Kisah Zahra Amalina, dari Sering Diremehkan hingga Jadi CEO di Industri Kreatif
Editor
KOMPAS.com
—
Zahra Amalina
,
CEO
Tetrajaya Plusindo dan Miss Indonesia Jawa Barat 2017, membagikan kisah inspiratifnya dalam membangun bisnis percetakan kreatif di tengah tantangan dan stereotip yang kerap ia hadapi sebagai perempuan muda.
Dalam acara “Women Who Lead: Strategi Bangun Profit di Tengah Tantangan Bisnis” Zahra menyampaikan bahwa perjalanannya sebagai pengusaha tidak selalu mulus. Ia kerap dianggap sebelah mata dan dinilai hanya bermodal penampilan semata.
“Sering banget dianggap kerja ala-ala, dikira cuma modal tampang doang. Padahal apa pun yang saya kerjakan, saya kuasai betul. Bukan cuma kerjaan, hobi pun saya seriusin, bahkan urusan rumah dan masak juga itu passion saya,” ujar Zahra dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (8/6/2025).
Zahra juga berbagi bagaimana ia menghadapi setiap ujian hidup dengan rasa syukur dan sikap positif, yang justru membentuk kepribadiannya menjadi lebih kuat.
“Saya selalu bersyukur, Allah sayang banget sama saya. Setiap ada ujian, saya selalu bisa menyelesaikannya dan malah jadi pribadi yang lebih baik serta lebih dekat dengan impian saya. Maka pesan saya: Stay husnudzon, selalu berpikir positif kepada Allah,” tuturnya.
Acara yang diselenggarakan oleh Sribu ini bertujuan menjadi ruang kolaboratif bagi para pelaku bisnis, terutama perempuan, untuk saling berbagi strategi dan bertumbuh di tengah dinamika ekonomi.
“Kami ingin menciptakan ekosistem yang mendukung perempuan dalam dunia wirausaha agar terus berkembang,” ujar COO Sribu, Alexandro Wibowo.
Diskusi panel yang berlangsung secara interaktif ini membahas berbagai strategi, mulai dari efisiensi bisnis hingga pemasaran digital. Salah satu peserta, Syntia Balina Dewi dari komunitas Inspire Mom, mengungkapkan antusiasmenya terhadap acara ini.
“Hari ini saya senang banget bisa datang. Sangat inspiring, khususnya buat para wanita. Jangan segan untuk menciptakan ide-ide kreatif untuk bisnis,” kata Syntia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com
-
/data/photo/2025/06/08/68459f74a3d17.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mercedes-Benz Tabrak Motor dan Mobil di Medan, Sopir Diduga Mabuk Medan 8 Juni 2025
Mercedes-Benz Tabrak Motor dan Mobil di Medan, Sopir Diduga Mabuk
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Mobil Mercedes-Benz menabrak sepeda motor dan mobil Daihatsu Xenia di Jalan Kapten Pattimura, Kota
Medan
, Sumatera Utara, pada Minggu (8/6/2025).
Diduga, kecelakaan beruntun ini dipicu oleh sopir mobil Mercedes yang dalam kondisi mabuk.
Kasat Lantas Polrestabes Medan AKBP I Made Parwita mengatakan, kecelakaan beruntun itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB.
Mulanya, mobil Xenia melaju dari Jalan Kapten Pattimura ke Jalan Sudirman. Lalu, pengendara motor bersama satu penumpang berkendara di belakang mobil Xenia.
“Tiba-tiba pengendara mobil Mercy menabrak motor dan mobil Xenia,” ujar Made kepada
Kompas.com
melalui saluran telepon.
“Akibatnya, si pengendara motor dan penumpangnya terluka. Keduanya dilarikan ke RS Columbia Asia,” tambahnya.
Dia menyampaikan, ketiga kendaraan yang mengalami kecelakaan sudah diamankan di Polsek Medan Baru.
Sementara itu, petugas masih mendalami penyebab kecelakaan tersebut, termasuk dugaan pengendara mobil mercedes dalam keadaan mabuk.
“Sejauh ini, pemicu kecelakaannya diduga karena pengendara mobil Mercy kurang hati-hati,” sebut Made.
Di sisi lain, Roy selaku warga sekitar menyampaikan sempat mendengar dua kali bunyi dentuman.
“Itu lah pas saya cek, rupanya ada kecelakaan. Tadi satu ibu-ibu yang naik motor sampai enggak sadarkan diri dan dibawa ke RS Columbia,” ujar Roy saat diwawancarai di lokasi.
