Belum Bersidang, Aduan Masyarakat Sipil Terkait Pengadaan Jet Pribadi KPU RI Ditolak DKPP
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Aduan pengadaan
jet pribadi
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI yang diajukan
Koalisi Masyarakat Sipil
ditolak Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (
DKPP
), sebelum diproses masuk dalam tahap persidangan.
Anggota Koalisi dari Transparansi Internasional Indonesia (TII), Agus Sarwono mengatakan, aduan itu bukan ditolak berdasarkan putusan hakim, tapi ditolak di bagian desk pengaduan.
“Problemnya adalah kemarin desk pengaduannya itu sudah menolak karena yang lapor ini badan, bukan individu,” kata dia saat ditemui di Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (4/6/2025).
Agus menjelaskan, lembaga peradilan tak sepatutnya menolak aduan yang dilayangkan.
Semestinya DKPP menerima terlebih dahulu dan proses perbaikan bisa diusulkan dalam persidangan.
“Jadi desk pengaduannya itu justru malah menolak sejak di awal. Jadi kami merasa kayaknya ada yang salah dalam sistem pengelolaan pengaduan,” tuturnya.
Sikap DKPP ini jauh berbeda dengan lembaga penegak hukum seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menerima laporan Koalisi Masyarakat Sipil dengan baik.
Meski demikian, Agus mengatakan akan tetap melanjutkan aduannya dengan memperbaiki laporan mereka yang ditolak oleh DKPP.
Perbaikannya yakni pengadu harus individu atau kelompok, bukan sebuah yayasan.
“Kami dari Transparansi Internasional nanti akan dijadikan ahli untuk mendalami isu pengadaan dan juga isu tracking pesawatnya itu sendiri,” tandasnya.
Sebelumnya,
koalisi masyarakat sipil
mengadukan seluruh komisioner
KPU RI
dan Sekjen KPU RI ke DKPP pada 22 Mei 2025.
Pengaduan ini dilayangkan terkait pengadaan barang dan jasa yang dinilai bermasalah, yakni penggunaan jet pribadi dalam penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) 2025.
Ada tiga alasan mereka melaporkan KPU RI ke DKPP, pertama terkait pengadaan sewa privat jet yang dicurigai menjadi praktik suap.
Kedua, pengadaan jet pribadi diduga tidak sesuai dengan peruntukannya, dan ketiga dugaan pelanggaran regulasi perjalanan dinas pejabat negara.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com
-
/data/photo/2024/07/14/6693bcf473bbb.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Belum Bersidang, Aduan Masyarakat Sipil Terkait Pengadaan Jet Pribadi KPU RI Ditolak DKPP Nasional 4 Juni 2025
-
/data/photo/2025/06/04/683fd5695bf47.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dasco soal Uang Makan dan Hotel Menteri: Efisiensi Bukan karena Tidak Ada Anggaran Nasional 4 Juni 2025
Dasco soal Uang Makan dan Hotel Menteri: Efisiensi Bukan karena Tidak Ada Anggaran
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Harian Partai Gerindra
Sufmi Dasco Ahmad
menyebut efisiensi yang dilakukan oleh pemerintah bukan karena negara tidak memiliki anggaran.
Hal tersebut disampaikan Dasco merespons sorotan publik atas Peraturan Menteri Keuangan terbaru yang mengatur pagu anggaran biaya hotel untuk menteri mencapai Rp 9,3 juta per malam serta uang snack dan makan sebesar Rp 171.000 untuk satu kali rapat.
“Begini,
efisiensi anggaran
itu bukan karena kita tidak ada anggaran, tapi efisiensi anggaran itu memang lebih difokuskan untuk kegiatan-kegiatan yang untuk masyarakat,” ujar Dasco di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (4/6/2025).
Oleh sebab itu, menurut dia, anggaran tersebut tidak perlu diperdebatkan bila dialokasikan untuk menjalankan tugas negara.
