Idul Adha Jadi Berkah, Peternak di Blora Kirim 180 Sapi Kurban ke Jakarta hingga Bekasi
Tim Redaksi
BLORA, KOMPAS.com
– Hari Raya
Idul Adha
1446 Hijriah membawa berkah bagi Suyanto, peternak asal Desa Trembulrejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Pemilik Pratama Farm itu mengaku berhasil mengirimkan 180 ekor sapi kurban untuk memenuhi pesanan dari berbagai daerah.
“Sampai detik ini pengiriman kami sudah 180 ekor. Hampir mayoritas sapi semua (daerah),” ujar Suyanto saat ditemui usai mengantarkan sapi kurban milik Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di Masjid Agung Baitunnur, Blora, Kamis (5/6/2025).
Suyanto menjelaskan, pengiriman sapi dilakukan ke sejumlah daerah di luar Jawa Tengah, termasuk Bogor, Jakarta, hingga Bekasi.
Ia turut membantu warga sekitar untuk mengirimkan hewan kurban ke luar kota.
“Sementara ini saya membantu warga-warga sekitar untuk pengiriman dari Blora ini ke Bogor, Jakarta sampai Bekasi,” katanya.
Menurut Suyanto, sapi yang dijual memiliki bobot dan harga yang bervariasi. Namun, jenis yang paling diminati oleh konsumen berada di kisaran harga Rp 20 juta.
“Yang paling laris itu harga 20 juta rupiah,” ujar dia.
Sementara itu, sapi dengan harga tertinggi tahun ini adalah pesanan khusus dari Mensesneg Prasetyo Hadi.
Sapi tersebut merupakan jenis limosin dengan bobot mencapai 1,2 ton. Kendati demikian, Suyanto enggan mengungkapkan harga pastinya.
Suyanto mengaku bersyukur atas berkah yang diterimanya tahun ini.
Ia berharap momentum Idul Adha bisa menjadi peluang bagi peternak lokal lainnya untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas ternaknya, sehingga bisa ikut serta menyediakan hewan kurban, termasuk untuk pejabat-pejabat negara.
“Untuk itu, kami berharap untuk teman-teman yang lain bisa memelihara ternak-ternak yang nanti pada tahun depan bisa menyediakan untuk pejabat-pejabat lainnya,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com
-
/data/photo/2025/06/05/684183ba7da09.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sapi Limousin Seharga Rp 99 Juta dari Presiden Prabowo Disalurkan ke Bengkulu, Tak Semua Dapat Dagingnya Regional 5 Juni 2025
Sapi Limousin Seharga Rp 99 Juta dari Presiden Prabowo Disalurkan ke Bengkulu, Tak Semua Dapat Dagingnya
Tim Redaksi
BENGKULU, KOMPAS.com
– Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyerahkan bantuan hewan kurban sebanyak 11 ekor sapi kepada warga Provinsi Bengkulu. Sapi-sapi tersebut disalurkan secara merata ke sembilan kabupaten dan satu kota di Bengkulu.
Penyerahan dilakukan pada Kamis (5/6/2025), salah satunya bertempat di Masjid Raya Baitul Izzah, Kota Bengkulu.
Gubernur Bengkulu Helmi Hasan
menerima langsung sapi bantuan tersebut.
Salah satu sapi yang diserahkan merupakan jenis Limousin dengan berat mencapai 1,1 ton. Sapi tersebut dibeli dengan harga Rp 99,45 juta dari Sigit Budiyono, peternak di Kota Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan.
Gubernur Helmi menyampaikan bahwa pemotongan hewan kurban akan dilaksanakan pada Sabtu (7/6/2025).
“Alhamdulillah, sudah kita terima sapi kurban dari Bapak Presiden. Ini akan kita bagikan kepada masyarakat pada hari Sabtu. Kuponnya akan dibagikan oleh panitia. Memang tidak semua masyarakat bisa mendapatkannya, tetapi Insya Allah berkahnya bisa dirasakan bersama,” kata Helmi, Kamis (5/6/2025).
Selain sapi dari Presiden, panitia kurban Masjid Raya Baitul Izzah juga menerima satu ekor sapi dari Gubernur Bengkulu.
