Singgung soal Sejarah Dipotong, Megawati: Sejarah Hanya Ketika Zaman Orde Baru
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Presiden ke-5 RI
Megawati
Soekarnoputri menyinggung soal
sejarah
yang dipotong sehingga yang menjadi bagiannya hanyalah semenjak era
Orde Baru
(
Orba
).
Padahal, ada masa di mana Presiden Pertama RI,
Soekarno
memperjuangan Kemerdekaan Indonesia dan menyatukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal itu disampaikannya saat memberi sambutan di acara pameran foto milik sang kakak, Guntur Soekarnoputra yang bertajuk ‘Pameran Foto Gelegar Foto Nusantara 2025: Potret
Sejarah
dan Kehidupan di Galeri Nasional (Galnas) Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu (7/6/2025).
“Menjadi Indonesia itu bukannya gampang, tapi sekarang sepertinya sejarah itu hanya dipotong, diturunkan TAP (TAP MPRS Nomor 33 Tahun 1967) ini, lalu yang namanya sejarah itu hanya ketika zaman order baru,” kata Megawati.
Menurut Megawati,
pemotongan sejarah
tersebut terjadi saat turunnya TAP MPRS Nomor 33 Tahun 1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintah Negara dari Presiden Soekarno.
“Padahal, saya suka mengatakan, kalau memberi ceramah, saya ingin bilang, kalau ada yang tidak setuju angkat tangan, (sebut) nama, nomor telepon, nanti ketemuan sama saya,” ujar Megawati.
“Saya bisa menerangkan bahwa ini adalah aliran sejarah yang namanya Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang seharusnya sebagai insan Republik ini, tahu apa dan bagaimana sejarah kita,” katanya lagi.
Untuk itu, Megawati mengungkapkan, tengah mengumpulkan para ahli sejarah agar sejarah yang ada tidak lagi mengalami pemotongan atau kekeliruan.
“Kita boleh berbeda, Bung Karno juga bilang begitu, malah dibuat namanya Bhineka Tunggal Ika, bermacam-macam, tapi satu jua. Tapi jangan, jangan sepertinya, terus ada bagian dari manusia Indonesia, sepertinya dibedakan,” ujarnya.
Untuk diketahui, TAP MPRS 33/1967 merupakan satu dari sederet ketetapan MPRS yang dikeluarkan berkaitan dengan kemelut peristiwa Gerakan 30 September (G30S) 1965.
Diberitakan
Kompas.com
sebelumnya, dalam TAP MPRS 33/1967 disebutkan bahwa pidato Nawaksara dan Pelengkap Nawaksara tidak memenuhi harapan rakyat pada umumnya, anggota-anggota MPRS pada khususnya.
Pidato Nawaksara adalah pidato pertanggungjawaban Soekarno yang dikemukakan di depan Sidang Umum ke-IV MPRS pada 22 Juni 1966. Nawaksara artinya sembilan pokok masalah.
Dalam Tap MPRS disebutkan bahwa pidato Nawaksara tidak memuat secara jelas pertanggungjawaban tentang kebijaksanaan Presiden mengenai pemberontakan kontra-revolusi, G30S/PKI beserta epilognya, kemunduran ekonomi, dan kemerosotan akhlak.
Oleh karenanya, diputuskan pencabutan kekuasaan Pemerintah Negara dari Presiden Soekarno.
Namun, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) telah resmi mencabut TAP MPRS Nomor 33 Tahun 1967 tersebut.
Hal itu dilakukan dengan penyerahan surat resmi tentang tidak berlakunya TAP MPR tersebut oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) kepada pihak keluarga Bung Karno pada 9 September 2024.
