Pelaku Pelecehan di Lebak Bulus Ditangkap sebelum Kakak Korban Sewa Pemburu Bayaran
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Pelaku pelecehan terhadap seorang perempuan di Jalan Lebak Bulus IV, Cilandak, Jakarta Selatan, akhirnya ditangkap polisi sebelum tenggat waktu yang ditentukan oleh kakak korban.
“Iya,
alhamdulillah
tadi siang sudah diamankan oleh Polres,” kata Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Murodih, saat dikonfirmasi, Sabtu (7/6/2025).
Pelaku berinisial KN (20) ditangkap di kediamannya di kawasan Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.
Penangkapan dilakukan setelah polisi menerima informasi bahwa KN telah kembali ke rumahnya setelah sempat melarikan diri.
“Karena pada saat dilakukan penyelidikan, kemudian, ya, ada informasi, di TKP bahwa di sana ada tersangkanya,” jelas Murodih.
Setelah ditangkap, KN langsung dibawa ke Polres Jakarta Selatan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut terkait motif dan kronologi perbuatannya.
Sebelumnya diberitakan, kakak korban, Amy, mengungkapkan kekesalannya karena pelaku tak kunjung tertangkap.
Ia bahkan sempat menyatakan akan menyewa pemburu bayaran (
bounty hunter
) untuk menangkap pelaku.
“Bagi siapa pun yg bisa seret dia ke polisi aku hadiahin. Mungkin enggak banyak, tapi aku berharap ada yang mau bantu aku,” kata Amy saat dikonfirmasi Selasa (3/6/2025).
Amy juga memberikan tenggat waktu dua minggu sejak tanggal 3 Juni 2025 bagi pihak kepolisian untuk segera menangkap pelaku.
Kasus pelecehan ini terjadi pada Rabu (21/5/2025). Saat itu, pelaku yang mengendarai sepeda motor berpura-pura bertanya arah kepada korban.
Ketika korban memberikan isyarat tangan untuk menunjukkan arah, pelaku langsung melakukan tindakan pelecehan.
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami trauma. Menurut Amy, adiknya kini kerap enggan pulang ke indekos karena merasa takut dan tidak nyaman.
Tidak tinggal diam, Amy berusaha mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang pelaku. Ia bahkan melibatkan warganet di media sosial X untuk melacak identitas pelaku.
Kini, KN dijerat Pasal 6 huruf a Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Ia terancam hukuman penjara selama empat tahun atau denda maksimal Rp 50 juta.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com Metropolitan
-
/data/photo/2025/05/23/68308f277fe97.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
2 Pelaku Pelecehan di Lebak Bulus Ditangkap sebelum Kakak Korban Sewa Pemburu Bayaran Megapolitan
-
/data/photo/2025/06/07/6843ed8551af2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Labfor Surabaya Telusuri Titik Api Kebakaran Big Mall Samarinda, Atrium Jadi Fokus Utama Regional 7 Juni 2025
Labfor Surabaya Telusuri Titik Api Kebakaran Big Mall Samarinda, Atrium Jadi Fokus Utama
Tim Redaksi
SAMARINDA, KOMPAS.com
– Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Surabaya mulai menyelidiki penyebab kebakaran
Big Mall
Samarinda yang terjadi pada Selasa (3/6/2025). Penyelidikan berlangsung sejak Sabtu (7/6/2025) siang dan difokuskan pada area Atrium, yang mengalami kerusakan terparah akibat kebakaran.
Pemeriksaan forensik dimulai sekitar pukul 13.00 WITA. Sejumlah personel dari Reskrim Polresta Samarinda turut mendampingi tim Labfor untuk mengamankan lokasi dan membantu proses pengumpulan barang bukti.
“Iya benar, ini pengungkapan pasti asal api itu, makanya jangan diganggu,” ujar Muhammad Mehransyah, petugas keamanan yang berjaga di pintu masuk lantai tiga
Atrium Big Mall
, saat ditemui di lokasi.
Menurut Mehransyah, seluruh akses ke area Big Mall, terutama bagian Atrium, kini ditutup total untuk umum. Hal ini sesuai dengan permintaan pihak kepolisian guna menjaga lokasi tetap steril.
“Ada izin dari Manajemen kah, Mas? Kalau tidak ada, tidak boleh masuk,” ujarnya kepada wartawan. “Ini permintaan dari pihak kepolisian, untuk tidak boleh masuk,” lanjutnya.
Seorang staf Big Mall yang enggan disebutkan namanya juga menyebutkan bahwa pemeriksaan ini merupakan bagian dari “penyelidikan internal”. Ia menolak untuk diwawancarai dan berusaha menutup kamera awak media.
Dalam proses penyelidikan, tim forensik mengumpulkan sampel dan bukti fisik dari area terdampak, termasuk material yang terbakar, instalasi listrik, dan komponen lain yang mungkin menjadi pemicu kebakaran. Mengingat skala kerusakan yang besar, proses ini diperkirakan membutuhkan waktu cukup lama.
