Category: Kompas.com Metropolitan

  • 8
                    
                        Datangi Rumah Dedi Mulyadi, Aliansi Suporter Persikas Subang Minta Maaf
                        Bandung

    8 Datangi Rumah Dedi Mulyadi, Aliansi Suporter Persikas Subang Minta Maaf Bandung

    Datangi Rumah Dedi Mulyadi, Aliansi Suporter Persikas Subang Minta Maaf
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sejumlah perwakilan dari aliansi suporter
    Persikas Subang
    mendatangi kediaman Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    di Lembur Pakuan, Subang, pada Jumat (30/5/2025).
    Kedatangan mereka bertujuan untuk meminta maaf atas insiden yang terjadi saat acara Nganjang ka Rakyat di Desa Sukamandijaya, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, pada Rabu (28/5/2025) malam.
    “Saya atas nama Suporter Persikas meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada pak Gubernur Jabar dan juga masyarakat yang sudah terganggu dengan kegaduhan kami,” ungkap Koordinator Lapangan Suporter Persikas, Rizki Maulana, dalam pernyataannya, dikutip dari
    Tribunjabar.id
    .
    Selain meminta maaf, para suporter juga berharap Gubernur Dedi Mulyadi dapat membantu memfasilitasi modal atau mencari investor untuk mendukung pembiayaan Persikas di Liga 2.
    “Kami berharap pak Gubernur bisa mencari investor untuk Persikas,” tambah Rizki.
    Selain itu, mereka juga menginginkan Dedi Mulyadi memfasilitasi pertemuan antara Bupati Subang, Reynaldy Putra, dengan manajemen Persikas untuk mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi klub sepak bola tersebut.

    “Kami ingin sama-sama membangun sepak bola Subang, untuk itu kami ingin Persikas tetap ada di Subang,” tegasnya.
    Menanggapi permohonan tersebut, Dedi menyatakan bahwa ia telah memaafkan insiden yang terjadi dan meminta para suporter untuk menyalurkan aspirasinya ke pihak yang tepat.
    “Salurkan dan sampaikan aspirasi ke orang yang tepat. Soal Persikas, tentunya sampaikan aspirasi ke Manajemen Persikas, bukan ke Gubernur Jabar, karena tak ada hubungannya Pemprov Jabar dengan Persikas,” jelas Dedi.
    Dedi Mulyadi juga memahami rasa cinta para suporter terhadap klub kebanggaan masyarakat Kabupaten Subang dan keinginan mereka agar Persikas tidak pindah atau dijual.
    “Tentunya semua aspirasi para Suporter Persikas kita kembalikan ke Manajemen, dan saya sendiri juga berharap ada jalan terbaik atau solusi terbaik bagi Persikas untuk tetap ada di Subang,” tandasnya.
    Dengan kehadiran para suporter di Lembur Pakuan, Dedi Mulyadi menyatakan bahwa semua masalah atau insiden yang telah terjadi kini telah diselesaikan.
    “Kita sama-sama sudah saling memaafkan dan semoga tidak terulang di kemudian hari,” pungkasnya.
    Sebelumnya, sejumlah suporter Persikas membentangkan spanduk saat acara Nganjang ka Rakyat dan berteriak serta bernyanyi. 
    Dedi marah atas perilaku suporter tersebut yang berujung pada diamankannya para suporter yang berjumlah 22 orang oleh polisi. 
    Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Datangi Lembur Pakuan, Aliansi Suporter Persikas Minta Maaf ke Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2
                    
                        Daftar 33 Calon Hakim Agung Hasil Lolos Seleksi Kualitas, Eks Pimpinan KPK Gugur
                        Nasional

