Tak Jelas Keberadaan Keluarganya, Perawatan PMI yang Stroke Ditanggung Negara
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Migran Indonesia (P2MI) akan menanggung seluruh biaya perawatan SW,
Pekerja Migran Indonesia
(
PMI
) yang dirawat akibat stroke di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
“Negara hadir. Karena tidak ada pihak keluarga yang diketahui, maka pembiayaan perawatan sepenuhnya akan ditanggung oleh Kementerian,” ujar Menteri P2MI Abdul Kadir Karding saat menjenguk SW, Minggu (1/6/2025).
SW sebelumnya bekerja di Malaysia sebagai pekerja rumah tangga dan dua kali mengalami stroke.
Setelah dipulangkan, ia kini dirawat di ruang
High Care Unit
(HCU) dalam kondisi belum bisa berbicara.
Menurut Karding, kuat dugaan bahwa SW merupakan korban calo migran ilegal yang memalsukan identitas untuk bisa bekerja ke luar negeri.
“Berdasarkan identitas yang kami temukan, alamat di KTP-nya tercatat di Karanggeneng, Lamongan, tetapi setelah kami cek di lapangan, alamat tersebut tidak ditemukan,” tutur Karding.
“Ini menunjukkan adanya pemalsuan identitas, dan yang bersangkutan kemungkinan besar menjadi korban perdagangan orang atau penipuan,” lanjut dia.
Kementerian P2MI juga berkomitmen memantau kondisi pasien hingga pulih dan memastikan pelayanan rumah sakit berjalan optimal untuk para PMI.
Sementara itu, dokter Edo Yohannes Sihombing, spesialis bedah saraf RS Polri yang menangani SW menyebut pasien sempat dua kali dioperasi karena stroke di Malaysia.
“Saat masuk ke RS Polri, nilai kesadaran pasien berada pada angka 8 dari skala 15. Kini sudah meningkat menjadi 11 dalam waktu tiga minggu,” ujar dr. Edo.
Perawatan yang diberikan menggunakan teknologi terkini dan standar internasional.
“Kami berikan penanganan definitif dan intensif,” ujar dia.
Menteri Karding juga menyoroti persoalan PMI non-prosedural yang jumlahnya diperkirakan mencapai ratusan ribu orang, khususnya di Malaysia dan Arab Saudi.
“Karena tidak terdata secara resmi, maka saat terjadi masalah, negara kesulitan melakukan perlindungan maupun pemulangan,” kata dia.
Saat ini, pemerintah tengah bersiap menghadapi gelombang pemulangan besar-besaran dari Malaysia akibat kebijakan repatriasi bagi PMI tanpa dokumen resmi.
“Kami sedang merancang langkah mitigasi agar pemulangan ini bisa dikelola dengan baik,” ujar Karding.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com Metropolitan
-
/data/photo/2025/06/01/683c0748bc06f.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tak Jelas Keberadaan Keluarganya, Perawatan PMI yang Stroke Ditanggung Negara Megapolitan 1 Juni 2025
-
/data/photo/2024/12/02/674d7b878df3a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pria Bunuh Istri Kedua di Tangerang, Kesal Sering Didatangi ke Tempat Kerja Megapolitan 1 Juni 2025
Pria Bunuh Istri Kedua di Tangerang, Kesal Sering Didatangi ke Tempat Kerja
Editor
TANGERANG, KOMPAS.com
– Seorang pria berinisial A (50) membunuh istri keduanya yang berinisial S (46) di Kampung Sukadiri, Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Kamis (29/5/2025).
Kejadian ini dipicu kekesalan pelaku terhadap istrinya yang sering mendatangi rumah dan tempat kerjanya.
“Sehingga, tersangka sering bertengkar dengan istri pertamanya yang juga bekerja di tempat yang sama,” kata Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho dalam keterangannya, dikutip dari
Antara,
Minggu (1/6/2025).
Mayat korban pertama kali ditemukan oleh tetangganya yang datang untuk menagih ongkos ojek yang belum dibayar. Namun, tidak ada jawaban saat saksi memanggil korban di rumahnya.
“Kemudian, saksi lain yakni tetangga sebelah rumah korban mencoba membantu. Karena tidak ada jawaban keduanya berinisiatif masuk ke dalam dan menemukan korban di dalam kamar dengan posisi tidak menggunakan pakaian atas hanya menggunakan rok,” kata Zain.
Selanjutnya, para saksi segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pakuhaji, Polres Metro Tangerang Kota dan setelah diperiksa korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.
“Petugas pun bergerak cepat menghubungi unit identifikasi dan jasad korban dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang guna dilakukan otopsi,” kata Zain.
Kemudian petugas melakukan melakukan olah TKP, mengumpulkan saksi-saksi, dan penyelidikan mendalam.
