Korban Kebakaran Penjaringan Kesulitan Gunakan Toilet Portabel
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Korban
kebakaran Kapuk Muara
, Penjaringan, Jakarta Utara, mengaku kesulitan menggunakan toilet portabel.
“Cuma banyak orang yang enggak mengerti (cara gunainnya) karena ini WC umum yang diinjak (flush) airnya,” ucap salah satu korban kebakaran bernama Sumarni (64).
Sumarni mengaku bahwa di usianya yang sudah tak lagi muda, ia tak terbiasa menggunakan toilet portabel.
Selain itu, air di toilet portabel yang tersedia kerap kali tak keluar.Hal itu lah yang membuat ia masih kesulitan untuk buang air besar dan kecil meski sudah ada toilet portabel.
Selain sulit menggunakannya, jumlah toilet portabel dinilai masih terbatas.
“Terus antre juga, itu kan buat ribuan warga ini cuma berapa toiletnya,” ungkap Sumarni.
Pengamatan
Kompas.com
di lokasi, ada sekitar 12 toilet portabe; yang tersedia di dekat tenda pengungsian.
Selain itu, tersedia pula dua toren air bersih yang merupakan bantuan dari PAM Jaya.
Sementara warga lain bernama Misti (49) justru mengaku terbantu dengan keberadaan toilet portabel
“Alhamdulilah ada cukup, mandi apa. Kalau air bersih juga ada (airnya),” jelas Misti.
Misti justru menilai bantuan yang kurang hanya pakaian saja.
Untuk diketahui, kebakaran hebat terjadi di Kampung Sawah, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (6/6/2025).
Kebakaran tersebut berlangsung cukup lama dan baru bisa dipadamkan setelah 12 jam.
Akses yang sempit dan sumber air yang susah membuat proses pemadaman kebakaran ini cukup lama. Alhasil, 485 bangunan terbakar dan 3.200 jiwa menjadi korban.
Sampai saat ini, penyebab
kebakaran di Kapuk Muara
masih simpang siur dan tengah didalami polisi.
Sedangkan ribuan korban sementara waktu mengungsi di tenda darurat yang didirikan oleh Pemeritnah Provinsi (Pemprov) Jakarta, Kementerian Sosial, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta di atas lahan kosong.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com Metropolitan
-
/data/photo/2025/06/08/68456e0cf1d0b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Korban Kebakaran Penjaringan Kesulitan Gunakan Toilet Portabel Megapolitan 8 Juni 2025
-
/data/photo/2025/06/08/68456aca5d897.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Daya Tarik Pantai Menganti: Jetski, Speedboat, hingga Keindahan Alam Regional 8 Juni 2025
Daya Tarik Pantai Menganti: Jetski, Speedboat, hingga Keindahan Alam
Tim Redaksi
KEBUMEN, KOMPAS.com
–
Pantai Menganti
di
Kebumen
, Jawa Tengah, kini menjadi destinasi wisata petualangan yang menarik bagi para pencinta adrenalin.
Berjarak sekitar 43 km dari pusat kota Kebumen, pantai ini dikenal tidak hanya karena pasir putihnya yang memikat dan tebing-tebing megah, tetapi juga karena kehadiran layanan
Menganti Watersport
yang menawarkan berbagai wahana ekstrem.
“Pantai Menganti sudah lama menjadi tujuan wisata favorit. Tapi kini, kami ingin menambahkan pengalaman baru bagi pengunjung, yakni menaklukkan ombak dengan
jetski
atau
speedboat
,” ujar Hendra Sentanu, General Manager Pantai Menganti, Minggu (8/6/2025).
Wahana Jetski: Meluncur di Atas Ombak
Hendra menjelaskan, wahana jetski menjadi pilihan utama bagi wisatawan yang ingin memacu adrenalin di atas air.
Menganti Watersport menyediakan berbagai paket untuk semua level, mulai dari pemula hingga profesional.
“Paket Adventure adalah favorit. Peserta bisa menjajal perjalanan seru hingga Pantai Sawangan dengan pengawalan kapal pengaman. Semua dilakukan dengan standar keamanan tinggi,” tambah Hendra.
Setiap peserta jetski mendapatkan fasilitas lengkap, termasuk pelampung, watershoes, dan air mineral.
Sesi free trial juga tersedia bagi pemula agar lebih percaya diri sebelum terjun ke laut lepas.
Harga paket jetski yang ditawarkan cukup terjangkau. Paket Basic dibanderol seharga Rp300.000 untuk satu orang atau Rp400.000 untuk dua orang dengan durasi 30 menit.
