Category: Kompas.com Metropolitan

  • Rekayasa Daerah Resapan Air di Kota, Walhi Jambi Laporkan 3 Perusahaan ke Polda
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 Mei 2025

    Rekayasa Daerah Resapan Air di Kota, Walhi Jambi Laporkan 3 Perusahaan ke Polda Regional 30 Mei 2025

    Rekayasa Daerah Resapan Air di Kota, Walhi Jambi Laporkan 3 Perusahaan ke Polda
    Tim Redaksi
    JAMBI, KOMPAS.com
    – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jambi resmi melaporkan perusahaan yang terlibat dalam pembangunan Jambi Town Square (Jamtos), Jambi Business Center (JBC), dan Perumahan Roma Estate ke
    Polda Jambi
    .
    Laporan ini disampaikan atas dugaan tindak pidana pengerusakan sempadan
    Sungai Kambang
    yang berpotensi menyebabkan banjir berulang.
    Direktur
    Walhi Jambi
    , Oscar Anugrah, dalam pesan singkatnya pada Kamis (29/5/2025), menyatakan, “Pembangunan melanggar ketentuan tata ruang dan lingkungan hidup serta menyebabkan banjir berulang.”
    Ia menjelaskan bahwa rekayasa resapan air yang dilakukan oleh Jamtos dengan menutup badan Sungai Kambang menjadi saluran tertutup (gorong-gorong) telah menghilangkan daerah resapan air.
    Oscar juga menambahkan bahwa kajian Walhi menunjukkan melalui tumpang susun (overlay) citra historis Google Earth dari tahun 2002 hingga 2025, wilayah Jamtos sebelumnya merupakan kawasan hutan dan sempadan sungai alami.
    “Hilangnya daerah resapan air telah memicu banjir berulang di pemukiman warga,” ungkapnya.
    Sementara itu, di bagian hulu sungai, Perumahan Roma Estate diduga telah mengubah alur sungai, yang berpotensi meningkatkan risiko
    bencana hidrologi
    .
    Aliran sungai tersebut berfungsi untuk menjaga kestabilan ekologis daerah perkotaan.
    Walhi menilai aktivitas perusahaan tersebut telah melanggar berbagai peraturan, termasuk UU No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air, UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, dan beberapa peraturan daerah terkait tata ruang.
    “Pembangunan yang mengabaikan aturan lingkungan dan tata ruang, telah berdampak serius bagi masyarakat,” tegas Oscar.
    Dampak dari pembangunan tersebut terlihat jelas ketika ratusan warga di Jambi tidak dapat merayakan Lebaran pada hari pertama, karena air memasuki rumah mereka pada Senin (31/3) lalu.
    Kejadian ini menjadi viral dan mendapatkan perhatian dari DPRD Kota Jambi.
    Oscar menegaskan bahwa Walhi tidak menolak pembangunan, namun pembangunan harus memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan rakyat.
    “Kami sudah lapor ke Polda, agar pihak pengembang JBC, Jamtos, dan Roma Estate diperiksa, termasuk pemerintah yang memberikan izin,” ujarnya.
    Laporan tersebut telah diterima oleh Dirkrimsus Polda Jambi pada Selasa (27/5/2025).
    Komisaris Jambi Bisnis Center, Syahrasaddin, menegaskan komitmen perusahaan untuk memastikan aktivitas mereka tidak berdampak negatif pada lingkungan dan warga.
    “Amdal kami sedang direvisi, kami minta waktu sebulan untuk memperbaikinya agar tidak menyebabkan gangguan lingkungan,” katanya.
    Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi, Ardi, menjelaskan bahwa seluruh perusahaan telah memiliki dokumen analisis dampak lingkungan (Amdal), meskipun penerapannya belum maksimal.
    “Perusahaan harus meminimalkan dampak, agar warga di sekitarnya merasa aman, terutama dari banjir,” ujarnya.
    Pakar Hidrologi dari Universitas Jambi, Aswandi, mengingatkan pentingnya kajian komprehensif dalam rekayasa resapan air kota untuk mencegah terjadinya luapan air dan banjir.
    Ia menekankan bahwa drainase kota tidak mampu menampung limpasan air dari permukiman dan hujan, sehingga perlu ada perencanaan yang lebih baik untuk pengelolaan air di kota Jambi.
    Aswandi juga mengkritik penerapan dokumen Amdal oleh JBC dan Jamtos yang dinilai tidak dipatuhi.
    “Seharusnya mereka membangun sumur resapan untuk menampung air dari atap gedung,” tegasnya, sembari menambahkan bahwa pemerintah kota harus memiliki rencana tata kelola air yang terintegrasi untuk mengatasi permasalahan ini ke depan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Residivis di Depok Mengaku Ditipu, Dijanjikan Kerja Tukang Las Malah Jadi Kurir Narkoba
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Mei 2025