Dasco pun berpandangan, biaya hotel Rp 9,3 juta per malam dan biaya makanan Rp 171 ribu per rakor tidaklah berlebihan.
“Termasuk alokasi untuk yang menjalankan tugas negara itu sudah dialokasikan, sehingga saya pikir hal-hal demikian tidak perlu diperdebatkan,” kata Dasco.
“Enggak (berlebihan) lah,” imbuh dia.
Sebelumnya, Menteri Keuangan
Sri Mulyani
Indrawati baru saja meneken Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 32 Tahun 2025 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2026.
Dalam peraturan yang ditandatangani 20 Mei 2025 itu, antara lain ditetapkan biaya menginap pejabat negara di hotel-hotel seluruh Indonesia.
Dalam PMK Nomor 32 Tahun 2025, besaran anggaran yang dialokasikan untuk menginap di hotel berbintang berbeda-beda disesuaikan dengan jabatan dan daerahnya.
Ambil contoh untuk hotel bintang di Jakarta, Sri Mulyani menetapkan biaya masukan sebesar Rp 9.331.000 per orang per hari untuk pejabat setingkat menteri, wakil menteri, dan pejabat eselon I.
Biaya masukan untuk penginapan pejabat tinggi negara ini naik dari sebelumnya yang ditetapkan Sri Mulyani sebesar Rp 8.720.000 per malam.
Peraturan yang sama juga mengatur biaya konsumsi untuk penyelenggaraan rapat atau pertemuan.
Disebutkan, untuk rapat koordinasi/tingkat menteri/wakil menteri/eselon I/setara dianggarkan sebesar Rp 118.000 per orang per sekali makan.
Berikutnya, untuk makanan ringan atau kudapan (snack) dialokasikan sebesar Rp 53.000 per orang per sekali makan. Artinya, bila ditotal, alokasi anggaran untuk makan berat dan kudapan nilainya sebesar Rp 171.000.
Direktur Kebijakan Publik Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Media Wahyudi Askar menilai, biaya konsumsi untuk rapat menteri yang mencapai Rp 171.000 per orang, tak sejalan dengan instruksi Presiden RI Prabowo Subianto yang ingin menerapkan efisiensi anggaran.
Terlebih, kata Askar, kebijakan itu diterapkan di tengah kondisi fiskal negara yang sedang tertekan.
“Yang pasti ini tidak sejalan dengan efisiensi anggaran, apalagi kita tahu situasi belanja negara mengalami tekanan defisit, subsidi sosial juga tidak signifikan untuk masyarakat kecil dan bahkan prioritas APBN kita makin ketat,” kata Askar saat dihubungi
Kompas.com
, Selasa (3/6/2025).Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
-
/data/photo/2025/06/04/683fb32d5e763.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Menteri Rini: ASN Punya Peran Aktif dalam Pengelolaan Konflik Kepentingan Nasional 4 Juni 2025
Menteri Rini: ASN Punya Peran Aktif dalam Pengelolaan Konflik Kepentingan
Penulis
KOMPAS.com
– Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) telah menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) PANRB No. 17/2024.
Permen itu diterbitkan sebagai langkah strategis dalam pencegahan konflik kepentingan atau
Conflict of Interest
(CoI) di sektor pemerintahan. Kebijakan ini hanya akan efektif jika seluruh ASN mengambil peran aktif dalam implementasinya.
Menteri PANRB Rini Widyantini
menegaskan, peran ASN sebagai agen perubahan harus menjadi contoh dalam hal kepatuhan etika, mendorong edukasi CoI di unit kerja, dan berani melapor jika melihat potensi benturan kepentingan.
“Kepemimpinan etis dimulai dari kesadaran individu dalam menjaga integritas jabatan,” tegas Menteri PANRB Rini Widyantini melalui siaran persnya, Rabu (4/6/2025).