“Ditemukan fakta, tersangka (suami korban) adalah orang yang bersama korban saat kejadian,” jelas Zain.
Hasil otopsi RSUD Tangerang menunjukkan terdapat luka memar pada bagian mulut dan hidung korban akibat kekerasan tumpul. Kematian korban disebabkan pecahnya pembuluh darah.
“Tersangka diamankan tim gabungan unit reskrim Polsek Pakuhaji dan Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota di rumahnya. Tersangka pun mengakui perbuatannya melakukan penganiayaan hingga korban meninggal,” ucap Zain.
Tersangka dikenakan dengan Pasal 338 atau pasal 351 ayat (3) KUHP tentang pembunuhan dan atau penganiayaan yang mengakibatkan nyawa orang meninggal dunia dengan ancaman pidana penjara paling lama 15 tahun.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/01/683c0408c20d7.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pekerja Migran yang Stroke Dirawat di RS Polri, Keluarga Belum Ditemukan Megapolitan 1 Juni 2025
Pekerja Migran yang Stroke Dirawat di RS Polri, Keluarga Belum Ditemukan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Pemberdayaan dan Perlindungan Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding menjenguk seorang
Pekerja Migran Indonesia
(PMI) berinisial SW di Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (1/6/2025).
SW sebelumnya bekerja sebagai pekerja rumah tangga di Malaysia. Selama di sana, ia dua kali mengalami stroke sebelum akhirnya dipulangkan ke Indonesia.
“Beliau tidak bisa bicara dan keluarganya belum ditemukan. Ketika kami telusuri alamat di KTP-nya, yaitu Karanggeneng, Lamongan, alamat tidak ditemukan,” ujar Karding kepada wartawan di lokasi.
Kondisi ini membuat Kardin curiga bahwa SW merupakan korban calo yang memalsukan dokumen identitas untuk keberangkatan ke luar negeri.
Saat ini, kondisi pasien menunjukkan perkembangan positif.
“Dokter menyampaikan bahwa beliau sudah bisa membuka mata dan mulai merespons suara serta sentuhan,” kata Karding.
Ia memastikan seluruh biaya perawatan akan ditanggung negara melalui Kementerian P2MI. Pemerintah akan terus memantau kondisi PMI lain yang dirawat di RS Polri.
“Negara hadir. Karena tidak ada pihak keluarga, maka pembiayaan ditanggung oleh kementerian. Kami juga akan memastikan penanganan dilakukan secara profesional,” tegas dia.
Ia juga menyoroti masih banyaknya PMI yang berangkat secara non-prosedural, terutama ke negara-negara seperti Malaysia dan Arab Saudi.
Menurut dia, jumlah PMI non-prosedural dapat mencapai ratusan ribu orang.
“Mereka ini tidak terdata secara resmi, sehingga menyulitkan pemerintah dalam proses perlindungan maupun pemulangan,” ujar dia.
Saat ini, pemerintah masih menangguhkan penempatan PMI sektor pekerja rumah tangga (
domestic workers
) ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Namun, untuk sektor formal atau tenaga kerja terampil (
skilled workers
), pengiriman tetap dibuka.
Terkait rencana pembukaan kembali penempatan ke Arab Saudi, Karding menyebut hal itu masih dalam tahap pertimbangan.
“Kita masih harus melihat kondisi di lapangan dan mendengar aspirasi dari masyarakat, DPR, serta para pemangku kepentingan lainnya,” katanya.
Karding juga mengingatkan tentang maraknya praktik perekrutan ilegal melalui media sosial seperti Facebook.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi antarlembaga untuk memperkuat pengawasan digital atau siber.
Sementara itu, dr. Edo Yohannes Sihombing, spesialis bedah saraf RS Polri yang menangani SW menyampaikan bahwa kondisi pasien terus menunjukkan perbaikan.
“Saat pertama masuk, nilai kesadaran beliau berada di angka 8 dari skala 15. Kini meningkat menjadi 11 dalam waktu tiga minggu,” kata Edo.
SW telah menjalani dua kali operasi saat masih bekerja di Malaysia.
Di RS Polri, ia mendapat perawatan intensif menggunakan teknologi medis yang setara dengan standar internasional.
“Semua penanganan dilakukan secara definitif dan dengan teknologi terbaik yang kami miliki,” ujar dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/01/683c109bdeebb.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
7 Rombongan Melaju di Tol Porong-Sidoarjo, 1 Mobil Porsche Hilang Kendali dan Menabrak Rush Berisi 1 Keluarga Surabaya
Rombongan Melaju di Tol Porong-Sidoarjo, 1 Mobil Porsche Hilang Kendali dan Menabrak Rush Berisi 1 Keluarga
Tim Redaksi
SIDOARJO, KOMPAS.com
– Insiden kecelakaan yang melibatkan mobil mewah Porsche menabrak Toyota Rush terjadi di Tol Sidoarjo-Porong.