“Menyatakan TAP MPRS Nomor 33/MPRS/1967 sudah tidak berlaku lagi,” ujar Ketua MPR RI saat itu, Bambang Soesatyo.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com
-
/data/photo/2025/01/21/678f84406eaf4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kebijakan Sekolah 5 Hari di Sumut Dikritik: Anak Sekolah Bukan PNS Medan 7 Juni 2025
Kebijakan Sekolah 5 Hari di Sumut Dikritik: Anak Sekolah Bukan PNS
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Komisi E DPRD Sumatera Utara akan memanggil Dinas Pendidikan Sumut untuk menjelaskan kebijakan sekolah lima hari bagi jenjang SMA, SMK, dan SLB yang rencananya akan diterapkan mulai tahun ajaran baru 2025–2026.
Anggota Komisi E DPRD Sumut, Fajri Akbar, mengatakan bahwa pihaknya belum pernah diajak berdiskusi terkait kebijakan ini. Padahal, menurut dia, keputusan seperti ini seharusnya dibicarakan terlebih dahulu dengan mitra kerja.
“Terkait program ini ya, kita melihat sejauh ini masih pandangan pribadi masing-masing. Jadi belum ada pandangan kelembagaan. Tapi, Komisi E akan memanggil Dinas Pendidikan untuk menjelaskan sekolah lima hari,” kata Fajri saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (7/6/2025).
Fajri menilai, DPRD Sumut sering kali hanya menerima keputusan tanpa keterlibatan dalam perencanaan.
“Nggak boleh begitu. DPRD ini harus tahu apa yang menjadi rencana kerja pemerintah, apa programnya, bagaimana pelaksanaannya. Itu semua kan harus kita bahas bersama,” tegas politisi Partai Demokrat tersebut.
Pemprov Sumut meyakini bahwa skema sekolah Senin–Jumat dengan jam belajar lebih panjang akan menekan tawuran pelajar, penggunaan narkoba, dan kejahatan geng motor. Sementara Sabtu dan Minggu dimaksudkan sebagai waktu berkualitas bagi siswa dan keluarga.
Namun menurut Fajri, asumsi tersebut belum tentu tepat.
“Kalau kita tadi bicara tentang SD, sekolah lima hari mungkin bisa efektif. Tapi kalau SMA atau SMK, saya pribadi kurang yakin, saya kurang setuju,” ujarnya.
Menurut dia, yang terpenting adalah efektivitas pembelajaran, bukan jumlah hari. Ia mencontohkan bahwa di negara lain, fokus bukan pada lama hari belajar, melainkan kualitas proses belajar.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan (UNIMED), Dr. Bakhrul Khair Amal, menilai bahwa kebijakan ini semestinya disusun berbasis kajian ilmiah.
“Sebenarnya kebijakan harus berbasis keilmuwan. Ada nggak analisis naskah akademiknya sebelum mengambil kebijakan? Ada tidak hasil penelitian dalam mengambil keputusan, misalnya bagaimana perspektif siswa, guru, dan orangtua,” kata Bakhrul, Rabu (4/6/2025).
Menurut dia, naskah akademik dapat memotret berbagai sudut pandang, termasuk dampak fisik dan psikis pada siswa dan guru jika waktu belajar diperpanjang.
“Jika jam di sekolah ditambah, maka kualitas belajar akan menurun. Siswa jadi lelah. Itu akan melelahkan pikiran,” tuturnya.
Ia menilai, solusi terhadap kekerasan remaja tidak relevan jika dikaitkan langsung dengan pengurangan hari sekolah.
“Misalnya masalah geng motor diselesaikan dengan lima hari sekolah, itu tidak berkorelasi,” ujar Bakhrul.
Sejumlah orangtua siswa juga menolak kebijakan tersebut. Ferdinand (51), warga Kecamatan Medan Tuntungan, mempertanyakan efektivitasnya.
“Anak sekolah ini bukan PNS (pegawai negeri sipil). Jadi, nanti kalau dua hari libur (Sabtu–Minggu), apa kegiatannya?” kata Ferdinand, Rabu (4/6/2025).
