Peringati Hari Lahir Pancasila, Pemkab Ponorogo Kirab 21 Tumpeng Hasil Bumi
Tim Redaksi
PONOROGO, KOMPAS.com
– Pemerintah Kabupaten
Ponorogo
, Jawa Timur menggelar
kirap 21 tumpeng raksasa
hasil bumi dalam rangka memeringati hari lahirnya Pancasila, Sabtu sore (31/5/2025).
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan, gunungan hasil bumi merupakan gunungan raksasa yang terbuat dari palawija, aneka sayur mayur, serta hasil pertanian lainnya.
“Kenapa hasil bumi? Karena kita ingin punya semangat bahwa Ponorogo biar subur dan makmur.”
“Kenapa hasil bumi? Karena kita ingin membumikan Pancasila ke tanah kelahirannya.”
“Diambil dari roh Indonesia, maka Pancasila nomor 1, itu harus kita jadikan alat untuk pemersatu Bangsa,” ujar dia di sela-sela kegiatan kirab.
Sugiri Sancoko menambahkan, kegiatan kirap gunungan hasil bumi bertajuk
Harmoni 21 Kecamatan
dalam Semangat Pancasila ini baru pertama kali dilaksanakan.
Dia berharap tidak menutup kemungkinan ke depan akan dijadikan c
alendar of event
(CoE) dalam rangka memeringati
Hari Lahir Pancasila
1 Juni.
“Setiap 1 Juni kita adakan
Pancasila Night
atau
Sukarno Car Free Night
,” imbuh dia.
Kirab melalui jalan Pasar Lanang di Jalan Urip Sumoharjo hingga zona lima atau timur perempatan Tambakbayan, Ponorogo.
Berbagai hasil bumi dari 21 kecamatan se-Ponorogo menjadi rebutan masyarakat yang memadati Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo.
Wahyudi, salah satu warga yang berhasil berebut hasil pertanian dan perkebunan seperti cabai, kacang panjang, jagung, dan hasil pertanian lainnya, mengaku senang.
“Ini namanya
ngalap
berkah. Senang dengan kegiatan seperti ini karena selain pertama kali dilakukan, kita senang ada kegiatan yang mengajak masyarakat memeringati lahirnya dasar Negara dan ideologi Bangsa Indonesia,” ucap dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com Metropolitan
-
/data/photo/2025/05/31/683b2c5a3c570.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Peringati Hari Lahir Pancasila, Pemkab Ponorogo Kirab 21 Tumpeng Hasil Bumi Surabaya 31 Mei 2025
-
/data/photo/2013/09/07/1014091IMG-0146780x390.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
6 Nelayan asal Rote Ndao Hilang di Perbatasan Perairan Indonesia-Australia Regional 31 Mei 2025
6 Nelayan asal Rote Ndao Hilang di Perbatasan Perairan Indonesia-Australia
Tim Redaksi
KUPANG, KOMPAS.com –
Sebanyak enam nelayan asal Kabupaten
Rote Ndao
, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan hilang saat mencari ikan di perbatasan perairan Indonesia dan Australia.
Enam nelayan itu adalah Oktovianus Nafi, Semuel Nafi, Beni Ambi, Nitanel Balu, Martinus Kanuk, dan Melkianus Balu.
“Mereka dikabarkan hilang sejak tanggal 13 Mei 2025,” kata Kepala Kepolisian Resor Rote Ndao, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Mardiono, kepada
Kompas.com
, Sabtu (31/5/2025).
Enam nelayan itu, lanjut dia, adalah warga Desa Hundihuk, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao.
Saat melaut, mereka menggunakan Kapal Motor (KM) Berkat Baru yang dinahkodai Oktovianus Nafi.
Mardiono menyebutkan, kapal bertolak dari Pelabuhan Papela, Kecamatan Rote Timur, untuk mencari ikan di dekat perbatasan kedua negara. “Upaya pencarian hingga kini masih nihil,” kata dia.
Aparat, kata dia, masih terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak, termasuk otoritas Australia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/31/683ac831564f2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Hujan Deras Disertai Angin Puting Beliung Hancurkan Puluhan Rumah di Bangkalan Surabaya 31 Mei 2025
Hujan Deras Disertai Angin Puting Beliung Hancurkan Puluhan Rumah di Bangkalan
Tim Redaksi
BANGKALAN, KOMPAS.com
– Hujan deras yang disertai angin kencang terjadi di Desa Batangan,
Kecamatan Tanah Merah
, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, hingga mengakibatkan puluhan rumah rusak.