Hal tersebut disampaikan Rini saat mengawali sambutannya pada Workshop Nasional Pencegahan Konflik Kepentingan di Sektor Publik di Jakarta, Selasa (3/6/2025). Acara ini merupakan kolaborasi United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), Anti-Corruption Learning Centre (ACLC), dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menteri Rini menjelaskan bahwa konflik kepentingan adalah pintu masuk yang paling umum menuju korupsi. Konflik kepentingan tumbuh dari karakter dan pilihan-pilihan yang kita buat setiap hari.
Maka dari itu, pencegahan konflik kepentingan bukan hanya soal aturan, tetapi soal membentuk karakter birokrasi yang berani berlaku adil, bahkan saat tidak ada yang mengawasi.
Banyak titik rawan konflik kepentingan yang harus diawasi, mulai dari pengadaan, perizinan, hingga promosi jabatan.
Kajian dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), UNODC, Transparency International, dan European Commission menunjukkan bahwa ketika tidak ditangani, konflik kepentingan akan melemahkan netralitas, menciptakan keputusan yang bias, dan merusak kepercayaan publik terhadap institusi pemerintah.
Bahkan ketika tidak melanggar hukum, konflik kepentingan merusak integritas proses kebijakan dan pelayanan publik.
Lebih rinci, survei dari Transparency International menunjukkan bahwa lebih dari 60 persen kasus korupsi bermula dari konflik kepentingan. Hanya delapan negara OECD yang memiliki sistem verifikasi CoI yang aktif.
Namun hanya sedikit negara, termasuk Indonesia, yang telah memiliki sistem verifikasi dan pelaporan yang memadai.
Rini menambahkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, pemerintah digital didorong tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan efisiensi layanan, tetapi juga memperkuat integritas pembangunan.
“Melalui sistem yang transparan dan terintegrasi, mulai dari pengelolaan data, pengadaan, perizinan, hingga pelayanan publik, kita membangun tata kelola yang meminimalkan ruang intervensi pribadi dan mengurangi potensi konflik kepentingan lintas program nasional,” ujar Rini.
Pada kesempatan itu, Ketua KPK Setyo Budiyanto menjelaskan menekan potensi CoI adalah bagaian dari upaya pemberantasan korupsi di Indonesia
“Trisula pemberantasan korupsi KPK terdiri dari tiga komponen utama, yaitu pendidikan, pencegahan, dan penindakan,” ungkapnya.
Pendidikan bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi sejak dini. Sementara, pencegahan fokus pada upaya mencegah terjadinya korupsi, dan penindakan dilakukan terhadap pelaku korupsi yang terbukti bersalah.
Budiyanto menyontohkan Peraturan Menteri PANRB No. 17/2024 sebagai salah satu upaya pencegahan CoI yang sangat penting untuk dipedomani oleh para ASN.
“Apabila tidak mempelajarinya, maka kepentingan-kepentingan tertentu akan terabaikan dan bisa menimbulkan korupsi,” imbuhnya.
Peraturan Menteri PANRB No. 17/2024 juga telah mencantumkan berbagai mekanisme pencegahan CoI termasuk identifikasi risiko, masa tunggu jabatan, hingga evaluasi dan sanksi.
Peraturan ini dapat menjadi rujukan bagi kementerian dan lembaga dalam membangun sistem pengelolaan CoI yang terukur dan berkelanjutan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/09/23/66f120a833bde.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
TNI AD Nyatakan Berhasil Bantu 1,4 Juta Orang Mendapatkan Air Bersih Nasional 4 Juni 2025
TNI AD Nyatakan Berhasil Bantu 1,4 Juta Orang Mendapatkan Air Bersih
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
–
TNI AD
mengatakan
program Manunggal Air
yang telah mereka jalankan telah berhasil membantu sejuta lebih orang untuk mendapatkan air bersih.
Dilansir
ANTARA
, Rabu (4/6/2025), TNI AD berhasil membantu 1.426.297 jiwa di seluruh Indonesia untuk mendapatkan air bersih.
