Remaja Dibacok OTK di Serpong, Korban Alami Luka-luka
Editor
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
– Remaja laki-laki berinisial RDR menjadi korban pembacokan orang tak dikenal (OTK) di Jalan Raya Serpong–Parung, Muncul, Setu, Kota Tangerang Selatan.
Peristiwa terjadi pada Minggu (1/6/2025) sekitar pukul 04.30 WIB saat korban melintas bersama temannya menggunakan sepeda motor.
“Tiba-tiba pelaku menghampiri korban dan langsung membacok bagian kepala sebelah kiri menggunakan senjata tajam,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, dalam keterangannya, Senin (2/6/2025), dikutip
TribunTangerang.com.
Akibat serangan tersebut, RDR mengalami luka robek parah di bagian kepala. Ia langsung dilarikan ke fasilitas medis terdekat untuk mendapatkan penanganan.
Kejadian ini baru dilaporkan ke polisi pada Minggu sore pukul 17.30 WIB oleh kakak kandung korban.
“Yang mengakibatkan korban mengalami luka robek pada bagian kepala sebelah kiri,” lanjut Ade Ary.
Hingga kini, polisi belum mengungkap identitas pelaku maupun motif penyerangan.
Kasusnya sedang diselidiki oleh Satreskrim Polres Metro Tangerang Selatan.
Petugas tengah mengumpulkan keterangan saksi dan rekaman CCTV di sekitar lokasi untuk mengungkap pelaku.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com Metropolitan
-
/data/photo/2020/10/14/5f86cca13c2ef.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Remaja Dibacok OTK di Serpong, Korban Alami Luka-luka Megapolitan 2 Juni 2025
-
/data/photo/2025/06/02/683d9861810e8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Perbaikan Jalan di Kembangan Picu Macet Parah, Polisi Imbau Warga Pilih Jalur Alternatif Megapolitan 2 Juni 2025
Perbaikan Jalan di Kembangan Picu Macet Parah, Polisi Imbau Warga Pilih Jalur Alternatif
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Polisi mengimbau pengendara menghindari jalur dari SPBU Kembangan hingga lampu merah arah Ciledug, Tangerang, lantaran adanya perbaikan jalan selama 10 hari ke depan.
Kepala Unit Lalu Lintas (Kanit Lantas) Polsek Kembangan, AKP Karta mengatakan, perbaikan dilakukan karena kondisi jalan sudah tidak layak.
“Itu kan jalannya cuma satu (arah) lurus. Jalan harus diperbaiki karena banyak yang bergelombang, berlubang juga. Daripada nanti menimbulkan kerawanan buat pengguna jalan, ya diperbaiki titiknya di situ,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (2/6/2025), dikutip dari
Antara
.
Proses pengecoran dilakukan pada malam hari, mulai pukul 21.00 WIB hingga 05.00 WIB.
Namun, dampaknya tetap terasa hingga pagi karena cor jalan membutuhkan waktu pengeringan selama 7 hingga 8 jam.
Meskipun tidak ada rekayasa lalu lintas, Karta menyarankan masyarakat yang tidak ingin terjebak macet untuk mengambil jalur alternatif.
“Kalau mau ke (kantor) Wali Kota (Jakbar), bisa lewat Jembatan Gantung, tembus Pasar Puri. Atau kalau ke arah Rawa Buaya, Cengkareng atau Tomang, bisa lewat Jalan Daan Mogot dan Jalan Panjang,” tuturnya.
Karta menjelaskan bahwa perbaikan jalan dilakukan secara bertahap dan dibagi ke beberapa segmen agar tidak menutup jalur sepenuhnya.
“Jadi dari SPBU sampai lampu merah, itu nanti dibagi-bagi, enggak langsung. Kalau enggak gitu, mau lewat mana (pengendara),” katanya.
Namun, kondisi di lapangan tetap tak bisa dihindari. Kemacetan panjang terjadi terutama pada jam berangkat kerja.
Warga mengeluhkan waktu tempuh yang meningkat drastis.