    2 Daftar 33 Calon Hakim Agung Hasil Lolos Seleksi Kualitas, Eks Pimpinan KPK Gugur Nasional

    Daftar 33 Calon Hakim Agung Hasil Lolos Seleksi Kualitas, Eks Pimpinan KPK Gugur
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Komisi Yudisial
    (KY) telah mengumumkan 33 calon
    Hakim Agung
    pada
    Mahkamah Agung
    (MA) yang dinyatakan lolos seleksi kualitas.
    Hasil seleksi itu diputuskan KY dalam rapat pleno yang digelar Selasa (27/5/2025) lalu.
    Berdasarkan penelusuran
    Kompas.com
    pada Pengumuman Nomor: 8/PENG/PIM/RH.01.03/05/2025 tersebut, banyak nama peserta yang gugur.
    Salah satunya adalah mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
    Nurul Ghufron
    yang tidak tercantum dalam 33 daftar calon
    hakim agung
    hasil seleksi kualitas.
    Berikut 33
    calon hakim agung
    berdasarkan masing-masing kamar peradilan:
    Kamar Pidana
    1. Agung sulistiyono – Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Banjarmasin
    2. Alimin Ribut Sujono – Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Banjarmasin
    3. Annas Mustaqim – Hakim Tinggi Badan Pengawasan Mahkamah Agung
    4. Avrits – Hakim Tinggi Mahkamah Agung
    5. Catur Iriantoro – Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Jakarta
    6. Julius Panjaitan – Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Bengkulu
    7. Nirwana – Ketua Pengadilan Tinggi Palu
    8. Pasti Tarigan – Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Denpasar
    9. Sugeng Riyadi – Advokat
    10. Suradi – Hakim Tinggi Badan Pengawasan Mahkamah Agung
    Kamar Perdata
    1. Bongbongan Silaban – Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Medan
    2. Edy Pramono – Hakim Tinggi Mahkamah Agung
    3. Ennid Hasanuddin – Hakim Tinggi Mahkamah Agung
    4. Hendri Jayadi – Hakim Tinggi Mahkamah Agung
    5. Heru Pramono – Hakim Tinggi Mahkamah Agung
    6. Riza Fauzi – Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Palembang
    7. Yonatan – Dosen Universitas Pancasila
    Kamar Agama
    1. Abd. Hakim – Ketua Pengadilan Tinggi Agama Padang
    2. Abdul Hadi – Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Agama Padang
    3. Lailatul Arofah – Hakim Tinggi Badan Pengawasan Mahkamah Agung
    4. Muhayah – Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Samarinda
    5. Sirajuddin Sailellah – Hakim Tinggi Yustisial Badan Strategi kebijakan dan Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung
    Kamar Militer
    1. Agustinus Purnomo Hadi – Hakim Ad Hoc Tindak Pidana Korupsi Mahkamah Agung
    2. Tri Achmad Bhaykhonni – Hakim Tinggi Pengadilan Militer Tinggi III – Surabaya
    Kamar Tata Usaha Negara (TUN)
    1. Hari Sugiharto – Hakim Tinggi Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan TUN
    2. Susilowati Siahaan – Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi TUN Palembang
    Kamar TUN Khusus Pajak
    1. Agus Suharsono – Hakim Pengadilan Pajak
    2. Arifin Halim – Konsultan Pajak
    3. Budi Nugroho – Hakim Pengadilan Pajak
    4. Diana Malemita Ginting – Auditor Utama Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan
    5. Triyono Martanto – Hakim Pengadilan Pajak
    6. Wahyu Widodo – Kepala Subdirektorat Penyidikan Direktorat Jenderal Pajak
    7. Yeheskiel Minggus T. – Kepala Bidang Pendaftaran , Eksistensi dan Penilaian pada Kanwil Jakarta Selatan II DJP Kemenkeu RI
    KY menyatakan, 33 calon hakim agung tersebut berhak mengikuti seleksi kesehatan dan kepribadian.
    Pemeriksaan kesehatan dilakukan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto pada 11 dan 12 Juni mendatang.
    Sementara, pemeriksaan psikologi dilakukan secara daring pada 14 Juni 2025 di tempat masing-masing.
    Adapun asesmen kepribadian dan kompetensi dilakukan secara daring di tempat masing-masing mulai 16 hingga 20 Juni 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 1
                    
                        Diam-diam Ganti Pelat Nomor BMW Christiano, Pelaku Mengaku Disuruh Dua Atasannya
                        Regional

