Category: Kompas.com Metropolitan

  • Bobby Terapkan 5 Hari Sekolah di Sumut, Siswa: Enak Banyak Libur…
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        5 Juni 2025

    Bobby Terapkan 5 Hari Sekolah di Sumut, Siswa: Enak Banyak Libur… Medan 5 Juni 2025

    Bobby Terapkan 5 Hari Sekolah di Sumut, Siswa: Enak Banyak Libur…
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Gubernur Sumatera Utara,
    Bobby Nasution
    , akan menerapkan kebijakan sekolah selama lima hari dalam seminggu terhadap siswa SMA dan SMK mulai ajaran baru 2025-2026.
    Tujuan kebijakan ini adalah agar para siswa lebih banyak berkumpul dengan orangtua. Diharapkan dengan hal itu, angka
    kenakalan remaja
    bisa berkurang.
    Rencana kebijakan Bobby ini disambut baik oleh tiga orang
    siswa SMK dan SMA
    yang diwawancarai Kompas.com. Mereka setuju dengan kebijakan Bobby tersebut.
    Salah satunya disampaikan oleh siswa SMK Negeri 2 Medan, Raihan Irawan.
    Menurutnya, apa yang disampaikan sudah tepat.
    Dari pengamatannya, banyak remaja yang terlibat tawuran karena luput dari pengawasan orangtua ataupun tidak memiliki pola komunikasi yang baik antara anak dan orangtua.
    “Setuju saja dengan kebijakan Pak Bobby karena bisa mengurangi tawuran, kenakalan remaja. Saya rasa
    ngaruh
    saja kebijakan itu, jadi kami lebih banyak kumpul bersama keluarga,” ujar Raihan saat diwawancarai di Jalan STM Kota Medan, Kamis (5/6/2025).
    Raihan juga tidak mempersoalkan jam belajarnya ditambah karena nantinya padatnya jadwal belajar akan diganti dengan libur di hari Sabtu.
    “Jadi, (ya) setuju saja (jam pelajaran ditambah) tidak apa-apa,” ujarnya.
    Hal senada juga disampaikan salah seorang siswa SMK Negeri di Medan lainnya, bernama Novel.
    Menurutnya, kebijakan Bobby ini sudah tepat, tetapi dia enggan menjelaskan alasannya.
    “Setuju saja, pokoknya,” katanya.
    Dia juga yakin dengan banyaknya berkumpul dengan keluarga tentu akan berpengaruh terhadap berkurangnya angka tawuran antar-remaja.
    “Jadi, kalau kumpul sama keluarga kan jadi bisa
    sharing-sharing
    (soal hal baik atau buruk), itu bisa menjadi mencegah tawuran,” ujarnya.
    Novel juga tidak keberatan bila jam sekolah ditambah, sebab kata dia, libur sekolah juga ditambah.
    “Jadi, banyak libur sekolahnya,” ujarnya sambil tertawa.
    Hal tidak jauh berbeda juga disampaikan salah seorang siswa SMA Negeri di Medan, bernama Rahma Riyanta.
    Dia mengatakan selama ini melihat banyaknya teman-temannya terlibat tawuran lantaran jarang kumpul keluarga dan lebih banyak memilih nongkrong dengan teman-temannya.
    “Karena bisa (banyak) berkumpul dengan keluarga itu, ada pengaruhnya untuk menurunkan angka kriminalitas,” ujarnya.
    Sama seperti dengan dua narasumber sebelumnya, Rahma pun tidak keberatan jam belajarnya ditambah sebab mereka akan mendapatkan bonus libur tambahan pada Sabtu.
    Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Alexander Sinulingga, mengatakan kebijakan lima hari sekolah itu akan dituangkan dalam bentuk peraturan gubernur (pergub) dan saat ini masih dalam tahap penyusunan kajian teknis.
    “Ini sedang kami susun kajian teknisnya, nantinya ini kan dituangkan dalam bentuk pergub,” ujar Alex dalam keterangan persnya, Selasa (3/6/2025).
    Dalam skema tersebut, siswa akan bersekolah dari Senin hingga Jumat, sedangkan Sabtu dan Minggu menjadi hari libur.
    Namun, selama lima hari sekolah, akan ada penyesuaian jam belajar.
    “Sabtu itu nantinya kosong (libur), artinya di hari-hari Senin sampai Jumat akan ada penambahan jam sekolah, artinya pulang sekolah akan lebih lama daripada biasanya,” ungkapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 1
                    
                        Polantas Hormat ke Mobil Dinas yang Masuk Jalur Transjakarta, Polda Metro: Lumrah
                        Megapolitan