“Kami memang berkomitmen untuk terus membantu masyarakat sebanyak-banyaknya agar dapat
akses air bersih
,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (3/6/2025).
Dalam data yang terbaru TNI AD terhitung per tanggal 28 Mei 2025, disebutkan bahwa 1.426.297 warga yang terbantu itu terdiri dari 407.622 kepala keluarga (KK) yang ada di seluruh Indonesia.
Jumlah tersebut terbilang wajar karena sudah banyak titik air yang telah dibangun TNI AD sejak Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menjadi Kepala Staf TNI AD.
Wahyu mengatakan berdasarkan data yang sama, ada tiga fasilitas air yang dibangun TNI AD yakni pompa hidram, sumur bor, dan pompa air gravitasi.
Menurut dia, saat ini tercatat ada 679 pompa hidram, 3.163 sumur bor dan 287 pompa gravitasi yang dibangun oleh TNI AD.
Dari angka tersebut, tercatat 3.775 sudah selesai dibangun sedangkan sisanya yakni 354 masih dalam proses pembangunan.
Wahyu memastikan program
TNI AD Manunggal Air
ini akan terus bergulir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih.
Dengan adanya kegiatan ini, Wahyu berharap TNI AD dapat semakin berguna dan memberikan dampak baik kepada masyarakat.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/03/683f0ddf82474.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
RS Mitra Jambi Klarifikasi Isu Penolakan Perawatan Korban Kebakaran Nurbaiti Regional 4 Juni 2025
RS Mitra Jambi Klarifikasi Isu Penolakan Perawatan Korban Kebakaran Nurbaiti
Tim Redaksi
JAMBI, KOMPAS.com
–
Rumah Sakit Mitra Jambi
memberikan klarifikasi terkait isu penolakan perawatan terhadap
Nurbaiti
, seorang
korban kebakaran
.
Direktur Rumah Sakit Mitra Jambi, dr Rachmad Yusuf, menegaskan bahwa pihak rumah sakit tidak pernah menolak pasien, termasuk Nurbaiti.
“Awalnya Nurbaiti diantar oleh pihak puskesmas ke rumah sakit dan diterima dengan baik serta dilakukan pemeriksaan,” ujar dr Rachmad saat ditemui di DPRD Kota Jambi, Selasa (3/6/2025).
Ia menjelaskan bahwa setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan luka bakar dan bengkak di lutut kiri Nurbaiti, yang memerlukan rontgen.
Pihak rumah sakit juga telah memeriksa Kartu Tanda Penduduk (KTP) Nurbaiti dan memastikan bahwa BPJS-nya aktif.
Menurut dr. Rachmad, saat itu tidak ada masalah berarti, namun keputusan untuk melanjutkan perawatan tergantung pada persetujuan dari pihak Nurbaiti.
“Anaknya yang cowok sudah tidak mau diputuskan, panggil istrinya, sempat pulang, ibunya di rumah sakit selama satu jam. Datang bersama istrinya, tidak bisa memutuskan juga, telepon kakak yang perempuan, sampai satu jam tidak datang juga,” jelasnya.
Akhirnya, keluarga Nurbaiti memutuskan untuk membawa pulang pasien.
Pada saat itu, pihak rumah sakit menanyakan kepada keluarga mengenai keinginan untuk membawa Nurbaiti pulang.
“Ibunya takut di rontgen, takut beliau ditindak di operasi, minta pulang untuk diurut. Seandainya ibu itu sore datang lagi, tetap kami terima karena sudah kami daftarkan,” tambahnya.
Dr Rachmad juga menegaskan bahwa pihak rumah sakit telah melakukan tindakan awal berupa pemeriksaan dan pembersihan luka kepada Nurbaiti.
Mengenai keputusan keluarga Nurbaiti untuk pulang menggunakan kendaraan Maxim, dr Rachmad menjelaskan bahwa pada saat itu ambulans rumah sakit tidak tersedia.