    Residivis di Depok Mengaku Ditipu, Dijanjikan Kerja Tukang Las Malah Jadi Kurir Narkoba Megapolitan 30 Mei 2025

    Residivis di Depok Mengaku Ditipu, Dijanjikan Kerja Tukang Las Malah Jadi Kurir Narkoba
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com 
    – Warga Depok berinisial MA (30) alias Tempe mengaku dibohongi sehingga terpaksa menjadi
    kurir narkoba
    .
    Residivis kasus narkoba itu bilang, awalnya ia dijanjikan pekerjaan oleh temannya ketika dahulu ditahan di lapas. Namun, MA ternyata diminta mengirimkan ganja. 
    “Awalnya tuh disuruh kerja (jadi) tukang las aluminium, enggak tahunya ambil barang (kirim ganja),” kata MA kepada wartawan, Jumat (30/5/2025).
    MA mengaku tidak sempat menolak karena sudah terlanjur dalam perjalanan. Ia pun memutuskan tetap mengirim paket narkoba siap edar itu.
    “Ya sudah terlanjur di jalan,” ungkap MA.
    MA juga mengaku tidak pernah bertemu langsung dengan rekan yang memberinya pekerjaan itu. Katanya, komunikasi hanya mengandalkan pesan singkat WhastsApp.
    Adapun dari pengakuan MA, ia ditugaskan sebagai kurir atas perintah temannya bernama Mamei, yang disebut mengendalikan peredaran narkoba dari dalam lapas.
    “Jadi dia tempel paket, dia kirim foto ke yang menyuruhnya, yang (diduga) di dalam (lapas). Jadi dia tidak pernah komunikasi sama korban-korban,” ujar Kapolsek Tajur Halang Iptu Tamar Bekti, Jumat.
    MA dijanjikan Rp 4,5 juta untuk menjadi kurir narkoba dan mengedarkannya ke beberapa titik.
    Namun, belum selesai menjalankan aksinya, MA diciduk Polsek Tajur Halang, Kabupaten Bogor.
    “(Dijanjikan upah) Rp 4.500.000. Tapi kemarin dia baru keluar dari lapas, dia baru mau coba lagi. Belum sampai mengedarkan, dia sudah ketangkap sama kita,” ujar Tamar.
    MA ditangkap di rumah kontrakannya wilayah Kampung Bulak Cipinang, Cipayung, Kota Depok, Jumat (16/5/2025).
    Tamar menjelaskan, penangkapan MA bermula dari informasi yang menyebutkan adanya aktivitas pengiriman narkoba di wilayah Kampung Bulak Cipinang.
    Saat menggerebek rumah kontrakan MA, ditemukan sejumlah sabu dan ganja yang disimpan di rak piring serta kulkas.
    “Sabunya itu totalnya ada 125 gram. Ada beberapa paket, ada yang 7, ada yang 1, ada yang 25. Totalnya ganjanya ada 919 gram. Mungkin dari sananya isinya mencapai satu kilogram kali ya. Tapi sampai sini enggak sampai segitu karena sudah kering,” jelas Tamar.
    Polisi kini masih memburu sosok Mamei yang diduga merupakan tahanan di Lapas Tangerang.
    “Informasi yang kami dapat dari Tempe ini ada temannya bernama Mamei, dia DPO. Pelaku bilang, Mamei ini memang di Lapas Tangerang,” ucap Tamar.
    Atas perbuatannya, MA dikenakan Pasal 114 Ayat 2 Pasal 112 Ayat 2, Pasal 111 Ayat 1 Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 dengan ancaman hukuman penjara paling lama seumur hidup.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lansia di Pesanggrahan Lecehkan 3 Bocah Lelaki, Modus Iming-imingi Uang Jajan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Mei 2025