Kepala Desa Batangan, Zaini, mengatakan hujan mengguyur desanya sejak pukul 14.00 siang tadi. Tak lama kemudian, angin
puting beliung
merusak puluhan rumah warga.
“Untuk rumah rusak sekitar 20 lebih ditambah ada dua sekolah dan satu balai desa juga rusak. Untuk jumlah pastinya kami masih data,” ujar dia, Sabtu (31/5/2025).
Ia juga mengatakan kerusakan terjadi di tiga dusun, yakni Dusun Batangan Timur, Galisan, dan Bajur Barat.
Sedangkan untuk dua bangunan sekolah yang terdampak adalah SDN Batangan 1 dan SMPN 2 Tanah Merah serta atap Balai Desa Batangan.
“Rata-rata mengalami kerusakan atap. Ada juga rumah yang tertimpa batang pohon,” imbuh dia.
Dia juga menegaskan, sampai saat ini belum menerima adanya laporan korban jiwa dalam kejadian tersebut. .
Sementara itu, salah satu warga Desa Batangan, Mohammad (36) mengatakan, pascabencana masyarakat melakukan bergotong-royong untuk melakukan pembersihan.
“Untuk rumah warga yang kena batang pohon kami bekerja sama untuk evakuasi,” kata dia.
Mohammad mengatakan, angin
puting beliung
umumnya membuat atap rusak. Mayoritas kerusakan berupa genteng yang rusak dan jatuh.
“Banyak atap rumah yang bolong karena gentengnya disapu angin puting beliung,” sebut dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/12/06/67527840768a0.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gempa Bumi Tektonik Magnitudo 5,1 Guncang Kabupaten Timor Tengah Utara Regional 31 Mei 2025
Gempa Bumi Tektonik Magnitudo 5,1 Guncang Kabupaten Timor Tengah Utara
Tim Redaksi
KUPANG, KOMPAS.com
–
Gempa bumi
tektonik dengan magnitudo 5,1 mengguncang wilayah Kabupaten
Timor Tengah Utara
(TTU),
Nusa Tenggara Timur
(NTT), Sabtu (31/5/2025) tengah malam.
Kepala Stasiun Geofisika
Kupang, Arief Tyastama, mengonfirmasi bahwa gempa terjadi pada pukul 23.21 Wita.
Lokasi gempa, lanjut Arief, berada pada 9.13 derajat lintang selatan dan 124.04 derajat bujur timur.
“Pusat gempa 71 kilometer barat laut Kabupaten TTU, NTT dengan kedalaman 60 kilometer,” kata Arief kepada
Kompas.com
, Sabtu malam.
Hingga saat ini, lanjutnya, belum ada laporan kerusakan bangunan akibat guncangan gempa.
Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa tektonik menunjukkan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/31/683b2635c3e45.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Nelayan Masalembu Kembalikan 1 Kg Sabu, Identik dengan 35 Kg Sabu yang Ditemukan Sebelumnya Surabaya 31 Mei 2025
Nelayan Masalembu Kembalikan 1 Kg Sabu, Identik dengan 35 Kg Sabu yang Ditemukan Sebelumnya
Tim Redaksi
SUMENEP, KOMPAS.com
– Seorang nelayan asal Kecamatan Masalembu, Kabupaten
Sumenep
, Jawa Timur, mengembalikan satu kilogram narkotika jenis sabu ke Kantor Polsek Masalembu, Sabtu (31/5/2025) sore.
Narkoba tersebut diketahui identik dengan temuan sebelumnya yang mencapai 35 kilogram sabu di Perairan Masalembu pada 28 Mei 2025 lalu.
Kepala Dusun Ambulung, Desa Sukajeruk, Zakariya (52), membenarkan adanya pengembalian sabu oleh salah satu warganya,
Matzahri
.
Matzahri adalah seorang nelayan yang juga mantan Ketua Rawatan Samudera, salah satu persatuan nelayan terbesar di Pulau Masalembu.
Selain itu, empat orang nelayan yang pertama kali menemukan drum berisi sabu di perairan Masalembu juga merupakan anggota dari organisasi Rawat Samudera yang sama dengan Matzahri.
Zakariya menceritakan, Matzahri mendatangi rumahnya sekitar pukul 14.30 WIB dan meminta bantuan untuk diantar ke kantor polisi.
“Dia bilang ingin mengembalikan barang (narkoba) yang dia temukan,” kata Zakariya kepada
Kompas.com
di Sumenep.