Ia menyatakan bahwa dirinya sudah setiap hari berkumpul dengan anak-anaknya, sehingga alasan mempererat hubungan keluarga menurutnya tidak masuk akal.
Kritik serupa disampaikan Amorta (50), warga Medan Area. Ia menilai kebijakan ini bisa menambah beban fisik siswa dan ekonomi keluarga.
“Masalah geng motor itu, ya tergantung sekolahnya lah mendidiknya macam mana. Kalau mendidiknya bagus, bagusnya itu,” ucap Amorta saat ditemui Kompas.com di warung sambil menunggu anaknya pulang sekolah.
Menurut dia, jika jam belajar ditambah, maka biaya makan dan uang jajan otomatis meningkat.
“Keadaan ekonomi kita juga lagi susah. Penambahan jam itu pasti menambah beban orangtua,” ujar Amorta yang memiliki tiga anak di jenjang SMA dan SMP.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Alexander Sinulingga, menyampaikan bahwa kebijakan ini sedang dalam penyusunan kajian teknis dan akan dituangkan dalam bentuk Peraturan Gubernur (Pergub).
“Ini sedang kami susun kajian teknisnya, nantinya ini kan dituangkan dalam bentuk pergub,” ujar Alex dalam keterangan pers, Selasa (3/6/2025).
Dalam skema tersebut, siswa akan belajar dari Senin hingga Jumat, sementara Sabtu dan Minggu menjadi hari libur. Namun akan ada penyesuaian waktu belajar di hari aktif.
“Sabtu itu nantinya kosong (libur), artinya di hari-hari Senin sampai Jumat akan ada penambahan jam sekolah, artinya pulang sekolah akan lebih lama daripada biasanya,” ujarnya.
Alex menyebutkan, waktu akhir pekan yang bebas diharapkan meningkatkan interaksi siswa dengan keluarga dan memperkuat pengawasan orangtua.
“Kita tahu tingkat kriminalitas cukup tinggi di Sumatera Utara, jadi ini salah satu komitmen Bapak Gubernur Sumatera Utara untuk menekan tingginya tawuran, narkoba, dan kejahatan geng motor, salah satunya lewat sekolah lima hari ini,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/07/6843f36c68f56.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cuaca Ekstrem Ancam Berau, BMKG: Waspadai Petir dan Hujan di Beberapa Kecamatan Regional 7 Juni 2025
Cuaca Ekstrem Ancam Berau, BMKG: Waspadai Petir dan Hujan di Beberapa Kecamatan
Tim Redaksi
BERAU, KOMPAS.com –
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG
) Kabupaten
Berau
mengeluarkan peringatan dini terkait
potensi hujan
dengan intensitas ringan hingga sedang yang dapat disertai petir di sejumlah wilayah di Berau,
Kalimantan Timur
.
Peringatan ini didasarkan pada pantauan citra radar cuaca terbaru pada Sabtu (7/6/2025) sore.
Kepala BMKG Kabupaten Berau, Ade Heryadi, menjelaskan bahwa pantauan citra radar cuaca pada pukul 14.15 WITA menunjukkan adanya awan hujan di beberapa lokasi.
“Berdasarkan pantauan Citra Radar BMKG, pukul 14.15 WITA, terdapat awan hujan berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dan dapat disertai petir di wilayah Sambaliung (Suaran, Pesayan, dan Pilanjau), Tabalar (Harapan Maju), dan Biatan (Biatan Bapinang),” ujar Ade Heryadi, Sabtu (7/6/2025).
Kondisi tersebut, menurut Ade, diperkirakan masih akan berlangsung hingga satu jam ke depan dari waktu pemantauan.
Tak berselang lama, pembaruan citra radar pada pukul 15.29 WITA menunjukkan perluasan area potensi hujan.
