Bobby Terapkan 5 Hari Sekolah di Sumut, Siswa: Enak Banyak Libur…
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Gubernur Sumatera Utara,
Bobby Nasution
, akan menerapkan kebijakan sekolah selama lima hari dalam seminggu terhadap siswa SMA dan SMK mulai ajaran baru 2025-2026.
Tujuan kebijakan ini adalah agar para siswa lebih banyak berkumpul dengan orangtua. Diharapkan dengan hal itu, angka
kenakalan remaja
bisa berkurang.
Rencana kebijakan Bobby ini disambut baik oleh tiga orang
siswa SMK dan SMA
yang diwawancarai Kompas.com. Mereka setuju dengan kebijakan Bobby tersebut.
Salah satunya disampaikan oleh siswa SMK Negeri 2 Medan, Raihan Irawan.
Menurutnya, apa yang disampaikan sudah tepat.
Dari pengamatannya, banyak remaja yang terlibat tawuran karena luput dari pengawasan orangtua ataupun tidak memiliki pola komunikasi yang baik antara anak dan orangtua.
“Setuju saja dengan kebijakan Pak Bobby karena bisa mengurangi tawuran, kenakalan remaja. Saya rasa
ngaruh
saja kebijakan itu, jadi kami lebih banyak kumpul bersama keluarga,” ujar Raihan saat diwawancarai di Jalan STM Kota Medan, Kamis (5/6/2025).
Raihan juga tidak mempersoalkan jam belajarnya ditambah karena nantinya padatnya jadwal belajar akan diganti dengan libur di hari Sabtu.
“Jadi, (ya) setuju saja (jam pelajaran ditambah) tidak apa-apa,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan salah seorang siswa SMK Negeri di Medan lainnya, bernama Novel.
Menurutnya, kebijakan Bobby ini sudah tepat, tetapi dia enggan menjelaskan alasannya.
“Setuju saja, pokoknya,” katanya.
Dia juga yakin dengan banyaknya berkumpul dengan keluarga tentu akan berpengaruh terhadap berkurangnya angka tawuran antar-remaja.
“Jadi, kalau kumpul sama keluarga kan jadi bisa
sharing-sharing
(soal hal baik atau buruk), itu bisa menjadi mencegah tawuran,” ujarnya.
Novel juga tidak keberatan bila jam sekolah ditambah, sebab kata dia, libur sekolah juga ditambah.
“Jadi, banyak libur sekolahnya,” ujarnya sambil tertawa.
Hal tidak jauh berbeda juga disampaikan salah seorang siswa SMA Negeri di Medan, bernama Rahma Riyanta.
Dia mengatakan selama ini melihat banyaknya teman-temannya terlibat tawuran lantaran jarang kumpul keluarga dan lebih banyak memilih nongkrong dengan teman-temannya.
“Karena bisa (banyak) berkumpul dengan keluarga itu, ada pengaruhnya untuk menurunkan angka kriminalitas,” ujarnya.
Sama seperti dengan dua narasumber sebelumnya, Rahma pun tidak keberatan jam belajarnya ditambah sebab mereka akan mendapatkan bonus libur tambahan pada Sabtu.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Alexander Sinulingga, mengatakan kebijakan lima hari sekolah itu akan dituangkan dalam bentuk peraturan gubernur (pergub) dan saat ini masih dalam tahap penyusunan kajian teknis.
“Ini sedang kami susun kajian teknisnya, nantinya ini kan dituangkan dalam bentuk pergub,” ujar Alex dalam keterangan persnya, Selasa (3/6/2025).
Dalam skema tersebut, siswa akan bersekolah dari Senin hingga Jumat, sedangkan Sabtu dan Minggu menjadi hari libur.
Namun, selama lima hari sekolah, akan ada penyesuaian jam belajar.