    Lansia di Pesanggrahan Lecehkan 3 Bocah Lelaki, Modus Iming-imingi Uang Jajan Megapolitan 30 Mei 2025

    Lansia di Pesanggrahan Lecehkan 3 Bocah Lelaki, Modus Iming-imingi Uang Jajan
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Seorang pria lansia berinisial N (60) ditangkap polisi karena melecehkan tiga anak lelaki di bawah umur di Jalan Kampung Baru RT 08/RW 02 Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
    “Pelaku diamankan di kediamannya yang berlokasi di Pesanggrahan pada Kamis (29/5/2025) malam pukul 23.35 WIB,” kata Kapolsek Pesanggrahan, AKP Seala Syah Alam kepada wartawan di Jakarta, Jumat (30/5/2025), dikutip dari 
    Antara. 
    Seala mengatakan, pelaku mengiming-imingi uang jajan kepada korban untuk melakukan aksi bejatnya.
    “Mereka mengaku sering dilecehkan tersangka dan beberapa anak kecil lainnya dengan iming-iming uang jajan,” ujarnya. 
    Adapun kasus ini terungkap setelah ketiga korban berinisial Z, A, dan S mengeluh sakit alat kelamin kepada orangtua mereka. 
    Kasus ini lantas dilaporkan ke polisi. Selanjutnya, sebanyak tujuh personel kepolisian dikerahkan untuk memeriksa tempat kejadian perkara (TKP), mendata saksi, kamera pengawas (CCTV), hingga menangkap pelaku.
    Saat ini, kasus
    pelecehan
    tersebut ditangani unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Selatan untuk diproses lebih lanjut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Air PAM di Cilincing Keruh dan Bau, Warga Tak Bisa Mandi Dua Hari
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Mei 2025

    Air PAM di Cilincing Keruh dan Bau, Warga Tak Bisa Mandi Dua Hari Megapolitan 30 Mei 2025

    Air PAM di Cilincing Keruh dan Bau, Warga Tak Bisa Mandi Dua Hari
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pudin (43), warga Jalan Manunggal 7, RW 04, Kalibaru Barat, Cilincing, Jakarta Utara, terpaksa tak mandi dua hari karena air PAM di rumahnya keruh dan bau sejak Kamis (29/5/2025). 
    Pudin menduga, kondisi itu disebabkan karena pembangunan gorong-gorong di depan Jalan Manunggal 7.
    “Dampak dari pembangunan gorong-gorong di Jalan Manunggal 7 membuat saya tidak mandi karena air dari PDAM bau selokan dan keruh,” kata Pudin saat diwawancarai
    Kompas.com,
    Jumat (30/5/2025).
    Selain Pudin, beberapa warga di lingkungan tempat tinggalnya juga sulit beraktivitas karena ketiadaan air bersih. Malah, hari ini, air PAM di rumah warga tak keluar sama sekali. 
    Warga pun hanya mengandalkan air sumur yang dipakai bersama. Untuk keperluan memasak dan air minum, warga membeli air galon.
    “Air sumur juga ada, tapi banyak warga yang memanfaatkan air sumur untuk keperluan lainnya, mandi, cuci piring, cuci pakaian, jadi antre,” tutur Pudin.
    Pudin masih beruntung karena jarak rumahnya dengan sumur hanya sekitar 20 meter.
    Sementara, banyak warga yang rumahnya berjarak 100-200 meter dari sumur terpaksa bolak-balik mengambil air.
    Pudin mengaku sempat mencoba mandi dengan air PAM yangkeruh dan bau itu. Namun, badannya justru gatal-gatal.
    “Kalau digunakan wudhu dan bilas badan terasa gatal,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Libur Panjang, 134.030 Penumpang Tinggalkan Jakarta Naik Kereta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Mei 2025