Paket Premium seharga Rp600.000 untuk satu orang dan Rp700.000 untuk dua orang, sudah termasuk foto dan video dokumentasi.
Sedangkan Paket Adventure ditawarkan dengan harga Rp900.000 untuk single dan Rp1.000.000 untuk couple, dengan rute yang lebih jauh dan menantang hingga Pantai Sawangan.
Speedboat: Jelajah Laut Tanpa Cipratan Ekstrem
Bagi pengunjung yang menginginkan pengalaman lebih santai tetapi tetap mendebarkan, speedboat menjadi pilihan yang tepat.
Dengan kecepatan tinggi, pengunjung dapat memilih rute sesuai keinginan.
– Paket Basic (Rp100.000/orang): Menjelajahi area Pantai Menganti.
– Paket Adventure (Rp125.000/orang): Mengunjungi Pantai Sawangan.
– Paket Premium (Rp150.000/orang): Trip hingga Pantai Pedalen (minimal 4 orang).
– Paket Lengkap (Rp200.000/orang): Jelajah tiga spot sekaligus ke Pantai Sawangan, Logending, dan hutan mangrove (minimal 5 orang).
“Speedboat menjadi opsi favorit keluarga karena lebih santai, tetapi tetap menghadirkan sensasi berbeda. Selain itu, dokumentasi perjalanan juga kami sediakan,” jelas Hendra.
Bonus Keindahan Alam: Sunrise, Sunset, dan Surfing
Tidak hanya menawarkan
wisata ekstrem
, Pantai Menganti juga menyuguhkan keindahan alam yang menawan.
Menikmati sunrise dari bibir pantai atau menyaksikan sunset dari Bukit Si Gatel menjadi momen yang tak boleh dilewatkan bagi para pengunjung.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/08/684581fc9dd12.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Doa Bersama di Astana Giribangun, Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Regional 8 Juni 2025
Doa Bersama di Astana Giribangun, Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Tim Redaksi
KARANGANYAR, KOMPAS.com
– Jemaah Dzikir Nurul Wathon Al-Hambalangi Wal-Khitton – Indonesia menggelar kegiatan zikir bersama di Makam Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto, di
Astana Giribangun
, Minggu (8/6/2025) siang.
Kegiatan ini dilaksanakan bertepatan dengan hari lahir Soeharto dan bertujuan untuk mendoakan agar mantan presiden tersebut segera dinobatkan sebagai
pahlawan nasional
.
Acara dimulai dengan pembacaan zikir tahlil di depan
makam Soeharto
dan Ibu Tin, dilanjutkan dengan sejumlah sambutan, dan ditutup dengan doa.
Ketua Penyelenggara, Mayor Jenderal TNI Heriyanto Saputra menyatakan, Majelis Dzikir Nurul Wathon menyelenggarakan dzikir ini untuk mendoakan Soeharto, bangsa, dan negara.
“Intinya kami berharap perjuangan, usaha yang dilakukan oleh pemerintah negara saat ini dalam menjaga kedaulatan negara, TNI, Polri, serta menjaga keamanan dan pertahanan negara itu dikuatkan dengan doa, pasti akan dapat ridho dari Allah,” ungkapnya saat diwawancarai.
Perwakilan dari Cendana, Abi Fathi menambahkan, doa bersama yang dilakukan bertepatan dengan bulan Soeharto kali ini merupakan bentuk syukur atas hari lahirnya Presiden Kedua Indonesia.
Ia juga menekankan pentingnya menghargai jerih payah yang telah dilakukan oleh
founding father
Soekarno dan Soeharto, yang menurutnya telah memberikan contoh yang baik.
“Kami merasa terpanggil bahwa Soeharto layak mendapatkan dukungan sebagai pahlawan nasional. Mengenai para pihak yang gonjang-ganjing di Jakarta, itu adalah riak-riak demokrasi yang menurut saya kurang pas. Karena kita harus melihat fakta dan data,” jelasnya.
Fathi juga mengungkapkan bahwa ia telah mengajukan usulan agar Soeharto diangkat menjadi
Pahlawan Nasional
pada tahun ini.
