan, dance juga mendukung kesehatan pernapasan, meningkatkan imunitas, dan mencegah gangguan ringan seperti batuk yang sering dianggap sepele.
Dokter spesialis paru dan onkologi, dr Moh Ramadhani Soeroso, Sp.P(K) atau yang dikenal
sebagai dr Deni Soeroso menjelaskan, secara medis, aktivitas fisik selama 15 menit setiap hari, termasuk gerakan dance ringan, dapat memberikan dampak positif langsung terhadap sistem pernapasan.
“Saat tubuh aktif bergerak, jantung akan bekerja lebih efisien sehingga paru-paru dapat menyerap oksigen dengan lebih optimal,” tutur dokter Deni Soeroso dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (4/6/2025).
Ia menambahkan, aktivitas ini juga mendorong peningkatan VO2 max. Yakni kapasitas maksimal tubuh dalam memanfaatkan oksigen saat olahraga.
Nilai ini menunjukkan seberapa efisien jantung, paru-paru, dan otot bekerja sama dalam menyuplai dan menggunakan oksigen. Meningkatkan VO2 max berarti tubuh bekerja lebih optimal, energi dibakar lebih efektif, dan risiko berbagai penyakit kronis bisa ditekan.
“Dengan peningkatan suplai oksigen, tubuh akan memproduksi lebih banyak mioglobin, zat penting yang membantu otot menyimpan oksigen. Hal ini memperlancar proses pembakaran energi dan mencegah penumpukan asam di otot maupun jaringan paru-paru,” ujar Deni.
Dalam jangka panjang, tubuh yang aktif punya daya tahan lebih baik terhadap gangguan
pernapasan.
Dance bahkan kerap digunakan sebagai terapi tambahan untuk menurunkan
stres, kecemasan, dan depresi, faktor-faktor yang juga memengaruhi kondisi fisik secara
keseluruhan.
Hal menarik lainnya, dance bukan aktivitas eksklusif. Siapa saja bisa melakukannya, tanpa perlu keahlian khusus atau alat tertentu.
Cukup pilih lagu favorit, ikut gerakan yang sedang tren di media sosial, dan sisihkan waktu 15 menit saja setiap hari.
Untuk pekerja kantoran atau siapapun yang jarang olahraga, ini bisa menjadi titik awal menuju gaya hidup lebih aktif.
“Gerakan ringan selama 15 menit setiap hari merupakan investasi kesehatan yang mudah
dilakukan. Tidak perlu keluar rumah, cukup bergerak aktif dari dalam rumah. Ini adalah
langkah sederhana yang efektif dalam menjaga kesehatan paru-paru,” ungkap Deni.
Lifestyle influencer di media sosial Gerald Vincent mengatakan, tidak perlu waktu lama dan olahraga yang membosankan untuk meningkatkan VO2 max.
Menurut rekomendasi WHO, aktivitas olahraga yang dianjurkan adalah 75-150 menit per minggu. Bila diambil tengahnya, 105 menit, berarti cukup 15 menit bergerak setiap hari.
“Jika kita konsisten, bisa meningkatkan imun tubuh dan mencegah penyakit seperti batuk, misalnya. Jika kamu suka dance, mungkin bisa pilih kegiatan ini, dan lakukan 15 menit setiap hari. Dance bisa mendukung kesehatan jantung dan melancarkan darah ke paru-paru,” tutur Gerald Vincent.
Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa VO2 max, ukuran kemampuan tubuh menyerap
dan menggunakan oksigen saat beraktivitas, merupakan indikator penting dalam
memprediksi umur panjang seseorang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/27/6835b922aa641.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cari Tamtama Sampai 24 Ribu Orang, TNI AD: Animo Meningkat Nasional 4 Juni 2025
Cari Tamtama Sampai 24 Ribu Orang, TNI AD: Animo Meningkat
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kepala Dinas Penerangan (Kadispen)
TNI
Angkatan Darat (AD)
Brigjen Wahyu Yudhayana
mengatakan pihaknya memang mencari calon
tamtama
hingga 24 ribu prajurit pada tahun 2025 ini.