“Katanya tadi, pengendara mobil Mercy itu dalam keadaan mabuk dan melaju kencang. Terus ditabrak lah mobil dan motor itu,” tambahnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/08/6845a3a38152f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jemaah Haji 88 Tahun Asal Bangkalan Meninggal di Tenda Mina, Diduga Kelelahan Surabaya 8 Juni 2025
Jemaah Haji 88 Tahun Asal Bangkalan Meninggal di Tenda Mina, Diduga Kelelahan
Tim Redaksi
BANGKALAN, KOMPAS.com
– Seorang
jemaah haji
asal
Bangkalan
, Emmad Mahmud (88), dilaporkan
meninggal dunia
diduga akibat
kelelahan
dan sesak napas.
Hal ini disampaikan Ketua Kloter 29, Abdul Wahid Zaini, pada Minggu (8/7/2025).
Emmad, yang berasal dari Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, meninggal dunia di tenda yang terletak di
Mina
.
Menurut jadwal, jemaah tersebut seharusnya melakukan lempar jumrah pada pagi hari. Namun karena kondisi kesehatannya menurun, ia terpaksa tetap berada di tenda.
“Ya tadi jadwalnya lempar jumrah. Karena beliau sakit jadi berada di tenda. Namun kondisinya menurun dan meninggal dunia. Petugas sudah melakukan badal untuk menyempurnakan ibadah jemaah tersebut,” jelas Abdul Wahid Zaini.
Petugas kegawatdaruratan segera mendatangi tenda untuk memeriksa kondisi Emmad setelah menerima laporan. Setelah dipastikan meninggal, jenazahnya langsung dievakuasi.
“Tadi sekitar pukul 09.00 pagi pihak hospitality emergency langsung melakukan pemeriksaan dan evakuasi. Untuk pemakamannya kami masih menunggu informasi,” ungkapnya.
Diketahui, Emmad berangkat haji didampingi istrinya. Namun saat ia meninggal, istrinya sedang melaksanakan lempar jumrah.
“Beliau didampingi isterinya, namun tadi saat meninggal isterinya sedang lempar jumrah,” tambah Abdul Wahid.
Sementara itu, dr Anita Oktavia, tim dokter yang mendampingi, mengungkapkan bahwa Emmad memiliki riwayat sakit asma.
Anita menduga, pasien mengalami kelelahan setelah mengikuti proses ibadah haji di tengah suhu panas di Arab Saudi.
Kelelahan
ini memperburuk kondisinya.
“Jemaah mengalami Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) atau gangguan pernapasan akut. Beliau memiliki riwayat asma bronchiale,” ungkap dr Anita.
Ia juga menambahkan, kondisi Emmad mulai memburuk sejak kemarin sore. Usia yang sudah lanjut juga menjadi faktor yang mempercepat penurunan kondisi fisiknya.
“Beliau sudah sepuh, sejak kemarin sore kondisinya drop,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/27/68358ef800172.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Turunan Ekstrem “Tanjakan Bibis” Kulon Progo Kembali Makan Korban, Mobil Tabrak Tebing Yogyakarta 8 Juni 2025
Turunan Ekstrem “Tanjakan Bibis” Kulon Progo Kembali Makan Korban, Mobil Tabrak Tebing
Tim Redaksi
KULON PROGO, KOMPAS.com
– Kecelakaan tunggal terjadi di
Tanjakan Bibis
, sebuah turunan ekstrem di Perbukitan Menoreh, Jalan Nanggulan-Goa Kiskendo, pada Minggu (8/6/2025) sekitar pukul 14.10 WIB.
Mobil
Daihatsu Taft GT
hitam dengan nomor polisi H 1932 EZ menabrak tebing, mengakibatkan dua orang terluka.
Menurut Iptu Sarjoko, Kasi Humas Polres
Kulon Progo
, pengemudi mobil, ES (44), dan penumpangnya, A (51), yang keduanya merupakan warga Kabupaten Sleman, mengalami luka-luka akibat insiden tersebut.
“Kecelakaan tunggal mobil yang terjadi di jalan Dusun Bulu,” ungkap Sarjoko melalui pesan singkat.
ES mengemudikan mobil dari arah Kalurahan Jatimulyo yang berada di ketinggian, menuju kawasan Nanggulan.
Saat melintas di jalan yang beraspal mulus namun menurun tajam, mobil oleng ke kiri dan menabrak tebing di Tanjakan Bibis.