“1 jam 45 menit, cuma dari Semanan ke Rawa Buaya,” tulis seorang pengguna Instagram menanggapi unggahan akun @warga.jakbar yang memperlihatkan antrean kendaraan.
Netizen lain juga menyayangkan waktu pengerjaan yang dianggap tidak tepat.
“Kamis–Minggu libur panjang, milih perbaikan jalan hari Senin,” tulis komentar lain yang ramai disorot warganet.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/02/683d8f752ec6c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Residivis di Depok Nekat Curi Motor Lagi untuk Biaya Persalinan Istri Megapolitan 2 Juni 2025
Residivis di Depok Nekat Curi Motor Lagi untuk Biaya Persalinan Istri
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com
– Wahyu Pradana alias Batok, mengaku nekat mencuri sepeda motor karena membutuhkan uang untuk biaya persalinan istrinya.
“Kebetulan istri lagi hamil juga kemarin 8 bulan, Pak,” Kata Wahyu kepada wartawan di Mapolsek Sukmajaya, Senin (2/6/2025).
Selain itu, Wahyu juga mengaku tidak memiliki pekerjaan dan harus memenuhi kebutuhan keluarganya.
“Kemarin lagi nganggur, Pak,” ungkap Wahyu.
Dalam melancarkan aksinya, Wahyu mengincar sepeda motor yang diparkir di depan rumah. Dia kerap beraksi dini hari di saat pemilik kendaraan sedang tertidur lelap.
Setelah mendapat sepeda motor incarannya, Wahyu merusak rumah kunci kendaraan menggunakan kunci letter T. Sementara rekannya bertugas mengawasi situasi sekitar.
“Lima menit kurang lebih (proses pencurian motor) ,” tambah Wahyu.
Sebelumnya, Polsek Sukmajaya meringkus dua pencuri sepeda motor yang kerap beraksi di permukiman warga saat dini hari. Salah satu pelaku diketahui merupakan residivis kasus serupa.
Kepala Polsek Sukmajaya, AKP Rizky mengatakan, kedua pelaku yakni Wahyu Pradana alias Batok dan Fahmiri Yadi alias Untung ditangkap polisi usai menyatroni rumah kontrakan warga di kawasan Sukmajaya, Depok.
“Pada sore hari ini, kami akan melaksanakan press rilis kasus tindak pidana pencurian dengan pemberatan ya,” kata Rizky dalam konferensi pers di Mapolsek Sukmajaya, Senin (2/6/2025).
Wahyu dan Fahmiri dibekuk setelah dilaporkan oleh korban, Muhammad Ridwan. Peristiwa pencurian terjadi pada Minggu, 18 Mei 2025 sekitar pukul 03.00 WIB, saat korban sedang tertidur.
“Modusnya tersangka ini melaksanakan pencurian dengan pemberatan di waktu-waktu yang memang di saat masyarakat atau warga itu sedang istirahat atau tidur lelap ya, tidur lelap yaitu kurang lebih pukul 02.30,” jelas Rizky.
Saat itu, Wahyu turun dari motor dan langsung merusak kunci stang sepeda motor korban yang terparkir di depan kontrakan. Sementara itu, Fahmiri menunggu di motor lain sambil mengawasi situasi sekitar.
Dalam penangkapan tersebut, polisi menyita barang bukti berupa satu unit sepeda motor Yamaha Mio, STNK dan BPKB, serta dua buah kunci letter T beserta mata kuncinya yang digunakan untuk membobol motor.
“Dengan adanya kasus pencurian dengan pemberatan ini, sebagaimana dimaksud dalam pasal 363 dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara,” ujar Rizky.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/02/683d9303646cb.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jadwal SPMB Kota Tangerang 2025 untuk Jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK Megapolitan 2 Juni 2025
Jadwal SPMB Kota Tangerang 2025 untuk Jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK
Penulis
TANGERANG, KOMPAS.com –
Kota Tangerang telah membuka pendaftaran sekolah melalui Sistem Penerimaan Murid Baru (
SPMB
) tahun ajaran 2025/2026 untuk seluruh jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP hingga SMA dan SMK.