“Kebijakan saya, radius 5-10 kilometer, kalau pasien tidak punya kendaraan, kami bisa antar pakai ambulans rumah sakit. Kebetulan ambulans kita sedang tidak ada,” kata dr. Rachmad.
Ia juga menegaskan bahwa ambulans yang sering terlihat di rumah sakit bukanlah ambulans milik rumah sakit tersebut.
Akhirnya, keluarga Nurbaiti meminta agar dipesankan kendaraan Maxim, dan karena mereka tidak memiliki aplikasi Maxim, pihak dokter IGD membantu memesankan kendaraan tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/03/683ef7df17126.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
100 Hari Pimpin Solo, Respati Ardi Mengaku Sempat Kesulitan Beradaptasi di Pemerintahan Regional 4 Juni 2025
100 Hari Pimpin Solo, Respati Ardi Mengaku Sempat Kesulitan Beradaptasi di Pemerintahan
Tim Redaksi
SOLO, KOMPAS.com
–
Wali Kota Solo
,
Respati Ardi
, mengungkapkan tantangan awal yang dihadapinya saat memimpin kota tersebut.
Dalam acara Refleksi 100 Hari Kinerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo yang berlangsung di Taman Balekambang, Solo, Jawa Tengah, pada Selasa (3/6/2025), Respati mengaku mengalami kesulitan beradaptasi dengan lingkungan pemerintahan.
Respati, yang sebelumnya merupakan pengusaha di sektor swasta, menyatakan bahwa ia mengalami kesulitan dalam mensinkronkan kerja antar organisasi perangkat daerah (OPD).
“Tantangan awal-awal menjabat, adaptasi dan tantangan mensinkronkan antar OPD, itu hambatan. Tapi teman-teman mau bergerak bersama dan bisa kita bareng-bareng betulin,” ujarnya.
Lebih lanjut, Respati menjelaskan bahwa ia akan melanjutkan program-program yang sudah baik dan memperbaiki yang kurang efektif.
“Yang sudah baik, program-program yang sudah baik akan kita teruskan, yang kurang baik ya, tentunya kita betulkan,” lanjutnya.
Tiga program utama yang saat ini sudah berjalan adalah Posyandu Plus, Rumah Siap Kerja (RSK), dan UMKM Center.
“Kami fokus pada program cipta lapangan kerja, UMKM Center, posyandu plus, dan kota semarak event. Kami terus membuat Solo nyaman untuk event organizer dan mempromosikan pembuatan event di Solo,” jelasnya.
Untuk menjaga keseimbangan antara beban kerja dan kesehatan mentalnya sebagai Wali Kota, Respati mengaku menyisihkan waktu berkualitas bersama istrinya.
Ia melakukannya dengan berkeliling dan mencicipi kuliner di Kota Solo.
“Kalau masalah jet lag, saya itu sebulan awal lalu berikutnya setiap malam minggu sekali saya ada metode sama istri saya, untuk menjaga kewarasan. Bersama istri naik motor (keliling Solo) berdua keluar lewat pintu belakang (rumah dinas),” katanya.
Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, Respati Ardi berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kinerja pemerintahannya demi kesejahteraan masyarakat Solo.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/01/26/6795fd84b366d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dokter Beberkan Manfaat Menari 15 Menit Sehari Bagi Kesehatan, Apa Saja? Regional 4 Juni 2025
Dokter Beberkan Manfaat Menari 15 Menit Sehari Bagi Kesehatan, Apa Saja?
Editor
KOMPAS.com
– Di zaman ketika duduk seharian sudah jadi kebiasaan umum, dance atau menari selama 15 menit setiap hari bisa menjadi solusi sederhana namun efektif.
Selain menyenangkan, dance juga mendukung kesehatan pernapasan, meningkatkan imunitas, dan mencegah gangguan ringan seperti batuk yang sering dianggap sepele.