“Update terbaru pukul 15.29 WITA, awan hujan berpotensi menyebabkan hujan ringan hingga sedang dan dapat disertai petir terdeteksi di wilayah Kelay, Segah, Batu Putih, Gunung Tabur (Punan Malinau, Gunung Sari, Tasuk, dan Birang), serta Sambaliung (Bena Baru, Rantau Panjang, Pegat Bukur, Skan, Pegat, Suaran, dan Pesayan),” tambahnya.
Ade juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada karena potensi hujan ini diprakirakan dapat meluas ke wilayah Pulau Derawan, Teluk Bayur, dan Tanjung Redeb.
Kondisi cuaca ini diperkirakan akan berlangsung hingga satu jam ke depan sejak pemantauan terakhir.
“Masyarakat diimbau untuk tetap berhati-hati dan selalu mengikuti informasi terbaru dari BMKG untuk keselamatan,” pungkas Ade Heryadi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/07/6843d074be4f2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
2 Sapi Kurban Presiden Prabowo Baru Disembelih di Kebumen Hari Ini Regional 7 Juni 2025
2 Sapi Kurban Presiden Prabowo Baru Disembelih di Kebumen Hari Ini
Tim Redaksi
KEBUMEN, KOMPAS.com –
Dua sapi kurban milik Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto baru disembelih pada hari Sabtu (7/6/2025).
Presiden memberikan dua sapi untuk kurban Hari Raya
Idul Adha
1446 Hijriah di Kabupaten
Kebumen
.
Sapi pertama berjenis peternakan ongole (PO) dengan bobot 950 kg. Sapi kedua jenis limousin dengan bobot 795 kg.
Ketua DPC Gerindra Kebumen, Solatun mengatakan tahun Prabowo yang juga Ketua Umum Gerindra memberikan 2 sapi kurban yang di serahkan untuk Masjid Agung Kauman Kebumen dan Pondok Pesantren Nurul Falah, Desa Jabres Kulon, Kecamatan Sruweng. Kedua sapi itu diserahkan pada Kamis (5/6/2025).
“Dari 849 ekor sapi yang disebar ke seluruh Indonesia, Alhamdulillah Kebumen mendapat 2 ekor sapi,” kata Solatun, Sabtu (7/6/2025).
Solatun mengatakan, Prabowo Subiyanto sudah rutin menyalurkan hewan kurban di Kabupaten Kebumen sejak sebelum menjadi Presiden.
Solatun berharap dengan adanya sapi kurban dari Presiden Prabowo ini membawa keberkahan dan mempererat kebersamaan di tengah masyarakat.
“Semoga adanya hewan kurban dari presiden ini bisa membawa keberkahan bagi masyarakat, masyarakat di Kabupaten Kebumen bisa merasakan daging-daging dari hewan kurban yang telah disembelih,” ujarnya.
Penyaluran hewan kurban ini diharapkan juga dapat memperkuat nilai-nilai kebersamaan, solidaritas, dan kepedulian sosial di tengah masyarakat, khususnya dalam momen perayaan Idul Adha.
Sementara itu pengsuh Pondok Pesantren Nurul Falah, Desa Jabres Kulon, Kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen, Gus Badar menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan hewan kurban dari Presiden Prabowo.
“Alhamdulillah hari ini kami telah melaksanakan penyembelihan sapi kurban dari Presiden Prabowo,” kata Gus Badar.
Daging sapi tersebut dibagikan secara merata kepada para penerima manfaat di sekitar pondok pesantren, sebagai bagian dari semangat berbagi di Hari Raya Kurban.
Gus Badar juga mendoakan agar Presiden Prabowo diberi petunjuk dan kekuatan rohani dalam memimpin bangsa.
“Mudah-mudahan sapi yang diberikan bapak presiden membawa keberkahan bagi kita semua. Semoga pak presiden selalu diberikan kesehatan, panjang umur serta kekuatan untuk memimpin Indonesia,” tuturnya
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/23/68308f277fe97.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
2 Pelaku Pelecehan di Lebak Bulus Ditangkap sebelum Kakak Korban Sewa Pemburu Bayaran Megapolitan
Pelaku Pelecehan di Lebak Bulus Ditangkap sebelum Kakak Korban Sewa Pemburu Bayaran
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Pelaku pelecehan terhadap seorang perempuan di Jalan Lebak Bulus IV, Cilandak, Jakarta Selatan, akhirnya ditangkap polisi sebelum tenggat waktu yang ditentukan oleh kakak korban.