    1 Diam-diam Ganti Pelat Nomor BMW Christiano, Pelaku Mengaku Disuruh Dua Atasannya Regional

    Diam-diam Ganti Pelat Nomor BMW Christiano, Pelaku Mengaku Disuruh Dua Atasannya
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi masih menyelidiki penggantian pelat nomor mobil BMW milik Christiano Pengarapenta Pengidahan Tarigan dalam kasus kecelakaan yang menewaskan mahasiswa
    UGM
     
    Argo Ericko
    Achfandi.
    Pelaku berinisial IF yang saat ini sudah ditangkap mengaku diam-diam mengganti pelat nomor BMW itu karena disuruh oleh atasannya di sebuah perusahaan swasta. 
    “Terduga pelaku 1, tapi ada yang menyuruh melakukan,” kata Kapolresta Sleman Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo saat dihubungi pada Jumat (30/5/2025).
    Pelaku IF mengganti pelat nomor itu pascakecelakaan, saat barang bukti mobil BMW sudah diamankan di kantor polisi.
    Saat insiden terjadi, pelat nomor mobil BMW yang digunakan adalah F 1206, tetapi berubah menjadi B 1442 NAC.
    Perubahan pelat nomor itu sempat menjadi sorotan warganet.
    Edy menjelaskan bahwa IF mengaku mendapat perintah dari dua orang lainnya berinisial WI dan NR. Kedua orang tersebut disebut sebagai atasan IF di sebuah perusahaan swasta.
    “Keterangannya itu pimpinan. Yang melakukan disuruh sama dua orang itu, itu pimpinannya,” ujarnya.
    Edy menambahkan bahwa, berdasarkan pemeriksaan, IF bukan bertindak atas inisiatif sendiri ataupun perintah tersangka Christiano.
    “Menurut pemeriksaan pimpinannya. Bukan Christiano (yang menyuruh mengganti pelat). Dia kan bekerja di swasta. Kemudian, dia atas perintah pimpinannya untuk melepas itu,” beber Edy.
    Saat ini, penyidik masih menyelidiki apakah ada keterkaitan antara pihak yang menyuruh penggantian pelat nomor dengan orangtua Christiano, termasuk kemungkinan mereka bekerja di perusahaan yang sama.
    “Orangtua Christiano belum kita periksa saya enggak (tahu) orang tua Christiano kerja di mana,” ujar Edy.
    Hubungan antara Christiano dan pelaku penggantian pelat nomor juga belum dapat dipastikan oleh pihak kepolisian.
    “Ya sementara sampaikan saja 3 masih dalam pemeriksaan. Pada waktunya kan sampaikan ke rekan semuanya,” tutup Edy.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        “Untuk Jokowi yang Punya Elektabilitas dan Popularitas Tinggi, Cocoknya ke Partai Besar"
                        Nasional

    3 “Untuk Jokowi yang Punya Elektabilitas dan Popularitas Tinggi, Cocoknya ke Partai Besar" Nasional