“Sesampainya di Tanjakan Bibis, mobil oleng ke kiri sehingga menabrak tebing,” jelas Sarjoko.
Akibat tabrakan ini, mobil mengalami kerusakan parah. Mesin mati, rem tangan tidak berfungsi, bodi samping kanan rusak, serta ban depan kanan patah.
Sebagian kabin mobil juga lepas dari rangkanya.
Kedua korban mengalami luka pada kepala dan lecet-lecet di anggota tubuh, dan segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Sunarto, Dukuh atau kepala dusun Bulu menyatakan, kecelakaan ini menambah daftar panjang insiden yang terjadi di Tanjakan Bibis.
“Tahun ini sudah dua kejadian,” kata Sunarto saat dihubungi melalui telepon.
Ia menjelaskan, Tanjakan Bibis merupakan turunan ekstrem yang dikenal berbahaya, terutama bagi kendaraan dari luar kota yang tidak familiar dengan medan.
“Kebanyakan kendaraan yang mengalami kecelakaan berasal dari luar kota. Mereka tidak mengenal medan, berbeda dengan warga di perbukitan yang sangat mengenal kondisi jalan,” tambah Sunarto.
Ia juga berharap agar pengendara dari luar kota memastikan kendaraannya dalam kondisi baik sebelum melintasi kawasan Girimulyo, terutama melalui Bulu.
Sunarto mengusulkan agar pemerintah menambah rambu-rambu peringatan di kawasan ekstrem Bibis untuk mengantisipasi potensi kecelakaan yang lebih fatal di masa mendatang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/08/68459df66fff1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Rumah di Probolinggo Dilempar Bondet oleh 2 OTK, Pemilik: Saya Tidak Punya Musuh Surabaya 8 Juni 2025
Rumah di Probolinggo Dilempar Bondet oleh 2 OTK, Pemilik: Saya Tidak Punya Musuh
Editor
PROBOLINGGO, KOMPAS.com
– Rumah warga di Desa Randu Putih, Kecamatan Dringu, Kabupaten
Probolinggo
, Jawa Timur, dilempar
bondet
atau bom ikan oleh dua orang tidak dikenal pada Minggu (8/6/2025) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.
Akibatnya, kaca jendela rumah milik Dariati (52) itu rusak akibat ledakan bondet tersebut.
Dariati mengatakan, saat kejadian, ia sedang bersantai di dalam rumah sambil bermain ponsel. Tiba-tiba, terdengar suara ledakan disertai asap tebal dari samping rumahnya.
Beruntung ledakan itu tidak mengenai dirinya.
“Awalnya saya kira suara ledakan tabung gas di samping rumah, tetapi setelah diamati ternyata bukan. Selama ini saya tidak punya musuh, makanya kaget ada beginian,” kata Dariati seperti dikutip
Surya.co.id
.
Dariati mengatakan, berdasarkan kesaksian tetangga, bondet itu dilemparkan oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor matic. Dua orang itu lantaslari ke arah barat atau ke arah Kota Probolinggo.
“Untungnya tidak terkena orang,” tambahnya.
Kapolsek Dringu, Iptu Ansori mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus itu. Pihaknya telah mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) meminta keterangan sejumlah saksi.
“Saat ini masih kami dalami, kami juga sudah meminta keterangan saksi dan olah TKP juga sudah dilakukan. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, hanya kaca jendela ruang tamu pecah,” ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul 2 Pemotor Ledakkan Kaca Rumah Warga di Probolinggo, Korban Mengaku Tak Punya Musuh
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/08/6845984f5148a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pertamina: Tambahan Alokasi 30.000 Elpiji 3 Kg di Sumenep Bukan karena Langka Surabaya 8 Juni 2025
Pertamina: Tambahan Alokasi 30.000 Elpiji 3 Kg di Sumenep Bukan karena Langka
Tim Redaksi
SUMENEP, KOMPAS.com
– Beredar informasi elpiji bersubsidi 3 kilogram langka di Kabupaten
Sumenep
, Jawa Timur. Pemerintah Kabupaten Sumenep pun meminta tambahan kuota 30.000 tabung elpiji.
Menanggapi hal ini, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus melalui Sales Area untuk klaster Kabupaten Sumenep telah melakukan pengecekan lapangan, termasuk agen dan pangkalan, terkait kabar kelangkaan ini.