Titik kecelakaan tersebut berada di KM 759+600 jalur Tol Sidoarjo-Porong pada Minggu (1/6/2025) sekitar pukul 09.45 WIB.
Kasat PJR Ditlantas
Polda Jatim
, AKBP Hendrix Kusuma Wardhana membenarkan adanya insiden kecelakaan ini.
“Benar ada kejadian laka lantas di KM 759 Tol Sidoarjo-Porong,” kata Hendrix, Minggu (1/6/2025).
Berdasarkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), diduga kecelakaan tersebut terjadi karena mobil super car Porsche hilang kendali usai melaju dengan kecepatan tinggi.
Pada mulanya, rombongan mobil Porsche sedang melintas beriringan di KM 759 Tol Sidoarjo-Porong.
Di titik tersebut, rombongan mengurangi kecepatan.
Namun, satu mobil Porsche yang bernopol L 1322 DBI berwarna biru tua hilang kendali dan menabrak Toyota Rush bernopol W 1853 ON dari belakang.
Saat kejadian, Rush tengah melaju di jalur kanan.
Alhasil, saat ditabrak, mobil putih tersebut oleng ke arah kiri hingga keluar jalur hingga terbalik ke parit dan mobil ringsek.
Sementara kondisi mobil Porsche bagian kap terbuka dan bodi area lampu menjadi ringsek.
Kaca sisi kanan mobil juga terlihat terlepas.
Berdasarkan data yang dihimpun pihak kepolisian, mobil Rush ditumpangi satu anggota keluarga yang berjumlah enam orang.
Seluruh korban mengalami luka-luka dan dievakuasi ke Rumah Sakit Delta Surya Sidoarjo untuk mendapatkan perawatan intensif.
Sementara itu, pengemudi mobil Porsche yang berinisial HJY, berusia 21 tahun mengalami luka ringan.
Kini, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap HJY.
“Penganannya ke Unit Laka Satlantas Polresta Sidoarjo,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/01/683c013865db1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Batalion, Sapi Presiden Prabowo di Tangsel Dapat Perawatan Khusus Jelang Idul Adha 2025 Megapolitan 1 Juni 2025
Batalion, Sapi Presiden Prabowo di Tangsel Dapat Perawatan Khusus Jelang Idul Adha 2025
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, perhatian tertuju pada Batalion,
sapi kurban Presiden
RI Prabowo Subianto yang dipelihara di
Lebak Talas Farm
, Pondok Cabe Ilir,
Tangerang Selatan
.
Dengan bobot lebih dari satu ton, perawatan sapi ini dilakukan secara ekstra dan penuh perhatian agar tetap sehat hingga hari penyembelihan.
“Kita-kita kasih benar-benar ekstra. Rawatannya juga luar biasa. Beda,” ujar pemilik peternakan Lebak Talas Farm, saat dihubungi
Kompas.com
, Minggu (1/6/2025).
Dari segi pakan, sapi tersebut tidak diberi makanan sembarangan seperti sapi pada umumnya.
Sapi milik orang nomor satu di Indonesia ini disebut mendapat makanan konstrat yang memiliki kandungan serat kasar rendah dan kaya mmemiliki energi serta protein.
“Konsentrat. Kita-kita kasih benar-benar ekstra. Rawatannya juga luar biasa. Beda,” tambahnya.
Edy juga menjelaskan asupan makanan sapi yang tadinya 4 karung ampas tahu per hari kini ditambah menjadi 6 karung.
Begitu juga dengan pakan sentrat, yang jumlahnya diperbesar agar kondisi sapi tetap prima.
Untuk menjaga kesehatan, peternak melakukan pengecekan dokter secara rutin, biasanya dua minggu sekali untuk semua sapi di peternakan tersebut.
“Alhamdulillah baik komunikasi dengan peliharaan,” kata Edy.
Untuk diketahui, Menjelang Idul Adha yang jatuh pada Jumat (6/6/2025), Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan, melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah peternakan dan lapak penjualan hewan kurban.
Salah satu fokus inspeksinya adalah sapi milik
Presiden Prabowo
Subianto yang berbobot 1.045 kilogram.
“Hari ini kami bersama dokter hewan mengecek kondisi hewan kurban yang ada di sini. Kebetulan di lokasi ini ada satu ekor sapi seberat 1.045 kilogram milik Bapak Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto,” ujar Pilar saat sidak pada Rabu (28/5/2025).
Pilar memastikan, berdasarkan pemeriksaan dokter hewan, sapi dalam kondisi sehat dan memenuhi syarat untuk dijadikan hewan kurban, baik dari segi usia maupun fisik.
Pemeriksaan lanjutan juga akan dilakukan pasca penyembelihan untuk memastikan kualitas daging yang akan didistribusikan ke masyarakat.