Helmi turut mengajak masyarakat serta Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk menunaikan shalat Idul Adha di Masjid Raya Baitul Izzah.
“Untuk salat Id besok, saya sudah tanya panitia, pelaksanaannya dimulai pukul 06.45 WIB. Jadi jangan telat ya, Adik-Sanak,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/05/6841850649af0.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mensesneg Prasetyo Hadi Kurban Seekor Sapi di Blora, Bobotnya 1,2 Ton Regional 5 Juni 2025
Mensesneg Prasetyo Hadi Kurban Seekor Sapi di Blora, Bobotnya 1,2 Ton
Tim Redaksi
BLORA, KOMPAS.com
– Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg)
Prasetyo Hadi
mengirimkan seekor sapi untuk dikurbankan di
Masjid Agung Baitunnur
Blora, Jawa Tengah.
Proses penyerahan sapi milik Prasetyo Hadi dilakukan oleh Wakil Bupati Blora, Sri Setyorini, kepada Ketua Yayasan Masjid Agung Baitunnur Blora, Abdul Ghoni, di depan masjid tersebut pada Kamis (5/6/2025).
“Ya pada sore hari ini kami mewakili Pak Mensesneg menyerahkan bantuan kurban untuk Yayasan Masjid Agung Baitul Nur Blora,” ucap dia usai penyerahan sapi, Kamis.
Sapi yang dikurbankan untuk masyarakat Blora itu didapatkan dari peternak lokal asal Desa Trembulrejo, Kecamatan Ngawen.
Sapi jenis Limosin berumur tiga tahun tersebut mempunyai bobot sekitar 1,2 ton.
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada Mensesneg yang telah memberikan seekor sapi untuk dijadikan hewan kurban pada
Hari Raya Iduladha
2025.
“Semoga Pak Mensesneg diberikan sehat, panjang umur yang berkah, bahagia bersama keluarga, dan dalam mengemban tugas mengabdi kepada negara diberikan keselamatan,” terang dia.
Sementara itu, Ketua Yayasan Masjid Agung Baitunnur Blora, Abdul Ghoni, merasa bersyukur karena pihaknya diberikan seekor sapi untuk dijadikan sebagai hewan kurban.
Rencananya,
sapi kurban
dari Mensesneg tersebut akan disembelih bersama lima ekor sapi lainnya di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Blora pada Sabtu (7/6/2025) mendatang.
“Semoga Pak Mensesneg diberikan kesehatan, kebahagiaan, dan panjang umur,” kata dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/05/68412e88efc11.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
6 Menakar Peluang PDIP Gabung Pemerintah Usai Prabowo Titip Pesan untuk Megawati Nasional
Menakar Peluang PDIP Gabung Pemerintah Usai Prabowo Titip Pesan untuk Megawati
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
– Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menyebut bahwa peluang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi mitra strategis pemerintahan
Prabowo
lebih besar usai Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyambangi kediaman Presiden ke-5 RI
Megawati
Soekarnoputri.
Apalagi, Dasco menyebut bahwa kedatangannya membawa pesan konfidensial untuk Megawati dari Presiden Prabowo Subianto.
Menurut Agung, kemungkinan PDIP menjadi mitra strategis pemerintah sudah menguat sejak pengesahan revisi Undang-Undang (UU) TNI oleh DPR RI.
Pasalnya, PDIP merupakan partai dengan kursi terbanyak di DPR. Selain itu, Ketua DPR juga dijabat oleh Ketua DPP PDIP. Lalu, Ketua Panitia Kerja (Panja) RUU TNI adalah kader PDIP, Utut Adianto.
“Kemungkinan PDIP merapat atau lebih besar berperan sebagai mitra strategis menguat sejak Revisi UU TNI kemarin,” kata Agung kepada
Kompas.com
, Kamis (5/6/2025).
“Menimbang tinggal PDIP yang tersisa di luar KIM (Koalisi Indonesia Maju) Plus. Apalagi, dengan status PDIP sebagai jawara pileg (pemilihan legislatif), otomatis posisi tawar PDIP menjadi menarik,” ujarnya lagi.
Bahkan, Agung mengatakan, PDIP juga berpeluang bergabung dalam
pemerintahan Prabowo
.