    Libur Panjang, 134.030 Penumpang Tinggalkan Jakarta Naik Kereta Megapolitan 30 Mei 2025

    Libur Panjang, 134.030 Penumpang Tinggalkan Jakarta Naik Kereta
    Editor
     
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – PT
    Kereta Api Indonesia
    (Persero) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta mencatat, sebanyak 134.030 penumpang menggunakan kereta api selama
    libur panjang Kenaikan Yesus Kristus
    periode 27-31 Mei 2025.
    “Volume tertinggi terjadi pada Kamis (29/5/2025), yaitu sebanyak 38.777 penumpang,” ujar Manajer Humas PT
    KAI
    Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko di Jakarta, Jumat (30/5/2025), dikutip dari 
    Antara. 
    Menurut data sementara, pada Jumat hari ini, volume penumpang yang berangkat dari wilayah Daop 1 Jakarta tercatat sebanyak 22.639 orang. 
    Sebanyak 6.500 penumpang berangkat dari Stasiun Gambir dan 9.000 penumpang dari Stasiun Pasar Senen.
    Sisanya, sekitar 7.000 penumpang dari stasiun lainnya di wilayah Daop 1 Jakarta, seperti Jatinegara, Bekasi, Cikarang, Karawang, dan Cikampek.
    PT KAI Daop 1 Jakarta menambah lima perjalanan kereta api pada periode ini. Dengan demikian, total terdapat 76 perjalanan kereta api jarak jauh yang dioperasikan per hari.
    Sebanyak 40 perjalanan kereta api berangkat dari Stasiun Gambir. Sedangkan 36 perjalanan kereta api berangkat dari Stasiun Pasar Senen.
    Ixfan pun mengimbau seluruh pelanggan untuk selalu memastikan kembali jadwal keberangkatan, nama kereta api, serta stasiun asal keberangkatan yang tertera di tiket.
    “Hal ini penting agar perjalanan berjalan lancar dan nyaman,” ujar dia.
    Ixfan juga mengingatkan bahwa barang bawaan maksimum 20 kilogram (kg) per penumpang. Jika melebihi ketentuan tersebut, dikenakan biaya tambahan sesuai aturan yang berlaku.
    Selain itu, penumpang dilarang membawa barang berbahaya dan terlarang selama dalam perjalanan.
    “Patuhi seluruh aturan dan petunjuk petugas, baik di stasiun maupun di atas kereta,” kata Ixfan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kurir Narkoba yang Diduga Jaringan Lapas Dijanjikan Upah Rp 4,5 Juta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Mei 2025

    Kurir Narkoba yang Diduga Jaringan Lapas Dijanjikan Upah Rp 4,5 Juta Megapolitan 30 Mei 2025

    Kurir Narkoba yang Diduga Jaringan Lapas Dijanjikan Upah Rp 4,5 Juta
    Tim Redaksi