Surat usulan tersebut telah dikirimkan ke Kementerian Sosial dan Presiden Prabowo Subianto. “Saya pribadi sudah 2-3 kali mengajukan surat usulan,” tutupnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/08/68456a3d03d7b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jelang Porprov IX Jatim 2025, 7 Hotel di Kota Malang Habis Dipesan Kontingen Berbagai Daerah Surabaya 8 Juni 2025
Jelang Porprov IX Jatim 2025, 7 Hotel di Kota Malang Habis Dipesan Kontingen Berbagai Daerah
Tim Redaksi
MALANG, KOMPAS.com
– Penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur pada 28 Juni hingga 5 Juli 2025 diyakini akan menjadi motor penggerak ekonomi Kota
Malang
, terutama di sektor perhotelan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bersama para pelaku industri pariwisata menargetkan tingkat hunian atau okupansi hotel mampu menembus angka 80 persen selama perhelatan akbar tersebut.
Keyakinan pemerintah ini disambut baik dan dikonfirmasi langsung oleh para pelaku industri perhotelan.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI)
Kota Malang
, Agoes Basoeki, mengatakan dukungannya dan menyatakan bahwa event multi-cabang ini secara langsung akan mendongkrak industri perhotelan.
“Kami sudah bergerak menyambut Porprov. Sosialisasi melalui media sosial terus kami galakkan, dan hotel-hotel yang menjadi tempat menginap atlet diwajibkan memasang banner sebagai tanda partisipasi,” ujar Agoes, Minggu (8/6/2025).
Agoes mengungkapkan bahwa saat ini tujuh hotel di Kota Malang telah habis dipesan atau
fully booked
oleh kontingen dari berbagai daerah.
“Sistem pemesanannya bervariasi, ada yang dikoordinasikan langsung oleh pemerintah daerah masing-masing, ada pula yang melalui
event organizer
,” jelasnya.
Dengan total kontingen yang diperkirakan mencapai 19.000 atlet untuk seluruh Malang Raya dan 40 titik venue pertandingan di Kota Malang saja, lonjakan okupansi hotel dinilai tak terhindarkan.
“Saat ini, okupansi kami berada di kisaran 60 persen. Namun dengan adanya Porprov, kami sangat yakin bisa mencapai angka 80 persen,” katanya.
Sementara itu, data pasti mengenai jumlah atlet yang akan bertanding spesifik di Kota Malang masih menunggu rekapitulasi final dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaki mengatakan, optimisme yang ada didasarkan pada analisis dan pemetaan potensi yang telah didiskusikan bersama para ahli. Menurutnya, posisi strategis Kota Malang menjadi keunggulan utama.
“Kota Malang berada di tengah-tengah dua lokasi Porprov lainnya, yaitu Kabupaten Malang dan Kota Batu. Keunggulan geografis ini menjadikan kota kami sebagai pilihan akomodasi yang paling efisien bagi para atlet, ofisial, hingga suporter,” kata Baihaki.
Kalkulasi ini membuat kontingen dari berbagai daerah diperkirakan akan memusatkan penginapan mereka di Kota Malang untuk memudahkan akses ke berbagai venue pertandingan di seluruh kawasan Malang Raya.
Menurutnya, daya tarik Kota Malang tidak hanya berhenti pada lokasinya. Dukungan infrastruktur seperti terminal bus dan stasiun kereta api, ditambah adanya ikon-ikon wisata populer seperti Kawasan Kayutangan Heritage dan Kampung Warna-Warni, menjadi nilai tambah yang akan menarik para peserta untuk tinggal lebih lama.
“Dampak positif dari lonjakan sektor perhotelan ini kami yakini akan menyebar luas. Efek domino ini akan dirasakan langsung oleh sektor lain, mulai dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga destinasi wisata lokal,” ungkapnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/08/68456b8e7fd68.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Korban Kebakaran Penjaringan Masih Kekurangan Bantuan Pakaian Megapolitan 8 Juni 2025
Korban Kebakaran Penjaringan Masih Kekurangan Bantuan Pakaian
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Korban
kebakaran Kapuk Muara
, Penjaringan, Jakarta Utara, mengaku masih membutuhkan bantuan pakaian.
Saat
Kompas.com
mengunjungi posko pengungsian pada Minggu (8/6/2025) siang, sejumlah korban tampak tengah berebut memilih pakaian. Stok pakaian yang terbatas langsung habis diambil oleh para korban yang memang sangat membutuhkannya.
Salah satu warga, Misti (49), terlihat sibuk mencari pakaian ganti karena saat kebakaran terjadi ia tidak sempat menyelamatkan pakaiannya.
“Lagi mencari pakaian, enggak ada pakaian sama sekali. Cuma ini aja sama yang kemarin di badan,” ujar Misti di lokasi, Minggu (8/6/2025).