“Tapi tak menutup kemungkinan PDIP 100 persen masuk pemerintahan. Walaupun, untuk sementara peluangnya merapat penuh kecil,” katanya.
Sebab, menurut dia, Ketua Umum PDIP Megawati dalam beberapa kesempatan menyebut bahwa partainya sedang “babak belur”. Sehingga, posisi mendekat ke pemerintahan menjadi pilihan rasional.
“Sebagaimana Ibu Mega sampaikan dalam beberapa kesempatan bahwa partainya sedang ‘babak belur’, tentu arahan lebih mendekat ke pemerintah menjadi hal yang rasional, realistis agar peruntungan politik PDIP sepanjang empat tahun ke depan lebih baik atau tak ‘babak belur’ terus,” ujarnya.
Atas dasar itu, Agung menilai bahwa PDIP memang sangat berpeluang menjadi mitra strategis pemerintah. Meskipun, keputusan akhir bakal diumumkan dalam kongres yang rencananya bakal digelar pada tahun 2025 ini.
“Sehingga Kongres yang kelak digelar nanti diprediksi mengafirmasi bahwa PDIP lebih condong berperan sebagai mitra strategis (75 persen) dan mitra kritis (25 persen),” kata Agung.
Diketahui, PDIP adalah satu-satunya partai di Parlemen yang tidak bergabung dalam koalisi pendukung pemerintahan Prabowo.
Namun,
PDI-P
juga tidak secara tegas menyatakan bahwa berada di pihak yang berseberangan dengan pemerintahan Prabowo.
Sejumlah politikus PDIP berkali-kali hanya menyampaikan bahwa bakal membantu pemerintah dalam membangun bangsa. Meskipun bukan bagian dari koalisi atau berada di luar pemerintahan.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyambangi kediaman Megawati.
Dasco menyebut bahwa dirinya diutus oleh Presiden Prabowo Subianto untuk bersilaturahmi.
“Ya kami memang diutus menyampaikan beberapa hal dan pesan yang sudah disampaikan,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.
Namun, Dasco tidak mau mengungkapkan pesan Prabowo yang disampaikan kepada Megawati.
Dia menegaskan bahwa pesan dari Prabowo ke Megawati bersifat rahasia atau konfidensial.
“Pesan itu enggak boleh disampaikan dong di sini. Konfidensial,” ujar Dasco.
Dasco hanya mengatakan bahwa Megawati juga menitipkan pesan balasan untuk Prabowo.
Hanya saja, dia lagi-lagi enggan mengungkapkan isi pesan dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu untuk Prabowo.
“Dan kami juga membawa pesan balik dari Ibu Megawati kepada Pak Prabowo,” kata Dasco.
Saat ditanyakan soal kemungkinan PDIP bergabung dalam pemerintahan Prabowo, Dasco menyebut, tidak membahas soal peluang tersebut saat bertemu Megawati.
“Kami perlu sampaikan bahwa dalam silaturahmi itu belum ada pembahasan-pembahasan tentang hal tersebut dan kami tidak bahas pembahasan soal itu,” ujar Dasco.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/05/68418474a2777.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Rp 50.000 Dapat SIM Bekas, Rp 600.000 Jadi Palsu: Ini Modusnya Medan 5 Juni 2025
Rp 50.000 Dapat SIM Bekas, Rp 600.000 Jadi Palsu: Ini Modusnya
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Dua pria di Medan, Indra Muhammad Lubis (42) dan Ozlan Iskak Manurung (48), ditangkap polisi karena memproduksi dan mengedarkan
surat izin mengemudi
(
SIM
) palsu. Harga satu
SIM palsu
dijual ratusan ribu rupiah.
“Pelaku (Indra) membuat harga pembuatan satu SIM palsu Rp 400.000–Rp 600.000,” kata Kepala Polrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan saat konferensi pers di Mapolrestabes Medan, Kamis (15/6/2025).
Gidion menjelaskan, Indra diketahui telah memproduksi sekitar 30 SIM palsu selama setahun terakhir. Dalam praktiknya, Indra bekerja sama dengan Ozlan yang berperan sebagai pencari pelanggan dan pengumpul
SIM kedaluwarsa
alias
SIM mati
.