    1 Polantas Hormat ke Mobil Dinas yang Masuk Jalur Transjakarta, Polda Metro: Lumrah Megapolitan

    Polantas Hormat ke Mobil Dinas yang Masuk Jalur Transjakarta, Polda Metro: Lumrah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin menilai lumrah saat dua petugas polisi memberikan hormat kepada mobil berpelat dinas yang melintas di jalur Transjakarta.
    Namun, penilaian lumrah tersebut hanya terkait penghormatan yang diberikan, bukan mengenai tindakan mobil berpelat dinas yang memasuki jalur Transjakarta.
    “Kalau petugas memberikan hormat ke mobil dinas, saya kira itu hal yang lumrah-lumrah saja ya,” kata Komarudin melalui sambungan telepon, Kamis (5/6/2025).
    Terkait penindakan pelanggaran yang berkaitan dengan kendaraan memasuki jalur TransJakarta, Komarudin memastikan bahwa kamera
    Electronic Traffic Law Enforcement
    (ETLE) secara otomatis memotret momen tersebut.
    Hasil tangkapan kamera ETLE ini kemudian dikirim oleh Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya ke instansi asal kendaraan dinas tersebut.
    “Mau pelat hitam, mau pelat merah, itu sudah ter-
    capture
    dan itu sudah otomatis STNK-nya terblokir,” ucap Komarudin.
    Sebuah kiriman dibagikan oleh Fakta Jakarta (@fakta.jakarta)
    “Kendaraan dinas itu hasil
    capture
    diserahkan. Kalau Polri, langsung ke Propam. Kalau untuk TNI langsung ke Polisi Militer,” lanjutnya.
    Kendati demikian, Komarudin belum mengetahui identitas mobil dinas memasuki jalur TransJakarta tersebut.
    Dia juga belum mengetahui di mana lokasi mobil dinas tersebut memasuki jalur Transjakarta.
    “Anggota saya fokus mengatasi kemacetan. Untuk pelanggaran, itu ter-
    capture
    oleh kamera, itu enggak bisa ditawar lagi kalau kamera. Kalau disetop sama anggota, nanti ada tawar-menawar, intimidasi dan lain sebagainya,” kata dia.
    Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang menampilkan dua anggota polisi lalu lintas memberi hormat ke mobil berpelat nomor dinas yang masuk ke jalur Transjakarta viral di media sosial.
    Video itu salah satunya diunggah akun Instagram @fakta.jakarta. Dalam video yang beredar luas sang perekam tampak mengambil video itu dari dalam mobil yang tengah melintas di jalur arteri.
    Kemudian, dari sisi kanannya melintas mobil berwarna hitam dengan menggunakan pelat dinas masuk ke jalur Transjakarta.
    Begitu masuk ke jalur Transjakarta, terlihat ada dua anggota polisi yang tengah berjaga. Namun, bukannya mobil itu dihentikan, kedua polantas itu malah memberi hormat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengakuan TKI Jadi Kurir Sabu 7 Kg dari Malaysia, Dijanjikan Imbalan Rp 175 Juta
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        5 Juni 2025

    Pengakuan TKI Jadi Kurir Sabu 7 Kg dari Malaysia, Dijanjikan Imbalan Rp 175 Juta Surabaya 5 Juni 2025