Hasilnya, stok elpiji 3 kilogram masih aman. Tambahan kuota 30.000 tersebut berdasarkan permintaah Pemkab Sumenep untuk memenuhi kebutuhan pada momen
Idul Adha
.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga, Ahad Rahedi menyampaikan, Pertamina sudah melakukan pengecekan situasi di lapangan. Dari hasil penelusuran, stok elpiji bersubsidi 3 kilogram masih aman dan kondusif di tengah terjadinya peningkatan kebutuhan elpiji sejak bulan Syawal hingga Idul Adha.
Peningkatan konsumsi pada momen Idul Adha ini sudah diantisipasi. Pemerintah Kabupaten Sumenep mengirimkan permohonan penambahan pasokan.
“Koordinasi bersama pemerintah daerah setempat untuk konsumsi elpiji bersubsidi 3 kilogram merupakan hal yang sudah rutin dilaksanakan Pertamina sebagai antisipasi lonjakan konsumsi pada masa-masa tertentu, salah satunya momen Idul Adha ini,” kata Ahad kepada
Kompas.com,
Minggu (8/6/2024).
“Sebagai hasil koordinasi bersama Pemerintah Kabupaten Sumenep, pada perayaan Idul Adha Jumat lalu (6/6/2025), Pertamina telah menyalurkan lebih dari 30.000 tabung dalam bentuk penyaluran fakultatif, yakni penyaluran tambahan di luar penyaluran reguler, jadi permintaan bukan atas dasar isu kelangkaan tetapi memang sudah ditetapkan pelaksanaannya,” tegas Ahad.
Selanjutnya, Ahad menjelaskan, selama terjadinya lonjakan permintaan pada momen Idul Adha, Pertamina juga telah mengingatkan kepada seluruh pangkalan dan agen elpiji 3 kilogram untuk menyalurkan elpiji sesuai ketentuan, memprioritaskan konsumen pengguna langsung dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp 18.000.
Pertamina juga berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk mengimbau masyarakat melakukan pembelian secara wajar di pangkalan terdekat dan tidak
panic buying
memborong elpiji 3 kilogram.
“Pertamina telah memprioritaskan penyaluran fakultatif untuk wilayah yang terindikasi mengalami kekurangan stok dan terus melakukan monitoring lebih lanjut bersama Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk mengantisipasi kelangkaan elpiji 3 kilogram. Dengan segala upaya dan antisipasi ini, diharapkan stok aman dan penyaluran kondusif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya Kabupaten Sumenep,” tutur Ahad.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2020/01/11/5e1997325b174.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Hendak Tawuran Sambil Bawa Sajam hingga Bom Molotov, 3 Remaja di Jakpus Ditangkap Megapolitan 8 Juni 2025
Hendak Tawuran Sambil Bawa Sajam hingga Bom Molotov, 3 Remaja di Jakpus Ditangkap
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Polisi mengamankan tiga remaja berinisial VR (23), IF (16), dan PP (16) yang diduga hendak
tawuran
di Jalan Sumur Batu, Jakarta Pusat, pada Minggu (8/6/2025) dini hari.
Ketiga pemuda berhasil diamankan Tim Patra Brimob Polres Metro Jakarta Pusat saat melakukan patroli kewilayahan sekitar pukul 02.30 WIB tadi.
“Saat patroli kewilayahan di Jalan Sumur Batu, tim mendapati sekelompok remaja yang mencurigakan,” ucap Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Pusat Kompol William Alexander dalam keterangannya, Minggu.
Personel kepolisian yang berpatroli lekas menghampiri para pemuda tersebut dan memeriksa barang bawaannya.
Dari sana, polisi mengamankan satu buah senjata tajam jenis celurit, satu busur panah lengkap dengan anak panah, satu botol bom molotov, dan dua unit telepon genggam.
Saat ini, ketiga pelaku telah dibawa ke Polres Metro Jakarta Pusat dan tengah menjalani pemeriksaan guna proses hukum lebih lanjut.
Atas perbuatannya, ketiganya terancam dijerat Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam, bahan peledak, atau senjata penikam dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun.
Di samping itu, William mengimbau kepada orangtua untuk terus mengawasi aktivitas anak terutama pada waktu malam hari.
“Kami mengimbau masyarakat, khususnya orangtua, untuk lebih memperhatikan pergaulan anak-anaknya agar tidak terjerumus dalam aksi tawuran atau kenakalan remaja lainnya,” lanjutnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/06/08/6845a9581f0fa.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/08/6845594105812.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/08/68453fe4f25dd.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/05/19/682b1a4cae0e8.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)