“Iya,
alhamdulillah
tadi siang sudah diamankan oleh Polres,” kata Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Murodih, saat dikonfirmasi, Sabtu (7/6/2025).
Pelaku berinisial KN (20) ditangkap di kediamannya di kawasan Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.
Penangkapan dilakukan setelah polisi menerima informasi bahwa KN telah kembali ke rumahnya setelah sempat melarikan diri.
“Karena pada saat dilakukan penyelidikan, kemudian, ya, ada informasi, di TKP bahwa di sana ada tersangkanya,” jelas Murodih.
Setelah ditangkap, KN langsung dibawa ke Polres Jakarta Selatan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut terkait motif dan kronologi perbuatannya.
Sebelumnya diberitakan, kakak korban, Amy, mengungkapkan kekesalannya karena pelaku tak kunjung tertangkap.
Ia bahkan sempat menyatakan akan menyewa pemburu bayaran (
bounty hunter
) untuk menangkap pelaku.
“Bagi siapa pun yg bisa seret dia ke polisi aku hadiahin. Mungkin enggak banyak, tapi aku berharap ada yang mau bantu aku,” kata Amy saat dikonfirmasi Selasa (3/6/2025).
Amy juga memberikan tenggat waktu dua minggu sejak tanggal 3 Juni 2025 bagi pihak kepolisian untuk segera menangkap pelaku.
Kasus pelecehan ini terjadi pada Rabu (21/5/2025). Saat itu, pelaku yang mengendarai sepeda motor berpura-pura bertanya arah kepada korban.
Ketika korban memberikan isyarat tangan untuk menunjukkan arah, pelaku langsung melakukan tindakan pelecehan.
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami trauma. Menurut Amy, adiknya kini kerap enggan pulang ke indekos karena merasa takut dan tidak nyaman.
Tidak tinggal diam, Amy berusaha mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang pelaku. Ia bahkan melibatkan warganet di media sosial X untuk melacak identitas pelaku.
Kini, KN dijerat Pasal 6 huruf a Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Ia terancam hukuman penjara selama empat tahun atau denda maksimal Rp 50 juta.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/07/6843ed8551af2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Labfor Surabaya Telusuri Titik Api Kebakaran Big Mall Samarinda, Atrium Jadi Fokus Utama Regional 7 Juni 2025
Labfor Surabaya Telusuri Titik Api Kebakaran Big Mall Samarinda, Atrium Jadi Fokus Utama
Tim Redaksi
SAMARINDA, KOMPAS.com
– Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Surabaya mulai menyelidiki penyebab kebakaran
Big Mall
Samarinda yang terjadi pada Selasa (3/6/2025). Penyelidikan berlangsung sejak Sabtu (7/6/2025) siang dan difokuskan pada area Atrium, yang mengalami kerusakan terparah akibat kebakaran.
Pemeriksaan forensik dimulai sekitar pukul 13.00 WITA. Sejumlah personel dari Reskrim Polresta Samarinda turut mendampingi tim Labfor untuk mengamankan lokasi dan membantu proses pengumpulan barang bukti.
“Iya benar, ini pengungkapan pasti asal api itu, makanya jangan diganggu,” ujar Muhammad Mehransyah, petugas keamanan yang berjaga di pintu masuk lantai tiga
Atrium Big Mall
, saat ditemui di lokasi.
Menurut Mehransyah, seluruh akses ke area Big Mall, terutama bagian Atrium, kini ditutup total untuk umum. Hal ini sesuai dengan permintaan pihak kepolisian guna menjaga lokasi tetap steril.