Setibanya di Polsek Masalembu, Matzahri langsung diterima petugas.
Barang bukti sabu seberat satu kilogram itu sempat didokumentasikan oleh pihak kepolisian sebelum Zakariya dan Matzahri dipersilakan pulang.
Kepada Zakariya, Matzahri mengaku bahwa sabu tersebut ia ambil dari rumah salah satu nelayan yang menemukan drum berisi narkoba beberapa hari sebelumnya.
“Awalnya dikira tawas katanya,” lanjut Zakariya.
Namun, setelah pemberitaan meluas bahwa barang tersebut adalah narkoba, ia memutuskan untuk segera mengembalikannya.
Sebagai Kepala Dusun, Zakariya tidak dapat memastikan apakah masih ada nelayan lain yang mengambil narkoba dari temuan tersebut.
Ia menyatakan hanya akan menyampaikan informasi berdasarkan apa yang diketahuinya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/12/06/6752a131d6dc4.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kasus Penganiayaan Santri di Ponpes Ora Aji Sleman, 13 Orang Tersangka, Miftah Maulana Minta Maaf Yogyakarta 31 Mei 2025
Kasus Penganiayaan Santri di Ponpes Ora Aji Sleman, 13 Orang Tersangka, Miftah Maulana Minta Maaf
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Sebanyak 13 orang santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji, Sleman, DI
Yogyakarta
, ditetapkan jadi tersangka penganiayaan, Jumat (30/5/2025)
Yang lebih mengejutkan, dari 13 orang tersangka tersebut, ada yang melaporkan balik korban atas tuduhan pencurian.
Kuasa Hukum Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji, Adi Susanto, dalam konferensi pers, Sabtu (31/5/2025) menjelaskan bahwa peristiwa itu bermula dari aksi vandalisme.
Ponpes asuhan
Miftah Maulana Habiburrahman
ini sebetulnya sudah mencoba memediasi santri-santi tersebut, namun tidak menemukan titik temu sehingga terjadi pelaporan ke polisi.
Adi Susanto menyampaikan, kejadian penganiayaan bermula dari aksi vandalisme dan pencurian di kamar-kamar santri di
Ponpes Ora Aji
, Sleman, Yogyakarta.
Rentetan peristiwa pencurian tersebut tidak pernah diketahui siapa pelakunya.
Hingga akhirnya pada 15 Februari 2025, terkuak bahwa seorang santri berinisial KDR yang melakukan hal tersebut.
Pengakuan KDR diawali saat ketahuan menjual air galon yang merupakan usaha pondok pesantren Ora Aji.
Santri lainnya kemudian bertanya siapa yang menyuruh KDR menjual air galon, sebab menjual air galon bukan tugas dan tanggung jawabnya.
“(KDR) mengakui bahwa memang dia sudah melakukan penjualan galon tanpa sepengetahuan pengurus itu selama kurang lebih 6 hari, ya sudah sekitar seminggu sudah melakukan itu. Nah, atas kejadian itu santri kan langsung tersebar nih peristiwanya tersebar,” ucap Adi Susanto.
Setelah itu, ditanyakan pula terkait dengan rentetan peristiwa pencurian yang terjadi di kamar santri.
“Nah, sampai akhirnya ditanyakanlah ya secara persuasif, tidak ada pemaksaan. Apakah peristiwa yang selama ini terjadi di pondok juga dilakukan oleh dia?” tuturnya.
“Nah, yang bersangkutan mengakui bahwa dialah yang melakukan pencurian selama ini. Ada di santri yang bernama si A sekian Rp 700.000, santri yang bernama si B, Rp 50.000 dan segala macam,” imbuhnya.
Mendengar pengakuan itu, kemudian muncul reaksi spontanitas dari sejumlah santri. Namun, Adi Susanto menyebut
aksi spontanitas
tersebut bukan tindakan penganiayaan.
“Bahwa yang perlu kita tekankan, atas nama yayasan menyanggah soal adanya penganiayaan itu. Apa yang terjadi di pondok adalah aksi spontanitas saja dari santri, yang tidak ada koordinasi apapun,” ungkapnya.
Usai peristiwa tersebut, KDR diketahui dijemput oleh kakaknya.
Kemudian KDR meninggalkan pondok tanpa berpamitan.
“Nah, entah siapa yang memulainya, tiba-tiba (KDR) keluar dari pondok tanpa pamit dan segala macamnya lah ya ke yayasan dan tiba-tiba muncul lah yang namanya laporan Kepolisian di Polsek Kalasan pada saat itu,” ujar Adi.