    DEPOK, KOMPAS.com
    – Warga Depok berinisial MA (30) alias Tempe, dijanjikan Rp 4,5 juta untuk menjadi
    kurir narkoba
    dan mengedarkannya ke beberapa titik.
    Namun, belum sempat menjalankan aksinya, MA telah diciduk Polsek Tajur Halang, Kabupaten Bogor.
    “(Dijanjikan upah) Rp 4.500.000. Tapi kemarin dia baru keluar dari lapas, dia baru mau coba lagi. Belum sampai mengedarkan, dia sudah ketangkap sama kita,” ujar Kapolsek Tajur Halang Iptu Tamar Bekti dalam keterangannya, Jumat (30/5/2025).
    MA ditangkap di rumah kontrakannya wilayah Kampung Bulak Cipinang, Cipayung, Kota Depok, Jumat (16/5/2025).
    Tamar menjelaskan, penangkapan MA bermula dari informasi yang menyebutkan adanya aktivitas pengiriman narkoba di wilayah Kampung Bulak Cipinang.
    Saat menggerebek rumah kontrakan MA, ditemukan sejumlah sabu dan ganja yang disimpan di rak piring serta kulkas.
    “Sabunya itu totalnya ada 125 gram. Ada beberapa paket, ada yang 7, ada yang 1, ada yang 25. Totalnya ganjanya ada 919 gram. Mungkin dari sananya isinya mencapai satu kilogram kali ya. Tapi sampai sini enggak sampai segitu karena sudah kering,” jelas Tamar.
    Dari pengakuan MA, ia ditugaskan sebagai kurir atas perintah temannya bernama Mamei, yang disebut mengendalikan peredaran narkoba dari dalam lapas.
    MA mengaku tidak pernah menghubungi langsung Mamei karena koordinasi dilakukan melalui pesan singkat di WhatsApp.
    “Jadi dia tempel paket, dia kirim foto ke yang menyuruhnya, yang (diduga) di dalam (lapas). Jadi dia tidak pernah komunikasi sama korban-korban,” ucap Tamar.
    Polisi kini masih memburu sosok Mamei yang diduga merupakan tahanan di Lapas Tangerang.
    “Informasi yang kami dapat dari Tempe ini ada temannya bernama Mamei, dia DPO. Pelaku bilang, Mamei ini memang di Lapas Tangerang,” ucap Tamar.
    Sementara, MA sendiri merupakan residivis kasus yang sama.
    Atas perbuatannya, MA dikenakan Pasal 114 Ayat 2 Pasal 112 Ayat 2, Pasal 111 Ayat 1 Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 dengan ancaman hukuman penjara paling lama seumur hidup.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Transaksi Kambing, Penjual dan Pembeli Hewan Kurban di Jakut Kena Tipu Calo
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Mei 2025

    Transaksi Kambing, Penjual dan Pembeli Hewan Kurban di Jakut Kena Tipu Calo Megapolitan 30 Mei 2025

    Transaksi Kambing, Penjual dan Pembeli Hewan Kurban di Jakut Kena Tipu Calo
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Penipuan penjualan
    hewan kurban
    terjadi di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Penjual hewan kurban dan pembelinya ditipu orang tak dikenal yang beraksi sebagai calo melalui media sosial.
    Awalnya, Rabu (28/5/2025), penjual hewan kurban asal Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Muhammad Reza Pahlevi dihubungi pelaku yang mengatakan hendak membeli kambing dari lapaknya.
    “Awalnya
    by phone
    , ngakunya pembelinya di daerah Tanjung Priok, saya juga enggak tahu orang calonya ya,” kata Reza, Jumat (30/5/2025), dkutip dari 
    Tribunnews.com. 
    Setelahnya, pelaku mengirimkan uang DP kepada Reza sebesar Rp 100.000.
    Pelaku lantas meminta Reza memperlihatkan kambing yang akan dibeli itu melalui rekaman video. Pelaku juga meminta Reza mengantarkan hewan kurban tersebut ke alamat tujuan pembeli, yakni di Tanjung Priok.
    “Kambing udah dimasukkin ke mobil, dia minta video. Alasannya dia udah pernah ketipu juga Rp 300.000 katanya. Saya kasihan juga, saya relain datang ke tempat lokasi,” ujar Reza.
    Reza pun bertolak ke Tanjung Priok membawa kambing menuju rumah pembeli. Namun, sesampainya di tempat tujuan, pembeli mengaku sudah melunasi uang pembelian kambing tersebut melalui calo. 
    Padahal, Reza tak pernah menerima uang pelunasan dan baru ditransfer Rp 100.000 oleh si calo atau pelaku penipuan.
    “Di saya buka harga Rp 6,5 juta, dia (pelaku) nego di Rp 6,3 juta saya lepas. Kalau calo ke korbannya Rp 4,7 juta, (korban) tergiur dengan harga,” kata Reza.
    Baik Reza maupun pembeli sama-sama tak mengenal si calo.
    “Dia belinya dari calo, yang calo itu saya sama korban sama-sama enggak kenal. Semuanya terhubung lewat media sosial,” sambungnya.
    Merasa tertipu, Reza dan pembelinya pun melapor ke Polsek Tanjung Priok sambil membawa kambing yang dipesan. 
    “Akhirnya ke polisi, biar ada jalur tengahnya, soalnya korban enggak mau rugi, saya juga enggak mau rugi,” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10
                    