    Pengakuan TKI Jadi Kurir Sabu 7 Kg dari Malaysia, Dijanjikan Imbalan Rp 175 Juta
    Tim Redaksi
    PAMEKASAN, KOMPAS.com
    – Salah satu tersangka peredaran narkotika yang berhasil diungkap Badan Narkotika Nasional (
    BNN
    ) Jawa Timur adalah Rusdi bin Jimat, warga Desa Waru Barat, Kecamatan Waru,
    Pamekasan
    ,
    Madura
    .
    Ia mengaku nekat menanggung risiko untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Selain untuk kebutuhan sehari-hari, ibunya yang sudah lama sakit diabetes juga butuh uang untuk pengobatan.
    “Saya terpaksa melakukan ini. Meskipun saya mengetahui risikonya, karena selalu butuh uang,” katanya saat diinterogasi BNN Jatim usai pemusnahan barang bukti sabu di Kabupaten Pamekasan, Rabu (4/6/2025).
    Rusdi mengatakan, pengobatan terhadap ibunya harus rutin. Sehingga, setiap minggu ia harus mempersiapkan biaya Rp 500.000 hingga Rp 1 juta.
    Rusdi mengatakan, narkoba yang dibawanya berasal dari Malaysia. Bandar di Malaysia menjanjikan imbalan Rp 175 juta jika narkoba itu sampai ke tangan penerima.
    “Saya kenal bandar yang nyuruh saya karena sudah lama di Malaysia. Tapi saya berani pertama kali sudah ditangkap,” katanya.
    Risiko itu dia pilih karena bayarannya lebih tinggi dari bekerja sebagai kuli bangunan di Malaysia.
    “Barang itu disuruh antarkan ke orang Sampang. Teman saya ada yang berhasil lolos dan sekarang kembali ke Malaysia,” katanya.
    Rusdi sempat lolos masuk ke Indonesia membawa sabu. Sesampainya di wilayah Jatim, keberadaannya terdeteksi dan ditangkap pada 10 Mei 2025.
    Pria yang menjadi TKI ilegal itu berusaha mengelabui petugas dengan menaruh sabu di bungkus air mineral.
    Total, Rusdi membawa sabu seberat 6.869,095 gram atau hampir 7 kilogram.
    Barang itu sudah diamankan BNN dan sudah dibakar sebelum jatuh ke tangan Syamsuri alias Syarif, warga Sampang.
    Kepala BNN RI, Marthinus Hukom mengatakan, kasus tersebut akan terus dikembangkan, termasuk jaringan Malaysia yang menjadi bandar.
    “Tim dari BNNP akan terus melakukan pemeriksaan. Kami akan awasi semua wilayah yang potensi jadi pintu masuk,” ucapnya usai pemusnahan sabu di Pamekasan.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Enggano Terpenjara Tanpa Suara, Negara Bungkam Saat Masyarakat Adat Teriak Minta Tolong
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        5 Juni 2025

    Enggano Terpenjara Tanpa Suara, Negara Bungkam Saat Masyarakat Adat Teriak Minta Tolong Regional 5 Juni 2025

    Enggano Terpenjara Tanpa Suara, Negara Bungkam Saat Masyarakat Adat Teriak Minta Tolong
    Tim Redaksi
    BENGKULU, KOMPAS.com
    – Ratusan masyarakat adat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Bengkulu menggelar unjuk rasa di Simpang Lima, Kota Bengkulu, Kamis (5/6/2025). Mereka menyoroti kondisi terisolasinya masyarakat adat Enggano akibat lumpuhnya Pelabuhan Pulau Baai sejak tiga bulan terakhir.
    Agus Setiawan, masyarakat adat dari Kabupaten Kaur, menegaskan bahwa
    Pulau Enggano
    bukanlah pulau kosong dan mempertanyakan lambannya respons pemerintah terhadap kondisi warga yang terisolasi.
