Nestapa Siswa SD di Bekasi: Dirundung, Dipalak, hingga Ingin Pindah Sekolah
Tim Redaksi
BEKASI, KOMPAS.com –
Seorang siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) di wilayah Pondok Gede, Kota Bekasi, diduga menjadi korban perundungan oleh empat teman sekelasnya.
Insiden ini terjadi di ruang kelas pada Jumat (16/5/2025), dan menyebabkan korban yang masih berusia 10 tahun mengalami luka fisik cukup serius.
“Pinggang memar biru, di paha (memar), diagnosa dokter di bagian pundak ada pergeseran di tulang akibat pukulan oleh tersangka,” ujar ibu korban yang berinisial A saat dikonfirmasi, Sabtu (7/6/2025).
Dipalak dan Dianiaya
Menurut keterangan A, anaknya kerap kehilangan uang jajannya yang berjumlah Rp 20.000 per hari, karena diduga dimintai secara paksa oleh empat temannya.
Kasus pemalakan ini pertama kali diketahui terjadi pada 15 Mei 2025, sehari sebelum aksi kekerasan berlangsung.
“Anak saya itu suka kehabisan uang sedangkan anak saya itu jajannya Rp 20.000 sehari,” kata A.
Setelah mendapatkan nasihat dari ibunya untuk menjaga jarak, korban menolak ajakan bertemu dari teman-temannya. Penolakan tersebut memicu kemarahan.
Salah satu pelaku menampar korban, lalu bersama tiga pelaku lainnya membawa korban ke ruang kelas di lantai atas. Di sana, dua pelaku mengunci pintu sementara dua lainnya melakukan kekerasan fisik.
“Ada dua orang yang mukul di kelas itu,” kata A.
Alami Trauma hingga Ingin Pindah Sekolah
Akibat kejadian tersebut, korban kini mengalami trauma dan menjadi pendiam. Ia juga merasa takut untuk kembali ke sekolah.
“Trauma sudah pasti. Anak saya itu introvert, sekarang malah sering murung,” ungkap A.
“Ingin pindah sekolah karena takut, apalagi masih ada tiga pelaku di sana,” tambahnya.
Selain itu, korban juga diketahui alami memar di beberapa bagian tubuh dan pergeseran tulang di bagian pundak.
“Pinggang memar biru, di paha (memar), diagnosa dokter di bagian pundak ada pergeseran di tulang akibat pukulan oleh tersangka,” ujar ibu korban.
Minta Diselesaikan Secara Kekeluargaan
Pihak sekolah telah memfasilitasi mediasi antara keluarga korban dan pelaku.
Dalam pertemuan itu, disepakati penyelesaian secara kekeluargaan dan keluarga pelaku menyatakan kesediaan menanggung biaya pengobatan korban.
Namun, hingga beberapa hari setelah mediasi, janji tersebut belum ditepati.
“Belum terbayar itu sekitar Rp 400.000–Rp 500.000 dan itu belum biaya ortopedi,” ujar A.
“Ini hanya perlu terapi biar tulangnya itu balik ke semula lagi karena dia masih kecil kan, intinya mau ada tanggung jawab,” imbuhnya.
Walikota Turunkan Psikolog
Menanggapi kasus ini, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menyatakan pihaknya akan menerjunkan tim psikolog untuk membantu proses pemulihan mental korban dan para pelaku.
“Kami akan melakukan pendampingan psikologis terhadap korban dan pelaku agar dapat menumbuhkan rasa percaya diri serta menghilangkan trauma,” ujar Tri.
Ia menambahkan, karena para pihak yang terlibat masih di bawah umur, proses pemulihan akan memakan waktu cukup panjang.
“Karena di bawah umur, maka pemulihan mental tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat, perlu lebih dari 15 kali pertemuan,” jelasnya.
Tri juga telah meminta Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi untuk turun tangan memberikan pendampingan dan edukasi kepada seluruh pihak, serta menawarkan bantuan hukum kepada keluarga korban.