                        Selain Jam Malam, Dedi Mulyadi Ubah Waktu dan Hari Belajar Sekolah Jabar
                        Bandung

    10 Selain Jam Malam, Dedi Mulyadi Ubah Waktu dan Hari Belajar Sekolah Jabar Bandung

    Selain Jam Malam, Dedi Mulyadi Ubah Waktu dan Hari Belajar Sekolah Jabar
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Selain menerapkan aturan
    jam malam
    ,
    Gubernur Jawa Barat
    ,
    Dedi Mulyadi
    , bakal mengubah
    jam belajar
    mengajar sekolah untuk siswa tingkat dasar hingga atas menjadi lebih pagi, yaitu pukul 06.00 WIB, mulai Juni 2025.
    Dedi Mulyadi juga menyeragamkan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah yang akan berlangsung dari Senin hingga Jumat.
    “Saya mengajak kepada bupati dan wali kota (para pelajar) hari belajarnya sampai hari Jumat, Sabtu-Minggu libur,” ujar Dedi Mulyadi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/5/2025).
    “Sekarang SMA sampai hari Jumat, SMP sampai hari Sabtu, harusnya menurut saya di
    Jawa Barat
    diseragamkan, semua proses belajar mengajar sampai hari Jumat,” tuturnya.
    Dedi mengatakan, semasa menjabat sebagai Bupati Purwakarta dua periode, dirinya pernah menerapkan aturan tersebut.
    Dia pun mengeklaim aturan belajar lebih pagi telah berhasil menciptakan situasi kondusif bagi tumbuh kembang para peserta didik.
    “Dulu waktu menjadi Bupati Purwakarta, saya bupati pertama yang membuat hari belajar sampai hari Jumat dan jam pelajarannya mulai pukul 06.00 pagi. Tidak apa-apa mulai pukul 06.00, tetapi belajarnya kan sampai Jumat,” katanya.
    Semua bupati dan wali kota di Jabar diharapkan memperhatikan aturan ini dan menerapkannya secara optimal sehingga tidak ada perbedaan antardaerah.
    “Mudah-mudahan para bupati, wali kota, sama dengan Gubernur Jawa Barat,” ucap Dedi.
    Di samping itu, Dedi bakal mengubah kegiatan layanan publik “Abdi Nagri Nganjang ka Warga” yang berlangsung setiap Rabu selanjutnya akan digeser ke hari Jumat.
    Kemudian, untuk aktivitas layanan publik dimulai setelah shalat Jumat sekitar pukul 14.00-15.00 WIB atau berlangsung hingga sore hari.
    Kemudian, disambung dengan kegiatan hiburan rakyat seperti biasa.
    Dia mengungkapkan, alasan perubahan ini agar orangtua dan para pelajar bisa lebih leluasa mengikuti rangkaian kegiatan Abdi Nagri Nganjang ka Warga.
    “Pada sore hari orang-orang sudah pulang kerja, pulang dari sawah, kemudian dilanjutkan hiburan rakyat, juga tidak mengganggu anak sekolah karena hari Sabtunya libur,” tuturnya.
    Sebelumnya diberitakan, Dedi Mulyadi telah menerbitkan Surat Edaran Gubernur Jabar Nomor 51/PA.03/Disdik pada 23 Mei 2025.
    Dalam surat tersebut, bupati dan wali kota diminta mengoordinasikan pemberlakuan jam malam ini kepada tingkat kecamatan hingga desa.
    Aturan jam malam
    ini melarang siswa untuk berada di luar rumah, kecuali untuk keperluan penting dan darurat, seperti kegiatan sekolah atau lembaga pendidikan, aktivitas keagamaan yang diketahui orangtua, serta kondisi darurat dan bencana.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6
                    