Dikatakan Adi, yayasan kemudian berusaha menjadi mediator untuk memfasilitasi terjadinya perdamaian dalam persoalan tersebut.
Namun, di dalam mediasi tersebut tidak ada titik temu.
“Nah, yang membuat mediasi itu menjadi gagal pada akhirnya itu dikarenakan permintaan kompensasi atau tuntutan kompensasi dari keluarga saudara (KDR) ini yang tidak mungkin bisa dipenuhi oleh santri, yang notabene ini (santri) orang-orang yang tidak punya, yang notabene datang ke sini dalam keadaan gratis,” ucapnya.
Dari yayasan, lanjut Adi Susanto, kemudian menengahi dengan menawarkan membantu biaya pengobatan untuk KDR.
“Kami dari yayasan menawarkan angkanya Rp 20 juta. Tapi sekali lagi itu tidak pernah bisa diterima sampai akhirnya upaya mediasi berulang kali itu menjadi gagal,” tuturnya.
Adi menyampaikan saat ini dirinya juga menjadi kuasa hukum 13 orang santri terkait laporan dugaan penganiayaan.
“Maka selain sebagai kuasa hukum yayasan, saya, kami juga menjadi kuasa hukum daripada seluruh santri yang dilaporkan tadi itu,” katanya.
Yayasan Pondok Pesantren Ora Aji memastikan peristiwa yang berujung pada tuduhan melakukan penganiayaan merupakan persoalan santri dengan santri.
Tidak ada pengurus ponpes yang diasuh oleh
Gus Miftah
ini terlibat dalam peristiwa tersebut.
“Sekali lagi di antara santri. Tidak ada pengurus. Maka yang perlu diketahui adalah peristiwa ini
pure,
murni antara santri dan santri,” ujar Adi.
Tindakan sejumlah santri tersebut dikatakan Adi Susanto dilakukan secara spontanitas.
”
Aksi spontanitas
itu muncul, spontanitas loh ya. Muncul dalam rangka untuk menunjukkan satu effort. Sebenarnya lebih kepada rasa sayang saja. Ini santri kok nyolong (kok mencuri) toh, kira-kira begitu,” ucapnya.
Adi Susanto menyebut 13 orang santri yang dilaporkan ke polisi atas dugaan penganiayaan terhadap KDR merupakan korban pencurian dari yang bersangkutan.
Selain itu, Adi Susanto yang juga Kuasa Hukum dari 13 santri Ponpes Ora Aji ini menepis soal informasi terkait adanya penyiksaan dalam peristiwa tersebut.
Menurut Adi Susanto, di dalam peristiwa tersebut tidak ada sama sekali penyiksaan terhadap KDR.
“Framing yang terjadi selama ini di luar kan seolah-olah memang dilakukan penyiksaan yang luar biasa. Itu tidak pernah terjadi,” ungkapnya.
Miftah Maulana Habiburrahman, pengasuh pondok pesantren tersebut, menyampaikan permintaan maaf melalui kuasa hukumnya, Adi Susanto.
“Ya pertama tadi sudah disampaikan sama ketua yayasan, musibah ini adalah pukulan bagi kami terutama atas nama pondok pesantren. Ini adalah pukulan sehingga atas nama ketua yayasan, beliau (Miftah) sudah menyampaikan permohonan maafnya tadi,” ujar Adi Susanto pada Sabtu (31/05/2025).
Peristiwa dugaan penganiayaan terjadi saat Miftah Maulana Habiburrahman sedang melaksanakan ibadah umrah dan tidak berada di lokasi.
Adi Susanto menjelaskan bahwa Pondok Pesantren Ora Aji berfungsi sebagai mediator dalam menyelesaikan masalah ini.
Yayasan Pondok Pesantren Ora Aji menegaskan bahwa insiden yang berujung pada
tuduhan penganiayaan
merupakan masalah antara santri.
“Kalau ditanya kemudian apa yang dilakukan, sekali lagi kapasitas pondok hanya menjadi mediator saja untuk memfasilitasi terjadinya komunikasi. Hanya sebatas itu saja, tidak ada yang lain,” tuturnya.
“Sekali lagi di antara santri. Tidak ada pengurus. Maka yang perlu diketahui adalah peristiwa ini pure murni antara santri dan santri,” katanya.