Sistem pendaftaran
SPMB Kota Tangerang
2025 akan dibagi dua. Untuk jenjang SD dan SMP akan di bawah kewenangan Dinas Pendidikan Kota Tangerang. Sedangkan, untuk SMA dan SMK akan di bawah Dinas Pendidikan Provinsi Banten.
Untuk proses pendaftaran SPMB Kota Tangerang 2025 jenjang SD dan SMP akan dilakukan secara online melalui laman resmi
https://spmb.tangerangkota.go.id
.
Sedangkan, untuk jenjang SMA dan SMK dilakukan melalui
https://daftar-siswa.bantendev.com
Berikut ini jadwal lengkap SPMB Kota Tangerang 2025 untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK.
Jadwal SPMB Kota Tangerang 2025
– Jenjang SD
A. Tahap I
B. Tahap II (Jika Kuota Tersisa)
– Jenjang SMP
A. Tahap I
B. Tahap II (Jika Kuota Tersisa)
– Jenjang SMA
– Jenjang SMK
Dinas Pendidikan Kota Tangerang mengimbau agar para orang tua mengikuti rangkaian pra-SPMB untuk mendapatkan PIN pendaftaran.
Semua informasi resmi SPMB Kota Tangerang 2025 bisa diakses melalui media sosial Pemkot Tangerang dan Dinas Pendidikan, seperti @
tangerangkota
dan @
disdiktangkot
.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/02/683d159b81e64.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
10 Prabowo: Mereka yang Tidak Setia kepada Negara Akan Kita Singkirkan Nasional
Prabowo: Mereka yang Tidak Setia kepada Negara Akan Kita Singkirkan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Presiden
Prabowo Subianto
menyatakan tidak akan segan-segan untuk menyingirkan orang-orang yang menurutnya tidak setia kepada bangsa dan negara Indonesia karena melanggar perundang-undangan.
Prabowo menyatakan, ia tidak akan pandang bulu dalam menyingkirkan orang-orang tersebut, apa pun asal-usul partai politik, keluarga, dan suku mereka.
“Mereka-mereka yang tidak setia kepada negara akan kita singkirkan dengan tidak ragu-ragu, tanpa memandang bulu, tanpa melihat keluarga siapa, partai mana, suku mana,” ujar Prabowo saat upacara Peringatan
Hari Lahir Pancasila
di Gedung Pancasila, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2025).
“Yang tidak setia kepada negara, yang melanggar undang-undang, yang melanggar Undang-Undang Dasar akan kita tindak,” kata Prabowo menegaskan.
Prabowo menuturkan, negara Indonesia sesungguhnya punya kekayaan yang begitu besar, tetapi masih banyak orang-orang yang mencuri uang rakyat.
Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa tidak boleh ada pihak-pihak yang menganggap dapat mempermainkan, membohongi, dan menipu bangsa dan negara Indonesia.
Ia juga menekankan tidak akan ragu untuk menindak orang-orang tersebut dan negara punya kekuatan untuk melakukannya.
“Atas nama rakyat Indonesia, saya memperingati semua unsur di semua lembaga, segera benah diri, segera bersihkan diri, karena negara akan bertindak, negara kita kuat,” ujar Prabowo.
Prabowo meyakini bahwa korupsi dan penipuan bakal hilang apabila setiap elemen di sebuah negara dapat kompak dan bersatu.
“Saya percaya dan saya yakin pada saat ini, bangsa Indonesia di tengah tantangan global, kekuatan kita hanya bisa datang kalau kita kompak bersatu. Kita hanya bisa kuat kalau negara kita bersih dari penyelewengan, korupsi, manipulasi, dan penipuan,” ujar dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/24/6831c810af403.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
1 Prabowo: Pihak Asing Biayai LSM untuk Adu Domba Kita Nasional
Prabowo: Pihak Asing Biayai LSM untuk Adu Domba Kita
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Presiden
Prabowo Subianto
mengatakan, pihak
asing
telah membiayai lembaga swadaya masyarakat (
LSM
) untuk mengadu domba pihak-pihak di Indonesia.