“Mereka membeli SIM
expired
seharga Rp 50.000,” ujar Gidion.
Setelah mendapatkan
SIM bekas
, Indra—yang diketahui lulusan D3 Ilmu Komputer—menghapus identitas asli pada SIM tersebut menggunakan amplas dan
cutter
.
Ia kemudian mencetak foto dan data pemesan, lalu menempelkannya ke kartu SIM yang sudah dimodifikasi.
“Mereka mendapat pelanggan dari orang ke orang,” sebut Gidion.
Kini, keduanya telah ditahan di Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan. Polisi menjerat keduanya dengan Pasal 263 ayat 1 dan 2 KUHPidana tentang pemalsuan dokumen.
Sebelumnya, Kasat Lantas Polrestabes Medan AKBP I Made Parwita mengungkap, penangkapan bermula dari laporan warga terkait keberadaan calo yang menawarkan pembuatan SIM B1 secara cepat di Jalan Mahoni, Kecamatan Medan Timur.
Polisi langsung menyelidiki dan menangkap Ozlan pada Jumat (23/5/2025). Dari pengembangan kasus, petugas kemudian menciduk Indra di sebuah warnet di Jalan IAIN. Saat ditangkap, Indra kedapatan membawa SIM B1 palsu.
“Ternyata mereka ini calo yang menipu orang,” kata Made kepada wartawan, Sabtu (24/5/2025).
Penyelidikan berlanjut ke tempat tinggal Indra di kos-kosan daerah Jalan Sei Deli. Di sana, polisi menemukan berbagai dokumen palsu lain, termasuk STNK, BPKB, surat nikah, dan surat tanah.
“Ozlan mengaku baru pertama kali ini. Sedangkan Indra sudah beroperasi hampir setahun,” sebut Made.
Ia juga memastikan tidak ada keterlibatan anggota Satlantas Polrestabes Medan dalam kasus ini.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/04/22/680799d391c4d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bobby Terapkan 5 Hari Sekolah di Sumut, Siswa: Enak Banyak Libur… Medan 5 Juni 2025
Bobby Terapkan 5 Hari Sekolah di Sumut, Siswa: Enak Banyak Libur…
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Gubernur Sumatera Utara,
Bobby Nasution
, akan menerapkan kebijakan sekolah selama lima hari dalam seminggu terhadap siswa SMA dan SMK mulai ajaran baru 2025-2026.
Tujuan kebijakan ini adalah agar para siswa lebih banyak berkumpul dengan orangtua. Diharapkan dengan hal itu, angka
kenakalan remaja
bisa berkurang.
Rencana kebijakan Bobby ini disambut baik oleh tiga orang
siswa SMK dan SMA
yang diwawancarai Kompas.com. Mereka setuju dengan kebijakan Bobby tersebut.
Salah satunya disampaikan oleh siswa SMK Negeri 2 Medan, Raihan Irawan.
Menurutnya, apa yang disampaikan sudah tepat.
Dari pengamatannya, banyak remaja yang terlibat tawuran karena luput dari pengawasan orangtua ataupun tidak memiliki pola komunikasi yang baik antara anak dan orangtua.
“Setuju saja dengan kebijakan Pak Bobby karena bisa mengurangi tawuran, kenakalan remaja. Saya rasa
ngaruh
saja kebijakan itu, jadi kami lebih banyak kumpul bersama keluarga,” ujar Raihan saat diwawancarai di Jalan STM Kota Medan, Kamis (5/6/2025).
Raihan juga tidak mempersoalkan jam belajarnya ditambah karena nantinya padatnya jadwal belajar akan diganti dengan libur di hari Sabtu.
“Jadi, (ya) setuju saja (jam pelajaran ditambah) tidak apa-apa,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan salah seorang siswa SMK Negeri di Medan lainnya, bernama Novel.
Menurutnya, kebijakan Bobby ini sudah tepat, tetapi dia enggan menjelaskan alasannya.
“Setuju saja, pokoknya,” katanya.
Dia juga yakin dengan banyaknya berkumpul dengan keluarga tentu akan berpengaruh terhadap berkurangnya angka tawuran antar-remaja.