(Penulis: Wisang Seto Pangaribowo I Editor: Ihsanuddin)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/03/31/67e9fdf609e64.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Countdown HUT ke-500 Jakarta Dikritik, Rano Karno: Engga Ada Anggaran Dibuang Megapolitan 31 Mei 2025
Countdown HUT ke-500 Jakarta Dikritik, Rano Karno: Engga Ada Anggaran Dibuang
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Wakil Gubernur Jakarta,
Rano Karno
membantah pemasangan
countdown
perayaan HUT ke-500 Jakarta di Bundaran Hotel Indonesia membuang anggaran.
“Enggak, enggak ada anggaran yang dibuang,” ujar Rano Karno di Jakarta, Sabtu (31/5/2025).
Rano Karno mengatakan layar digital tersebut dipasang saat ini untuk menandakan Jakarta akan merayakan 5 abad pada 2027.
Menurut dia, waktu dua tahun akan terasa cepat. Dia bersama Gubernur Jakarta Pramono Anung sudah menjalankan pemerintahan 4 bulan.
“Wah 2 tahun cepat, loh. Kita enggak berasa 4 bulan udah nih. Kita aja sama Pak Gub udah 4 bulan, baru menyelesaikan 100 program,” ujar dia.
Selain itu, kata dia, persiapan perayaan HUT ke-500 Jakarta harus dipersiapkan saat ini. Namun Rano Karno tidak menjelaskan anggaran yang dipakai untuk memasang countdown tersebut.
“Cepat 2 tahun itu. Nah, makanya mempersiapkan. Tentu istilahnya, 500 tahun itu sebetulnya memang di 2027. Tapi, kalau dihitung periode, periode kita baru selesai 2030,” ucap dia.
Sebelumnya, warga mengkritik pemasangan countdown atau hitung mundur perayaan HUT ke-500 DKI Jakarta di Bundaran HI, Jakarta Pusat.
Salah satu warga, Roni (27) mengatakan pemasangan countdown terlalu cepat karena perayaan 5 abad Jakarta masih lama pada tahun 2027.
“Kalau menurut saya kecepetan. Masih dua tahun lagi, belum tentu orang tahu itu countdown buat ulang tahun Jakarta,” ujar Roni di kawasan Bundaran HI, Sabtu.
Pantauan Kompas.com, countdown terpasang di kawasan Bundaran HI. Layar digital tersebut menunjukan angka 751 hari 9 jam 55 menit.
Tinggi layar countdown sekitar 6 meter. Seluruh pengendara yang melintas kawasan tersebut melihat jelas angka mundur perayaan 5 abad Jakarta.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/31/683af9d2c26f0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pramono Minta PGI Segera Usulkan Nama Perwakilan di FKUB Jakarta Megapolitan 31 Mei 2025
Pramono Minta PGI Segera Usulkan Nama Perwakilan di FKUB Jakarta
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Gubernur Jakarta
Pramono Anung
meminta
Persekutuan Gereja-gereja
Indonesia (PGI) segera mengusulkan nama perwakilan di
Forum Kerukunan Umat Beragama
(FKUB) Jakarta.
“Sebentar lagi FKUB akan dibentuk. Mohon segera diusulkan nama untuk FKUB di Jakarta,” ujar Pramono saat menghadiri perayaan ulang tahun ke-75 PGI di GKI Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (31/5/2025).
Menurut Pramono, FKUB memegang peran penting dalam menjaga rasa aman, nyaman, dan damai di Jakarta yang dihuni oleh masyarakat dari beragam latar belakang agama, etnis, dan budaya.
“Ini menjadi peran penting bagi Jakarta untuk menjaga rasa aman, rasa nyaman, rasa damai yang ada sekarang ini di Jakarta,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Biro Pendidikan dan Mental Spiritual Setda Provinsi Jakarta, Fajar Eko Satrio, menjelaskan bahwa pembentukan FKUB dilakukan sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Jakarta.
Oleh sebab itu, Pramono Anung meminta daftar nama perwakilan untuk
FKUB Jakarta
.
Bahkan ia juga sudah menandatangani pergub yang dimaksud, namun hingga saat ini pergub tersebut belum dipublikasikan.
“Salah satu majelis tinggi agama Kristen diwakili oleh PGI. Saat ini masa tugas FKUB sudah akan berakhir,” jelas dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/03/30/67e92278341e5.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Penumpang Melonjak, Transjakarta Tambah Armada Rute Blok M–PIK Megapolitan 31 Mei 2025
Penumpang Melonjak, Transjakarta Tambah Armada Rute Blok M–PIK
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
PT Transportasi Jakarta (
Transjakarta
) menambah jumlah armada pada rute Transjabodetabek Blok M–Pantai Indah Kapuk (PIK) karena jumlah penumpang melonjak.