“Sabtu itu nantinya kosong (libur), artinya di hari-hari Senin sampai Jumat akan ada penambahan jam sekolah, artinya pulang sekolah akan lebih lama daripada biasanya,” ungkapnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com Metropolitan
-
/data/photo/2025/04/22/680799d391c4d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bobby Terapkan 5 Hari Sekolah di Sumut, Siswa: Enak Banyak Libur… Medan 5 Juni 2025
-
/data/photo/2025/06/05/6841812d0d25a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
1 Polantas Hormat ke Mobil Dinas yang Masuk Jalur Transjakarta, Polda Metro: Lumrah Megapolitan
Polantas Hormat ke Mobil Dinas yang Masuk Jalur Transjakarta, Polda Metro: Lumrah
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin menilai lumrah saat dua petugas polisi memberikan hormat kepada mobil berpelat dinas yang melintas di jalur Transjakarta.
Namun, penilaian lumrah tersebut hanya terkait penghormatan yang diberikan, bukan mengenai tindakan mobil berpelat dinas yang memasuki jalur Transjakarta.
“Kalau petugas memberikan hormat ke mobil dinas, saya kira itu hal yang lumrah-lumrah saja ya,” kata Komarudin melalui sambungan telepon, Kamis (5/6/2025).
Terkait penindakan pelanggaran yang berkaitan dengan kendaraan memasuki jalur TransJakarta, Komarudin memastikan bahwa kamera
Electronic Traffic Law Enforcement
(ETLE) secara otomatis memotret momen tersebut.
Hasil tangkapan kamera ETLE ini kemudian dikirim oleh Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya ke instansi asal kendaraan dinas tersebut.
“Mau pelat hitam, mau pelat merah, itu sudah ter-
capture
dan itu sudah otomatis STNK-nya terblokir,” ucap Komarudin.
Sebuah kiriman dibagikan oleh Fakta Jakarta (@fakta.jakarta)
“Kendaraan dinas itu hasil
capture
diserahkan. Kalau Polri, langsung ke Propam. Kalau untuk TNI langsung ke Polisi Militer,” lanjutnya.
Kendati demikian, Komarudin belum mengetahui identitas mobil dinas memasuki jalur TransJakarta tersebut.
Dia juga belum mengetahui di mana lokasi mobil dinas tersebut memasuki jalur Transjakarta.
“Anggota saya fokus mengatasi kemacetan. Untuk pelanggaran, itu ter-
capture
oleh kamera, itu enggak bisa ditawar lagi kalau kamera. Kalau disetop sama anggota, nanti ada tawar-menawar, intimidasi dan lain sebagainya,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang menampilkan dua anggota polisi lalu lintas memberi hormat ke mobil berpelat nomor dinas yang masuk ke jalur Transjakarta viral di media sosial.
Video itu salah satunya diunggah akun Instagram @fakta.jakarta. Dalam video yang beredar luas sang perekam tampak mengambil video itu dari dalam mobil yang tengah melintas di jalur arteri.
Kemudian, dari sisi kanannya melintas mobil berwarna hitam dengan menggunakan pelat dinas masuk ke jalur Transjakarta.
Begitu masuk ke jalur Transjakarta, terlihat ada dua anggota polisi yang tengah berjaga. Namun, bukannya mobil itu dihentikan, kedua polantas itu malah memberi hormat.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/05/6841851ddd2b5.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pengakuan TKI Jadi Kurir Sabu 7 Kg dari Malaysia, Dijanjikan Imbalan Rp 175 Juta Surabaya 5 Juni 2025
Pengakuan TKI Jadi Kurir Sabu 7 Kg dari Malaysia, Dijanjikan Imbalan Rp 175 Juta
Tim Redaksi
PAMEKASAN, KOMPAS.com
– Salah satu tersangka peredaran narkotika yang berhasil diungkap Badan Narkotika Nasional (
BNN
) Jawa Timur adalah Rusdi bin Jimat, warga Desa Waru Barat, Kecamatan Waru,
Pamekasan
,
Madura
.