“Jadi, kalau kumpul sama keluarga kan jadi bisa
sharing-sharing
(soal hal baik atau buruk), itu bisa menjadi mencegah tawuran,” ujarnya.
Novel juga tidak keberatan bila jam sekolah ditambah, sebab kata dia, libur sekolah juga ditambah.
“Jadi, banyak libur sekolahnya,” ujarnya sambil tertawa.
Hal tidak jauh berbeda juga disampaikan salah seorang siswa SMA Negeri di Medan, bernama Rahma Riyanta.
Dia mengatakan selama ini melihat banyaknya teman-temannya terlibat tawuran lantaran jarang kumpul keluarga dan lebih banyak memilih nongkrong dengan teman-temannya.
“Karena bisa (banyak) berkumpul dengan keluarga itu, ada pengaruhnya untuk menurunkan angka kriminalitas,” ujarnya.
Sama seperti dengan dua narasumber sebelumnya, Rahma pun tidak keberatan jam belajarnya ditambah sebab mereka akan mendapatkan bonus libur tambahan pada Sabtu.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Alexander Sinulingga, mengatakan kebijakan lima hari sekolah itu akan dituangkan dalam bentuk peraturan gubernur (pergub) dan saat ini masih dalam tahap penyusunan kajian teknis.
“Ini sedang kami susun kajian teknisnya, nantinya ini kan dituangkan dalam bentuk pergub,” ujar Alex dalam keterangan persnya, Selasa (3/6/2025).
Dalam skema tersebut, siswa akan bersekolah dari Senin hingga Jumat, sedangkan Sabtu dan Minggu menjadi hari libur.
Namun, selama lima hari sekolah, akan ada penyesuaian jam belajar.
“Sabtu itu nantinya kosong (libur), artinya di hari-hari Senin sampai Jumat akan ada penambahan jam sekolah, artinya pulang sekolah akan lebih lama daripada biasanya,” ungkapnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/05/6841812d0d25a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
1 Polantas Hormat ke Mobil Dinas yang Masuk Jalur Transjakarta, Polda Metro: Lumrah Megapolitan
Polantas Hormat ke Mobil Dinas yang Masuk Jalur Transjakarta, Polda Metro: Lumrah
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin menilai lumrah saat dua petugas polisi memberikan hormat kepada mobil berpelat dinas yang melintas di jalur Transjakarta.
Namun, penilaian lumrah tersebut hanya terkait penghormatan yang diberikan, bukan mengenai tindakan mobil berpelat dinas yang memasuki jalur Transjakarta.
“Kalau petugas memberikan hormat ke mobil dinas, saya kira itu hal yang lumrah-lumrah saja ya,” kata Komarudin melalui sambungan telepon, Kamis (5/6/2025).
Terkait penindakan pelanggaran yang berkaitan dengan kendaraan memasuki jalur TransJakarta, Komarudin memastikan bahwa kamera
Electronic Traffic Law Enforcement
(ETLE) secara otomatis memotret momen tersebut.
Hasil tangkapan kamera ETLE ini kemudian dikirim oleh Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya ke instansi asal kendaraan dinas tersebut.
“Mau pelat hitam, mau pelat merah, itu sudah ter-
capture
dan itu sudah otomatis STNK-nya terblokir,” ucap Komarudin.
Sebuah kiriman dibagikan oleh Fakta Jakarta (@fakta.jakarta)
“Kendaraan dinas itu hasil
capture
diserahkan. Kalau Polri, langsung ke Propam. Kalau untuk TNI langsung ke Polisi Militer,” lanjutnya.
Kendati demikian, Komarudin belum mengetahui identitas mobil dinas memasuki jalur TransJakarta tersebut.
Dia juga belum mengetahui di mana lokasi mobil dinas tersebut memasuki jalur Transjakarta.
“Anggota saya fokus mengatasi kemacetan. Untuk pelanggaran, itu ter-
capture
oleh kamera, itu enggak bisa ditawar lagi kalau kamera. Kalau disetop sama anggota, nanti ada tawar-menawar, intimidasi dan lain sebagainya,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang menampilkan dua anggota polisi lalu lintas memberi hormat ke mobil berpelat nomor dinas yang masuk ke jalur Transjakarta viral di media sosial.