Kepala Departemen CSR dan Humas Transjakarta Ayu Wardhani mengatakan, peningkatan jumlah pelanggan tercatat signifikan dalam dua hari terakhir.
Puncaknya terjadi pada Kamis (29/5/2025), bertepatan dengan hari libur nasional.
“Tercatat lebih dari 5.799 pelanggan menggunakan rute ini pada hari Kamis 29 Mei 2025. Jumat 4.150 pelanggan,” kata Ayu saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (31/5/2025).
Transjakarta melakukan penyesuaian operasional dengan menambah jumlah
armada bus
yang melayani rute Blok M–PIK.
“Bus yang beroperasi di rute T31 selama liburan sudah ditambahkan 10% ya,” ujarnya.
Meski demikian, penambahan ini masih bersifat sementara dan disesuaikan dengan situasi di lapangan.
Transjakarta belum memastikan apakah penambahan jumlah armada diterapkan secara permanen.
“Penyesuaian jumlah armada yang dioperasikan tentu berdasarkan kajian dan juga penyesuaian kebutuhan di lapangan. Tim kami terus melakukan evaluasi berkala,” jelas Ayu.
Ia pun menyampaikan apresiasi kepada para pelanggan yang memilih menggunakan transportasi publik selama
libur panjang
.
“Transjakarta berterima kasih atas antusiasme pelanggan rute Transjabodetabek Blok M–PIK selama long weekend,” tutur Ayu.
Rute Blok M–PIK (T31) merupakan salah satu layanan Transjabodetabek yang menghubungkan pusat kota dengan kawasan wisata di utara Jakarta.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/31/683ae551ec504.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
13 Santri Ponpes Ora Aji Ditetapkan Jadi Tersangka Penganiayaan, Korban Dilaporkan Balik Yogyakarta 31 Mei 2025
13 Santri Ponpes Ora Aji Ditetapkan Jadi Tersangka Penganiayaan, Korban Dilaporkan Balik
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Sebanyak 13 santri
Pondok Pesantren Ora Aji
di Sleman, DI Yogyakarta, telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap salah satu santri berinisial KDR.
Dalam perkembangan terbaru, salah satu dari 13 santri tersebut melaporkan KDR terkait dengan
dugaan pencurian
.
Kuasa Hukum Yayasan Pondok Pesantren Ora Aji, Adi Susanto, mengungkapkan bahwa laporan terhadap KDR telah resmi diajukan ke
Polresta Sleman
, DI Yogyakarta.
“Kami secara resmi telah melaporkan saudara Dimas (KDR) di Polresta Sleman,” ujar Adi Susanto pada Sabtu (31/05/2025).
Laporan tersebut diajukan salah satu santri yang saat ini menjadi tersangka dalam kasus penganiayaan.
“Sebagai pelapor, yang bersangkutan kehilangan uang sebesar Rp 700.000. Sudah dilaporkan pada tanggal 10 Maret 2025 di Polresta Sleman, dan sampai hari ini prosesnya sudah berjalan,” ungkap Adi Susanto.
Ia menambahkan bahwa santri yang menjadi korban pencurian diduga ada 8 orang.
“Data yang kami punya dari santri yang mengingat-ingat soal kehilangan-kehilangan dan itu juga pengakuan dari Saudara Dimas ada kurang lebih 7 sampai 8 santri,” jelasnya.
Nominal uang yang dicuri bervariasi. Selain uang, barang-barang juga dilaporkan hilang.
“Angkanya ada yang Rp 100.000, ada yang Rp 70.000, ada yang Rp 50.000, bahkan yang Rp 20.000 juga ada. Nah, yang terbesar Rp 700.000,” imbuhnya.
Adi mengatakan, angka tersebut dianggap besar untuk kondisi para santri yang merupakan anak dari keluarga tidak mampu.
Kapolresta Sleman Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait pencurian yang melibatkan KDR.
“Jadi dari 13 itu ada yang 4 orang yang barangnya pernah diambil oleh korban itu dilaporkan pada kita, pencurian,” ujar Edy Setyanto.
Saat ini, pihak kepolisian sedang menindaklanjuti laporan tersebut dan melakukan proses penyelidikan. “Sekarang sudah ditangani oleh Polres juga,” ungkapnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.