“KPAD juga sudah saya minta turun untuk memberikan pendampingan dan edukasi. Kami juga sudah menawarkan pendampingan hukum kepada keluarga korban,” imbuhnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com
-
Sapi Kurban Prabowo dan Gibran Disembelih di Masjid Agung Solo Hari Ini Regional 7 Juni 2025
Sapi Kurban Prabowo dan Gibran Disembelih di Masjid Agung Solo Hari Ini
Regional
7 Juni 2025
-
/data/photo/2025/06/07/68445bcb059e4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jasad Pria Ditemukan di Pinggir Jalan Medan, Diduga Korban Tabrak Lari Medan 7 Juni 2025
Jasad Pria Ditemukan di Pinggir Jalan Medan, Diduga Korban Tabrak Lari
Tim Redaksi
SIMALUNGUN, KOMPAS.com
– Jasad seorang pria ditemukan di antara area perkebunan dan badan jalan di Jalan
Medan
, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu (7/6/2025).
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, polisi menduga pria itu adalah
korban tabrak lari
.
Lokasi
penemuan jasad
berada di pinggir jalan simpang Afdeling III PT. Bridgestone Nagori Dolok Kahean Kecamatan Tapian Dolok.
Jasad pria yang mengenakan jins biru dan jaket biru-hitam ditemukan pertama kali oleh warga yang melintas di lokasi sekitar pukul 13.40 WIB. Di samping jasad itu didapati sebuah tas selempang berwarna hitam.
Kapolsek Serbelawan Iptu Gunawan Sembiring lantas menghubungi Inafis Polres Simalungun untuk melakukan olah TKP.
Jasad pria itu diketahui bernama Carmun (39), warga Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Setelah pencocokan melalui Inafis
portable system,
identitas jasad itu pun sesuai dengan KTP yang ada di dalam tas.
“KTP yang ditemukan di TKP sesuai dengan wajah korban, identitas tersebut sesuai dan identik,” kata Kasi Humas Polres Simalungun AKP Verry Purba dalam keterangan tertulis malam ini.
Ia melanjutkan, posisi jasad tertelungkup di atas rumput perbatasan area perkebunan dan badan jalan.
Terdapat luka di bagian kepala sebelah kiri, jari kelingking, kaki dan badan serta luka memar yang mengeluarkan darah.
Selain itu ditemukan serpihan pecahan lampu berwarna kuning dan serpihan plastik pecahan kaca lampu berwarna putih.
Polisi kemudian membawa jasad itu ke Puskesmas Tapian Dolok untuk diotopsi luar, sebelum dibawa ke ruang jenazah forensik RSUD Djasamen Saragih, Kota Pematangsiantar.
“Pada tubuh tidak ditemukan tanda tanda penganiayaan. Dugaan sementara korban lakalantas dan barang milik korban di dalam tas selempang masih lengkap,” kata dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/07/68443fdee0ac2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Motor Matic Diminta Tak Lagi Naik ke Bromo, Ada Apa? Surabaya 7 Juni 2025
Motor Matic Diminta Tak Lagi Naik ke Bromo, Ada Apa?
Tim Redaksi
PROBOLINGGO, KOMPAS.com
– Pemerintah Kabupaten Probolinggo mengimbau wisatawan yang hendak menuju kawasan Gunung Bromo agar tidak lagi menggunakan sepeda
motor matic
.
Imbauan ini dikeluarkan menyusul tingginya angka kecelakaan yang melibatkan motor matic di jalur wisata tersebut, bahkan hingga menyebabkan korban meninggal dunia.
Imbauan ini resmi dikeluarkan pada liburan Idul Adha 2025, yang disampaikan lewat pemasangan
banner
sosialiasi bertuliskan ”
Jangan Sampai Liburan Berujung Petaka, Hindari Penggunaan Motor Matic di TNBTS
“.
Banner
dilengkapi dengan foto dua motor matic yang mengalami
kecelakaan di Bromo
.
Di bawah foto motor matic itu disematkan kalimat ”
Motor Matic Tidak Dirancang untuk Jalanan Curam dan Turunan Ekstrem seperti di Kawasan Bromo, Gunakan Motor Manual untuk Keselamatan Anda”
.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Probolinggo, Edy Suryanto menyatakan, imbauan tersebut berlaku di jalur utama menuju Bromo, khususnya di wilayah Kecamatan Sukapura.