                        Bikin Dedi Mulyadi Ngamuk, Ini Alasan Suporter Persikas Bentangkan Spanduk 
                        Bandung

    6 Bikin Dedi Mulyadi Ngamuk, Ini Alasan Suporter Persikas Bentangkan Spanduk Bandung

    Bikin Dedi Mulyadi Ngamuk, Ini Alasan Suporter Persikas Bentangkan Spanduk
    Editor
    KOMPAS.com –
    Sejumlah pendukung klub sepakbola asal Subang, Jawa Barat,
    Persikas
    mendatangi kediaman Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
    Mereka menyampaikan permintaan maaf sekaligus menyampaikan alasan membentangkan spanduk saat acara “Nganjang Ka Rakyat” yang digelar di Desa Sukamandijaya, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Jabar, Rabu (28/5/2025) malam.
    Adapun tindakan para pendukung Persikas tersebut sempat membuat Dedi Mulyadi naik pitam.
    Salah satu pendukung Persikas yang mendatangi Dedi mengatakan, mereka datang karena kecintaan terhadap Persikas dan berharap klub tersebut bisa kembali berjaya di Liga 2.
    Para pendukung sepakbola berharap agar Persikas tidak dijual ke pihak di luar Subang.
    “Pak, kita bersatu dengan suporter dan manajemen mengenai sepakbola Persikas. Harapan besar, sebagian warga Subang menanti Persikas kembali ke Liga 2 dan kita adalah hiburan sepakbola untuk tanah kita sendiri, Pak,” ucap perwakilan suporter lewat video yang diunggah di akun Instagram milik Dedi pada Jumat (30/5/2025).
    Ia juga menyampaikan bahwa mereka kesulitan menyampaikan aspirasi langsung ke pemerintah daerah, sehingga memilih momen tersebut untuk bertemu langsung dengan Dedi Mulyadi.
    “Saking cintanya, Pak, sampai-sampai harus ketemu hal yang salah dulu gitu. Padahal kita susah juga tembus ke Bapak,” tambahnya.
    Namun Dedi menegaskan kembali bahwa aksi mereka salah alamat, karena seharusnya aspirasi disampaikan kepada Bupati.
    “Jadi kamu mau demo gubernur apa bupati?” tanya Dedi.
    “Bupati, Pak,” jawab suporter.
    “Kenapa kalian demo bupati ngomong di depan saya?” balas Dedi.
    Dedi pun menjelaskan alasan kemungkinan akuisisi klub oleh daerah lain, yakni karena keterbatasan anggaran dan minimnya pengusaha lokal yang bersedia mengurus klub bola.
    Dedi juga menegaskan bahwa urusan klub Persikas bukan berada di ranah Gubernur, melainkan tanggung jawab Bupati Subang.
    “Urusan Persikas mah urusan bupati, bukan gubernur,” ujar Dedi.
    Dedi menagtakan bahwa bupati tidak diperbolehkan menggunakan uang negara untuk membantu klub profesional seperti Persikas.
    “Bupati gak boleh membantu klub profesional dengan menggunakan uang negara. Gak boleh,” tegasnya.
    “Sekarang pertanyaannya, di Subang ada gak orang yang mau keluarkan uang puluhan miliar untuk urus bola?” tanya Dedi.
    Saat suporter meminta agar Dedi sendiri turun tangan, ia menolak sambil bercanda:
    “Oh, gak mau saya. Jangankan urus bola, urus istri aja belum bisa,” ucapnya.
    Akhirnya, perwakilan suporter menyampaikan permintaan maaf atas kericuhan yang terjadi dan berharap warga serta panitia acara bisa memaklumi maksud aksi mereka.
    “Untuk warga, maafkan semuanya. Kami dari aliansi suporter Persikas meminta maaf ke panitia dan warga setempat,” tutup mereka.
    Sebelumnya diberitakan, sekelompok pendukung Persikas tiba-tiba membentangkan spanduk penolakan terhadap rencana penjualan klub kebanggaan warga Subang itu.
    Aksi mereka pun disertai dengan teriakan-teriakan yang membuat suasana menjadi gaduh.
    Dedi Mulyadi yang sedang berada di atas panggung tampak geram dan berdiri sambil menunjuk ke arah massa.
    “Hei, ini forum saya, bukan forum Persikas. Ini forum saya dengan rakyat, bukan dengan Persikas. Anak muda enggak punya otak kamu!” bentak Dedi dengan nada tinggi, seperti dikutip dari
    Tribunjabar.id
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4
                    