    “Untuk Jokowi yang Punya Elektabilitas dan Popularitas Tinggi, Cocoknya ke Partai Besar”
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, berpandangan bahwa Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (
    Jokowi
    ), kurang cocok jika harus memimpin Partai Persatuan Pembangunan (
    PPP
    ).
    Diketahui, Ketua Mahkamah PPP, Ade Irfan Pulungan, mengungkapkan bahwa ada usulan dari internal PPP menjadikan Jokowi sebagai figur yang layak ditawarkan untuk menjadi Ketua Umum (Ketum) PPP.
    “Cuma problemnya PPP ini kurang cocok dengan Jokowi. Pertama, PPP ini partai Islam. Sementara Pak Jokowi ini kan dinilai sebagai sosok yang sangat nasionalis,” kata Adi kepada
    Kompas.com
    , Jumat (30/5/2025).
    Kedua, menurut Adi, Jokowi memiliki elektabilitas dan popularitas yang tinggi, sedangkan PPP merupakan partai yang tidak lolos ke parlemen pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
    Oleh karena itu, Adi menyebutkan, figur Jokowi dengan kelebihannya lebih cocok jika bergabung dengan partai besar ketimbang PPP.
    “PPP ini enggak lolos ke parlemen. Untuk Jokowi yang punya nama besar, punya elektablitas dan popularitas yang tinggi, ya cocoknya Pak Jokowi itu adalah partai-partai besar, bukan partai yang enggak lolos ke parlemen,” ujarnya.
    Sebelumnya diberitakan, ada usulan dari internal PPP menjadikan Jokowi sebagai figur yang layak ditawarkan untuk memimpin PPP. Hal itu diungkapkan Ketua Mahkamah PPP, Ade Irfan Pulungan.
    “Ada juga wacana-wacana berkembang, kenapa enggak kita tawarkan saja kepada Pak Jokowi?” kata Irfan saat berbincang dengan
    Kompas.com
    pada Selasa, 27 Mei 2025.
    Irfan menyebut bahwa sejumlah nama figur untuk menjadi ketua umum PPP sudah muncul ke permukaan. Mereka di antaranya adalah Anies Baswedan, Dudung Abdurachman, Amran Sulaiman, Saifullah Yusuf, Marzukie Ali, dan Agus Suparmanto.
    Namun, Ketua Mahkamah Partai ini mengatakan, nama Jokowi paling sempurna untuk memimpin PPP. Dia menilai, Presiden ke-7 RI itu punya pengalaman politik yang panjang.
    Menurut Irfan, Jokowi adalah sosok dengan rekam jejak politik yang lengkap dan kepiawaian dalam membangun komunikasi politik di berbagai level, dari pengalaman sebagai Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga Presiden RI dua periode.
    “Kalau saya melihat, sosok Pak Jokowi ini sangat piawai dalam melakukan komunikasi politik. Dia sosok yang saya rasa mampu untuk menjadikan sebuah partai itu bisa berkembang. Pengalamannya dari wali kota dua periode, gubernur, lalu presiden dua periode. Pasti dia sudah khatam, paripurna melihat kondisi riil bagaimana peta politik dan bagaimana cara komunikasi politik yang ada,” kata Irfan.
    Irfan menyatakan, jika wacana ini benar-benar mendapat respons positif dari Jokowi, hal itu bisa menjadi momentum kebangkitan bagi PPP. Bahkan, partai berlambang Kabah itu diyakini bisa dapat kursi pimpian DPR jika dipimpin oleh Jokowi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kisah Ridwan, Perawat Sapi Kurban di Semarang dengan Pijat dan Jamu Tradisional 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 Mei 2025

    Kisah Ridwan, Perawat Sapi Kurban di Semarang dengan Pijat dan Jamu Tradisional Regional 30 Mei 2025

    Kisah Ridwan, Perawat Sapi Kurban di Semarang dengan Pijat dan Jamu Tradisional
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com –
    Di balik megahnya perayaan Idul Adha, ada sosok-sosok yang bekerja dalam senyap, memastikan hewan-hewan kurban agar tetap sehat dan siap untuk disembelih.
    Salah satunya adalah
    Muhammad Ridwan
    , warga Kota Semarang yang sudah puluhan tahun berpengalaman merawat hewan kurban dengan cara yang istimewa.
    Setiap hari, Ridwan harus memijat dan membuat jamu untuk hewan-hewan kurban di Kandang Penggemukan Sapi “Berkah Beef” milik Masjid Agung Kauman Semarang yang terletak di Komplek Pasar Induk MAJT MAS, Jalan Pelabuhan Ratu, Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.
    Ia memijat beberapa bagian tertentu, seperti punggung, leher, pengkol, hingga ekor belakang.
    “Dulu saya dikasih ilmu dari bos-bos saya. Kalau ada sapi kurang sehat, dipijat-pijat biar bisa sehat dan prima lagi. Itu berguna biar sapi lebih rileks,” ucap Ridwan kepada
    KOMPAS.com,
    Jumat (30/5/2025).
    Ridwan menyebut, sapi-sapi itu akan dipijat sebanyak satu hingga tiga kali, tergantung kondisi kesehatan sapi.
    Biasanya, satu ekor sapi dipijat sekitar 25 menit. “Karena saya sudah tahu karakteristik sapi-sapi di sini, mana yang keras dan mana yang kalem. Jadi tidak pernah diseruduk atau ditendang,” ujarnya.
    Uniknya, setelah dipijat, sapi-sapi di Kandang Penggemukan Sapi “Berkah Beef” lantas diberi
    jamu tradisional
    hasil olahan tangan Ridwan.
    Jamu tersebut diperoleh dari campuran kunyit, jeruk, jahe, dan gula merah yang direbus dan disaring.
    “Itu khasiatnya biar sapi lebih sehat, punya tenaga, dan bisa tetap segar sampai hari penyembelihan,” ucap Ridwan.
    Lebih jelas, Ridwan mengatakan bahwa sapi-sapi yang dia rawat itu menghasilkan peningkatan kesehatan yang cukup signifikan.
    Karena seluruh perawatannya sudah sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedure), mulai dari kebersihan, pemberian makan tepat waktu, vitamin, hingga tambahan pijat dan jamu.
    “Tentunya kita punya harapan atau target. Saya berusaha satu sapi bisa naik mencapai 1,5 kilogram. Karena ada sapi yang susah makan, ada yang gampang, rata-rata 1 kilogram,” pungkas Ridwan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengunjung Padati Monas Saat Libur Panjang, Datang Piknik Bersama Keluarga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Mei 2025