“Dengan uang, mereka membiayai LSM untuk mengadu domba kita,” ujar Prabowo dalam pidato Hari Kelahiran Pancasila di Gedung Pancasila, Kompleks Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2025).
Dalam upacara yang dihadiri para menteri dan pejabat negara ini, Prabowo menilai pihak-pihak asing itu hanya mengeklaim sebagai pihak yang paling demokratis.
“Mereka katanya adalah penegak demokrasi, HAM, kebebasan pers, padahal itu adalah versi mereka sendiri,” ujar Prabowo.
Dia mengatakan, pihak asing sudah datang ke wilayah Indonesia ini sejak ratusan tahun silam. Pihak asing itu kemudian mengadu domba sampai saat ini.
“Saudara-saudara sekalian, saya tidak mengajak bangsa Indonesia untuk curiga sama bangsa asing. Kita tidak boleh dipermainkan oleh bangsa mana pun. Kita ingat kata-kata proklamator, kita bangsa Indonesia harus berdiri di atas kaki kita sendiri,” tutur Prabowo.
Dia mengatakan, Indonesia harus kuat di tengah tantangan global saat ini. Dia mengajak semua pihak bersatu.
“Perbedaan jangan menjadi sumber gontok-gontokan. Ini selalu yang diharapkan oleh bangsa-bangsa asing, kekuatan-kekuatan asing yang tidak suka Indonesia kuat, tidak suka Indonesia kaya,” ujar Prabowo.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/02/683d1474d9605.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
8 Momen Prabowo-Megawati Jalan Berdampingan, Gibran Ikut di Belakang Nasional
Momen Prabowo-Megawati Jalan Berdampingan, Gibran Ikut di Belakang
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila
Megawati Soekarnoputri
menghadiri upacara peringatan
Hari Lahir Pancasila
di Gedung Pancasila, Jakarta, Senin (2/6/2025).
Berdasarkan tayangan
YouTube
Sekretariat Presiden, Megawati pun tampak mendampingi Presiden
Prabowo Subianto
saat hendak memasuki lokasi acara di halaman Gedung Pancasila.
Awalnya, Prabowo, Megawati, Wakil Presiden
Gibran Rakabuming Raka
, dan pejabat lainnya keluar dari sebuah ruangan untuk menuju lokasi upacara.
Saat hendak keluar gedung, Prabowo yang bertindak sebagai Inspektur Upacara menerima laporan dari Perwira Upacara bahwa upacara siap dimulai.
Megawati berdiri di belakang Prabowo, diikuti oleh Gibran yang berdiri di belakang Megawati.
“Lapor, upacara peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2025, siap dimulai,” kata Perwira Upacara.
“Laksanakan,” jawab Prabowo.
Setelah itu, Prabowo yang awalnya berdiri paling depan menengok ke arah Megawati untuk memberi kode agar berjalan berdampingan dengannya.
Sementara, Gibran berjalan di belakang Prabowo dan Megawati diikuti oleh sejumlah pejabat, antara lain, Kepala BPIP Yudian Wahyudi, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/06/6819ca4752805.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
2 Dilema Travel Haji Furoda: Jemaah Gagal Berangkat, Kerugian di Depan Mata Nasional
Dilema Travel Haji Furoda: Jemaah Gagal Berangkat, Kerugian di Depan Mata
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Harapan ribuan calon jemaah haji untuk menunaikan ibadah melalui jalur furoda atau haji non-kuota tahun ini pupus, pihak travel juga harus bersiap menerima kerugian.
Gagalnya
haji furoda
disebabkan visa haji furoda tidak diterbitkan oleh Pemerintah
Arab Saudi
karena batas akhir pelayanan.
Kondisi ini menimbulkan dilema besar bagi biro travel penyelenggara haji dan umrah yang terancam merugi hingga ratusan juta rupiah per jemaah.