Ia mengaku nekat menanggung risiko untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Selain untuk kebutuhan sehari-hari, ibunya yang sudah lama sakit diabetes juga butuh uang untuk pengobatan.
“Saya terpaksa melakukan ini. Meskipun saya mengetahui risikonya, karena selalu butuh uang,” katanya saat diinterogasi BNN Jatim usai pemusnahan barang bukti sabu di Kabupaten Pamekasan, Rabu (4/6/2025).
Rusdi mengatakan, pengobatan terhadap ibunya harus rutin. Sehingga, setiap minggu ia harus mempersiapkan biaya Rp 500.000 hingga Rp 1 juta.
Rusdi mengatakan, narkoba yang dibawanya berasal dari Malaysia. Bandar di Malaysia menjanjikan imbalan Rp 175 juta jika narkoba itu sampai ke tangan penerima.
“Saya kenal bandar yang nyuruh saya karena sudah lama di Malaysia. Tapi saya berani pertama kali sudah ditangkap,” katanya.
Risiko itu dia pilih karena bayarannya lebih tinggi dari bekerja sebagai kuli bangunan di Malaysia.
“Barang itu disuruh antarkan ke orang Sampang. Teman saya ada yang berhasil lolos dan sekarang kembali ke Malaysia,” katanya.
Rusdi sempat lolos masuk ke Indonesia membawa sabu. Sesampainya di wilayah Jatim, keberadaannya terdeteksi dan ditangkap pada 10 Mei 2025.
Pria yang menjadi TKI ilegal itu berusaha mengelabui petugas dengan menaruh sabu di bungkus air mineral.
Total, Rusdi membawa sabu seberat 6.869,095 gram atau hampir 7 kilogram.
Barang itu sudah diamankan BNN dan sudah dibakar sebelum jatuh ke tangan Syamsuri alias Syarif, warga Sampang.
Kepala BNN RI, Marthinus Hukom mengatakan, kasus tersebut akan terus dikembangkan, termasuk jaringan Malaysia yang menjadi bandar.
“Tim dari BNNP akan terus melakukan pemeriksaan. Kami akan awasi semua wilayah yang potensi jadi pintu masuk,” ucapnya usai pemusnahan sabu di Pamekasan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/05/68417c32b911f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Enggano Terpenjara Tanpa Suara, Negara Bungkam Saat Masyarakat Adat Teriak Minta Tolong Regional 5 Juni 2025
Enggano Terpenjara Tanpa Suara, Negara Bungkam Saat Masyarakat Adat Teriak Minta Tolong
Tim Redaksi
BENGKULU, KOMPAS.com
– Ratusan masyarakat adat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Bengkulu menggelar unjuk rasa di Simpang Lima, Kota Bengkulu, Kamis (5/6/2025). Mereka menyoroti kondisi terisolasinya masyarakat adat Enggano akibat lumpuhnya Pelabuhan Pulau Baai sejak tiga bulan terakhir.
Agus Setiawan, masyarakat adat dari Kabupaten Kaur, menegaskan bahwa
Pulau Enggano
bukanlah pulau kosong dan mempertanyakan lambannya respons pemerintah terhadap kondisi warga yang terisolasi.
“Pulau Enggano bukan pulau kosong, kenapa negara, pemerintah sangat lamban dalam merespon jeritan masyarakat adat di Enggano yang telah terisolasi sejak tiga bulan ini,” ujar Agus.
Dia menjelaskan bahwa lumpuhnya Pelabuhan Pulau Baai sangat berdampak pada kehidupan masyarakat adat Enggano. Warga sakit sulit dirujuk ke fasilitas kesehatan, hasil bumi tidak dapat dijual, dan perekonomian semakin memburuk sementara perhatian pemerintah tidak terlihat.
“Lumpuhnya Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu akibatkan tiga bulan masyarakat adat Enggano terisolasi. Warga sakit tak dapat dirujuk, hasil bumi tak terjual, perekonomian semakin memburuk sementara negara dan pemerintah seperti tak melihat,” kata Agus.