    Pengunjung Padati Monas Saat Libur Panjang, Datang Piknik Bersama Keluarga Megapolitan 30 Mei 2025

    Pengunjung Padati Monas Saat Libur Panjang, Datang Piknik Bersama Keluarga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kawasan
    Monumen Nasional
    (Monas), Jakarta Pusat, dipadati pengunjung saat
    libur panjang
    pada Jumat (30/5/2025) siang.
    Berdasarkan pantauan Kompas.com, banyak pengunjung yang datang bersama keluarga, rombongan hingga anak-anak.
    Suasana semakin ramai menjelang pukul 11.30 WIB, terutama di sekitar taman dan pelataran hingga kawasan pintu masuk tugu Monas.
    Salah satu pengunjung, Rina (34), warga Bekasi, datang bersama suami dan dua anaknya.
    Ia mengaku memilih Monas karena lokasinya yang strategis dan masuknya gratis.
    “Kami manfaatkan long weekend ini untuk jalan-jalan dengan anak-anak. Pilih Monas karena gratis masuknya, luas, dan banyak aktivitasnya,” ujar Rina kepada Kompas.com di lokasi.
    Hal senada disampaikan Doni (23), pengunjung asal Jakarta Timur, yang datang bersama tiga temannya untuk bersantai.
    “Kami cuma ingin menikmati suasana kota saja. Dan pastinya, Monas jadi salah satu tujuan wisata wajib kalau ke Jakarta,” ujarnya.
    Meski jumlah pengunjung meningkat, kondisi keamanan dan ketertiban tetap terjaga.
    Petugas terlihat bersiaga di sejumlah titik, termasuk di area pintu masuk Tugu Monas dan pelataran.
    Arya Wicaksono, petugas keamanan yang berjaga di pintu masuk tugu, menyebutkan bahwa lonjakan pengunjung biasanya terjadi sejak pagi hari, terutama pada akhir pekan dan hari libur nasional.
    “Monas buka dari pukul 06.00 WIB. Biasanya ramai mulai pukul 07.00 karena banyak yang olahraga,” ujar Arya.
    Ia menjelaskan bahwa Tugu Monas buka pukul 08.00 WIB dan long weekend pukul 11.00 WIB sampai 14.00 WIB paling ramai.
    “Kalau long weekend biasa jumlah pengunjung bertambah sekitar 20 persen,” tuturnya.
    Diketahui, libur panjang kali ini berlangsung sejak Kamis (29/5/2025) dalam rangka memperingati
    Hari Kenaikan Isa Almasih
    , dan berlanjut hingga Minggu (1/6/2025) yang bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila.
    Bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke Monas selama long weekend, disarankan untuk datang lebih pagi agar terhindar dari antrean panjang dan dapat menikmati fasilitas secara lebih nyaman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gubernur Koster Ancam Pecat ASN Selingkuh, Warga: Bagus Ini biar Takut Main Mata
                