Dokter spesialis paru dan onkologi, dr Moh Ramadhani Soeroso, Sp.P(K) atau yang dikenal
sebagai dr Deni Soeroso menjelaskan, secara medis, aktivitas fisik selama 15 menit setiap hari, termasuk gerakan dance ringan, dapat memberikan dampak positif langsung terhadap sistem pernapasan.
“Saat tubuh aktif bergerak, jantung akan bekerja lebih efisien sehingga paru-paru dapat menyerap oksigen dengan lebih optimal,” tutur dokter Deni Soeroso dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (4/6/2025).
Ia menambahkan, aktivitas ini juga mendorong peningkatan VO2 max. Yakni kapasitas maksimal tubuh dalam memanfaatkan oksigen saat olahraga.
Nilai ini menunjukkan seberapa efisien jantung, paru-paru, dan otot bekerja sama dalam menyuplai dan menggunakan oksigen. Meningkatkan VO2 max berarti tubuh bekerja lebih optimal, energi dibakar lebih efektif, dan risiko berbagai penyakit kronis bisa ditekan.
“Dengan peningkatan suplai oksigen, tubuh akan memproduksi lebih banyak mioglobin, zat penting yang membantu otot menyimpan oksigen. Hal ini memperlancar proses pembakaran energi dan mencegah penumpukan asam di otot maupun jaringan paru-paru,” ujar Deni.
Dalam jangka panjang, tubuh yang aktif punya daya tahan lebih baik terhadap gangguan
pernapasan.
Dance bahkan kerap digunakan sebagai terapi tambahan untuk menurunkan
stres, kecemasan, dan depresi, faktor-faktor yang juga memengaruhi kondisi fisik secara
keseluruhan.
Hal menarik lainnya, dance bukan aktivitas eksklusif. Siapa saja bisa melakukannya, tanpa perlu keahlian khusus atau alat tertentu.
Cukup pilih lagu favorit, ikut gerakan yang sedang tren di media sosial, dan sisihkan waktu 15 menit saja setiap hari.
Untuk pekerja kantoran atau siapapun yang jarang olahraga, ini bisa menjadi titik awal menuju gaya hidup lebih aktif.
“Gerakan ringan selama 15 menit setiap hari merupakan investasi kesehatan yang mudah
dilakukan. Tidak perlu keluar rumah, cukup bergerak aktif dari dalam rumah. Ini adalah
langkah sederhana yang efektif dalam menjaga kesehatan paru-paru,” ungkap Deni.
Lifestyle influencer di media sosial Gerald Vincent mengatakan, tidak perlu waktu lama dan olahraga yang membosankan untuk meningkatkan VO2 max.
Menurut rekomendasi WHO, aktivitas olahraga yang dianjurkan adalah 75-150 menit per minggu. Bila diambil tengahnya, 105 menit, berarti cukup 15 menit bergerak setiap hari.
“Jika kita konsisten, bisa meningkatkan imun tubuh dan mencegah penyakit seperti batuk, misalnya. Jika kamu suka dance, mungkin bisa pilih kegiatan ini, dan lakukan 15 menit setiap hari. Dance bisa mendukung kesehatan jantung dan melancarkan darah ke paru-paru,” tutur Gerald Vincent.
Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa VO2 max, ukuran kemampuan tubuh menyerap
dan menggunakan oksigen saat beraktivitas, merupakan indikator penting dalam
memprediksi umur panjang seseorang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/27/6835b922aa641.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cari Tamtama Sampai 24 Ribu Orang, TNI AD: Animo Meningkat Nasional 4 Juni 2025
Cari Tamtama Sampai 24 Ribu Orang, TNI AD: Animo Meningkat
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kepala Dinas Penerangan (Kadispen)
TNI
Angkatan Darat (AD)
Brigjen Wahyu Yudhayana
mengatakan pihaknya memang mencari calon
tamtama
hingga 24 ribu prajurit pada tahun 2025 ini.
Hal tersebut disampaikan Wahyu dalam merespons publik yang heran dengan
TNI AD
yang merekrut begitu banyak calon tamtama.