Video itu salah satunya diunggah akun Instagram @fakta.jakarta. Dalam video yang beredar luas sang perekam tampak mengambil video itu dari dalam mobil yang tengah melintas di jalur arteri.
Kemudian, dari sisi kanannya melintas mobil berwarna hitam dengan menggunakan pelat dinas masuk ke jalur Transjakarta.
Begitu masuk ke jalur Transjakarta, terlihat ada dua anggota polisi yang tengah berjaga. Namun, bukannya mobil itu dihentikan, kedua polantas itu malah memberi hormat.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/05/6841851ddd2b5.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pengakuan TKI Jadi Kurir Sabu 7 Kg dari Malaysia, Dijanjikan Imbalan Rp 175 Juta Surabaya 5 Juni 2025
Pengakuan TKI Jadi Kurir Sabu 7 Kg dari Malaysia, Dijanjikan Imbalan Rp 175 Juta
Tim Redaksi
PAMEKASAN, KOMPAS.com
– Salah satu tersangka peredaran narkotika yang berhasil diungkap Badan Narkotika Nasional (
BNN
) Jawa Timur adalah Rusdi bin Jimat, warga Desa Waru Barat, Kecamatan Waru,
Pamekasan
,
Madura
.
Ia mengaku nekat menanggung risiko untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Selain untuk kebutuhan sehari-hari, ibunya yang sudah lama sakit diabetes juga butuh uang untuk pengobatan.
“Saya terpaksa melakukan ini. Meskipun saya mengetahui risikonya, karena selalu butuh uang,” katanya saat diinterogasi BNN Jatim usai pemusnahan barang bukti sabu di Kabupaten Pamekasan, Rabu (4/6/2025).
Rusdi mengatakan, pengobatan terhadap ibunya harus rutin. Sehingga, setiap minggu ia harus mempersiapkan biaya Rp 500.000 hingga Rp 1 juta.
Rusdi mengatakan, narkoba yang dibawanya berasal dari Malaysia. Bandar di Malaysia menjanjikan imbalan Rp 175 juta jika narkoba itu sampai ke tangan penerima.
“Saya kenal bandar yang nyuruh saya karena sudah lama di Malaysia. Tapi saya berani pertama kali sudah ditangkap,” katanya.
Risiko itu dia pilih karena bayarannya lebih tinggi dari bekerja sebagai kuli bangunan di Malaysia.
“Barang itu disuruh antarkan ke orang Sampang. Teman saya ada yang berhasil lolos dan sekarang kembali ke Malaysia,” katanya.
Rusdi sempat lolos masuk ke Indonesia membawa sabu. Sesampainya di wilayah Jatim, keberadaannya terdeteksi dan ditangkap pada 10 Mei 2025.
Pria yang menjadi TKI ilegal itu berusaha mengelabui petugas dengan menaruh sabu di bungkus air mineral.
Total, Rusdi membawa sabu seberat 6.869,095 gram atau hampir 7 kilogram.
Barang itu sudah diamankan BNN dan sudah dibakar sebelum jatuh ke tangan Syamsuri alias Syarif, warga Sampang.
Kepala BNN RI, Marthinus Hukom mengatakan, kasus tersebut akan terus dikembangkan, termasuk jaringan Malaysia yang menjadi bandar.
“Tim dari BNNP akan terus melakukan pemeriksaan. Kami akan awasi semua wilayah yang potensi jadi pintu masuk,” ucapnya usai pemusnahan sabu di Pamekasan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/05/68417c32b911f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Enggano Terpenjara Tanpa Suara, Negara Bungkam Saat Masyarakat Adat Teriak Minta Tolong Regional 5 Juni 2025
Enggano Terpenjara Tanpa Suara, Negara Bungkam Saat Masyarakat Adat Teriak Minta Tolong
Tim Redaksi
BENGKULU, KOMPAS.com
– Ratusan masyarakat adat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Bengkulu menggelar unjuk rasa di Simpang Lima, Kota Bengkulu, Kamis (5/6/2025). Mereka menyoroti kondisi terisolasinya masyarakat adat Enggano akibat lumpuhnya Pelabuhan Pulau Baai sejak tiga bulan terakhir.