                    
                        
                            Denpasar
                        
                        30 Mei 2025

    Gubernur Koster Ancam Pecat ASN Selingkuh, Warga: Bagus Ini biar Takut Main Mata Denpasar 30 Mei 2025

    Gubernur Koster Ancam Pecat ASN Selingkuh, Warga: Bagus Ini biar Takut Main Mata
    Tim Redaksi
    DENPASAR, KOMPAS.com
    – Gubernur
    Bali
    ,
    I Wayan Koster
    , tak tanggung-tanggung bakal memecat aparatur sipil negara (ASN) yang berani berselingkuh.
    Peringatan itu disampaikan langsung di hadapan 4.351 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan 89 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi tahun anggaran 2024.
    Saat itu, mereka dilantik Koster di Taman Budaya Art Center, Denpasar, Rabu (28/5/2025).
    Pernyataan keras Koster itu pun menuai respons dari para ASN dan warga Bali.
    Putu, ASN yang bertugas di institusi kesehatan, mengaku setuju dengan Koster.

    Cheating
    di dunia kerja pasti akan memengaruhi kredibilitas pegawai dan profesionalisme dalam bekerja. Apalagi, kalau perselingkuhan itu dilakukan oleh atasan yang memegang jabatan,” ungkapnya, Jumat (30/5/2025).
    Menurutnya, jika atasan saja berani selingkuh, tentunya nanti staf atau bawahnya tidak lagi bisa hormat.
    “Kalau sampai ada kejadian viral, bagaimana masyarakat bisa percaya pada PNS? Nanti dikiranya kerjaan kita ya begitu semua,” tegasnya.
    Sri, warga Kota Denpasar lainnya yang bukan ASN, juga mendukung pernyataan Koster.
    Sri berharap aturan itu benar-benar dilaksanakan sehingga tidak hanya berhenti pada wacana.
    “Bagus sih ini. Biar takut. Kan di kantor itu pasti ada main mata dan hati. Biar takut jadinya mereka,” ucap Sri yang sehari-hari bekerja menjual sayuran.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemkot Usul Pembuatan Jalur Khusus di Tol untuk Transjabodetabek Bekasi-Cawang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Mei 2025

    Pemkot Usul Pembuatan Jalur Khusus di Tol untuk Transjabodetabek Bekasi-Cawang Megapolitan 30 Mei 2025

    Pemkot Usul Pembuatan Jalur Khusus di Tol untuk Transjabodetabek Bekasi-Cawang
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mengusulkan pembuatan jalur khusus di ruas tol untuk layanan
    Transjabodetabek rute B41
    yang menghubungkan wilayah Cawang, Jakarta Timur, dengan Vida Bekasi.
    “Kemarin Pak Wali Kota (Tri Adhianto) melemparkan ide yang sangat baik, salah satunya adalah di tol itu diberikan jalur khusus buat Transjabodetabek,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, Zeno Bachtiar, Jumat (30/5/2025).
    Usulan pembuatan jalur khusus tersebut bertujuan untuk meningkatkan efisiensi waktu tempuh dan menghindari kemacetan.
    Menurut Zeno, usulan tersebut mencuat setelah jumlah pengguna
    Transjabodetabek Vida Bekasi
    -Cawang kian meningkat belakangan ini.
    “Sekarang dilaporkan hampir 60 persen. Artinya menunjukkan tren baik dan
    load factor
    -nya 60 persen,” ungkap Zeno.
    Di sisi lain, Pemkot Bekasi juga menekankan perlunya perbaikan jalan berlubang di jalur arteri yang dilintasi Transjabodetabek.
    “Arahan Pak Wali, kita sinergikan perangkat daerah salah satunya terkait jalan berlubang,” imbuh dia.
    Adapun
    Transjabodetabek Rute B41
    yang mengubungkan Cawang-Vida Bekasi memiliki lima titik pemberhentian, yaitu, seberang Marketing Office Vida, Simpang Cipendawa 1, Komsen, Jatibening 1, dan Cawang Sentral.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Murka Dedi Mulyadi Berujung Diamankannya 22 Suporter Persikas Subang
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        30 Mei 2025