Deftri, peserta aksi lainnya, menambahkan bahwa pelayanan publik di Pulau Enggano terhambat akibat putusnya jalur transportasi. Ia menilai pemerintah abai terhadap masyarakat adat di sana.
“Negara abai di Enggano akibatkan tiga bulan masyarakat adat Enggano terisolasi,” ujarnya.
Dalam orasinya, Deftri menuntut tiga kebijakan penting. Pertama, meminta Presiden Prabowo Subianto segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perlindungan dan Pengakuan Masyarakat Adat tahun ini.
“Belasan tahun ribuan masyarakat adat menunggu disahkannya RUU MA. Namun tidak pernah disahkan, kondisi Enggano merupakan dampak buruk dari tidak adanya UU untuk masyarakat adat,” tegas Deftri.
Kedua, Deftri meminta Gubernur Bengkulu Helmi Hasan membentuk mitigasi dan kebijakan yang mengakui, melindungi, serta memberdayakan masyarakat adat di Bengkulu agar peristiwa terisolasinya Enggano tidak terulang.
Ketiga, mereka meminta Pemerintah Daerah Bengkulu Utara menetapkan Raperda pengakuan dan perlindungan masyarakat adat Enggano.
“Belasan tahun masyarakat adat menemui pemerintah tapi tak satupun yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat adat dalam hal undang-undang,” ujarnya.
Ali Akbar, peserta lain, menilai bahwa contoh pengelolaan pemerintahan di Enggano menunjukkan ketidakbecusan bupati dan gubernur. Ia menegaskan bahwa rakyat adalah pemilik negara dan semestinya dilayani, bukan dibiarkan mengemis belas kasihan.
“Ini satu contoh tidak becusnya mereka. Rakyat pemilik negara ini, mereka harus melayani rakyat. Bukan kita yang mengemis seperti warga Enggano yang memohon belas kasihan,” ucap Ali Akbar.
Dia juga menyoroti ketimpangan antara kewajiban rakyat membayar pajak dengan pelayanan negara saat masyarakat mengalami kesulitan.
“Isolasi sama dengan memenjarakan. Selanjutnya masyarakat minta tolong pada pemerintah, padahal sejatinya rakyat dilayani. Masa rakyat harus minta tolong. Tugas rakyat ini minta dilayani. Apapun kita punya dipungutin pajak, sawah, kendaraan, semua dipungutin. Setelah dipungutin, saat Enggano terisolasi lalu kita minta tolong. Ini cara bernegara yang sesat,” pekiknya dalam orasi.
Selain berorasi, ratusan masyarakat adat bersama mahasiswa menggelar ritual adat dengan memakan nasi kuning dan gulai ayam panggang sebagai bentuk doa agar warga Enggano tetap sabar dan tabah.
“Ritual adat merupakan bentuk doa agar warga Enggano dalam keadaan sabar dan tabah,” kata Agus.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/03/05/67c8015a79d39.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Transjakarta Beroperasi Mulai Pukul 09.00 WIB di Hari Idul Adha 6 Juni 2025 Megapolitan 5 Juni 2025
Transjakarta Beroperasi Mulai Pukul 09.00 WIB di Hari Idul Adha 6 Juni 2025
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Masyarakat Jakarta tetap bisa menggunakan layanan
Transjakarta
pada Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Jumat (6/6/2025). Namun, waktu operasionalnya berbeda dari hari biasa.
Transjakarta akan mulai beroperasi mulai pukul 09.00 WIB pada
hari libur nasional
tersebut.
Pengguna diimbau menyesuaikan jadwal perjalanan, terutama bagi yang ingin beraktivitas setelah salat Iduladha atau berkunjung ke rumah keluarga.
“Selamat Iduladha bagi Sahabat TiJe yang merayakannya,” tulis akun Instagram resmi Transjakarta,
@infotije
, Rabu (5/6/2025).