Kebakaran di
Big Mall Samarinda
sempat menimbulkan kepanikan. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian material ditaksir cukup besar. Beberapa toko mengalami kerusakan parah dan operasional pusat perbelanjaan terbesar di Samarinda itu terhenti total sejak insiden terjadi.
Hingga berita ini diturunkan, tim Labfor dan kepolisian masih berada di lokasi untuk melanjutkan penyelidikan. Hasil investigasi ini diharapkan bisa menjawab pertanyaan mengenai penyebab pasti kebakaran, sekaligus menjadi dasar tindak lanjut dari pihak manajemen maupun aparat penegak hukum.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/07/6843e7d41c9ce.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Giling Daging sampai Sore, Juleha Raup Rp 14 Juta Sehari Saat Idul Adha di Bangkalan Surabaya 7 Juni 2025
Giling Daging sampai Sore, Juleha Raup Rp 14 Juta Sehari Saat Idul Adha di Bangkalan
Tim Redaksi
BANGKALAN, KOMPAS.com
– Juru sembelih halal (Juleha) di Bangkalan, Madura, kebanjiran pesanan selama Hari Raya
Idul Adha
1446 Hijriah. Salah satunya dialami oleh Jaja, pemilik layanan Juleha yang sudah menerima banyak permintaan penyembelihan jauh sebelum hari H.
“Satu hari kemarin full, dari pagi sampai sore totalnya 12 ekor yang disembelih,” ujar Jaja saat ditemui pada Sabtu (7/6/2025).
Jaja menjelaskan, jasanya tak hanya melayani proses penyembelihan, tapi juga mencakup pembersihan, pemotongan daging, hingga pengemasan (packing). Ia mempekerjakan 15 orang yang sudah memiliki tugas masing-masing.
“Ada 15 orang yang sudah punya tugas masing-masing. Tiga orang di penyembelihan, sisanya di pemotongan daging dan packingnya,” jelasnya.
Untuk satu ekor sapi, tarif yang dipatok sebesar Rp 1.200.000. Dalam sehari, H. Jaja bisa memperoleh penghasilan hingga Rp 14,4 juta.
“Harganya Rp 1.200.000 itu untuk satu ekor sapi. Kalau ada 10 ya tinggal dikalikan saja. Itu nanti sudah terima bersih,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu pegawainya, Maskur Agus (40), mengaku menyembelih sapi sejak usai salat Id hingga sore hari. Jumlah hewan yang disembelih juga meningkat drastis dibanding hari biasa.
“Alhamdulillah kemarin ada 12 yang dipotong. Biasanya saya cuma motong satu atau dua ekor saja dalam sehari,” ujarnya.
Meski kelelahan, Maskur tetap bersyukur karena bisa mendapat penghasilan tambahan saat hari raya.
“Hari ini kami potong 6 ekor sapi. Ya Alhamdulillah, walaupun capek bisa dapat rejeki untuk keluarga,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2022/08/07/62efbcdd5a0f0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pesta Miras Berujung Maut, Pemuda Makassar Tewas Ditusuk Tetangga Sendiri Makassar 7 Juni 2025
Pesta Miras Berujung Maut, Pemuda Makassar Tewas Ditusuk Tetangga Sendiri
Tim Redaksi
MAKASSAR, KOMPAS.com-
Pemuda berinisial AE (28) tewas usai dianiaya temannya sendiri menggunakan senjata tajam saat pesta minuman keras (miras) di malam perayaan Idul Adha.
Peristiwa itu terjadi di sekitar Jalan Inspeksi PAM Kanal, Kecamatan Manggala, Kota
Makassar
, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Jumat (6/6/2025) sekitar pukul 19:30 Wita.
Kapolsek Manggala Kompol Semuel To’longan mengatakan, korban tewas akibat mengalami luka tusuk di bagian perut dan dadanya.
“Korban meninggal dunia dengan luka tusuk di bagian perut dan dada. Peristiwanya mereka minum-minuman keras awalnya,” kata Semuel dikonfirmasi awak mwdia, Sabtu (7/6/2025).
Semuel berkata, saat
pesta miras
pelaku yang diketahui berinisial RI (30) terlibat cekcok dengan korban. Pelaku juga merupakan tetangga korban.
“Keributan terjadi, dan korban langsung di tusuk menggunakan senjata tajam,” beber Semuel.
Usai dianiaya, korban sempat melarikan diri hingga terjatuh dan dinyatakan tewas di saluran drainase tidak jauh dari lokasi.
“Korban ditemukan keadaan duduk dan kepala tertunduk dibelakang rumah dengan kondisi bagian tubuhnya penuh darah lalu di larikan ke rumah sakit (RS) Bhayangkara,” kata dia.
Semuel menduga keributan antara korban dan pelaku disebabkan karena kondisi mabuk usai pesta miras.
Polisi juga mengamankan barang bukti yakni satu buah senjata tajam badik, dan panah busur.
Saat ini pelaku masih dalam pengejaran polisi yang melarikan diri usai menganiaya korban hingga tewas.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/06/07/6843ef1097114.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/07/6843e5d03b314.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/07/6843e426c398f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/05/68415aa12920e.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/07/6843cb471eb86.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/07/6843e30c0c43c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)