Imbauan ini merupakan hasil evaluasi dari Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) yang difasilitasi oleh pemerintah daerah setempat.
“Seringkali kecelakaan terjadi karena penggunaan motor matic di jalur ekstrem seperti tanjakan dan turunan curam di kawasan Bromo. Sistem pengereman dan traksi motor matic tidak memadai untuk medan seperti ini,” ujar Edy, Sabtu (7/6/2025).
Edy menambahkan, dalam evaluasi terakhir ditemukan bahwa motor matic tidak dirancang untuk menghadapi medan berat, sehingga berpotensi menyebabkan rem blong dan kecelakaan lainnya.
Sebagai langkah antisipasi, Dinas Perhubungan telah memasang spanduk sosialisasi di berbagai titik strategis jalur utama menuju Bromo.
Seorang wisatawan, Surya (30), yang memilih naik motor manual saat berkunjung ke Bromo, mengaku merasa lebih aman.
Ia menyatakan, motor manual mampu menghadapi medan berat karena sistem gigi dan
engine brake
-nya dapat diatur sesuai kondisi jalan.
“Motor manual lebih kuat menanjak dan bisa menggunakan
engine brake
untuk pengereman, jadi tidak harus mengandalkan rem saja,” ujar dia.
Dinas Perhubungan berharap, dengan imbauan ini, wisatawan dapat lebih berhati-hati dan memilih kendaraan yang sesuai agar keselamatan tetap terjaga selama berwisata ke kawasan Bromo.
Diberitakan sebelumnya, dua wanita meninggal dunia setelah sepeda motor yang mereka kendarai mengalami kecelakaan di Jalan Raya Bromo, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin (2/6/2025) sore lalu.
Kecelakaan diduga disebabkan oleh rem motor yang tidak berfungsi, sehingga pengemudi kehilangan kendali dan menabrak pagar rumah.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/07/68444098da7f0.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Seorang Pria Tewas Tenggelam Saat Menyeberang Kali Cakung Megapolitan 7 Juni 2025
Seorang Pria Tewas Tenggelam Saat Menyeberang Kali Cakung
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Seorang pria asal Kampung Sawah ditemukan tenggelam saat menyeberangi Kali Cakung di Jalan Kali Cakung Drain, Semper Timur, Cilincing,
Jakarta Utara
, pada Sabtu (7/6/2025) pagi.
Pria berinisial G (55) tersebut terlihat menaiki perahu kecil atau getek untuk menyeberangi sungai.
“Saksi melihat korban menaiki kapal getek untuk menyeberang,” kata Kepala Pusdatin BPBD Jakarta, Mohamad Yohan, dalam keterangannya, Sabtu.
Saat perahu sedang ditarik, korban tiba-tiba terjatuh dan tercebur ke dalam air. Warga yang berada di sekitar lokasi tidak melihat adanya upaya dari korban untuk keluar dari air.
“Saat getek sedang ditarik, korban tercebur dan tidak terlihat,” sambung Yohan.
Tim gabungan petugas pengendalian bencana (P2B) BPBD Jakarta, Basarnas, Disgulkarmat, PK3D, dan Satpol PP setempat langsung melakukan evakuasi.
Selain itu, pihak Koramil, Kelurahan Semper Timur, Polsek Cilincing, dan relawan juga terlibat dalam proses evakuasi.
Setelah pencarian yang berlangsung selama lima jam, korban akhirnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.
“Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia,” kata Yohan.
BPBD Jakarta menerima laporan tentang kejadian ini pada pukul 09.00 WIB. Tim gabungan berhasil menemukan korban pada sore hari, tepatnya pukul 16.00 WIB.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2023/10/01/65185667e6527.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/07/6843f1d995112.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/07/6844564e2228e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/09/14/66e52e0fea831.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/08/14/66bc7d1c78af9.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/09/20/66ed7e0ac2934.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)