    “Pulau Enggano bukan pulau kosong, kenapa negara, pemerintah sangat lamban dalam merespon jeritan masyarakat adat di Enggano yang telah terisolasi sejak tiga bulan ini,” ujar Agus.
    Dia menjelaskan bahwa lumpuhnya Pelabuhan Pulau Baai sangat berdampak pada kehidupan masyarakat adat Enggano. Warga sakit sulit dirujuk ke fasilitas kesehatan, hasil bumi tidak dapat dijual, dan perekonomian semakin memburuk sementara perhatian pemerintah tidak terlihat.
    “Lumpuhnya Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu akibatkan tiga bulan masyarakat adat Enggano terisolasi. Warga sakit tak dapat dirujuk, hasil bumi tak terjual, perekonomian semakin memburuk sementara negara dan pemerintah seperti tak melihat,” kata Agus.
    Deftri, peserta aksi lainnya, menambahkan bahwa pelayanan publik di Pulau Enggano terhambat akibat putusnya jalur transportasi. Ia menilai pemerintah abai terhadap masyarakat adat di sana.
    “Negara abai di Enggano akibatkan tiga bulan masyarakat adat Enggano terisolasi,” ujarnya.
    Dalam orasinya, Deftri menuntut tiga kebijakan penting. Pertama, meminta Presiden Prabowo Subianto segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perlindungan dan Pengakuan Masyarakat Adat tahun ini.
    “Belasan tahun ribuan masyarakat adat menunggu disahkannya RUU MA. Namun tidak pernah disahkan, kondisi Enggano merupakan dampak buruk dari tidak adanya UU untuk masyarakat adat,” tegas Deftri.
    Kedua, Deftri meminta Gubernur Bengkulu Helmi Hasan membentuk mitigasi dan kebijakan yang mengakui, melindungi, serta memberdayakan masyarakat adat di Bengkulu agar peristiwa terisolasinya Enggano tidak terulang.
    Ketiga, mereka meminta Pemerintah Daerah Bengkulu Utara menetapkan Raperda pengakuan dan perlindungan masyarakat adat Enggano.
    “Belasan tahun masyarakat adat menemui pemerintah tapi tak satupun yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat adat dalam hal undang-undang,” ujarnya.
    Ali Akbar, peserta lain, menilai bahwa contoh pengelolaan pemerintahan di Enggano menunjukkan ketidakbecusan bupati dan gubernur. Ia menegaskan bahwa rakyat adalah pemilik negara dan semestinya dilayani, bukan dibiarkan mengemis belas kasihan.
    “Ini satu contoh tidak becusnya mereka. Rakyat pemilik negara ini, mereka harus melayani rakyat. Bukan kita yang mengemis seperti warga Enggano yang memohon belas kasihan,” ucap Ali Akbar.
    Dia juga menyoroti ketimpangan antara kewajiban rakyat membayar pajak dengan pelayanan negara saat masyarakat mengalami kesulitan.
    “Isolasi sama dengan memenjarakan. Selanjutnya masyarakat minta tolong pada pemerintah, padahal sejatinya rakyat dilayani. Masa rakyat harus minta tolong. Tugas rakyat ini minta dilayani. Apapun kita punya dipungutin pajak, sawah, kendaraan, semua dipungutin. Setelah dipungutin, saat Enggano terisolasi lalu kita minta tolong. Ini cara bernegara yang sesat,” pekiknya dalam orasi.
    Selain berorasi, ratusan masyarakat adat bersama mahasiswa menggelar ritual adat dengan memakan nasi kuning dan gulai ayam panggang sebagai bentuk doa agar warga Enggano tetap sabar dan tabah.
    “Ritual adat merupakan bentuk doa agar warga Enggano dalam keadaan sabar dan tabah,” kata Agus.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10
                    