Meski demikian, penyelenggara tetap berkomitmen mengembalikan dana jemaah secara utuh.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri), Zaki Zakariya Anshari, menyebutkan bahwa tingkat kerugian yang dialami biro travel sangat tergantung pada strategi manajemen masing-masing.
“Kerugian mungkin akan selalu ada, ya. Kita sudah dengar keluhan-keluhan kawan-kawan penyelenggara. Tetapi masalah rugi tidaknya penyelenggara itu tergantung strategi pengelolaan program haji furoda dan pengalaman penyelenggara itu sendiri,” ujar Zaki saat dihubungi Kompas.com, Minggu (1/6/2025).
Zaki memaparkan, setidaknya ada tiga pola manajemen yang biasa diterapkan dalam penyelenggaraan haji furoda.
Pola pertama, travel yang sejak awal membayar penuh atau deposit tiket dan hotel, dengan asumsi visa akan keluar.
Jika visa gagal terbit, kata Zaki, kerugian bisa mencapai Rp 80 juta hingga Rp 100 juta per jemaah karena umumnya uang yang telah dibayarkan hangus.
Pola kedua, biro perjalanan kecil dan kurang berpengalaman cenderung membeli paket dari pihak ketiga. Jika pihak tersebut tidak bertanggung jawab, kerugian bisa mencapai Rp 300 juta per jemaah.
“Ini yang dikhawatirkan saat ini. Model kedua ini kerugian bisa Rp 300 juta per orang,” ucap Zaki.
Adapun pola ketiga adalah travel yang lebih berhati-hati, yakni tidak melakukan pembayaran sebelum visa keluar. Dalam pola ini, dana jemaah tetap aman dan bisa dikembalikan sepenuhnya jika gagal berangkat.
“Model ketiga tidak ada kerugian sama sekali,” jelas Zaki.
Kendati berpotensi merugi, Amphuri menegaskan bahwa para penyelenggara tetap bertanggung jawab untuk mengembalikan dana jemaah yang gagal berangkat.
Menurut Zaki, hal ini adalah bentuk komitmen dan perlindungan terhadap hak-hak jemaah.
“Contohnya Khazzanah Tours, travel saya sendiri, bagi pendaftar furoda selalu dibuat MOU. Di antara klausulnya, jika ada kegagalan, uang kembali 100 persen. Hal itu untuk memberi rasa keamanan dan kenyamanan bagi jemaah,” tutur Zaki.
Adapun harga wajar paket haji furoda berkisar antara 22.000 hingga 32.000 Dolar AS, sementara untuk paket super VVIP bisa mencapai 50.000 Dolar AS per orang.
Zaki menambahkan, Amphuri tengah mendata anggota yang terdampak dan akan mengirimkan surat edaran guna menginventarisasi kerugian. Dari situ, akan diketahui pula jumlah jemaah haji furoda yang gagal berangkat.
Namun, lanjut Zaki, kegagalan pemberangkatan jemaah furoda tak hanya terjadi pada penyelenggara di bawah Amphuri, tetapi juga asosiasi lainnya.
“Asosiasi lain juga ada yang mendata anggota yang terdampak. Insyaallah nanti kita akan tahu data pastinya,” ucap Zaki.
Di tengah ketidakpastian kondisi saat ini, Zaki berharap Menteri Agama Nasaruddin Umar dapat membantu melobi otoritas Arab Saudi untuk membuka kembali penerbitan visa furoda.
“Kami masih berharap juga support Menteri Agama yang sudah ada di Tanah Suci yang katanya akan berusaha membantu keluarnya visa furoda ini,” harap Zaki.
Dia menyebut masih ada peluang sangat tipis sebelum bandara ditutup pada 2 Juni 2025 alias hari ini. Namun, Zaki juga tetap menyarankan agar masyarakat mulai mempertimbangkan haji khusus sebagai alternatif layanan yang lebih aman.