“Alhamdulillah, menurut dokter hewan, semuanya sehat dan sangat layak untuk dikurbankan. Semoga menjadi amal jariyah untuk Bapak Presiden Prabowo. Kami, atas nama masyarakat dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan, mengucapkan terima kasih,” kata Pilar.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/29/683872008c20f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
3 Gubernur Koster: 400 Biro Perjalanan dan Sewa Mobil Dikuasai Warga Asing tapi Tak Berkantor di Bali Denpasar
Gubernur Koster: 400 Biro Perjalanan dan Sewa Mobil Dikuasai Warga Asing tapi Tak Berkantor di Bali
Tim Redaksi
DENPASAR, KOMPAS.com
–
Gubernur BaliWayan Koster
gelar rapat darurat dengan seluruh kepala perangkat daerah dan instansi vertikal se-Bali di Jayasabha, Denpasar, Sabtu 31 Mei 2025.
Hal tersebut dilakukan setelah menerima rentetan keluhan dari masyarakat dan pelaku UMKM lokal terkait kian maraknya dominasi usaha pariwisata oleh warga negara asing (WNA).
Hal ini dinilai akan memojokkan masyarakat lokal di tanahnya sendiri.
Dalam rapat tersebut juga mengevaluasi menyeluruh terhadap sistem perizinan dan regulasi usaha pariwisata pun jadi langkah awal yang ia tempuh.
“Bali tidak boleh menjadi pasar bebas yang membunuh masyarakatnya sendiri,” tegas Koster dalam rapat tersebut.
Kekesalan Koster didasari oleh banyaknya temuan praktik usaha ilegal yang dijalankan oleh WNA.
Terutama melalui celah sistem perizinan Online Single Submission (OSS).
Ia menilai, sistem tersebut membuka peluang bagi investor asing untuk menguasai sektor strategis.
Bahkan hingga level mikro seperti penyewaan kendaraan dan homestay.
“Di Badung saja, ada sekitar 400 izin usaha sewa mobil dan biro perjalanan yang dikuasai orang asing. Banyak yang tidak punya kantor, tidak tinggal di Bali, tapi tetap bisa beroperasi. Ini jelas keterlaluan,” ungkap Koster.
Lebih lanjut, ia menilai praktik semacam ini bukan hanya melanggar etika berusaha, tapi juga menciptakan ketimpangan dan memperparah degradasi ekonomi lokal.
Koster memperingatkan, jika situasi ini terus dibiarkan, Bali berisiko mengalami kemunduran serius dalam lima tahun ke depan, baik secara ekonomi, sosial, maupun citra pariwisata.
“Pariwisata kita sedang tidak baik-baik saja. Macet, sampah, vila ilegal, sopir liar, wisatawan nakal, semua ini harus kita tata. Tapi penataan harus dimulai dari hulu regulasi dan perizinan,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut konkret, Koster membentuk tim khusus lintas instansi untuk melakukan audit menyeluruh terhadap izin usaha pariwisata di Bali.
Ia juga menyiapkan regulasi baru yang lebih tegas dan berpihak pada masyarakat lokal.
Langkah awalnya adalah penerbitan Surat Edaran Penertiban Usaha dan Transportasi Wisata, yang akan menjadi dasar pelaksanaan operasi gabungan oleh Satpol PP dan Polda Bali.
Tak hanya itu, Koster juga mengusulkan kebijakan wajib bagi semua agen perjalanan wisata untuk menjadi anggota asosiasi lokal.
Verifikasi faktual juga akan dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi perusahaan “hantu” yang hanya tercatat di OSS namun tidak memiliki eksistensi di lapangan.
“Pulau ini kecil, tapi kontribusinya besar bagi Indonesia. Kita bukan bersaing dengan daerah lain, tapi dengan negara seperti Thailand dan Malaysia. Kalau kita tidak tertib, kita akan tergilas oleh pasar kita sendiri,” tegasnya.
Langkah Koster ini mendapat sambutan positif dari para pelaku usaha lokal.
Mereka menilai tindakan ini sebagai sinyal kuat bahwa pemerintah benar-benar hadir untuk melindungi ruang usaha rakyat.
“Kalau dibiarkan, Bali hanya akan jadi panggung bisnis asing. Rakyatnya cuma jadi penonton di rumah sendiri,” ujar seorang pelaku UMKM transportasi wisata yang enggan disebut namanya.
Kini, dengan semangat kolaboratif antar instansi dan keberanian politik dari Gubernur Koster, harapan masyarakat kembali tumbuh.
Bali diharapkan bisa kembali menjadi rumah yang adil dan ramah bagi warganya, bukan sekadar surga bagi investor asing.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2021/12/09/61b1f6f024557.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/01/683bdf2134022.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/01/683c01019c1dc.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/05/28/6836b6065d30e.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)