Hal tersebut disampaikan Wahyu dalam merespons publik yang heran dengan
TNI AD
yang merekrut begitu banyak calon tamtama.
“Pertama-tama, kami memahami munculnya berbagai tanggapan, termasuk yang bernada skeptis, terhadap jumlah
rekrutmen prajurit
TNI AD tahun 2025 yang mencapai 24.000 orang,” ujar Wahyu kepada
Kompas.com
, Selasa (3/6/2025) malam.
Namun, Wahyu menegaskan bahwa angka 24 ribu tersebut bukanlah sesuatu yang datang secara tiba-tiba, ataupun tanpa dasar perencanaan yang jelas.
Dia menyebut animo pemuda yang mau menjadi prajurit TNI AD terus meningkat setiap tahunnya.
“Perlu saya jelaskan bahwa animo pemuda Indonesia untuk menjadi prajurit TNI AD justru terus meningkat secara konsisten dari tahun ke tahun. Hal ini tecermin dari data pendaftaran Calon
Tamtama
TNI AD tahun 2025 yang mencapai 107.365 orang, dengan jumlah calon tervalidasi sebanyak 38.835 orang,” tuturnya.
“Bukan hanya dalam jumlah, kualitas dan semangat nasionalisme generasi muda juga terus meningkat. Hal ini dibuktikan dari realisasi rekrutmen yang secara konsisten melampaui target alokasi formasi. Sepanjang lima tahun terakhir, capaian penerimaan TNI AD selalu di atas 100 persen, bahkan mencapai 114,4 persen pada tahun 2023,” sambung Wahyu.
Lalu, terkait kebutuhan personel, Wahyu memaparkan bahwa rekrutmen ini juga sejalan dengan arah kebijakan pertahanan negara yang termuat dalam Doktrin Pertahanan Negara Tahun 2023, yakni membangun sistem pertahanan yang mandiri, kuat, dan berbasis kewilayahan.
Dalam konteks ini, TNI AD tengah menyusun struktur organisasi yang lebih adaptif dan responsif terhadap potensi ancaman di tiap wilayah Indonesia.
“Sebagai implementasi konkret, TNI AD berencana untuk membentuk
Batalyon Teritorial
Pembangunan yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mendukung stabilitas dan pembangunan di 514 kabupaten/kota. Setiap batalion nantinya akan berdiri di lahan seluas 30 hektar, dan akan memiliki kompi-kompi yang secara langsung menjawab kebutuhan masyarakat,” paparnya.
Apa saja kompi-kompi yang akan dihadirkan TNI di tengah-tengah masyarakat?
Wahyu menyebut ada empat kompi.
Kompi pertama adalah Kompi Pertanian untuk mendukung ketahanan pangan dan swasembada nasional.
Lalu, Kompi Peternakan yang akan memperkuat penyediaan protein hewani.
Selanjutnya, Kompi Medis sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat dan penanganan bencana.
Keempat, Kompi Zeni yang akan fokus pada pembangunan sarana prasarana, terutama di daerah tertinggal dan rawan bencana.
“Dengan pendekatan ini, prajurit TNI AD tidak hanya dituntut siap tempur, tetapi juga menjadi kekuatan pembangunan yang hadir dan bermanfaat langsung di tengah masyarakat,” kata Wahyu.
Dari rencana pengembangan organisasi TNI AD tersebut, Wahyu mengatakan bahwa TNI AD tentunya akan membutuhkan banyak personel prajurit baru melalui rekrutmen prajurit, khususnya tamtama.
Kalaupun ada Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang kesulitan mencari calon peserta rekrutmen, Wahyu meyakini itu disebabkan faktor teknis lapangan dan bisa segera disiasati dengan pendekatan sosial yang lebih intensif.
“Karena pada dasarnya, animo dan semangat anak muda Indonesia untuk mengabdi lewat TNI AD sangat tinggi dan terbukti secara data numerik,” imbuhnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/03/24/67e0bd0513d1e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/03/683f12cb4f909.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/03/683f1bbcd2a09.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/03/683f220dd1e4c.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/03/683f208f0cacb.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/03/683f20502b93e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)