“Amannya tetap sebaiknya masyarakat memilih Haji Plus atau Khusus kuota pemerintah Indonesia sebagai alternatif pengganti program Furoda atau Mujamalah,” ujarnya.
Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR RI Dini Rahmania mendesak pemerintah tidak abai terhadap nasib para calon jemaah furoda yang gagal berangkat. Dia menilai negara tetap harus menjamin dan melindungi hak-hak ibadah warganya.
“Ini bukan hanya soal visa, ini soal amanah dan perlindungan terhadap hak ibadah umat. Negara tidak boleh abai,” tegas Dini kepada Kompas.com, Minggu (1/6/2025).
Dini mengakui bahwa insiden seperti ini sangat jarang terjadi. Namun, dia menilai kejadian kali ini tetap berdampak serius dan perlu ditindaklanjuti oleh pemerintah.
Oleh karena itu, Dini berharap agar skema haji furoda ditata ulang secara transparan dan akuntabel untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
“Insiden ini menjadi peringatan penting. Skema haji non-kuota harus dikelola secara transparan dan akuntabel karena menyangkut ibadah umat dan nama baik negara,” tegasnya.
Dini juga mengusulkan agar Komisi VIII segera memanggil Kementerian Agama dan otoritas terkait untuk meminta penjelasan resmi serta mendorong penegakan hukum terhadap penyelenggara yang lalai atau menyalahi prosedur.
“DPR RI, melalui Komisi VIII, juga akan memanggil Kementerian Agama dan otoritas terkait untuk meminta penjelasan resmi, serta mendesak penegakan hukum terhadap pihak penyelenggara yang diduga lalai atau menyalahi prosedur,” pungkasnya.
Sementara itu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief menegaskan bahwa pemerintah belum mendapatkan informasi apapun soal kemungkinan dibukanya kembali visa furoda.
“Sampai saat ini Kementerian Agama belum mendapat informasi apa pun,” tegas Hilman, Minggu (1/6/2025).
Di sisi lain, lanjut Hilman, fase keberangkatan jemaah haji reguler dari Indonesia telah rampung dengan total 525 kloter diberangkatkan ke Tanah Suci.
Menag Nasaruddin Umar
sebelumnya juga telah menjelaskan bahwa penerbitan visa haji furoda sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Arab Saudi. Pemerintah Indonesia pun tidak bisa ikut campur dalam urusan tersebut.
“Iya, kami lagi menunggu (keputusan) Saudi. Itu kan di luar kewenangan kami,” ujar Nasaruddin, Kamis (29/5/2025).
Senada dengan Nasaruddin, Ketua Komisi Nasional Haji Mustolih Siradj juga menekankan bahwa visa furoda adalah urusan bisnis antara jemaah dan penyelenggara travel, bukan tanggung jawab negara.
“Visa haji furoda belum juga diterbitkan oleh otoritas Arab Saudi sampai batas akhir pelayanan. Ini bukan tanggung jawab pemerintah karena berada di luar kuota resmi,” kata Mustolih, Jumat (30/5/2025).
Dia menerangkan, berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (PIHU), pemerintah hanya bertanggung jawab terhadap kuota resmi yang terdiri atas 98 persen haji reguler dan delapan persen haji khusus.
Sementara itu, lanjut Mustolih, visa haji furoda yang dikenal sebagai visa mujamalah merupakan jalur undangan yang diurus langsung oleh travel dan tidak masuk dalam kuota nasional.
Dia menilai minimnya transparansi informasi terkait risiko dalam haji furoda dan kebijakan otoritas Arab Saudi yang bisa berubah sewaktu-waktu juga patut menjadi perhatian bersama sebagai faktor penyebab kegagalan.
“Jadi pengaturan lebih lanjut tentang mekanisme, syarat, dan standar pelayanan haji furoda perlu segera dirumuskan agar ada kepastian hukum, dan perlindungan bagi jemaah dari potensi kerugian materiil maupun sosial,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/06/02/683d84322cf8f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/01/683c68452c26d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)