                        Dituding Menipu sampai Miliaran Rupiah, Koperasi BLN Beri Klarifikasi
                        Regional

    10 Dituding Menipu sampai Miliaran Rupiah, Koperasi BLN Beri Klarifikasi Regional

    Dituding Menipu sampai Miliaran Rupiah, Koperasi BLN Beri Klarifikasi
    Tim Redaksi
    SALATIGA, KOMPAS.com
    – Pengelola
    Koperasi Bahana Lintas Nusantara
    (BLN) buka suara terkait polemik yang terjadi beberapa waktu belakangan ini.
    Kuasa hukum BLN,
    Muhammad Sofyan
    dan Hendri Adi Wibowo, menegaskan bahwa BLN adalah koperasi yang berbadan hukum.
    “Jadi kami tidak pernah menyatakan sebagai lembaga investasi dan lainnya, BLN adalah koperasi di bawah kementerian dan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Jawa Tengah, karena itu kami tunduk dan patuh pada UU Koperasi,” kata Sofyan di kantor Sofyan Hendri & Partner Salatiga, Kamis (5/6/2025).
    Sofyan mengungkapkan
    produk BLN
    adalah Sijangkung, Sipintar, Siindah, Simapan, dan Sirutplus.
    “Dari produk tersebut, yang paling banyak anggotanya adalah Sipintar dengan bunga 4,17 persen per bulan,” ujarnya.
    Dikatakan, BLN telah membuka layanan tersebut sejak Januari 2019.
    “Sejak saat itu kami memberikan keuntungan kepada seluruh anggota sebesar Rp 2,9 miliar per hari, atau per bulan mencapai Rp 90 miliar untuk 109.000 bilyet atau sertifikat kepada anggota di lima produk BLN tersebut,” kata Sofyan.
    Menurut Sofyan, pada Maret 2025, pengurus BLN mengambil kebijakan mengonversi keanggotaan dari Sipintar ke Sijangkung dengan bunga 2 persen.
    “Sosialisasi tersebut disampaikan kepada anggota pada 17 Maret 2025, dan bagi sebagian anggota, konversi ini dipermasalahkan,” ujarnya.
    “Karena konversi tersebut, sebagian anggota mengambil langkah hukum. Kami menghargai itu sebagai hak warga negara. Termasuk ada juga yang melakukan class action dari anggota pemegang Sipintar, untuk anggota yang merasa dirugikan bisa menggunakan mekanisme tersebut,” kata Sofyan.
    Sofyan mengakui ada audit terkait kondisi di BLN. Audit itu adalah bagian dari tertib administrasi dan juga kondisi hukum yang terjadi.
    “Itu agar tidak tumpang tindih, termasuk tolok ukur keuntungan yang sudah dibagikan ke anggota,” kata dia.
    “Memang ada keterlambatan pembayaran, tapi juga ada yang masih dibayar rutin. Kami tidak lari dari tanggung jawab ini,” ujar Sofyan.
    BLN, kata Sofyan, juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Koperasi. Hasilnya, yakni secepatnya diminta untuk melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) sebagai bagian upaya percepatan recovery BLN.
    “Itu menjadi forum tertinggi pengambilan keputusan di koperasi,” ujarnya.
    Sebelumnya, delapan anggota Koperasi Bahana Lintas Nusantara (BLN) resmi mengajukan gugatan class action ke Pengadilan Negeri Salatiga pada Rabu (28/5/2025).
    Gugatan tersebut dilayangkan atas dugaan perbuatan melawan hukum yang dilakukan pihak koperasi terkait keputusan sepihak mengonversi program simpanan anggota.
    Kuasa hukum penggugat, Nirwan Kusuma, mengatakan bahwa class action diajukan karena kerugian yang dialami anggota bersifat masif dan menyangkut kepentingan hukum yang sama.
    “Kami menilai BLN telah melakukan perbuatan melawan hukum karena keputusan sepihak yang dilakukan pihak koperasi,” ujar Nirwan, Sabtu (31/5/2025).
    Menurut Nirwan, total anggota Koperasi BLN mencapai sekitar 40.000 orang dengan akumulasi modal yang disetorkan mencapai Rp 3,1 triliun. Permasalahan muncul setelah dikeluarkannya Surat No. 04.111/BLN/III/2025 tertanggal 17 Maret 2025.
    “Di surat tersebut disampaikan anggota yang mengikuti program Sipintar yang berbunga 4,17 persen per bulan akan dikonversi ke Sijangkung dengan bunga sebesar 2 persen per bulan,” ungkapnya.
    Tak hanya bunga yang dipangkas, anggota juga mengeluhkan keterlambatan pembayaran hingga tidak bisa menarik dana mereka yang telah disetorkan.
    “Kerugian anggota tidak hanya karena penurunan bunga tersebut, tapi juga keterlambatan bayar. Bahkan anggota yang akan menarik dananya sampai sekarang tidak bisa,” tegas Nirwan.
    Sementara itu, kuasa hukum lainnya, Sultan Bima Sakti, menjelaskan bahwa pihak BLN berdalih kesulitan keuangan terjadi akibat penundaan pembayaran oleh mitra usaha serta dampak perekonomian global.
    “BLN ini kan koperasi pemasaran yang kemudian melakukan kerja sama dengan pemerintah dan swasta, unit usahanya ada berbagai macam seperti trading dan tambang emas,” jelas Sultan.
    Anggota koperasi, lanjutnya, berasal dari berbagai latar belakang seperti karyawan swasta, pensiunan, hingga perangkat desa, dengan nilai simpanan bervariasi.
    “Mereka menyetor ke BLN minimal Rp 1,2 juta hingga miliaran. Asal uang tersebut ada yang berutang di lembaga keuangan lain, sehingga saat ada konversi di BLN dengan bunga lebih rendah, banyak yang tidak bisa mengangsur,” ujarnya.
    Sultan, bersama kuasa hukum lainnya Ibnu Rosyadi dan Aditya Cahyo, menegaskan bahwa gugatan ini bertujuan agar BLN mengembalikan modal dan bunga yang dijanjikan.
    “Kami berjuang untuk mengembalikan hak-hak anggota BLN yang memiliki kepentingan hukum yang sama,” pungkasnya.
    (Penulis: Dian Ade Permana I Editor: Ihsanuddin)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Waspada, Depok dan Tangsel Catat Udara Paling Buruk di Jabodetabek Kamis Sore
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Juni 2025

    Waspada, Depok dan Tangsel Catat Udara Paling Buruk di Jabodetabek Kamis Sore Megapolitan 5 Juni 2025