    Murka Dedi Mulyadi Berujung Diamankannya 22 Suporter Persikas Subang Bandung 30 Mei 2025

    Murka Dedi Mulyadi Berujung Diamankannya 22 Suporter Persikas Subang
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    menunjukkan kemarahan saat menghadiri acara Nganjang Ka Rakyat di Desa Sukamandijaya, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Rabu (28/5/2025) malam.
    Insiden tersebut terjadi ketika Dedi sedang memberikan petuah di panggung dan berupaya membantu seorang pemulung dan dua anak kecil.
    Tiba-tiba, dari arah massa yang hadir terdengar kegaduhan.
    Sejumlah orang membentangkan spanduk yang menolak penjualan klub sepak bola
    Persikas Subang
    , disertai teriakan dan nyanyian.
    Hal ini membuat Dedi geram, dan ia segera berdiri dari tempat duduknya, meminta mereka untuk menurunkan spanduk.
    “Hei, siapa kamu? Turunkan spanduknya. Jangan sok jago kamu. Ini bukan forum Persikas. Ini forum saya dengan rakyat, bukan dengan Persikas. Mikir Kamu. Mengaku anak muda, berpendidikan, enggak punya otak,” teriak Dedi.
    Dedi, yang merupakan mantan Bupati Purwakarta, menegaskan bahwa Persikas bukanlah prioritas bagi masyarakat Subang.
    Ia menyatakan bahwa penjualan klub tersebut tidak akan memengaruhi kehidupan sehari-hari warga.
    “Orang Subang bukan butuh Persikas untuk hari ini. Orang Subang butuh jalan yang baik, butuh sekolah yang baik,” kata Dedi.
    Dalam sebuah video yang diunggah di Instagram pada Kamis (29/5/2025), Dedi mengaku marah dengan tindakan kelompok yang berunjuk rasa tersebut.
    Ia menilai mereka tidak memiliki adab.
    Dedi menceritakan bahwa saat itu ia sedang berbincang dengan seorang ibu yang bekerja sebagai pemulung dan memiliki empat anak, yang membuat suasana menjadi emosional.
    “Ini (malah) berteriak yel-yel untuk menyelamatkan Persikas karena klubnya berpindah tempat dibeli oleh pihak lain,” kata Dedi.
    Ia menegaskan bahwa tindakan tersebut menunjukkan hilangnya rasa empati terhadap penderitaan warga.
    Dedi berharap peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak.
    Ia juga menyatakan bahwa kemarahannya mungkin akan diframing sebagai sikap emosional seorang pemimpin. “Bagi saya itu tidak penting, dipersilakan saja. Tapi mendidik rakyat bagi saya jauh lebih penting dari sekadar memikirkan popularitas dan elektabilitas,” tuturnya.
    Kapolres Subang, AKBP Ariek Indra Sentanu, melalui Kasatreskrim AKP Bagus Panuntun, menjelaskan bahwa para suporter tersebut dibawa ke Polsek Ciasem untuk pemeriksaan awal.
    “Sebagian dari mereka langsung dipulangkan malam itu juga. Namun, ada beberapa yang dipanggil kembali keesokan harinya karena pemeriksaan belum selesai dan sebagian orang tua sulit dihubungi,” ujar Bagus.
    Bagus menambahkan bahwa demi menjaga kenyamanan dan kelancaran proses pemeriksaan, Tim Jatanras Polres Subang menjemput para suporter untuk dibawa ke Mapolres Subang guna melanjutkan pendataan.
    “Setelah proses pendataan selesai, seluruh suporter tersebut kini telah dikembalikan kepada orang tua masing-masing dan sudah diperbolehkan pulang,” kata Bagus.