Menurut Misti, bantuan makanan sudah melimpah. Bahkan, warga yang rumahnya tak terbakar pun ikut kebagian makanan karena stoknya yang banyak.
Namun, untuk pakaian, stok bantuan masih dirasa sangat kurang.
“Tapi, kalau baju enggak ada, atau kekurangan. Masih kurang bantuan pakaian,” jelas Misti.
Saking kekurangan pakaian, Misti mengaku sampai meminta baju kepada tetangganya yang tidak menjadi korban.
Untuk diketahui, kebakaran hebat terjadi di Kampung Sawah, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (6/6/2025).
Kebakaran tersebut berlangsung cukup lama dan baru bisa dipadamkan setelah 12 jam.
Akses yang sempit dan sumber air yang susah membuat proses pemadaman kebakaran ini cukup lama.
Alhasil, 485 bangunan terbakar dan 3.200 jiwa menjadi korban.
Sampai saat ini, penyebab
kebakaran di Kapuk Muara
masih simpang siur dan tengah didalami polisi.
Sedangkan ribuan korban sementara waktu mengungsi di tenda darurat yang didirikan oleh Pemeritnah Provinsi (Pemprov) Jakarta, Kementerian Sosial, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta di atas lahan kosong.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/08/684574b98572e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tidur Beralaskan Terpal, Korban Kebakaran Penjaringan Minta Bantuan Kasur Megapolitan 8 Juni 2025
Tidur Beralaskan Terpal, Korban Kebakaran Penjaringan Minta Bantuan Kasur
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sejumlah korban
kebakaran Kapuk Muara
, Penjaringan, Jakarta Utara, berharap adanya bantuan alas tidur berupa matras atau kasur untuk digunakan di tenda pengungsian.
“Dari awal mengungsi tidak ada alas tidurnya. Cuma mau tidak mau, adanya ini, siapa tahu ada donatur kasihan mau ngasih kasur, ngasih bantal,” jelas salah satu warga bernama Sumarni (64) saat diwawancarai
Kompas.com
di lokasi, Minggu (8/6/2025).
Selain alas tidur, Sumarni juga berharap agar adanya bantuan sembako berupa beras.
Menurut Sumarni, bantuan beras sangat penting bagi para korban agar dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari saat mereka mulai mengontrak rumah dan tidak lagi tinggal di tenda pengungsian.
Senada dengan Sumarni, warga lain bernama Ayu Wulansari (34) juga mengaku membutuhkan bantuan alas tidur.
Sebab, ia hanya memiliki kasur butut yang berhasil diselamatkan saat kebakaran. Kasur itu menjadi satu-satunya alas tidur untuk bayinya yang masih berusia tiga bulan.
“Enggak ada. Ini cuma pakai kasur yang dibawa kemarin selamat, kalau (kasur) buat bayi enggak ada. Kita tidur aja beralaskan terpal,” jelas Ayu.
Ayu mengatakan, tidur di tenda pengungsian membuat bayinya kepanasan dan lebih sering rewel.
Selain itu, satu tenda pengungsian bisa diisi sekitar 100 orang sehingga membuat kondisi semakin pengap dan tak nyaman.
Oleh karena itu, ia berharap agar ke depannya ada alas tidur yang layak untuk para korban.
Berdasarkan pengamatan
Kompas.com
di lokasi, hampir sebagian besar tenda pengungsian hanya beralaskan terpal. Hanya ada beberapa tenda yang terlihat sudah terdapat matras untuk alasnya.
Warga yang tinggal di tenda tanpa matras terpaksa tidur dengan beralaskan terpal saja. Beberapa di antaranya menggunakan kain seadanya sebagai alas tidur.
Untuk diketahui, kebakaran hebat terjadi di Kampung Sawah, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (6/6/2025).
Kebakaran tersebut berlangsung cukup lama dan baru bisa dipadamkan setelah 12 jam.
Akses yang sempit dan sumber air yang susah membuat proses pemadaman kebakaran ini cukup lama.
Alhasil, 485 bangunan terbakar dan 3.200 jiwa menjadi korban.
Sampai saat ini, penyebab
kebakaran di Kapuk Muara
masih simpang siur dan tengah didalami polisi.
Sedangkan ribuan korban sementara waktu mengungsi di tenda darurat yang didirikan oleh Pemeritnah Provinsi (Pemprov) Jakarta, Kementerian Sosial, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta di atas lahan kosong.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/06/08/68456f6f225bc.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/04/683fb1ebe4a4c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/08/6845316197bb1.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/11/12/67331b1f3b4ed.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)