“Pertama-tama, kami memahami munculnya berbagai tanggapan, termasuk yang bernada skeptis, terhadap jumlah
rekrutmen prajurit
TNI AD tahun 2025 yang mencapai 24.000 orang,” ujar Wahyu kepada
Kompas.com
, Selasa (3/6/2025) malam.
Namun, Wahyu menegaskan bahwa angka 24 ribu tersebut bukanlah sesuatu yang datang secara tiba-tiba, ataupun tanpa dasar perencanaan yang jelas.
Dia menyebut animo pemuda yang mau menjadi prajurit TNI AD terus meningkat setiap tahunnya.
“Perlu saya jelaskan bahwa animo pemuda Indonesia untuk menjadi prajurit TNI AD justru terus meningkat secara konsisten dari tahun ke tahun. Hal ini tecermin dari data pendaftaran Calon
Tamtama
TNI AD tahun 2025 yang mencapai 107.365 orang, dengan jumlah calon tervalidasi sebanyak 38.835 orang,” tuturnya.
“Bukan hanya dalam jumlah, kualitas dan semangat nasionalisme generasi muda juga terus meningkat. Hal ini dibuktikan dari realisasi rekrutmen yang secara konsisten melampaui target alokasi formasi. Sepanjang lima tahun terakhir, capaian penerimaan TNI AD selalu di atas 100 persen, bahkan mencapai 114,4 persen pada tahun 2023,” sambung Wahyu.
Lalu, terkait kebutuhan personel, Wahyu memaparkan bahwa rekrutmen ini juga sejalan dengan arah kebijakan pertahanan negara yang termuat dalam Doktrin Pertahanan Negara Tahun 2023, yakni membangun sistem pertahanan yang mandiri, kuat, dan berbasis kewilayahan.
Dalam konteks ini, TNI AD tengah menyusun struktur organisasi yang lebih adaptif dan responsif terhadap potensi ancaman di tiap wilayah Indonesia.
“Sebagai implementasi konkret, TNI AD berencana untuk membentuk
Batalyon Teritorial
Pembangunan yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mendukung stabilitas dan pembangunan di 514 kabupaten/kota. Setiap batalion nantinya akan berdiri di lahan seluas 30 hektar, dan akan memiliki kompi-kompi yang secara langsung menjawab kebutuhan masyarakat,” paparnya.
Apa saja kompi-kompi yang akan dihadirkan TNI di tengah-tengah masyarakat?
Wahyu menyebut ada empat kompi.
Kompi pertama adalah Kompi Pertanian untuk mendukung ketahanan pangan dan swasembada nasional.
Lalu, Kompi Peternakan yang akan memperkuat penyediaan protein hewani.
Selanjutnya, Kompi Medis sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat dan penanganan bencana.
Keempat, Kompi Zeni yang akan fokus pada pembangunan sarana prasarana, terutama di daerah tertinggal dan rawan bencana.
“Dengan pendekatan ini, prajurit TNI AD tidak hanya dituntut siap tempur, tetapi juga menjadi kekuatan pembangunan yang hadir dan bermanfaat langsung di tengah masyarakat,” kata Wahyu.
Dari rencana pengembangan organisasi TNI AD tersebut, Wahyu mengatakan bahwa TNI AD tentunya akan membutuhkan banyak personel prajurit baru melalui rekrutmen prajurit, khususnya tamtama.
Kalaupun ada Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang kesulitan mencari calon peserta rekrutmen, Wahyu meyakini itu disebabkan faktor teknis lapangan dan bisa segera disiasati dengan pendekatan sosial yang lebih intensif.
“Karena pada dasarnya, animo dan semangat anak muda Indonesia untuk mengabdi lewat TNI AD sangat tinggi dan terbukti secara data numerik,” imbuhnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/06/03/683f1bbcd2a09.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/03/24/67e0bd0513d1e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)