Agus Setiawan, masyarakat adat dari Kabupaten Kaur, menegaskan bahwa
Pulau Enggano
bukanlah pulau kosong dan mempertanyakan lambannya respons pemerintah terhadap kondisi warga yang terisolasi.
“Pulau Enggano bukan pulau kosong, kenapa negara, pemerintah sangat lamban dalam merespon jeritan masyarakat adat di Enggano yang telah terisolasi sejak tiga bulan ini,” ujar Agus.
Dia menjelaskan bahwa lumpuhnya Pelabuhan Pulau Baai sangat berdampak pada kehidupan masyarakat adat Enggano. Warga sakit sulit dirujuk ke fasilitas kesehatan, hasil bumi tidak dapat dijual, dan perekonomian semakin memburuk sementara perhatian pemerintah tidak terlihat.
“Lumpuhnya Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu akibatkan tiga bulan masyarakat adat Enggano terisolasi. Warga sakit tak dapat dirujuk, hasil bumi tak terjual, perekonomian semakin memburuk sementara negara dan pemerintah seperti tak melihat,” kata Agus.
Deftri, peserta aksi lainnya, menambahkan bahwa pelayanan publik di Pulau Enggano terhambat akibat putusnya jalur transportasi. Ia menilai pemerintah abai terhadap masyarakat adat di sana.
“Negara abai di Enggano akibatkan tiga bulan masyarakat adat Enggano terisolasi,” ujarnya.
Dalam orasinya, Deftri menuntut tiga kebijakan penting. Pertama, meminta Presiden Prabowo Subianto segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perlindungan dan Pengakuan Masyarakat Adat tahun ini.
“Belasan tahun ribuan masyarakat adat menunggu disahkannya RUU MA. Namun tidak pernah disahkan, kondisi Enggano merupakan dampak buruk dari tidak adanya UU untuk masyarakat adat,” tegas Deftri.
Kedua, Deftri meminta Gubernur Bengkulu Helmi Hasan membentuk mitigasi dan kebijakan yang mengakui, melindungi, serta memberdayakan masyarakat adat di Bengkulu agar peristiwa terisolasinya Enggano tidak terulang.
Ketiga, mereka meminta Pemerintah Daerah Bengkulu Utara menetapkan Raperda pengakuan dan perlindungan masyarakat adat Enggano.
“Belasan tahun masyarakat adat menemui pemerintah tapi tak satupun yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat adat dalam hal undang-undang,” ujarnya.
Ali Akbar, peserta lain, menilai bahwa contoh pengelolaan pemerintahan di Enggano menunjukkan ketidakbecusan bupati dan gubernur. Ia menegaskan bahwa rakyat adalah pemilik negara dan semestinya dilayani, bukan dibiarkan mengemis belas kasihan.
“Ini satu contoh tidak becusnya mereka. Rakyat pemilik negara ini, mereka harus melayani rakyat. Bukan kita yang mengemis seperti warga Enggano yang memohon belas kasihan,” ucap Ali Akbar.
Dia juga menyoroti ketimpangan antara kewajiban rakyat membayar pajak dengan pelayanan negara saat masyarakat mengalami kesulitan.
“Isolasi sama dengan memenjarakan. Selanjutnya masyarakat minta tolong pada pemerintah, padahal sejatinya rakyat dilayani. Masa rakyat harus minta tolong. Tugas rakyat ini minta dilayani. Apapun kita punya dipungutin pajak, sawah, kendaraan, semua dipungutin. Setelah dipungutin, saat Enggano terisolasi lalu kita minta tolong. Ini cara bernegara yang sesat,” pekiknya dalam orasi.
Selain berorasi, ratusan masyarakat adat bersama mahasiswa menggelar ritual adat dengan memakan nasi kuning dan gulai ayam panggang sebagai bentuk doa agar warga Enggano tetap sabar dan tabah.
“Ritual adat merupakan bentuk doa agar warga Enggano dalam keadaan sabar dan tabah,” kata Agus.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/06/05/6841850649af0.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/05/68414328e4d80.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)