    Sementara itu, Manajer Persikas, Oom Abdurohman, belum memberikan keterangan terkait rumor penjualan klub tersebut.
    “Nanti hari Jumat besok yah kita berikan kabar soal Persikas, biar semuanya valid terkait kabar Persikas dijual atau tidak,” ucapnya melalui pesan WhatsApp.
    Di sisi lain, Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, juga menyesalkan aksi suporter Persikas.
    Ia menjelaskan bahwa belum ada keputusan mengenai penjualan klub tersebut dan mengaku telah berupaya agar Persikas tidak dijual.
    “Saya sudah dengar akan isu tersebut, namun sebelum isu tersebut atau Persikas benar-benar dijual, segala upaya, saya sebagai Bupati Subang, sudah berusaha untuk menyelamatkan Persikas,” jelasnya, dikutip dari Tribunjabar.id.
    Reynaldy menambahkan bahwa ia telah mencarikan sponsor bagi Persikas, namun hingga saat ini belum ada pihak yang berminat.
    “Persikas itu statusnya perusahaan, bukan milik Pemkab Subang lagi, jadi tak bisa Pemkab Subang membiayai Persikas menggunakan APBD,” pungkasnya.
    (Penulis: Kontributor Karawang, Farida Farhan; Tribunjabar.id)
    Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Bupati Subang Respons Aksi Suporter Persikas yang Bikin Dedi Mulyadi Marah, Bukan Membela.

    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Waduk Retensi Marunda yang Mangkrak Jadi "Tempat Rekreasi" Warga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Mei 2025

    Waduk Retensi Marunda yang Mangkrak Jadi "Tempat Rekreasi" Warga Megapolitan 30 Mei 2025

    Waduk Retensi Marunda yang Mangkrak Jadi “Tempat Rekreasi” Warga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Waduk Retensi Marunda
    di
    Cilincing
    , Jakarta Utara, menjadi ”
    tempat rekreasi
    ” gratis untuk warga di tengah pembangunannya yang mangkrak selama 11 tahun.
    Pengamatan Kompas.com di lokasi, waduk seluas 56 hektare ini terlihat begitu jernih dan bersih.
    Perpaduan warna airnya yang hijau dan biru cukup menyejukkan mata. Tak heran, bila banyak warga yang tertarik untuk berekreasi di tempat ini.
    Banyak pula anak-anak yang terlihat begitu gembira berenang di Waduk Retensi Marunda.
    Mereka melompat dari atas gundukan tanah, kemudian terjun bebas ke waduk.
    Salah satu warga bernama Pardi (41) mengatakan, waduk ini sudah lama dijadikan sebagai tempat rekreasi gratis.
    Dengan adanya waduk itu, warga sekitar tak lagi harus membeli tiket saat mau berenang.
    “Biasanya berenang di Harapan Indah dan itu memakan biaya tiket masuk saja Rp 80.000 untuk usia di atas tiga tahun, terbukanya waduk ini membuat anak-anak dari wilayah mana saja, seperti desa sebelah itu mereka menikmati berenang di sini,” ucap Pardi saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Rabu (28/5/2025).
    Pardi mengatakan, banyak anak-anak yang gemar berenang di sini karena dangkal.
    Di sisi lain, bagian dasar waduk didominasi dengan tanah merah, sehingga tidak berbahaya untuk anak-anak.
    “Di bawahnya juga enggak ada semacam bambu atau apapun bersih, jadi enggak bahaya,” tutur Pardi.
    Warga lain bernama Warsi (30) juga menyampaikan hal yang sama tentang Waduk Retensi Marunda yang sudah menjadi tempat rekreasi bagi anaknya.
    “Anak saya tiap hari berenang. Jadi, bisa buat tempat bermain enak, enggak dalam juga, anak-anak lebih leluasa,” ucap Warsi.
    Biasanya, kata Warsi, setiap sore anak-anak dari berbagai wilayah akan berenang di sepanjang waduk.
    Untuk diketahui, pembangunan Waduk Retensi Marunda dilakukan sejak tahun 2014 saat Joko Widodo (Jokowi) menjabat sebagai Gubernur Jakarta saat itu.
    Rencananya, waduk tersebut akan dibangun menjadi tempat wisata yang sekelilingnya terdapat taman.
    Namun, sampai di hari ini, proses pembangunan waduk tersebut belum juga rampung.
    Area di sekeliling waduk yang seharusnya difungsikan sebagai taman, kini terbengkalai dan sudah dipenuhi ilalang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.