    Waspada, Depok dan Tangsel Catat Udara Paling Buruk di Jabodetabek Kamis Sore
    Penulis
    KOMPAS.com – 
    Kualitas udara
    Kota Depok dan Kota Tangerang Selatan pada Kamis (5/6/2025) sore masuk kategori “Tidak Sehat”.
    Indeks
    Kualitas Udara
    (AQI) di Kota Depok dan Kota Tangerang Selatan mencatat angka tertinggi dibanding wilayah lain di Jabodetabek.
    Dilansir dari IQAir, Kota Depok tercatat mencapai 179, sedangkan Kota Tangerang Selatan lebih tinggi di angka 195.
    Dengan kategori ini, polusi udara dapat berbahaya bagi kesehatan, terutama bagi kelompok sensitif seperti anak-anak dan orang lanjut usia.
    Bahkan,
    kualitas udara
    Kota Depok sempat masuk dalam kategori yang lebih berbahaya, yakni “Sangat Tidak Sehat” pada Kamis pagi dengan mencatat AQI mencapai 209.
    Dalam situasi kualitas udara yang sangat tidak sehat tersebut, semua orang dianjurkan untuk menghindari aktivitas luar ruangan, terutama kelompok sensitif (anak-anak, orang tua, orang dengan masalah pernapasan, dan orang hamil).
    Jika harus keluar rumah, masyarakat, terutama kelompok rentan, dianjurkan menggunakan masker dan batasi durasi aktivitas.
    Indeks AQI memberikan informasi mengenai tingkat polusi udara dengan kategori yang bervariasi.
    Berikut penjelasan kategori AQI:
    Berikut data AQI di Jakarta dan sekitarnya pada Kamis, (5/6/2025) sore ini:
    IQAir merekomendasikan agar warga yang tinggal di area dengan kualitas udara tidak sehat untuk:
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Transjakarta Beroperasi Mulai Pukul 09.00 WIB di Hari Idul Adha 6 Juni 2025
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Juni 2025

    Transjakarta Beroperasi Mulai Pukul 09.00 WIB di Hari Idul Adha 6 Juni 2025 Megapolitan 5 Juni 2025

    Transjakarta Beroperasi Mulai Pukul 09.00 WIB di Hari Idul Adha 6 Juni 2025
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Masyarakat Jakarta tetap bisa menggunakan layanan
    Transjakarta
    pada Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Jumat (6/6/2025). Namun, waktu operasionalnya berbeda dari hari biasa.
    Transjakarta akan mulai beroperasi mulai pukul 09.00 WIB pada
    hari libur nasional
    tersebut.
    Pengguna diimbau menyesuaikan jadwal perjalanan, terutama bagi yang ingin beraktivitas setelah salat Iduladha atau berkunjung ke rumah keluarga.
    “Selamat Iduladha bagi Sahabat TiJe yang merayakannya,” tulis akun Instagram resmi Transjakarta,
    @infotije
    , Rabu (5/6/2025).
    Untuk kemudahan akses, masyarakat juga dianjurkan mengunduh aplikasi TJ: Transjakarta.
    Aplikasi ini memberikan informasi real-time rute, jadwal, dan posisi bus.
    Salah satu rute yang tetap tersedia adalah Lebak Bulus menuju Sawangan, memudahkan
    mobilitas warga
    Jakarta Selatan dan sekitarnya.
    Dengan pengaturan operasional ini, Transjakarta tetap hadir sebagai moda transportasi publik yang andal di momen perayaan keagamaan.
    Untuk diketahui, umat Muslim Indonesia akan merayakan Hari Raya Idul Adha pada Jumat (6/6/2025).
    Penetapan tanggal Idul Adha 2025 didasarkan pada hasil sidang isbat yang digelar oleh Kementerian Agama (Kemenag) pada 27 Mei 2025.
    Dengan demikian, Idul Adha 1446 H jatuh pada Jumat, yang bertepatan dengan 10 Dzulhijjah.
    Untuk masyarakat Indonesia, Idul Adha 2025 menjadi momen libur panjang yang dinanti.
    Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri mengenai
    Hari Libur Nasional
    dan Cuti Bersama Tahun 2025, libur Idul Adha 2025 berlangsung selama empat hari berturut-turut, yaitu mulai Jumat (6/6/2025) hingga Senin (9/6/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cekcok Jatah Parkir, Ketua Ormas "Jagoan Kampung" Bekasi Ditangkap
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Juni 2025

    Cekcok Jatah Parkir, Ketua Ormas "Jagoan Kampung" Bekasi Ditangkap Megapolitan 5 Juni 2025