Untuk kemudahan akses, masyarakat juga dianjurkan mengunduh aplikasi TJ: Transjakarta.
Aplikasi ini memberikan informasi real-time rute, jadwal, dan posisi bus.
Salah satu rute yang tetap tersedia adalah Lebak Bulus menuju Sawangan, memudahkan
mobilitas warga
Jakarta Selatan dan sekitarnya.
Dengan pengaturan operasional ini, Transjakarta tetap hadir sebagai moda transportasi publik yang andal di momen perayaan keagamaan.
Untuk diketahui, umat Muslim Indonesia akan merayakan Hari Raya Idul Adha pada Jumat (6/6/2025).
Penetapan tanggal Idul Adha 2025 didasarkan pada hasil sidang isbat yang digelar oleh Kementerian Agama (Kemenag) pada 27 Mei 2025.
Dengan demikian, Idul Adha 1446 H jatuh pada Jumat, yang bertepatan dengan 10 Dzulhijjah.
Untuk masyarakat Indonesia, Idul Adha 2025 menjadi momen libur panjang yang dinanti.
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri mengenai
Hari Libur Nasional
dan Cuti Bersama Tahun 2025, libur Idul Adha 2025 berlangsung selama empat hari berturut-turut, yaitu mulai Jumat (6/6/2025) hingga Senin (9/6/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/05/68416fc15e670.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pramono Anung Kurban Dua Sapi Seberat 1,1 Ton di Tambora Megapolitan 5 Juni 2025
Pramono Anung Kurban Dua Sapi Seberat 1,1 Ton di Tambora
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –Gubernur Jakarta
Pramono Anung
menyalurkan dua ekor sapi kurban dengan bobot masing-masing sekitar 1,1 ton untuk warga Kali Anyar, Jalan Kali Anyar IV, Tambora, Jakarta Barat, pada Kamis (5/6/2025).
Penyerahan hewan kurban itu dilakukan secara langsung oleh Pramono yang datang ke lokasi sehari sebelum Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, yang jatuh pada Jumat (6/6/2025).
Pantauan
Kompas.com
di lokasi, Pramono tiba dengan disambut meriah oleh anak-anak berseragam SD merah putih dan warga sekitar.
Sambutan itu mengiringi langkah Pramono menuju salah satu lapangan terdekat, tempat hewan kurban ditempatkan.
Di lokasi, Pramono sempat melihat salah satu sapi kurban berwarna putih yang diikat pada pohon menggunakan tali. Sapi tersebut diberi tanda angka “1” di tubuhnya dan memiliki dua tanduk yang membuatnya tampak gagah.
“Di Tambora ini memang saya berkurban dua sapi. Yang satu sapi ini memang salah satu sapi yang cukup baik, besar, dan sudah diperiksa kesehatannya agar siap untuk kurban,” ujar Pramono kepada wartawan.
Ia menjelaskan, pemilihan wilayah Tambora sebagai lokasi kurban bukan tanpa alasan. Kawasan tersebut dinilainya sebagai salah satu wilayah terpadat di Jakarta serta rawan kebakaran.
“Daerah ini padat banget, ini daerah yang sangat padat sekaligus daerah yang seringkali mengalami kebakaran,” kata Pramono.
“Dan begitu kebakaran, dampaknya itu cukup panjang. Saya sendiri sempat waktu itu datang di salah satu tempat tidak jauh dari ini yang mengalami kebakaran,” lanjutnya.
Pramono berharap, penyaluran hewan kurban ini dapat menjadi bagian dari upaya mendoakan dan mendorong perbaikan kawasan Tambora agar menjadi permukiman yang lebih layak ke depannya.
“Saya sungguh berharap bahwa Tambora ke depan ini, pelan-pelan akan kami lakukan perbaikan, karena saya sudah keliling hampir sudah 2-3 kali,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/06/05/68414328e4d80.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/02/15/65cdc2c251403.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/05/684171ce8acde.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/05/68416ab1e59d7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)