“Ada izin dari Manajemen kah, Mas? Kalau tidak ada, tidak boleh masuk,” ujarnya kepada wartawan. “Ini permintaan dari pihak kepolisian, untuk tidak boleh masuk,” lanjutnya.
Seorang staf Big Mall yang enggan disebutkan namanya juga menyebutkan bahwa pemeriksaan ini merupakan bagian dari “penyelidikan internal”. Ia menolak untuk diwawancarai dan berusaha menutup kamera awak media.
Dalam proses penyelidikan, tim forensik mengumpulkan sampel dan bukti fisik dari area terdampak, termasuk material yang terbakar, instalasi listrik, dan komponen lain yang mungkin menjadi pemicu kebakaran. Mengingat skala kerusakan yang besar, proses ini diperkirakan membutuhkan waktu cukup lama.
Kebakaran di
Big Mall Samarinda
sempat menimbulkan kepanikan. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian material ditaksir cukup besar. Beberapa toko mengalami kerusakan parah dan operasional pusat perbelanjaan terbesar di Samarinda itu terhenti total sejak insiden terjadi.
Hingga berita ini diturunkan, tim Labfor dan kepolisian masih berada di lokasi untuk melanjutkan penyelidikan. Hasil investigasi ini diharapkan bisa menjawab pertanyaan mengenai penyebab pasti kebakaran, sekaligus menjadi dasar tindak lanjut dari pihak manajemen maupun aparat penegak hukum.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/07/6843e7d41c9ce.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Giling Daging sampai Sore, Juleha Raup Rp 14 Juta Sehari Saat Idul Adha di Bangkalan Surabaya 7 Juni 2025
Giling Daging sampai Sore, Juleha Raup Rp 14 Juta Sehari Saat Idul Adha di Bangkalan
Tim Redaksi
BANGKALAN, KOMPAS.com
– Juru sembelih halal (Juleha) di Bangkalan, Madura, kebanjiran pesanan selama Hari Raya
Idul Adha
1446 Hijriah. Salah satunya dialami oleh Jaja, pemilik layanan Juleha yang sudah menerima banyak permintaan penyembelihan jauh sebelum hari H.
“Satu hari kemarin full, dari pagi sampai sore totalnya 12 ekor yang disembelih,” ujar Jaja saat ditemui pada Sabtu (7/6/2025).
Jaja menjelaskan, jasanya tak hanya melayani proses penyembelihan, tapi juga mencakup pembersihan, pemotongan daging, hingga pengemasan (packing). Ia mempekerjakan 15 orang yang sudah memiliki tugas masing-masing.
“Ada 15 orang yang sudah punya tugas masing-masing. Tiga orang di penyembelihan, sisanya di pemotongan daging dan packingnya,” jelasnya.
Untuk satu ekor sapi, tarif yang dipatok sebesar Rp 1.200.000. Dalam sehari, H. Jaja bisa memperoleh penghasilan hingga Rp 14,4 juta.
“Harganya Rp 1.200.000 itu untuk satu ekor sapi. Kalau ada 10 ya tinggal dikalikan saja. Itu nanti sudah terima bersih,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu pegawainya, Maskur Agus (40), mengaku menyembelih sapi sejak usai salat Id hingga sore hari. Jumlah hewan yang disembelih juga meningkat drastis dibanding hari biasa.
“Alhamdulillah kemarin ada 12 yang dipotong. Biasanya saya cuma motong satu atau dua ekor saja dalam sehari,” ujarnya.
Meski kelelahan, Maskur tetap bersyukur karena bisa mendapat penghasilan tambahan saat hari raya.
“Hari ini kami potong 6 ekor sapi. Ya Alhamdulillah, walaupun capek bisa dapat rejeki untuk keluarga,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/06/07/6843d80cb7666.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/07/6843f54df39f3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/07/6843ef1097114.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/07/6843e5d03b314.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)