                        Terisolasi 3 Bulan, Warga Enggano Nekat Seberangi Samudera Hindia Pakai Kapal Kecil
                        Regional

    4 Terisolasi 3 Bulan, Warga Enggano Nekat Seberangi Samudera Hindia Pakai Kapal Kecil Regional

    Terisolasi 3 Bulan, Warga Enggano Nekat Seberangi Samudera Hindia Pakai Kapal Kecil
    Tim Redaksi

    BENGKULU, KOMPAS.com
    – Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Wilayah Bengkulu menyesalkan minimnya respons Pemerintah Provinsi Bengkulu terhadap kondisi 4.000 lebih masyarakat adat Enggano yang telah terisolasi selama lebih dari tiga bulan akibat tidak adanya layanan transportasi laut.
    Ketua AMAN Bengkulu, Fahmi Arisandi, menyoroti bahwa saat kunjungan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka ke Bengkulu pada Selasa (27/5/2025), pemerintah daerah hanya menyampaikan persoalan pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai.
    “Para pebisnis, benar terganggu dengan dangkalnya alur ini. Namun jangan lupa ada ribuan orang juga yang kini masih terkurung di pulau. Dan ini yang harusnya jadi perhatian serius pemerintah. Bukan cuma soal alur dan alur saja,” kata Fahmi dalam rilis tertulis yang diterima
    Kompas.com
    , Jumat (30/5/2025).
    Fahmi mencontohkan insiden lima orang warga yang nekat menyeberang dari Bengkulu ke
    Pulau Enggano
    dan terombang-ambing hingga ke Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, sebelum akhirnya ditemukan selamat pada Senin (25/5/2025).
    Menurut Fahmi, karena tidak adanya kapal penumpang, sebagian warga kini terpaksa mempertaruhkan nyawa dengan menggunakan kapal-kapal kecil untuk melintasi Samudera Hindia.
    “Mereka harus bertaruh nyawa. Ini menyedihkan. Secara nyata, ini menampilkan ketidakmampuan pemerintah Bengkulu untuk menyiasati cara lain menyelamatkan orang-orang di Pulau Enggano. Cuma sibuk menunggu alur dikeruk,” ujarnya.
    Ketua Pengurus Harian Daerah AMAN Enggano, Mulyadi Kauno, menyatakan kekecewaannya terhadap lambannya respons pemerintah dalam mengatasi isolasi wilayah tersebut. Ia menyebut pengerukan alur pelabuhan memang penting, tetapi mestinya ada solusi cepat untuk menyambungkan kembali akses transportasi warga.
    “Kami butuh kapal yang layak dan mampu untuk menyeberang samudera itu saja. Masa pemerintah Bengkulu tak punya sensitifitas soal ini,” ucapnya.
    Mulyadi menyebut, pihaknya sempat melarang warga menggunakan kapal kecil karena berisiko tinggi, namun kebutuhan ekonomi memaksa banyak orang tetap nekat melaut.
    “Jangan abaikan kami. Pendangkalan alur sudah dari dulu terjadi terus. Tapi ini sudah terlalu lama kami terkurung,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.