    Cekcok Jatah Parkir, Ketua Ormas “Jagoan Kampung” Bekasi Ditangkap
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Polsek Cikarang Barat menangkap ketua organisasi masyarakat (ormas) berinisial N usai cekcok dengan warga terkait jatah uang parkir di Desa Wananaya, Cibitung, Kabupaten Bekasi.
    Kapolsek Cikarang Barat AKP Tri Bintang Baskoro mengatakan, pelaku merupakan ketua ormas yang merupakan “jagoan kampung” di wilayahnya.
    “Dia pemain lokalan, dalam artian jago kampung, dia hanya bermain di wilayah Wanajaya,” kata Bintang dalam konferensi pers, Kamis (5/6/2025).
    Baskoro menjelaskan, kasus berawal ketika pelaku meminta jatah uang parkir harian sebesar Rp 25.000 di area Pecel Lele 88 Salsabila yang dijaga tiga warga berinsial, H, S, dan I pada Sabtu (24/5/2025).
    Namun, ketiganya tak bisa memenuhi permintaan pelaku karena penghasilan tersendat akibat sepi pengunjung.
    Kecewa tak mendapat uang keamanan parkir, pelaku akhirnya meminta ketiganya berhenti menjaga parkir pada hari itu juga.
    Setelah berhenti beberapa hari, ketiganya akhirnya kembali menjaga area parkir tempat pecel lele pada Sabtu (1/6/2025).
    Pelaku yang mengetahui ketiganya kembali bekerja akhirnya mendatangi lokasi. Pelaku langsung memperingatkan ketiganya agar tidak mengganggu area parkir di bawah kendalinya.
    “Pelaku berkata ‘jangan ngerecokin parkiran’ dan tak lama kemudian pergi meninggalkan TKP,” ungkap Bintang.
    Tak berselang lama, pelaku kembali mendatangi lokasi dan langsung menuduh salah satu korban membawa senjata tajam. Tudingan tersebut pun dibantah korban.
    “Hingga kemudian terjadi cekcok mulut antara ketiganya dengan N,” jelas Bintang.
    Cekcok keduanya ternyata direkam oleh seorang warga. Video rekaman tersebut kemudian viral di media sosial.
    Polisi kemudian menyelidiki kasus ini dan langsung menangkap pelaku pada Selasa (3/6/2025).
    Berdasarkan hasil penyidikan, diperoleh fakta bahwa pelaku merupakan jagoan kampung yang mengendalikan keamanan area parkir di tiga lokasi, Pecel Lele 88 Salsabila, minimarket, dan toko roti.
    Di lokasi pecel lele, pelaku baru sebulan menguasai lahan parkir pecel lele setelah mengajukan surat permohonan kerja sama dengan ormas DPC Cibitung Maung Jagat Nusantara.
    Sementara di salah satu lokasi lainnya, pelaku disebut sudah setahun mengendalikan area parkir.
    “Jika dikalkulasikan untuk seluruhnya, uang yang didapatkan pelaku Rp 10 juta sejak pertama beroperasi,” imbuh dia.
    Akibat perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 368 dan atau Pasal 482 KUHP tentang pemerasan dengan ancaman hukuman maksimal sembilan tahun penjara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono Anung Kurban Dua Sapi Seberat 1,1 Ton di Tambora
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Juni 2025

    Pramono Anung Kurban Dua Sapi Seberat 1,1 Ton di Tambora Megapolitan 5 Juni 2025

    Pramono Anung Kurban Dua Sapi Seberat 1,1 Ton di Tambora
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Gubernur Jakarta

    Pramono Anung
    menyalurkan dua ekor sapi kurban dengan bobot masing-masing sekitar 1,1 ton untuk warga Kali Anyar, Jalan Kali Anyar IV, Tambora, Jakarta Barat, pada Kamis (5/6/2025).
    Penyerahan hewan kurban itu dilakukan secara langsung oleh Pramono yang datang ke lokasi sehari sebelum Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, yang jatuh pada Jumat (6/6/2025).
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, Pramono tiba dengan disambut meriah oleh anak-anak berseragam SD merah putih dan warga sekitar.
    Sambutan itu mengiringi langkah Pramono menuju salah satu lapangan terdekat, tempat hewan kurban ditempatkan.
    Di lokasi, Pramono sempat melihat salah satu sapi kurban berwarna putih yang diikat pada pohon menggunakan tali. Sapi tersebut diberi tanda angka “1” di tubuhnya dan memiliki dua tanduk yang membuatnya tampak gagah.
    “Di Tambora ini memang saya berkurban dua sapi. Yang satu sapi ini memang salah satu sapi yang cukup baik, besar, dan sudah diperiksa kesehatannya agar siap untuk kurban,” ujar Pramono kepada wartawan.
    Ia menjelaskan, pemilihan wilayah Tambora sebagai lokasi kurban bukan tanpa alasan. Kawasan tersebut dinilainya sebagai salah satu wilayah terpadat di Jakarta serta rawan kebakaran.
    “Daerah ini padat banget, ini daerah yang sangat padat sekaligus daerah yang seringkali mengalami kebakaran,” kata Pramono.
    “Dan begitu kebakaran, dampaknya itu cukup panjang. Saya sendiri sempat waktu itu datang di salah satu tempat tidak jauh dari ini yang mengalami kebakaran,” lanjutnya.
    Pramono berharap, penyaluran hewan kurban ini dapat menjadi bagian dari upaya mendoakan dan mendorong perbaikan kawasan Tambora agar menjadi permukiman yang lebih layak ke depannya.
    “Saya sungguh berharap bahwa Tambora ke depan ini, pelan-pelan akan kami lakukan perbaikan, karena saya sudah keliling hampir sudah 2-3 kali,” ujarnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ikat Kepala Timnas Laris Manis di GBK Menjelang Laga Indonesia vs China
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Juni 2025

    Ikat Kepala Timnas Laris Manis di GBK Menjelang Laga Indonesia vs China Megapolitan 5 Juni 2025

    Ikat Kepala Timnas Laris Manis di GBK Menjelang Laga Indonesia vs China
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menjelang laga Timnas Indonesia melawan China di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada Kamis (5/6/2025) sore, sejumlah
    pedagang kaki lima
    mulai menjajakan dagangan mereka di sepanjang FX Sudirman.
    Dani (40), salah satu pedagang, tampak membuka lapak sederhana di depan Pintu 5 Stadion GBK. Ia datang jauh-jauh dari Bandung untuk menjual aneka
    merchandise Timnas Indonesia
    .
    “Kami jualan dari Bandung, berangkat ke sini sengaja jualan jersey dan merchandise Timnas,” ujar Dani saat ditemui
    Kompas.com.
    Lapaknya menawarkan berbagai atribut dukungan untuk Timnas, seperti syal, jersey, dan ikat kepala.
    Barang-barang tersebut ia tata rapi di atas kain terpal yang diletakkan di pinggir trotoar, tepat di jalur lalu lintas pejalan kaki yang mengarah ke Pintu 5 GBK.
    “Jualannya itu saja, syal, jersey, paling itu saja kalau jualan,” ujarnya sambil melayani pembeli yang tengah memilih-milih syal bergambar Garuda.
    Meski suasana sekitar mulai ramai dengan gelombang suporter yang datang, Dani mengaku penjualannya belum terlalu tinggi sore itu.
    Menurut dia, sebagian besar pembeli hanya mampir sebentar atau bertanya-tanya mengenai harga.
    Dani memperkirakan lapaknya masih sepi karena laga Timnas baru akan digelar malam hari. Ia yakin, para pembeli akan membanjiri lapaknya menjelang waktu
    kick-off
    .
    “Jersey masih belum banyak yang beli karena pertandingan baru malam. Mungkin nanti kalau sudah mendekati
    kick-off
    baru pada datang,” katanya.
    Untuk sementara, dagangan yang paling banyak diburu adalah aksesori ringan. Dani menyebutkan bahwa ikat kepala bertuliskan “INDONESIA” dijual dengan harga Rp 10.000 per buah. Aksesori ini menjadi yang paling terjangkau sekaligus paling diminati oleh para suporter.
    “Belum begitu banyak hari ini, paling ikat kepala yang laris,” ujarnya.
    Sementara syal dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 150.000, tergantung pada jenis dan kualitasnya.
    Syal dengan motif sederhana biasanya lebih tipis, sedangkan versi printing terlihat lebih tebal, berwarna mencolok, dan menampilkan gambar Garuda serta tulisan “Garuda di Dadaku”.
    Jersey Timnas Indonesia dijual dengan harga mulai dari Rp 150.000, tergantung pada kualitas bahan dan desain. Beberapa di antaranya menyerupai jersey resmi, meski tanpa label merek yang terdaftar.
    Senada dengan Dani, Indra (34), pedagang yang datang dari Cikarang, juga mengatakan banyak pembeli yang lebih tertarik membeli aksesori ringan seperti ikat kepala dibandingkan jersey atau syal.
    “Orang-orang lebih beli yang murah dulu, paling ikat kepala. Tadi siang sudah habis setengah dus,” kata Indra.
    Menurut dia, sebagian besar suporter memilih menunggu hingga waktu pertandingan semakin dekat sebelum membeli jersey yang harganya lebih murah.
    “Kalau jersey sih masih sedikit yang beli sampai sekarang. Mereka kayaknya nunggu lihat dulu bagiamana nanti, baru beli kalau sudah semakin dekat dengan
    kick-off,
    ” ujarnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.